Hari 22

Berapa Lama, Ya Tuhan?

Kebijaksanaan Mazmur 13:1-6
Perjanjian Baru Matius 15:10-39
Perjanjian Lama Kejadian 43:1–44:34

pengantar

Pernahkah kamu melalui saat-saat dalam hidupmu ketika kamu bertanya-tanya, 'Berapa lama, ya Tuhan?' Berapa lama perjuangan dan kekecewaan ini akan berakhir? Berapa lama kita akan mengalami kesulitan keuangan ini? Berapa lama masalah kesehatan ini akan bertahan? Berapa lama kesulitan dalam hubungan ini akan berakhir? Berapa lama saya akan berjuang dengan kecanduan ini? Berapa lama godaan kuat ini akan berakhir? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi kehilangan ini?

Pippa dan saya terkadang mengunjungi St Peter's Brighton, salah satu dari gereja yang kami rintis. Pada akhir satu kebaktian, seorang wanita mendatangi saya dan memberi tahu saya bahwa selama tiga puluh tujuh tahun, dia telah berdoa bagi suaminya untuk menemukan iman di dalam Kristus. Dan selama tiga puluh tujuh tahun yang panjang itu, dia berseru, 'Berapa lama, ya Tuhan, berapa lama?' (Mazmur 13:2).

Ketika St Peter dibuka kembali pada tahun 2009, suaminya memutuskan kalau dia pergi ke gereja dengannya. Pada saat dia masuk ke St Peter, dia merasakan dia telah ‘kembali ke rumahnya’ dan sudah 'dilahirkan kembali'. Sekarang dia mencintai gereja dan datang setiap minggu. Sepanjang percakapan kami, dia terus mengulangi, dengan ekspresi sukacita besar di wajahnya: 'Berapa lama, ya Tuhan, berapa lama?' Tuhan telah mendengar. Dan akhirnya, doanya dijawab.

Empat kali berturut-turut, Daud berteriak, 'Berapa lama ...?' (Ay.1–2).

Ada saat-saat ketika tampak bahwa Allah telah melupakan kita (Ay.1a). Sepertinya dia menyembunyikan wajah-NYA (Ay.1b). Untuk beberapa alasan yang tidak bisa dijelaskan kita tidak merasakan kehadiran-NYA bersama kita. Setiap hari tampaknya menjadi perjuangan – menaruh kekuatiran dalam diri kita (Ay.2a). Setiap hari membawa kesedihan (Ay.2b). Sepertinya kita kalah dalam pertempuran dan musuh meninggikan diri atas kita (Ay.2c).

Bagaimana seharusnya kamu menanggapi masa-masa seperti ini?

Kebijaksanaan

Mazmur 13:1-6

Doa kepercayaan

13Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud.

2 Berapa lama lagi, Tuhan, Kaulupakan aku terus-menerus?
  Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?
3 Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku,
  dan bersedih hati sepanjang hari?
  Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?
4 Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya Tuhan, Allahku!
  Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati,
5 supaya musuhku jangan berkata: “Aku telah mengalahkan dia,”
  dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.
6 Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya,
  hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.
  Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.

Komentar

Majulah

Dalam mazmur hari ini, kita melihat empat hal yang kamu harus terus lakukan dalam masa-masa sulit:

  1. Tetap berdoa
    Daud terus berseru kepada Tuhan, ‘Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya Tuhan, Allahku! Buatlah mataku bercahaya,’ (Ay.3). Dia mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. Jangan pernah menyerah untuk tetap berdoa bahkan ketika Tuhan terlihat tidak mendengar.

  2. Tetap percaya
    ‘Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya’ (Ay.5a). ‘Hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu’ (Ay.5a, MSG). Relatif mudah untuk memiliki iman ketika segalanya berjalan dengan baik, tetapi ujian iman adalah ketika segala sesuatu tampaknya tidak berjalan baik.

  3. Tetap bersukacita
    Dia tidak bersukacita dalam pencobaan, tetapi dalam keselamatan Allah. Dia berkata, 'Hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu’ (Ay.5b). ‘Aku merayakan penyelamatan-Mu’ (Ay.5b).

  4. Tetap menyembah

    Terlepas dari semua yang telah dilaluinya, Daud dapat melihat kebaikan Tuhan: 'Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku’ (Ay.6). Dia mengingat semua yang telah dilakukan Allah baginya.

