Hari 190

Mendengarkan Allah

Kebijaksanaan Mazmur 81:9–17
Perjanjian Baru Kisah Para Rasul 26:24–27:12
Perjanjian Lama 2 Raja-Raja 16:1–17:41

pengantar

Dalam setiap hubungan kita, mendengarkan adalah hal yang sangat penting. Seperti yang seorang filsuf dan teolog, Paul Tillich kemukakan, ‘Kewajiban pertama kasih adalah mendengarkan’.

Beberapa orang sangat bagus dalam mendengarkan. Jenderal George Marshall berkata, ‘Rumus untuk menangani orang:

  • Mendengarkan kisah orang lain
  • Mendengarkan kisah orang lain secara penuh
  • Mendengarkan kisah orang lain secara penuh terlebih dahulu

Mendengarkan Allah adalah salah satu kunci hubungan Anda dengan-Nya. ‘Mendengarkan’ berarti mendengar dengan perhatian, ‘memperhatikan’. Doa berarti memberi Allah perhatian Anda secara penuh terlebih dahulu.

Kebijaksanaan

Mazmur 81:9–17

9 Dengarlah hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu;
  hai Israel, jika engkau mau mendengarkan Aku!
10 Janganlah ada di antaramu allah lain,
  dan janganlah engkau menyembah kepada allah asing.
11 Akulah Tuhan, Allahmu,
  yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir:
  bukalah mulutmu lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh.
12 Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku,
  dan Israel tidak suka kepada-Ku.
13 Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya;
  biarlah mereka berjalan mengikuti rencananya sendiri!
14 Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku!
  Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan!
15 Seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan,
  dan terhadap para lawan mereka Aku balikkan tangan-Ku.
16 Orang-orang yang membenci Tuhan akan tunduk menjilat kepada-Nya,
  dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya.
17 Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik
  dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.”

Komentar

Mendengarkan Allah berbicaa pada Anda melalui mazmur

Kita semua mengalami lapar jasmani, yang hanya bisa dipuaskan dengan makanan. Anda juga memiliki lapar rohani, yang hanya bisa dipuaskan dengan mendengarkan Allah. Allah berkata, ‘jika engkau mau mendengarkan Aku!’ (Ay.9b).

Firman Allah memuaskan lapar rohani Anda. Allah berjanji, ‘bukalah mulutmu lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh’ (Ay.11). Jika Anda mendengarkan Dia, Dia berkata, ‘Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya’ (Ay.17).

Di satu sisi, Dia berkata, ‘Dengarlah hai umat-Ku’ (Ay.9a). Allah ingin yang terbaik untuk Anda, dan memperingatkan bahaya bila mengabaikan-Nya. Dia melanjutkan, ‘Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti rencananya sendiri!’ (Ay.12-13). Hasil dari tidak mendengarkan Allah adalah Dia membiarkan Anda menanggung konsekuensi akibat tindakan Anda sendiri (lihat juga, Roma 1:24,26).

Di sisi lain, Dia berjanji jika Anda mendengarkan-Nya, Dia akan bertindak untuk Anda: ‘Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! Seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan’ (Mazmur 81:14-15a).

Doa

TUHAN, terimakasih setiap hari aku bisa mendengarkan-Mu dan dipuaskan. Bantu aku setiap hari untuk memperhatikan perkataan-Mu, lalu percaya pada-Mu untuk bertindak bagiku.

