Puaskan Jiwa Anda
pengantar
Bernhard Langer adalah salah satu pemain golf terbaik di generasinya, dia dua kali memenangkan Masters AS dan sekaligus berada di puncak peringkat golf dunia. Dia berkata, 'Saya telah... memenangkan tujuh pertandingan di lima benua yang berbeda; Saya pemain golf terbaik di dunia dan saya memiliki seorang istri muda yang cantik. Namun ada sesuatu yang hilang.
'Gaya hidup yang kita semua (terutama olahragawan) miliki – adalah semuanya tentang uang, siapa Anda, siapa yang Anda kenal, apa yang Anda miliki dan hal-hal ini bukanlah hal yang paling penting. Saya pikir orang-orang yang memiliki hal-hal tersebut, mereka menyadari bahwa... masih ada sesuatu yang hilang dalam hidup mereka dan saya percaya itu adalah Yesus Kristus.'
Kekosongan rohani yang digambarkan Bernhard Langer adalah umum bagi semua umat manusia. Seorang wanita muda pernah berkata kepadaku bahwa dia merasa ada 'sebagian yang hilang dalam jiwanya'. Anda bukan hanya memiliki tubuh dan pikiran. Tetapi Anda adalah jiwa yang diciptakan untuk memiliki hubungan dengan Tuhan. Lalu, bagaimana Anda memuaskan jiwa Anda?
Mazmur 63:1–11
Kerinduan kepada Allah
63Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda.
2 Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau,
jiwaku haus kepada-Mu,
tubuhku rindu kepada-Mu,
seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
3 Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus,
sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.
4 Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup;
bibirku akan memegahkan Engkau.
5 Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku
dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.
6 Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan,
dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.
7 Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku,
merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, –
8 sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku,
dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.
9 Jiwaku melekat kepada-Mu,
tangan kanan-Mu menopang aku.
10 Tetapi orang-orang yang berikhtiar mencabut nyawaku,
akan masuk ke bagian-bagian bumi yang paling bawah.
11 Mereka akan diserahkan kepada kuasa pedang,
mereka akan menjadi makanan anjing hutan.
Komentar
Carilah Tuhan siang dan malam
'Makanan' rohani sama nyatanya dengan makanan jasmani dan itu dapat memuaskan kita dengan cara yang tidak dapat dipenuhi oleh kebutuhan jasmani apa pun.
Daud berada di padang pasir. Dia tahu rasa haus dan lapar jasmani seperti apa. Tetapi dia juga tahu dan mengalami kehausan rohani: 'Jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair’ (Ay.2). Dan dia tahu bagaimana untuk memuaskan: 'seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan’ (Ay.6a).
Rasa lapar dan dahaga kerohaniannya dipenuhi saat ia memuji Tuhan: ’Demikianlah aku memandang kepada-Mu ditempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu’ (Ay.3).
Dia mengangkat tangannya sebagai ungkapan pemujaan, penghormatan, dan penyerahan: 'Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup, bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku akan mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu' (Ay.3–4). Mengangkat tangan adalah gerakan doa untuk mengucapkan syukur. Sebagaimana dikatakan Paus Emeritus Benedict, 'Gerakan ini adalah bentuk penyembahan yang umum... Membukakan diri kepada Tuhan, menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya.'
Apa yang Anda lakukan ketika Anda tidak dapat tidur atau Anda memiliki saat-saat terjaga di malam hari? Daud mengatakan bahwa dia berdoa dan memuji Tuhan, 'Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam’ (Ay.7).
Ketika ia mencurahkan hatinya dalam ibadah siang dan malam kepada Tuhan, Daud menemukan kekuatan dan dukungan. Dia menulis, 'sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku’(Ay.8-9).
Doa
Tuhan, aku mencari Engkau hari ini. Terima kasih karena Engkau memuaskan jiwaku seperti dengan makanan yang paling berharga dan memuaskan dahaga rohaniku. Terima kasih, oleh kasih setia-Mu yang lebih daripada hidup.
Yohanes 10:22–42
Yesus ditolak oleh orang Yahudi
22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. 23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. 24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” 25 Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, 26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. 27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, 28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. 29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. 30 Aku dan Bapa adalah satu.”
31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. 32 Kata Yesus kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?” 33 Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.” 34 Kata Yesus kepada mereka: “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? 35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah – sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan –, 36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? 37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, 38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.”
39 Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Yesus di seberang sungai Yordan.
40 Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. 41 Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar.” 42 Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Komentar
Komunikasi dengan Tuhan melalui Yesus
Bagaimana Anda dan saya berkomunikasi dengan Tuhan?
