Hari 144

Kasih Dalam Hidupmu

Kebijaksanaan Mazmur 66:13–20
Perjanjian Baru Yohanes 13:18–38
Perjanjian Lama 1 Samuel 13:1–14:23

pengantar

Pada bulan Februari 1977, Uskup Festo Kivengere adalah bagian dari sekelompok pemimpin gereja yang menyampaikan surat protes kepada seorang diktator, Idi Amin, berbicara menentang pemukulan, pembunuhan sewenang-wenang, dan pengasingan tanpa alasan yang terjadi di seluruh Uganda pada waktu itu. Keesokan harinya, teman dan pemimpin Festo Kivengere, Uskup Agung Janani Luwum dibunuh oleh Idi Amin dan Uskup Festo kemudian diasingkan.

Segera setelah itu, Festo Kivengere menerbitkan sebuah buku berjudul I Love Idi Amin. Dalam buku itu, dia menjelaskan judul yang luar biasa: 'Roh Kudus menunjukkan kepada saya bahwa saya semakin bertumbuh dalam roh saya... jadi saya harus meminta pengampunan dari Tuhan, dan meminta kasih karunia untuk mengasihi Presiden Amin lebih lagi... ini adalah udara segar untuk jiwa saya yang lelah. Saya tahu saya telah melihat Tuhan dan dibebaskan: kasih memenuhi hati saya.’

Kasih lebih dari sekedar perasaan atau emosi. Ini adalah keputusan tentang bagaimana kita saling memperlakukan satu sama lain. Yesus adalah contoh kasih yang tertinggi dalam sejarah dunia. Dia mengatakan kepada kita untuk mengasihi Tuhan, untuk saling mengasihi (Yohanes 13:34-35), untuk mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri dan bahkan untuk mengasihi musuh kita. Dia mendemonstrasikan semua ini dalam kehidupan-Nya sendiri melalui kasih-Nya pada semua orang (bahkan Yudas yang mengkhianatinya seperti yang kita lihat pada renungan hari ini), dan meletakkan hidup-Nya untuk kita semua dalam kasih.

Kebijaksanaan

Mazmur 66:13–20

13 Aku akan masuk ke dalam rumah-Mu dengan membawa
  korban-korban bakaran,
 aku akan membayar kepada-Mu nazarku,
14 yang telah diucapkan bibirku,
 dan dikatakan mulutku pada waktu aku susah.
15 Korban-korban bakaran dari binatang gemuk akan
  kupersembahkan kepada-Mu,
 dengan asap korban dari domba-domba jantan;
 aku akan menyediakan lembu-lembu dan kambing-kambing
  jantan.
                            Sela

16 Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah,
 aku hendak menceritakan
 apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku.
17 Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku,
 kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.
18 Seandainya ada niat jahat dalam hatiku,
 tentulah Tuhan tidak mau mendengar.
19 Sesungguhnya, Allah telah mendengar,
 Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan.
20 Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku
 dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.

Komentar

Kasihilah Allah

Ketika Anda berada dalam masalah, apakah Anda pernah berjanji bahwa jika Tuhan menjawab doa Anda, Anda akan melakukan sesuatu (… atau Anda tidak akan melakukan sesuatu lagi!)? Pemazmur membuat janji seperti itu - dan ketika doanya dijawab, dia memenuhi janjinya. Dia menulis, 'aku akan membayar kepada-Mu nazarku, yang telah diucapkan bibirku, dan dikatakan mulutku pada waktu aku susah' (Ay.13–14).

Tuhan mengasihi Anda. Dia tidak menahan kasih-Nya dari Anda. Pemazmur memuji Tuhan: ’Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku’ (Ay.20). Kasih Anda pada Tuhan dan orang lain adalah respon terhadap kasih-Nya untuk Anda. ’Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita’ (1 Yohanes 4:19).

Tuhan, dalam kasih-Nya untuk Anda, mendengar, dan menjawab doa-doa Anda. Jika Anda ingin menikmati kasih Allah secara penuh, mengalami doa yang dijawab dan menunjukkan kasih Anda kepada-Nya, ada satu hal yang perlu Anda hindari: Pemazmur menulis, 'Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.' (Mazmur 66:18).

