Dia Memberikan Anda Kekuatan
pengantar
Saya selalu mendapat panggilan telepon. Panggilan tersebut kebanyakan datangnya dari pemimpin-pemimpin gereja dan dari berbagai bagian gereja. Percakapan yang dilakukan selalu percakapan telepon yang cukup panjang. Mereka hendak mengetahui: ‘Bagaimana bisa Anda menarik banyak orang dari luar gereja untuk bergabung ke dalam Alpha?’ ‘Memangnya Alpha itu apa?’ ‘Bagaimana menjalankannya?’
Saya saat itu merasa mungkin solusi terbaiknya yaitu mengumpulkan mereka dalam satu tempat dan menjelaskannya di waktu yang sama. Dan hasilnya, kami mengadakan Konferensi Alpha pertama kami pada bulan Mei 1993. Kami terkejut karena banyak pemimpin gereja yang hadir. Saya termasuk baru dalam pelayanan Kristen dan saya gugup karena banyaknya pemimpin gereja pada saat itu dan karena kebanyakan mereka jauh lebih berpengalaman dalam pelayanan dibandingkan saya.
Firman rasul Paulus, dalam renungan Perjanjian Baru hari ini, tampaknya merangkum perasaan saya saat itu. Saya membacakannya pada para utusan di awal konferensi:
‘Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah’ (1 Korintus 2:1-5).
Saya dulu mengira saya telah menjelaskan apa Alpha itu kepada kelompok pemimpim gereja ini. Saya tak perlu menjelaskannya lagi. Tapi nyatanya, di akhir konferensi, kami diundang untuk mengadakan lebih banyak konferensi. Beberapa tahun kemudian, kami telah mengadakan ratusan konferensi. Di setiap Konferensi Alpha, saya mulai dengan membacakan 1 Korintus 2:1-5. Hal yang selalu yang saya rasakan adalah saya selalu merasa gugup juga selalu ada kelemahan, ketakutan, dan kegentaran. Tapi, terimakasih TUHAN, semua tidak tergantung pada perkataan yang bijak tetapi pada karya kuasa Roh. Dan kuasa Allah sempurna dalam kelemahan saya (2 Korintus 12:9).
Ada sisi baiknya ‘kelemahan’, ‘ketakutan’ dan ‘kegentaran’. Ada juga sisi buruknya. Dalam renungan hari ini, kita dapat lihat baik sisi baik dan buruknya kelemahan, ketakutan dan kegentaran.
Mazmur 91:1–8
Dalam lindungan Allah
91Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi
dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa
2 akan berkata kepada Tuhan: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku,
Allahku, yang kupercayai.”
3 Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung,
dari penyakit sampar yang busuk.
4 Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau,
di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung,
kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
5 Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam,
terhadap panah yang terbang di waktu siang,
6 terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap,
terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
7 Walau seribu orang rebah di sisimu,
dan sepuluh ribu di sebelah kananmu,
tetapi itu tidak akan menimpamu.
8 Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri
dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.
Komentar
Ketakutan dan iman
‘Engkau tak usah takut’ (Ay.5) tulis sang pemazmur. Dia memberikan Anda jawaban atas ‘ketakutan’ dalam makna negatif. Tulisnya, ‘Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang’ (Ay.5-6).
Jawaban atas ketakutan adalah hubungan yang dekat dengan TUHAN, yaitu ‘duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa’ (Ay.1). Kebalikannya takut adalah percaya pada Allah (Ay.2).
Ada kaitan yang kuat antara pikiran dan perkataan Anda. Pikiran keluar dalam bentuk perkataan. Tapi juga, perkataan Anda dapat mempengaruhi pikiran. Perkataan Anda pada Allah dapat mengubah pemikiran Anda. Pemazmur mengatakan pada kita untuk berbicara keras tentang kebaikan Allah: ‘akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."’ (Ay.2).
