Lawan Berubah menjadi Kesempatan
pengantar
Stephen Lungu datang ke rumah kami dan menceritakan kisahnya. Dia putra tertua dari seorang ibu remaja dari sebuah kota di Zimbabwe. Ibunya terjebak dalam pernikahan yang bermasalah dengan seorang pria yang berusia 20 tahun lebih tua darinya. Ibunya mengatasi masalahnya dengan cara mabuk-mabukan.
Suatu hari, ketika Stephen berusia 3 tahun, ibunya membawanya, adiknya laki-laki dan adiknya perempuan ke kota. Dia mengatakan bahwa dia perlu ke toilet, ibu Stephen meninggalkannya. Stephen menggendong adik perempuannya di tengah alun-alun kota yang ramai, sementara adiknya laki-laki John bermain di tanah. Dua jam kemudian, ibunya tak kunjung kembali. Ibu mereka telah lari, meninggalkan ketiga anaknya dalam perawatan seorang bibi yang apatis. Di usia 11 tahun, Stephen juga lari, memilih hidup di jalanan.
Selama pertumbuhannya, Stephen semakin pahit hati dengan Allah. Ketika remaja, dia direkrut oleh salah satu geng kota, bernama Bayang Hitam, yang melakukan kekerasan, pencurian dan perusakan di jalanan Zimbabwe.
Ketika seorang penginjil keliling datang ke kota untuk berbicara pada ribuan orang tentang Yesus di sebuah tenda besar, Stephen pergi untuk mengebom acara itu. Dia membawa tas penuh dengan bom. Dia ingin menyerang acara itu karena ingin menyerang Allah. Saat Stephen sedang menunggu saat yang tepat untuk melancarkan serangan, Shadrach Maloka, seorang penginjil Afrika Selatan, naik ke panggung dan mengumumkan bahwa Roh Kudus telah memperingatkannya bahwa banyak penonton mungkin mati cepat tanpa Kristus. Suatu hal yang mengejutkan, Bayang Hitam mengira seseorang telah mengetahui rencana mereka. Sedangkan, Stephen Lungu merasa tersentuh oleh si pengkhotbah.
Pada renungan hari ini, kita melihat serangan-serangan berbagai jenis dan bagaimana Allah mengubah penentangan menjadi kesempatan.
Mazmur 80:2–8
Doa untuk keselamatan Israel
80Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung. Kesaksian Asaf. Mazmur.
2 Hai gembala Israel, pasanglah telinga,
Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan domba!
Ya Engkau, yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar
3 di depan Efraim dan Benyamin dan Manasye!
Bangkitkanlah keperkasaan-Mu
dan datanglah untuk menyelamatkan kami.
4 Ya Allah, pulihkanlah kami,
buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.
5 Tuhan, Allah semesta alam,
berapa lama lagi murka-Mu menyala sekalipun umat-Mu berdoa?
6 Engkau memberi mereka makan roti cucuran air mata,
Engkau memberi mereka minum air mata berlimpah-limpah,
7 Engkau membuat kami menjadi pokok percederaan tetangga-tetangga kami,
dan musuh-musuh kami mengolok-olok kami.
8 Ya Allah semesta alam, pulihkanlah kami,
buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.
Komentar
Hadirat Allah
Ketika Anda menghadapi kesulitan dalam hidup, penentangan dan serangan, tak ada yang lebih menghibur dibandingkan rasanya hadirat Allah, mengetahui bahwa Dia menyertai Anda, wajah-Nya yang tersenyum pada Anda.
Pemazmur menghadapi kekerasan dan olok-olok dari tetangga dan musuh-musuhnya (Ay.7). Serangan-serangan ini menimbulkan duka dalam: ‘makan roti cucuran air mata’ (Ay.6). Umat Allah telah diberi makan ‘roti cucuran air mata; Engkau memberi mereka minum air mata berlimpah-limpah’ (Ay.6).
Apa pun kesulitan yang Anda hadapi dalam hidup Anda, Allah dapat mengubah pertentangan menjadi kesempatan. Berserulah kepada Allah menggunakan doa dari Mazmur ini:
Doa
‘Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat’ (Ay.4,8).
