Harapan di Saat-saat Sulit
pengantar
Betapa pun sulitnya situasi Anda - betapa pun 'masalah' yang Anda hadapi dalam hidup Anda, Anda dapat memiliki harapan. Harapan adalah kesadaran dengan penuh percaya diri akan berkat luar biasa Tuhan dalam kehidupan ini dan kehidupan yang akan datang, berdasarkan kebaikan dan janji-janji Allah. Dengan Yesus, selalu ada harapan.
Seperti Lazarus dalam bagian Perjanjian Baru pada renungan hari ini, beberapa bagian gereja telah dinyatakan non-aktif secara prematur. Dalam bukunya, The Death of Christian Britain, Callum Brown menulis, 'Buku ini adalah tentang matinya identitas moral agama bangsa. Seiring perubahan historis, ini bukanlah urusan yang tersisa dan berlarut-larut. Butuh beberapa abad (yang sejarawan biasa sebut Abad Kegelapan) untuk mengubah Inggris menjadi Kristen, tetapi kurang dari empat puluh tahun bagi negara ini untuk meninggalkannya.'
Kita sering membaca berita utama seperti, 'Krisis di Gereja', 'Penurunan dramatis dalam kehadiran jemaat' dan ‘figur kehadiran gereja merosot lagi'.
Pada saat yang sama, kita melihat konsekuensi masyarakat yang berusaha untuk menentang Tuhan. Setiap hari, di Inggris, setidaknya 304 pasangan bercerai. Seseorang memanggil konselor setiap enam detik. Industri pornografi bernilai miliaran pound. Ada 30.000 pendeta Kristen dari segala tipe, dan lebih dari 80.000 penyihir dan peramal nasib yang tercatat di Inggris.
Inggris bukanlah satu-satunya negara yang bermasalah. Banyak negara lain mengalami masa-masa sulit. Seperti halnya masalah nasional, kita semua mungkin pada titik tertentu menghadapi masa-masa sulit dalam kehidupan pribadi kita sendiri.
‘Masalah’ bisa dalam berbagai bentuk. Apa harapan Anda di saat-saat sulit?
Mazmur 64:1–10
Hukum Allah kepada orang fasik
64Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud.
2 Ya Allah, dengarlah suaraku pada waktu aku mengaduh,
jagalah nyawaku terhadap musuh yang dahsyat.
3 Sembunyikanlah aku terhadap persepakatan orang jahat,
terhadap kerusuhan orang-orang yang melakukan kejahatan,
4 yang menajamkan lidahnya seperti pedang,
yang membidikkan kata yang pahit seperti panah,
5 untuk menembak orang yang tulus hati dari tempat yang tersembunyi;
sekonyong-konyong mereka menembak dia dengan tidak takut-takut.
6 Mereka berpegang teguh pada maksud yang jahat,
mereka membicarakan hendak memasang perangkap dengan sembunyi;
kata mereka: “Siapa yang melihatnya?”
7 Mereka merancang kecurangan-kecurangan:
“Kami sudah siap, rancangan sudah rampung.”
Alangkah dalamnya batin dan hati orang!
8 Tetapi Allah menembak mereka dengan panah;
sekonyong-konyong mereka terluka.
9 Ia membuat mereka tergelincir karena lidah mereka;
setiap orang yang melihat mereka menggeleng kepala.
10 Maka semua orang takut dan memberitakan perbuatan Allah,
dan mengakui pekerjaan-Nya.
11 Orang benar akan bersukacita karena Tuhan
dan berlindung pada-Nya;
semua orang yang jujur akan bermegah.
Komentar
Harapan akan Kemenangan sebagai Akhir dari Kejahatan
Apakah Anda pernah merasa ngeri dengan sesuatu yang Anda hadapi dalam hidup Anda? Daud menghadapi 'teror musuh' (Ay.2b).
