Uang: Berkat atau Kutuk?
pengantar
Laurence bertanggungjawab atas keuangan gereja. Dia juga adalah seorang diaken. Ada pemulihan besar terjadi di sekelilingnya. Dikatakan bahwa, ‘Semua orang Roma menjadi orang Kristen.’
Hasilnya, penganiayaan terjadi di bawah kekuasaan Kaisar Valerian pada kira-kira tahun 250 M. Orang-orang Kristen yang memiliki harta mendistribusikan semua uang dan harta gereja kepada orang-orang miskin di kota.
Valerian mengeluarkan perintah afar semua uskup, imam, dan diaken ditahan dan dieksekusi. Dia menawari Laurence jalan keluar bila dia mau menunjukkan dimana semua harta gereja.
Laurence meminta waktu 3 hari untuk mengumpulkannya ke satu tempat. Dia mengumpulkan orang buta, orang miskin, penyandang disabilitas, orang sakit, tetua, janda dan anak yatim piatu. Ketika Valerian tiba, Laurence membuka pintu dan berkata, ‘Inilah harta gereja itu.’
Valerian sangat marah sampai-sampai dia memutuskan bahwa memenggal kepala tidaklah menakutkan bagi Laurence. Dia memerintahkan orang pemberani ini dipanggang di atas kisi panggang. Itulah bagaimana Laurence mati pada tahun Agustus 258 M. Dia bahkan bercanda dengan para algojonya, ‘Kalian bisa membalikkan aku. Sudah matang bagian yang ini.’ Keberaniannya menandakan bahwa pemulihan di Roma meningkat, dengan banyak orang yang menjadi Kristen termasuk beberapa senator yang menyaksikan eksekusinya.
Santo Laurence memiliki pemahaman pesan Yesus. Dia mengerti bahwa orang miskin adalah harta gereja sejati.
Bagaimana harusnya sikap kita terhadap orang miskin? Apakah kemiskinan itu berkat atau kutuk? Apakah kekayaan itu berkat atau kutuk? Apakah injil menjanjikan kemakmuran?
Amsal 19:13–22
13 Anak bebal adalah bencana bagi ayahnya,
dan pertengkaran seorang isteri adalah seperti tiris yang tidak henti-hentinya menitik.
14 Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang,
tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia Tuhan.
15 Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak,
dan orang yang lamban akan menderita lapar.
16 Siapa berpegang pada perintah, memelihara nyawanya,
tetapi siapa menghina firman, akan mati.
17 Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi Tuhan,
yang akan membalas perbuatannya itu.
18 Hajarlah anakmu selama ada harapan,
tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya.
19 Orang yang sangat cepat marah akan kena denda,
karena jika engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya.
20 Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan,
supaya engkau menjadi bijak di masa depan.
21 Banyaklah rancangan di hati manusia,
tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.
22 Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;
lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong.
Komentar
Kitab Amsal memiliki pengertian kekayaan dan kemiskinan yang sangat seimbang. Tak ada yang dipandang sepenuhnya baik atau buruk. Mereka dipahami sebagai bagian struktur kehidupan yang lebih luas, dan Anda didorong untuk memakai kepunyaan Anda dengan bijak.
‘Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN’ (Ay.14). Tak salah dengan memiliki rumah dan kekayaan, tapi ada yang lebiih penting dalam hidup. Menemukan pasangan pernikahan yang benar itu jauh lebih penting dibandingkan banyaknya uang.
Bagi mereka yang tergoda bekerja terlalu keras dalam mengejar uang atau tujuan lain, penting untuk mengingat kedaulatan Allah: ‘Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana’ (Ay.21). Beristirahat di hari ‘Sabat’ dan hari libur adalah tanda bahwa Anda percaya kedaulatan Allah.