    Ketika kamu mulai memuji dan menyembah Tuhan, itu membawa perspektif bagi masalahmu. Terkadang, saya merasa bersyukur untuk melihat kembali kehidupan saya dan berterima kasih kepada Tuhan karena telah membawa saya melalui begitu banyak perjuangan pribadi saya, kekecewaan, dan kesedihan, dan untuk mengingat bagaimana, melalui itu semua, 'Dia telah baik kepada saya' (Ay.6).

Doa

Tuhan, aku memujimu hari ini. Terima kasih atas kebaikanmu kepadaku. Untuk semua pencobaan yang ada di depan, aku percaya atas besarnya kasih-Mu.

Perjanjian Baru

Matius 15:10-39

10 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka: 11 “Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.”

12 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: “Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?” 13 Jawab Yesus: “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya. 14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang.”

15 Lalu Petrus berkata kepada-Nya: “Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami.” 16 Jawab Yesus: “Kamu pun masih belum dapat memahaminya? 17 Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban? 18 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. 19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. 20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang.”

Perempuan Kanaan yang percaya

(Mrk. 7:24-30)
21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. 22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” 23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.” 24 Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” 25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku.” 26 Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” 27 Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” 28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Yesus menyembuhkan banyak orang sakit

29 Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ. 30 Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. 31 Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.

Yesus memberi makan empat ribu orang

(Mrk. 8:1-10)
32 Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” 33 Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: “Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” 34 Kata Yesus kepada mereka: “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh,” jawab mereka, “dan ada lagi beberapa ikan kecil.” 35 Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. 36 Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak. 37 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh. 38 Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak. 39 Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu pulang. Ia naik perahu dan bertolak ke daerah Magadan.

Komentar

Tetap mengikut Yesus

Penundaan tidak meniadakan janji-janji Allah. Tuhan tidak selalu mengubah situasi kita dengan segera. Sakit dan penderitaan akhirnya tidak akan dihapus sampai Yesus kembali. Kisah-kisah ini, serta pengalaman kita tentang mukjizat dan penyembuhan, adalah awal dari apa yang akan terjadi kemudian.

Kebaikan Allah dinyatakan di dalam Yesus. Sekali lagi, dalam bagian ini, kita melihat kebaikan Yesus yang luar biasa dan bagaimana menghadapi dosa, penyakit, dan penderitaan.

  1. Terus perbarui pikiranmu

    Yesus berkata bahwa masalah kita bukanlah tentang hal-hal yang dangkal, seperti apa yang kita makan (Ay.11). Makanan masuk dan keluar dari tubuhmu (Ay.17). Hal-hal yang membahayakanmu berasal dari dalam - 'apa yang keluar dari mulut dimulai dari dalam hati' (Ay.17). Masalah sebenarnya adalah dosa di dalam hati: 'Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu, hujat. Itulah yang “menajiskan” orang’ (Ay.19-20a).

    Teguran kata-kata Yesus adalah bahwa sementara kita mungkin tidak melakukan pembunuhan atau perzinahan, kita semua jatuh pada rintangan pertama. Ciri pertama yang Yesus sebutkan adalah 'pikiran jahat'. Solusi bagi dosa kita bukanlah adat dari luar, seperti yang dikatakan oleh orang-orang Farisi. Hanya Tuhan yang dapat mengubah hati saya. Saya membutuhkan bantuan Roh Kudus untuk mengubah dan memurnikan saya.

  2. Terus berdoa untuk penyembuhan

    Ada beberapa hal yang lebih menyakitkan daripada melihat penderitaan anak-anakmu sendiri. Putri wanita Kanaan itu 'sangat menderita' (Ay.22). Ibu ini pasti telah berseru dalam hatinya, 'Berapa lama, ya Tuhan?' Tetapi, dia terus meminta kesembuhan dan menolak berkecil hati terhadap kenyataan bahwa Yesus sepertinya tidak menjawab permintaannya. 'Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku!” (Ay.25).

    Yesus melihat bahwa dia memiliki 'iman yang besar' dan Dia menyembuhkan putrinya (Ay.28). Dia melanjutkan untuk menyembuhkan 'yang lumpuh, yang buta, yang timpang, yang bisu dan banyak lagi yang lain' (Ay.30).

  3. Teruslah bertindak bagi orang yang lapar

    Yesus tidak hanya menangani masalah penyakit (Ay.22 dan seterusnya), Dia juga sangat peduli tentang pederitaan yang disebabkan oleh kelaparan. Dia berkata, ‘Hatiku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar’ (Ay.32).