Dia mengalami masa-masa sulit, 'persepakatan orang jahat' (Ay.3), 'maksud yang jahat' (Ay.6a) dan 'perangkap' (Ay.6b). Namun, dia yakin bahwa Tuhan akan menang atas kejahatan. Apa yang harus Anda lakukan ketika menghadapi masalah yang sama? Mazmur hari ini memberi kita beberapa petunjuk:
Berseru kepada Tuhan
Daud berdoa, 'dengarlah suaraku pada waktu aku mengaduh’ (Ay.2a). Daud meminta kepada Tuhan: ‘jagalah nyawaku terhadap musuh yang dahsyat’ (Ay.2b).’Bersukacita karena Tuhan’
‘Bersukacita karena TUHAN’ (Ay.11a). Sebagaimana rasul Paulus katakan, ‘Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!' (Filipi 4:4).Tetap dekat dengan Tuhan
'Berlindung pada-Nya' (Mazmur 64:11b).Terus memuji Tuhan
‘Semua orang yang jujur akan bermegah.’ (Ay.11c).
Doa
Tuhan, terima kasih bahwa aku dapat yakin akan kemenangan akhir kebaikan atas kejahatan dan bahwa aku tidak pernah sendirian. Tuhan, aku memuji-Mu.
Yohanes 11:1–44
Lazarus dibangkitkan
11Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. 2 Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. 3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.” 4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.” 5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. 6 Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; 7 tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Mari kita kembali lagi ke Yudea.” 8 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: “Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?” 9 Jawab Yesus: “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. 10 Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.” 11 Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: “Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya.” 12 Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: “Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.” 13 Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. 14 Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: “Lazarus sudah mati; 15 tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya.” 16 Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.”
17 Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. 18 Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. 19 Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. 20 Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. 21 Maka kata Marta kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. 22 Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.” 23 Kata Yesus kepada Marta: “Saudaramu akan bangkit.” 24 Kata Marta kepada-Nya: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” 25 Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, 26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” 27 Jawab Marta: “Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.” 28 Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: “Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau.” 29 Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus. 30 Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia. 31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. 32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.”
33 Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: 34 “Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka: “Tuhan, marilah dan lihatlah!” 35 Maka menangislah Yesus. 36 Kata orang-orang Yahudi: “Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!” 37 Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?” 38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. 39 Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.” 40 Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” 41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. 42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” 43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!” 44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.”
Komentar
Harapan akan Kebangkitan dalam Yesus
Apakah Anda takut mati? Banyak orang takut akan kematian. Tetapi jika Anda menaruh iman Anda kepada Yesus, Anda tidak perlu takut akan kematian. Yesus telah mengalahkan kekuatan maut.
Saya pernah mendengar komedian Inggris, Russell Brand, berkata, ‘Banyak orang kecanduan tertawa karena kematian adalah hal yang tak terelakkan. Ini memberi kita pelarian sementara - untuk sesaat, tertawa menghentikan rasa takut akan kematian yang tak terelakkan.’ Setiap manusia akan menghadapi 'masalah' kematian. Di mana Anda menaruh harapan?
Dalam renungan hari ini, kita melihat sisi humanis Yesus dalam menghadapi kematian. Lazarus adalah teman-Nya. Yesus mengasihinya (Ay.3). Dia 'sangat tersentuh' dan 'terharu' oleh kematiannya (Ay.33). Dalam ayat terpendek di Alkitab kita membaca, 'Maka menangislah Yesus' (Ay.35).
Namun Yesus juga, secara unik, adalah jawaban atas kematian. Yesus berkata kepada Marta, '“Saudaramu akan bangkit.” Marta menjawab, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.”' Tanggapan Yesus adalah: 'Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?' (Ay.24-26).
Ada kehidupan di luar kuburan. Yesus mati dan bangkit kembali. Setiap orang yang percaya kepada Yesus akan bangkit kembali dari kematian. Yesus memulai terlebih dahulu dengan Ia membangkitkan Lazarus dari kematian sebelum kebangkitan yang sesungguhnya terjadi di masa berikutnya.
Kisah Lazarus adalah kisah kita juga. Yesus memanggil Anda untuk bangkit dan menjadi hidup sepenuhnya untuk memberikan kehidupan - untuk membawa harapan bagi keluarga, teman, rekan kerja, dan dunia.
Kuasa kebangkitan ini ada di dalam Anda. Paulus menulis kepada jemaat di Roma, 'Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu' ( Roma 8:11). Kebangkitan Yesus Kristus adalah dasar dari harapan masa depan Anda.
