Hari 188

Mengatasi Tantangan Hidup

Kebijaksanaan Mazmur 81:2–8
Perjanjian Baru Kisah Para Rasul 25:1–22
Perjanjian Lama 2 Raja-Raja 12:1–14:22

pengantar

Presiden John F. Kennedy berkata, ‘Kita berdiri hari ini di tepi perbatasan baru... tetapi perbatasan baru yang saya bicarakan bukanlah serangkaian janji - ini adalah serangkaian tantangan. Ini tidak menjelaskan apa yang saya ingin tawarkan kepada orang Amerika, tetapi apa yang ingin saya tanyakan kepada mereka.’

Hidup adalah serangkaian tantangan, masalah, dan percekcokan. Kita kadang-kadang membayangkan bahwa jika kita bisa menghadapi tantangan langsung yang kita hadapi, semua masalah kita akan berakhir. Tetapi hidup tidak seperti itu. Jika kita menyelesaikan satu masalah, yang lain seolah masih datang ke dalam hidup kita.

Godaannya adalah melihat tantangan-tantangan ini sebagai pencegah kita melakukan pelayanan yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Sebenarnya, dengan kita berurusan dengan masalah, itu merupakan pelayanan. Seperti yang pernah dikatakan oleh salah seorang mantan Uskup Kensington: 'Ini bukan masalah yang terkait dengan pelayanan, ini adalah pelayanan itu sendiri.'

Alkitab memang benar untuk kehidupan. Pemazmur menghadapi penderitaan dan kesusahan. Paulus menghadapi tuduhan palsu dan frustrasi karena ditahan di penjara dengan tuduhan palsu. Raja-raja dalam Perjanjian Lama menghadapi pertempuran dan tantangan proyek pembangunan besar-besaran.

Ketika saya membaca renungan untuk hari ini, saya diingatkan bahwa tantangan, masalah, dan percekcokan yang relatif kecil yang saya hadapi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang telah dihadapi oleh umat Allah di masa lalu, dan masih dihadapi di seluruh dunia saat ini.

Apa pun tantangan yang Anda hadapi saat ini, tetaplah berdoa, tetap percaya, terus mencari peluang untuk melayani Tuhan dan jangan pernah menyerah!

Tuhan, ketika kami menghadapi tantangan di depan, berikan kami tekad untuk tidak menyerah tetapi bertahan dan terus berusaha sampai akhir.

Kebijaksanaan

Mazmur 81:2–8

Nyanyian pada waktu pembaruan perjanjian

81Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Dari Asaf.

2 Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita,
  bersorak-soraklah bagi Allah Yakub.
3 Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana,
  kecapi yang merdu, diiringi gambus.
4 Tiuplah sangkakala pada bulan baru,
  pada bulan purnama, pada hari raya kita.
5 Sebab hal itu adalah suatu ketetapan bagi Israel,
  suatu hukum dari Allah Yakub.
6 Sebagai suatu peringatan bagi Yusuf ditetapkan-Nya hal itu,
  pada waktu Ia maju melawan tanah Mesir.
  Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal:
7 “Aku telah mengangkat beban dari bahunya,
  tangannya telah bebas dari keranjang pikulan;
8 dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau;
  Aku menjawab engkau dalam persembunyian guntur,
  Aku telah menguji engkau dekat air Meriba.                               Sela

Komentar

Bicarakan pada Tuhan Tentang Masalahmu

Apakah Anda sedang dalam masa ujian? Terkadang Tuhan mengijinkan kita untuk diuji, karena Ia mengijinkan umat-Nya diuji oleh air Meriba (Ay.8, lihat juga Bilangan 20). Tetapi Dia tidak ingin Anda menghadapi ujian dan tantangan hidup sendirian. Anda dapat membicarakan masalah Anda kepada-Nya.

Tuhan berkata, 'Aku telah mengangkat beban dari bahunya... dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau' (Ay.7a – 8a).

‘Aku telah mengangkat beban dari bahunya,
tangannya telah bebas dari keranjang pikulan;
dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau;
Aku menjawab engkau dalam persembunyian guntur,' (Ay.7-8a).

Apa pun situasi atau kesulitan yang mungkin Anda hadapi, Anda dapat membawanya kepada Tuhan dalam doa.