Kisah Para Rasul 23:12–35
Komplotan orang-orang Yahudi
12 Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh Paulus. 13 Jumlah mereka yang mengadakan komplotan itu lebih dari pada empat puluh orang. 14 Mereka pergi kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi dan berkata: “Kami telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa kami tidak akan makan atau minum, sebelum kami membunuh Paulus. 15 Karena itu hendaklah kamu bersama-sama dengan Mahkamah Agama menganjurkan kepada kepala pasukan, supaya ia menghadapkan Paulus lagi kepada kamu, seolah-olah kamu hendak memeriksa perkaranya lebih teliti, dan sementara itu kami sudah siap sedia untuk membunuh dia sebelum ia sampai kepada kamu.”
16 Akan tetapi kemenakan Paulus, anak saudaranya perempuan, mendengar tentang penghadangan itu. Ia datang ke markas dan setelah diizinkan masuk, ia memberitahukannya kepada Paulus. 17 Lalu Paulus memanggil salah seorang perwira dan berkata kepadanya: “Bawalah anak ini kepada kepala pasukan, karena ada sesuatu yang perlu diberitahukannya kepadanya.” 18 Perwira itu membawanya kepada kepala pasukan dan berkata: “Paulus orang tahanan itu, memanggil aku dan meminta, supaya aku membawa anak muda ini kepadamu, sebab ada yang perlu diberitahukannya kepadamu.” 19 Maka kepala pasukan itu memegang tangan anak muda itu, lalu membawanya ke samping dan bertanya: “Apakah yang perlu kauberitahukan kepadaku?” 20 Jawabnya: “Orang-orang Yahudi telah bersepakat untuk meminta kepadamu, supaya besok engkau menghadapkan Paulus lagi ke Mahkamah Agama, seolah-olah Mahkamah itu mau memperoleh keterangan yang lebih teliti dari padanya. 21 Akan tetapi janganlah engkau mendengarkan mereka, sebab lebih dari pada empat puluh orang dari mereka telah siap untuk menghadang dia. Mereka telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh dia; sekarang mereka telah siap sedia dan hanya menantikan keputusanmu.” 22 Lalu kepala pasukan menyuruh anak muda itu pulang dan memerintahkan kepadanya: “Jangan katakan kepada siapa pun juga, bahwa engkau telah memberitahukan hal ini kepadaku.”
Paulus dipindahkan ke Kaisarea
23 Kemudian kepala pasukan memanggil dua perwira dan berkata: “Siapkan dua ratus orang prajurit untuk berangkat ke Kaisarea beserta tujuh puluh orang berkuda dan dua ratus orang bersenjata lembing, kira-kira pada jam sembilan malam ini. 24 Sediakan juga beberapa keledai tunggang untuk Paulus dan bawalah dia dengan selamat kepada wali negeri Feliks.” 25 Dan ia menulis surat, yang isinya sebagai berikut:
26 “Salam dari Klaudius Lisias kepada wali negeri Feliks yang mulia.
27 Orang ini ditangkap oleh orang-orang Yahudi dan ketika mereka hendak membunuhnya, aku datang dengan pasukan mencegahnya dan melepaskannya, karena aku dengar, bahwa ia adalah warganegara Roma. 28 Untuk mengetahui apa alasannya mereka mendakwa dia, aku menghadapkannya ke Mahkamah Agama mereka. 29 Ternyatalah bagiku, bahwa ia didakwa karena soal-soal hukum Taurat mereka, tetapi tidak ada tuduhan, atas mana ia patut dihukum mati atau dipenjarakan. 30 Kepadaku telah diberitahukan, bahwa ada komplotan merencanakan membunuh dia. Karena itu aku segera menyuruh membawa dia kepadamu, sedang kepada para pendakwa telah kuberitahukan, bahwa mereka harus mengajukan perkara itu kepadamu.”
