Dua Cara untuk Hidup
pengantar
Albert Einstein berkata, 'Hanya ada dua cara untuk menjalani hidupmu. Yang pertama adalah seolah-olah tidak ada keajaiban. Yang lain adalah seolah-olah semuanya adalah keajaiban.'
Yesus sendiri mengatakan bahwa - pada akhirnya - hanya ada dua cara untuk hidup: ada dua jalan; ada dua pintu; ada dua tujuan, dan ada dua kelompok orang (lihat Matius 7:13-14). Dalam renungan hari ini, kita melihat cara hidup yang sangat kontras.
Mazmur 50:16–23
16 Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman:
“Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku,
dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,
17 padahal engkaulah yang membenci teguran,
dan mengesampingkan firman-Ku?
18 Jika engkau melihat pencuri, maka engkau berkawan dengan dia,
dan bergaul dengan orang berzinah.
19 Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat,
dan pada lidahmu melekat tipu daya.
20 Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu,
memfitnah anak ibumu.
21 Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri;
engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau.
Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.
22 Perhatikanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah;
supaya jangan Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan.
23 Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku;
siapa yang jujur jalannya,
keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.”
Komentar
Dua sikap terhadap Tuhan: membenci atau memuliakan
Ketika sampai pada saat itu, hanya ada dua kemungkinan sikap terhadap Tuhan. Kita bisa memuliakan-Nya atau kita bisa membenci-Nya. Karena Tuhan berkata, ‘Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku’ (Ay.23). Dia membandingkan mereka yang 'membenci teguran-Nya' (Ay.17a).
Mereka yang 'membenci' Tuhan telah mengabaikan-Nya dan 'melupakan Tuhan' (Ay.22). Pada abad ke dua puluh terjadi konsekuensi yang mengerikan dari tindakan orang-orang yang melupakan-Nya dan membenci teguran-Nya.
Sebagai novelis Rusia yang hebat, Aleksandr Solzhenitsyn, menilai bencana besar 'yang menelan sekitar 60 juta orang Rusia', ia melihat ciri utama abad ke-20 adalah bahwa 'orang telah melupakan Tuhan'.
Ini tidak hanya berlaku untuk orang lain; namun juga berlaku untuk kita semua. Apakah Anda merasa bahwa terkadang mungkin karena segala sesuatu tampaknya berjalan dengan baik dalam hidup Anda, lantas Anda lupa untuk berdoa, membaca Alkitab atau bersyukur kepada Tuhan untuk semua berkat-Nya? Seolah-olah Anda telah melupakan tentang Tuhan? Ada saatnya dalam semua kehidupan kita ketika kita melupakan Tuhan dan mengacaukan segalanya.
Sebaliknya, kebalikan dari melupakan Tuhan adalah kehidupan yang memuliakan Dia – dengan penuh rasa ucapan syukur dan pujian: ‘Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Tuhan akan Kuperlihatkan kepadanya’ (Ay.23).
Doa
Tuhan, hari ini aku ingin memuliakan-Mu dengan ucapan syukur atas pengorbanan-Mu. Terima kasih atas semua berkat yang telah Engkau berikan kepadaku...
Lukas 22:39–62
Di taman Getsemani
(Mat. 26:36-46; Mrk. 14:32-42)
39 Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia. 40 Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.” 41 Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: 42 “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” 43 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. 44 Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. 45 Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita. 46 Kata-Nya kepada mereka: “Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
Yesus ditangkap
(Mat. 26:47-56; Mrk. 14:43-50; Yoh. 18:1-11)
47 Waktu Yesus masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang murid-Nya yang bernama Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di depan mereka. Yudas mendekati Yesus untuk mencium-Nya. 48 Maka kata Yesus kepadanya: “Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?” 49 Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah mereka: “Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?” 50 Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya. 51 Tetapi Yesus berkata: “Sudahlah itu.” Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.
52 Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung? 53 Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu.”