Jika ada dosa di masa lalu Anda, Anda dapat mengakuinya dan bertobat dari masa lalu Anda dan diampuni. Apa yang benar-benar menghalangi hubungan kita dengan Tuhan adalah jika kita dengan sengaja merencanakan untuk berbuat dosa di masa depan. Kemudian kita tidak dapat datang ke hadirat Allah dengan hati nurani yang bersih. Maka hal ini akan menghalangi kasih-Nya.

Itu karena Allah, di dalam kasih-Nya 'Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan.' (Ay.19), bahwa sebagai tanggapan, pemazmur ingin orang lain mendengarkannya: 'Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku.' (Ay.16). Hal yang sangat memotivasi adalah ketika mendengar kesaksian orang lain tentang apa yang telah dilakukan Tuhan dalam hidup mereka. Kesaksian dapat menginpirasi kita semua dan meningkatkan iman kita.

Doa

Tuhan, terima kasih atas pengampunan, belas kasihan dan kasih-Mu. Terima kasih untuk waktu Engkau mendengarkan doaku (Ay.19). ‘Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.’ (Ay.20).

Perjanjian Baru

Yohanes 13:18–38

18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. 19 Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. 20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.”

Yesus memperingatkan Yudas

(Mat. 26:21-25; Mrk. 14:18-21; Luk. 22:21-23)
21 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” 22 Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya. 23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. 24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: “Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!” 25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: “Tuhan, siapakah itu?” 26 Jawab Yesus: “Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. 27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” 28 Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. 29 Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. 30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

Perintah baru

31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. 32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. 33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.

34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Yesus memperingatkan Petrus

(Mat. 26:31-35; Mrk. 14:27-31; Luk. 22:31-34)
36 Simon Petrus berkata kepada Yesus: “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus: “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” 37 Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!” 38 Jawab Yesus: “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.”

Komentar

Kasihilah Sesamamu

Tidak ada yang lebih menghalangi pesan Yesus selain kurangnya kasih di antara orang Kristen. Jika kita ingin bangsa kita berubah, orang-orang berbalik untuk mengikuti Yesus, maka kita harus memulai dengan saling mengasihi. Ini berarti kita juga harus mengasihi orang-orang Kristen lainya, orang-orang Kristen dari berbagai gereja, denominasi, tradisi, dan Kristen lainnya yang memiliki pandangan berbeda terhadap diri kita sendiri.

Hal ini juga berarti kita harus saling mengasihi satu sama lain di gereja lokal. Perpecahan menghancurkan. Namun kasih menyatukan. Kasih menarik orang lain kepada pribadi Yesus. Mengasihi Tuhan dan mengasihi satu sama lain dalam nama Yesus harus menjadi ambisi keseluruhan kita di atas semua yang lain. Itulah jenis kasih yang bisa mengubah dunia.

Di sini kita memiliki tiga orang (Yudas, Petrus, dan Yohanes, penulis Injil Yohanes) yang memiliki hubungan yang sangat berbeda dengan Yesus. Mereka mewakili kita masing-masing pada saat-saat berbeda dalam hidup kita.

Yohanes, murid terkasih, mengetahui kasih Yesus dengan cara yang sangat intim. Dari semua murid dia adalah sahabat terdekat Yesus. Dia adalah orang yang bersandar dekat di sebelah-Nya (Ay.23). Empat kali dalam Injil ini, Yohanes menggambarkan dirinya sebagai 'murid yang dikasihi Yesus': di sini (Ay.23), di salib (19:26), di kubur yang kosong (20: 2) dan saat Yesus bangkit (21: 20). Dia menyatakan bahwa kita semua dipanggil untuk berada dalam persekutuan yang erat dengan Yesus.

Dari pengalaman intim akan kasih Yesus ini, Injil dan surat-surat Yohanes berbicara banyak tentang kasih. Dia mencatat bahwa Yesus memberi tahu murid-murid-Nya, 'Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.' (13:34–35).

Orang gagal mengasihi karena alasan yang berbeda. Yudas mengkhianati Yesus meskipun Yudas dekat dengan Yesus: 'Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.' (Ay.18). Setan masuk ke dalam dirinya (Ay.27). Di sini kita melihat kebalikan dari kasih. Yudas membenci kasih. Dia memberontak melawan Yesus. Namun, Yesus terus mengasihi Yudas.

Petrus mengasihi Yesus. Tetapi dia adalah seorang pribadi yang kompleks dengan visi Yesus yang sangat manusiawi dan misinya. Petrus mengatakan bahwa dia akan menyerahkan hidupnya untuk Yesus (Ay.37), tetapi Yesus mengatakan kepadanya, 'Kamu akan menyangkal aku tiga kali' (Ay.38). Dan itulah yang dilakukan Petrus (18:15–18,25–27). Namun Yesus terus mengasihi Petrus.