31 Lalu prajurit-prajurit itu mengambil Paulus sesuai dengan yang diperintahkan kepada mereka dan membawanya pada waktu malam ke Antipatris. 32 Pada keesokan harinya mereka membiarkan orang-orang berkuda dan Paulus meneruskan perjalanan, dan mereka sendiri pulang ke markas. 33 Setibanya di Kaisarea orang-orang berkuda itu menyampaikan surat itu kepada wali negeri serta menyerahkan Paulus kepadanya. 34 Dan setelah membaca surat itu, wali negeri itu menanyakan Paulus dari propinsi manakah asalnya. Dan ketika ia mendengar, bahwa Paulus dari Kilikia, 35 ia berkata: “Aku akan memeriksa perkaramu, bila para pendakwamu juga telah tiba di sini.” Lalu ia menyuruh menahan Paulus di istana Herodes.
Komentar
Perlindungan Allah
Gustave Flaubert pernah menulis, ‘Anda dapat menghitung kelayakan manusia dengan jumlah musuhnya, dan pentingnya suatu karya seni dengan jumlah serangan padanya.’ Alasan umat dalam Alkitab dan gereja hari ini begitu terkepung adalah karena pekerjaan yang Anda kerjakan sangat penting. Mendapat serangan bukan merupakan peristiwa yang langka di Alkitab. Bukan juga peristiwa langka dalam hidup orang Kristen. Kadang, Anda melalui masa-masa tenang. Tetapi serangan yang berkelanjutan hampir tak terelakkan.
Apa pun serangan yang Anda hadapi, Allah yang mengendalikan. Seperti yang kita lihat di akhir renungan hari kemarin, TUHAN menampakkan diri pada Paulus dan berkata, ‘Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma’ (Ay.11).
Paulus ditahan meski tidak dituntut di bawah hukum Romawi yang patut dijatuhi hukuman penjara. Musuh-musuhnya bertekad untuk membunuhnya dan merencanakan pembunuhan (Ay.12) yang berdasarkan, yang sering terjadi dengan kekerasan, kebohongan dan tipu daya (Ay.15).
Faktanya, semua tokoh yang menyerang Paulus sifatnya licik. Pemimpin pasukan Klaudias Lisias sendiri ‘irit soal kebenaran’ (Ay.26-30). Dia bahkan tidak menyebutkan dalam suratnya pada Feliks bahwa dia sendiri telah secara tak sah mengikat Paulus dan hendak menyiksa seorang warga Romawi yang tak terdakwa kejahatan apa pun.
‘Akan tetapi’ adalah kata kecil namun berkuasa yang kini memasuki cerita (Ay.16). Allah, dalam penyediaan-Nya, melindungi Paulus: ‘Akan tetapi kemenakan Paulus, anak saudaranya perempuan, mendengar tentang penghadangan itu. Ia datang ke markas dan setelah diizinkan masuk, ia memberitahukannya kepada Paulus’ (Ay.16). Ketika kemenakan laki-laki Paulus menceritakan padanya tentang rencana itu, Paulus mempersiapkan diri untuk memberitahu pemimpin pasukan yang menyusun perlindungan untuk perjalanan Paulus. Jadi, Allah melindungi Paulus.
Allah tampaknya telah mengkombinasi antara kemenakan laki-laki Paulus, kecerdikan Paulus, dan pemimpin pasukan Romawi. Penyediaan dan perlindungan Allah kadang datang melalui orang-orang bukan Kristen.
Paulus dibawa dengan selamat ke pengadilan dengan surat keterangan dari si pemimpin pasukan. Walau begitu, Allah tidak sepenuhnya menyelamatkan Paulus, dan Paulus tetap ditahan. Allah melindunginya dan memakainya pada situasi yang mana Paulus sendiri ketahui. Tujuan Allah adalah Paulus akan pergi dan bersaksi di Yerusalem dan Roma. Itulah hal yang sebenarnya terjadi. Lawan berubah menjadi kesempatan.
Doa
TUHAN, terimakasih Engkau dapat mengangkat orang-orang dalam situasi apa pun untuk tujuan-Mu. Seperti Engkau menggunakan Paulus untuk mempercepat kerajaan-Mu, TUHAN aku berdoa agar Engkau berkenan memakaiku saat ini. Biarlah kerajaan-Mu datang dan kehendak-Mu jadi.