Dia berjanji ‘melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok’ (Ay.3-4).
Ketakutan dapat menghancurkan nikmatnya masa kini. Allah telah membangkitkan Yesus dari kematian. Dengan begitu, Dia membebaskan Anda dari rasa takut akan kematian dan semua ketakutan yang bersamanya. ‘Di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung’ (Ay.4). Anda tak usah takut akan masa depan dan Anda bisa menikmati masa kini tanpa rasa takut.
Doa
TUHAN, terimakasih karena aku dapat tinggal dalam perlindungan-Mu dan beristirahat dalam naungan-Mu. Aku berseru kepada Engkau saat ini: ‘Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai’ (Ay.2).
1 Korintus 1:18–2:5
Hikmat Allah dan hikmat manusia
18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. 19 Karena ada tertulis:
“Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat
dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.”
20 Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? 21 Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. 22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, 23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, 24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. 25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. 26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. 27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, 28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, 29 supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. 30 Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. 31 Karena itu seperti ada tertulis: “Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.”
2Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. 2 Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. 3 Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. 4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, 5 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
Komentar
Kekuatan dalam kelemahan
‘Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar,’ tulis rasul Paulus (2:3). Dia merasa tak sepenuhnya baik atas tugas dari Allah padanya, ‘Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh’ (Ay.4).
Lemahnya moral dan kepengecutan bukanlah suatu kebaikan. Namun, seperti yang kita lihat dalam renungan ini, ada sisi baik dari kelemahan, ketakutan dan kegentaran.
Allah membalikkan segalanya. Salib telah membalikkan: ‘Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah’ (1:18).
Yesus telah mati sebagai ‘tahanan’ negara. Dia mati oleh alat siksaan Romawi, yaitu kematian bagi orang-orang yang paling hina dan dibenci di masyarakat. Salib tidak menjadi simbol Kristianitas selama 100 tahun. Penyaliban dulu adalah tentang kelemahan, rasa malu dan kekalahan.
Saat itu, Korintus adalah pusat intelektual dunia. Tempat untuk para pendebat, pengajar keliling, dosen dan filsuf. Pikiran dan intelektualitas dinilai tinggi.
Pesan injil yang kita kabarkan tampaknya bodoh bagi banyak orang yang cerdas: bahwa kematian Yesus di atas kayu salib 2000 tahun lalu dapat secara total mengubah hidup Anda dan yang terlihat adalah ‘kebodohan’ bagi para cendekiawan dan ‘batu sandungan’ (Ay.23), bahkan bagi banyak orang-orang beragama.
Meskipun demikian, pesan sederhana ini menyelamatkan mereka yang percaya: ‘Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil... Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia’ (Ay.21,25).
Saat kita melihat di sekeliling kita, kita dapat melihat bahwa benar saat ini bahwa tak banyak dari mereka yang di gereja adalah yang ‘bijak’. Tak banyak yang ‘berpengaruh’. Dan tak banyak yang ‘terpandang’ (Ay.26). Tetapi tetaplah benar bahwa saat ini ‘apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat’ (Ay.27).
Jangan malu berbicara tentang pesan yang sangat sederhana, yang tampaknya bodoh bagi banyak orang. Tidak usah mencoba dan datang dengan ‘kata-kata yang indah atau dengan hikmat’ (2:1). Berfokuslah pada pesan ‘Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan’ (Ay.2).
Wajar bila kita mengalami kelemahan, ketakutan dan kegentaran (Ay.3). Yang penting bukan apakah Anda menggunakan kata-kata yang bijak dan indah tetapi karya kekuatan Roh (Ay.4). Dan kuasa-Nya menjadi sempurna dalam kelemahan kita. Seringkali, kita mau mengandalkan Allah sepenuhnya hanya ketika kita merasa lemah. Paulus sangat bergantung pada Roh Kudus untuk berbicara melalui-Nya. Seberapa pun buruk keadaan Anda, jika Anda meminta Roh Kudus untuk berbicara melalui Anda, Dia akan melakukannya.
