Tempat yang Lapang
pengantar
John Newton (1725-1801) dulunya adalah seorang ateis militan, pengganggu, dan penghujat. Dia liar dan pemarah. Dia dipaksa untuk masuk ke Angkatan Laut di usia 18 tahun di mana dia melanggar aturan dengan ceroboh sehingga dia dicambuk karena pergi tanpa izin. Dia dibenci dan ditakuti oleh kawan-kawan satu timnya dan dia pun menjadi pedagang budak-budak.
Di usia John Newton yang ke23 tahun, kapal Newton dihantam badai hebat di lepas pantai Donegal dan hampir tenggelam. Dia berseru kepada Allah saat kapal terisi air dan di hari itu, 10 Maret 1748, Allah menolongnya. Dia memulai hidup baru. Dia mulai berdoa dan membaca Alkitab. Pada akhirnya, dia bergabung dengan William Wilberforce dalam kampanye menghapus perdagangan budak dan menjadi pemimpin dalam kampanye itu.
Newton terkenal sebagai penulis lagu ‘Anugerah yang Luar Biasa’:
Anugerah luar biasa! Manisnya suara itu
Yang menyelamatkan orang jahat sepertiku!
Dulu ku hilang,tapi kini ku ditemukan,
Dulu buta, tapi kini kumelihat
Kita ditolong sama halnya dengan kita diselamatkan, terbebas dari bahaya, serangan, atau ancaman. Yesuslah penolong Anda dan yang membawa Anda ke ‘tempat lapang’ (2 Samuel 22:20).
Mazmur 73:15–28
15 Seandainya aku berkata: “Aku mau berkata-kata seperti itu,”
maka sesungguhnya aku telah berkhianat kepada angkatan anak-anakmu.
16 Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya,
hal itu menjadi kesulitan di mataku,
17 sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah,
dan memperhatikan kesudahan mereka.
18 Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka,
Kaujatuhkan mereka sehingga hancur.
19 Betapa binasa mereka dalam sekejap mata,
lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!
20 Seperti mimpi pada waktu terbangun, ya Tuhan,
pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang hina.
21 Ketika hatiku merasa pahit
dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,
22 aku dungu dan tidak mengerti,
seperti hewan aku di dekat-Mu.
23 Tetapi aku tetap di dekat-Mu;
Engkau memegang tangan kananku.
24 Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku,
dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau?
Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap,
gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
27 Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa;
Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
28 Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah;
aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan Allah,
supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.
Komentar
Tempat yang lapang untuk Anda
Pernahkan Anda mengalami lereng licin dosa? Anda mendapati diri Anda tergelincir jauh dan jauh ke jalan di mana Anda tidak ingin berada di situ.
Pemazmur mendapati dirinya berada di lereng licin tersebut: ‘Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir. Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik’ (Ay.2-3).
Seluruh perspektif Anda berubah ketika Anda masuk ‘ke dalam tempat kudus Allah’ (Ay.17a): ‘dan memperhatikan kesudahan mereka’ (Ay.17b). Orang fasiklah yang akan tergelincir (Ay.18). Meskipun mereka tampaknya berhasil dan sejahtera, mereka ada di jalan yang membawa mereka kepada kebinasaan (Ay.19-20).
Sangatlah tidak masuk akal (Ay.22) bila iri pada mereka yang tak bertuhan. Ketika perspektif Anda benar, Anda akan menyadari betapa diberkatinya Anda (Ay.23-26).
Tak ada yang dapat dibandingkan dengan berjalan dalam hubungan dengan Allah, megenal hadirat-Nya, bimbingan-Nya dan kekuatan-Nya, dan janji-Nya bahwa Dia akan membawa Anda ke dalam kejayaan. Anda jauh lebih sejahtera daripada para ‘orang yang tak beriman’, baik dalam hidup kini dan di masa depan. Allah membawa Anda ke ‘tempat lapang’.