Perjanjian Baru

Kisah Para Rasul 26:24–27:12

Ajakan kepada Agripa untuk percaya

24 Sementara Paulus mengemukakan semuanya itu untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya, berkatalah Festus dengan suara keras: “Engkau gila, Paulus! Ilmumu yang banyak itu membuat engkau gila.” 25 Tetapi Paulus menjawab: “Aku tidak gila, Festus yang mulia! Aku mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat! 26 Raja juga tahu tentang segala perkara ini, sebab itu aku berani berbicara terus terang kepadanya. Aku yakin, bahwa tidak ada sesuatu pun dari semuanya ini yang belum didengarnya, karena perkara ini tidak terjadi di tempat yang terpencil. 27 Percayakah engkau, raja Agripa, kepada para nabi? Aku tahu, bahwa engkau percaya kepada mereka.” 28 Jawab Agripa: “Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!” 29 Kata Paulus: “Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-kelamaan bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali belenggu-belenggu ini.” 30 Lalu bangkitlah raja dan wali negeri serta Bernike dan semua orang yang duduk bersama-sama mereka. 31 Sementara mereka keluar, mereka berkata seorang kepada yang lain: “Orang itu tidak melakukan sesuatu yang setimpal dengan hukuman mati atau hukuman penjara.” 32 Kata Agripa kepada Festus: “Orang itu sebenarnya sudah dapat dibebaskan sekiranya ia tidak naik banding kepada Kaisar.” 27 Paulus berlayar ke Roma 27Setelah diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar. 2 Kami naik ke sebuah kapal dari Adramitium yang akan berangkat ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Asia, lalu kami bertolak. Aristarkhus, seorang Makedonia dari Tesalonika, menyertai kami. 3 Pada keesokan harinya kami singgah di Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan ramah dan memperbolehkannya mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya. 4 Oleh karena angin sakal kami berlayar dari situ menyusur pantai Siprus. 5 Dan setelah mengarungi laut di depan Kilikia dan Pamfilia, sampailah kami di Mira, di daerah Likia.

6 Di situ perwira kami menemukan sebuah kapal dari Aleksandria yang hendak berlayar ke Italia. Ia memindahkan kami ke kapal itu. 7 Selama beberapa hari berlayar, kami hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah kami mendekati Knidus. Karena angin tetap tidak baik, kami menyusur pantai Kreta melewati tanjung Salmone. 8 Sesudah kami dengan susah payah melewati tanjung itu, sampailah kami di sebuah tempat bernama Pelabuhan Indah, dekat kota Lasea. 9 Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang. Waktu puasa sudah lampau dan sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya: 10 “Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita.” 11 Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus. 12 Karena pelabuhan itu tidak baik untuk tinggal di situ selama musim dingin, maka kebanyakan dari mereka lebih setuju untuk berlayar terus dan mencoba mencapai kota Feniks untuk tinggal di situ selama musim dingin. Kota Feniks adalah sebuah pelabuhan pulau Kreta, yang terbuka ke arah barat daya dan ke arah barat laut.

Komentar

Mendengarkan Allah berbicara pada Anda melalui para rasul

Rasul Paulus adalah utusan Allah. Allah berbicara melalui dia. Orang-orang yang mendengarkan Paulus dalam renungan ini berkesempatan untuk mendengar Allah.

Ketika Paulus berlayar ke Roma, ‘perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus’ (27:11). Kegagalannya dalam mendengarkan Paulus hampir membawa bencana.

Di bagian pertama pada renungan ini, kita dapat melihat bahwa Paulus dirantai di hadapan Festus dan Agripa. Paulus menceritakan kabar baik tentang Yesus, kematian-Nya, dan kebangkitan-Nya. Festus berkata, ‘Engkau gila, Paulus! Ilmumu yang banyak itu membuat engkau gila’ (26:24). Beberapa orang selalu berpikir, dan tetap berpikir, bahwa orang Kristen itu ‘agak gila’.

Respon Paul adalah, ‘Aku tidak gila... Aku mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat!’ (Ay.25). Dia tidak menjawab, ‘Ya, gila memang tapi aku percaya.’ Paulus menolak menerima anggapan bahwa keyakinannya tidak masuk akal.

Paulus berargumen bahwa ada dasar rasional untuk iman. Ada alasan-alasan yang baik untuk percaya bahwa Yesus Kristus bangkit dari kematian. Iman kita benar dan masuk akal (Ay.25). Kita tak harus takut untuk memperlihatkan argumen yang logis dan masuk nalar. Kita perlu memberitakan injil dengan cerdas.

