Hari 125

Tiga Cara Mengubah Dunia Anda

Kebijaksanaan Amsal 11:9–18
Perjanjian Baru Yohanes 4:1–26
Perjanjian Lama Hakim-hakim 1:1–2:5

pengantar

Martin Luther King Jr (1929–1968) hidup dan meninggal untuk menyaksikan perubahan masyarakat. Pada tahun 1964, dia menjadi orang termuda yang pernah ada yang menerima Hadiah Perdamaian Nobel, atas pekerjaannya mengakhiri pemisahan dan diskriminasi.

Perkataannya begitu kuat dan terkenang akan mimpinya kelak bisa hidup dalam suatu negara dimana anak-anaknya tidak akan dinilai dari warna kulit tetapi dari isi karakter.

Dia memimpikan dunia yang telah diubahkan dimana semua orang bisa bergandengan tangan dan berkata, ‘Akhirnya bebas! Terimakasih Allah Mahakuasa, kami akhirnya bebas!’

Martin Luther King Jr adalah pengikut Yesus. Tujuan utama adalah kerajaan Allah. Kerajaan Allah tidak hanya perubahan iman individu, tapi juga perubahan masyarakat.

Kebijaksanaan

Amsal 11:9–18

9 Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia,
  tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan.
10 Bila orang benar mujur, beria-rialah kota,
  dan bila orang fasik binasa, gemuruhlah sorak-sorai.
11 Berkat orang jujur memperkembangkan kota,
  tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.
12 Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi,
  tetapi orang yang pandai, berdiam diri.
13 Siapa mengumpat, membuka rahasia,
  tetapi siapa yang setia, menutupi perkara.
14 Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa,
  tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada.
15 Sangat malanglah orang yang menanggung orang lain,
  tetapi siapa membenci pertanggungan, amanlah ia.
16 Perempuan yang baik hati beroleh hormat;
  sedangkan seorang penindas beroleh kekayaan.
17 Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri,
  tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.
18 Orang fasik membuat laba yang sia-sia,
  tetapi siapa menabur kebenaran, mendapat pahala yang tetap.

Komentar

1. Menjadi berkat bagi negara Anda

Hidup Anda bisa berpengaruh, tidak hanya pada keluarga dan masyarakat lokal Anda, tapi juga kota Anda dan bahkan negara.

Penulis kitab Amsal membuat poin bahwa bagaimana kita hidup sebagai individu tidak hanya mempengaruhi diri sendiri tapi juga dunia di sekitar kita, demi kebaikan atau kejahatan.

Di satu sisi, ‘Bila orang benar mujur, beria-rialah kota’ (Ay.10). Dan ‘Berkat orang jujur memperkembangkan kota’ (Ay.11a). Di sisi lain, ‘mulut orang fasik meruntuhkannya’ (Ay.11b). Dan ‘Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa’ (Ay.14a).

Bagaimaan Anda harus hidup? Jangan memfitnah sesama Anda, melainkan kendalikan lidah Anda (Ay.12). Jangan menggunjing, tetapi jadilah orang yang bisa dipercaya untuk menjaga rahasia (Ay.13).

Kita semua perlu orang-orang yang bijak, saleh untuk menyediakan nasihat yang baik: ‘Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada’ (Ay.14). Bila Anda memiliki penasihat yang bijak, sering berkonsultasilah dengan mereka. Bila tidak punya, mintalah Allah menyediakan bagi Anda para penasihat yang demikian.

Jadilah baik hati (Ay.16) dan taburlah kebenaran (Ay.18). Jika Anda hidup seperti ini, seluruh dunia di sekitar Anda akan terpengaruh.

Doa

TUHAN, bantu aku untuk berpengaruh baik dalam kota dan negaraku supaya aku bisa melihat seluruh dunia di sekitarku diubahkan.

Perjanjian Baru

Yohanes 4:1–26

Percakapan dengan perempuan Samaria

4Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes 2 – meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, – 3 Ia pun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea.

4 Ia harus melintasi daerah Samaria. 5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. 6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. 7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.” 8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. 9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) 10 Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” 11 Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? 12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?” 13 Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, 14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” 15 Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.” 16 Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini.” 17 Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, 18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.” 19 Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. 20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.” 21 Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. 22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. 23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. 24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” 25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.” 26 Kata Yesus kepadanya: “Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.”

