Hari 102

Delapan Hal yang Penting bagi Allah

Kebijaksanaan Mazmur 44:2–13
Perjanjian Baru Lukas 13:31–14:14
Perjanjian Lama Ulangan 15:1–16:20

pengantar

Ibu dan ayah saya adalah orang tua yang hebat. Mereka memiliki nilai-nilai yang kuat. Saudari saya dan saya tidak meragukan apa yang penting bagi mereka.

Yang terpenting bagi ayah saya adalah kejujuran. Saya ingat bagaimana ayah saya dulu mengatakan, ‘Ayah ingin dipercayai.’ Dia menganggap kejujuran sebagai nilai tertinggi dan terkadang sampai kelewat batas.

Pada suatu kesempatan, ketika mereka bertunangan, tetapi belum menikah, ayah dan ibu saya salah naik bus. Kondektur bus menolak menerima uang karena mereka naik bis hanya beberapa meter. Ayah saya tidak senang karena tidak boleh membayar apa yang seharusnya ia bayar. Dia mengirim uang ongkosnya ke perusahaan bus tersebut. Dan mereka mengembalikan uang itu. Akhirnya terjadi saling kirim surat antara ayah dan perusahaan tersebut, di mana sulit dipahami oleh ibu saya (dia bercanda bahwa dia hampir memutuskan pertunangan mereka).

Saya ingat, saat saya kecil, ada banyak peristiwa yang mirip. Ayah saya mungkin sedikit ekstrim, tetapi saudari saya dan saya tidak meragukan apa yang dikatakan ayah kami penting baginya: kejujuran. Dalam bacaan kita hari ini, kita dapat melihat beberapa hal yang benar-benar penting bagi Allah.

Kebijaksanaan

Mazmur 44:2–13

Jeritan bangsa yang tertindas

44Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Nyanyian pengajaran.

2 Ya Allah, dengan telinga kami sendiri telah kami dengar,
  nenek moyang kami telah menceritakan kepada kami
 perbuatan yang telah Kaulakukan pada zaman mereka,
  pada zaman purbakala.
3 Engkau sendiri, dengan tangan-Mu, telah menghalau bangsa-bangsa,
  tetapi mereka ini Kaubiarkan bertumbuh;
 suku-suku bangsa telah Kaucelakakan,
  tetapi mereka ini Kaubiarkan berkembang.
4 Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki negeri,
  bukan lengan mereka yang memberikan mereka kemenangan,
 melainkan tangan kanan-Mu dan lengan-Mu dan cahaya wajah-Mu,
  sebab Engkau berkenan kepada mereka.
5 Engkaulah Rajaku dan Allahku
  yang memerintahkan kemenangan bagi Yakub.
6 Dengan Engkaulah kami menanduk para lawan kami,
  dengan nama-Mulah kami menginjak-injak orang-orang yang bangkit menyerang kami.
7 Sebab bukan kepada panahku aku percaya,
  dan pedangku pun tidak memberi aku kemenangan,
8 tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami,
  dan orang-orang yang membenci kami Kauberi malu.
9 Karena Allah kami nyanyikan puji-pujian sepanjang hari,
  dan bagi nama-Mu kami mengucapkan syukur selama-lamanya.                    Sela

10 Namun Engkau telah membuang kami dan membiarkan kami kena umpat,
  Engkau tidak maju bersama-sama dengan bala tentara kami.
11 Engkau membuat kami mundur dari pada lawan kami,
  dan orang-orang yang membenci kami mengadakan perampokan.
12 Engkau menyerahkan kami sebagai domba sembelihan
  dan menyerakkan kami di antara bangsa-bangsa.
13 Engkau menjual umat-Mu dengan cuma-cuma
  dan tidak mengambil keuntungan apa-apa dari penjualan itu.

Komentar

1. Rasa percaya

Di manakah Anda meletakkan kepercayaan Anda?

Penting sekali untuk meletakkan kepercayaan Anda pada tempat yang benar. Kepercayaan Anda tidak harus terletak pada kekuataan Anda sendiri. (‘Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki negeri... Sebab bukan kepada panahku aku percaya', Ay.4,7). Melainkan, Anda harus percaya kepada Tuhan: ‘... tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan..’ (Ay.8).