Bagaimana pun, alasan saja tidaklah cukup. Sebelum saya menjadi orang Kristen, saya telah mendengarkan argumen dan alasan untuk iman. Tidak semua pertanyaan saya berhasil terjawab. Meski begitu, saya mengambil langkah iman menurut apa yang saya dengar tentang Yesus. Saat saya mengambil langkah iman, saat itulah seolah mata saya terbuka dan saya mengerti banyak yang saya belum lihat sebelumnya.

Alasan akan membuat kita jauh. Bagaimana pun, ketika kita mencoba membujuk orang, seperti Paulus, untuk mengikut Yesus, penting untuk menjelaskan pesan tentang Yesus bahwa Ia adalah ‘benar dan masuk akal’.

Respon Agripa terhadap Paulus adalah, ‘“Hampir-hampir saja kau yakinkan aku menjadi orang Kristen!" Kata Paulus: "Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-kelamaan bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali belenggu-belenggu ini.”’ (Ay.28-29).

Paulus tidak keberatan apakah orang masuk Kristen melalui krisis (‘sekejap’) atau melalui proses (‘lama’). Tetapi dia melakukan semua dalam kuasa-Nya untuk membujuk mereka agar menjadi Kristen, seperti dia. Paulus tidak malu berdoa agar orang akan menjadi seperti dia (Galatia 4:12).

Paulus tidak melakukan sesuatu yang setimpal dengan hukuman mati atau hukuman penjara (Kisah 26:31), namun aparat hukum yang berwenang justru beralasan konyol sehingga memutuskan untuk tidak membebaskan Paulus (Ay.32). Ini tidak adil dan tak masuk akal. Pasti hal ini sangat meresahkan Paulus.

Namun di sinilah kita, 2000 tahun kemudian, mendengarkan firman yang Paulus bicarakan di kesempatan itu, dan melalui mereka kita berkesempatan untuk mendengar Allah.

Doa

TUHAN, biarlah kami menjadi seperti Paulus dalam iman dan semangatnya. Seperti kami menceritakan kabar baik tentang Yesus, biarlah orang-orang merasa bahwa dengan mendengarkan kami, mereka mendengarkan Allah.

Perjanjian Lama

2 Raja-Raja 16:1–17:41

Ahas, raja Yehuda

(2 Taw. 28:1-27)
16Dalam tahun ketujuh belas zaman Pekah bin Remalya, Ahas anak Yotam raja Yehuda menjadi raja. 2 Ahas berumur dua puluh tahun pada waktu ia menjadi raja dan enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia tidak melakukan apa yang benar di mata Tuhan, Allahnya, seperti Daud, bapa leluhurnya, 3 tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, bahkan dia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel. 4 Ia mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit pengorbanan dan di atas tempat-tempat yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun.

5 Pada waktu itu majulah Rezin, raja Aram, dan Pekah bin Remalya, raja Israel, untuk memerangi Yerusalem. Dan mereka mengepung Ahas, tetapi mereka tidak dapat mengalahkan dia. 6 Pada masa itu Rezin, raja Aram, mengembalikan Elat kepada Edom, lalu ia mengusir orang-orang Yehuda dari Elat. Datanglah orang-orang Edom ke Elat dan diam di sana sampai hari ini. 7 Ahas menyuruh utusan-utusan kepada Tiglat-Pileser, raja Asyur, mengatakan: “Aku ini hambamu dan anakmu. Majulah dan selamatkanlah aku dari tangan raja Aram dan dari tangan raja Israel, yang telah bangkit menyerang aku.” 8 Ahas mengambil perak dan emas yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam perbendaharaan istana raja, dan mengirimnya kepada raja Asyur sebagai persembahan. 9 Maka raja Asyur mendengarkan permintaannya dan maju melawan Damsyik, merebutnya dan mengangkut penduduknya tertawan ke Kir, tetapi Rezin dibunuhnya.