Komentar

2. Mengakhiri perpecahan setiap hal

Setiap jemaat harusnya menjadi jemaat yang mencakup semuanya karena kasih Allah mencakup semua. Jemaat harus terkenal karena kasih. Kita harus menyambut orang tanpa melihat gender, ras, atau gaya hidup mereka. Yesus datang untuk meruntuhkan setiap penghalang dalam masyarakat kita.

Kepopuleran Yesus meningkat. ‘... Orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia [Yesus] memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes’ (Ay.1). Lalu mereka menjadikan Yesus dan Yohanes Pembaptis sebagai saingan dan musuh mereka.

Yesus tidak tertarik dengan persaingan, ketenaran atau kompetisi: ‘Ia pun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea’ (Ay.3). Dia sangat tertarik dengan membantu seorang Samaria. Dia mengambil waktu untuk melayani seorang perempuan. Bunda Teresa berkata, ‘Jangan khawatir soal jumlahnya. Bantu seorang saat itu juga, dan selalu awali dengan orang terdekat Anda.’

Dalam perjumpaan ini, Yesus mendemonstrasikan bahwa salah satu cara mengubah masyarakat adalah dengan mengakhiri perpecahan.

Akhiri perang antar gender

Yesus lama bercakap-cakap dengan wanita itu di muka publik. Ini ditentang oleh kebiasaan di zaman itu. Para rabbi yang keras melarang seorang rabbi menyapa wanita di muka publik, apalagi lama bercakap-cakap dengannya. Ketika para murid kembali, mereka ‘heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan’ (Ay.27).

Seperti tulis John Stott, ‘Tanpa banyak omong atau dilihat publik Yesus mematahkan kutukan kejatuhan, menobatkan perempuan dengan gelar kehormatan yang sebelumnya telah hilang separuh, dan membangun kembali konsep kesetaraan gender yang sejati bagi masyarakat kerajaan baru-Nya.’

Jenis kelamin harusnya tidak menjadi masalah. Seperti kemuka Paus Benedict XVI, ‘Dalam Kristus, persaingan, permusuhan dan kekerasan yang merusak hubungan antara pria dan wanita bisa diatasi dan telah diatasi.’

Akhiri rasisme, diskriminasi dan apartheid

Perpecahan antara orang Yahudi dan Samaria berlangsung sejak lama. Orang Samaria adalah minoritas yang dibenci dan tak berdaya, dan direndahkan. Yohanes menjelaskan bahwa ‘Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria’ (Ay.9).

Yesus tidak berkompromi soal kebenaran: ‘keselamatan datang dari bangsa Yahudi’ (Ay.22). Meski begitu, Dia menjangkau wanita Samaria ini. Dengan begitu, Dia memutus kutuk diskriminasi ras dan apartheid. Perubahan masyarakat memerlukan peruntuhan dinding pemisah ras dan etnis.

Akhiri perang kasta dan perpecahan sosial

Allah mengasihi Anda tak peduli hidup Anda sebelumnya atau gaya hidup Anda kini. Berterimakasihlah pada Allah. Dia mengasihi orang yang tak sempurna.

Ketika meminta air pada perempuan itu, Yesus menunjukkan pada kita bagaimana untuk mendekati orang yang hancur hati dan terluka, bukan sebagai orang yang superior tapi sebagai orang yang rendah hati.

Perempuan ini adalah buangan masyarakat. Dengan sejarah hubungan yang hancur, ditolak dan dicemooh oleh sesamanya, dia datang mengambil air sendiri pada tengah hari.

Tak hanya berbicara dengan seorang wanita Samaria, Yesus berbicara dengan ‘pendosa’. Hidup wanita ini dulunya tak bermoral. ‘Sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu’ (Ay.18). Dia telah diceraikan 5 kali dan kini tinggal dengan seorang pria yang tidak dinikahinya. Yesus tidak berkompromi soal kebenaran, tapi Dia tidak mendakwa, mengutuk atau menolak wanita Samaria ini dikarenakan gaya hidup atau kedudukan sosialnya (bandingkan dengan Markus 2:17; Yoh 8:10-11).