Pemazmur menilik ke depan dan belakang. Saat dia menilik ke belakang, dia berkata, ‘melainkan tangan kanan-Mu dan lengan-Mu dan cahaya wajah-Mu, sebab Engkau berkenan kepada mereka’(Ay.4b). Saat ia menilik ke depan, dia berkata, ’Engkaulah Rajaku dan Allahku... Dengan Engkaulah kami menanduk para lawan kami, dengan nama-Mulah kami menginjak-injak orang-orang yang bangkit menyerang kami... Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami’ (Ay.5-6,8).

Doa

Tuhan, ketika aku menghadapi tantangan hari ini dan esok hari, aku berterimakasih atas kemenangan yang telah Engkau berikan. Jangan biarkan aku mengandalkan kekuatanku sendiri untuk masa depan tetapi biarkanlah aku meletakkan kepercayaanku pada-Mu.

Perjanjian Baru

Lukas 13:31–14:14

Yesus harus mati di Yerusalem

Keluhan terhadap Yerusalem

(Mat. 23:37-39)
31 Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.” 32 Jawab Yesus kepada mereka: “Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. 33 Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem. 34 Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. 35 Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!”

Lagi penyembuhan pada hari Sabat

14Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. 2 Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya. 3 Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: “Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?” 4 Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi. 5 Kemudian Ia berkata kepada mereka: “Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?” 6 Mereka tidak sanggup membantah-Nya.

Tempat yang paling utama dan yang paling rendah

7 Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: 8 “Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, 9 supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. 10 Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. 11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

Siapa yang harus diundang

12 Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. 13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. 14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”

Komentar

2. Keberanian

Apakah Anda terkadang mengambil keputusan berdasarkan rasa takut?

Nelson Mandela dulu berkata, ‘Saya belajar bahwa keberanian bukanlah ketiadaan ketakutan, tetapi kemenangan atas ketakutan. Manusia yang pemberani bukanlah yang merasa takut, tetapi yang menaklukkan ketakutan itu.’

Tidaklah mengejutkan bahwa Yesus disalibkan setelah 3 tahun pelayanan. Dia adalah pribadi dengan keberanian yang luar biasa. Ketika Yesus diberitahukan untuk lari menyelamatkan diri karena Herodes hendak membunuh-Nya (Ay.13:31), Yesus menjawab, ‘Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu...’ (Ay.32). Di sini, kita melihat bahwa Yesus memiliki keberanian untuk menghadapi orang-orang yang paling berkuasa dan jahat pada saat itu.

Dia juga tidak takut berhadapan dengan ahli-ahli kitab dan orang-orang Farisi, dan tidak menghindari mereka. Dia sering menyempatkan waktu dengan mereka. Pastinya godaan untuk sekedar ‘makan’ (14:1) dengan mereka yang menyukai-Nya dan menerima-Nya daripada dengan mereka yang penuh curiga dan kritis, yaitu mereka yang mengawasi setiap gerak-gerik-Nya.

Dia memiliki keberanian untuk menyembuhkan pria yang sakit busung air (Ay.2) di hari Sabat dan lalu berhadapan dengan orang-orang Farisi tentang pandangan mereka atas hal ini.

3. Perasaan iba

Apakah hati Anda tersentuh oleh orang-orang yang Anda temui?

Yesus tidak hanya memiliki perasaan iba pada orang-orang (misalnya, menyembuhkan orang sakit, Ay.4), Dia juga memiliki rasa iba terhadap Yerusalem. Dalam renungan hari ini, dia menggunakan penggambaran untuk mendeskripsikan kasih-Nya terhadap kota Allah: ‘Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya...’ (13:34). (Menariknya, secara alami Dia menempatkan diri-Nya di posisi Allah, yang mana citra lelaki dan perempuan diterapkan dalam Alkitab.)

Yesus menunjukkan perasaan iba-Nya dalam perjalanan-Nya menuju kematian-Nya di kayu salib bagi kita.

Sebuah kisah mengenai kebakaran di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat, dijelaskan ketika seorang polisi hutan pergi untuk melihat kerusakan, dia menemukan seekor burung yang tergeletak mati, hitam karena arang, di bawah sebuah pohon. Begitu memilukan melihat burung tersebut sehingga dia mendorong burung itu dengan tongkat. Tiba-tiba keluarlah tiga anak burung kecil dari bawah sayap induknya yang telah mati itu. Karena sang induk rela mati demi melindungi anak-anaknya, anak-anak yang berada di bawah sayapnya itu bertahan hidup. Begitu juga dengan Yesus, Dia mati untuk melindungi kita.

