Perkataan Anda Berkuasa
pengantar
‘Pertempuran Inggris hendak dimulai. Kelangsungan peradaban Kristen bergantung pada pertempuran ini.’ Kata-kata ini ada di pidato Sir Winston Churchill kepada DPR Inggris pada 1940. Di saat menghadapi kekalahan, dia menginspirasi negara untuk berjuang dari tiap lini, mendorong mereka untuk mempersiapkan diri melaksanakan kewajiban dan berpartisipasi langsung, melalui suatu dukungan dimana, bahkan seribu tahun seterusnya orang akan tetap berkata, ‘Ini adalah saat terbaik mereka.’ Pidatonya sangat kuat. Negara merespon dan akhirnya kedamaian tercapai.
Itu adalah salah satu pidato yang membentuk dunia modern, yang menunjukkan kuasa perkataan. Pidato telah mempengaruhi hasil perang, hak pilih wanita, hak asasi dan banyak isu lain.
Rasul Yakobus menulis ‘... lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar’ (Yakobus 3:5). Alat kecil ini memiliki kuasa yang luar biasa. Dapat menimbukan kerusakan hebat tetapi juga mendatangkan berkat luar biasa. Lidah Anda adalah alat yang berkuasa.
Amsal 16:28–17:4
28 Orang yang curang menimbulkan pertengkaran,
dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.
29 Orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya,
dan membawa dia di jalan yang tidak baik.
30 Siapa memejamkan matanya, merencanakan tipu muslihat;
siapa mengatupkan bibirnya, sudah melakukan kejahatan.
31 Rambut putih adalah mahkota yang indah,
yang didapat pada jalan kebenaran.
32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan,
orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
33 Undi dibuang di pangkuan,
tetapi setiap keputusannya berasal dari pada Tuhan.
17Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman,
dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan.
2 Budak yang berakal budi akan berkuasa atas anak yang membuat malu,
dan akan mendapat bagian warisan bersama-sama dengan saudara-saudara anak itu.
3 Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas,
tetapi Tuhanlah yang menguji hati.
4 Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat,
seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan.
Komentar
Kuasa untuk membawa damai
Perkataan Anda bisa memberi hidup atau menghancurkan.
Perkataan bisa menimbulkan masalah besar. ‘Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib’ (16:28). Fitnah mampu memutus persahabatan.
Penting untuk mengendalikan lidah Anda: ‘Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota’ (Ay.32).
Anda bertanggungjawab, tak hanya pada perkataan Anda, tapi juga pada perkataan siapa dan macam perkataan apa yang Anda dengarkan. ‘Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan’ (17:4). Ingatlah bahwa siapapun yang mengatakan fitnah dengan Anda akan juga mengatakan fitnah tentang Anda. Menerima barang curian sama buruknya seperti kejahatan di mata hukum misal pencurian. Jadi, mendengarkan fitnah sama merusaknya seperti memfitnah.
Bagaimana Anda berbicara dan mendengarkan akan mempengaruhi seluruh suasana di rumah Anda: ‘Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan’ (Ay.1).
Perkataan Anda berkuasa. Perkatakanlah ucapan yang positif, menguatkan dan memberkati kemanapun Anda pergi.
Doa
TUHAN, bantu aku untuk menjauhi godaan fitnah dan pembicaraan yang jahat.
Kisah Para Rasul 28:17–31
Pembicaraan dengan orang Yahudi di Roma
17 Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata: “Saudara-saudara, meskipun aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat istiadat nenek moyang kita, namun aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma. 18 Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku yang setimpal dengan hukuman mati. 19 Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku. 20 Itulah sebabnya aku meminta, supaya aku melihat kamu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini.” 21 Akan tetapi mereka berkata kepadanya: “Kami tidak menerima surat-surat dari Yudea tentang engkau dan juga tidak seorang pun dari saudara-saudara kita datang memberitakan apa-apa yang jahat mengenai engkau. 22 Tetapi kami ingin mendengar dari engkau, bagaimana pikiranmu, sebab tentang mazhab ini kami tahu, bahwa di mana-mana pun ia mendapat perlawanan.”