Tuhan menyingkirkan beban mereka dan menyelamatkan mereka dalam kesusahan mereka. Karena itu, pemazmur memulai dengan penyembahan, perayaan, dan sukacita: ‘Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita, bersorak-soraklah bagi Allah Yakub.’ (Ay.1).

Doa

Tuhan, terima kasih bahwa Engkau adalah kekuatan dan sukacitaku sewaktu menghadapi tantangan dan masalah dalam hidup. Tuhan, aku memanggil Engkau hari ini untuk menyelamatkanku dari...

Perjanjian Baru

Kisah Para Rasul 25:1–22

Paulus di hadapan Festus

Naik banding kepada Kaisar

25Tiga hari sesudah tiba di propinsi itu berangkatlah Festus dari Kaisarea ke Yerusalem. 2 Di situ imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi yang terkemuka datang menghadap dia dan menyampaikan dakwaan terhadap Paulus. 3 Kepadanya mereka meminta suatu anugerah, yang merugikan Paulus, yaitu untuk menyuruh Paulus datang ke Yerusalem. Sebab mereka sedang membuat rencana untuk membunuh dia di tengah jalan. 4 Tetapi Festus menjawab, bahwa Paulus tetap ditahan di Kaisarea dan bahwa ia sendiri bermaksud untuk segera kembali ke sana. 5 Katanya: “Karena itu baiklah orang-orang yang berwewenang di antara kamu turut ke sana bersama-sama dengan aku dan mengajukan dakwaan terhadap dia, jika ada kesalahannya.”

6 Festus tinggal tidak lebih dari pada delapan atau sepuluh hari di Yerusalem. Sesudah itu ia pulang ke Kaisarea. Pada keesokan harinya ia mengadakan sidang pengadilan, dan menyuruh menghadapkan Paulus. 7 Sesudah Paulus tiba di situ, semua orang Yahudi yang datang dari Yerusalem berdiri mengelilinginya dan mereka mengemukakan banyak tuduhan berat terhadap dia yang tidak dapat mereka buktikan. 8 Sebaliknya Paulus membela diri, katanya: “Aku sedikit pun tidak bersalah, baik terhadap hukum Taurat orang Yahudi maupun terhadap Bait Allah atau terhadap Kaisar.” 9 Tetapi Festus yang hendak mengambil hati orang Yahudi, menjawab Paulus, katanya: “Apakah engkau bersedia pergi ke Yerusalem, supaya engkau dihakimi di sana di hadapanku tentang perkara ini?” 10 Tetapi kata Paulus: “Aku sekarang berdiri di sini di hadapan pengadilan Kaisar dan di sinilah aku harus dihakimi. Seperti engkau sendiri tahu benar-benar, sedikit pun aku tidak berbuat salah terhadap orang Yahudi. 11 Jadi, jika aku benar-benar bersalah dan berbuat sesuatu kejahatan yang setimpal dengan hukuman mati, aku rela mati, tetapi, jika apa yang mereka tuduhkan itu terhadap aku ternyata tidak benar, tidak ada seorang pun yang berhak menyerahkan aku sebagai suatu anugerah kepada mereka. Aku naik banding kepada Kaisar!” 12 Setelah berunding dengan anggota-anggota pengadilan, Festus menjawab: “Engkau telah naik banding kepada Kaisar, jadi engkau harus pergi menghadap Kaisar.”

Paulus di hadapan Agripa dan Bernike

13 Beberapa hari kemudian datanglah raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Festus. 14 Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya: “Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Feliks pada waktu ia pergi. 15 Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum. 16 Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu. 17 Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu. 18 Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang perbuatan jahat seperti yang telah aku duga. 19 Tetapi mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang bernama Yesus, yang sudah mati, sedangkan Paulus katakan dengan pasti, bahwa Ia hidup. 20 Karena aku ragu-ragu bagaimana aku harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah ia mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di situ. 21 Tetapi Paulus naik banding. Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan dan menunggu, sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar.” 22 Kata Agripa kepada Festus: “Aku ingin mendengar orang itu sendiri.” Jawab Festus: “Besok engkau akan mendengar dia.”

Komentar

Percaya bahwa Allah Turut Bekerja

Iman berarti memercayai Tuhan. 'Iman', seperti yang ditulis oleh C.S. Lewis, 'adalah seni berpegang pada hal-hal yang pernah diterima akal Anda, terlepas dari suasana hati Anda yang berubah.' Sulit untuk memercayai Tuhan ketika segala sesuatu tampaknya berjalan salah.