    Yesus mampu melakukan banyak hal dengan begitu mudahnya. Dengan sedikit makanan yang diberikan kepadanya, Dia memberi makan orang banyak. Jika kamu memberi-Nya hidupmu dan sumber dayamu, sekecil apa pun itu bagimu, Tuhan mampu melipatgandakannya dan menggunakannya dengan sangat besar.

    Jika Yesus sangat peduli akan kelaparan yang bersifat sementara, betapa Ia harus lebih peduli lagi terhadap ratusan juta orang di dunia saat ini yang menderita kelaparan dan kekurangan gizi. Sebagai pengikut Yesus, kita dipanggil untuk bertindak atas kepentingan mereka.

Tentunya semua orang akan menyetujui Yesus. Tetapi tidak. Orang-orang Farisi tersinggung (Ay.12) ketika mereka mendengarnya. Jika Yesus bahkan menyinggung orang dengan apa yang dikatakannya, jangan heran jika beberapa orang tersinggung dengan apa yang kamu katakan dalam nama-Nya.

Doa

Tuhan, berikan aku belas kasih-Mu agar aku dapat mengasihi orang-orang yang menderita. Datanglah, Roh Kudus.

Perjanjian Lama

Kejadian 43:1–44:34

Saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk kedua kalinya

43Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu. 2 Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis dimakan, berkatalah ayah mereka: “Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita.” 3 Lalu Yehuda menjawabnya: “Orang itu telah memperingatkan kami dengan sungguh-sungguh: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu. 4 Jika engkau mau membiarkan adik kami pergi bersama-sama dengan kami, maka kami mau pergi ke sana dan membeli bahan makanan bagimu. 5 Tetapi jika engkau tidak mau membiarkan dia pergi, maka kami tidak akan pergi ke sana, sebab orang itu telah berkata kepada kami: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu.” 6 Lalu berkatalah Israel: “Mengapa kamu mendatangkan malapetaka kepadaku dengan memberitahukan kepada orang itu, bahwa masih ada adikmu seorang?” 7 Jawab mereka: “Orang itu telah menanyai kami dengan seksama tentang kami sendiri dan tentang sanak saudara kita: Masih hidupkah ayahmu? Adakah adikmu lagi? Dan kami telah memberitahukan semuanya kepadanya seperti yang sebenarnya. Bagaimana kami dapat menduga bahwa ia akan berkata: Bawalah ke mari adikmu itu.” 8 Lalu berkatalah Yehuda kepada Israel, ayahnya: “Biarkanlah anak itu pergi bersama-sama dengan aku; maka kami akan bersiap dan pergi, supaya kita tetap hidup dan jangan mati, baik kami maupun engkau dan anak-anak kami. 9 Akulah yang menanggung dia; engkau boleh menuntut dia dari padaku; jika aku tidak membawa dia kepadamu dan menempatkan dia di depanmu, maka akulah yang berdosa terhadap engkau untuk selama-lamanya. 10 Jika kita tidak berlambat-lambat, maka tentulah kami sekarang sudah dua kali pulang.” 11 Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: “Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam. 12 Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu bawa kembali; mungkin itu suatu kekhilafan. 13 Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan kembalilah pula kepada orang itu. 14 Allah Yang Mahakuasa kiranya membuat orang itu menaruh belas kasihan kepadamu, supaya ia membiarkan saudaramu yang lain itu beserta Benyamin kembali. Mengenai aku ini, jika terpaksa aku kehilangan anak-anakku, biarlah juga kehilangan!”

15 Lalu orang-orang itu mengambil persembahan itu dan mengambil uang dua kali lipat banyaknya, beserta Benyamin juga; mereka bersiap dan pergi ke Mesir. Kemudian berdirilah mereka di depan Yusuf. 16 Ketika Yusuf melihat Benyamin bersama-sama dengan mereka, berkatalah ia kepada kepala rumahnya: “Bawalah orang-orang ini ke dalam rumah, sembelihlah seekor hewan dan siapkanlah itu, sebab orang-orang ini akan makan bersama-sama dengan aku pada tengah hari ini.” 17 Orang itu melakukan seperti yang dikatakan Yusuf dan dibawanyalah orang-orang itu ke dalam rumah Yusuf. 18 Lalu ketakutanlah orang-orang itu, karena mereka dibawa ke dalam rumah Yusuf. Kata mereka: “Yang menjadi sebab kita dibawa ke sini, ialah perkara uang yang dikembalikan ke dalam karung kita pada mulanya itu, supaya kita disergap dan ditangkap dan supaya kita dijadikan budak dan keledai kita diambil.” 19 Karena itu mereka mendekati kepala rumah Yusuf itu, dan berkata kepadanya di depan pintu rumah: 20 “Mohon bicara tuan! Kami dahulu datang ke mari untuk membeli bahan makanan, 21 tetapi ketika kami sampai ke tempat bermalam dan membuka karung kami, tampaklah uang kami masing-masing dengan tidak kurang jumlahnya ada di dalam mulut karung. Tetapi sekarang kami membawanya kembali. 22 Uang lain kami bawa juga ke mari untuk membeli bahan makanan; kami tidak tahu siapa yang menaruh uang kami itu ke dalam karung kami.” 23 Tetapi jawabnya: “Tenang sajalah, jangan takut; Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan kepadamu harta terpendam dalam karungmu; uangmu itu telah kuterima.” Kemudian dikeluarkannyalah Simeon dan dibawanya kepada mereka.