Komunikasi dengan Yesus adalah komunikasi dengan Tuhan. Mereka yang bertemu Yesus mengerti bahwa Ia mengaku sebagai Tuhan (Ay.33). Ketika Dia berkata, 'Aku dan Bapa adalah satu' (Ay.30) dan 'Bapa di dalam Aku, dan Aku di dalam Bapa' (Ay.38), tidak ada hal ambigu di telinga para pendengarnya. Lawan-lawan-Nya memahami hal tersebut sebagai penghujatan - 'karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Tuhan’ (Ay.33) – yang pada ahkirnya mereka mengambil batu untuk melempari Dia (Ay.31–33).
Yesus berkomunikasi dengan murid-murid-Nya dan Dia juga terus berkomunikasi dengan kita. Dia berkata, 'domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku’ (Ay.27). Kita dapat melihat tanda-tanda dari seorang Kristen sejati dalam beberapa hal di bawah ini:
1. Percaya kepada Yesus
Ada perbedaan dalam bagian ini yaitu antara orang-orang yang 'percaya kepada Yesus' (Ay.42) dan mereka yang 'tidak percaya' (Ay.25–26). Kepercayaan pada Yesus berarti percaya kepada-Nya ketika Dia berkata, 'Akulah Anak Allah' (Ay.36) sehingga letakkan kepercayaan Anda kepada-Nya.
2. Mengenal Yesus
Yesus berkata, ‘domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka…’ (Ay.27). Menjadi seorang Kristen berarti kita harus mengenali dan mengikuti suara Yesus. Inilah yang mendefinisikan seorang Kristen - bukan begitu banyak pengetahuan tentang Yesus, melainkan dengan mengenal-Nya. Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan deklarasi yang luar biasa bahwa Yesus juga mengenal kita.
3. Mengikuti Yesus
Yesus berkata, ‘mereka mengikuti-Ku’ (Ay.27). Hal itulah yang mempengaruhi hidup Anda. Seperti yang Yesus katakan di tempat lain, 'Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka’ (Matius 7: 16, 20). Yakobus menulis, 'Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati’ (Yakobus 2:17). Bukti utama dari iman adalah kasih. Mereka yang mengikuti Yesus akan mengikuti teladan-Nya dengan kasih.
Yesus menjanjikan bagi setiap orang Kristen sejati: 'Aku memberi mereka hidup yang kekal' (Yohanes 10:28). Ini bukan hanya tentang kuantitas kehidupan; melainkan ini juga tentang kualitas kehidupan. Yesus memuaskan kelaparan dan kehausan rohani kita. Dalam hubungan dengan Yesus, kita menemukan kepuasan jiwa yang mendalam yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.
Yesus berjanji bahwa hubungan dengan Dia akan berlangsung selamanya. Yang dimulai sekarang, dan 'abadi' seterusnya (Ay.28). Mereka yang mengikuti Yesus 'tidak akan pernah binasa' (Ay.28). Melainkan adalah sebuah karunia (‘Aku memberi mereka hidup yang kekal’, Ay.28). Yang tidak bisa didapatkan, serta juga tidak bisa hilang. Yesus berjanji, 'seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan-Ku... seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa’ (Ay.28–29).
Mungkin ada banyak pergumulan dan godaan di sepanjang jalan, tetapi pada akhirnya tangan Yesus dan tangan Bapa bersatu untuk melindungimu. Seorang Kristen mungkin kehilangan pekerjaan mereka, uang mereka, keluarga mereka, kebebasan mereka, dan bahkan kehidupan mereka, tetapi mereka tidak pernah kehilangan hidup yang kekal.
Doa
Terima kasih, Tuhan karena aku dapat mendengarkan suara-Mu, karena aku dapat mengenal-Mu dan Engkau memberiku kehidupan yang kekal. Terima kasih karena Engkau berjanji bahwa aku tidak akan pernah binasa dan tidak ada yang dapat merebutku dari tangan-Mu. Terima kasih karena dalam hubungan ini, aku menemukan kepuasan jiwa baik sekarang dan selamanya.
1 Samuel 1:1–2:26
Lahirnya Samuel
1Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim. 2 Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak. 3 Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada Tuhan semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam Tuhan ialah kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas.
4 Pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan perempuan masing-masing sebagian. 5 Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab Tuhan telah menutup kandungannya. 6 Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena Tuhan telah menutup kandungannya. 7 Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah Tuhan, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan. 8 Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: “Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?”
