Hari 177

Kuasa Doa

Kebijaksanaan Amsal 15:21–30
Perjanjian Baru Kisah Para Rasul 16:16-40
Perjanjian Lama 1 Raja-raja 14:21–16:7

pengantar

Tiga minggu sebelumnya di tahun 2017, ratusan dari ribuan orang Kristen dari banyak denominasi ambil bagian dalam gelombang besar doa bagi penginjilan negara selama sepekan sebelum Minggu Pentakosta. Pekan itu diakhiri dengan acara-acara puncak di katedral-katedral di seluruh Kerajaan Inggris selama pekan Pentakosta. Justin Welby, Uskup Besar dari Canterbury, meminta orang-orang untuk mendoakan 3 hal: ‘Agar semua orang Kristen menemukan hidup baru dalam Yesus Kristus... Agar semua orang yang Anda jumpai... bisa melihat sesuatu mengenai Yesus... Agar gereja meluap dengan hadirat Yesus.’

Pete Greig, pendiri Doa 24-7, telah terlibat dalam prakarsa itu, yang kini diadakan setiap tahun. Tahun 2016, dia mendeskripsikan ‘pertambahan: peningkatan dari bawah ke atas’. Dia berkata dia sangat terharu mendengar seorang bocah yang mendoakan 5 temannya, 3 di antaranya menjadi orang Kristen.

Doa adalah makanan rohani. Seperti tubuh membutuhkan makanan jasmani, jiwa juga memerlukan makanan rohani. Doa mengubahkan Anda. Namun, menurut Alkitab, itu lebih jauh lagi. Doa itu berkuasa. Seperti kata Charles Haddon Spurgeon, ‘urat tipis yang menggerakkan otot-otot yang perkasa.’ Doa memiliki kuasa mengubah keadaan, orang lain, dan bahkan alur sejarah.

Kebijaksanaan

Amsal 15:21–30

21 Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi,
  tetapi orang yang pandai berjalan lurus.

22 Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan,
  tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.

23 Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya,
  dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!

24 Jalan kehidupan orang berakal budi menuju ke atas,
  supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah.

25 Rumah orang congkak dirombak Tuhan,
  tetapi batas tanah seorang janda dijadikan-Nya tetap.

26 Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi Tuhan,
  tetapi perkataan yang ramah itu suci.

27 Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya,
  tetapi siapa membenci suap akan hidup.

28 Hati orang benar menimbang-nimbang jawabannya,
  tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat.

29 Tuhan itu jauh dari pada orang fasik,
  tetapi doa orang benar didengar-Nya.

30 Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati,
  dan kabar yang baik menyegarkan tulang.

Komentar

Doa mengubah keadaan

‘... Doa orang benar didengar-Nya [Allah]’ (Ay.29). Doa Anda dapat membuat perbedaan pada apa yang terjadi. ‘TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya’ (Ay.29). Menurut penulis kitab Amsal, kebenaran berarti ‘berjalan lurus’ (Ay.21), mendengarkan nasihat (Ay.22) dan menjaga kemurnian pikiran (Ay.26) artinya merespon pada orang dengan ‘menimbang-nimbang jawabannya’ (Ay.28). Melalui Yesus, semua orang percaya ‘dibenarkan’ (Roma 3:22). Oleh karena itu, Allah mendengar doa Anda.

Doa dan perencanaan yang matang tidak saling bertentangan. Seperti berbicara dengan Allah, bijak untuk memperoleh nasihat dari sesama: ‘Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak’ (Amsal 15:22).

Anda akan mendatangkan berkat kemanapun Anda pergi: ‘Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang’ (Ay.30).

Doa

TUHAN, terimakasih karena berulang kali Engkau mendengar dan menjawab doa-doaku. TUHAN, saat ini kuberdoa.

Perjanjian Baru

Kisah Para Rasul 16:16-40

16 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar. 17 Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: “Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan.” 18 Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: “Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini.” Seketika itu juga keluarlah roh itu.

Kepala penjara Filipi

19 Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa. 20 Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: “Orang-orang ini mengacau kota kita ini, karena mereka orang Yahudi, 21 dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya.” 22 Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka. 23 Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. 24 Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat. 25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. 26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. 27 Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri. 28 Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: “Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!” 29 Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. 30 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?” 31 Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” 32 Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. 33 Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. 34 Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.