Kekayaan bukanlah yang terpenting dalam hidup, bukan pula kemiskinan hal yang terburuk yang bisa terjadi pada Anda: ‘Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong’ (Ay.22). Kita memerlukan kasih jauh lebih dari kekayaan. Integritas karakter jauh lebih penting dibandingkan uang.
Di sisi lain, bagian ini tidak mengagungkan kemiskinan sebagai kebajikan. Terkadang kemiskinan disebabkan oleh diri sendiri: ‘Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar’ (Ay.15).
Apapun alasan atas kemiskinan orang, tetaplah baik pada orang miskin: ‘Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu’ (Ay.17).
Ini adalah janji yang luar biasa. Setiap kali Anda berbuat kebaikan bagi orang miskin, Anda memiutangi TUHAN dan Dia akan membayar dengan anugerah-Nya. Seringkali, kita menyaksikan berkat ajaib dalam hidup orang-orang yang menghabiskan hidupnya melayani orang miskin, tunawisma, dan para tahanan.
Doa
TUHAN, aku percayakan pada-Mu keuangan dan masa depanku. Bantu aku untuk hidup bermurah hati kepada semua, khususnya kepada orang miskin.
1 Korintus 4:1–21
Tuhan adalah satu-satunya hakim
4Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. 2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. 3 Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiri pun tidak kuhakimi. 4 Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. 5 Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
Rendahkanlah dirimu
6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: “Jangan melampaui yang ada tertulis”, supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain. 7 Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya? 8 Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kami pun turut menjadi raja dengan kamu. 9 Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia. 10 Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina.
11 Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara, 12 kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; 13 kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.
14 Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi. 15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu. 16 Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku! 17 Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat. 18 Tetapi ada beberapa orang yang menjadi sombong, karena mereka menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu. 19 Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka. 20 Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa. 21 Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?
Komentar
Kemiskinan para rasul
Jika dilihat dari luar, orang-orang terlihat berlimpah kekayaan, dihormati, dan kuat. Tetapi, keadaan jemaat di Korintus benar-benar kacau. Paulus menyebut mereka angkuh, tinggi hati dan iri. Mereka membiarkan kebejatan seksual, dan mereka saling melawan di pengadilan.
Rasul Paulus mulai dengan beberapa isu ini. Dia memandang dalam hidup mereka keangkuhan orang kaya. Mereka tinggi hati akan kemakmuran materi mereka. Paulus menjelaskan secara singkat mengapa orang tidak boleh tinggi hati: ‘Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya? Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kami pun turut menjadi raja dengan kamu’ (Ay.7b-8).
Mereka kaya seperti para raja: ‘Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja’ (Ay.8a). Ada sindiran di sini. Sesungguhnya, mereka bukanlah benar-benar pemimpin seperti apa yang dikatakan, ‘Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kami pun turut menjadi raja dengan kamu’ (Ay.8b).
Paulus membandingkan kemakmuran materi dengan kemiskinan dirinya dan kemiskinan para rasul lainnya. ‘Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara, kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar’ (Ay.11-12).
Paulus adalah salah satu orang Kristen yang paling berpengaruh. Pelayanannya mungkin yang paling berhasil di masa itu. Namun, itu tidaklah mendatangkan kemakmuran materi. Justru sebaliknya. Dia miskin secara materi. Dia tidak memiliki cukup makanan. Dia tidak memiliki pakaian bagus. Dia tunawisma.
Kemiskinan Paulus bukan hasil kemalasan: ‘kami melakukan pekerjaan tangan yang berat’ (Ay.12a). Tapi, seperti banyak orang miskin saat ini, dia korban perlakukan kejam. Dia tidak membalas: ‘Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini’ (Ay.12b-13).
Paulus menulis dengan kasih yang besar, tidak untuk mempermalukan mereka tetapi memperingatkan mereka. Dia melihat mereka seperti seorang bapa yang melihat anak-anaknya (Ay.14-15): ‘Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi. Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.’