24 Setelah orang itu membawa mereka ke dalam rumah Yusuf, diberikannyalah air, supaya mereka membasuh kaki; juga keledai mereka diberinya makan. 25 Sesudah itu mereka menyiapkan persembahannya menantikan Yusuf datang pada waktu tengah hari, sebab mereka telah mendengar, bahwa mereka akan makan di situ. 26 Ketika Yusuf telah pulang, mereka membawa persembahan yang ada pada mereka itu kepada Yusuf di dalam rumah, lalu sujud kepadanya sampai ke tanah. 27 Sesudah itu ia bertanya kepada mereka apakah mereka selamat; lagi katanya: “Apakah ayahmu yang tua yang kamu sebutkan itu selamat? Masih hidupkah ia?” 28 Jawab mereka: “Hambamu, ayah kami, ada selamat; ia masih hidup.” Sesudah itu berlututlah mereka dan sujud. 29you can be Ketika Yusuf memandang kepada mereka, dilihatnyalah Benyamin, adiknya, yang seibu dengan dia, lalu katanya: “Inikah adikmu yang bungsu itu, yang telah kamu sebut-sebut kepadaku?” Lagi katanya: “Allah kiranya memberikan kasih karunia kepadamu, anakku!” 30 Lalu segeralah Yusuf pergi dari situ, sebab hatinya sangat terharu merindukan adiknya itu, dan dicarinyalah tempat untuk menangis; ia masuk ke dalam kamar, lalu menangis di situ. 31 Sesudah itu dibasuhnyalah mukanya dan ia tampil ke luar. Ia menahan hatinya dan berkata: “Hidangkanlah makanan.” 32 Lalu dihidangkanlah makanan, bagi Yusuf tersendiri, bagi saudara-saudaranya tersendiri dan bagi orang-orang Mesir yang bersama-sama makan dengan mereka itu tersendiri; sebab orang Mesir tidak boleh makan bersama-sama dengan orang Ibrani, karena hal itu suatu kekejian bagi orang Mesir. 33 Saudara-saudaranya itu duduk di depan Yusuf, dari yang sulung sampai yang bungsu, sehingga mereka berpandang-pandangan dengan heran. 34 Lalu disajikan kepada mereka hidangan dari meja Yusuf, tetapi yang diterima Benyamin adalah lima kali lebih banyak dari pada setiap orang yang lain. Lalu minumlah mereka dan bersukaria bersama-sama dengan dia.

Piala Yusuf hilang dan didapati

44Sesudah itu diperintahkannyalah kepada kepala rumahnya: “Isilah karung orang-orang itu dengan gandum, seberapa yang dapat dibawa mereka, dan letakkanlah uang masing-masing di dalam mulut karungnya. 2 Dan pialaku, piala perak itu, taruhlah di dalam mulut karung anak yang bungsu serta uang pembayar gandumnya juga.” Maka diperbuatnyalah seperti yang dikatakan Yusuf. 3 Ketika paginya hari terang tanah, orang melepas mereka beserta keledai mereka. 4 Tetapi baru saja mereka keluar dari kota itu, belum lagi jauh jaraknya, berkatalah Yusuf kepada kepala rumahnya: “Bersiaplah, kejarlah orang-orang itu, dan apabila engkau sampai kepada mereka, katakanlah kepada mereka: Mengapa kamu membalas yang baik dengan yang jahat? 5 Bukankah ini piala yang dipakai tuanku untuk minum dan yang biasa dipakainya untuk menelaah? Kamu berbuat jahat dengan melakukan yang demikian.”