10 Sesudah itu pergilah raja Ahas menemui Tiglat-Pileser, raja Asyur, ke Damsyik. Setelah raja Ahas melihat mezbah yang ada di Damsyik, dikirimnyalah kepada imam Uria ukuran dan bagan mezbah itu, menurut buatannya yang tepat. 11 Lalu imam Uria mendirikan mezbah; tepat seperti keterangan yang dikirimkan raja Ahas dari Damsyik, demikianlah dibuat imam Uria menjelang datangnya raja Ahas dari Damsyik. 12 Setelah raja pulang dari Damsyik, maka raja melihat mezbah itu. Lalu mendekatlah raja kepada mezbah itu, naik ke atasnya, 13 membakar korban bakarannya dan korban sajiannya, mencurahkan korban curahannya di atas mezbah itu, dan menyiramkan darah korban keselamatannya kepadanya. 14 Tetapi ia menyuruh menggeser mezbah tembaga yang ada di hadapan Tuhan dari depan rumah Tuhan, dari antara mezbah baru dengan rumah itu, dan menaruhnya di sebelah utara mezbah baru itu. 15 Kemudian raja Ahas memerintahkan kepada imam Uria: “Bakarlah di atas mezbah besar itu korban bakaran pagi dan korban sajian petang, juga korban bakaran dan korban sajian raja, lagi korban bakaran dan korban sajian dan korban-korban curahan seluruh rakyat negeri; dan siramkanlah kepadanya segenap darah korban bakaran dan segenap darah korban sembelihan; tetapi mezbah tembaga itu adalah urusanku.” 16 Lalu imam Uria melakukan tepat seperti yang diperintahkan raja Ahas. 17 Sesudah itu raja Ahas memotong papan penutup kereta penopang dan menyingkirkan bejana pembasuhan dari atasnya, juga “laut” itu diturunkannya dari atas lembu tembaga yang mendukungnya dan ditaruhnya di atas alas batu. 18 Selanjutnya, demi raja Asyur, disingkirkannya dari rumah Tuhan serambi tertutup untuk hari Sabat yang telah didirikan pada rumah Tuhan, juga pintu masuk untuk raja yang di sebelah luar. 19 Selebihnya dari riwayat Ahas dan apa yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda? 20 Kemudian Ahas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud. Maka Hizkia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Hosea, raja Israel

17Dalam tahun kedua belas zaman Ahas, raja Yehuda, Hosea bin Ela menjadi raja di Samaria atas Israel. Ia memerintah sembilan tahun lamanya. 2 Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, tetapi bukan seperti raja-raja Israel yang mendahului dia. 3 Salmaneser, raja Asyur maju melawan dia; Hosea takluk kepadanya serta membayar upeti. 4 Tetapi kedapatanlah oleh raja Asyur, bahwa di pihak Hosea ada persepakatan, karena Hosea telah mengirimkan utusan-utusan kepada So, raja Mesir, dan tidak mempersembahkan lagi upeti kepada raja Asyur, seperti biasanya tahun demi tahun; sebab itu raja Asyur menangkap dia dan membelenggu dia dalam penjara. 5 Kemudian majulah raja Asyur menjelajah seluruh negeri itu, ia menyerang Samaria dan mengepungnya tiga tahun lamanya. 6 Dalam tahun kesembilan zaman Hosea maka raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur ke dalam pembuangan dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai.

