Lima Cara Memaksimalkan Potensi Anda
pengantar
Dalam hidup ini, banyak orang tidak mencapai potensi maksimal mereka. Kita bisa saja hidup begitu-begitu saja tanpa ada perubahan yang baru. Namun, kita semua punya hasrat untuk hidup dengan potensi maksimal yang diberikan oleh Allah. Mungkin Anda ingat dengan biografi berikut ini:
‘Solomon Grundy… Lahir pada hari Senin…
Masuk Kristen hari Selasa… Menikah hari Rabu…
Jatuh sakit hari Kamis… Tambah parah hari Jumat…
Meninggal hari Sabtu… Dimakamkan hari Minggu…
Demikian akhir hidup Solomon Grundy.’
Bagi beberapa orang, ‘Ya, begitulah hidup manusia secara ringkasnya’. Namun, kita semua pasti merasa bahwa hidup ini lebih dari sekedar bioografi di atas. Yesus berkata bahwa manusia memiliki potensi. Potensi bagi setiap manusia adalah menjadi besar.
Yesus ingin Anda menjalani hidup yang produktif. Dia ingin Anda berbuah – 100, 60 atau 30 kali lipat’ (Matius 13:8). Yang paling kecil adalah 30 kali lipat. Kunci mencapai potensi itu ada dalam hubungan Andaa dengan Yesus – seperti hubungan dalam keluarga (12:50). Hidup Anda memiliki tujuan yang jelas yang akan membuat perbedaan pada dunia karena apa yang Anda terima dari-Nya (13:11,12,16).
Potensi Anda bukan soal dilandasi oleh ambisi atau keinginan untuk sukses; ini mengenai pengenalan akan siapa diri Anda di dalam Tuhan. Selama Anda mencari-Nya dan hidup sesuai dengan tujuan-Nya, maka Anda akan berbuah. Semakin Anda memaksimalkan potensi pemberian Tuhan, semakin Dia mempercayai Anda. Dia ingin Anda hidup berkelimpahan (Ay. 12).
Potensi yang bangsa Israel miliki sangat besar (Kejadian 35:11). Allah memaksudkan bahwa Israrel tidak hanya diberkati, tetapi juga menjadi berkat bagi bangsa – bangsa lain. Anda memiliki kesempatan untuk menjalani hidup yang berkatnya jauh lebih besar dibandingkan dengan berkat-berkat yang Anda temukan dalam Perjanjian Lama. Yesus berkata, ‘Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya’ (Matius 13:16-17).
Yesus memperingatkan walaupun setiap kita memiliki potensi yang besar, tetapi selalu ada jerat merintangi di depan kita. Bagaimana Anda menghindari jerat tersebut dan memaksimalkan potensi Anda?
Mazmur 10:1-11
10Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya Tuhan,
dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?
2 Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas;
mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
3 Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya,
dan orang yang loba mengutuki dan menista Tuhan.
4 Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas:
“Allah tidak akan menuntut!
Tidak ada Allah!”, itulah seluruh pikirannya.
5 Tindakan-tindakannya selalu berhasil;
hukum-hukum-Mu tinggi sekali, jauh dari dia;
ia menganggap remeh semua lawannya.
6 Ia berkata dalam hatinya: “Aku takkan goyang.
Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun-temurun.”
7 Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan;
di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan.
8 Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk,
di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah.
Matanya mengintip orang yang lemah;
9 ia mengendap di tempat yang tersembunyi
seperti singa di dalam semak-semak;
ia mengendap untuk menangkap orang yang tertindas.
Ia menangkap orang yang tertindas itu
dengan menariknya ke dalam jaringnya.
10 Ia membungkuk, dan meniarap,
lalu orang-orang lemah jatuh ke dalam cakarnya yang kuat.
11 Ia berkata dalam hatinya: “Allah melupakannya;
Ia menyembunyikan wajah-Nya, dan tidak akan melihatnya untuk seterusnya.”