Yesus menetapkan di hadapan Anda tantangan yang luar biasa ini: 'sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.' (13:34). Yesus mengasihi Anda dengan memberikan nyawa-Nya untuk Anda. Dia mengatakan bahwa Anda harus mengikuti teladan-Nya dan menunjukkan cinta dari sebuah pengorbanan diri. Ini adalah tanda seorang Kristen sejati. 'Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi' (Ay.35).

Kasih adalah bentuk penginjilan yang paling efektif. Ketika orang melihat kasih sejati, mereka melihat Tuhan. Cara terbaik untuk mulai memberi tahu orang-orang tentang Yesus adalah mengasihi mereka dan mengasihi pengikut Yesus lainnya.

Pada umumnya, di dunia, orang-orang masuk ke dalam kelompok dengan orang-orang dimana mereka tertarik dan yang berpikiran sama seperti mereka. Kita dimaksudkan untuk menjadi sangat berbeda. Gereja Yesus Kristus membawa kita bersama-sama dengan berbagai orang dari berbagai latar belakang, dari berbagai kepentingan, berbagai usia, etnis, ras, perspektif, gaya hidup, opini, dan pandangan yang berbeda: semua yang saling mengasihi.

Doa

Tuhan, tolong kami untuk saling mengasihi seperti Engkau mengasihi kami. Semoga kami melihat kasih baru antara orang Kristen dari semua gereja, denominasi, dan tradisi di gereja lokal, nasional, dan global. Semoga dunia diubah oleh kasih kami.

Perjanjian Lama

1 Samuel 13:1–14:23

Ketidaktaatan Saul waktu orang Filistin datang menyerang

13Saul berumur sekian tahun ketika ia menjadi raja; dua tahun ia memerintah atas Israel. 2 Saul memilih tiga ribu orang dari antara orang Israel; dua ribu orang ada bersama-sama dengan Saul di Mikhmas dan di pegunungan Betel, sedang seribu orang ada bersama-sama dengan Yonatan di Gibea Benyamin, tetapi selebihnya dari rakyat itu disuruhnya pulang, masing-masing ke kemahnya.

3 Yonatan memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin yang ada di Geba; dan hal itu terdengar oleh orang Filistin. Karena itu Saul menyuruh meniup sangkakala di seluruh negeri, sebab pikirnya: “Biarlah orang Ibrani mendengarnya.” 4 Demikianlah seluruh orang Israel mendengar kabar, bahwa Saul telah memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin dan dengan demikian orang Israel dibenci oleh orang Filistin. Kemudian dikerahkanlah rakyat itu untuk mengikuti Saul ke Gilgal.

5 Adapun orang Filistin telah berkumpul untuk berperang melawan orang Israel. Dengan tiga ribu kereta, enam ribu orang pasukan berkuda dan pasukan berjalan kaki sebanyak pasir di tepi laut mereka bergerak maju dan berkemah di Mikhmas, di sebelah timur Bet-Awen. 6 Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit – sebab rakyat memang terdesak – maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi; 7 malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar. 8 Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia. 9 Sebab itu Saul berkata: “Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu.” Lalu ia mempersembahkan korban bakaran. 10 Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya. 11 Tetapi kata Samuel: “Apa yang telah kauperbuat?” Jawab Saul: “Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas, 12 maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan Tuhan; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran.”

13 Kata Samuel kepada Saul: “Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah Tuhan, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya Tuhan mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya. 14 Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. Tuhan telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan Tuhan telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan kepadamu.”

15 Kemudian berangkatlah Samuel dan pergi dari Gilgal ke Gibea Benyamin. Tetapi Saul memeriksa barisan rakyat yang ada bersama-sama dengan dia itu: kira-kira enam ratus orang banyaknya. 16 Saul dan Yonatan, anaknya, dan rakyat yang ada bersama-sama dengan mereka, tinggal di Geba-Benyamin, sedang orang Filistin berkemah di Mikhmas. 17 Maka keluarlah orang-orang penjarah dari perkemahan orang Filistin dalam tiga gerombolan: gerombolan yang satu mengambil jalan ke Ofra, ke daerah Syual; 18 gerombolan yang kedua mengambil jalan ke Bet-Horon, dan gerombolan yang satu lagi mengambil jalan ke perbatasan yang menghadap ke lembah Zeboim arah ke padang gurun.