Keruntuhan kerajaan Israel

7 Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada Tuhan, Allah mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain, 8 dan telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel. 9 Dan orang Israel telah menjalankan hal-hal yang tidak patut terhadap Tuhan, Allah mereka. Mereka mendirikan bukit-bukit pengorbanan di mana pun mereka diam, baik dekat menara penjagaan maupun di kota yang berkubu; 10 mereka mendirikan tugu-tugu berhala dan tiang-tiang berhala di atas setiap bukit yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun; 11 di sana di atas segala bukit itu mereka membakar korban seperti bangsa-bangsa yang telah diangkut Tuhan tertawan dari depan mereka; mereka melakukan hal-hal yang jahat sehingga mereka menimbulkan sakit hati Tuhan; 12 mereka beribadah kepada berhala-berhala, walaupun Tuhan telah berfirman kepada mereka: “Janganlah kamu berbuat seperti itu!” 13 Tuhan telah memperingatkan kepada orang Israel dan kepada orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan semua tukang tilik: “Berbaliklah kamu dari pada jalan-jalanmu yang jahat itu dan tetaplah ikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah Kusampaikan kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, para nabi.” 14 Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, melainkan mereka menegarkan tengkuknya seperti nenek moyangnya yang tidak percaya kepada Tuhan, Allah mereka. 15 Mereka menolak ketetapan-Nya dan perjanjian-Nya, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, juga peraturan-peraturan-Nya yang telah diperingatkan-Nya kepada mereka; mereka mengikuti dewa kesia-siaan, sehingga mereka mengikuti bangsa-bangsa yang di sekeliling mereka, walaupun Tuhan telah memerintahkan kepada mereka: janganlah berbuat seperti mereka itu. 16 Mereka telah meninggalkan segala perintah Tuhan, Allah mereka, dan telah membuat dua anak lembu tuangan; juga mereka membuat patung Asyera, sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepada Baal. 17 Tambahan pula mereka mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api dan melakukan tenung dan telaah dan memperbudak diri dengan melakukan yang jahat di mata Tuhan, sehingga mereka menimbulkan sakit hati-Nya. 18 Sebab itu Tuhan sangat murka kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya; tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja. – 19 Juga Yehuda tidak berpegang pada perintah Tuhan, Allah mereka, tetapi mereka hidup menurut ketetapan yang telah dibuat Israel, 20 jadi Tuhan menolak segenap keturunan Israel: Ia menindas mereka dan menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok-perampok, sampai habis mereka dibuang-Nya dari hadapan-Nya. – 21 Ketika Ia mengoyakkan Israel dari pada keluarga Daud, maka mereka mengangkat Yerobeam bin Nebat menjadi raja, tetapi Yerobeam membuat orang Israel menyimpang dari pada mengikuti Tuhan dan mengakibatkan mereka melakukan dosa yang besar. 22 Demikianlah orang Israel hidup menurut segala dosa yang telah dilakukan Yerobeam; mereka tidak menjauhinya, 23 sampai Tuhan menjauhkan orang Israel dari hadapan-Nya seperti yang telah difirmankan-Nya dengan perantaraan semua hamba-Nya, para nabi. Orang Israel diangkut dari tanahnya ke Asyur ke dalam pembuangan. Demikianlah sampai hari ini.