Komentar
1. Menjadi rendah hati
Dalam bukunya, Finding Happiness: Monastic Steps for a Fulfilling Life, Abbot Christopher Jamison mendefinisikan harga diri sebagai ‘mementingkan diri sendiri’. Dia menulis, ‘Kerendahan hati merupakan pendekatan yang jujur pada kenyataan hidup dan mengakui bahwa kita tidak lebih penting daripada yang lain.’
Pemazmur merasa bahwa TUHAN itu ‘jauh... di kala masalah menerpa’ (Ay. 1 dan seterusnya), lalu menyadari bahwa TUHAN ‘melihat kesusahan dan sakit hati’, ‘mendengarkan' ‘seruan’ orang yang 'kesusahan’ dan melindungi ‘anak yatim dan orang lemah’ (Ay.14 dan seterusnya).
Kenyataannya, ‘orang fasik’lah (Ay.2) yang menjauhkan diri – ‘hukum-hukum-Mu tinggi sekali, jauh dari dia’ (Ay.5). Mereka menganggap diri sendiri lebih penting dibandingkan sesama – terlebih orang-orang yang lemah, yang mereka tarik ke dalam jaring mereka’ (Ay. 9-10). Ayat-ayat ini menceritakan tentang jerat ‘harga diri’ (Ay.4).
Ketika semuanya tampak baik-baik saja, kita mungkin tergoda untuk mengatakan, ‘Aku tidak akan goyang... Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun temurun’ (Ay.6). Kita bisa tergoda untuk merasa tidak membutuhkan Allah: ‘Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: “Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!”, itulah seluruh pikirannya’ (Ay.4). Mudah untuk menjadi congkak (Ay.2) dan memuji-muji keinginan hati (Ay.3). Mazmur ini menyuruh kita untuk tidak berlaku demikian dan mengingatkan bahwa kita membutuhkan Allah.
Doa
Tuhan, jauhkan aku dari kemegahan diri, kecongkakan, dan mementingkan diri sendiri. Biarlah aku mencari-Mu dengan segenap hatiku dan menyadari bahwa Engkau sangat kuperlukan dan janganlah pernah melupakanku.
Matius 12:46–13:17
Yesus dan sanak saudara-Nya
(Mrk. 3:31-35; Luk. 8:19-21)
46 Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. 47 Maka seorang berkata kepada-Nya: “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” 48 Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: “Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?” 49 Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! 50 Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”
Perumpamaan tentang seorang penabur
(Mrk. 4:1-20; Luk. 8:4-15) 13Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau. 2 Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. 3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. 4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. 5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. 6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. 7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. 8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. 9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”
10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: “Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?” 11 Jawab Yesus: “Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. 12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. 13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. 14 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi:
Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti,
kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
15 Sebab hati bangsa ini telah menebal,
dan telinganya berat mendengar,
dan matanya melekat tertutup;
supaya jangan mereka melihat dengan matanya
dan mendengar dengan telinganya
dan mengerti dengan hatinya,
lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. 17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
Komentar
2. Mengejar keintiman
Beberapa oknum berbahaya telah memutarbalikkan firman Yesus (12:50) untuk mengajarkan bahwa menjadi Kristen berarti memutuskan hubungan dengan keluarga. Ini tidak hanya berbahaya tetapi juga tidak alkitabiah. Perintah kelima adalah ‘hormatilah ayah dan ibumu’ (Keluaran 20:12). Dalam Perjanjian Baru, kita diberitahu bahwa, ‘... jika ada seorang yang tidak memelihara sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman’ (1 Timotius 5:8).
Namun, Yesus menunjukkan bahwa ada yang lebih penting daripada hubungan dengan keluarga. Panggilan tertinggi Anda adalah hubungan yang karib dengan Yesus, melakukan ‘kehendak Bapa’ (Matius 12:50).
Yesus berkata, ‘Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku’ (Ay.50). Firman-Nya berbicara mengenai keintiman, kelanggengan, dan penerimaan – hubungan yang paling dalam. Anda pun dapat memiliki kedekatan yang luar biasa dengan Yesus. Tinggallah di dalam-Nya setiap hari dan potensi Anda akan dimaksimalkan.