Kekristenan adalah gerakan terbesar sepanjang masa. Kekristenan juga adalah satu-satunya yang tidak pernah kehilangan anggota melalui kematian. Saya ingat salah satu putra saya, ketika dia masih kecil, berkata, 'Ketika ayah meninggal, aku akan sedih. Kemudian aku akan bertemu dengan ayah di surga dan aku tidak akan bersedih lagi! "
Bunda Teresa ditanya sesaat sebelum kematiannya, ’Apakah Anda takut mati?’ Dia berkata, ’Bagaimana saya bias takut? Sekarat akan membuat Anda cepat berpulang kepada Tuhan. Saya tidak pernah takut. Tidak, sebaliknya, 'dia berkata,' Aku benar-benar menantikannya!'
Renungan ini juga secara tidak langsung memberikan gambaran harapan bagi gereja. Ada penyakit di beberapa bagian gereja dan banyak yang menyatakan kematiannya. Beberapa bagian dari gereja tampaknya 'tertidur' (Yohanes 11:11). Dan dalam beberapa kasus sepertinya ada 'bau tak sedap' (Ay.39).
Renungan ini mengingatkan kita akan kuasa Yesus untuk membawa orang yang mati sekalipun untuk hidup. Kuasa kebangkitan ini masih bekerja di gereja hari ini. Yesus yang sama yang mengatakan tentang Lazarus 'Penyakit itu tidak akan membawa kematian' (Ay.4), juga berjanji bahwa Dia akan melakukan seperti yang difirmankan-Nya 'Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.' (Matius 16:18 ).
Beberapa bagian dari gereja tampaknya telah dikubur terlalu dini. Yesus berkata tentang Lazarus, 'Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi' (Yohanes 11:44c). Mungkin Yesus akan mengatakan sesuatu yang mirip dengan bagian-bagian gereja hari ini. Brighton dan Hove Argus menggambarkan apa yang telah terjadi di salah satu pabrik gereja kami - St Peter's, Brighton - sebagai 'pemulihan serupa Lazarus dari ‘katedral tidak resmi’ milik kota. Kami telah menyebut program penanaman gereja kami: ‘Project Lazarus’!
Doa
Tuhan, aku berdoa untuk gereja-Mu. Maafkan kami di mana kami tertidur dan mengeluarkan bau tak sedap. Kami tahu Engkau sangat terharu oleh situasi, bahwa Engkau menangis di atas gereja, dan bahwa Engkau akan bertindak karena kasih. Tolong bawa kehidupan yang baru. Semoga kami melihat gereja menjadi hidup di seluruh bangsa.
1 Samuel 2:27–4:22
Nubuat tentang Eli dan kaum keluarganya
27 Seorang abdi Allah datang kepada Eli dan berkata kepadanya: “Beginilah firman Tuhan: Bukankah dengan nyata Aku menyatakan diri-Ku kepada nenek moyangmu, ketika mereka masih di Mesir dan takluk kepada keturunan Firaun? 28 Dan Aku telah memilihnya dari segala suku Israel menjadi imam bagi-Ku, supaya ia mempersembahkan korban di atas mezbah-Ku, membakar ukupan dan memakai baju efod di hadapan-Ku; kepada kaummu telah Kuserahkan segala korban api-apian orang Israel. 29 Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel? 30 Sebab itu – demikianlah firman Tuhan, Allah Israel – sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang – demikianlah firman Tuhan –: Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah. 31 Sesungguhnya akan datang waktunya, bahwa Aku akan mematahkan tangan kekuatanmu dan tangan kekuatan kaummu, sehingga tidak ada seorang kakek dalam keluargamu. 32 Maka engkau akan memandang dengan mata bermusuhan kepada segala kebaikan yang akan Kulakukan kepada Israel dan dalam keluargamu takkan ada seorang kakek untuk selamanya. 33 Tetapi seorang dari padamu yang tidak Kulenyapkan dari lingkungan mezbah-Ku akan membuat matamu rusak dan jiwamu merana; segala tambahan keluargamu akan mati oleh pedang lawan.
34 Inilah yang akan menjadi tanda bagimu, yakni apa yang akan terjadi kepada kedua anakmu itu, Hofni dan Pinehas: pada hari yang sama keduanya akan mati. 35 Dan Aku akan mengangkat bagi-Ku seorang imam kepercayaan, yang berlaku sesuai dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan membangunkan baginya keturunan yang teguh setia, sehingga ia selalu hidup di hadapan orang yang Kuurapi. 36 Kemudian siapa yang masih tinggal hidup dari keturunanmu akan datang sujud menyembah kepadanya meminta sekeping uang perak atau sepotong roti, dan akan berkata: Tempatkanlah kiranya aku dalam salah satu golongan imam itu, supaya aku dapat makan sekerat roti.”