35 Setelah hari siang pembesar-pembesar kota menyuruh pejabat-pejabat kota pergi kepada kepala penjara dengan pesan: “Lepaskanlah kedua orang itu!” 36 Kepala penjara meneruskan pesan itu kepada Paulus, katanya: “Pembesar-pembesar kota telah menyuruh melepaskan kamu; jadi keluarlah kamu sekarang dan pergilah dengan selamat!” 37 Tetapi Paulus berkata kepada orang-orang itu: “Tanpa diadili mereka telah mendera kami, warganegara-warganegara Roma, di muka umum, lalu melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kami dengan diam-diam? Tidak mungkin demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kami ke luar.” 38 Pejabat-pejabat itu menyampaikan perkataan itu kepada pembesar-pembesar kota. Ketika mereka mendengar, bahwa Paulus dan Silas adalah orang Rum, maka takutlah mereka. 39 Mereka datang minta maaf lalu membawa kedua rasul itu ke luar dan memohon, supaya mereka meninggalkan kota itu. 40 Lalu mereka meninggalkan penjara itu dan pergi ke rumah Lidia; dan setelah bertemu dengan saudara-saudara di situ dan menghiburkan mereka, berangkatlah kedua rasul itu.

Komentar

Doa mengubahkan orang

Apa yang membuat jemaat mula-mula begitu berkuasa? Tentu, sebagian jawabannya adalah doa menjadi hidup para pengikut mula-mula.

  1. Berdoa secara teratur
    Doa menjadi kebiasaan yang teratur. ‘Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu...’ (Ay.16). Ini menjelaskan bahwa mereka tidak hanya berdoa sendiri-sendiri. Mereka juga sering berkumpul bersama untuk berdoa.

  2. Berdoa dalam nama Yesus
    Doa orang Kristen berkuasa karena kita berdoa, tidak dalam nama kita sendiri, tetapi dalam nama Yesus.

    Di Filipi, Paulus diikuti oleh ‘juru tenung’ yang berada di bawah pengaruh setan sebagai hasil dari aksi gaibnya (Ay.17). Akhirnya, setelah beberapa hari, Paulus tidak tahan lagi dengan penguntitan itu. Dia berbalik dan berkata, ‘Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini’ (Ay.18). Seketika itu juga, roh jahat keluar.

    Nama Yesus sangatlah berkuasa. Satu-satunya cara mengatasi kuasa jahat adalah melalui nama Yesus. Tak ada satupun setan yang dapat menandingi Yesus. Yesus membebaskan kita dari kuasa jahat. Dia mengubahkan hidup pemudi itu. ‘Seketika itu juga keluarlah roh itu’ (Ay.18).

  3. Berdoa dalam segala keadaan
    Perempuan itu adalah hamba yang menghasilkan banyak uang bagi orang-orang yang memilikinya. Para pemiliknya sangat marah karena perempuan itu telah kehilangan kekuatan supranaturalnya. Mereka menangkap Paulus dan Silas, ‘lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa’ (Ay.19). Mereka juga mendera Paulus dan Silas.

    ‘Kerumunan bergabung dalam ‘serangan’ itu (Ay.22). Hidup tidak selalu mudah bila kita membuat perbedaan. Beberapa pandangan kita mungkin sangat tidak populer atau bahkan terkesan menentang aturan. ‘Serangan-serangan itu’ tidak berarti tanda kegagalan bias saja itu tanda keberhasilan.

    Para pembesar kota tunduk dengan tekanan dan memerintahkan agar mereka dilucuti, didera berulang kali dan dijebloskan ke penjara dengan penjagaan ketat dengan kaki dibelenggu (Ay.24).

    Penjaga penjara terbiasa dengan orang-orang yang marah, menyerapah dan mengumpat, saat dipenjara. Tetapi sebaliknya, dia melihat Paulus dan Silas berdoa, menyembah dan memuji Allah (Ay.25). Ada kuasa hebat saat doa digabungkan dengan penyembahan.

    Gempa bumi mengguncangkan penjara dan setiap pintu terbuka. Penjaga penjara yang bertugas hendak bunuh diri karena anggapnya seluruh napi telah kabur dan dia takut akan akibatnya. Paulus, yang telah bebas, justru memilih tinggal dan membawa si penjaga kepada Kristus.

    Ketika Paulus meyakinkan si penjaga bahwa para tahanan masih ada, si penjaga bertanya, ‘apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?’ (Ay.30). Ini disebut ‘kesempatan penginjilan’. Paulus menjelaskan apa yang harus dilakukan si penjaga. Akhirnya, si penjaga, kemudian seluruh keluarganya, percaya dalam Yesus dan dibaptis.

    Segera, hidup si penjaga berubah. Dia menunjukkan belas kasihan. Dia membasuh luka Paulus dan Silas (Ay.33). Dia memberi mereka makan (Ay.34). Dia dan seluruh keluarganya ‘bergembira’ (Ay.35). Dia mau dikenal sebagai orang Kristen. Mereka menjadi anggota jemaat pendiri di Filipi.