3. Berakar
Jika tingkat kerohanian kita cukup tinggi, maka hal tersebut adalah baik. Namun, jika tidak memiliki akar kerohanian yang dalam, maka akan terancam oleh kedangkalan yang menyebabkan kemurtadan. Waspadalah terhadap jerat ini. Kita dapat menjadi murtad di dalam hati kita bahkan saat melakukan kebaikan.
Yesus berbicara tentang benih yang jatuh di pinggir jalan, yang tumbuh cepat tetapi layu karena tidak berakar (13:6). Kemudian, Dia menjelaskan bahwa orang yang tidak berakar bertahan sebentar saja karena mereka murtad saat penindasan dan penganiayaan datang. (Ay.21).
Akar rohani Anda adalah bagian dari hidup Anda yang tidak terlihat - kehidupan rahasia Anda dengan Allah. Ini termasuk doa, ucapan syukur, dan pikiran Anda. Jika ingin potensi Anda maksimal, kembangkanlah akar yang dalam, kuat dan sehat dalam hubungan Anda dengan Allah.
4. Menjaga hati
Orang sangat mudah teralihkan dengan kesibukan hidup. Banyak hal yang bisa memenuhi hidup sampai-sampai tidak punya waktu untuk Tuhan, jemaat, dan apapun yang membantu perkembangan akar rohani. Lagi-lagi, ini bahaya bagi kita semua.
Yesus memperingatkan tentang semak duri (Ay.7). Kemudian, Dia menjelaskan bahwa semak duri adalah ‘kekuatiran dunia’ dan ‘tipu daya kekayaan’ (Ay.22).
Doa
Bapa, terimakasih atas panggilan-Mu padaku untuk menjalin hubungan yang karib dengan-Mu Yesus. Bantu aku untuk berakar dan tetap memandang-Mu. Tolong aku dalam menjaga hubungan ini, jangan biarkan apapun itu, bahkan yang baik, menghimpit hidupku.
Kejadian 34:1–35:29
Dina dan Sikhem
34Pada suatu kali pergilah Dina, anak perempuan Lea yang dilahirkannya bagi Yakub, mengunjungi perempuan-perempuan di negeri itu. 2 Ketika itu terlihatlah ia oleh Sikhem, anak Hemor, orang Hewi, raja negeri itu, lalu Dina itu dilarikannya dan diperkosanya. 3 Tetapi terikatlah hatinya kepada Dina, anak Yakub; ia cinta kepada gadis itu, lalu menenangkan hati gadis itu. 4 Sebab itu berkatalah Sikhem kepada Hemor, ayahnya: “Ambillah bagiku gadis ini untuk menjadi isteriku.” 5 Kedengaranlah kepada Yakub, bahwa Sikhem mencemari Dina. Tetapi anak-anaknya ada di padang menjaga ternaknya, jadi Yakub mendiamkan soal itu sampai mereka pulang.
6 Lalu Hemor ayah Sikhem, pergi mendapatkan Yakub untuk berbicara dengan dia. 7 Sementara itu anak-anak Yakub pulang dari padang, dan sesudah mendengar peristiwa itu orang-orang ini sakit hati dan sangat marah karena Sikhem telah berbuat noda di antara orang Israel dengan memperkosa anak perempuan Yakub, sebab yang demikian itu tidak patut dilakukan. 8 Berbicaralah Hemor kepada mereka itu: “Hati Sikhem anakku mengingini anakmu; kiranya kamu memberikan dia kepadanya menjadi isterinya 9 dan biarlah kita ambil-mengambil: berikanlah gadis-gadis kamu kepada kami dan ambillah gadis-gadis kami. 10 Tinggallah pada kami: negeri ini terbuka untuk kamu; tinggallah di sini, jalanilah negeri ini dengan bebas, dan menetaplah di sini.” 11 Lalu Sikhem berkata kepada ayah anak itu dan kepada kakak-kakaknya: “Biarlah kiranya aku mendapat kasihmu, aku akan memberikan kepadamu apa yang kamu minta; 12 walaupun kamu bebankan kepadaku uang jujuran dan uang mahar seberapa banyak pun, aku akan memberikan apa yang kamu minta; tetapi berilah gadis itu kepadaku menjadi isteriku.”