4. Kerendahan hati

Apakah Anda kuatir dengan status Anda jika dibandingkan dengan status orang lain?

Yesus berbicara mengenai kerendahan hati. Dia berkata kepada kita untuk ‘duduk di tempat terendah’ (14:10). Dia berkata, ‘...janganlah duduk di tempat kehormatan... Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan’ (Ay.8,11).

5. Kemiskinan

Apakah Anda tergoda untuk mengisi waktu dengan orang-orang yang berpengaruh dan kaya yang akan membayar Anda kembali?

Lagi dan lagi, Kitab Suci kembali mengarah pada ‘orang miskin’. Kita melihat ini ditunjukkan dalam bacaan Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama hari ini. Apa yang penting bagi Allah adalah sikap Anda terhadap orang miskin.

Yesus berkata, ‘Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta’ (Ay.13). Jean Vanier, pendiri L’Arche, komunitas untuk dan dengan orang-orang penyandang disabilitas, telah melakukan hal tersebut setiap hari selama lebih dari 50 tahun.

Yesus mendorong kita untuk mencari mereka yang miskin dalam masyarakat kita. Kita harus mengisi waktu melayani mereka yang ‘tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya [kebaikan] kepadamu [kita]’ (Ay.14).

Musa berkata, ‘Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu’ (Ulangan 15:4). Dia juga berkata, ‘Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu..’ (Ay.11). Yesus mengatakan yang mirip: ‘Karena orang-orang miskin selalu ada padamu...’ (Matius 26:11). Fakta bahwa orang miskin akan selalu ada bersama kita bukan berarti kita tidak boleh memberantas kemiskinan.

Doa

Tuhan Yesus, bantu aku untuk menjadi seperti-Mu, lebih pemberani, lebih bisa merasa iba dan lebih rendah hati. Berikan aku hati untuk orang miskin, mata untuk memandang mereka dan hati untuk melayani mereka.

Perjanjian Lama

Ulangan 15:1–16:20

Tahun penghapusan hutang

15“Pada akhir tujuh tahun engkau harus mengadakan penghapusan hutang. 2 Inilah cara penghapusan itu: setiap orang yang berpiutang harus menghapuskan apa yang dipinjamkannya kepada sesamanya; janganlah ia menagih dari sesamanya atau saudaranya, karena telah dimaklumkan penghapusan hutang demi Tuhan. 3 Dari seorang asing boleh kautagih, tetapi piutangmu kepada saudaramu haruslah kauhapuskan. 4 Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh Tuhan akan memberkati engkau di negeri yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka, 5 asal saja engkau mendengarkan baik-baik suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia segenap perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini. 6 Apabila Tuhan, Allahmu, memberkati engkau, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, maka engkau akan memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak akan meminta pinjaman; engkau akan menguasai banyak bangsa, tetapi mereka tidak akan menguasai engkau.

7 Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu, 8 tetapi engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan. 9 Hati-hatilah, supaya jangan timbul di dalam hatimu pikiran dursila, demikian: Sudah dekat tahun ketujuh, tahun penghapusan hutang, dan engkau menjadi kesal terhadap saudaramu yang miskin itu dan engkau tidak memberikan apa-apa kepadanya, maka ia berseru kepada Tuhan tentang engkau, dan hal itu menjadi dosa bagimu. 10 Engkau harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita, apabila engkau memberi kepadanya, sebab oleh karena hal itulah Tuhan, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu. 11 Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu.”