Doa
TUHAN, terimakasih atas pesan Yesus dan kematian-Nya, yang mana adalah kuasa Allah. Terimakasih karena aku tidak perlu kefasihan atau hikmat superior. Walaupun aku berbicara dalam kelemahan, ketakutan dan kegentaran, aku berdoa agar Engkau menyertaiku dalam pengabaran pesan-Mu dengan karya kuasa Roh.
1 Tawarikh 19:1–22:1
Daud berperang melawan bani Amon dan orang Aram
(2 Sam. 10:1-19)
19Sesudah itu matilah Nahas, raja bani Amon, lalu anaknya menjadi raja menggantikan dia. 2 Lalu berkatalah Daud: “Aku akan menunjukkan persahabatan kepada Hanun bin Nahas, sebab ayahnya telah menunjukkan persahabatan kepadaku.” Sebab itu Daud mengirim utusan untuk menyampaikan pesan turut berdukacita kepadanya karena kematian ayahnya. Tetapi ketika pegawai-pegawai Daud sampai ke negeri bani Amon itu, kepada Hanun, untuk menyampaikan pesan turut berdukacita kepadanya, 3 berkatalah pemuka-pemuka bani Amon itu kepada Hanun: “Apakah menurut anggapanmu Daud hendak menghormati ayahmu, karena ia telah mengutus kepadamu orang-orang yang menyampaikan pesan turut berdukacita? Bukankah dengan maksud untuk menyelidik, untuk mengintai dan menghancurkan negeri ini maka pegawai-pegawainya datang kepadamu?”
4 Lalu Hanun menyuruh menangkap pegawai-pegawai Daud itu, disuruhnya mencukur mereka dan memotong pakaian mereka pada bagian tengah sampai pangkal paha mereka, kemudian dilepasnya mereka. 5 Ketika mereka berjalan pulang, diberitahukan kepada Daud tentang orang-orang itu, lalu disuruhnya orang menemui mereka, sebab orang-orang itu sangat dipermalukan. Raja berkata: “Tinggallah di Yerikho sampai janggutmu itu tumbuh, kemudian datanglah kembali.”
6 Setelah dilihat bani Amon, bahwa mereka telah membuat dirinya dibenci oleh Daud, maka Hanun dan bani Amon itu mengirim seribu talenta perak untuk menyewa kereta dan orang-orang berkuda dari Aram-Mesopotamia, dari Aram-Maakha dan dari Aram-Zoba. 7 Mereka menyewa tiga puluh dua ribu kereta, serta raja negeri Maakha dengan tentaranya, yang datang berkemah dekat Medeba. Juga bani Amon itu berkumpul dari kota-kota mereka dan datang untuk berperang. 8 Ketika Daud mendengar hal itu, disuruhnyalah Yoab maju dengan segenap tentara dan pahlawan. 9 Lalu bani Amon maju, diaturnya barisan perangnya di depan pintu kota, sedang raja-raja yang ikut datang ada tersendiri di padang. 10 Ketika Yoab melihat, bahwa serangan itu mengancam dia dari depan dan dari belakang, maka dipilihnyalah sebagian dari orang pilihan Israel, lalu ia mengatur barisan mereka berhadapan dengan orang Aram itu. 11 Selebihnya dari rakyat itu ditempatkannya di bawah pimpinan Abisai, adiknya, dan mereka mengatur barisannya berhadapan dengan bani Amon itu. 12 Lalu berkatalah Yoab: “Jika orang Aram itu lebih kuat dari padaku, maka haruslah engkau menolong aku, tetapi jika bani Amon itu lebih kuat dari padamu, maka aku akan menolong engkau. 13 Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. Tuhan kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.” 14 Lalu Yoab dan tentara yang bersama-sama dengan dia maju menghadapi orang Aram itu untuk berperang dan orang-orang itu melarikan diri dari hadapannya. 15 Ketika bani Amon melihat, bahwa orang Aram sudah melarikan diri, maka mereka pun larilah dari hadapan Abisai, adik Yoab, dan masuk ke dalam kota. Sesudah itu Yoab pulang ke Yerusalem.
