Hari 234

Cara Mencari dan Memelihara Damai Sejahtera

Kebijaksanaan Mazmur 101:1–8
Perjanjian Baru 1 Korintus 14:20–40
Perjanjian Lama 2 Tawarikh 13:1–15:19

pengantar

Pada tahun 1555, Nicholas Ridley, mantan Uskup London, dibakar di tiang pancang di Oxford karena keyakinannya. Di malam sebelum Ridley dieksekusi, saudaranya menawarkan diri untuk tinggal dengannya di dalam ruang penjara sebagai bantuan dan penghibur. Nicholas menolak tawaran itu dan menjawab bahwa dia ingin tidur sepulas yang pernah dia lakukan dalam hidupnya. Karena dia tahu kedamaian Allah, dia dapat beristirahat dalam kekuatan tangan TUHAN-nya yang tak berkesudahan untuk memenuhi kebutuhannya.

Kedamaian adalah berkat besar. ‘Damai’ adalah kata yang manfaatnya besar di Alkitab. Kata bahasa Ibrani untuk kedamaian, Shalom, diterjemahkan oleh kata bahasa Yunani eirene, yang berarti jauh lebih dari ketiadaan perang atau permusuhan. Tak hanya ketiadaan keadaan tertentu kecuali hadirat Allah dan pemerintahan-Nya. Maksudnya adalah keutuhan, kesehatan, kesejahteraan, kesatuan dengan Allah - yaitu tiap jenis berkat dan kebaikan.

Untuk menghadirkan damai bagi sesama, pertama kita perlu mencari dan berpegang pada kedamaian dalam diri kita.

Kebijaksanaan

Mazmur 101:1–8

Seorang raja bernazar

101Mazmur Daud.
Aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum,
  aku hendak bermazmur bagi-Mu, ya Tuhan.
2 Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela:
  Bilakah Engkau datang kepadaku?
Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku
  di dalam rumahku.
3 Tiada kutaruh di depan mataku
  perkara dursila;
perbuatan murtad aku benci,
  itu takkan melekat padaku.
4 Hati yang bengkok akan menjauh dari padaku,
  kejahatan aku tidak mau tahu.
5 Orang yang sembunyi-sembunyi mengumpat temannya,
  dia akan kubinasakan.
Orang yang sombong dan tinggi hati,
  aku tidak suka.
6 Mataku tertuju kepada orang-orang yang setiawan di negeri,
  supaya mereka diam bersama-sama dengan aku.
Orang yang hidup dengan cara yang tak bercela,
  akan melayani aku.
7 Orang yang melakukan tipu daya
  tidak akan diam di dalam rumahku,
orang yang berbicara dusta
  tidak akan tegak di depan mataku.
8 Setiap pagi akan kubinasakan
  semua orang fasik di negeri;
akan kulenyapkan dari kota Tuhan,
  semua orang yang melakukan kejahatan.

Komentar

Damai bersama Allah

‘Kedamaian’ dan ‘ketenangan’, dalam pengertian kata yang baik, sering bergandengan. Pemazmur berbicara tentang para pengumpat dan orang jahat yang akan ‘dibinasakan’ (Ay.5-8).

Daud menyanyikan ‘kasih dan hukum’ Allah (Ay.1a). Kita berbicara banyak tentang kasih Allah tapi sedikit tentang hukum-Nya, yang mana sama pentingnya. Kasih tanpa perhatian kepada hukum bukanlah kasih sejati, karena kasih menyerukan hukum.

Hanya yang ‘tidak bercela’ (Ay.2,6) yang bisa ‘diam’ bersamanya (Ay.6b), ‘melayaninya’ (Ay.6c), ‘tegak’ di depan matanya (Ay.7). Umpat (Ay.5a), tinggi hati (Ay.5b) dan ‘tipu daya’ (Ay.7) adalah dosa mulut, hati dan tindakan. Hal tersebut menjadikan kita berada di bawah penghakiman Allah.

Terimakasih Allah atas salib di mana ‘kasih’ dan ‘keadilan’ bersatu, kebenaran dan belas kasihan bertemu. Inilah di mana Allah itu ‘adil’ dan membenarkan orang yang beriman dalam-Nya (Roma 3:23-26). Tanpa salib, kita akan terputus dari TUHAN (Mazmur 101:8).

Doa

Bapa, terimakasih karena melalui TUHAN kami Yesus Kristus, aku dibenarkan oleh iman dan memiliki kedamaian dengan-Mu (Roma 5:1). Bantulah aku untuk membawa pesan kasih, keadilan dan kedamaian ini kepada dunia.

Perjanjian Baru

1 Korintus 14:20–40

20 Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu! 21 Dalam hukum Taurat ada tertulis: “Oleh orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan oleh mulut orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun demikian mereka tidak akan mendengarkan Aku, firman Tuhan.” 22 Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman. 23 Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila? 24 Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua; 25 segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku:

  “Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu.”