19 Seorang tukang besi tidak terdapat di seluruh negeri Israel, sebab orang Filistin berkata: “Jangan-jangan orang Ibrani membuat pedang atau tombak.” 20 Jadi semua orang Israel harus pergi kepada orang Filistin untuk mengasah mata bajaknya, beliungnya, kapaknya atau aritnya masing-masing – 21 adapun bayarannya ialah dua pertiga syikal untuk mata bajak dan beliung, dan sepertiga syikal untuk mengasah kapak dan untuk memasang kusa – 22 sehingga pada hari pertempuran itu sebilah pedang atau lembing pun tidak terdapat pada seluruh rakyat yang ada bersama Saul dan Yonatan. Tetapi Saul dan Yonatan, anaknya itu, masih mempunyainya.

Kepahlawanan Yonatan

23 Dan suatu pasukan pengawal orang Filistin telah keluar ke pelintasan gunung di Mikhmas.

14Pada suatu hari Yonatan bin Saul berkata kepada bujang pembawa senjatanya: “Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang Filistin yang di sebelah sana.” Tetapi tidak diberitahukannya hal itu kepada ayahnya.

2 Adapun Saul duduk di ujung Gibea di bawah pohon delima yang di Migron. Dan rakyat yang ada bersama-sama dengan dia itu, kira-kira enam ratus orang banyaknya. 3 Ahia, anak Ahitub, saudara Ikabod, anak Pinehas, anak Eli, imam Tuhan di Silo, dialah yang memakai baju efod pada waktu itu. Tetapi rakyat tidak tahu tentang perginya Yonatan itu. 4 Di antara pelintasan-pelintasan bukit, yang dicoba Yonatan menyeberanginya ke arah pasukan pengawal orang Filistin, ada ujung bukit batu di sebelah sini dan ada ujung bukit batu di sebelah sana: yang satu bernama Bozes, yang lain bernama Sene. 5 Ujung yang satu berdiri di sebelah utara di tentangan Mikhmas, yang lain di sebelah selatan di tentangan Geba.

6 Berkatalah Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu: “Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin Tuhan akan bertindak untuk kita, sebab bagi Tuhan tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang.” 7 Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: “Lakukanlah niat hatimu itu; sungguh, aku sepakat.” 8 Kata Yonatan: “Perhatikan, kita menyeberang ke dekat orang-orang itu dan memperlihatkan diri kepada mereka. 9 Apabila kata mereka kepada kita begini: Berhentilah, sampai kami datang padamu, maka kita tinggal berdiri di tempat kita dan tidak naik mendapatkan mereka, 10 tetapi apabila kata mereka begini: Naiklah ke mari, maka kita akan naik, sebab kalau demikian Tuhan telah menyerahkan mereka ke dalam tangan kita. Itulah tandanya bagi kita.”

11 Ketika mereka keduanya memperlihatkan diri kepada pasukan pengawal orang Filistin, berkatalah orang Filistin itu: “Lihat, orang-orang Ibrani keluar dari lobang-lobang tempat mereka bersembunyi.” 12 Orang-orang dari pasukan pengawal itu berseru kepada Yonatan dan pembawa senjatanya, katanya: “Naiklah ke mari, maka kami akan menghajar kamu.” Lalu kata Yonatan kepada pembawa senjatanya: “Naiklah mengikuti aku, sebab Tuhan telah menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Israel.” 13 Maka naiklah Yonatan merangkak ke atas, dengan diikuti oleh pembawa senjatanya. Orang-orang itu tewas terparang oleh Yonatan, sedang pembawa senjatanya membunuh mereka dari belakangnya. 14 Kekalahan yang pertama ini, yang ditimbulkan Yonatan dan pembawa senjatanya itu, besarnya kira-kira dua puluh orang dalam jarak kira-kira setengah alur dari sepembajakan ladang. 15 Lalu timbullah kegentaran di perkemahan, di padang dan di antara seluruh rakyat. Juga pasukan pengawal dan penjarah-penjarah itu gentar, dan bumi gemetar, sehingga menjadi kegentaran yang dari Allah.