16 Ketika orang Aram melihat, bahwa mereka telah terpukul kalah oleh orang Israel, maka mereka mengirim utusan-utusan dan menyuruh orang Aram yang di seberang sungai Efrat maju berperang di bawah pimpinan Sofakh, panglima tentara Hadadezer. 17 Setelah hal itu diberitahukan kepada Daud, maka dikumpulkannya seluruh orang Israel, diseberanginya sungai Yordan, lalu sampai ke dekat mereka, dan diaturnya barisannya melawan mereka. Ketika Daud mengatur barisannya berhadapan dengan orang Aram itu untuk berperang, maka mereka bertempur melawan dia, 18 tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud membunuh dari orang Aram itu tujuh ribu ekor kuda kereta dan empat puluh ribu orang pasukan berjalan kaki; juga Sofakh, panglima tentara itu, dibunuhnya. 19 Ketika dilihat orang-orang yang takluk kepada Hadadezer, bahwa mereka telah terpukul kalah oleh orang Israel, maka mereka mengadakan perdamaian dengan Daud dan takluk kepadanya; sesudah itu orang Aram tidak mau lagi memberi pertolongan kepada bani Amon.
Perang melawan bani Amon berakhir
(2 Sam. 12:26-31)
20Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Yoab membawa keluar bala tentaranya, lalu ia memusnahkan negeri bani Amon, kemudian ia maju dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. Yoab memukul kalah Raba dan meruntuhkannya. 2 Sesudah itu Daud mengambil mahkota dari kepala raja mereka, beratnya ternyata setalenta emas, bertatahkan sebuah batu permata yang mahal dan itu dikenakan pada kepala Daud. Juga diangkutnya banyak sekali jarahan dari kota itu. 3 Penduduk kota itu diangkutnya dan dipaksanya bekerja dengan gergaji, penggerek besi dan kapak. Demikianlah juga diperlakukan Daud segala kota bani Amon. Sesudah itu pulanglah Daud dengan seluruh tentara ke Yerusalem.
Peperangan melawan orang Filistin
(2 Sam. 21:18-22)
4 Sesudah itu timbullah pertempuran melawan orang Filistin di Gezer; pada waktu itu Sibkhai, orang Husa, memukul kalah Sipai, seorang dari keturunan raksasa, dan mereka ditundukkan.
5 Maka terjadilah lagi pertempuran melawan orang Filistin, lalu Elhanan bin Yair menewaskan Lahmi, saudara Goliat, orang Gat itu, yang gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun.
6 Lalu terjadi lagi pertempuran di Gat; dan di sana ada seorang yang tinggi perawakannya, yang tangannya dan kakinya masing-masing berjari enam: dua puluh empat seluruhnya; juga orang ini termasuk keturunan raksasa. 7 Ia mengolok-olok orang Israel, maka Yonatan, anak Simea kakak Daud, menewaskannya.