Orang yang agamis tidak bergaul dengan ‘pendosa’. Dengan interaksi-Nya dengan wanita yang sering gonta-ganti pasangan ini, Yesus meruntuhkan penghalang lain. Kasih-Nya menjangkau semua bagian masyarakat, melewati pembatas kasta, gaya hidup dan kedudukan sosial.

Pada akhirnya, hanya Roh Kuduslah yang bisa mendatangkan perubahan masyarakat. Roh Kuduslah yang membawa persatuan, meruntuhkan perpecahan gender, ras dan kedudukan sosial. Mereka yang dihinggapi oleh Roh Kudus harus berada di baris depan memperjuangkan kesetaraan gender, ras dan sosial.

Percakapan Yesus dengan wanita ini tentang Roh Kudus. Si wanita tidak perlu ceramah. Dia memerlukan air hidup. Kata Yesus padanya, ‘Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal’ (Ay.13-14).

Yesus datang untuk memuaskan dahaga kita akan penerimaan, hubungan dan makna. Hidup yang kita terima adalah hidup yang kita berikan. Kita menjadi sumber kehidupan bagi sesama.

Perubahan masyarakat dimulai dengan Roh Kudus yang mengubahkan hidup kita. Diawali dengan minum air kehidupan, yang Yesus berikan pada semua orang yang percaya pada-Nya. Ketika Roh Kudus tinggal dalam Anda, Dia menjadi sumber luapan air abadi dalam hidup Anda dan sampai kekekalan.

Doa

Anda diubahkan oleh Roh Kudus dan oleh hubungan pribadi Anda dengan Allah. Kata yang dipakai untuk ‘menyembah’ di sini berarti ‘berlutut, mendekat dalam hubungan kasih yang karib’ yang mana kita ‘harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran’ (Ay.24).

Perjanjian Lama

Hakim-hakim 1:1–2:5

Keadaan orang Israel setelah Yosua mati

1Sesudah Yosua mati, orang Israel bertanya kepada Tuhan: “Siapakah dari pada kami yang harus lebih dahulu maju menghadapi orang Kanaan untuk berperang melawan mereka?” 2 Firman Tuhan: “Suku Yehudalah yang harus maju; sesungguhnya telah Kuserahkan negeri itu ke dalam tangannya.” 3 Lalu berkatalah Yehuda kepada Simeon, saudaranya itu: “Majulah bersama-sama dengan aku ke bagian yang telah diundikan kepadaku dan baiklah kita berperang melawan orang Kanaan, maka aku pun akan maju bersama-sama dengan engkau ke bagian yang telah diundikan kepadamu.” Lalu Simeon maju bersama-sama dengan dia. 4 Maka majulah suku Yehuda, lalu Tuhan menyerahkan orang Kanaan dan orang Feris ke dalam tangan mereka, dan mereka memukul kalah orang-orang itu dekat Bezek, sepuluh ribu orang banyaknya. 5 Di Bezek mereka menjumpai Adoni-Bezek dan berperang melawan dia, dan mereka memukul kalah orang Kanaan dan orang Feris. 6 Tetapi Adoni-Bezek melarikan diri, lalu mereka mengejarnya, menangkapnya dan memotong ibu jari dari tangannya dan dari kakinya. 7 Kata Adoni-Bezek: “Ada tujuh puluh raja dengan terpotong ibu jari tangan dan kakinya memungut sisa-sisa makanan di bawah mejaku; sesuai dengan yang kulakukan itu, demikianlah dibalaskan Allah kepadaku.” Kemudian ia dibawa ke Yerusalem dan mati di sana.

8 Sesudah itu bani Yehuda berperang melawan Yerusalem, merebutnya lalu memukulnya dengan mata pedang dan memusnahkan kota itu dengan api. 9 Kemudian bani Yehuda maju berperang melawan orang Kanaan, yang diam di pegunungan, di Tanah Negeb dan di Daerah Bukit.