9 Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci Tuhan, 10 dan dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu. 11 Kemudian bernazarlah ia, katanya: “Tuhan semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.” 12 Ketika perempuan itu terus-menerus berdoa di hadapan Tuhan, maka Eli mengamat-amati mulut perempuan itu; 13 dan karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan hanya bibirnya saja bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka perempuan itu mabuk. 14 Lalu kata Eli kepadanya: “Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu.” 15 Tetapi Hana menjawab: “Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan Tuhan. 16 Janganlah anggap hambamu ini seorang perempuan dursila; sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian lama.” 17 Jawab Eli: “Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya.” 18 Sesudah itu berkatalah perempuan itu: “Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu.” Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi.
19 Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan Tuhan; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, Tuhan ingat kepadanya. 20 Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: “Aku telah memintanya dari pada Tuhan.”
21 Elkana, laki-laki itu, pergi dengan seisi rumahnya mempersembahkan korban sembelihan tahunan dan korban nazarnya kepada Tuhan. 22 Tetapi Hana tidak ikut pergi, sebab katanya kepada suaminya: “Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia, maka ia akan menghadap ke hadirat Tuhan dan tinggal di sana seumur hidupnya.” 23 Kemudian Elkana, suaminya itu, berkata kepadanya: “Perbuatlah apa yang kaupandang baik; tinggallah sampai engkau menyapih dia; hanya, Tuhan kiranya menepati janji-Nya.”
Jadi tinggallah perempuan itu dan menyusui anaknya sampai disapihnya. 24 Setelah perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah Tuhan di Silo. Waktu itu masih kecil betul kanak-kanak itu. 25 Setelah mereka menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli; 26 lalu kata perempuan itu: “Mohon bicara tuanku, demi tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku untuk berdoa kepada Tuhan. 27 Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. 28 Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Tuhan.” Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada Tuhan.
Puji-pujian Hana
2Lalu berdoalah Hana, katanya:
“Hatiku bersukaria karena Tuhan,
tanduk kekuatanku ditinggikan oleh Tuhan;
mulutku mencemoohkan musuhku,
sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2 Tidak ada yang kudus seperti Tuhan,
sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau
dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.
3 Janganlah kamu selalu berkata sombong,
janganlah caci maki keluar dari mulutmu.
Karena Tuhan itu Allah yang mahatahu,
dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji.
4 Busur pada pahlawan telah patah,
tetapi orang-orang yang terhuyung-huyung, pinggangnya
berikatkan kekuatan.
5 Siapa yang kenyang dahulu, sekarang menyewakan dirinya
karena makanan,
tetapi orang yang lapar dahulu, sekarang boleh beristirahat.
Bahkan orang yang mandul melahirkan tujuh anak,
tetapi orang yang banyak anaknya, menjadi layu.
6 Tuhan mematikan dan menghidupkan,
Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari
sana.
7 Tuhan membuat miskin dan membuat kaya;
Ia merendahkan, dan meninggikan juga.
8 Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu,
dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,
untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan,
dan membuat dia memiliki kursi kehormatan.
Sebab Tuhan mempunyai alas bumi;
dan di atasnya Ia menaruh daratan.
9 Langkah kaki orang-orang yang dikasihi-Nya dilindungi-Nya,
tetapi orang-orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan,
sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang
berkuasa.
10 Orang yang berbantah dengan Tuhan akan dihancurkan;
atas mereka Ia mengguntur di langit.
Tuhan mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya;
Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya
dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya.”
Kejahatan anak-anak Eli
11 Lalu pulanglah Elkana ke Rama tetapi anak itu menjadi pelayan Tuhan di bawah pengawasan imam Eli.
12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan Tuhan, 13 ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya 14 dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo. 15 Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: “Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja.” 16 Apabila orang itu menjawabnya: “Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu,” maka berkatalah ia kepada orang itu: “Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan.” 17 Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan Tuhan, sebab mereka memandang rendah korban untuk Tuhan.
18 Adapun Samuel menjadi pelayan di hadapan Tuhan; ia masih anak-anak, yang tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan. 19 Setiap tahun ibunya membuatkan dia jubah kecil dan membawa jubah itu kepadanya, apabila ia bersama-sama suaminya pergi mempersembahkan korban sembelihan tahunan. 20 Lalu Eli memberkati Elkana dan isterinya, katanya: “Tuhan kiranya memberikan keturunan kepadamu dari perempuan ini pengganti yang telah diserahkannya kepada Tuhan.” Sesudah itu pulanglah mereka ke tempat kediamannya. 21 Dan Tuhan mengindahkan Hana, sehingga dia mengandung dan melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Sementara itu makin besarlah Samuel yang muda itu di hadapan Tuhan.
22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, 23 berkatalah ia kepada mereka: “Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu? 24 Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat Tuhan melakukan pelanggaran. 25 Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap Tuhan, siapakah yang menjadi perantara baginya?” Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab Tuhan hendak mematikan mereka.