Ketika Anda memahami dari mana datangnya keselamatan Anda, Anda menyadari betapa baiknya berada dekat Allah (Ay.28), dan Anda ingin untuk menyalurkan kabar baik ini kepada yang lain juga:
‘Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah;
aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH,
supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya’ (Ay.28).
Doa
TUHAN, terimakasih bahwa Engkau telah menolongku dari lereng licin dosa dan membawaku ke tempat yang lapang.
Kisah Para rasul 9:1–31
Saulus bertobat
9Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, 2 dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. 3 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. 4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” 5 Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. 6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” 7 Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang juga pun. 8 Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. 9 Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.
10 Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: “Ananias!” Jawabnya: “Ini aku, Tuhan!” 11 Firman Tuhan: “Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, 12 dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.” 13 Jawab Ananias: “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. 14 Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.” 15 Tetapi firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. 16 Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” 17 Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” 18 Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis. 19a Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya.
Saulus dalam lingkungan saudara-saudara
19b Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. 20 Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. 21 Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: “Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?” 22 Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias.
23 Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus. 24 Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus. Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia. 25 Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang.
26 Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid. 27 Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. 28 Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. 29 Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, tetapi mereka itu berusaha membunuh dia. 30 Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus.
31 Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Komentar
Tempat yang lapang untuk jemaat
Tahukah Anda siapa orang yang jahat terhadap orang Kristen dan iman Kristen? Saulus dulu seperti itu. John Newton dulu seperti itu. Saya dulu juga begitu. Ketika kita membaca penjelasan tentang perubahan Saulus, ada harapan bahwa Allah dapat mengubah orang-orang yang paling tidak diduga.
Dalam renungan ini, kita dapat melihat penyelamatan ganda. Jemaat diselamatkan dari kegelapan serangan yang dipimpin oleh Saulus, dan Saulus diselamatkan dari kegelapan jiwanya (13:9). Kuasa pengubahan dari Allah mengubah Saulus dari seorang penganiaya jemaat menjadi pemimpin jemaat yang besar, penginjil dan rasul Paulus.
Saulus memiliki latar belakang yang istimewa. Dia dulunya adalah seorang warga Romawi dari Tarsus. Dia terdidik dan cerdas. Dia pengacara yang berkualitas. Dia sangat ‘rohaniah’ dengan keyakinan yang kuat dalam Allah.
Namun, Saulus hidup dalam kegelapan di jalan yang menuju pada kehancuran. Dia ‘keluar untuk membunuh’ (9:1). Dia mencoba menahan orang-orang Kristen dan menjebloskan mereka ke dalam penjara (Ay.2). Namanya buruk di antara orang-orang Kristen karena semua kejahatan yang dia telah perbuat pada mereka (Ay.13) dan kenyataan bahwa dia mendatangkan malapetaka di tengah pengikut Yesus (Ay.21).
Di jalan menuju Damsyik, Saulus tiba-tiba dikelilingi oleh pancaran cahaya dari langit (Ay.3). Yesus menampakkan diri padanya dan berkata, ‘Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?’ (Ay.4). Karena Saulus belum pernah bertemu Yesus sebelumnya, bagaimana bisa dia menganiaya Yesus? Pada saat itu, dia pasti menyadari bahwa jemaat tersebut adalah Yesus. Tubuh-Nya. Ketika dia menganiaya orang Kristen, dia menganiaya Yesus. Kemudian, dia mengembangkan pemahaman bahwa jemaat adalah tubuh Kristus (lihat 1 Korintus 12-14).
Kebutaan jasmani Saulus melambangkan kegelapan jiwa dalam hidupnya saat itu. Ketika Ananias menumpangkan tangan padanya, penglihatannya dipulihkan dan dia dipenuhi dengan Roh (Kis 9:17): ‘Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi’ (Ay.18). Dia terselamatkan dari kegelapan jasmani dan rohani.
Tak hanya Yesus menolong Saulus dari kegelapan, tetapi Dia juga menunjuknya sebagai ‘alat pilihan’. Dia berkata kepada Ananias, ‘Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel’ (Ay.15).