Memerdekakan budak Ibrani

12 “Apabila seorang saudaramu menjual dirinya kepadamu, baik seorang laki-laki Ibrani ataupun seorang perempuan Ibrani, maka ia akan bekerja padamu enam tahun lamanya, tetapi pada tahun yang ketujuh engkau harus melepaskan dia sebagai orang merdeka. 13 Dan apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, maka janganlah engkau melepaskan dia dengan tangan hampa, 14 engkau harus dengan limpahnya memberi bekal kepadanya dari kambing dombamu, dari tempat pengirikanmu dan dari tempat pemerasanmu, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, haruslah kauberikan kepadanya. 15 Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau ditebus Tuhan, Allahmu; itulah sebabnya aku memberi perintah itu kepadamu pada hari ini. 16 Tetapi apabila dia berkata kepadamu: Aku tidak mau keluar meninggalkan engkau, karena ia mengasihi engkau dan keluargamu, sebab baik keadaannya padamu, 17 maka engkau harus mengambil sebuah penusuk dan menindik telinganya pada pintu, sehingga ia menjadi budakmu untuk selama-lamanya. Demikian juga kauperbuat kepada budakmu perempuan. 18 Janganlah merasa susah, apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, sebab enam tahun lamanya ia telah bekerja padamu dengan jasa dua kali upah seorang pekerja harian. Maka Tuhan, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala sesuatu yang kaukerjakan.”

Anak sulung ternak

19 “Segala anak sulung jantan yang lahir di antara lembu sapimu dan kambing dombamu, haruslah kaukuduskan bagi Tuhan, Allahmu; janganlah engkau memakai anak sulung lembumu, dan janganlah engkau menggunting bulu anak sulung dombamu. 20 Di hadapan Tuhan, Allahmu, engkau harus memakan dagingnya tahun demi tahun di tempat yang akan dipilih Tuhan, engkau ini dan seisi rumahmu. 21 Tetapi apabila ada cacatnya, jika timpang atau buta, bahkan cacat apa pun yang buruk, maka janganlah engkau menyembelihnya bagi Tuhan, Allahmu. 22 Di dalam tempatmu boleh engkau, baik orang najis maupun orang tahir, memakan dagingnya, seperti daging kijang atau daging rusa. 23 * Hanya darahnya janganlah kaumakan; haruslah kaucurahkan ke tanah seperti air.”

Tiga hari raya utama

16“Ingatlah akan bulan Abib dan rayakanlah Paskah bagi Tuhan, Allahmu, sebab dalam bulan Abib itulah Tuhan, Allahmu, membawa engkau keluar dari Mesir pada waktu malam. 2 Maka engkau harus menyembelih kambing domba dan lembu sapi sebagai korban Paskah bagi Tuhan, Allahmu, di tempat yang akan dipilih Tuhan untuk membuat nama-Nya diam di sana. 3 Janganlah engkau makan sesuatu yang beragi besertanya; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi besertanya, yakni roti penderitaan, sebab dengan buru-buru engkau keluar dari tanah Mesir. Maksudnya supaya seumur hidupmu engkau teringat akan hari engkau keluar dari tanah Mesir. 4 Janganlah terdapat padamu ragi di seluruh daerahmu, tujuh hari lamanya; dan dari daging hewan yang kausembelih pada waktu petang pada hari pertama, janganlah ada yang bermalam sampai pagi. 5 Engkau tidak boleh mempersembahkan korban Paskah di salah satu tempat yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu. 6 Tetapi di tempat yang akan dipilih Tuhan, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana, engkau harus mempersembahkan korban Paskah itu pada waktu senja, ketika matahari terbenam, bertepatan dengan saat engkau keluar dari Mesir. 7 Engkau harus memasaknya dan memakannya di tempat yang akan dipilih Tuhan, Allahmu; kemudian paginya engkau harus pulang kembali ke kemahmu. 8 Enam hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi dan pada hari yang ketujuh harus ada perkumpulan raya bagi Tuhan, Allahmu; maka janganlah engkau melakukan pekerjaan.

9 Tujuh minggu harus kauhitung: pada waktu orang mulai menyabit gandum yang belum dituai, haruslah engkau mulai menghitung tujuh minggu itu. 10 Kemudian haruslah engkau merayakan hari raya Tujuh Minggu bagi Tuhan, Allahmu, sekadar persembahan sukarela yang akan kauberikan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu. 11 Haruslah engkau bersukaria di hadapan Tuhan, Allahmu, engkau ini dan anakmu laki-laki serta anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi yang di dalam tempatmu, dan orang asing, anak yatim dan janda, yang di tengah-tengahmu, di tempat yang akan dipilih Tuhan, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana. 12 Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di Mesir, dan haruslah engkau melakukan ketetapan ini dengan setia.

