Keajaiban Tuhan
pengantar
Setelah akhir pekan di Alpha, seorang tentara bernama Quincy Bellot menulis kepada saya: 'Rasa sakit ini mulai dua belas tahun yang lalu. Setelah bergabung dengan Royal Marinir, peristiwa selanjutnya menjadi sangat buruk. Tulang rawan di bawah tempurung lututnya benar-benar hilang. Tahun lalu adalah yang terburuk ketika ligamen dan urat dagingnya robek dan tempurung lututnya mencapai sudut empat puluh lima derajat. Peristiwa dengan perjalanan yang panjang dan menyakitkan. Saya tidak bisa duduk atau berdiri terlalu lama.
‘Singkat cerita, saya memutuskan untuk mencoba datang pada Tuhan dan mencoba ke Alpha. Saya kembali dari akhir pekan ke Alpha dan setuju untuk datang ke HTB setelah banyak keraguan.Saya mendengar orang-orang bersaksi dan saya berpikir, "yeah, yeah, yeah". Ketika seseorang mengatakan [satu kata pengetahuan] tentang masalah tulang rawan, saya mengambil nafas paling tajam yang pernah saya ambil. Saya setuju untuk didoakan. Saya merasakan Tuhan bergerak di lutut saya. Dan akhirnya saya berlutut untuk mengujinya dan sungguh tidak ada rasa sakit lagi. Hal ini sungguh ajaibdan menakjubkan. Saya berlari semalam... itu adalah pertama kalinya setelah sekian lama saya tidak merasa sakit.Tuhan itu nyata. Dan 'email itu mempunyai judul' Lutut yang Baru!!'
Tuhan adalah Allah yang melakukan mukjizat.
Mazmur 78:17–31
17 Tetapi mereka terus berbuat dosa terhadap Dia,
dengan memberontak terhadap Yang Mahatinggi di padang kering.
18 Mereka mencobai Allah dalam hati mereka
dengan meminta makanan menuruti nafsu mereka.
19 Mereka berkata terhadap Allah:
“Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun?
20 Memang, Ia memukul gunung batu, sehingga terpancar air
dan membanjir sungai-sungai;
tetapi sanggupkah Ia memberikan roti juga,
atau menyediakan daging bagi umat-Nya?”
21 Sebab itu, ketika mendengar hal itu, Tuhan gemas,
api menyala menimpa Yakub,
bahkan murka bergejolak menimpa Israel,
22 sebab mereka tidak percaya kepada Allah,
dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya.
23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas,
membuka pintu-pintu langit,
24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan,
dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
25 setiap orang telah makan roti malaikat,
Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
26 Ia telah menghembuskan angin timur di langit
dan menggiring angin selatan dengan kekuatan-Nya;
27 Ia menurunkan kepada mereka hujan daging seperti debu banyaknya,
dan hujan burung-burung bersayap seperti pasir laut;
28 Ia menjatuhkannya ke tengah perkemahan mereka,
sekeliling tempat kediaman itu.
29 Mereka makan dan menjadi sangat kenyang;
Ia memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan.
30 Mereka belum merasa puas,
sedang makanan masih ada di mulut mereka;
31 maka bangkitlah murka Allah terhadap mereka:
Ia membunuh gembong-gembong mereka,
dan menewaskan teruna-teruna Israel.
Komentar
Terimalah keajaiban dari penyediaan Tuhan
Pemazmur terus menceritakan sejarah perjalanan umat manusia dari Mesir ke Tanah Perjanjian. Terlepas dari penyediaan Tuhan yang ajaib, mereka 'lebih banyak berbuat dosa', memberontak dan 'merengek seperti anak manja' (Ay.17–19).
Tuhan menolong mereka. Dia menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit (Ay.24). Ini menggambarkan makanan rohani yang Yesus sediakan (Yohanes 6:30–35).
Demikian juga, 'Memang, Ia memukul gunung batu, sehingga terpancar air, dan membanjir sungai-sungai’ (Mazmur 78:20). Dengan cara yang ajaib, Tuhan menyediakan air dari batu. Namun, orang-orang masih meragukan Tuhan 'sebab mereka tidak percaya kepada Tuhan dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya’ (Ay.22). Meskipun mukjizat-mukjizat terjadi luar biasa, keberadaan mukjizat tidak selalu menyebabkan orang percaya pada Tuhan.