23 Lalu mereka menentukan suatu hari untuk Paulus. Pada hari yang ditentukan itu datanglah mereka dalam jumlah besar ke tempat tumpangannya. Ia menerangkan dan memberi kesaksian kepada mereka tentang Kerajaan Allah; dan berdasarkan hukum Musa dan kitab para nabi ia berusaha meyakinkan mereka tentang Yesus. Hal itu berlangsung dari pagi sampai sore. 24 Ada yang dapat diyakinkan oleh perkataannya, ada yang tetap tidak percaya. 25 Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: “Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya:
26 Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah:
Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti,
kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
27 Sebab hati bangsa ini telah menebal,
dan telinganya berat mendengar,
dan matanya melekat tertutup;
supaya jangan mereka melihat dengan matanya
dan mendengar dengan telinganya
dan mengerti dengan hatinya,
lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
28 Sebab itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya.” [29 Dan setelah Paulus berkata demikian, pergilah orang-orang Yahudi itu dengan banyak perbedaan paham antara mereka.]
Paulus memberitakan Kerajaan Allah di Roma
30 Dan Paulus tinggal dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. 31 Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
Komentar
Kuasa untuk menyakinkan dan mengubah iman
Berkat terbesar yang bisa Anda datangkan pada orang lain adalah memperkenalkan mereka kepada Yesus. Allah telah mempercayakan Anda dengan firman yang paling berkuasa yang siapapun bisa perkatakan. Pesan Yesus berkuasa mengubahkan hidup orang.
Ada kuasa dahsyat bila mendengarkan firman Allah. Paulus merujuk pada salah satu bacaan yang paling sering dikutip di Perjanjian Lama, Yesaya 6:9-10: ‘Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti... telinganya berat mendengar... matanya melekat tertutupsupaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya’ (Kisah 28:26-27).
Pesan injil itu sering memisah para pendengar menjadi dua kubu. Seperti khotbah Paulus, ‘Ada yang dapat diyakinkan oleh perkataannya, ada yang tetap tidak percaya’ (Ay.24). Seperti nubuatan Yesaya, hati beberapa orang mengeras terhadap pesan itu, sementara yang lainnya ‘melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka’ (Ay.27).
Bentuk penjara Paulus tampaknya lebih seperti tahanan rumah zaman sekarang. Walau dibelenggu dengan rantai (Ay.20), dia masih bisa mengumpulkan para pemimpin Yahudi (Ay.17) dan mengumpulkan banyak orang ke tempat yang dia menetap saat itu (Ay.23). Dia menetapkan contoh baik dengan membuka rumahnya supaya sebanyak mungkin orang bisa mendengar injil (Ay.30-31).
Di seluruh dunia, ada penolakan besar terhadap orang Kristen dan iman Kristen. Paulus dikurung dalam tahanan rumah karena keyakinannya. Kata mereka, ‘Tetapi kami ingin mendengar dari engkau, bagaimana pikiranmu, sebab tentang mazhab ini kami tahu, bahwa di mana-mana pun ia mendapat perlawanan’ (Ay.22).
Seperti yang orang Kristen hadapi saat ini, tuntutan melawan Paulus dibuat-buat dan tidak bisa diterima. Tapi tetap saja dia dipenjara untuk waktu yang lama.
Kita dapat melihat kuasa perkataan Paulus. ‘Ia menerangkan dan memberi kesaksian kepada mereka tentang Kerajaan Allah; dan berdasarkan hukum Musa dan kitab para nabi ia berusaha meyakinkan mereka tentang Yesus. Hal itu berlangsung dari pagi sampai sore’ (Ay.23). Faktanya, ‘Paulus tinggal dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri itu... Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus’ (Ay.30-31).
Perkataan Paulus berkuasa karena berfokus pada Yesus. Ketika kita membaca Injil, kita dapat melihat topik pusat ajaran Yesus adalah kerajaan Allah. Ketika kita membaca kitab Perjanjian Baru lainnya, kita liat bahwa topik pusat ajaran para rasul adalah Tuhan Yesus Kristus. Sembari memberitakan Yesus, mereka memberitakan kerajaan Allah. Keduanya menjadi hampir sepadan, seperti yang kita lihat di sini.
Doa
TUHAN, terimakasih karena kami memiliki firman yang paling berkuasa di dunia, yaitu pesan Yesus. Bantu aku untuk menemukan perkataan yang tepat untuk menjelaskan, memberitakan dan meyakinkan orang, supaya mereka ‘melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya’, dan disembuhkan (Ay.27).