Lukas mencatat ujian Paulus dengan cara yang sangat obyektif dan tanpa emosi. Ini pasti merupakan waktu yang sangat membuat Paulus frustrasi. Pemimpin besar dari gereja, penginjil, dan guru ini terkekang, tampaknya tidak dapat melakukan kewajiban panggilannya. Dia berada dalam tahanan, menahan segala hambatan fisik dan ketidaknyamanan hukuman penjara.

Tuduhan serius dikenakan terhadap Paulus (Ay.1–7). Dia membela diri dengan menunjukkan bahwa dia 'sedikitpun tidak bersalah' (Ay.8,10). Tetapi Festus lebih tertarik pada apa yang dipikirkan orang (Ay.9) daripada apa yang benar. Pertanyaan pertama kita seharusnya adalah, 'Apa hal yang benar untuk dilakukan?' Tetapi Festus lebih peduli akan popularitas daripada keadilan. Pada akhirnya, Paulus naik banding ke Kaisar (Ay.11).

Ketika Raja Agripa tiba, Festus mendiskusikan kasus Paulus dengannya. Festus mengatakan, 'Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang perbuatan jahat seperti yang telah aku duga. Tetapi mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang bernama Yesus, yang sudah mati, sedangkan Paulus katakan dengan pasti, bahwa Ia hidup' (Ay.18–19).

Kebangkitan Yesus harus selalu menjadi inti dari pesan yang kita nyatakan. Satu-satunya tuduhan yang dapat diteguhkan adalah bahwa Paulus berkhotbah bahwa Yesus masih hidup, namun banyak tuduhan lain dan tuduhan palsu telah diajukan kepadanya.

Bagi Paulus, di tengah semua kesulitan dan frustrasi ini, pastilah sangat sulit untuk melihat kebaikan dari apa yang mungkin datang atau ditimbulkan dari semua ketidakjujuran, penundaan, dan kegentaran dalam pencobaannya. Namun, seperti biasa, Tuhan bekerja untuk kebaikan. Seperti yang ditulis oleh Paulus sendiri, 'Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.' (Roma 8:28).

Pertama, dalam jangka pendek, hal ini menghasilkan peluang bagi Paulus untuk berbicara dengan Agripa. Setelah mendengar semua tentang Paulus, Agripa berkata kepada Festus, 'Aku ingin mendengar orang itu sendiri' (Kis. 25:22). Pada saat-saat frustrasi dan percekcokan, Anda tidak pernah tahu kapan peluang akan muncul, tetapi pada saat-saat tertentu peluang-peluang itu muncul.

Kedua, dalam jangka menengah, perkara ini menyebabkan Paulus dikirim ke Roma. Paulus telah menyatakan keinginannya untuk pergi ke Roma untuk memberitakan Injil (lihat 19:21; Roma 1:15; 15:23), dan Tuhan sendiri telah berbicara kepada Paulus yang mengatakan bahwa dia akan bersaksi di Roma (Kis. 23:11). Itu karena apa yang terjadi dalam pembelaan Paulus terhadap dirinya sendiri bahwa dia akhirnya dikirim ke Roma.

Ketiga, dalam jangka panjang, 2.000 tahun kemudian, sejumlah besar orang telah membaca kisah Paulus dan didorong untuk mengetahui bahwa ia juga menghadapi hukuman penjara palsu, tuduhan, dan kritik. Saya menduga bahwa Paulus akan tercengang di tengah-tengah semua kesulitan ini ketika mengetahui seberapa banyak kebaikan yang akan datang dari mereka. Anda mungkin tidak pernah tahu, dalam kehidupan ini, bagaimana Tuhan memakai kesetiaan Anda dalam menghadapi tantangan.

Doa

Tuhan, terima kasih bahwa Engkau bersama kami setiap kali kami menghadapi tuduhan dan kritik. Terima kasih bahwa melalui semua hal yang membuat frustrasi di dalam hidup ini, Engkau bekerja bersama demi kebaikan orang-orang yang mengasihi-Mu dan dipanggil sesuai dengan tujuan-Mu (Roma 8:28).