Petrus menyangkal Yesus
(Mat. 26:57-58, 69-75; Mrk. 14:53-54, 66-72; Yoh. 18:12-18, 25-27)
54 Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh. 55 Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka. 56 Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-amatinya, lalu berkata: “Juga orang ini bersama-sama dengan Dia.” 57 Tetapi Petrus menyangkal, katanya: “Bukan, aku tidak kenal Dia!” 58 Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata: “Engkau juga seorang dari mereka!” Tetapi Petrus berkata: “Bukan, aku tidak!” 59 Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas: “Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga orang Galilea.” 60 Tetapi Petrus berkata: “Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan.” Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam. 61 Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.” 62 Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
Komentar
Dua jalan untuk hidup: kehendak Tuhan atau keinginanmu sendiri
Apakah Anda pernah merasa dalam situasi di mana Anda tahu hal yang benar untuk dilakukan, tetapi Anda juga tahu bahwa hal yang benar sangat sulit untuk dilakukan? Apakah Anda terkadang tergoda untuk mengambil jalan keluar yang mudah?
Dalam renungan ini, kita melihat bahwa Yesus, sebagaimana juga sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia. Pertama, Dia menghadapi penderitaan salib yang mengerikan. Dia, berlutut dan berdoa '(Ay.41), ‘Ya Bapa-Ku, jikaulau Engkau mau, ambilah cawan ini daripada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi' (Ay.42).
Kemanusiaan Yesus terlihat dalam kesedihan-Nya dan peluh-Nya menjadi 'seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah’ (Ay.44). Terlepas dari semua kesulitan itu, Ia memilih kehendak Allah atas kehendak-Nya sendiri, dan 'malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya’ (Ay.43).
Anda tidak akan pernah menghadapi tantangan besar seperti yang Yesus hadapi. Tetapi akan ada saat-saat dalam kehidupan ketika Tuhan meminta Anda memilih kehendak-Nya atas apa yang ingin Anda lakukan. Dalam setiap pengorbanan, besar atau kecil, mintalah kekuatan Tuhan untuk memilih kehendak-Nya sendiri, seperti yang Yesus lakukan.
Yudas, di sisi lain, memilih jalannya sendiri. Dengan ciuman, dia mengkhianati Yesus yang mengasihinya. Kita melihat perbedaan yang mencolok antara Yesus dan Yudas. Di satu sisi, ketika Yesus berdoa, 'seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya’ (Ay.43). Di sisi lain, kita melihat bahwa hasil dari tindakan pengkhianatan Yudas - 'ketika kuasa kegelapan memerintah' (Ay.53) - adalah neraka.
Jika Anda merasa, seperti yang saya lakukan, bahwa Anda tidak akan pernah cukup menjadi seperti Yesus, tetapi sangat tidak ingin menjadi untuk menjadi seperti Yudas, kemudian Petrus memberi kita semua harapan. Petrus jatuh ke dalam pencobaan, seperti yang kita semua lakukan, namun Tuhan memakai dia.
Kesalahan pertama Petrus adalah mengikut dari 'jauh' (Ay.54). Ketika orang lain memusuhi Yesus, kita tergoda untuk menempatkan jarak antara kita dan Dia - bukan untuk menyelaraskan diri kita terlalu dekat dengan Yesus. Jalan ini, pada akhirnya, mengarah pada penolakan langsung (Ay.57-58,60).
Ketika Yesus berpaling dan memandang Petrus (Ay.61), Petrus tahu dia telah menyangkalnya dan 'menangis dengan sedihnya' (Ay.62). Seperti Yudas, Petrus gagal. Namun, masa depannya sangat berbeda dari Yudas. Tuhan melanjutkan dengan memakai Petrus, mungkin lebih dari siapa pun dalam seluruh sejarah gereja Kristen.
Perbedaan antara Petrus dan Yudas adalah reaksi mereka terhadap suatu kegagalan. Petrus sangat menyesal dan menerima pengampunan dan pemulihan dari Yesus (lihat Yohanes 21). Hal ini memberi kita semua harapan. Sedalam apapun Anda telah jatuh, tidak pernah ada kata terlambat untuk kembali. Kembalilah kepada Yesus, yang menerima pengampunan dan memulihkan hubungan.