Mukjizat air dari batu benar-benar terjadi, tetapi mukjizat ini juga memberi gambaran akan sesuatu yang bahkan lebih menakjubkan. Rasul Paulus menulis, 'mereka semua minum-minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus’ (1 Korintus 10:4).
Yesus berkata, 'Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum. Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh...' (Yohanes 7:37–39).
Doa
Tuhan, terima kasih atas 'air sumber hidup' dari Roh Kudus-Mu yang tinggal di dalam saya. Bantu saya untuk menjadi pembawa kehidupan rohani ini bagi semua yang saya temui hari ini.
Kisah Para Rasul 17:22–18:8
22 Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: “Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. 23 Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. 24 Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, 25 dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. 26 Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, 27 supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. 28 Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu:
Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
29 Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. 30 Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. 31 Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati.” 32 Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: “Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” 33 Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka. 34 Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka.
Paulus di Korintus
18Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus. 2 Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka. 3 Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah. 4 Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani.
5 Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias. 6 Tetapi ketika orang-orang itu memusuhi dia dan menghujat, ia mengebaskan debu dari pakaiannya dan berkata kepada mereka: “Biarlah darahmu tertumpah ke atas kepalamu sendiri; aku bersih, tidak bersalah. Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain.” 7 Maka keluarlah ia dari situ, lalu datang ke rumah seorang bernama Titius Yustus, yang beribadah kepada Allah, dan yang rumahnya berdampingan dengan rumah ibadat. 8 Tetapi Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis.
Komentar
Percayalah pada keajaiban kebangkitan Yesus
Pesannya adalah: Yesus. Pada saat di Athena, Paulus mulai berbicara kepada orang-orang setara mereka. Dia tidak memulai dengan Perjanjian Lama, seperti yang dia lakukan dengan orang Yahudi - memproklamasikan Yesus sebagai Mesias. Sebaliknya, ia memulai dengan pemujaan mereka terhadap tuhan yang tidak dikenal (17:23a), dan menggunakan itu untuk menjelaskan Yesus kepada mereka.
Khotbah Paulus sangat positif. Daripada mencela mereka karena penyembahan berhalanya, ia berkata, 'Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu’ (Ay.23b). Dia mengatakan tiga hal tentang Tuhan: Dia adalah pencipta (Ay.24), Dia mencukupi diri sendiri (Ay.25) dan kita semua membutuhkan-Nya (Ay.27–28).
Paulus melanjutkan dengan mengutip salah satu penyair mereka dengan menyetujui: 'Seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujangamu’ (Ay.28). Orang Kristen tidak memiliki monopoli atas kebenaran. Tuhan telah mengungkapkan diri-Nya dalam ciptaan dan kita menemukan wawasan yang luar biasa dalam sumber-sumber duniawi.
Pengajarannya mencapai puncak pada saat menyerukan mukjizat terbesar dan terpenting dalam sejarah yaitu: kebangkitan Yesus (Ay.30–31). Paulus mengklaim memiliki bukti sejarah tentang kebangkitan. Dia telah bertemu dengan Tuhan Yesus yang telah bangkit di jalan menuju Damaskus.
Dampaknya sangat besar. Kematian bukanlah akhir bagi Yesus dan itu tidak akan menjadi akhir bagi Anda dan saya. Kamu juga akan dibangkitkan untuk hidup. Di sini, Paulus mengatakan bahwa kebangkitan adalah bukti bahwa Allah telah menetapkan suatu hari ketika Dia akan menghakimi dunia dengan keadilan oleh pribadi yang telah Dia tetapkan: Yesus. Paulus memberi orang kesempatan untuk menanggapi pesan tersebut.
Reaksi untuk mendengar pembicaraan tentang Yesus dan kebangkitan orang mati sangat mirip dengan yang kita alami hari ini.