2 Raja-raja 21:1 – 22:20
Manasye, raja Yehuda
(2 Taw. 33:1-20)
21Manasye berumur dua belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Hefzibah. 2 Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel. 3 Ia mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan yang telah dimusnahkan oleh Hizkia, ayahnya; ia membangun mezbah-mezbah untuk Baal, membuat patung Asyera seperti yang dilakukan Ahab, raja Israel, dan sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepadanya. 4 Ia mendirikan mezbah-mezbah di rumah Tuhan, walaupun sehubungan dengan rumah itu Tuhan telah berfirman: “Di Yerusalem Aku akan menaruh nama-Ku!” 5 Dan ia mendirikan juga mezbah-mezbah bagi segenap tentara langit di kedua pelataran rumah Tuhan. 6 Bahkan, ia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, melakukan ramal dan telaah, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para pemanggil roh peramal. Ia melakukan banyak yang jahat di mata Tuhan, sehingga ia menimbulkan sakit hati-Nya. 7 Ia menaruh juga patung Asyera yang telah dibuatnya dalam rumah, walaupun sehubungan dengan rumah itu Tuhan telah berfirman kepada Daud dan kepada Salomo, anaknya: “Dalam rumah ini dan di Yerusalem, yang telah Kupilih dari antara segala suku Israel, Aku akan menaruh nama-Ku untuk selama-lamanya! 8 Aku tidak akan membiarkan bangsa Israel lagi dibawa keluar dari tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka, asal saja mereka tetap berbuat tepat seperti yang telah Kuperintahkan kepada mereka dan tepat menurut hukum yang telah diperintahkan kepada mereka oleh hamba-Ku Musa.” 9 Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, dan Manasye menyesatkan mereka, sehingga mereka melakukan yang jahat lebih dari pada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan Tuhan dari hadapan orang Israel.
10 Kemudian berfirmanlah Tuhan dengan perantaraan para hamba-Nya, yakni para nabi: 11 “Oleh karena Manasye, raja Yehuda, telah melakukan kekejian-kekejian ini, berbuat jahat lebih dari pada segala yang telah dilakukan oleh orang Amori yang mendahului dia, dan dengan berhala-berhalanya ia telah mengakibatkan orang Yehuda berdosa pula, 12 sebab itu beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan malapetaka atas Yerusalem dan Yehuda, sehingga setiap orang yang mendengarnya akan bising kedua telinganya. 13 Dan Aku akan merentangkan atas Yerusalem tali pengukur sama seperti atas Samaria dan tali unting-unting sama seperti atas keluarga Ahab; dan Aku akan menghapuskan Yerusalem seperti orang menghapus pinggan, yakni habis dihapus, dibalikkan pula menungging. 14 Aku akan membuangkan sisa milik pusaka-Ku dan akan menyerahkan mereka ke dalam tangan musuh-musuh mereka, sehingga mereka menjadi jarahan dan menjadi rampasan bagi semua musuh mereka, 15 oleh karena mereka telah melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan dengan demikian mereka menimbulkan sakit hati-Ku, mulai dari hari nenek moyang mereka keluar dari Mesir sampai hari ini.”
16 Lagipula Manasye mencurahkan darah orang yang tidak bersalah sedemikian banyak, hingga dipenuhinya Yerusalem dari ujung ke ujung, belum termasuk dosa-dosanya yang mengakibatkan orang Yehuda berdosa pula dengan berbuat apa yang jahat di mata Tuhan. 17 Selebihnya dari riwayat Manasye, segala yang dilakukannya dan dosa-dosa yang diperbuatnya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda? 18 Kemudian Manasye mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di taman istananya, di taman Uza. Maka Amon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Amon, raja Yehuda
(2 Taw. 33:21-25)
19 Amon berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Mesulemet binti Harus, dari Yotba. 20 Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan seperti yang telah dilakukan Manasye, ayahnya. 21 Ia hidup sama seperti ayahnya dahulu sambil beribadah kepada berhala-berhala yang disembah oleh ayahnya dan sujud menyembah kepada mereka. 22 Ia meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyangnya dan tidak hidup menurut kehendak Tuhan. 23 Dan pegawai-pegawai Amon mengadakan persepakatan melawan dia dan membunuh raja di istananya. 24 Tetapi rakyat negeri itu membunuh semua orang yang mengadakan persepakatan melawan raja Amon; dan rakyat negeri itu mengangkat Yosia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
25 Selebihnya dari riwayat Amon, apa yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda? 26 Kemudian ia dikuburkan dalam kuburnya di taman Uza. Maka Yosia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Yosia, raja Yehuda – Kitab Taurat ditemukan kembali
(2 Taw. 34:1-2, 8-33)
22Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yedida binti Adaya, dari Bozkat. 2 Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan hidup sama seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri.