Bagaimanapun, Allah tidak menjanjikannya hidup yang mudah. Dengan hak-hak istimewanya, akan datang penderitaan, ‘Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku’ (Ay.16).
Sebagai awal, Saulus mulai mengajar bahwa Yesus adalah Anak Allah (Ay.20). Dia bertumbuh semakin kuat, membuktikan bahwa Yesus adalah Kristus (Ay.22). Seperti pengacara, dia memberikan bukti untuk menunjukkan bahwa sesuatu telah terjadi pada sejarah. Yesus telah disalibkan, diangkat dari kematian, dan Yesus adalah Kristus.
Melalui tertolongnya Saulus, jemaat juga tertolong: ‘Selama beberapa waktu, jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus’ (Ay.31). Allah telah membawa jemaat ke tempat yang lapang dan mereka menikmati waktu kedamaian dan berkat.
Doa
TUHAN, aku berdoa agar Engkau membawa gereja di negara kami ke tempat lapang, dikuatkan dan didorong oleh Roh Kudus, menikmati waktu kedamaian dan makin bertambah.
2 Samuel 22:1–23:7
Nyanyian syukur Daud
22Daud mengatakan perkataan nyanyian ini kepada Tuhan pada waktu Tuhan telah melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari cengkeraman Saul. 2 Ia berkata:
“Ya, Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku,
3 Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung,
perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku,
tempat pelarianku, juruselamatku;
Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.
4 Terpujilah Tuhan, seruku;
maka aku pun selamat dari pada musuhku.
5 Sesungguhnya gelora-gelora maut telah mengelilingi aku,
banjir-banjir jahanam telah menimpa aku,
6 tali-tali dunia orang mati telah membelit aku,
perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
7 Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan,
kepada Allahku aku berseru.
Dan Ia mendengar suaraku dari bait-Nya,
teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya.
8 Lalu bergoyang dan bergoncanglah bumi,
dasar-dasar langit gemetar
dan bergoyang, oleh karena bernyala-nyala murka-Nya.
9 Asap membubung dari hidung-Nya,
api menjilat keluar dari mulut-Nya,
bara menyala keluar dari pada-Nya.
10 Ia menekukkan langit, lalu turun,
kekelaman ada di bawah kaki-Nya.
11 Ia mengendarai kerub, lalu terbang,
dan tampak di atas sayap angin.
12 Dan Ia membuat kegelapan di sekeliling-Nya menjadi pondok-Nya:
air hujan yang gelap, awan yang tebal.
13 Karena sinar kilat di hadapan-Nya
bara api menjadi menyala.
14 Tuhan mengguntur dari langit,
Yang Mahatinggi memperdengarkan suara-Nya.
15 Dilepaskan-Nya panah-panah, sehingga diserakkan-Nya mereka,
yakni kilat-kilat, sehingga dikacaukan-Nya mereka.
16 Lalu kelihatanlah dasar-dasar laut,
alas-alas dunia tersingkap
karena hardikan Tuhan
karena hembusan nafas dari hidung-Nya.
17 Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku,
menarik aku dari banjir.
18 Ia melepaskan aku dari musuhku yang gagah,
dari pada orang-orang yang membenci aku,
karena mereka terlalu kuat bagiku.
19 Mereka menghadang aku pada hari sialku,
tetapi Tuhan adalah sandaran bagiku;
20 Ia membawa aku keluar ke tempat lapang,
Ia menyelamatkan aku, karena Ia berkenan kepadaku.
21 Tuhan memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku;
Ia membalas kepadaku sesuai dengan kesucian tanganku,
22 sebab aku tetap mengikuti jalan Tuhan
dan tidak menjauhkan diri dari Allahku sebagai orang fasik.
23 Sebab segala hukum-Nya kuperhatikan,
dan dari ketetapan-Nya aku tidak menyimpang;
24 aku berlaku tidak bercela kepada-Nya
dan menjaga diri terhadap kesalahan.