Beberapa orang mengejek
‘Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek’ (Ay.32a). Jangan terkejut jika Anda mendapat reaksi ini dari beberapa orang.Beberapa orang tertarik
'dan yang lain berkata, "Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu"' (Ay.32b). Banyak orang saat ini, sebagaimana adanya mereka, benar-benar tertarik tetapi mereka perlu waktu untuk mendengar lebih banyak dan memikirkan isu-isu tersebut. Kursus seperti Alpha memberikan kesempatan bagi orang untuk melakukan ini.Beberapa orang percaya
'Masih ada yang lain... yang diyakinkan saat itu juga' (Ay.34). Mereka langsung percaya. Hal ini bukanlah perkara biasa melainkan luar biasa ketika orang-orang menerima Yesus pada kali pertama mereka mendengar tentang Dia.Ketika Paulus pergi ke Korintus, mungkin dia memberitakan pesan yang sama tentang Yesus dan kebangkitan. 'Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani' (18:4). Dia tidak meminta mereka untuk menjalankan iman buta dan yang tidak rasional. Fakta-fakta kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus memberi alasan untuk percaya yang mungkin untuk membujuk orang atas dasar bukti. Jika Yesus secara ajaib dibangkitkan dari kematian, itu adalah bukti bahwa Yesus adalah Kristus (Ay.5).
Sekali lagi, seperti di Athena, ada tanggapan yang berbeda. Tentang beberapa orang yang bersikap kasar (Ay.6). Dan beberapa orang percaya - 'Tetapi Kristus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis’ (Ay.8).
Doa
Tuhan, terima kasih atas mukjizat kebangkitan Yesus dan kuasa dari pesan ini untuk mengubah kehidupan.
1 Raja-Raja 18:16–19:21
Elia bertemu dengan Ahab
16 Lalu pergilah Obaja menemui Ahab dan memberitahukan hal itu kepadanya. Kemudian Ahab pergi menemui Elia. 17 Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: ”Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?”
18 Jawab Elia kepadanya: “Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah Tuhan dan engkau ini telah mengikuti para Baal. 19 Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel.” Elia di gunung Karmel
20 Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel. 21 Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: “Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau Tuhan itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.” Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun. 22 Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: “Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi Tuhan, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya. 23 Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Aku pun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api. 24 Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan aku pun akan memanggil nama Tuhan. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!” Seluruh rakyat menyahut, katanya: “Baiklah demikian!”
25 Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: “Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh api.” 26 Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: “Ya Baal, jawablah kami!” Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu. 27 Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: “Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga.” 28 Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. 29 Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.
30 Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: “Datanglah dekat kepadaku!” Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah Tuhan yang telah diruntuhkan itu. 31 Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. – Kepada Yakub ini telah datang firman Tuhan: “Engkau akan bernama Israel.” – 32 Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama Tuhan dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih. 33 Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu. 34 Sesudah itu ia berkata: “Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!” Kemudian katanya: “Buatlah begitu untuk kedua kalinya!” Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: “Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!” Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya, 35 sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itu pun penuh dengan air.
36 Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: “Ya Tuhan, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. 37 Jawablah aku, ya Tuhan, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya Tuhan, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.” 38 Lalu turunlah api Tuhan menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. 39 Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: “Tuhan, Dialah Allah! Tuhan, Dialah Allah!” 40 Kata Elia kepada mereka: “Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorang pun dari mereka tidak boleh luput.” Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana. 41 Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: “Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran.” 42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya. 43 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: “Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut.” Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: “Tidak ada apa-apa.” Kata Elia: “Pergilah sekali lagi.” Demikianlah sampai tujuh kali. 44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: “Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.” Lalu kata Elia: “Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.” 45 Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel. 46 Tetapi kuasa Tuhan berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.
Elia ke gunung Horeb
19Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang, 2 maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: “Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu.” 3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana. 4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.” 5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: “Bangunlah, makanlah!” 6 Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula. 7 Tetapi malaikat Tuhan datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: “Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu.” 8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Allah menyatakan diri di gunung Horeb
9 Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman Tuhan datang kepadanya, demikian: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” 10 Jawabnya: “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku.” 11 Lalu firman-Nya: “Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan Tuhan!”
Maka Tuhan lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului Tuhan. Tetapi tidak ada Tuhan dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada Tuhan dalam gempa itu. 12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada Tuhan dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. 13 Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” 14 Jawabnya: “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku.”
15 Firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram. 16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau. 17 Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa. 18 Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia.”
Elisa terpanggil
19 Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya. 20 Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: “Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau.” Jawabnya kepadanya: “Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu.” 21 Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
Komentar
Rasakan keajaiban api dari Tuhan
Tuhan melakukan mukjizat yang luar biasa melalui umat-Nya,Elia. Kejadian ini menekankan sifat keajaiban dari peristiwa itu.