2 Raja-Raja 8:16–9:37
Yoram, raja Yehuda
(2 Taw. 21:1-20)
16 Dalam tahun kelima zaman Yoram, anak Ahab raja Israel – pada waktu itu Yosafat adalah raja Yehuda – Yoram, anak Yosafat raja Yehuda menjadi raja. 17 Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. 18Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. 19 Namun demikian, Tuhan tidak mau memusnahkan Yehuda oleh karena Daud, hamba-Nya, sesuai dengan yang dijanjikan-Nya kepada Daud, bahwa Ia hendak memberikan keturunan kepadanya dan kepada anak-anaknya untuk selama-lamanya.
20 Pada zamannya memberontaklah Edom dan melepaskan diri dari kekuasaan Yehuda dan mereka mengangkat seorang raja atas mereka sendiri. 21 Maka majulah Yoram ke Zair bersama-sama dengan seluruh keretanya; pada waktu malam bangunlah ia, lalu bersama-sama dengan para panglima pasukan kereta ia menerobos barisan orang Edom yang mengepung dia, tetapi rakyatnya melarikan diri pulang ke kemahnya. 22 Demikianlah Edom memberontak dan terlepas dari kekuasaan Yehuda sampai sekarang ini. Lalu Libna pun memberontak pada masa itu juga.
23 Selebihnya dari riwayat Yoram dan segala yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda? 24 Kemudian Yoram mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud. Maka Ahazia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Ahazia, raja Yehuda
(2 Taw. 22:1-6)
25Dalam tahun kedua belas zaman Yoram, anak Ahab raja Israel, Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, menjadi raja. 26 Ia berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri raja Israel. 27 Ia hidup menurut kelakuan keluarga Ahab dan ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan sama seperti keluarga Ahab, sebab ia adalah seorang menantu dari keluarga itu.
28 Ia pergi bersama-sama Yoram bin Ahab untuk berperang melawan Hazael, raja Aram, di Ramot-Gilead. Tetapi orang-orang Aram melukai Yoram. 29 Kemudian pulanglah raja Yoram ke Yizreel, supaya diobati luka-lukanya yang ditimbulkan orang Aram di Rama pada waktu ia berperang melawan Hazael, raja Aram. Dan Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, pergi menjenguk Yoram bin Ahab di Yizreel, karena dia sakit.
Yehu menjadi raja Israel
9Kemudian nabi Elisa memanggil salah seorang dari rombongan nabi dan berkata kepadanya: ”Ikatlah pinggangmu, bawalah buli-buli berisi minyak ini dan pergilah ke Ramot-Gilead. 2 Apabila engkau sampai ke sana, carilah Yehu bin Yosafat bin Nimsi; masuklah, ajak dia bangkit dari tengah-tengah temannya dan bawalah dia ke ruang dalam. 3 Kemudian ambillah buli-buli berisi minyak itu, lalu tuangkan isinya ke atas kepalanya dan katakan: Beginilah firman Tuhan: Telah Kuurapi engkau menjadi raja atas Israel! Sesudah itu bukalah pintu, larilah dan jangan berlambat-lambat.”
4Lalu nabi muda itu pergi ke Ramot-Gilead. 5 Setelah ia sampai, maka tampaklah panglima-panglima tentara sedang duduk berkumpul. Lalu ia berkata: ”Ada pesan kubawa untukmu, ya panglima!” Yehu bertanya: ”Untuk siapa dari kami sekalian?” Jawabnya: ”Untukmu, ya panglima!” 6 Lalu bangkitlah Yehu dan masuk ke dalam rumah. Nabi muda itu menuang minyak ke atas kepala Yehu serta berkata kepadanya: ”Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Telah Kuurapi engkau menjadi raja atas umat Tuhan, yaitu orang Israel. 7 Maka engkau akan membunuh keluarga tuanmu Ahab dan dengan demikian Aku membalaskan kepada Izebel darah hamba-hamba-Ku, nabi-nabi itu, bahkan darah semua hamba Tuhan. 8Dan segenap keluarga Ahab akan binasa; dan Aku akan melenyapkan dari pada Ahab setiap orang laki-laki, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel. 9 Dan Aku akan memperlakukan keluarga Ahab sama seperti keluarga Yerobeam bin Nebat dan sama seperti keluarga Baesa bin Ahia. 10 Izebel akan dimakan anjing di kebun di luar Yizreel dengan tidak ada orang yang menguburkannya.” Kemudian nabi itu membuka pintu, lalu lari.