Orang-orang Samaria

24 Raja Asyur mengangkut orang dari Babel, dari Kuta, dari Awa, dari Hamat dan Sefarwaim, lalu menyuruh mereka diam di kota-kota Samaria menggantikan orang Israel; maka orang-orang itu pun menduduki Samaria dan diam di kota-kotanya. 25 Pada mulanya waktu mereka diam di sana tidaklah mereka takut kepada Tuhan, sebab itu Tuhan melepaskan singa-singa ke antara mereka yang membunuh beberapa orang di antara mereka. 26 Lalu berkatalah orang kepada raja Asyur: “Bangsa-bangsa yang tuanku angkut tertawan dan yang tuanku suruh diam di kota-kota Samaria tidaklah mengenal hukum beribadah kepada Allah negeri itu, sebab itu dilepaskan-Nyalah singa-singa ke antara mereka yang sesungguhnya membunuh mereka, oleh karena mereka tidak mengenal hukum beribadah kepada Allah negeri itu.” 27 Lalu raja Asyur memberi perintah: “Suruhlah pergi ke sana salah seorang imam yang telah kamu angkut dari sana ke dalam pembuangan. Biarlah ia pergi dan diam di sana dan mengajarkan kepada mereka hukum beribadah kepada Allah negeri itu!” 28 Salah seorang imam yang telah mereka angkut dari Samaria ke dalam pembuangan pergi dan diam di Betel. Ia mengajarkan kepada mereka bagaimana seharusnya berbakti kepada Tuhan. 29 Tetapi setiap bangsa itu telah membuat allahnya sendiri dan menempatkannya di kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, yang dibuat oleh orang-orang Samaria; setiap bangsa bertindak demikian di kota-kota yang mereka diami: 30 orang-orang Babel membuat patung Sukot-Benot, orang-orang Kuta membuat patung Nergal, orang-orang Hamat membuat patung Asima, 31 dan orang-orang Awa membuat patung Nibhas dan Tartak. Orang-orang Sefarwaim membakar anak-anak mereka sebagai korban bagi Adramelekh dan Anamelekh, para allah di Sefarwaim. 32 Di samping itu mereka berbakti kepada Tuhan dan mengangkat dari kalangan mereka imam untuk bukit-bukit pengorbanan, maka orang-orang inilah yang melakukan ibadah bagi mereka di kuil di atas bukit-bukit pengorbanan itu. 33 Mereka berbakti kepada Tuhan, tetapi dalam pada itu mereka beribadah kepada allah mereka sesuai dengan adat bangsa-bangsa yang dari antaranya mereka diangkut tertawan. 34 Sampai hari ini mereka berbuat sesuai dengan adat yang dahulu. Mereka tidak berbakti kepada Tuhan dan tidak berbuat sesuai dengan ketetapan, hukum, undang-undang dan perintah yang diperintahkan Tuhan kepada anak-anak Yakub yang telah dinamai-Nya Israel. 35 Tuhan telah mengadakan perjanjian dengan mereka dan memberi perintah kepada mereka: “Janganlah berbakti kepada allah lain, janganlah sujud menyembah kepadanya, janganlah beribadah kepadanya dan janganlah mempersembahkan korban kepadanya. 36 Tetapi Tuhan yang menuntun kamu dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang teracung, kepada-Nyalah kamu harus berbakti, kepada-Nyalah kamu harus sujud menyembah dan mempersembahkan korban. 37 Tetapi kamu harus berpegang kepada ketetapan-ketetapan, peraturan-peraturan, hukum dan perintah yang telah ditulis-Nya bagimu dengan melakukannya senantiasa dengan setia, dan janganlah kamu berbakti kepada allah-allah lain. 38 Janganlah kamu melupakan perjanjian yang telah Kuadakan dengan kamu dan janganlah kamu berbakti kepada allah lain, 39 melainkan kepada Tuhan, Allahmu, kamu harus berbakti, maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan semua musuhmu.” 40 Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, melainkan mereka berbuat sesuai dengan adat mereka yang dahulu.

41 Demikianlah bangsa-bangsa ini berbakti kepada Tuhan, tetapi dalam pada itu mereka beribadah juga kepada patung-patung mereka; baik anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka melakukan seperti yang telah dilakukan nenek moyang mereka, sampai hari ini.

Komentar

Mendengarkan Allah berbicara pada Anda melalui para nabi

Allah membiarkan Israel untuk ditawan dan dibawa ke pembuangan karena mereka menolak mendengar Dia.

Sejarah periode dalam kitab 2 Raja-Raja ini dapat diringkas ke dalam kata ‘tidak mendengarkan’: ‘Tetapi mereka tidak mau mendengarkan...’ (17:14,40). Seperti yang kita lihat kemarin, semua masalah raja-raja dan umat Allah hadapi adalah hasil dari tidak mendengarkan Allah.

Allah berbicara kepada umat-Nya melalui para hamba-Nya dan para nabi-Nya. ‘TUHAN telah memperingatkan kepada orang Israel dan kepada orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan semua penilik... Tetapi mereka tidak mau mendengarkan’ (Ay.13-14).

Inilah alasan mereka dibawa menuju pembuangan: ‘Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada TUHAN... Dan orang Israel telah menjalankan hal-hal yang tidak patut terhadap TUHAN’ (Ay.7-9).

