Allah yang Memberikan Kesempatan Kedua
pengantar
‘Kau takkan pernah mendapat kesempatan kedua pada kesan yang pertama,’ begitulah ungkapanya, namun profil media sosial, komunitas online dan permaian virtual memberi sebuah kesempatan, terkadang, kesempatan untuk mendapat kesempatan kedua dalam kehidupan adalah nyata.
‘Kehidupan kedua’ sejatinya adalah dunia maya. Lebih dari duapuluh juta orang menciptakan karakter kehidupan kedua, dimana mereka terus menerus ada di kehidupan ini. Mereka mencari kesempatan baru dalam kehidupan nyata.
Kehidupan kedua diasumsikan sebagai tempat ‘untuk menjalin relasi... untuk mengubah diri, pikiran, penampilan ... dan menjadi berbeda’.
Dunia maya ini adalah bukti nyata dari kerinduan manusia untuk awal yang baru. Tetapi, dalam kenyataannya, Tuhan adalah Tuhan dari kesempatan kedua dan ketiga dan banyak lagi. Dia memberi kita bnyak kesempatan untuk kembali pada-Nya dan menikmati kasih-Nya lagi. Tuhan tidak hanya memberi kita 'kehidupan kedua' - Dia datang kepada kita dan mengubah kehidupan nyata kita.
Mazmur 85:1–8
Doa mohon Israel dipulihkan
85Untuk pemimpin biduan. Mazmur bani Korah.
2 Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya Tuhan,
telah memulihkan keadaan Yakub.
3 Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu,
telah menutupi segala dosa mereka.
Sela
4 Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu,
telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.
5 Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami,
dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami.
6 Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami
dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?
7 Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali,
sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau?
8 Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan,
dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!
Komentar
Ciptakan Awal yang Baik
Seperti kebanyakan dari kita, pemazmur menginginkan kesempatan untuk memulai hidup baru. Dia berseru kepada Tuhan, ‘Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali’ (Ay.7).
Allah tidak plin-plan. Dia membenci dosa. Di sana terdapat murka yang benar (Ay.6). Yang merupakan satu sisi dari kasih Tuhan. Tetapi pemazmur tahu bahwa murka ini tidak bertentangan dengan kasih Allah yang tidak pernah gagal, dan dalam mazmur ini kita melihat keduanya berdampingan.
Tuhan mengampuni: 'Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.' (Ay.3–4).
Ketika Anda kembali kepada Tuhan, Ia memulihkan dan menghidupkan Anda melalui 'kasih setia-Mu, ya TUHAN' (Ay.8). Pemazmur berdoa, 'Pulihkanlah kami... Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali' (Ay.5,7).
Doa
Tuhan, terima kasih karena Engkau memberi begitu banyak kesempatan. Kembalikan dan bangkitkan saya lagi, agar saya dapat bersukacita di dalam Engkau.
Roma 2:1–16
Hukuman Allah atas semua orang
2Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. 2 Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian. 3 Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah? 4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? 5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. 6 Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, 7 yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, 8 tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. 9 Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani, 10 tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. 11 Sebab Allah tidak memandang bulu. 12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat. 13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. 14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. 15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. 16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.
Komentar
Nikmati Perubahan Kehidupan Total
Allah menyayangi Anda. Dia menginginkan yang terbaik untuk hidup Anda. Dia tidak ingin Anda kacau. Dosa membawa kita 'tidak bebas dari salah' (Ay.1). "Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?' (Ay.4).
Paulus berbicara tentang 'murka' Allah (Ay.5,8). Yang ternyata adalah kasih Tuhan, kemarahan yang adil terhadap dosa. Tetapi Paulus tidak memulai dengan 'kemarahan' Allah. Ia memulai dengan 'kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya' (Ay.4). Tuhan adalah kasih. Murka adalah pilihan terakhir - bagi mereka yang 'yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.' (Ay.8).
Tuhan mengasihi semua orang. Dia 'tidak memandang bulu' (Ay.11). Dia mengasihi baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi. Tuhan tidak memihak. Dia adalah hakim yang adil.
Kita semua telah berdosa dan tidak bisa berdalih: 'dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.’ (Ay.1).
Sangat mudah untuk menilai orang lain tentang hal-hal yang ternyata kita lakukan sendiri. Kita cenderung melihat diri kita sendiri melalui kacamata hitam dan melihat orang lain melalui kaca pembesar. Pikiran untuk menghakimi berfokus pada apa yang salah dengan orang lain, bukan pada apa yang benar.
Lima kitab pembuka Perjanjian Lama menetapkan hubungan Allah dengan umat-Nya dan memberi petunjuk tentang cara hidup. Tetapi 'bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.' (Ay.13). Jadi kita semua akan dinilai berdasarkan apa yang kita ketahui. Bagi beberapa orang, itu adalah hukum Tuhan, bagi yang lain hati nurani mereka sendiri: 'Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.' (Ay.15).