Perjanjian Lama

2 Raja-Raja 12:1–14:22

12Dalam tahun ketujuh zaman Yehu, Yoas menjadi raja dan empat puluh tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Zibya, dari Bersyeba. 2 Yoas melakukan apa yang benar di mata Tuhan seumur hidupnya, selama imam Yoyada mengajar dia. 3 Namun demikian, bukit-bukit pengorbanan tidaklah dijauhkan. Bangsa itu masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu. 4 Berkatalah Yoas kepada para imam: “Segala uang yang dibawa ke dalam rumah Tuhan sebagai persembahan kudus, yakni uang masuk untuk pencatatan jiwa, uang tebusan jiwa menurut penilaian yang berlaku untuk seseorang, dan segala uang yang dibawa ke dalam rumah Tuhan karena dorongan hati seseorang, 5 baiklah para imam sendiri menerimanya, masing-masing dari kenalannya, dan memakainya untuk memperbaiki yang rusak pada rumah itu, di mana saja terdapat kerusakan.”

6 Tetapi dalam tahun kedua puluh tiga zaman raja Yoas para imam belum juga memperbaiki kerusakan rumah itu. 7 Sebab itu raja Yoas memanggil imam Yoyada, dan imam-imam lain serta berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak perbaiki kerusakan rumah itu? Maka sekarang, tidak boleh lagi kamu menerima uang dari kenalan-kenalanmu, tetapi serahkanlah itu untuk memperbaiki kerusakan rumah itu.” 8 Lalu setujulah para imam itu untuk tidak menerima uang dari rakyat, tetapi mereka pun tidak usah lagi memperbaiki kerusakan rumah itu. 9 Kemudian imam Yoyada mengambil sebuah peti, membuat lobang pada tutupnya dan menaruhnya di samping mezbah, di sebelah kanan apabila orang masuk ke rumah Tuhan. Para imam penjaga pintu menaruh ke dalamnya segala uang yang dibawa orang ke dalam rumah Tuhan. 10 Dan apabila dilihat mereka bahwa sudah banyak uang dalam peti itu, maka datanglah panitera raja beserta imam besar, lalu membungkus dan menghitung uang yang terdapat dalam rumah Tuhan itu. 11 Mereka menyerahkan jumlah uang yang ditentukan ke tangan para pekerja yang diangkat mengawasi rumah Tuhan, dan mereka ini membayarkannya kepada tukang-tukang kayu, kepada tukang-tukang bangunan yang mengerjakan rumah Tuhan itu, 12 kepada tukang-tukang tembok dan kepada tukang-tukang pemahat batu; mereka memakainya juga bagi pembelian kayu dan batu pahat untuk memperbaiki rumah Tuhan dan bagi segala pengeluaran untuk memperbaiki rumah itu. 13 Tetapi untuk rumah Tuhan tidaklah dibuat pasu perak, pisau, bokor penyiraman, nafiri, atau sesuatu perkakas emas dan perak dari uang yang telah dibawa ke dalam rumah Tuhan itu. 14 Melainkan mereka menyerahkannya kepada para pekerja, supaya dipakai memperbaiki rumah Tuhan. 15 Mereka kemudian tidak mengadakan perhitungan dengan orang-orang yang diserahi uang itu untuk memberikannya kepada tukang-tukang, sebab mereka bekerja dengan jujur. 16 Tetapi uang korban penebus salah dan uang korban penghapus dosa tidaklah dibawa ke dalam rumah Tuhan; semuanya itu adalah bagian para imam.

17 Pada waktu itu majulah Hazael, raja Aram, diperanginyalah Gat dan direbutnya. Kemudian Hazael berniat menyerang Yerusalem, 18 tetapi Yoas, raja Yehuda, mengambil segala persembahan kudus yang telah dikuduskan oleh para leluhurnya yakni Yosafat, Yoram dan Ahazia, raja-raja Yehuda, dan persembahan-persembahan kudusnya sendiri, juga segala emas yang terdapat dalam perbendaharaan rumah Tuhan dan istana raja. Dikirimkannyalah semuanya itu kepada Hazael, raja Aram, maka tidak jadi lagi Hazael menyerang Yerusalem. 19 Selebihnya dari riwayat Yoas dan segala yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda? 20 Pegawai-pegawainya bangkit mengadakan persepakatan, lalu membunuh Yoas di rumah Milo yang letaknya di penurunan ke Sila. 21 Yozakar, anak Simeat, dan Yozabad, anak Somer, ialah pegawai-pegawainya yang membunuh dia. Lalu ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud, maka Amazia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Yoahas, raja Israel