10 Lalu suku Yehuda bergerak menyerang orang Kanaan yang diam di Hebron – nama Hebron dahulu adalah Kiryat-Arba – dan memukul kalah Sesai, Ahiman dan Talmai. 11 Dari sana mereka bergerak menyerang penduduk Debir. Nama Debir dahulu adalah Kiryat-Sefer. 12 Berkatalah Kaleb: “Siapa yang mengalahkan dan merebut Kiryat-Sefer, kepadanya akan kuberikan Akhsa, anakku, menjadi isterinya.” 13 Dan Otniel, anak Kenas adik Kaleb, merebut kota itu; lalu Kaleb memberikan Akhsa, anaknya, kepadanya menjadi isterinya. 14 Ketika perempuan itu tiba, dibujuknya suaminya untuk meminta sebidang ladang kepada ayahnya. Maka turunlah perempuan itu dari keledainya, lalu berkatalah Kaleb kepadanya: “Ada apa?” 15 Jawabnya kepadanya: “Berikanlah kepadaku suatu hadiah; telah kauberikan kepadaku tanah yang gersang, berikanlah juga kepadaku mata air.” Lalu Kaleb memberikan kepadanya mata air yang di hulu dan mata air yang di hilir. 16 Keturunan Hobab, ipar Musa, orang Keni itu, maju bersama-sama dengan bani Yehuda dari Kota Pohon Korma ke padang gurun Yehuda di Tanah Negeb dekat Arad; lalu mereka menetap di antara penduduk di sana. 17 Yehuda maju bersama-sama dengan Simeon, saudaranya itu, lalu mereka memukul kalah orang Kanaan, penduduk Zefat; mereka menumpas kota itu. Sebab itu kota itu dinamai Horma. 18 Selanjutnya suku Yehuda merebut Gaza dengan daerahnya, Askelon dengan daerahnya dan Ekron dengan daerahnya. 19 Dan Tuhan menyertai suku Yehuda, sehingga mereka menduduki pegunungan itu; tetapi mereka tidak dapat menghalau penduduk yang di lembah, sebab orang-orang ini mempunyai kereta-kereta besi. 20 Kepada Kaleb telah diberikan Hebron, seperti yang dikatakan Musa dahulu, dan dari sana telah dihalaukannya anak Enak yang tiga itu.

21 Tetapi orang Yebus, penduduk kota Yerusalem, tidak dihalau oleh bani Benyamin, jadi orang Yebus itu masih diam bersama-sama dengan bani Benyamin di Yerusalem sampai sekarang.

22 Keturunan Yusuf juga maju menyerang Betel, dan Tuhan menyertai mereka. 23 Keturunan Yusuf menyuruh orang mengintai Betel itu – nama kota itu dahulu adalah Lus. 24 Ketika pengintai-pengintai itu melihat seorang keluar dari kota itu, maka berkatalah mereka kepadanya: “Tolong tunjukkan bagaimana kami dapat memasuki kota ini, maka kami akan memperlakukan engkau sebagai sahabat.” 25 Lalu ditunjukkannyalah kepada mereka bagaimana mereka dapat memasuki kota itu, dan mereka memukul kota itu dengan mata pedang, tetapi orang itu dengan seluruh kaumnya dibiarkan mereka pergi. 26 Orang itu pergi ke negeri orang Het dan mendirikan di sana sebuah kota yang dinamainya Lus. Demikianlah nama kota itu sampai sekarang.

27 Suku Manasye tidak menghalau penduduk Bet-Sean dan penduduk segala anak kotanya, penduduk Taanakh dengan segala anak kotanya, penduduk Dor dengan segala anak kotanya, penduduk Yibleam dengan segala anak kotanya, dan penduduk Megido dengan segala anak kotanya, sebab orang Kanaan itu berkeras untuk tetap diam di negeri itu. 28 Setelah orang Israel menjadi kuat, mereka membuat orang Kanaan itu menjadi orang rodi dan tidak menghalau mereka sama sekali.

29 Suku Efraim pun tidak menghalau orang Kanaan yang diam di Gezer, sehingga orang Kanaan itu tetap diam di tengah-tengah mereka di Gezer.