Peraturan dalam pertemuan Jemaat

26 Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun. 27 Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. 28 Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.

29 Tentang nabi-nabi – baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata dan yang lain menanggapi apa yang mereka katakan. 30 Tetapi jika seorang lain yang duduk di situ mendapat penyataan, maka yang pertama itu harus berdiam diri. 31 Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan. 32 Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi. 33 Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.

34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat. 35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat. 36 Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang? 37 Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan. 38 Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia. 39 Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh. 40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.

Komentar

Damai di gereja

‘Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera’ (Ay.33). Rasul Paulus menjelaskan bahwa kreativitas dan spontanitas kasih karunia Roh tidak memperbolehkan kekacauan dalam pertemuan gereja. Ketika kita menyembah Allah dengan benar, Allah tidak membuat kita kacau dan kebingungan, melainkan Dia membawa kita ke dalam harmoni.

Paulus mendeskripsikan cara untuk membuat pertemuan yang damai, harmonis dan tertata di dalam gereja, yaitu ‘segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur’ (Ay.40). Boleh berdiam diri (Ay.28) untuk membiarkan yang lain berbicara.

Ini memberi kita pemahaman mengenai seperti apa persekutuan gereja pada gereja mula-mula. Jelasnya, ada ekspektasi kasih karunia Roh dijalankan dengan teratur: ‘Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh’ (Ay.26).

Kasih karunia harus dijalankan dalam cara yang teratur. Tidak boleh ada apa pun yang aneh-aneh atau berlebihan dengan kasih karunia. Mungkin mengejutkan beberapa orang bahwa penyanyi Katy Perry pernah berkata, ‘Berucap dalam bahasa Roh sama biasanya, bagi saya, dengan “Ambilkan garamnya”. Itu adalah bahasa doa yang langsung dan rahasia kepada Allah.

Tanggapan Paulus mengenai nubuat dan lidah yang menjadi ‘tanda’ sering menyebabkan kebingungan. Tampaknya dia mengatakan satu hal di ayat 22 (lidah adalah tanda untuk orang tak beriman; nubuatan untuk orang beriman), dan lalu dibalikkan di ayat 23! Nampaknya tidak mungkin bila Paulus menyangkal diri sendiri.

Menurut saya, Paulus berkata bahwa baik kasih karunia bahasa roh dan kasih karunia nubuatan harus digunakan dalam cara yang tepat. Di seluruh pasal ini, Paulus memberikan arahan untuk penggunaan lidah dan nubuatan yang teratur di jemaat. Ketika digunakan secara tak tepat, keduanya dapat menjadi sumber kekacauan (Ay.6-12 dan Ay.29-33) yang mana orang tak beriman akan berpikir kita gila.

Jika digunakan dengan tepat dalam konteks pertemuan jemaat, baik bahasa roh dan nubuatan dapat menjadi tanda hadirat Allah yang luar biasa (Ay.22-25). Nubuatan dapat menjadi ‘tanda’ penuh kuasa untuk orang tak beriman bahwa ‘Allah ada di tengah-tengah kamu’ (Ay.25). Kita telah sering melihat ini sebagai kasusnya.

Ketika bernyanyi dengan bahasa roh adalah aktivitas bersama, berbicara dengan bahasa roh adalah aktivitas perseorangan. Karena itu, ‘jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah’ (Ay.27-28).

Sama halnya, nubuatan harus digunakan secara bergiliran. Tidak ada batasan jumlah nubuatan. Pembicara selalu dalam kendali penuh: ‘Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi’ (Ay.32). Di dunia jahat, ‘roh’ mengambil alih seseorang dan mereka kehilangan kendali. Tidak begitu dengan Roh Kudus. Seseorang yang berbicara dalam bahasa roh atau bernubuat ada dalam kendali penuh. Mereka bisa memulainya ketika mereka mengingininya dan bisa berhenti ketika mereka memilih untuk begitu. ‘Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera’ (Ay.33).

Banyak penjelasan telah dikemukakan untuk ajaran Paulus bahwa wanita harus tetap berdiam diri dalam jemaat (Ay.34). Penting untuk diingat bahwa fokus Paulus di sini bukan pada peran gender tetapi pada penyembahan publik. Dia menyebut serangkaian masalah khusus yang mencuat di jemaat Korintus. Dia telah menjelaskan bahwa dia sungguh mengharapkan ada keterlibatan wanita untuk berbicara di pertemuan. Dia menulis, ‘tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat...’ (11:5).

Apa yang jelas adalah orang, baik pria dan wanita, tidak datang hanya sebagai konsumen tetapi sebagai kontributor. Pertanyaannya harusnya bukan ‘Apa yang saya dapat dari gereja?’, tetapi ‘Apa yang saya berikan pada gereja?’ Mereka tidak datang hanya untuk menerima tetapi juga untuk menolong sesama. ‘Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun’ (14:26). Jika kita semua datang ke gereja dengan sikap kontributor ini, ini akan mengubah pelayanan penyembahan kita secara total.