Kita semua perlu bertobat. Kebaikan Tuhan dimaksudkan untuk menuntun kita pada pertobatan. Saat Anda bertobat dan berbalik kepada Tuhan, Anda mendapatkan kesempatan lagi, peluang kehidupan baru. Pertobatan bukan hanya berbalik dari dosa, tetapi berbalik kepada Tuhan.
Doa
Tuhan, ampuni aku ketika aku menghakimi orang lain. Terima kasih bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru, kesempatan baru.
Yunus 1:1–4:11
Yunus mengingkari panggilan Tuhan 1Datanglah firman Tuhan kepada Yunus bin Amitai, demikian: 2 “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” 3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan.
4 Tetapi Tuhan menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. 5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak. 6 Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: “Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa.” 7 Lalu berkatalah mereka satu sama lain: “Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini.” Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi.
8 Berkatalah mereka kepadanya: “Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?” 9 Sahutnya kepada mereka: “Aku seorang Ibrani; aku takut akan Tuhan, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan.” 10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: “Apa yang telah kauperbuat?” – sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan Tuhan. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. 11 Bertanyalah mereka: “Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora.” 12 Sahutnya kepada mereka: “Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu.” 13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka. 14 Lalu berserulah mereka kepada Tuhan, katanya: “Ya Tuhan, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, Tuhan, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki.” 15 Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk. 16 Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada Tuhan, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi Tuhan serta mengikrarkan nazar.
17 Maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.
Doa ucapan syukur Yunus
2Berdoalah Yunus kepada Tuhan, Allahnya, dari dalam perut ikan itu, 2 katanya:
“Dalam kesusahanku aku berseru kepada Tuhan,
dan Ia menjawab aku,
dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak,
dan Kaudengarkan suaraku.
3 Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam,
ke pusat lautan,
lalu aku terangkum oleh arus air;
segala gelora dan gelombang-Mu
melingkupi aku.
4 Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mata-Mu.
Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?
5 Segala air telah mengepung aku, mengancam nyawaku;
samudera raya merangkum aku;
lumut lautan membelit kepalaku
6 di dasar gunung-gunung.
Aku tenggelam ke dasar bumi;
pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya.
Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur,
ya Tuhan, Allahku.
7 Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku,
teringatlah aku kepada Tuhan,
dan sampailah doaku kepada-Mu,
ke dalam bait-Mu yang kudus.
8 Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan,
merekalah yang meninggalkan Dia,
yang mengasihi mereka dengan setia.
9 Tetapi aku, dengan ucapan syukur
akan kupersembahkan korban kepada-Mu;
apa yang kunazarkan akan kubayar.
Keselamatan adalah dari Tuhan!”
10 Lalu berfirmanlah Tuhan kepada ikan itu, dan ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat.
Pertobatan Niniwe
3Datanglah firman Tuhan kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: 2 “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu.” 3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah.
Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” 5 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. 6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. 7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. 8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. 9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.” 10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Yunus belajar menginsyafi, bahwa Allah mengasihi bangsa-bangsa lain
4Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia. 2 Dan berdoalah ia kepada Tuhan, katanya: “Ya Tuhan, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. 3 Jadi sekarang, ya Tuhan, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup.” 4 Tetapi firman Tuhan: “Layakkah engkau marah?”
5 Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu.
6 Lalu atas penentuan Tuhan Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu. 7 Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu. 8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: “Lebih baiklah aku mati dari pada hidup.” 9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: “Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?” Jawabnya: “Selayaknyalah aku marah sampai mati.”
10 Lalu Allah berfirman: “Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. 11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?”
Komentar
Meraih Kesempatan Kedua
Yunus berbeda dari nabi lainnya. Seperti dikatakan Eugene Peterson, 'Dia bukan pahlawan yang terlalu tinggi dan kuat untuk kita kenal - dia tidak melakukan sesuatu yang hebat.'
Buku ini dimulai ketika Yunus tidak mentaati Tuhan, dan berakhir dengan mengeluh tentang apa yang telah dilakukan Tuhan. Dia adalah pria yang depresi berat. Tuhan bekerja di dalam dan di sekitar kelemahan Yunus untuk mencapai tujuannya.
Masing-masing dari keempat bab singkat ini memberi tahu kita sesuatu tentang kasih Allah:
Kasih Tuhan tidak akan pernah melepaskan Anda (Bab 1)
Anda tidak dapat berhasil melarikan diri dari Tuhan atau dari panggilan-Nya. Yunus adalah seorang pengkhotbah terkenal (2 Raja-raja 14:25). Dia diperintah untuk pergi ke Niniwe (Yunus 1:2). Namun, ia justru pergi ke Tarsis - yang sekarang menjadi Costa Brava di Spanyol barat daya (tapi Yunus tidak liburan!).Anda bisa lari dari Tuhan, tetapi Anda tidak bisa bersembunyi. Yunus berakhir dengan keadaan yang berantakan. Mudah untuk berpikir bahwa ketidaktaatan kita tidak akan mempengaruhi siapa pun kecuali kita. Kisah ini menunjukkan bahwa ketidaktaatan kita memiliki konsekuensi bagi orang lain.