25 Karena itu Tuhan membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku,
sesuai dengan kesucianku di depan mata-Nya.
26 Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia,
terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,
27 terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci,
tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.
28 Bangsa yang tertindas Engkau selamatkan,
tetapi mata-Mu melawan orang-orang yang tinggi hati, supaya mereka Kaurendahkan.
29 Karena Engkaulah pelitaku, ya Tuhan,
dan Tuhan menyinari kegelapanku.
30 Karena dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan,
dengan Allahku aku berani melompati tembok.
31 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna;
sabda Tuhan itu murni;
Dia menjadi perisai bagi semua orang
yang berlindung pada-Nya.
32 Sebab siapakah Allah selain dari Tuhan,
dan siapakah gunung batu selain dari Allah kita?
33 Allah, Dialah yang menjadi tempat pengungsianku yang kuat
dan membuat jalanku rata;
34 yang membuat kakiku seperti kaki rusa
dan membuat aku berdiri di bukit;
35 yang mengajar tanganku berperang,
sehingga lenganku dapat melengkungkan busur tembaga.
36 Juga Kauberikan kepadaku perisai keselamatan-Mu,
dan kebaikan-Mu telah membuat aku besar.
37 Kauberikan tempat lapang untuk langkahku,
dan mata kakiku tidak goyah.
38 Aku mengejar musuhku sampai mereka kupunahkan,
dan tidak berbalik sebelum mereka kuhabiskan;
39 aku menghabiskan dan meremukkan mereka, sehingga mereka tidak bangkit lagi,
dan mereka rebah di bawah kakiku.
40 Engkau telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang,
Engkau tundukkan ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawan aku.
41 Kaubuat musuhku lari dari padaku,
orang-orang yang membenci aku, mereka kubinasakan.
42 Mereka berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang menyelamatkan,
mereka berteriak kepada Tuhan, tetapi Ia tidak menjawab mereka.
43 Aku menggiling mereka halus-halus seperti debu tanah,
aku menumbuk mereka dan menginjak-injak mereka seperti lumpur di jalan.
44 Dan Engkau meluputkan aku dari perbantahan bangsaku;
Engkau memelihara aku sebagai kepala atas bangsa-bangsa;
bangsa yang tidak kukenal menjadi hambaku;
45 orang-orang asing tunduk menjilat kepadaku,
baru saja telinga mereka mendengar,
mereka taat kepadaku.
46 Orang-orang asing pucat layu
dan keluar dari kota kubunya dengan gemetar.
47 Tuhan hidup! Terpujilah gunung batuku,
dan ditinggikanlah kiranya Allah gunung batu keselamatanku,
48 Allah, yang telah mengadakan pembalasan bagiku,
yang telah membawa bangsa-bangsa ke bawah kuasaku,
49 dan yang telah membebaskan aku dari pada musuhku.
Dan Engkau telah meninggikan aku mengatasi mereka yang bangkit melawan aku;
Engkau telah melepaskan aku dari para penindas.
50 Sebab itu aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu, ya Tuhan, di antara bangsa-bangsa,
dan aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.
51 Ia mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya,
dan menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya,
kepada Daud dan anak cucunya untuk selamanya.”
Perkataan Daud yang terakhir
23Inilah perkataan Daud yang terakhir:
“Tutur kata Daud bin Isai
dan tutur kata orang yang diangkat tinggi,
orang yang diurapi Allah Yakub,
pemazmur yang disenangi di Israel:
2 Roh Tuhan berbicara dengan perantaraanku,
firman-Nya ada di lidahku;
3 Allah Israel berfirman,
gunung batu Israel berkata kepadaku:
Apabila seorang memerintah manusia dengan adil,
memerintah dengan takut akan Allah,
4 ia bersinar seperti fajar di waktu pagi,
pagi yang tidak berawan,
yang sesudah hujan membuat berkilauan
rumput muda di tanah.