30 Suku Zebulon tidak menghalau penduduk Kitron dan penduduk Nahalol, sehingga orang Kanaan itu tetap diam di tengah-tengah mereka, walaupun sebagai orang rodi. 31 Suku Asyer tidak menghalau penduduk Ako, penduduk Sidon serta Ahlab, Akhzib, Helba, Afek dan Rehob, 32 sehingga orang Asyer itu diam di tengah-tengah orang Kanaan, penduduk asli di negeri itu, sebab orang-orang itu tidak dihalaunya.

33 Suku Naftali tidak menghalau penduduk Bet-Semes dan penduduk Bet-Anat, sehingga mereka diam di tengah-tengah orang Kanaan, penduduk asli di negeri itu; tetapi penduduk Bet-Semes dan Bet-Anat itu menjadi orang rodi bagi mereka.

34 Orang Amori mendesak bani Dan ke sebelah pegunungan dan tidak membiarkan mereka turun ke lembah, 35 dan orang Amori itu berkeras untuk tetap diam di Har-Heres, di Ayalon dan di Saalbim, walaupun mereka mendapat tekanan berat dari keturunan Yusuf, sebab mereka menjadi orang rodi. 36 Daerah orang Amori itu mulai dari pendakian Akrabim, dari Sela, terus ke atas.

Malaikat Tuhan di Bokhim

2Lalu Malaikat Tuhan pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman: “Telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lamanya, 2 tetapi janganlah kamu mengikat perjanjian dengan penduduk negeri ini; mezbah mereka haruslah kamu robohkan. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku. Mengapa kamu perbuat demikian? 3 Lagi Aku telah berfirman: Aku tidak akan menghalau orang-orang itu dari depanmu, tetapi mereka akan menjadi musuhmu dan segala allah mereka akan menjadi jerat bagimu.” 4 Setelah Malaikat Tuhan mengucapkan firman itu kepada seluruh Israel, menangislah bangsa itu dengan keras. 5 Maka tempat itu dinamai Bokhim. Lalu mereka mempersembahkan korban di sana kepada Tuhan.

Komentar

3. Berseru pada Allah memohon kepemimpinan yang baik

Kita hidup dalam dunia yang kacau balau, yang tidak beda dari dunia yang digambarkan dalam kitab Hakim-hakim.

Ketika masuk ke kitab Hakim-hakim sangatlah mengejutkan. Kita mendapati campuran kekerasan, pemerkosaan, pembantaian, kebrutalan, tipu daya dan penganiayaan. Kita dapat melihat bagaimana umat gagal mengatasi pemujaan berhala dan dosa ketika mereka menghuni Tanah Perjanjian. Meski dilarang Allah, mereka berkompromi dengan praktik kepercayaan bangsa-bangsa di sekitar mereka (2:1-2). Yang lalu menjadi jerat bagi mereka (Ay.3).

Allah memanggil Anda agar jijik terhadap hal buruk. Dia tidak ingin kita berkompromi. Dia tidak ingin Anda hanya memperbaiki bagian hidup Anda yang Anda tahu salah, tetapi memutuskan sepenuhnya.

Umat berada dalam siklus ketidaktaatan, ditindas oleh musuh, lalu berseru pada Allah meminta pertolongan.

Allah menjawab dengan mengirim para hakim (pemimpin). Dia memakai semua jenis orang sebagai pemimpin, yang sangat menguatkan kita. Karena diberdayakan oleh Roh Kudus, para pemimpin ini membebaskan mereka dan mengubah dunia mereka.

Doa

TUHAN, angkatlah pemimpin-pemimpin yang baik dalam kota dan budaya kami yang akan mengubahkan dunia kami dan menghormati nama Yesus.

Pippa menambahkan

Yohanes 4:1–26

Dari semua orang dengan siapa Yesus menghabiskan waktu, Dia memilih yang terendah dari yang rendah. Dalam kerajaan Yesus yang terbalik, Yesus memberi martabat bagi mereka yang tak punya apa-apa.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

John Stott, Issues Facing Christians Today, Fourth edition (Zondervan, 2006) p.331. Eugene Peterson, The Message, (NavPress, 2005) p.292

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.