8 Orang-orang ini termasuk keturunan raksasa di Gat; mereka tewas oleh tangan Daud dan oleh tangan orang-orangnya.
Pendaftaran dan hukuman
(2 Sam. 24:1-17)
21Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel. 2 Lalu berkatalah Daud kepada Yoab dan kepada para pemuka rakyat: “Pergilah, hitunglah orang Israel dari Bersyeba sampai Dan, dan bawalah hasilnya kepadaku, supaya aku tahu jumlah mereka.” 3 Lalu berkatalah Yoab: “Kiranya Tuhan menambahi rakyat-Nya seratus kali lipat dari pada yang ada sekarang. Ya tuanku raja, bukankah mereka sekalian, hamba-hamba tuanku? Mengapa tuanku menuntut hal ini? Mengapa orang Israel harus menanggung kesalahan oleh karena hal itu?” 4 Namun titah raja itu terpaksa diikuti oleh Yoab, maka pergilah Yoab menjelajahi seluruh Israel, kemudian kembali ke Yerusalem. 5 Lalu Yoab memberitahukan kepada Daud hasil pendaftaran rakyat. Di antara seluruh orang Israel ada sejuta seratus ribu orang yang dapat memegang pedang, dan orang Yehuda ada empat ratus tujuh puluh ribu orang yang dapat memegang pedang. 6 Orang Lewi dan Benyamin tidak dimasukkannya dalam pendaftaran, sebab titah raja itu dianggap keji oleh Yoab.
7 Tetapi hal itu jahat di mata Allah, sebab itu dihajar-Nya orang Israel. 8 Lalu berkatalah Daud kepada Allah: “Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini; maka sekarang, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh.” 9 Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Gad, pelihat Daud: 10 “Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah firman Tuhan: tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu dari padanya, maka Aku akan melakukannya kepadamu.” 11 Kemudian datanglah Gad kepada Daud, lalu berkatalah ia kepadanya: “Beginilah firman Tuhan: Haruslah engkau memilih: 12 tiga tahun kelaparan atau tiga bulan lamanya melarikan diri dari hadapan lawanmu, sedang pedang musuhmu menyusul engkau, atau tiga hari pedang Tuhan, yakni penyakit sampar, ada di negeri ini, dan malaikat Tuhan mendatangkan kemusnahan di seluruh daerah orang Israel. Maka sekarang, timbanglah jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang mengutus aku.” 13 Lalu berkatalah Daud kepada Gad: “Sangat susah hatiku, biarlah kiranya aku jatuh ke dalam tangan Tuhan, sebab sangat besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia.” 14 Jadi Tuhan mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel, maka tewaslah dari orang Israel tujuh puluh ribu orang. 15 Pula Allah mengutus malaikat ke Yerusalem untuk memusnahkannya, dan ketika hendak dimusnahkannya, maka Tuhan melihatnya, lalu menyesallah Ia karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya itu, lalu berfirmanlah Ia kepada malaikat pemusnah itu: “Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu!” Pada waktu itu malaikat Tuhan itu sedang berdiri dekat tempat pengirikan Ornan, orang Yebus. 16 Ketika Daud mengangkat mukanya, maka dilihatnyalah malaikat Tuhan berdiri di antara bumi dan langit, dengan di tangannya pedang terhunus yang diacungkan ke atas Yerusalem. Lalu dengan berpakaian kain kabung sujudlah Daud dan para tua-tua. 17 Dan berkatalah Daud kepada Allah: “Bukankah aku ini yang menyuruh menghitung rakyat dan aku sendirilah yang telah berdosa dan yang melakukan kejahatan, tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Ya Tuhan, Allahku, biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku, tetapi janganlah tulah menimpa umat-Mu.” Mezbah didirikan dekat Yerusalem
Tulah berhenti
(2 Sam. 24:18-25)