3 Dalam tahun yang kedelapan belas zaman raja Yosia maka raja menyuruh Safan bin Azalya bin Mesulam, panitera itu, ke rumah Tuhan, katanya: 4 “Pergilah kepada imam besar Hilkia; suruhlah ia menyerahkan seluruh uang yang telah dibawa ke dalam rumah Tuhan yang telah dikumpulkan dari pihak rakyat oleh penjaga-penjaga pintu; 5 baiklah itu diberikan mereka ke tangan para pekerja yang diangkat untuk mengawasi rumah Tuhan, supaya diberikan kepada tukang-tukang yang ada di rumah Tuhan untuk memperbaiki kerusakan rumah itu, 6 yaitu kepada tukang-tukang kayu, tukang-tukang bangunan dan tukang-tukang tembok, juga bagi pembelian kayu dan batu pahat untuk memperbaiki rumah itu. 7 Tetapi tidak usahlah mengadakan perhitungan dengan mereka mengenai uang yang diberikan ke tangan mereka, sebab mereka bekerja dengan jujur.”
8 Berkatalah imam besar Hilkia, kepada Safan, panitera itu: “Telah kutemukan kitab Taurat itu di rumah Tuhan!” Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan terus membacanya. 9 Kemudian Safan, panitera itu, masuk menghadap raja, disampaikannyalah kabar tentang itu kepada raja: “Hamba-hambamu ini telah mengambil seluruh uang yang terdapat di rumah Tuhan dan memberikannya ke tangan para pekerja yang diangkat mengawasi rumah itu.” 10 Safan, panitera itu, memberitahukan juga kepada raja: “Imam Hilkia telah memberikan kitab kepadaku,” lalu Safan membacakannya di depan raja. 11 Segera sesudah raja mendengar perkataan kitab Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya. 12 Kemudian raja memberi perintah kepada imam Hilkia, kepada Ahikam bin Safan, kepada Akhbor bin Mikha, kepada Safan, panitera itu, dan kepada Asaya, hamba raja, katanya: 13 “Pergilah, mintalah petunjuk Tuhan bagiku, bagi rakyat dan bagi seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab hebat kehangatan murka Tuhan yang bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena nenek moyang kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dengan berbuat tepat seperti yang tertulis di dalamnya.” 14 Maka pergilah imam Hilkia, Ahikam, Akhbor, Safan dan Asaya kepada nabiah Hulda, isteri seorang yang mengurus pakaian-pakaian, yaitu Salum bin Tikwa bin Harhas; nabiah itu tinggal di Yerusalem, di perkampungan baru. Mereka memberitakan semuanya kepadanya. 15 Perempuan itu menjawab mereka: “Beginilah firman Tuhan, Allah Israel! Katakanlah kepada orang yang menyuruh kamu kepada-Ku! 16 Beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan malapetaka atas tempat ini dan atas penduduknya, yakni segala perkataan kitab yang telah dibaca oleh raja Yehuda; 17 karena mereka meninggalkan Aku dan membakar korban kepada allah lain dengan maksud menimbulkan sakit hati-Ku dengan segala pekerjaan tangan mereka; sebab itu kehangatan murka-Ku akan bernyala-nyala terhadap tempat ini dengan tidak padam-padam. 18 Tetapi kepada raja Yehuda, yang telah menyuruh kamu untuk meminta petunjuk Tuhan, harus kamu katakan demikian: Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Mengenai perkataan yang telah kaudengar itu, 19 oleh karena engkau sudah menyesal dan engkau merendahkan diri di hadapan Tuhan pada waktu engkau mendengar hukuman yang Kufirmankan terhadap tempat ini dan terhadap penduduknya, bahwa mereka akan mendahsyatkan dan menjadi kutuk, dan oleh karena engkau mengoyakkan pakaianmu dan menangis di hadapan-Ku, Aku pun telah mendengarnya, demikianlah firman Tuhan, 20 sebab itu, sesungguhnya Aku akan mengumpulkan engkau kepada nenek moyangmu, dan engkau akan dikebumikan ke dalam kuburmu dengan damai, dan matamu tidak akan melihat segala malapetaka yang akan Kudatangkan atas tempat ini.” Lalu mereka menyampaikan jawab itu kepada raja.