11 Apabila Yehu keluar mendapatkan pegawai-pegawai tuannya, berkatalah seorang kepadanya: ”Apa kabar? Mengapa orang gila itu datang kepadamu?” Jawabnya kepada mereka: ”Kamu sendiri mengenal orang itu dengan omongannya!” 12 Tetapi mereka berkata: ”Dusta! Cobalah beritahukan kepada kami!” Lalu katanya: ”Begini-beginilah dikatakannya kepadaku: Demikianlah firman Tuhan: Telah Kuurapi engkau menjadi raja atas Israel.” 13 Segeralah mereka masing-masing mengambil pakaiannya dan membentangkannya di hadapan kakinya begitu saja di atas tangga, kemudian mereka meniup sangkakala serta berseru: ”Yehu raja!”
14 Demikianlah Yehu bin Yosafat bin Nimsi mengadakan persepakatan melawan Yoram. – Adapun Yoram sedang berjaga-jaga di Ramot-Gilead, bersama-sama dengan segenap orang Israel menghadapi Hazael, raja Aram. 15 Tetapi raja Yoram sendiri telah pulang ke Yizreel, supaya luka-lukanya diobati, yang ditimbulkan orang Aram pada waktu ia berperang melawan Hazael, raja Aram. – Yehu berkata: ”Jika kamu sudah setuju, janganlah biarkan siapa pun meloloskan diri dari kota untuk memberitahukan hal itu ke Yizreel.”
Yoram dan Ahazia dibunuh
16 Kemudian Yehu naik kereta dan pergi ke Yizreel, sebab Yoram berbaring sakit di sana. Juga Ahazia, raja Yehuda, datang menjenguk Yoram. 17 Ketika penjaga yang sedang berdiri di atas menara di Yizreel, melihat pasukan Yehu datang, berserulah ia: ”Ada kulihat suatu pasukan.” Berkatalah Yoram: ”Ambillah seorang penunggang kuda, suruhlah ia menemui mereka serta menanyakan: apakah ini kabar damai?” 18 Lalu pergilah penunggang kuda itu untuk menemuinya dan berkata: ”Beginilah tanya raja: apakah ini kabar damai?” Jawab Yehu: ”Damai? Bukan urusanmu! Baliklah, ikutlah aku!” Dan penjaga itu memberitahukan: ”Suruhan sudah sampai kepada mereka, tetapi ia tidak pulang.” 19 Disuruhnyalah penunggang kuda yang kedua dan setelah sampai kepada mereka berkatalah ia: ”Beginilah tanya raja: apakah ini kabar damai?” Jawab Yehu: ”Damai? Bukan urusanmu! Baliklah, ikutlah aku!” 20 Dan penjaga itu memberitahukan: ”Sudah sampai ia kepada mereka, tetapi ia tidak pulang! Dan cara memacunya adalah seperti cara Yehu, cucu Nimsi, memacu, sebab ia memacu seperti orang gila.”
21 Sesudah itu berkatalah Yoram: ”Pasanglah kereta!”, lalu orang memasang keretanya. Maka keluarlah Yoram, raja Israel, dan Ahazia, raja Yehuda, masing-masing naik keretanya; mereka keluar menemui Yehu, lalu menjumpai dia di kebun Nabot, orang Yizreel itu. 22 Tatkala Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia: ”Apakah ini kabar damai, hai Yehu?” Jawabnya: ”Bagaimana ada damai, selama sundal dan orang sihir ibumu Izebel begitu banyak!” 23 Segera Yoram berputar dan mau melarikan diri sambil berseru kepada Ahazia: ”Itu tipu, Ahazia!” 24 Tetapi Yehu menarik busurnya dengan sepenuh kekuatannya, lalu memanah Yoram di antara kedua bahunya, sehingga anak panah itu menembus jantungnya, maka rebahlah ia di dalam keretanya. 25 Kemudian berkatalah Yehu kepada Bidkar, perwiranya: ”Angkat dan lemparkanlah mayatnya ke kebun Nabot, orang Yizreel itu, sebab ketahuilah, bahwa pada waktu aku dan engkau berdampingan menunggang kuda mengikuti Ahab, ayahnya, maka Tuhan telah mengucapkan terhadap dia hukuman ini: 26 Sesungguhnya, Aku telah melihat darah Nabot dan darah anak-anaknya tadi malam, demikianlah firman Tuhan, maka Aku akan membalaskannya kepadamu di kebun ini, demikianlah firman Tuhan. Oleh sebab itu angkat dan lemparkanlah mayatnya ke kebun ini, sesuai dengan firman Tuhan.”