Hati Paulus adalah seperti hati seorang bapa yang baik. Hati seorang bapa itu lembut, baik, memelihara, melatih, bertekun dan pantang menyerah. Ini harus menjadi sikap pendeta. Semua orang tua manusia jauh dari sempurna. Tetapi Anda dikasihi dan dipelihara oleh Bapa sorgawi yang sempurna, dan Anda bisa menjadi orang tua bagi sesama berdasarkan teladan sorgawi-Nya.
Doa
TUHAN, terimakasih karena melalui Yesus aku telah menerima lebih dari yang ditawarkan dunia. Biarlah aku mau menjadi bodoh ‘oleh karena Kristus’ (Ay.10). Bantu aku untuk meniru teladan Paulus.
1 Tawarikh 26:20–27:34
20 Orang-orang Lewi, saudara-saudara sesuku mereka, yang mengawasi perbendaharaan rumah Allah dan yang mengawasi perbendaharaan barang-barang kudus; 21 bani Ladan, yakni keturunan Gerson melalui Ladan, mempunyai orang-orang Yehiel sebagai kepala puak. 22 Keturunan Yehiel, yakni Zetam dan Yoël, saudaranya, mengawasi perbendaharaan rumah Tuhan. 23 Dari orang Amram, orang Yizhar, orang Hebron dan orang Uziel 24 adalah Sebuel bin Gersom bin Musa yang menjadi kepala perbendaharaan. 25 Sanak saudara Sebuel melalui Eliezer ialah Rehabya, anak Eliezer, dan Yesaya, anak Rehabya, dan Yoram, anak Yesaya, dan Zikhri, anak Yoram, dan Selomit, anak Zikhri. 26 Selomit ini beserta sanak saudaranya mengawasi perbendaharaan barang-barang kudus yang telah dikuduskan oleh raja Daud dan oleh para kepala puak dan para pemimpin pasukan seribu dan pasukan seratus dan para panglima. 27 Mereka telah menguduskannya dari rampasan perang untuk menyemarakkan rumah Tuhan. 28 Juga segala yang dikuduskan oleh Samuel, pelihat itu, oleh Saul bin Kish, oleh Abner bin Ner dan oleh Yoab, anak Zeruya, ya segala barang yang dikuduskan ada di bawah pengawasan Selomit beserta sanak saudaranya.
29 Dari orang Yizhar adalah Kenanya beserta anak-anaknya yang diserahi tugas luar di Israel, yaitu menjadi pengatur dan hakim. 30 Dari orang Hebron adalah Hasabya beserta sanak saudaranya, orang-orang gagah perkasa, seribu tujuh ratus orang jumlahnya, yang diserahi urusan pemerintahan Israel di sebelah barat sungai Yordan dalam segala urusan untuk Tuhan dan segala pekerjaan untuk raja. 31 Dari orang Hebron adalah Yeria yang menjadi kepala. Tentang orang Hebron, mengenai keturunannya dan puaknya, dalam tahun keempat puluh zaman pemerintahan Daud diadakan penyelidikan tentang mereka dan ternyata, bahwa di antara mereka ada pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa di Yaezer-Gilead. 32 Sanak saudara Yeria, orang-orang yang gagah perkasa, kepala-kepala puak ada dua ribu tujuh ratus orang. Mereka itu diangkat raja Daud mengawasi orang Ruben, orang Gad dan suku Manasye yang setengah itu dalam segala perkara untuk Allah dan segala perkara untuk raja.
Panglima-panglima tentara dan pembesar-pembesar lainnya
27Adapun orang Israel, inilah daftar para kepala puak, para panglima pasukan seribu dan pasukan seratus dan para pengatur yang melayani raja dalam segala hal mengenai rombongan orang-orang yang bertugas dan libur, bulan demi bulan, sepanjang tahun. Setiap rombongan berjumlah dua puluh empat ribu orang.