Samuel terpanggil
3Samuel yang muda itu menjadi pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman Tuhan jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering.
2 Pada suatu hari Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya. 3 Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci Tuhan, tempat tabut Allah. 4 Lalu Tuhan memanggil: “Samuel! Samuel!”, dan ia menjawab: “Ya, bapa.” 5 Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: “Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata: “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Lalu pergilah ia tidur. 6 Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata: “Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata: “Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali.” 7 Samuel belum mengenal Tuhan; firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. 8 Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: “Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. 9 Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel: “Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah: Berbicaralah, Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengar.” Maka pergilah Samuel dan tidurlah ia di tempat tidurnya. 10 Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.”
11 Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Samuel: “Ketahuilah, Aku akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising kedua telinganya. 12 Pada waktu itu Aku akan menepati kepada Eli segala yang telah Kufirmankan tentang keluarganya, dari mula sampai akhir. 13 Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka! 14 Sebab itu Aku telah bersumpah kepada keluarga Eli, bahwa dosa keluarga Eli takkan dihapuskan dengan korban sembelihan atau dengan korban sajian untuk selamanya.” 15 Samuel tidur sampai pagi; kemudian dibukanya pintu rumah Tuhan. Samuel segan memberitahukan penglihatan itu kepada Eli. 16 Tetapi Eli memanggil Samuel, katanya: “Samuel, anakku.” Jawab Samuel: “Ya, bapa.” 17 Kata Eli: “Apakah yang disampaikan-Nya kepadamu? Janganlah kausembunyikan kepadaku. Kiranya beginilah Allah menghukum engkau, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika engkau menyembunyikan sepatah kata pun kepadaku dari apa yang disampaikan-Nya kepadamu itu.” 18 Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatu pun. Kemudian Eli berkata: “Dia Tuhan, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya baik.” 19 Dan Samuel makin besar dan Tuhan menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur. 20 Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan. 21 Dan Tuhan selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.
4Dan perkataan Samuel sampai ke seluruh Israel.
Tabut Tuhan dirampas
1bOrang Israel maju berperang melawan orang Filistin dan berkemah dekat Eben-Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek. 2 Orang Filistin mengatur barisannya berhadapan dengan orang Israel. Ketika pertempuran menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang di medan pertempuran itu. 3 Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: “Mengapa Tuhan membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian Tuhan, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita.” 4 Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo, lalu mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian Tuhan semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub; kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu. 5 Segera sesudah tabut perjanjian Tuhan sampai ke perkemahan, bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring, sehingga bumi bergetar. 6 Dan orang Filistin yang mendengar bunyi sorak itu berkata: “Apakah bunyi sorak yang nyaring di perkemahan orang Ibrani itu?” Ketika diketahui mereka, bahwa tabut Tuhan telah sampai ke perkemahan itu, 7 ketakutanlah orang Filistin, sebab kata mereka: “Allah mereka telah datang ke perkemahan itu,” dan mereka berkata: “Celakalah kita, sebab seperti itu belum pernah terjadi dahulu. 8 Celakalah kita! Siapakah yang menolong kita dari tangan Allah yang maha dahsyat ini? Inilah juga Allah, yang telah menghajar orang Mesir dengan berbagai-bagai tulah di padang gurun. 9 Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki, hai orang Filistin, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!” 10 Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan berjalan kaki. 11 Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.
12 Seorang dari suku Benyamin lari dari barisan pertempuran dan pada hari itu juga ia sampai ke Silo dengan pakaian terkoyak-koyak dan dengan tanah di kepalanya. 13 Ketika ia sampai, Eli sedang duduk di kursi di tepi jalan menunggu-nunggu, sebab hatinya berdebar-debar karena tabut Allah itu. Ketika orang itu masuk ke kota dan menceritakan kabar itu, berteriaklah seluruh kota itu. 14 Ketika Eli mendengar bunyi teriakan itu, bertanyalah ia: “Keributan apakah itu?” Lalu bersegeralah orang itu mendapatkan Eli dan memberitahukannya kepadanya. 15 Eli sudah sembilan puluh delapan tahun umurnya dan matanya sudah bular, sehingga ia tidak dapat melihat lagi.