13 Lalu anak-anak Yakub menjawab Sikhem dan Hemor, ayahnya, dengan tipu muslihat. Karena Sikhem telah mencemari Dina, adik mereka itu, 14 berkatalah mereka kepada kedua orang itu: “Kami tidak dapat berbuat demikian, memberikan adik kami kepada seorang laki-laki yang tidak bersunat, sebab hal itu aib bagi kami. 15 Hanyalah dengan syarat ini kami dapat menyetujui permintaanmu: kamu harus sama seperti kami, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat, 16 barulah kami akan memberikan gadis-gadis kami kepada kamu dan mengambil gadis-gadis kamu; maka kami akan tinggal padamu, dan kita akan menjadi satu bangsa. 17 Tetapi jika kamu tidak mendengarkan perkataan kami dan kamu tidak disunat, maka kami akan mengambil kembali anak itu, lalu pergi.” 18 Lalu Hemor dan Sikhem, anak Hemor, menyetujui usul mereka. 19 Dan orang muda itu tidak bertangguh melakukannya, sebab ia suka kepada anak Yakub, lagipula ia seorang yang paling dihormati di antara seluruh kaum keluarganya.
20 Lalu pergilah Hemor dan Sikhem, anaknya itu, ke pintu gerbang kota mereka dan mereka berbicara kepada penduduk kota itu: 21 “Orang-orang itu mau hidup damai dengan kita, biarlah mereka tinggal di negeri ini dan menjalaninya dengan bebas; bukankah negeri ini cukup luas untuk mereka? Maka kita dapat mengambil gadis-gadis mereka menjadi isteri kita dan kita dapat memberikan gadis-gadis kita kepada mereka. 22 Namun hanya dengan syarat ini orang-orang itu setuju tinggal bersama-sama dengan kita, sehingga kita menjadi satu bangsa, yaitu setiap laki-laki di antara kita harus disunat seperti mereka bersunat. 23 Ternak mereka, harta benda mereka dan segala hewan mereka, bukankah semuanya itu akan menjadi milik kita? Hanya biarlah kita menyetujui permintaan mereka, sehingga mereka tetap tinggal pada kita.” 24 Maka usul Hemor dan Sikhem, anaknya itu, didengarkan oleh semua orang yang datang berkumpul di pintu gerbang kota itu, lalu disunatlah setiap laki-laki, yakni setiap orang dewasa di kota itu.
25 Pada hari ketiga, ketika mereka sedang menderita kesakitan, datanglah dua orang anak Yakub, yaitu Simeon dan Lewi, kakak-kakak Dina, setelah masing-masing mengambil pedangnya, menyerang kota itu dengan tidak takut-takut serta membunuh setiap laki-laki. 26 Juga Hemor dan Sikhem, anaknya, dibunuh mereka dengan mata pedang, dan mereka mengambil Dina dari rumah Sikhem, lalu pergi. 27 Kemudian datanglah anak-anak Yakub merampasi orang-orang yang terbunuh itu, lalu menjarah kota itu, karena adik mereka telah dicemari. 28 Kambing dombanya dan lembu sapinya, keledainya dan segala yang di dalam dan di luar kota itu dibawa mereka; 29 segala kekayaannya, semua anaknya dan perempuannya ditawan dan dijarah mereka, juga seluruhnya yang ada di rumah-rumah.
30 Yakub berkata kepada Simeon dan Lewi: “Kamu telah mencelakakan aku dengan membusukkan namaku kepada penduduk negeri ini, kepada orang Kanaan dan orang Feris, padahal kita ini hanya sedikit jumlahnya; apabila mereka bersekutu melawan kita, tentulah mereka akan memukul kita kalah, dan kita akan dipunahkan, aku beserta seisi rumahku.” 31 Tetapi jawab mereka: “Mengapa adik kita diperlakukannya sebagai seorang perempuan sundal!”