2 Yang mengepalai rombongan pertama untuk bulan pertama ialah Yasobam bin Zabdiel dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 3 Ia dari bani Peres dan mengepalai semua panglima untuk bulan yang pertama. 4 Yang mengepalai rombongan bulan yang kedua ialah Dodai, orang Ahohi, sedang pemimpin rombongannya yang berjumlah dua puluh empat ribu orang, adalah Miklot. 5 Panglima yang ketiga untuk bulan yang ketiga ialah Benaya, anak imam kepala Yoyada, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 6 Benaya ini adalah seorang dari ketiga puluh pahlawan dan mengepalai ketiga puluh orang itu, tetapi yang memegang pimpinan rombongannya ialah Amizabad, anaknya. 7 Yang keempat untuk bulan yang keempat ialah Asael, saudara Yoab, kemudian ia digantikan oleh Zebaja, anaknya, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 8 Yang kelima untuk bulan yang kelima ialah Samhut orang Yizrah, panglima itu, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 9 Yang keenam untuk bulan yang keenam ialah Ira anak Ikesh orang Tekoa dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 10 Yang ketujuh untuk bulan yang ketujuh ialah Heles, orang Peloni, dari bani Efraim, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 11 Yang kedelapan untuk bulan yang kedelapan ialah Sibkhai, orang Husa dari orang Zerah itu, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 12 Yang kesembilan untuk bulan yang kesembilan ialah Abiezer, orang Anatot itu, dari bani Benyamin, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 13 Yang kesepuluh untuk bulan yang kesepuluh ialah Maharai, orang Netofa dari orang Zerah itu, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 14 Yang kesebelas untuk bulan yang kesebelas ialah Benaya, orang Piraton, dari bani Efraim, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang. 15 Yang kedua belas untuk bulan yang kedua belas ialah Heldai, orang Netofa itu, keturunan Otniel, dan dalam rombongannya ada dua puluh empat ribu orang.
16 Yang mengepalai suku-suku Israel: untuk orang Ruben ialah Eliezer bin Zikhri sebagai pemimpin; untuk orang Simeon ialah Sefaca bin Maakha; 17 untuk suku Lewi ialah Hasabya bin Kemuel; untuk keturunan Harun ialah Zadok; 18 untuk suku Yehuda ialah Elihu, salah seorang saudara Daud; untuk suku Isakhar ialah Omri bin Mikhael; 19 untuk suku Zebulon ialah Yismaya bin Obaja; untuk suku Naftali ialah Yerimot bin Azriel; 20 untuk bani Efraim ialah Hosea bin Azazya; untuk setengah suku Manasye ialah Yoël bin Pedaya; 21 untuk setengah suku Manasye yang di Gilead ialah Yido bin Zakharia; untuk suku Benyamin ialah Yaasiel bin Abner; 22 untuk suku Dan ialah Azareel bin Yeroham. Itulah para kepala suku-suku Israel. 23 Daud tidak menghitung jumlah orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke bawah, sebab Tuhan telah menjanjikan untuk membuat orang Israel sebanyak bintang-bintang di langit. 24 Memang Yoab, anak Zeruya, telah mulai menghitung, tetapi ia tidak menyelesaikannya, sebab oleh karena hal itu orang Israel tertimpa murka; dengan demikian jumlah mereka tidak dibukukan dalam kitab sejarah raja Daud.