6 Ketika sampai kepada mereka, diberitakannyalah kepada mereka perkataan Yusuf itu. 7 Jawab mereka kepadanya: “Mengapa tuanku mengatakan perkataan yang demikian? Jauhlah dari pada hamba-hambamu ini untuk berbuat begitu! 8 Bukankah uang yang kami dapati di dalam mulut karung kami telah kami bawa kembali kepadamu dari tanah Kanaan? Masakan kami mencuri emas atau perak dari rumah tuanmu? 9 Pada siapa dari hamba-hambamu ini kedapatan piala itu, biarlah ia mati, juga kami ini akan menjadi budak tuanku.” 10 Sesudah itu berkatalah ia: “Ya, usulmu itu baik; tetapi pada siapa kedapatan piala itu, hanya dialah yang akan menjadi budakku dan kamu yang lain itu akan bebas dari salah.” 11 Lalu segeralah mereka masing-masing menurunkan karungnya ke tanah dan masing-masing membuka karungnya. 12 Dan kepala rumah itu memeriksanya dengan teliti; ia mulai dengan yang sulung sampai kepada yang bungsu; maka kedapatanlah piala itu dalam karung Benyamin. 13 Lalu mereka mengoyakkan jubahnya dan masing-masing memuati keledainya, dan mereka kembali ke kota.

14 Ketika Yehuda dan saudara-saudaranya sampai ke dalam rumah Yusuf, Yusuf masih ada di situ, sujudlah mereka sampai ke tanah di depannya. 15 Berkatalah Yusuf kepada mereka: “Perbuatan apakah yang kamu lakukan ini? Tidakkah kamu tahu, bahwa seorang yang seperti aku ini pasti dapat menelaah?” 16 Sesudah itu berkatalah Yehuda: “Apakah yang akan kami katakan kepada tuanku, apakah yang akan kami jawab, dan dengan apakah kami akan membenarkan diri kami? Allah telah memperlihatkan kesalahan hamba-hambamu ini. Maka kami ini, budak tuankulah kami, baik kami maupun orang pada siapa kedapatan piala itu.” 17 Tetapi jawabnya: “Jauhlah dari padaku untuk berbuat demikian! Pada siapa kedapatan piala itu, dialah yang akan menjadi budakku, tetapi kamu ini, pergilah kembali dengan selamat kepada ayahmu.”

Yehuda membela Benyamin

18 Lalu tampillah Yehuda mendekatinya dan berkata: “Mohon bicara tuanku, izinkanlah kiranya hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada tuanku dan janganlah kiranya bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab tuanku adalah seperti Firaun sendiri. 19 Tuanku telah bertanya kepada hamba-hambanya ini: Masih adakah ayah atau saudara kamu? 20 Dan kami menjawab tuanku: Kami masih mempunyai ayah yang tua dan masih ada anaknya yang muda, yang lahir pada masa tuanya; kakaknya telah mati, hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayahnya sangat mengasihi dia. 21 Lalu tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini: Bawalah dia ke mari kepadaku, supaya mataku memandang dia. 22 Tetapi jawab kami kepada tuanku: Anak itu tidak dapat meninggalkan ayahnya, sebab jika ia meninggalkan ayahnya, tentulah ayah ini mati. 23 Kemudian tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini: Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang ke mari bersama-sama dengan kamu, kamu tidak boleh melihat mukaku lagi. 24 Setelah kami kembali kepada hambamu, ayahku, maka kami memberitahukan kepadanya perkataan tuanku itu. 25 Kemudian ayah kami berkata: Kembalilah kamu membeli sedikit bahan makanan bagi kita. 26 Tetapi jawab kami: Kami tidak dapat pergi ke sana. Jika adik kami yang bungsu bersama-sama dengan kami, barulah kami akan pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik kami yang bungsu tidak bersama-sama dengan kami. 27 Kemudian berkatalah hambamu, ayahku, kepada kami: Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku; 28 yang seorang telah pergi dari padaku, dan aku telah berkata: Tentulah ia diterkam oleh binatang buas, dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali. 29 Jika anak ini kamu ambil pula dari padaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka. 30 Maka sekarang, apabila aku datang kepada hambamu, ayahku, dan tidak ada bersama-sama dengan kami anak itu, padahal ayahku tidak dapat hidup tanpa dia, 31 tentulah akan terjadi, apabila dilihatnya anak itu tidak ada, bahwa ia akan mati, dan hamba-hambamu ini akan menyebabkan hambamu, ayah kami yang ubanan itu, turun ke dunia orang mati karena dukacita. 32 Tetapi hambamu ini telah menanggung anak itu terhadap ayahku dengan perkataan: Jika aku tidak membawanya kembali kepada bapa, maka akulah yang berdosa kepada bapa untuk selama-lamanya. 33 Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya. 34 Sebab masakan aku pulang kepada ayahku, apabila anak itu tidak bersama-sama dengan aku? Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka yang akan menimpa ayahku.”