13Dalam tahun kedua puluh tiga zaman Yoas bin Ahazia, raja Yehuda, Yoahas, anak Yehu, menjadi raja atas Israel di Samaria; ia memerintah tujuh belas tahun lamanya. 2 Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan ia hidup menuruti dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula. Ia tidak menjauhinya. 3 Sebab itu bangkitlah murka Tuhan terhadap Israel, lalu diserahkan-Nyalah mereka ke dalam tangan Hazael, raja Aram, dan ke dalam tangan Benhadad, anak Hazael, selama zaman itu. 4 Tetapi kemudian Yoahas memohon belas kasihan Tuhan, dan Tuhan mendengarkan dia, sebab Ia telah melihat, bagaimana beratnya orang Israel ditindas oleh raja Aram. 5 – Tuhan memberikan kepada orang Israel seorang penolong, sehingga mereka lepas dari tangan Aram dan dapat duduk di kemah-kemah mereka seperti yang sudah-sudah. 6 Hanya mereka tidak menjauh dari dosa-dosa keluarga Yerobeam, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, melainkan mereka terus hidup dalam dosa itu. Juga patung Asyera masih berdiri di Samaria. – 7 Sebab tidak ada laskar ditinggalkan pada Yoahas, selain dari lima puluh orang berkuda dan sepuluh kereta dan sepuluh ribu orang berjalan kaki, sebab raja Aram telah membinasakan mereka dan meniupkan mereka seperti abu pengirikan.

8 Selebihnya dari riwayat Yoahas dan segala yang dilakukannya dan kepahlawanannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel? 9 Kemudian Yoahas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di Samaria. Maka Yoas, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Yoas, raja Israel

10 Dalam tahun ketiga puluh tujuh zaman Yoas, raja Yehuda, Yoas anak Yoahas, menjadi raja atas Israel di Samaria. Ia memerintah enam belas tahun lamanya. 11 Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Ia tidak menjauh dari segala dosa yang disuruh Yerobeam bin Nebat dilakukan orang Israel, tetapi terus hidup dalam dosa itu.

12 Selebihnya dari riwayat Yoas dan segala yang dilakukannya dan kepahlawanannya, bagaimana ia berperang melawan Amazia, raja Yehuda, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel? 13 Setelah Yoas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, maka duduklah Yerobeam di atas takhta ayahnya. Dan Yoas dikuburkan di Samaria di samping raja Israel.

Kejadian menjelang kematian Elisa dan keajaiban dalam kuburnya

14 Ketika Elisa menderita sakit yang menyebabkan kematiannya, datanglah Yoas, raja Israel, kepadanya dan menangis oleh karena dia, katanya: “Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!” 15 Berkatalah Elisa kepadanya: “Ambillah busur dan anak-anak panah!” Lalu diambillah busur dan anak-anak panah. 16 Berkatalah ia kepada raja Israel: “Tariklah busurmu!” Lalu ia menarik busurnya, tetapi Elisa menaruh tangannya di atas tangan raja, 17 serta berkata: “Bukalah jendela yang di sebelah timur!” Dan ketika dibukanya, berkatalah Elisa: “Panahlah!” Lalu dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa: “Itulah anak panah kemenangan dari pada Tuhan, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap.” 18 Sesudah itu berkatalah ia: “Ambillah anak-anak panah itu!” Lalu diambilnya. Setelah diambilnya, berkatalah Elisa kepada raja Israel: “Pukulkanlah itu ke tanah!” Lalu dipukulkannya tiga kali, kemudian ia berhenti. 19 Tetapi gusarlah abdi Allah itu kepadanya serta berkata: “Seharusnya engkau memukul lima atau enam kali! Dengan berbuat demikian engkau akan memukul Aram sampai habis lenyap. Tetapi sekarang, hanya tiga kali saja engkau akan memukul Aram.”

20 Sesudah itu matilah Elisa, lalu ia dikuburkan. Adapun gerombolan Moab sering memasuki negeri itu pada pergantian tahun. 21 Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.

Kemenangan Yoas atas Aram

22 Hazael, raja Aram, menindas orang Israel sepanjang umur Yoahas. 23 Tetapi Tuhan mengasihani serta menyayangi mereka, dan Ia berpaling kepada mereka oleh karena perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub, jadi Ia tidak mau memusnahkan mereka dan belum membuang mereka pada waktu itu dari hadapan-Nya. 24 Kemudian matilah Hazael, raja Aram, maka Benhadad, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. 25 Yoas bin Yoahas merebut kembali dari tangan Benhadad bin Hazael kota-kota yang dalam peperangan direbut Benhadad dari tangan Yoahas, ayah Yoas. Tiga kali Yoas mengalahkan dia dan mendapat kembali kota-kota Israel.