25 Yang mengawasi persediaan raja ialah Azmawet bin Adiel dan yang mengawasi persediaan di luar kota, di kota-kota, di desa-desa dan di dalam menara-menara lumbung ialah Yonatan bin Uzia. 26 Yang mengawasi para pekerja di ladang yang harus mengusahakan tanah ialah Ezri bin Kelub. 27 Yang mengawasi kebun-kebun anggur ialah Simei, orang Rama. Yang mengawasi hasil kebun anggur untuk persediaan anggur ialah Zabdi, orang Syifmi. 28 Yang mengawasi pohon-pohon zaitun dan pohon-pohon ara di Daerah Bukit ialah Baal-Hanan, orang Gederi; yang mengawasi persediaan minyak ialah Yoas. 29 Yang mengawasi lembu sapi yang digembalakan di tanah Saron ialah Sitrai, orang Saron; yang mengawasi lembu sapi di lembah-lembah ialah Safat bin Adlai. 30 Yang mengawasi unta-unta ialah Obil, orang Ismael; yang mengawasi keledai-keledai betina ialah Yehdeya, orang Meronot. 31 Yang mengawasi kambing domba ialah Yazis, orang Hagri. Mereka ini sekalian ialah para pengawas harta milik raja Daud.
32 Yonatan, saudara ayah Daud, adalah penasihat; dia seorang cerdas dan ahli kitab. Yehiel bin Hakhmoni membantu anak-anak raja. 33 Ahitofel adalah penasihat raja; Husai, orang Arki, adalah sahabat raja. 34 Yang menggantikan Ahitofel kemudian ialah Yoyada bin Benaya dan Abyatar. Panglima raja ialah Yoab.
Komentar
Kekayaan para raja
Ketika Paulus menulis, ‘Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja’ (1 Korintus 4:8), mungkin dia memikirkan raja-raja seperti Raja Daud.
Daud kaya. Dia punya banyak ‘harta’ (1 Tawarikh 26:22), ‘persediaan kerajaan’ (27:25), ‘kebun anggur’, ‘hasil kebun anggur’ (Ay.27), ‘pohon-pohon zaitun dan ara’ (Ay.28), ‘persediaan minyak’ (Ay.28b), ‘gembala’ (Ay.29), ‘unta dan keledai’ (Ay.30b), ‘ternak’ dan ‘harta’ (Ay.31).
Keuangan bukannya tidak spiritual. Misalnya, penyembahan Allah biasanya diadakan dalam bangunan. Bangunan ada biayanya. Mengelola keuangan gereja adalah peran yang penting. ‘Orang-orang Lewi... mengawasi perbendaharaan rumah Allah... mengawasi perbendaharaan rumah TUHAN’ (26:20,22). ‘Sebuel bin Gersom bin Musa [adalah] yang menjadi kepala perbendaharaan’ (Ay.24).
Kekayaan materi sering dipandang di Perjanjian Lama sebagai pertanda berkat Allah. Dan tetaplah benar bahwa karakter saleh, kerja keras, bisa diandalkan , integritas dan kejujuran, adalah ciri-ciri yang sering bisa mendatangkan kesuksesan dan kemakmuran materi. Namun, seperti yang kita lihat dalam bacaan Perjanjian Baru hari ini, ini bukanlah gambaran seluruhnya.
Selama bertahun-tahun, saya mendapati sejumlah orang Kristen yang kaya. Beberapa dari mereka adalah orang-orang yang paling saleh dan paling setia yang pernah saya kenal. Kekayaan mereka bukan berarti harus pertanda berkat Allah, tetapi bukan juga sesuatu yang buruk. Kuncinya adalah bagaimana Anda memandang uang Anda dan apa yang Anda lakukan dengannya.
Doa
TUHAN, bantu kami untuk seimbang dalam ajaran kami dan dalam gaya hidup kami. Biarlah kami tidak pernah bersalah karena menghakimi mereka yang telah Engkau berkati dengan kekayaan materi. Biarlah kami murah hati dan memberi dengan cuma-cuma dan rela menahan lapar dan haus, compang-camping dan tidak berumah bila perlu, demi untuk melayani-Mu.
Pippa menambahkan
Amsal 19:13b
‘Pertengkaran seorang isteri adalah seperti tiris yang tidak henti-hentinya menitik.’
Sebelum menunjukkan hal berantakan yang keluarga saya telah buat, saya memikirkan ayat ini. Saya tidik mau dituduh menjadi keran yang terus menitik.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.