Komentar

Tetap berharap

Yakub dapat berteriak, seperti Daud: "Berapa lama, ya Tuhan?" (Mazmur 13:1a). Penderitaannya sepertinya terus berlanjut. Dia telah berduka untuk anak laki-lakinya yang hilang selama lebih dari dua puluh tahun. Sekarang ada kelaparan yang hebat (Kejadian 43:1) dan dia menghadapi kemungkinan kehilangan Benyamin-nya yang sangat dicintai. Dia bertanya, 'Mengapa kamu mendatangkan malapetaka kepadaku ...?' (Ay.6). Dia mengatakan, hampir dalam pengunduran diri, 'Mengenai aku ini, jika terpaksa aku kehilangan anak-anakku, biarlah juga kehilangan!’ (Ay.14).

Akhirnya, Yakub tetap mempercayai Tuhan dan melepaskan anak laki-lakinya , Benyamin. Ketika dia melakukannya, semuanya berjalan lancar. Seringkali kita tidak sampai hati melepaskan dan menyerahkan situasi kita di tangan Tuhan - kemungkinan takut akan yang terburuk - bahwa Allah mengerjakan semuanya.

Penulis kitab Kejadian ini adalah pencerita yang brilian. Dia menggambarkan penderitaan itu. Yehuda tahu bahwa jika ayahnya kehilangan Benyamin - dan juga Yusuf – hal itu mungkin akan membunuhnya. Dia berbicara tentang 'kesengsaraan yang akan menimpa ayahku' (44:34). Sementara itu, kami - para pembaca - tahu bahwa Yusuf sebenarnya masih hidup dan bahwa melalui itu semua mimpinya terpenuhi (43: 26-28). Yusuf 'sangat terharu' dan harus mencari 'tempat untuk menangis' (Ay.30).

Yusuf menguji saudara-saudaranya. Yehuda adalah seseorang yang sudah berubah. Sebelumnya, dia dengan lalim menjual saudaranya ke dalam perbudakan (37:26-27). Sekarang, dia bersedia memberikan hidupnya untuk menyelamatkan saudaranya: ‘Biarlah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu’ (44:33).

Melalui semua liku-liku yang tak terduga dari peristiwa-peristiwa ini, Tuhan sedang bekerja, mewujudkan rencana-Nya. Dia selalu menuntun langkahmu dan memungkinkanmu suatu hari untuk melihat ke belakang dan berkata, 'Tuhan... telah baik kepadaku' (Mazmur 13: 6).

Yakub harus mengutus 'hanya' (‘dia adalah satu-satunya yang tersisa', Kejadian 42:38) anak laki-lakinya Benyamin untuk menyelamatkan seluruh keluarga. Ketika kita membaca kisah ini melalui ‘kacamata’ Perjanjian Baru, kita diingatkan bahwa Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus untuk menyelamatkan kita.

Doa

Tuhan, terima kasih telah mengirim Yesus untuk menyelamatkanku. Di masa-masa sulit, ketika aku berseru menangis, 'Berapa lama, ya Tuhan?' Bantu aku untuk terus berjalan, mengikut Yesus, berdoa, percaya, bersukacita, menyembah, dan menaruh harapanku di dalam-Mu.

Pippa menambahkan

Kejadian 43:1–44:34

Bagian ini sangat menyentuh dan meninggalkan kita pada situasi yang menegangkan. Begitu banyak rasa sakit hati, kecemburuan, tipu muslihat, dan ketidaksenangan yang dialami oleh mereka semua. Yusuf menguji mereka untuk melihat apa yang ada di dalam hati mereka: Apakah mereka telah berubah? Apakah mereka menyesali perbuatan mereka? Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya menyembah, dia pasti tergoda untuk mengatakan, 'Ingat mimpi-mimpi itu...? Bukankah aku telah memberitahumu...?' Tetapi dia tidak. Beberapa hal diungkapkan untuk mendorong kita sendiri, tetapi lebih baik untuk tidak dikatakan kepada orang lain.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.