Bagi kita semua, yang sama seperti Petrus, di mana kegagalan kita kemarin bisa menjadi pesan kita hari ini. Ujian kita bisa menjadi kesaksian kita.
Doa
Bapa, penuhilah aku hari ini dengan Roh-Mu dan tolong aku untuk mengatakan, seperti Yesus, 'bukan kehendakku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi’ (Ay.42).
Yosua 5:13–7:26
Panglima Balatentara Tuhan
13 Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: “Kawankah engkau atau lawan?” 14 Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara Tuhan. Sekarang aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?” 15 Dan Panglima Balatentara Tuhan itu berkata kepada Yosua: “Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.” Dan Yosua berbuat demikian.
Jatuhnya Yerikho
6Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk.
2 Berfirmanlah Tuhan kepada Yosua: “Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa. 3 Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya, 4 dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala. 5 Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan.”
6 Kemudian Yosua bin Nun memanggil para imam dan berkata kepada mereka: “Angkatlah tabut perjanjian itu dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut Tuhan.” 7 Dan kepada bangsa itu dikatakannya: “Majulah, kelilingilah kota itu, dan orang-orang bersenjata harus berjalan di depan tabut Tuhan.” 8 Segera sesudah Yosua berkata kepada bangsa itu, maka berjalanlah maju ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di hadapan Tuhan, lalu mereka meniup sangkakala, sedang tabut perjanjian Tuhan mengikut mereka. 9 Dan orang-orang bersenjata berjalan di depan para imam yang meniup sangkakala dan barisan penutup mengikut tabut itu, sedang sangkakala terus-menerus ditiup. 10 Tetapi Yosua telah memerintahkan kepada bangsa itu, demikian: “Janganlah bersorak dan janganlah perdengarkan suaramu, sepatah kata pun janganlah keluar dari mulutmu sampai pada hari aku mengatakan kepadamu: Bersoraklah! – maka kamu harus bersorak.” 11 Demikianlah tabut Tuhan mengelilingi kota itu, mengedarinya sekali saja. Kemudian kembalilah mereka ke tempat perkemahan dan bermalam di tempat perkemahan itu.
12 Keesokan harinya Yosua bangun pagi-pagi, lalu para imam mengangkat tabut Tuhan. 13 Maka berjalanlah juga ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di depan tabut Tuhan, sambil berjalan mereka meniup sangkakala, sedang orang-orang bersenjata berjalan di depan mereka dan barisan penutup mengikut tabut Tuhan, sementara sangkakala terus-menerus ditiup. 14 Demikianlah pada hari kedua mereka mengelilingi kota itu sekali saja, lalu pulang ke tempat perkemahan. Dan begitulah dilakukan mereka enam hari lamanya.
15 Tetapi pada hari yang ketujuh mereka bangun pagi-pagi, ketika fajar menyingsing, dan mengelilingi kota tujuh kali dengan cara yang sama; hanya pada hari itu mereka mengelilingi kota itu tujuh kali. 16 Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Bersoraklah, sebab Tuhan telah menyerahkan kota ini kepadamu! 17 Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi Tuhan untuk dimusnahkan; hanya Rahab, perempuan sundal itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang bersama-sama dengan dia dalam rumah itu, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang kita suruh. 18 Tetapi kamu ini, jagalah dirimu terhadap barang-barang yang dikhususkan untuk dimusnahkan, supaya jangan kamu mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu setelah mengkhususkannya dan dengan demikian membawa kemusnahan atas perkemahan orang Israel dan mencelakakannya. 19 Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi Tuhan; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan Tuhan.” 20 Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu. 21 Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai. 22 Tetapi kepada kedua orang pengintai negeri itu Yosua berkata: “Masuklah ke dalam rumah perempuan sundal itu dan bawalah ke luar perempuan itu dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, seperti yang telah kamu janjikan dengan bersumpah kepadanya.” 23 Lalu masuklah kedua pengintai muda itu dan membawa ke luar Rahab dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, bahkan seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar, lalu mereka menunjukkan kepadanya tempat tinggal di luar perkemahan orang Israel. 24 Tetapi kota itu dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dibakar mereka dengan api; hanya emas dan perak, barang-barang tembaga dan besi ditaruh mereka di dalam perbendaharaan rumah Tuhan. 25 Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho. 26 Pada waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya: “Terkutuklah di hadapan Tuhan orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!”