27 Ketika Ahazia, raja Yehuda, melihat itu, maka ia pun melarikan diri ke arah Bet-Hagan, tetapi Yehu mengejarnya sambil berkata: ”Panahlah dia juga!” Maka mereka memanah dia di atas keretanya di pendakian ke Gur dekat Yibleam. Ia lari ke Megido dan mati di sana. 28 Para pegawainya mengangkut mayatnya ke Yerusalem, lalu mereka menguburkan dia dalam kuburnya sendiri, di samping nenek moyangnya di kota Daud. 29 Adapun Ahazia menjadi raja atas Yehuda dalam tahun kesebelas zaman Yoram bin Ahab.
Izebel dibunuh
30 Sampailah Yehu ke Yizreel. Ketika Izebel mendengar itu, ia mencalak matanya, dihiasinyalah kepalanya, lalu ia menjenguk dari jendela. 31 Pada waktu Yehu masuk pintu gerbang, berserulah Izebel: ”Bagaimana, selamatkah Zimri, pembunuh tuannya itu?” 32 Yehu mengangkat kepalanya melihat ke jendela itu dan berkata: ”Siapa yang di pihakku? Siapa?” Dan ketika dua tiga orang pegawai istana menjenguk kepadanya, 33 ia berseru: ”Jatuhkanlah dia!” Mereka menjatuhkan dia, sehingga darahnya memercik ke dinding dan ke kuda; mayatnya pun terinjak-injak. 34 Yehu masuk ke dalam, lalu makan dan minum. Kemudian ia berkata: ”Baiklah urus mayat orang yang terkutuk itu dan kuburkanlah dia, sebab ia memang anak raja.” 35 Mereka pergi untuk menguburkannya, tetapi mereka tidak menjumpai mayatnya, hanya kepala dan kedua kaki dan kedua telapak tangannya. 36 Mereka kembali memberitahukannya kepada Yehu, lalu ia berkata: ”Memang begitulah firman Tuhan yang diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya, Elia, orang Tisbe itu: Di kebun di luar Yizreel akan dimakan anjing daging Izebel; 37 maka mayat Izebel akan terhampar di kebun di luar Yizreel seperti pupuk di ladang, sehingga tidak ada orang yang dapat berkata: Inilah Izebel.”
Komentar
Damai sejahtera Allah
Dalam lubuk hati setiap manusia, ada kerinduan untuk damai sejahtera. Kita melihat kerinduan ini selama masa musibah dalam sejarah umat Allah. Namun, raja lain Yehuda, Yoram, ‘melakukan apa yang jahat di mata TUHAN’ (8:18). Dia diikuti oleh Ahazia yang sama-sama ‘melakukan apa yang jahat di mata TUHAN’ (Ay.27).
Sejenak ada sinar harapan. Elisa menetapkan Yehu bin Yosafat menjadi raja yang diurapi (9:1-3). Seorang nabi muda menuangkan minyak ke atas kepala Yehu dan menyatakan, ‘Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Telah Kuurapi engkau menjadi raja atas umat TUHAN, yaitu orang Israel’ (Ay.6) Menariknya, pegawai-pegawai Yehu mengganggap nabi itu seperti ‘orang gila (Ay.11). Kemudian, Yehu sendiri dilihat sedang mengendarai keretanya seperti ‘orang gila’ (Ay.20).