Kita semua harus memutuskan bagaimana kita akan hidup dan siapa yang akan kita ikuti. Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: 'Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau Tuhan itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia. Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun’ (18:21).
Dia menyiapkan ujian bagi mereka dan berkata, 'Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah’ (Ay.24).
Tidak ada gunanya melayani allah-allah yang dibuat oleh tangan manusia. Namun dengan keras mereka berteriak, 'tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian' (Ay.29). Tetapi ketika Elia berdoa dia tidak perlu berteriak (Ay.36). Karena dia berdoa kepada Tuhan yang hidup.
Anda dapat memiliki keyakinan seperti Elia setiap kali Anda berdoa - mengetahui bahwa Anda, juga berdoa kepada Allah yang hidup, yang mendengar Anda dan akan bertindak atas nama Anda.
Setiap kali kita berdoa, 'Datanglah, Roh Kudus', kita meminta Tuhan untuk mengulangi mukjizat Pentakosta ketika api Tuhan datang ke semua orang. Kita tidak perlu berteriak atau membangkitkan emosi - kita hanya perlu meminta.
Sebagai tanggapan terhadap doa Elia, api Tuhan turun (Ay.38). Ketika semua orang melihat ini mereka bersujud dan menangis, 'Tuhan - Dialah Allah! Tuhan - Dialah Allah! '(Ay.39).
Hal ini adalah mukjizat yang luar biasa, tetapi Elia tidak berbeda dari kita - ia hanyalah manusia biasa (lihat Yakobus 5:17). Setelah kerohanian yang tinggi ini, ia mengalami emosi yang rendah. Dia ‘kelelahan’ (1 Raja-raja 19:5). Dia menjadi takut, putus asa, depresi dan hampir bunuh diri: 'Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku' (Ay.4). Ketika kita lelah, kita dapat dengan mudah merasa dilecehkan, disalahpahami dan diperlakukan salah. Setelah tidur nyenyak dan dengan beberapa makanan, dia kembali bersemangat.
Namun demikian, ia merasa bahwa ia adalah satu-satunya yang tersisa (Ay.10b,14b) dan bahwa setiap orang keluar untuk menangkapnya.
Hal itu tidak benar, karena ada 'tujuh ribu orang di Israel – yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal' (Ay.18). Namun seringkali mudah bagi Anda untuk merasa terkucilkan dan sendirian di tempat kerja, keluarga atau lingkungan Anda. Ketika Anda datang bersama (misalnya pada hari Minggu) Anda diingatkan bahwa Anda tidak sendirian.
Roh Kudus bekerja dengan cara yang lembut. Tuhan berbicara kepada Elia. Dia tidak berada dalam 'angin besar dan kuat', atau dalam 'gempa', atau dalam 'api' tetapi dalam 'bisikan lembut' (Ay.11-12). Kita sering harus menjauh dari kebisingan dan menemukan tempat dan waktu yang tenang untuk mendengar bisikan lembut Tuhan jauh di dalam roh kita.
Doa
Terima kasih Tuhan bahwa Engkau, Tuhan yang selalu memberi mukjizat, Tuhan yang membangkitkan Yesus dari kematian, Tuhan yang menjawab dengan api, Tuhan yang membawa air dari batu –Engkau berbicara dengan bisikan lembut. Bantu aku hari ini untuk mendengar suara-Mu.
Pippa menambahkan
1 Raja-Raja 19:2
Bahkan orang-orang hebat dari Tuhan memiliki saat untuk berkecil hati. Setelah membunuh semua nabi palsu itu, Anda akan berpikir bahwa Elia dapat melakukan apa saja. Setelah keletihan rohani dan jasmani, kita perlu mengisi ulang kembali. Pemulihan Elia tampaknya datang melalui tidur, makanan, olahraga (meskipun berjalan selama empat puluh hari dan malam tampaknya agak berlebihan) dan mengambil penolong baginya (berurusan dengan isolasi yang dia rasakan). Yang paling penting, dia mendengar suara Tuhan yang berbicara kepadanya lagi.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
The One Year® is a registered trademark of Tyndale House Publishers used by permission