    Saking rohaninya peristiwa-peristiwa ini, Paulus melihat kuasa ajaib Allah di balik perantaraan perkataan dirinya.

    Peristiwa ini diakhiri dengan para hakim yang harus minta maaf secara pribadi kepada Paulus dan Silas karena mereka tidak tahu bahwa mereka berdua adalah warganegara Romawi, dan sangatlah tidak layak untuk memperlakukan mereka sebagaimana mereka berdua telah diperlakukan: ‘takutlah mereka. Mereka datang minta maaf lalu membawa kedua rasul itu ke luar dan memohon, supaya mereka meninggalkan kota itu. Lalu mereka meninggalkan penjara itu dan pergi ke rumah Lidia; dan setelah bertemu dengan saudara-saudara di situ dan menghiburkan mereka, berangkatlah kedua rasul itu’ (Ay.38-40).

    Doa memiliki kuasa tidak hanya untuk mengubahkan hidup diri sendiri tetapi juga keadaan, kejadian, dan hidup orang lain.

Doa

TUHAN, tolong kami agar lebih menjadi seperti jemaat mula-mula. Bantu kami untuk berkumpul bersama secara teratur untuk berdoa. Terimakasih atas kuasa nama Yesus. TUHAN, biarlah doa dan penyembahan melandasi segala perbuatan kami.

Perjanjian Lama

1 Raja-raja 14:21–16:7

Sambungan riwayat Rehabeam

(2 Taw. 12:1-16)
21 Adapun Rehabeam, anak Salomo, ia memerintah di Yehuda. Rehabeam berumur empat puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tujuh belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem, kota yang dipilih Tuhan dari antara segala suku Israel untuk membuat nama-Nya tinggal di sana. Nama ibunya ialah Naama, seorang perempuan Amon.

22 Tetapi orang Yehuda melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan mereka menimbulkan cemburu-Nya dengan dosa yang diperbuat mereka, lebih dari pada segala yang dilakukan nenek moyang mereka. 23 Sebab mereka pun juga mendirikan tempat-tempat pengorbanan dan tugu-tugu berhala dan tiang-tiang berhala di atas setiap bukit yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun. 24 Bahkan ada pelacuran bakti di negeri itu. Mereka berlaku sesuai dengan segala perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari orang Israel.

25 Tetapi pada tahun kelima zaman raja Rehabeam, majulah Sisak, raja Mesir, menyerang Yerusalem. 26 Ia merampas barang-barang perbendaharaan rumah Tuhan dan barang-barang perbendaharaan rumah raja; semuanya dirampasnya. Ia merampas juga segala perisai emas yang dibuat Salomo. 27 Sebagai gantinya raja Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga, yang dipercayakannya kepada pemimpin-pemimpin bentara yang menjaga pintu istana raja. 28 Setiap kali raja masuk ke rumah Tuhan, bentara-bentara membawa masuk perisai-perisai itu, dan mereka pula yang mengembalikannya ke kamar jaga para bentara. 29 Selebihnya dari riwayat Rehabeam dan segala yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda? 30 Dan terus-menerus perang ada antara Rehabeam dan Yerobeam. 31 Kemudian Rehabeam mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud. Nama ibunya ialah Naama, seorang perempuan Amon. Maka Abiam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Abiam, raja Yehuda

(2 Taw. 13:1–14:1)
15Dalam tahun kedelapan belas zaman raja Yerobeam bin Nebat menjadi rajalah Abiam atas Yehuda. 2 Tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Maakha, anak Abisalom. 3 Abiam hidup dalam segala dosa yang telah dilakukan ayahnya sebelumnya, dan ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, moyangnya. 4 Tetapi oleh karena Daud maka Tuhan, Allahnya, memberikan keturunan kepadanya di Yerusalem dengan mengangkat anaknya menggantikan dia dan dengan membiarkan Yerusalem berdiri, 5 karena Daud telah melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan tidak menyimpang dari segala yang diperintahkan-Nya kepadanya seumur hidupnya, kecuali dalam perkara Uria, orang Het itu. 6 Dan ada perang antara Rehabeam dan Yerobeam, seumur hidupnya.