Yakub di Betel untuk kedua kalinya
35Allah berfirman kepada Yakub: “Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu.” 2 Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: “Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu. 3 Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh.” 4 Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah pohon besar yang dekat Sikhem. 5 Sesudah itu berangkatlah mereka. Dan kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar.
6 Lalu sampailah Yakub ke Lus yang di tanah Kanaan – yaitu Betel –, ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia. 7 Didirikannyalah mezbah di situ, dan dinamainyalah tempat itu El-Betel, karena Allah telah menyatakan diri kepadanya di situ, ketika ia lari terhadap kakaknya. 8 Ketika Debora, inang pengasuh Ribka, mati, dikuburkanlah ia di sebelah hilir Betel di bawah pohon besar, yang dinamai orang: Pohon Besar Penangisan. 9 Setelah Yakub datang dari Padan-Aram, maka Allah menampakkan diri pula kepadanya dan memberkati dia. 10 Firman Allah kepadanya: “Namamu Yakub; dari sekarang namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, itulah yang akan menjadi namamu.” Maka Allah menamai dia Israel. 11 Lagi firman Allah kepadanya: “Akulah Allah Yang Mahakuasa. Beranakcuculah dan bertambah banyak; satu bangsa, bahkan sekumpulan bangsa-bangsa, akan terjadi dari padamu dan raja-raja akan berasal dari padamu. 12 Dan negeri ini yang telah Kuberikan kepada Abraham dan kepada Ishak, akan Kuberikan kepadamu dan juga kepada keturunanmu.” 13 Lalu naiklah Allah meninggalkan Yakub dari tempat Ia berfirman kepadanya. 14 Kemudian Yakub mendirikan tugu di tempat itu, yakni tugu batu; ia mempersembahkan korban curahan dan menuangkan minyak di atasnya. 15 Yakub menamai tempat di mana Allah telah berfirman kepadanya “Betel”.
Kelahiran Benyamin – Rahel mati
16 Sesudah itu berangkatlah mereka dari Betel. Ketika mereka tidak berapa jauh lagi dari Efrata, bersalinlah Rahel, dan bersalinnya itu sangat sukar. 17 Sedang ia sangat sukar bersalin, berkatalah bidan kepadanya: “Janganlah takut, sekali ini pun anak laki-laki yang kaudapat.” 18 Dan ketika ia hendak menghembuskan nafas – sebab ia mati kemudian – diberikannyalah nama Ben-oni kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin. 19 Demikianlah Rahel mati, lalu ia dikuburkan di sisi jalan ke Efrata, yaitu Betlehem. 20 Yakub mendirikan tugu di atas kuburnya; itulah tugu kubur Rahel sampai sekarang. 21 Sesudah itu berangkatlah Israel, lalu ia memasang kemahnya di seberang Migdal-Eder. 22a Ketika Israel diam di negeri ini, terjadilah bahwa Ruben sampai tidur dengan Bilha, gundik ayahnya, dan kedengaranlah hal itu kepada Israel. Anak-anak Yakub – Ishak mati
22b Adapun anak-anak lelaki Yakub dua belas orang jumlahnya. 23 Anak-anak Lea ialah Ruben, anak sulung Yakub, kemudian Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar dan Zebulon. 24 Anak-anak Rahel ialah Yusuf dan Benyamin. 25 Dan anak-anak Bilha, budak perempuan Rahel ialah Dan serta Naftali. 26 Dan anak-anak Zilpa, budak perempuan Lea ialah Gad dan Asyer. Itulah anak-anak lelaki Yakub, yang dilahirkan baginya di Padan-Aram. 27 Lalu sampailah Yakub kepada Ishak, ayahnya, di Mamre dekat Kiryat-Arba – itulah Hebron – tempat Abraham dan Ishak tinggal sebagai orang asing. 28 Adapun umur Ishak seratus delapan puluh tahun. 29 Lalu meninggallah Ishak, ia mati dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya; ia tua dan suntuk umur, maka Esau dan Yakub, anak-anaknya itu, menguburkan dia.