Terkadang badai yang kita hadapi dalam kehidupan adalah hasil dari ketidaktaatan kita sendiri. Badai mengamuk, dan Yunus tahu itu adalah kesalahannya. Dia siap untuk mati dan menuntut agar dilempar ke laut, tetapi 'Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus' (Ay.17). Kasih Tuhan tidak akan membiarkan dia pergi.
Kasih Tuhan dapat menggapai Anda tidak peduli seberapa jauh Anda telah jatuh (Bab 2)
Tidak peduli betapa putus asa atau kehilangan harapan Anda, tidak ada kata terlambat. Ketika Yunus mencapai dasar batu, dari dalam ikan Yunus berdoa: 'Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku' (2:2).Yunus menyadari apa yang manusia lewatkan ketika mereka tidak mengikuti Tuhan. 'Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia.' (Ay.8). Sangat mudah untuk menaruh kepercayaan kita pada sesuatu selain Tuhan. Kita begitu sering menaruh kepercayaan kita pada 'berhala' uang, kesuksesan, ketenaran, atau seks. Apa pun yang menjauhkan Anda dari Allah menghalangi Anda untuk menerima kasih karunia yang dapat menjadi milik Anda.
Tidak ada situasi dimana Tuhan tidak dapat menyelamatkan Anda jika Anda berseru kepadanya.
Kasih Tuhan berarti Anda mendapat kesempatan baru (Bab 3) Allah memberikan Yunus kesempatan kedua, dan ketika Yunus mengambilnya, hasilnya adalah dampak kekal bagi banyak orang.
Kemudian firman Tuhan datang kepada Yunus untuk kedua kalinya: ‘Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu’ (3:2). Kesempatan pertama dikacaukan; namun untuk kedua kalinya Tuhan memakai dia dengan kuat.
Tidak hanya memberi kesempatan kedua kepada Yunus, Tuhan juga memberi kesempatan kedua kepada kota Niniwe.
Niniwe adalah kota besar (1:2; 3:2). Kota ini berpenduduk lebih dari 120.000 orang (4:11). Sebagai hasil dari pesan Yunus, orang-orang bertobat; mereka percaya (3: 5). Raja percaya (Ay.7–9). Kebangunan rohani terjadi sebagai dampak dari khotbah satu orang. Ribuan orang diselamatkan (Ay.10).
Kasih Tuhan menyebar ke semua ciptaannya (Bab 4) Tuhan mencintai semua orang dan ingin berbelas kasih kepada setiap orang, kota, dan bangsa di bumi.
Setelah semua keberhasilan penginjilannya, Yunus jatuh ke dalam depresi yang dalam lagi. Dia marah pada Tuhan (4:1). Yunus cepat marah, tidak seperti Tuhan yang adalah 'Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya ' (Ay.2).
Kita dapat melihat sekarang mengapa Yunus melarikan diri pada awalnya. Dia merasa kesal karena mereka telah bertobat. Orang Niniwe adalah penindas yang kejam. Mereka adalah penyihir, penyiksa, serakah, dan prostitusi. Namun mereka bertobat dan Tuhan mengampuni mereka. Namun, hari ini, beberapa orang merasa sulit ketika orang-orang yang benar-benar jahat bertobat dan Tuhan mengampuni mereka.
Tuhan memberi Yunus sebuah peggambaran. Dia menyediakan tanaman untuk memberinya keteduhan. Dia senang dengan itu. Kemudian Tuhan menghancurkannya (Ay.7). Tetapi Tuhan menunjukkan kasih-Nya yang besar untuk semua ciptaan-Nya (tidak seperti perhatian Yunus, yang pemikirannya sempit dan egois, Ay.10-11).
Salah satu karakteristik luar biasa Tuhan adalah berbelas kasih. Belas kasih berarti bersikap baik dan murah hati kepada orang-orang yang tidak pantas mendapatkannya. Tuhan telah mengulurkan rahmat-Nya kepada Anda dan saya melalui Yesus Kristus dan belas kasihnya tidak pernah habis.
Doa
Tuhan, terima kasih atas kasih yang agung. Terima kasih, bahkan ketika aku mengacaukannya, Engkau memberi kesempatan lagi. Bantu aku untuk membawa kabar baik tentang kasih-Mu kepada orang lain sehingga mereka juga dapat kembali kepada kasih-Mu.
Pippa menambahkan
Yunus 1:1–4:11
Yunus lebih khawatir tentang penilaian orang dibanding menyelamatkan ribuan orang. Fokus kita adalah pada apa yang kita lakukan, bukan seperti apa penampilan kita.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Second Life quote cited in, Robert M. Geraci, Virtually Sacred: Myth and Meaning in World of Warcraft and Second Life, (OUP USA, 2014), p.101
Eugene Peterson, The Message, 'Introduction to Jonah', (NavPress, 1993), p.1265
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
The One Year® is a registered trademark of Tyndale House Publishers used by permission