Ketika Yehu mulai melakukan instruksinya, Yoram mengirim utusan untuk bertanya sebanyak tiga kali, ‘Apakah ini kabar damai?’ (Ay.17,19,22). Yehu menjawab, ‘Bagaimana ada damai, selama sundal dan orang sihir ibumu Izebel begitu banyak!’ (Ay.22). Izebel sendiri menanyakan hal yang sama, ‘Bagaimana, selamatkah Zimri, pembunuh tuannya itu?’ (Ay.31). Jawabannya ‘tidak’. Izebel mati dengan mengenaskan, penggenapan nubuatan Elia (1 Raja-raja 21:23).
Ada hari-hari jahat, kematian dan perpecahan. Pernyataan Yehu bahwa tak ada damai selama kejahatan Izebel senantiasa ada di Israel mengingatkan kita bahwa kedamaian sejati hanya bisa ditemukan dalam Allah. Huru-hara dalam renungan ini menjadi pengingat perlunya bagi Dia untuk membawa keselamatan dan kedamaian, yaitu perlunya Yesus.
Yesus berkata, ‘Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu’ (Yoh 14:27). Jemaat mula-mula mengajarkan ‘kabar baik kedamaian dengan Allah melalui TUHAN Yesus Kristus’ (Kis 10:36). Rasul Paulus menulis, ‘kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena TUHAN kita, Yesus Kristus’ (Roma 5:1). ‘tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera’ (8:6). Paulus memulai surat-suratnya, ‘Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu’ (1 Korintus 1:3; 2 Korintus 1:2; Galatia 1:3; dan seterusnya).
Kembali ke kisah Stephen Lungu, perkataan si pembicara meyakinkan dia akan dosa-dosanya dan menariknya ke dalam perjumpaan dengan Yesus. Dia mengalami hadirat Allah. Dia mendengar anugerah dan kedamaian Allah.
Stephen Lungu sempoyongan naik ke panggung, memegang kaki si pembicara dan mulai menangis. Malamnya, dia menjadi pengikut Yesus.
Paginya, dia menyerahkan diri di kantor polisi setempat dan mengakui kejahatannya. Sersan setempat melihat lembar tuntutan yang panjang, mendengarkan ceritanya kemudian melepaskan dia. Selama perjalanan naik kereta komuter pagi, Stephen merasa begitu bahagia hingga dia terdorong untuk menceritakan kepada orang-orang lain di bis itu tentang kabar baik itu. Sejak saat itu, dia terus bercerita tentang Yesus kepada banyak orang.
Stephen kini melaksanakan penginjilan di Afrika, berbicara di banyak acara. Di suatu acara beberapa tahun lalu, seorang wanita tua maju ke depan ingin mengikut Yesus. Wanita itu ternyata ibunya sendiri yang telah meninggalkannya bertahun-tahun lalu!
Hadirat perlindungan dan kedamaian dari Allah adalah gabungan yang berkuasa. Seperti kata Stephen, ‘Karena saya melihat diri sebagai mujizat anugerah Allah, jadi saya percaya bahwa kuasa Yesus Kristus untuk menyelamatkan pendosa masih ada. Jika Dia bisa mengubah saya, Dia bisa mengubah siapa pun.’
Di tengah serangan, entah itu dari tetangga atau musuh atau pihak berwenang, Anda bisa mendapatkan damai mengetahui bahwa Allah yang mengendalikan peristiwa dan sejarah dan mengubah penentangan menjadi kesempatan.
Doa
TUHAN, saat ini aku minta dari pada-Mu dengan ucapan syukur dan aku berdoa damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranku dalam Kristus Yesus (lihat Filipi 4:6-7).
Pippa menambahkan
2 Raja-raja 9:1–37
Bagaimana kita tahu kapan kita dipanggil untuk memimpin? Yehu frustrasi dengan masa lalu dan merindukan perubahan. Dia memiliki anugerah dan kedudukan. Dia memiliki firman dari Allah. Teman-teman/ koleganya mengganggap itu ide bagus (Ay.13). Ketika dia bangkit memimpin, mereka mengikuti.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Gustave Flaubert, Letter to Louise Colet, 14 June 1853
Stephen Lungu, Out of the Black Shadows: The Amazing Transformation of Stephen Lungu, (Monarch Books, 2006).
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.