16 Kata orang itu kepada Eli: “Aku datang dari medan pertempuran; baru hari ini aku melarikan diri dari medan pertempuran.” Kata Eli: “Bagaimana keadaannya, anakku?” 17 Jawab pembawa kabar itu: “Orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin; kekalahan yang besar telah diderita oleh rakyat; lagipula kedua anakmu, Hofni dan Pinehas, telah tewas, dan tabut Allah sudah dirampas.” 18 Ketika disebutnya tabut Allah itu, jatuhlah Eli telentang dari kursi di sebelah pintu gerbang, batang lehernya patah dan ia mati. Sebab telah tua dan gemuk orangnya. Empat puluh tahun lamanya ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel.
19 Adapun menantunya perempuan, isteri Pinehas, sudah hamil tua. Ketika didengarnya kabar itu, bahwa tabut Allah telah dirampas dan mertuanya laki-laki serta suaminya telah mati, duduklah ia berlutut, lalu bersalin, sebab ia kedatangan sakit beranak. 20 Ketika ia hampir mati, berkatalah perempuan-perempuan yang berdiri di dekatnya: “Janganlah takut, sebab engkau telah melahirkan seorang anak laki-laki.” Tetapi ia tidak menjawab dan tidak memperhatikannya. 21 Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: “Telah lenyap kemuliaan dari Israel” – karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya. 22 Katanya: “Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas.”
Komentar
Harapan Akan Firman Allah
Apakah Anda menyadari bahwa Tuhan ingin berbicara kepada Anda? Anda dapat mengatakan, seperti Samuel, ‘Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar.’ (3:9).
Ini adalah masa-masa sulit, bukan hanya untuk umat Allah, tetapi untuk semua orang (4:7). Ini adalah saat ketika tampaknya Tuhan hampir diam. 'Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering.' (3:1).
Pasti memilukan bagi Eli untuk melihat anak-anaknya sendiri tidak menghormati Tuhan. Mereka tidur dengan wanita yang melayani di pintu masuk ke Kemah Pertemuan (2:22). Mereka tidak menghormati Tuhan yang telah berkata, 'Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah' (Ay.30).
Sebagai akibat dari ketidakhormatan akan Allah, umat Allah dikalahkan (4: 1b–11). Hati Eli remuk (Ay.12-18). Menantu perempuannya melahirkan seorang anak dengan nama Ikabod: 'Telah lenyap kemuliaan dari Israel' (Ay.19-22).
Namun, di tengah-tengah kesulitan yang mengerikan ini yang dialami umat Allah masih ada harapan. Tuhan memanggil Samuel (3:4). Allah menyatakan diri kepada Samuel dan dia mendengarkan Tuhan (Ay.9–10). Dia berkata, 'Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar'(Ay.9). Tuhan berkata, 'Ketahuilah, Aku akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising kedua telinganya' (Ay.11).
Samuel siap untuk menyampaikan pesan secara keseluruhan, betapapun itu tidak populer, memalukan, dan sulit (Ay.18). Dia tidak menyembunyikan apa pun. Sebagai efeknya, Tuhan memakai dia dengan luar biasa: ‘TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.’ (Ay.19).
Doa
'Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar' (Ay.9). Bantu aku untuk mendengarkan dengan seksama Firman Allah dan kemudian menyebarkannya sehingga orang lain juga dapat berharap pada Firman Tuhan.
Pippa menambahkan
1 Samuel 3
Saya ingin mendengar suara Tuhan dengan lebih jelas. Tuhan mulai berbicara kepada Samuel ketika dia masih kecil. Mungkin saya akan mendengar Tuhan lebih banyak jika kepala saya tidak terlalu penuh dengan begitu banyak hal yang harus dilakukan. Samuel tidak memiliki gangguan hidup yang biasa. Dia memiliki lebih sedikit dunia dan lebih banyak kepada Tuhan.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Callum G. Brown, The Death of Christian Britain: Understanding Secularisation 1800–2000, (Routledge, 2009).
Divorce Statistics from Office of National Statistics, accessed via: https://www.ons.gov.uk/peoplepopulationandcommunity/birthsdeathsandmarriages/divorce/bulletins/divorcesinenglandandwales/2014
Samaritans statistic from Samaritans.org, accessed via: http://www.samaritans.org/news/samaritans-volunt-heroes-give-more-5-million-hours-year-save-lives
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.