27 Dan Tuhan menyertai Yosua dan terdengarlah kabar tentang dia di seluruh negeri itu.
Dosa dan hukuman Akhan
7Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka Tuhan terhadap orang Israel.
2 Yosua menyuruh orang dari Yerikho ke Ai, yang letaknya dekat Bet-Awen, di sebelah timur Betel, dan berkata kepada mereka, demikian: “Pergilah ke sana dan intailah negeri itu.” Maka pergilah orang-orang itu ke sana dan mengintai kota Ai. 3 Kemudian kembalilah mereka kepada Yosua dan berkata kepadanya: “Tidak usah seluruh bangsa itu pergi, biarlah hanya kira-kira dua atau tiga ribu orang pergi untuk menggempur Ai itu; janganlah kaususahkan seluruh bangsa itu dengan berjalan ke sana, sebab orang-orang di sana sedikit saja.” 4 Maka berangkatlah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu ke sana; tetapi mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai. 5 Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat. 6 Yosua pun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah di depan tabut Tuhan hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel, sambil menaburkan debu di atas kepalanya. 7 Dan berkatalah Yosua: “Ah, Tuhanku Allah, mengapa Engkau menyuruh bangsa ini menyeberangi sungai Yordan? supaya kami diserahkan kepada orang Amori untuk dibinasakan? Lebih baik kalau kami putuskan tadinya untuk tinggal di seberang sungai Yordan itu! 8 O Tuhan, apakah yang akan kukatakan, setelah orang Israel lari membelakangi musuhnya? 9 Apabila hal itu terdengar oleh orang Kanaan dan seluruh penduduk negeri ini, maka mereka akan mengepung kami dan melenyapkan nama kami dari bumi ini. Dan apakah yang akan Kaulakukan untuk memulihkan nama-Mu yang besar itu?”
10 Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Yosua: “Bangunlah! Mengapa engkau sujud demikian? 11 Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu, mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya, dan mereka menaruhnya di antara barang-barangnya. 12 Sebab itu orang Israel tidak dapat bertahan menghadapi musuhnya. Mereka membelakangi musuhnya, sebab mereka itu pun dikhususkan untuk ditumpas. Aku tidak akan menyertai kamu lagi jika barang-barang yang dikhususkan itu tidak kamu punahkan dari tengah-tengahmu. 13 Bangunlah, kuduskanlah bangsa itu dan katakan: Kuduskanlah dirimu untuk esok hari, sebab, demikianlah firman Tuhan, Allah Israel: Hai, orang Israel ada barang-barang yang dikhususkan di tengah-tengahmu; kamu tidak akan dapat bertahan menghadapi musuhmu, sebelum barang-barang yang dikhususkan itu kamu jauhkan dari tengah-tengah kamu. 14 Besok pagi kamu harus tampil ke muka suku demi suku dan suku yang ditunjuk oleh Tuhan harus tampil ke muka kaum demi kaum, dan kaum yang ditunjuk oleh Tuhan harus tampil ke muka keluarga demi keluarga dan keluarga yang ditunjuk oleh Tuhan harus tampil ke muka seorang demi seorang. 15 Dan siapa yang didapati menyimpan barang-barang yang dikhususkan itu, akan dibakar dengan api, ia dan segala sesuatu yang ada padanya, sebab ia telah melanggar perjanjian Tuhan dan berbuat noda di antara orang Israel.”