Amazia, raja Yehuda

(2 Taw. 25:1–26:2)
14Dalam tahun kedua zaman Yoas bin Yoahas, raja Israel, Amazia, anak Yoas raja Yehuda menjadi raja. 2 Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yoadan, dari Yerusalem. 3 Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, hanya bukan seperti Daud, bapa leluhurnya. Ia berbuat tepat seperti yang diperbuat Yoas, ayahnya. 4 Namun demikian, bukit-bukit pengorbanan tidaklah dijauhkan. Bangsa itu masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu. 5 Segera sesudah kuasa kerajaan itu kokoh di tangannya, dibunuhnyalah pegawai-pegawainya yang telah membunuh raja, yaitu ayahnya. 6 Tetapi anak-anak para pembunuh itu tidak dihukum mati olehnya, seperti yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, di mana Tuhan telah memberi perintah: “Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.”

7 Ia mengalahkan Edom di Lembah Asin, sepuluh ribu orang banyaknya, dan merebut Sela dalam peperangan itu, lalu dinamainyalah kota itu Yokteel; begitulah sampai hari ini.

8 Pada waktu itu Amazia menyuruh utusan kepada Yoas bin Yoahas bin Yehu, raja Israel, mengatakan: “Mari kita mengadu tenaga!” 9 Tetapi Yoas, raja Israel, menyuruh orang kepada Amazia, raja Yehuda, mengatakan: “Rumput duri yang di gunung Libanon mengirim pesan kepada pohon aras yang di gunung Libanon, bunyinya: Berikanlah anakmu perempuan kepada anakku laki-laki menjadi isterinya. Tetapi binatang-binatang hutan yang ada di gunung Libanon itu berjalan lewat dari sana, lalu menginjak rumput duri itu. 10 Memang engkau telah mengalahkan Edom, sebab itu engkau menjadi tinggi hati. Cukuplah bagimu mendapat kehormatan itu dan tinggallah di rumahmu. Untuk apa engkau menantang malapetaka, sehingga engkau jatuh dan Yehuda bersama-sama engkau?” 11 Tetapi Amazia tidak mau mendengarkan, sebab itu majulah Yoas, raja Israel, lalu mengadu tenagalah mereka, ia dan Amazia, raja Yehuda, di Bet-Semes yang termasuk wilayah Yehuda. 12 Yehuda terpukul kalah oleh Israel, sehingga masing-masing lari ke kemahnya. 13 Yoas, raja Israel menangkap Amazia, raja Yehuda, anak Yoas bin Ahazia, di Bet-Semes. Lalu Yoas masuk ke Yerusalem, dan membongkar tembok Yerusalem dari Pintu Gerbang Efraim sampai ke Pintu Gerbang Sudut, empat ratus hasta panjangnya. 14 Sesudah itu ia mengambil segala emas dan perak dan segala perkakas yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam perbendaharaan istana raja, juga orang-orang sandera, kemudian pulanglah ia ke Samaria.

15 Selebihnya dari riwayat Yoas, apa yang dilakukannya dan kepahlawanannya dan bagaimana ia berperang melawan Amazia, raja Yehuda, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel? 16 Kemudian Yoas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di Samaria di samping raja-raja Israel. Maka Yerobeam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. 17 Amazia bin Yoas, raja Yehuda, masih hidup lima belas tahun lamanya sesudah matinya Yoas bin Yoahas, raja Israel.

18 Selebihnya dari riwayat Amazia, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda? 19 Di Yerusalem orang mengadakan persepakatan melawan dia, sebab itu larilah ia ke Lakhis. Tetapi mereka menyuruh mengejar dia ke Lakhis, lalu dibunuhlah dia di sana. 20 Diangkutlah dia dengan kuda, lalu dikuburkan di Yerusalem di samping nenek moyangnya di kota Daud. 21 Segenap bangsa Yehuda mengambil Azarya, yang masih berumur enam belas tahun dan mengangkat dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia. 22 Ia memperkuat Elat dan mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya.