18 Kemudian malaikat Tuhan menyuruh Gad mengatakan kepada Daud, bahwa Daud harus pergi untuk mendirikan mezbah bagi Tuhan di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu. 19 Lalu pergilah Daud, sesuai dengan perkataan Gad yang diucapkannya demi nama Tuhan. 20 Ornan sedang mengirik gandum; ketika ia memalingkan diri, dilihatnyalah malaikat itu; keempat anaknya yang bersama-sama dengan dia menyembunyikan diri. 21 Ketika Daud sampai kepada Ornan, maka Ornan mengangkat mukanya dan melihat Daud, lalu keluarlah ia dari tempat pengirikan, kemudian sujudlah ia kepada Daud dengan mukanya ke tanah. 22 Berkatalah Daud kepada Ornan: “Berikanlah kepadaku tempat pengirikan ini, supaya aku mendirikan di sini mezbah bagi Tuhan; baiklah berikan itu kepadaku dengan harga penuh, supaya tulah ini berhenti menimpa rakyat.” 23 Jawab Ornan kepada Daud: “Ambillah, dan baiklah tuanku raja melakukan apa yang dipandangnya baik. Lihatlah, aku berikan lembu ini untuk korban bakaran dan eretan-eretan pengirik ini untuk kayu bakar dan gandum untuk korban sajian, semuanya itu kuberikan.” 24 Tetapi berkatalah raja Daud kepada Ornan: “Bukan begitu, melainkan aku mau membelinya dengan harga penuh, sebab aku tidak mau mengambil milikmu untuk Tuhan dan tidak mau mempersembahkan korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa.” 25 Maka Daud memberikan kepada Ornan sebagai bayaran tempat itu emas seberat enam ratus syikal. 26 Lalu Daud mendirikan di sana mezbah bagi Tuhan, mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan dan memanggil Tuhan. Maka Tuhan menjawab dia dengan menurunkan api dari langit ke atas mezbah korban bakaran itu. 27 Lalu berfirmanlah Tuhan kepada malaikat itu supaya dikembalikannya pedangnya ke dalam sarungnya.
28 Pada waktu itu juga Daud mempersembahkan korban di sana, ketika ia melihat, bahwa Tuhan telah menjawab dia di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu. 29 Kemah Suci, yang dibuat Musa di padang gurun, dan mezbah korban bakaran pada waktu itu ada di bukit pengorbanan di Gibeon, 30 tetapi Daud tidak berani pergi ke sana berhadapan dengan Allah untuk menanyakan petunjuk-Nya, sebab ia takut kepada pedang malaikat Tuhan itu.
22Lalu berkatalah Daud: “Di sinilah rumah Tuhan, Allah kita, dan di sinilah mezbah untuk korban bakaran orang Israel.”
Komentar
Ketakutan dan kegentaran
‘Takut dan gentar’ di hadapan Allah tak selalu salah. Justru, terkadang itu tepat.
Penulis kitab Tawarikh menjadikan jelas penjelasan yang tidak jelas di awal , bahwa setanlah yang ‘membujuk Daud untuk menghitung orang Israel’ (21:1). Yoab mencoba untuk membujuk Daud agar tidak melakukannya (Ay.3). Tetapi Daud bersikeras. ‘Tetapi hal itu jahat di mata Allah (mengandalkan sumber daya manusia)’ (Ay.7).
Tidak terlalu jelas mengapa yang dilakukan Daud tersebut menjadi semacam dosa besar, tetapi jelas Daud telah berdosa sebagaimana Daud berkata pada Allah, ‘Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini; maka sekarang, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh’ (Ay.8).
Dengan takut dan gentar, Daud berkata, ‘Sangat susah hatiku, biarlah kiranya aku jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab sangat besar kasih sayang-Nya’ (Ay.13).
Ketika Daud datang mempersembahkan korban kepada Allah, dia berkata, ‘aku mau membelinya dengan harga penuh, sebab aku tidak mau mengambil milikmu untuk TUHAN dan tidak mau mempersembahkan korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa’ (Ay.24). Dia berseru pada Allah dan TUHAN menjawab dia ‘dengan menurunkan api dari langit’ (Ay.26).
Doa
TUHAN, aku datang pada-Mu saat ini dalam kelemahan dan gentarku, meminta agar kuasa-mu jadi sempurna dalam kelemahaku (2 Korintus 12:9).
Pippa menambahkan
1 Korintus 1:27
‘Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat.’
Saya sudah jelas bahwa saya termasuk ke dalam kategori lemah dan bodoh. Terimakasih TUHAN karena memilihku.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.