‘Mereka mengikuti dewa kesia-siaan, sehingga mereka mengikuti bangsa-bangsa yang di sekeliling mereka, walaupun TUHAN telah memerintahkan kepada mereka: janganlah berbuat seperti mereka itu’ (Ay.15). Hasil dari tidak mendengarkan adalah orang-orang Israel kehilangan hadirat Allah dan dibuang ke Asyur: ‘Ia menindas mereka... TUHAN menjauhkan orang Israel dari hadapan-Nya’ (Ay.20,23).

Seperti kita, seringnya, mereka tidak cukup tegas mengenai dosa dalam hidup mereka: ‘Mereka berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah kepada allah mereka... Mereka tidak berbakti kepada TUHAN dan tidak berbuat sesuai dengan ketetapan, hukum, undang-undang dan perintah yang diperintahkan TUHAN’ (Ay.32,34). ‘Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, melainkan mereka berbuat sesuai dengan adat mereka yang dahulu’ (Ay.40).

Joyce Meyer menulis, ‘Apa Anda pernah lalai dalam melakukan apa yang Allah telah perintahkan pada Anda untuk dilakukan, membiarkan dosa merayap masuk ke hidup Anda. Jangan biarkan musuh, iblis, membawa Anda dalam tawanan dosa dan ketidaktaatan. Itu hanya menuntun kepada kehancuran.’

Tragedinya adalah keinginan Allah sebenarnya adalah untuk memberkati mereka. Perintah dan arahan-Nya diberikan pada mereka supaya mereka menjadi maju (Ulangan 6:1-3). Kita bisa melihat hal ini dalam peruntungan raja-raja diantara Israel dan Yehuda. Penulis 1 dan 2 Raja-raja memberi kita penilaian mengenai apakah setiap raja melakukan apa yang benar di mata TUHAN. Setiap raja-raja Israel digambarkan melakukan kejahatan di mata TUHAN (2 Raja-raja 17:2) dan itu menuntun pada kehancuran awal kerajaan tersebut (Ay.8).

Secara kontras, sekitar setengah dari raja-raja Yehuda digambarkan dalam istilah positif, dan sekitar setengahnya adalah istilah negatif. Di bawah para ‘raja’ Yehuda berjaya, dan sejarahnya lebih banyak dan lebih positif daripada sejarah Israel. Pemerintahan para raja yang ‘baik’ secara umum lebih panjang daripada pemerintahan raja-raja ‘jahat’. Total masa pemerintahan dua belas raja-raja yang jahat adalah 130 tahun, sedangkan sepuluh raja-raja yang baik secara keseluruhan memerintah selama 343 tahun. Raja-raja yang ‘baik’ tetap menghadapi banyak kesulitan dan tantangan, dan mengikut Allah bukan jaminan hidup mudah. Namun, mereka bisa dijadikan sebagai pengingat yang berkuasa akan berkat dan hikmat mendengarkan dan mengikut Allah.

Doa

TUHAN, tolong aku untuk mendengar dengan seksama apa yang Engkau katakan. Lepaskan aku dari dosa-dosa rahasia. Biarlah aku cepat meminta pertolongan, di mana aku tidak akan pernah membiarkan dosa merayapi hidupku . Bantu aku untuk tidak sekedar melakukan apa yang orang di sekeliling lakukan. Melainkan, bantu aku untuk mendengarkan suara Engkau, mengikut Engkau dan menikmati hadirat-Mu.

Pippa menambahkan

2 Raja-raja 17:41

‘Demikianlah bangsa-bangsa ini berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah juga kepada patung-patung mereka.’

Kadang ketika kita menyembah di gereja, saya mulai berfokus pada sesuatu yang lain, seperti bagusnya sepatu orang atau apa saya harus memasak ikan atau ayam untuk makan siang. Hati saya seperti terbagi juga.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Alfred Montapert, Distilled Wisdom: An Encyclopedia of Wisdom in Condensed Form, (Prentice Hall, 1964), p.241.

Joyce Meyer, The Everyday Life Bible, (Faithwords, 2013) p.593.

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.