16 Ketika peninjau-peninjau Saul di Gibea Benyamin melihat hal itu – dan sesungguhnya, orang ramai seperti ombak berjalan ke sana ke mari – 17 berkatalah Saul kepada tentara yang bersama-sama dengan dia itu: “Periksalah barisan dan lihatlah siapa yang pergi dari pada kita.” Mereka memeriksa barisan, dan ternyata Yonatan dan pembawa senjatanya tidak ada. 18 Lalu kata Saul kepada Ahia: “Bawalah baju efod ke mari.” Karena pada waktu itu dialah yang memakai baju efod di antara orang Israel. 19 Tetapi sedang Saul berbicara kepada imam itu, maka kian lama kian bertambahlah keributan di perkemahan orang Filistin, sehingga Saul berkata pula kepada imam itu: “Biarlah!” 20 Kemudian berkumpullah Saul dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia itu; dan ketika mereka sampai ke tempat pertempuran, tampaklah setiap orang menikam temannya dengan pedang, suatu huru-hara yang sangat besar. 21 Lagipula orang-orang Ibrani yang telah lama tinggal pada orang Filistin dan yang telah ikut maju dalam tentara mereka, mereka juga berbalik untuk bergabung dengan orang-orang Israel yang ada bersama-sama dengan Saul dan Yonatan. 22 Bahkan, ketika semua orang Israel yang telah bersembunyi di pegunungan Efraim, mendengar bahwa orang Filistin telah lari, orang-orang itu pun bergabung dengan mereka dalam pertempuran. 23 Demikianlah Tuhan menyelamatkan orang Israel pada hari itu. Pertempuran itu meluas sampai lewat Bet-Awen.

Komentar

Mengasihi Seperti Allah

Ada saat-saat dalam hidup Anda ketika Anda mungkin merasa kalah karena masalah - penyakit, godaan, serangan terhadap iman Anda dan seterusnya - tetapi Allah sanggup menyelamatkan Anda ketika Ia bertindak atas nama Anda. Betapa pun Anda tampaknya kalah dengan musuh Anda, ketika Tuhan bertindak atas nama Anda, Anda akan diselamatkan.

Percaya kepada Tuhan tidak hanya ketika semuanya berjalan lancar, tetapi juga percaya kepada-Nya meski berada di masa-masa sulit. Tuhan mencari laki-laki dan perempuan yang beriman.

Samuel berkata, 'TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya' (13:14).

Hati Tuhan penuh dengan cinta, kasih sayang, belas kasihan, keadilan, dan kreatifitas. Dia mencari orang-orang yang seperti Dia - seperti Yesus. Hanya karya Roh Kudus di dalam hati Anda yang dapat membuat Anda mengasihi Yesus.

Saul gagal. Tuhan telah menyuruh Saul untuk menunggu sampai Samuel tiba. Ketika Samuel terlambat, orang-orang menjadi gelisah. Saul lebih peduli tentang apa yang dipikirkan orang daripada apa yang dipikirkan oleh Tuhan. Dia menjadi tidak sabar dan panik (Ay.6-12), seperti yang sering kita lakukan. Belajar untuk lebih sabar - untuk menunggu Tuhan bertindak - dan jangan panik jika hal-hal kecil menjadi salah. Jangan terburu-buru mengambil keputusan di saat kita sedang panik.

Yonatan, di sisi lain, pada akhirnya percaya pada kasih Allah. Dia berkata, 'Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang' (14:6).

Doa

Tuhan, tolong berikan aku hati seperti hati-Mu - hati yang penuh cinta. Bantu aku untuk mempercayai kasih-Mu yang tak berkesudahan. Terima kasih bahwa kasih-Mu dicurahkan ke dalam hatiku oleh Roh Kudus, yang telah diberikan kepadaku (Roma 5:5). Tuhan, tolong tuangkan kasih-Mu ke dalam hatiku hari ini.

Pippa menambahkan

Yohanes 13:35

‘Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.’

Saya ingat pertama kali saya bertemu dengan sekelompok anak muda Kristen yang bekerja bersama. Saya begitu terpesona dengan kasih tak bersyarat mereka bagi saya, dan bagi satu sama lain, saya sangat ingin menjadi bagian dari kelompok ini. Semoga itulah yang dialami orang-orang yang datang di kebaktian Minggu, datang di Alpha, dan terlibat dengan kelompok lain di gereja.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Festo Kivengere, I Love Idi Amin (Marshall, Morgan and Scott, 1977).

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.