Komentar
5. Menyucikan diri
Dalam bacaan ini, kita membaca tentang peringatan akan berbahayanya balas dendam (lihat 1 Korintus 10:11). Satu kejahatan (pemerkosaan Dina, Kejadian 34:2) menimbulkan kejahatan yang lain. Ganti rugi tidaklah sebanding. Umat Allah ‘menyerang kota, membunuh setiap laki-laki... Mereka juga menawan... semua perempuan dan anak-anak’ (Ay. 25-29).
Ini bencana. Yakub berkata, ‘Kamu telah mencelakakan aku dengan membusukkan namaku kepada penduduk negeri ini... padahal kita ini hanya sedikit jumlahnya; apabila mereka bersekutu melawan kita, tentulah mereka akan memukul kita kalah, dan kita akan dipunahkan, aku beserta seisi rumahku’ (Ay. 30). Tindakan Simeon dan Lewi dikecam atas kekerasan, keganasan, dan kekejaman yang mereka perbuat (lihat 49:5-7).
Balas dendam tidak hanya menjadi jerat bagi Simeon dan Lewi; hal itu merupakan godaan bagi kita semua. Saat diserang, rasanya ingin melakukan balas dendam. Dalam Perjanjian Lama, harga ganti rugi harus sebanding – ‘Nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi’ dan sebagainya (Keluaran 21:23-24). Yesus menetapkan (oleh kematian dan kebangkitan-Nya) standar yang jauh lebih tinggi dalam hubungan Anda: mengampuni dan mengasihi musuh Anda .
Joyce Meyer, yang sering berbicara mengenai kekerasan yang dia derita saat kecil, menulis: ‘Pernahkan Anda, seperti Dina, menjadi korban yang tak bersalah? Saya yakin bahkan dalam keadaan yang terburuk sekalipun, Allah menganugerahkan kita kekuatan untuk mengampuni sehingga kita dapat terus menjalani hidup.’
Yakub berkata kepada seisi rumahnya, ‘Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu...’ (Kejadian 35:2). Allah menampakkan diri kepada Yakub (dinamakan Israel, Ay.10) dan berkata, ‘Akulah Allah Yang Mahakuasa. Beranakcuculah dan bertambah banyak; satu bangsa, bahkan sekumpulan bangsa-bangsa, akan terjadi daripadamu...’ (Ay.11).
Potensi yang Anda miliki sangatlah besar. Rick Warren berkata, ‘Dalam pelayanan, kesucian diri adalah sumber dari kekuatan masyarakat.’ Ini memang benar, apakah di keluarga, tempat kerja, atau masyarakat gereja. Jika kita ingin berdampak demi Kristus di dunia, kita perlu menjadi orang-orang yang suci.
Doa
Tuhan, terimakasih atas besarnya potensi dalam hidupku. Mampukan aku untuk berbuah 30, 60 atau bahkan 100 kali lipat.
Pippa menambahkan
‘Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?’ (Mazmur 10:1). Allah seringkali tampak jauh pada waktu kesesakan. Namun, dalam Kejadian 35:3 Yakub berkata, ‘Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh.’ Walau terkadang kita merasa Dia tidak ada, Dia ada. Dia ada bersama kita di mana pun kita berada.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Abbot Christopher Jamison, Finding Happiness: Monastic Steps for a Fulfilling Life, (Phoenix, 2009).
Joyce Meyer, Everyday Life Bible, (Faithwords, 2013), p.59
Rick Warren, @RickWarren, 10 December 2010, https://twitter.com/rickwarren/status/13199824941752321 [Last accessed December 2015]
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Editorial Notes
‘Humility is an honest approach to the reality of our own lives and acknowledges that we are not more important than other people.’ (Abbot Christopher Jamison, Finding Happiness: Monastic Steps for a Fulfilling Life, Phoenix, 2009).
‘Have you, like Dinah, ever been an innocent victim? I can assure you that even in the worst circumstances, God gives us grace to forgive so that we can go on with our lives.’ Joyce Meyer
‘In ministry, private purity is the source of public power.’ Rick Warren, @RickWarren, 10 December 2010, https://twitter.com/rickwarren/status/13199824941752321 [Last accessed December 2015]