Komentar

Ambil setiap Kesempatan yang Diberikan Allah

Di tengah sejarah yang agak menyedihkan dari raja-raja Israel dan Yehuda ini, ada insiden dalam kehidupan Elisa yang mendorong kita untuk mengambil setiap kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita, untuk gigih dan tidak pernah menyerah.

Pemimpin memiliki 2 tipe yang berbeda. Beberapa melakukan 'kejahatan di mata Tuhan' (13:2,11). Beberapa yang lain adalah 'benar di mata Tuhan' (14:3).

Tuhan luar biasa murah hati dan ketika Yoahas, yang melakukan kejahatan di mata Tuhan, 'memohon belas kasihan TUHAN, dan TUHAN mendengarkan dia, sebab Ia telah melihat, bagaimana beratnya orang Israel ditindas oleh raja Aram.' (13:4). Kapan pun Anda mencari bantuan Tuhan, Ia mendengarkan Anda.

Dalam daftar pemimpin Israel, Yoas mungkin adalah teladan terbaik. Dia ’melakukan apa yang benar di mata Tuhan’ (12:2), bahkan jika itu hanya untuk sebagian dari pemerintahannya.

Yoas mengadakan proyek pembangunan. Seperti kebanyakan pada proyek lainnya, pembangunan proyeknya menghabiskan waktu yang lebih lama dari yang ia harapkan dari yang diharapkannya: 'Tetapi dalam tahun kedua puluh tiga zaman raja Yoas para imam belum juga memperbaiki kerusakan rumah itu.' (Ay.6). Raja kemudian mengadakan sebuah pertemuan dan bertanya, 'Mengapa kamu tidak perbaiki kerusakan rumah itu?' (Ay.7).

Mereka akhirnya melanjutkan proyek tersebut. Mereka mengumpulkan uang yang mereka butuhkan (Ay.11). Mereka semua bertindak dengan penuh kejujuran (Ay.15) dan kemajuan telah dibuat.

Tentu saja, hari ini, bait Allah tidak lagi hanya bangunan fisik tetapi umat Allah. Uang dan usaha kita harus masuk ke dalam pembangunan umat Allah - dalam jumlah (penginjilan), dalam kedewasaan (pemuridan) dan dalam perawatan untuk komunitas (transformasi sosial). Namun, kadang-kadang kita membutuhkan bangunan untuk hal tersebut dan tidak ada salahnya jika menghabiskan uang untuk infrastruktur gereja bila diperlukan.

Seperti halnya tantangan dalam pembangunan, umat Allah menghadapi tantangan pertempuran. Khususnya, dalam bagian ini, kita melihat bagaimana mereka harus menghadapi Aram. Elisa berkata kepada raja Israel, 'Ambillah busur dan anak-anak panah... Tariklah busurmu... Ambillah anak-anak panah itu' (13:15–18). Raja 'dipukulkannya tiga kali, kemudian ia berhenti.' (Ay.18c). Elisa berkata, 'Seharusnya engkau memukul lima atau enam kali! Dengan berbuat demikian engkau akan memukul Aram sampai habis lenyap. Tetapi sekarang, hanya tiga kali saja engkau akan memukul Aram’ (Ay.19).

Saya mengingat momen di mana saya pernah membaca ayat-ayat ini pada tahun 1998 setelah kami menyelenggarakan Alpha pertama, mengundang semua orang ke Alpha untuk mendengar kabar baik tentang Yesus. Kami bertanya-tanya apakah kami akan melakukan inisiatif kedua atau menunggu satu tahun lagi atau lebih. Saya merasakan ketika saya membaca ayat-ayat ini bahwa kami harus terus berbuat lagi dan lagi.

Doa

Tuhan, ketika kami menghadapi tantangan di depan, berikan kami tekad untuk tidak menyerah tetapi bertahan dan terus berusaha sampai akhir.

Pippa menambahkan

2 Raja-raja 12:18

Yoas datang pada raja Hazael dari Aram yang baru saja akan menyerangnya - memberinya semua harta dari bait suci.

Terkadang, mengirimkan hadiah kepada seseorang yang marah dengan Anda dapat bekerja dengan baik!

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

C. S. Lewis, Mere Christianity, (William Collins, 2012), pp.140–141

John F. Kennedy, Address of Senator John F. Kennedy Accepting the Democratic Party Nomination for the Presidency of the United States – Memorial Coliseum, Los Angeles,July 15, 1960

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.

The One Year® is a registered trademark of Tyndale House Publishers used by permission