16 Keesokan harinya bangunlah Yosua pagi-pagi, lalu menyuruh orang Israel tampil ke muka suku demi suku, maka didapatilah suku Yehuda. 17 Ketika disuruhnya tampil ke muka kaum-kaum Yehuda, maka didapatinya kaum Zerah. Ketika disuruhnya tampil ke muka kaum Zerah, seorang demi seorang, maka didapatilah Zabdi. 18 Ketika disuruhnya keluarga orang itu tampil ke muka, seorang demi seorang, maka didapatilah Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda. 19 Berkatalah Yosua kepada Akhan: “Anakku, hormatilah Tuhan, Allah Israel, dan mengakulah di hadapan-Nya; katakanlah kepadaku apa yang kauperbuat, jangan sembunyikan kepadaku.” 20 Lalu Akhan menjawab Yosua, katanya: “Benar, akulah yang berbuat dosa terhadap Tuhan, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku: 21 aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali.”
22 Lalu Yosua menyuruh orang segera pergi ke kemah itu, dan sesungguhnya, semuanya itu disembunyikan dalam kemah Akhan, dan perak itu ada di bawah sekali. 23 Maka mereka mengambil semuanya itu dari dalam kemah, lalu membawanya kepada Yosua dan kepada semua orang Israel, dan mencurahkannya di hadapan Tuhan. 24 Kemudian Yosua, beserta seluruh Israel mengambil Akhan bin Zerah, dan perak, jubah dan emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki dan perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya, kemahnya dan segala kepunyaannya, lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor. 25 Berkatalah Yosua: “Seperti engkau mencelakakan kami, maka Tuhan pun mencelakakan engkau pada hari ini.” Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu. 26 Sesudah itu didirikanlah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang masih ada sampai sekarang. Lalu surutlah murka Tuhan yang bernyala-nyala itu. Oleh sebab itu nama tempat itu sampai sekarang disebutkan lembah Akhor.
Komentar
Dua alasan untuk bertahan: kudus atau tersembunyi
Apakah ada bagian dari hidup Anda yang Anda sembunyikan karena hal itu adalah suatu dosa yang rahasia?
Dalam ayat ini kita melihat dua landasan yang berlawanan. Kita melihat Yosua berdiri di tanah yang kudus (5:15). Di sisi lain, kita melihat Akhan berdiri di atas tanah dosa yang tersembunyi (7:21-22).
Utusan Tuhan menampakkan diri kepada Yosua. Apakah itu malaikat Tuhan atau pribadi kedua dari Trinitas (Yesus), kita tidak tahu. Apa yang kita ketahui adalah bahwa Yosua ‘sujud menyembah dengan mukanya ke tanah’ (5:14) dan diberi tahu, ‘Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus’ (Ay.15).
Ada saat-saat dalam hidup ketika kehadiran Allah tampaknya begitu kuat sehingga kita merasa bahwa kita berdiri di tanah yang kudus. Yang bisa kita lakukan adalah sujud ke tanah dan menyembah.
Allah memberi Yosua keberhasilan (6:1–26): ‘Tuhan menyertai Yosua dan terdengarlah kabar tentang dia di seluruh negeri itu’ (Ay.27). Kesuksesannya tidak datang dari ukuran pasukannya, kekuatan senjatanya atau keahliannya sebagai seorang pemimpin: itu berasal dari imannya kepada Allah, yang menuntunnya untuk mengikuti perintah Allah.
Demikian pula, perempuan sundal Rahab, keluarganya dan semua yang menjadi miliknya diselamatkan karena imannya, yang melakukan tindakan kebaikan terhadap hamba-hamba Allah (Ay.25).
Dalam Perjanjian Baru, baik Joshua dan Rahab diakui sebagai pahlawan iman: 'Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho... Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik’ (Ibrani 11:30–31).