7 Selebihnya dari riwayat Abiam dan segala yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda? Dan ada perang antara Abiam dan Yerobeam. 8 Kemudian Abiam mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Maka Asa, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Asa, raja Yehuda

(2 Taw. 14:1-5, 15:16–16:13)
9 Dalam tahun kedua puluh zaman Yerobeam, raja Israel, Asa menjadi raja atas Yehuda. 10 Empat puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama neneknya yang perempuan ialah Maakha, anak Abisalom. 11 Asa melakukan apa yang benar di mata Tuhan seperti Daud, bapa leluhurnya. 12 Ia menyingkirkan pelacuran bakti dari negeri itu dan menjauhkan segala berhala yang dibuat oleh nenek moyangnya. 13 Bahkan ia memecat Maakha, neneknya, dari pangkat ibu suri, karena neneknya itu membuat patung Asyera yang keji. Asa merobohkan patung yang keji itu dan membakarnya di lembah Kidron. 14 Sekalipun bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan, namun Asa berpaut kepada Tuhan dengan segenap hatinya sepanjang umurnya. 15 Ia membawa persembahan-persembahan kudus ayahnya dan persembahan-persembahan kudusnya sendiri ke rumah Tuhan, yakni emas dan perak serta barang-barang lain. 16 Dan ada perang antara Asa dan Baesa, raja Israel, sepanjang umur mereka. 17 Baesa, raja Israel, maju berperang melawan Yehuda, dan ia memperkuat Rama, dengan maksud mencegah lalu lintas kepada Asa, raja Yehuda. 18 Tetapi Asa mengambil segala emas dan perak yang masih tinggal dalam perbendaharaan rumah Tuhan dan dalam perbendaharaan rumah raja dan menyerahkannya kepada pegawainya. Kemudian raja Asa mengutus mereka kepada Benhadad bin Tabrimon bin Hezion, raja Aram yang diam di Damsyik, dengan membawa pesan: 19 “Ada perjanjian antara aku dan engkau, antara ayahku dan ayahmu. Di sini kukirim kepadamu suatu bingkisan, yakni emas dan perak. Marilah, batalkanlah perjanjianmu dengan Baesa, raja Israel, supaya ia undur dari padaku.” 20 Lalu Benhadad mendengarkan permintaan raja Asa; ia menyuruh panglima-panglimanya menyerang kota-kota Israel dan ia mengalahkan Iyon, Dan, Abel-Bet-Maakha dan seluruh Kinerot serta seluruh tanah Naftali. 21 Segera sesudah Baesa mendengar hal itu, ia berhenti memperkuat Rama dan ia menetap di Tirza. 22 Tetapi raja Asa mengerahkan segenap orang Yehuda, seorang pun tiada yang terkecuali; mereka harus mengangkat batu dan kayu yang dipergunakan Baesa untuk memperkuat Rama. Raja Asa mempergunakannya untuk memperkuat Geba-Benyamin dan Mizpa.

23 Selebihnya dari seluruh riwayat Asa dan segala kepahlawanannya dan segala yang dilakukannya dan kota-kota yang diperkuatnya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda? Tetapi pada masa tuanya ia menderita sakit pada kedua kakinya. 24 Kemudian Asa mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud, bapa leluhurnya. Maka Yosafat, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Nadab, raja Israel

25 Nadab, anak Yerobeam, menjadi raja atas Israel dalam tahun kedua zaman Asa, raja Yehuda. Ia memerintah atas Israel dua tahun lamanya. 26 Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, serta hidup menurut tingkah laku ayahnya dan menurut dosa ayahnya, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula. 27 Dan Baesa bin Ahia, dari kaum Isakhar, mengadakan persepakatan melawan dia. Baesa menewaskan dia di Gibeton yang termasuk wilayah orang Filistin, sedang Nadab dan seluruh Israel mengepung Gibeton itu. 28 Baesa membunuh dia dalam tahun ketiga zaman Asa, raja Yehuda, dan menjadi raja menggantikan dia. 29 Segera sesudah ia menjadi raja, ia membunuh seluruh keluarga Yerobeam; tidak ada yang bernafas yang ditinggalkannya hidup dari pada Yerobeam, sampai dipunahkannya semuanya, sesuai dengan firman Tuhan yang diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya Ahia, orang Silo itu, 30 oleh karena dosa-dosa yang telah dilakukan Yerobeam, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, oleh sebab sakit hati yang ditimbulkannya pada Tuhan, Allah Israel.

31 Selebihnya dari riwayat Nadab dan segala yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel? 32 Dan ada perang antara Asa dan Baesa, raja Israel, sepanjang umur mereka.

Baesa, raja Israel

33 Dalam tahun ketiga zaman Asa, raja Yehuda, Baesa bin Ahia menjadi raja atas seluruh Israel di Tirza. Ia memerintah dua puluh empat tahun lamanya. 34 Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan serta hidup menurut tingkah laku Yerobeam dan menurut dosanya yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula.