5 Bukankah seperti itu keluargaku di hadapan Allah?
Sebab Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal,
teratur dalam segala-galanya dan terjamin.
Sebab segala keselamatanku dan segala kesukaanku
bukankah Dia yang menumbuhkannya?
6 Tetapi orang-orang yang dursila
mereka semuanya seperti duri yang dihamburkan;
sesungguhnya, mereka tidak terpegang oleh tangan:
7 tidak ada orang yang dapat mengusik mereka,
kecuali dengan sebatang besi atau gagang tombak,
dan dengan api mereka dibakar habis!”
Komentar
Tempat yang lapang selamanya
Saat Daud ada di saat terakhir hidupnya, dia memuji Allah karena pertolongan-Nya lagi dan lagi dari para musuhnya dan dari kematian dan kehancuran (pasal 22 – lagu ini juga ditemukan di Mazmur 18). Allah adalah ‘penyelamatnya’ (2 Samuel 22:2).
Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan,
kepada Allahku aku berseru.
Dan Ia mendengar suaraku dari bait-Nya,
teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya. (Ay.7).
Sepanjang waktu, dia berseru kepada TUHAN dan TUHAN mendengar suaranya. ‘Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir’ (Ay.17). ‘Ia melepaskan aku dari musuhku yang gagah, dari orang-orang yang membenci aku, karena mereka terlalu kuat bagiku’ (Ay.18). ‘Ia membawa aku keluar ke tempat lapang, Ia menyelamatkan aku, karena Ia berkenan kepadaku’ (Ay.20, lihat juga Ay.49).
Ketika Allah menyelamatkan Anda, Dia tidak ingin Anda tetap berada di tempat Anda berada:’ TUHAN memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku; Ia membalas kepadaku sesuai dengan kesucian tanganku... Karena itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku’ (Ay.21,25). Dia ingin hidup Anda tak bercela dan menjaga diri dari dosa (Ay.24). Dia ingin Anda setia (Ay.26), murni (Ay.27) dan rendah hati (Ay.28).
Dengan pertolongan Allah, Anda dapat melakukan hal seperti yang dikatakan oleh Daud ‘aku berani menghadapi gerombolan, dengan Allahku aku berani melompati tembok’ (Ay.30). Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan (Ay.33) dan membuat aku berdiri di bukit (Ay.34). Kau berikan tempat lapang untuk langkahku, dan mata kakiku tidak goyah (Ay.37).
Apa pun yang Anda hadapi, bos yang sulit, pernikahan yang rumit, membesarkan anak yang bermasalah, Allah memberikan Anda kekuatan untuk tetap dapat menghadapinya.
Di akhir hidupnya, Daud meringkas segala pengalamannya dengan Allah dan hidupnya (pasal 23). Allah telah menolong dan mengurapinya (23:1): ‘Roh TUHAN berbicara dengan perantaraanku, firman-Nya ada di lidahku’ (Ay.2).
Allah telah menyelamatkannya. Namun, ada banyak yang datang: ‘Sebab segala keselamatanku dan segala kesukaanku bukankah Dia yang menumbuhkannya?’ (Ay.5). Rencana pertolongan Allah mengenai keselamatan akan berbuah. Di hari itu, pertolongan akan digenapi dan Anda akan menikmati tempat yang lapang selamanya.
Doa
TUHAN, terimakasih karena Engkau telah menyelamatkan kami melalui salib dan kebangkitan Yesus. Terimakasih bahwa suatu hari nanti penyelamatan akan digenapi, ketika Yesus kembali dan kami akan berada di ‘tempat lapang’ bersama-Nya selamanya.
Pippa menambahkan
2 Samuel 22:33
‘Sebab segala hukum-Nya kuperhatikan, dan dari ketetapan-Nya aku tidak menyimpang.’
Ini cukup memotivasi ketika saya merasa tidak siap sedia menghadapi berbagai masalah, di sepanjang waktu.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.