13 Hari raya Pondok Daun haruslah kaurayakan tujuh hari lamanya, apabila engkau selesai mengumpulkan hasil tempat pengirikanmu dan tempat pemerasanmu. 14 Haruslah engkau bersukaria pada hari rayamu itu, engkau ini dan anakmu laki-laki serta anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi, orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu. 15 Tujuh hari lamanya harus engkau mengadakan perayaan bagi Tuhan, Allahmu, di tempat yang akan dipilih Tuhan; sebab Tuhan, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala hasil tanahmu dan dalam segala usahamu, sehingga engkau dapat bersukaria dengan sungguh-sungguh. 16 Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat Tuhan, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. Janganlah ia menghadap hadirat Tuhan dengan tangan hampa, 17 tetapi masing-masing dengan sekadar persembahan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu.”

Pengadilan yang adil

18 “Hakim-hakim dan petugas-petugas haruslah kauangkat di segala tempat yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu, menurut suku-sukumu; mereka harus menghakimi bangsa itu dengan pengadilan yang adil. 19 Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar. 20 Semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar, supaya engkau hidup dan memiliki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu.”

Komentar

6. Kemurahan hati

Apakah Anda pernah merasa Anda pelit?

Prinsip kemurahan hati dapat ditemukan di seluruh isi Alkitab. Janganlah ‘tegar hati’ (15:7) ketika Anda melihat kemiskinan dan yang membutuhkan. Janganlah ‘menggenggam tangan’ (Ay.7). Melainkan ‘bukalah tangan lebar-lebar’ (Ay.8), memberi kepada mereka yang membutuhkan. Jika orang perlu meminjam dari Anda, Anda harus ‘memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya’ (Ay.8) tanpa bunga. Selalu memberi dengan murah hati tanpa hati yang menggerutu. Kita harus selalu rendah hati, membuka tangan lebar-lebar...’ (Ay.11).

Pemberian Anda adalah respon atas kemurahan hati Allah pada Anda:‘...sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, haruslah kauberikan kepadanya’ (Ay.14).

7. Ingatan

Apakah Anda mudah melupakan apa yang telah Allah perbuat bagi Anda?

Umat Allah dipanggil untuk ‘... ingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir’ (Ay.15; 16:12). Mengingat saat keluar dari Mesir (Ay.3). Perayaan Paskah (Ay.1-8), hari-hari Sabat (Ay.9-12) dan Tabernakel (Ay.13-17) dilakukan sebagai pengingat (lihat Ay.3, ‘Ingatlah...’).

Salah satu aspek Perjamuan Kudus adalah pengingat akan kematian dan kebangkitan Yesus, yang menyelamatkan Anda dari perbudakan dosa dan kematian, dan yang membebaskan Anda untuk mengenal Allah dan untuk menerima kehidupan yang penuh, hidup kekal.

8. Keadilan

Apakah Anda peduli dengan keadilan?

Keadilan adalah nilai yang tinggi menurut Allah. Kejujuran penting menurut Allah. ‘Hakim-hakim dan petugas-petugas haruslah kauangkat di segala tempat yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu, menurut suku-sukumu; mereka harus menghakimi bangsa itu dengan pengadilan yang adil. Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap...’ (Ay.18-19a). ‘Semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar..,’ (Ay.20).

Aturan hukum benar-benar penting. Kita dapat melihat di seluruh dunia, yaitu ketidakadilan dan penderitaan yang berdampak pada tempat-tempat di mana tidak ada hakim atau hakim yang mengadili dengan adil. Di mana banyak polisi dan hakim yang menerima suap. ‘... Janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar’ (Ay.19). Di mana aturan hukum tidak kuat, orang yang tidak bersalah ditahan dan dipenjara dengan mudahnya karena orang tidak jujur dan menerima suap.

Doa

Tuhan, biarlah nilai-nilaiku seperti nilai-nilai-Mu. Biarlah pikiran dan jalanku menjadi seperti pikiran dan jalan-Mu. Biarlah apa yang penting bagiku juga penting bagi-Mu.

Pippa menambahkan

Lukas 13:34

‘Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.’

Hal tersebut jelas membuat hati Yesus sedih.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Nelson Mandela, The Long Walk to Freedom, (Abacus, 1995) p.748

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.