Komentar
Kuasa untuk mengubahkan negara
Sejarah menunjukkan bahwa perkataan memiliki kuasa mengubahkan negara. Raja Manasye (696-641 SM) adalah raja yang jahat. Dia menimbulkan kembali kerusakan moral dan degradasi kerohanian. Dia membawa rakyat kepada praktik jahat, catatan baru dalam kejahatan. Dia membiarkan pembunuh. Dia melumuri Yerusalem dengan darah korban yang tak bersalah (21:1-16). Putranya, yaitu Amon (641-639 SM) melanjutkan kejahatan yang sama (Ay.20-22).
Kitab Tawarikh menerangkan bahkan bagi Manasye ada harapan di akhir hidupnya. Tidak pernah ada kata terlambat dan tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni oleh Allah (lihat 2 Tawarikh 33).
Setelah kejahatan ini, muncullah Yosia (639-609 SM). Dia pemuda yang memimpin umat ke dalam pembaharuan rohani yang besar, pemulihan penyembahan, serta hubungan yang benar dengan Allah. Usianya baru 8 tahun ketika dia jadi raja (2 Raja-raja 22:1). ‘Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup sama seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri’ (Ay.2).
Perkataan yang berkuasa berdampak pada Yosia dan pada negara:
1. Kuasa firman tertulis
Ketika bekerja di bait Allah, imam besar Hilkia menemukan kitab Taurat (Ay.8). Tampaknya itu kitab Ulangan. Diserahkanlah itu kepada Safan.
Si panitera Safan membacanya sendiri (Ay.8). Lalu dia membacakannya di hadapan raja. Ketika raja mendengar firman kitab Taurat itu, dia mengoyakkan jubahnya (berulang-ulang). Dia menyadari bahwa mereka tidak mematuhi firman dari kitab tersebut (Ay.11-13). Ini mendatangkan perubahan hati, yang menuntun pada perubahan negara.
Kita diingatkan pada pentingnya firman Allah yang tertulis. Anda yang tertantang membaca seluruh ‘Bible in One Year’ melakukan sesuatu yang tidak hanya menarik dan informatif, tetapi juga mengubahkan hidup.
2. Kuasa firman lisan
Tak hanya berbicara kepada Yosia dan umat melalui firman tertulis, Allah juga berbicara melalui nubuat. Menariknya, itu melalui seorang nabiah, yaitu Hulda, istri Salum (Ay.14). Ini menunjukkan bahwa tempat wanita dalam pelayanan berakar dalam Perjanjian Lama dan dalam sejarah umat Allah.
Hulda memiliki pelayanan yang berkuasa. Memang, tampaknya melebihi peran suaminya dimana semestinya ia ‘mengurus pakaian-pakaian’ (Ay.14).
Perkataannya tidak bertentangan dengan firman Kitab Suci yang tertulis itu, melainkan melengkapi dan memperkuatnya: ‘Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: ... Aku pun telah mendengarnya, demikianlah firman TUHAN’ (Ay.18-19).
Dia berkata pada mereka dikarenakan cara respon mereka kepada firman Allah yang tertulis itu, yaitu merendahkan diri dan bertobat, Allah telah mendengar perkataan mereka dan merespon mereka. Respon mereka kepada firman Allah mengubah alur sejarah.
Doa
TUHAN, aku mendoakan negara kami, agar sekali lagi kami boleh menemukan kembali kuasa firman Allah dan mendengarkan para nabi-Mu, yang berbicara menurut firman-Mu. Biarlah ada pertobatan dan perubahan hati pada para pemimpin kami dan di negara kami.
Pippa menambahkan
Amsal 16:31a
‘Rambut putih adalah mahkota yang indah’
Masyarakat kita tidak menghargai rambut putih, tetapi saya rasa Nicky tampak keren dengan itu. Saya coba menyembunyikan milik saya.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Alan Whiticker, Speeches that Shaped the Modern World (New Holland Publishers, 2005)
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.