Kitab Yosua memunculkan banyak pertanyaan sulit yang mungkin kita perjuangkan untuk menemukan suatu jawaban. Sebagai orang Kristen, sekali lagi kita harus ingat untuk membacanya melalui sudut pandang Yesus dan Perjanjian Baru.
Kitab Ibrani menunjukkan bahwa tanah perjanjian adalah gambaran dari berkat-berkat yang Anda terima melalui ketaatan, yaitu, dengan iman kepada Yesus: ‘Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Tuhan tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain... Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga’ (4:8-11).
Satu peristiwa 'ketidaktaatan' terlihat pada diri Akhan, yang mengidamkan harta sehingga menyebabkan dia tidak menaati Tuhan dan mengambil perak dan emas, yang akhirnya dia akui 'tersembunyi di dalam kemahku dalam tanah’ (Yosua 7:21). Benar saja, utusan-utusan Yosua 'berlari ke kemah, dan di sanalah itu, tersembunyi di kemahnya, dengan perak di bawahnya' (Ay.22).
Kita harus sadar akan bahaya dalam bagian hidup kita. Seperti kemah Akhan, segala sesuatu dapat terlihat terhormat di permukaan, tetapi di bawahnya, tersembunyi, ada dosa. Orang lain tidak dapat melihat bagian kehidupan kita di mana dosa berada, tetapi Tuhan dapat melihatnya.
Dosa Akhan tidak hanya mempengaruhi dia. Itu mempengaruhi seluruh perkemahan. Tuhan menginginkan orang kudus yang dikuduskan kepada-Nya (Ay.13). Dosa dan ketidaktaatan di perkemahan mempengaruhi kekudusan mereka. Tuhan berkata, ‘Kamu tidak akan dapat bertahan menghadapi musuhmu, sebelum barang-barang yang dikhususkan itu kamu jauhkan dari tengah-tengah kamu’ (Ay.13).
Ini adalah kesempatan yang baik untuk bertanya: Apakah ada beberapa daerah yang tidak dikuduskan bagi Allah, yang menghentikan saya dari menerima berkat-berkat dan kemenangan Tuhan yang ingin diberikan kepada umat-Nya?
Pengalaman saya adalah bahwa Roh Kudus terus memberikan terang-terang-Nya di area 'tersembunyi' dalam hidup saya yang harus saya hadapi. Prosesnya mungkin tidak akan berhenti.
Kabar baik bagi kita adalah bahwa kita tidak perlu lagi takut akan hukuman dosa yang dihadapi Akhan. Melalui Yesus, tidak peduli apa kesalahan Anda, Anda telah diampuni dan dipulihkan.
Doa
Tuhan, aku menguduskan hidupku untuk-Mu lagi hari ini. Terima kasih karena Engkau pergi bersamaku seperti Engkau pergi bersama Yosua. Hari ini aku memilih jalan dari kehendak-Mu untuk hidupku - kekudusan dan kemuliaan.
Pippa menambahkan
Lukas 22:46
‘Mengapa kamu tidur? ... Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.’
Saya rasa tidak mudah bangun pagi atau begadang untuk hal berdoa. Saya memiliki rasa simpati terhadap para murid. Mereka memiliki hari yang panjang dan Yesus telah menceritakan kepada mereka segala macam hal tentang penderitaan dan kematian-Nya.
Itu akan sangat mengkhawatirkan dan membingungkan bagi mereka:'mereka sedang tidur karena dukacita' (Ay.45). Mereka pasti sangat kecewa dengan diri mereka sendiri karena membiarkan teman, guru, dan Tuhan mereka kecewa.
Saya mengerti penyangkalan Petrus; rasa takut terkadang bisa menguasai. Itulah sebabnya perubahan Petrus sangat luar biasa - dari seorang pengecut sampai pemimpin yang pemberani. Jika Tuhan dapat mengubah Petrus, Dia pasti juga dapat mengubah saya.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Alexandr Solzhenitsyn, The Templeton Address, ‘Men have forgotten God’, world copyright ©1983 by Aleksander Solzhenitsyn
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.