26 Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan Tuhan maupun di hadapan manusia.
Komentar
Curahkan hati dan jiwamu kepada Allah
Apakah ada sesuatu yang sungguh Anda inginkan dari Tuhan?
Hampir tidak dapat dielakkan bahwa terkadang dalam kehidupan kita, kita akan merasakan 'kesusahan jiwa' (1:10). Jangan biarkan kepahitan menggerogoti hatimu – tetapi jadilah seperti Hana, yang mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. 'Dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu’ (Ay.10).
Tidak ada yang lebih baik daripada mencurahkan jiwamu kepada Allah – untuk menceritakan masalahmu kepada-Nya, daripada membeberkannya kepada sekitarmu – dan untuk meminta solusi kepada-Nya, sehingga Anda mendapatkan damai sejahtera dari Allah (Filipi 4:6-7).
Solusi dari penderitan Hana pun datang, jauh dari sebelum dia benar-benar melihat jawaban atas doanya.
Ini adalah gambaran yang indah tentang doa yang tulus dari dasar jiwa. 'Saat dia terus berdoa kepada Tuhan, Eli mengamati mulutnya. Hana berdoa di dalam hatinya, dan bibirnya bergerak tetapi suaranya tidak terdengar' (1 Samuel 1:12–13a). Eli menuduhnya sedang mabuk. Dia menjawab, 'Bukan, Tuanku... aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati... aku mencurahkan isi hatiku di hadapan Tuhan... sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian lama’ (Ay.15-16).
Eli mengatakan kepadanya, 'Pergilah dengan selamat, dan Tuhan Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari-Nya’ (Ay.17). Dan ketika dia meninggalkan wajahnya tidak lagi sedih: 'Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi’ (Ay.18). Dia dapat merasakan bahwa Tuhan telah mendengar doanya dan, memang, 'Tuhan mengingat dia' (Ay.19). Bahkan, Tuhan lebih dari menjawab doanya. Dia tidak hanya memberinya anak yang ia rindukan, melainkan ia melahirkan enam anak (2:21).
Sementara itu, 'anaknya Samuel yang muda itu semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia’ (Ay.26). Ini adalah doa yang begitu sering kita doakan untuk anak-anak kita.
Doa Hana setelah kelahiran Samuel adalah wujud nyata dari kepuasan jiwa yang dia alami melalui hubungannya dengan Tuhan. Dia berdoa dan bersyukur kepada Tuhan bahwa 'mereka yang kelaparan tidak lapar lagi' (Ay.5).
Wahyu yang luar biasa dalam doa Hana adalah bahwa sumber tertinggi dari kegembiraannya bukanlah anaknya, tetapi di dalam Tuhan. Dia berkata, 'Hatiku bersukaria karena Tuhan' (Ay.1). Dia adalah sumber kepuasan jiwa:
‘Aku berjalan di udara... Tuhan menghidupkan... Dia mengangkat kembali kehidupan yang terbakar dengan harapan baru, memulihkan martabat dan memberi kehormatan dalam kehidupan mereka" (Ay.1,6,8).
Doa
Tuhan, terima kasih atas jawaban doa yang luar biasa, yang Engkau berikan ketika aku mencurahkan jiwaku kepada-Mu. Terima kasih, terkadang Engkau menjawab doaku dengan cara yang luar biasa. Entah aku menerima apa yang aku minta secara khusus atau tidak, aku tetap bersyukur karena Engkau berjanji memberikan damai sejahtera-Mu kepadaku.
Pippa menambahkan
1 Samuel 1:1–2:26
Saya selalu agak khawatir akan Hana dan Samuel. Hana harus menyerahkan putranya sedangkan Samuel harus pergi dan tinggal bersama seorang imam tua dan dua putranya yang jahat – hal ini bukan situasi pengasuhan yang baik.
Saya bertanya-tanya dalam beberapa tahun Hana dapat memberi makan Samuel sebelum dia benar-benar disapih.Padahal masa anak untuk disapih setidaknya menghabiskan waktu selama sepuluh tahun! Namun, terlepas dari fakta tersebut, itu bukanlah situasi pengasuhan yang baik – tetapi dia tumbuh bersama Tuhan, mengenal Tuhan dan belajar untuk mendengar suara-Nya.
Sungguh melegakan bahwa anak-anak dapat berhasil bahkan jika pengasuhan kita jauh dari sempurna.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Bernhard Langer, [last accessed December 2014).
Joseph Cardinal Ratzinger, The Spirit of the Liturgy, (San Francisco: Ignatius Press, 2000), pp.203-4
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.