16Kemudian datanglah firman Tuhan kepada Yehu bin Hanani melawan Baesa, bunyinya: 2 “Oleh karena engkau telah Kutinggikan dari debu dan Kuangkat menjadi raja atas umat-Ku Israel, tetapi engkau telah hidup seperti Yerobeam dan telah menyuruh umat-Ku Israel berdosa, sehingga mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan dosa mereka, 3 maka sesungguhnya Aku akan menyapu bersih Baesa dan keluarganya, kemudian Aku akan membuat keluargamu seperti keluarga Yerobeam bin Nebat. 4 Siapa yang mati dari pada Baesa di kota, akan dimakan anjing dan yang mati dari padanya di padang akan dimakan burung yang di udara.”

5 Selebihnya dari riwayat Baesa dan apa yang dilakukannya dan kepahlawanannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel? 6 Kemudian Baesa mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di Tirza. Maka Ela, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. 7 Juga dengan perantaraan nabi Yehu bin Hanani firman Tuhan telah datang melawan Baesa dan melawan keluarganya, baik karena segala yang jahat yang telah dilakukannya di mata Tuhan, sehingga ia menimbulkan sakit hati Tuhan dengan perbuatan tangannya, dan dengan demikian menjadi sama seperti keluarga Yerobeam, maupun oleh karena ia telah membunuh Yerobeam.

Komentar

Doa mengubah sejarah

Tentu saja, doa tidak dapat mengubah masa lalu, tetapi dapat mengubah alur sejarah masa depan.

Sejarah umat Allah seperti di kitab Raja-raja agaknya campur-campur. Kita terus membaca bagaimana umat Allah ‘melakukan apa yang jahat di mata TUHAN’ (14:22; 15:26,34; 16:7). Mereka berbuat dosa (misalnya, 14:22b; 15:26,30,34; 16:2), memiliki pelacuran bakti (14:24a), melakukan perbuatan keji (Ay.24b); ada perang berkepanjangan antara Israel dan Yehuda (Ay.30; 15:6,32). Para raja tidak sepenuhnya tunduk pada TUHAN (Ay.3).

Ada beberapa pengecualian seperti Asa (15:9-24). ‘Asa melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, bapa leluhurnya. Ia menyingkirkan pelacuran bakti dari negeri itu...’ (Ay.11-12a).

Di tengah semua ini, ada suatu ungkapan yang menarik: ‘Tetapi oleh karena Daud maka TUHAN, Allahnya, memberikan keturunan kepadanya di Yerusalem dengan mengangkat anaknya menggantikan dia dan dengan membiarkan Yerusalem berdiri, karena Daud telah melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan tidak menyimpang dari segala yang diperintahkan-Nya kepadanya seumur hidupnya, kecuali dalam perkara Uria, orang Het itu’ (Ay.4-6).

Daud tetap berdampak lama setelah kematiannya. Allah menghormati doanya turun-temurun.

Allah telah berkata pada Daud, ‘Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya’ (2 Samuel 7:16). Daud berdoa, ‘Dan sekarang, ya TUHAN Allah, tepatilah untuk selama-lamanya janji yang Kauucapkan mengenai hamba-Mu ini dan mengenai keluarganya dan lakukanlah seperti yang Kaujanjikan itu. Maka nama-Mu akan menjadi besar untuk selama-lamanya, sehingga orang berkata: TUHAN semesta alam ialah Allah atas Israel; maka keluarga hamba-Mu Daud akan tetap kokoh di hadapan-Mu’ (Ay.25-26).

TUHAN mendengar doa Daud. Dampak doa Daud mengubah alur sejarah. Daud telah menjalani hidup yang benar (‘kecuali dalam kasus Uria orang Het’). Namun, Perjanjian Baru berkata bahwa setiap orang yang percaya dalam Yesus ada dalam kedudukan yang lebih baik dibandingkan Daud. Melalui kematian dan kebangkitan Yesus, Anda dibenarkan di hadapan Allah. Allah mendengar doa orang benar. Oleh karena Yesuslah, doa Anda bisa mengubah alur sejarah.

Doa

TUHAN, jadikan kota dan negeri kami kembali kepada-Mu. Aku berdoa agar Engkau mengangkat para pemimpin dan politikus yang tunduk pada-Mu, yang akan menyingkirkan kejahatan dan membawa damai dan keadilan bagi dunia kami.

Pippa menambahkan

Salomo mungkin orang terbijak di dunia tetapi tampaknya dia tidak menjalankan tugas asuh yang baik. Dia seharusnya menerapkan amsal yang dia telah tulis, ‘Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu’ (Amsal 22:6).

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.