Doa

TUHAN, bantu kami dalam seluruh pelayanan kami dan pertemuan lain untuk menjalankan kasih karunia Roh Kudus dalam cara seperti yang dijelaskan sebelumnya, ketika orang datang ke gereja, mereka akan ‘sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu”’ (Ay.25).

Perjanjian Lama

2 Tawarikh 13:1–15:19

Raja Abia

13Dalam tahun kedelapan belas zaman raja Yerobeam menjadi rajalah Abia atas Yehuda. 2 Tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Mikhaya, anak Uriel dari Gibea. Dan ada perang antara Abia dan Yerobeam. 3 Abia memulai perang dengan pasukan pahlawan-pahlawan perang, yang jumlahnya empat ratus ribu orang pilihan, sedangkan Yerobeam mengatur barisan perangnya melawan dia dengan delapan ratus ribu orang pilihan, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa. 4 Lalu Abia berdiri di atas gunung Zemaraim, yang termasuk pegunungan Efraim, dan berkata: “Dengarlah kepadaku, Yerobeam dan seluruh Israel! 5 Tidakkah kamu tahu, bahwa Tuhan Allah Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam? 6 Tetapi Yerobeam bin Nebat, hamba Salomo bin Daud, telah bangkit memberontak melawan tuannya. 7 Petualang-petualang, orang-orang dursila, berhimpun padanya; mereka terlalu kuat bagi Rehabeam bin Salomo, yang masih muda dan belum teguh hati, dan yang tidak dapat mempertahankan diri terhadap mereka. 8 Tentu kamu menyangka, bahwa kamu dapat mempertahankan diri terhadap kerajaan Tuhan, yang dipegang keturunan Daud, karena jumlah kamu besar dan karena pada kamu ada anak lembu emas yang dibuat Yerobeam untuk kamu menjadi allah. 9 Bukankah kamu telah menyingkirkan imam-imam Tuhan, anak-anak Harun itu, dan orang-orang Lewi, lalu mengangkat imam-imam menurut kebiasaan bangsa-bangsa negeri-negeri lain, sehingga setiap orang yang datang untuk ditahbiskan dengan seekor lembu jantan muda dan tujuh ekor domba jantan, dijadikan imam untuk sesuatu yang bukan Allah. 10 Tetapi kami ini, Tuhanlah Allah kami, dan kami tidak meninggalkan-Nya. Dan anak-anak Harunlah yang melayani Tuhan sebagai imam, sedang orang Lewi menunaikan tugasnya, 11 yakni setiap pagi dan setiap petang mereka membakar bagi Tuhan korban bakaran dan ukupan dari wangi-wangian, menyusun roti sajian di atas meja yang tahir, dan mengatur kandil emas dengan pelita-pelitanya untuk dinyalakan setiap petang, karena kamilah yang memelihara kewajiban kami terhadap Tuhan, Allah kami, tetapi kamulah yang meninggalkan-Nya. 12 Lihatlah, pada pihak kami Allah yang memimpin, sedang imam-imam-Nya siap meniup tanda serangan terhadap kamu dengan nafiri isyarat-isyarat. Hai orang Israel, jangan kamu berperang melawan Tuhan, Allah nenek moyangmu, karena kamu tidak akan beruntung!”

13 Tetapi Yerobeam mengirim suatu pasukan penghadang yang harus membuat gerakan keliling supaya sampai di belakang mereka, sehingga induk pasukannya berada di depan Yehuda dan pasukan-pasukan penghadang di belakang mereka. 14 Ketika Yehuda menoleh ke belakang, lihatlah, mereka harus menghadapi pertempuran dari depan dan dari belakang. Mereka berteriak kepada Tuhan, sedang para imam meniup nafiri, 15 dan orang-orang Yehuda memekikkan pekik perang. Pada saat orang-orang Yehuda itu memekikkan pekik perang, Allah memukul kalah Yerobeam dan segenap orang Israel oleh Abia dan Yehuda. 16 Orang Israel lari dari depan Yehuda, tetapi Allah menyerahkan mereka ke dalam tangan Yehuda. 17 Abia dengan laskarnya mendatangkan kekalahan yang besar kepada mereka. Dari orang Israel mati terbunuh lima ratus ribu orang pilihan. 18 Demikianlah orang Israel ditundukkan pada waktu itu, sedang orang Yehuda menjadi kokoh, karena mereka mengandalkan diri kepada Tuhan, Allah nenek moyang mereka. 19 Abia mengejar Yerobeam dan merebut dari padanya beberapa kota, yakni Betel dengan segala anak kotanya, Yesana dengan segala anak kotanya dan Efron dengan segala anak kotanya. 20 Tak pernah lagi Yerobeam mendapat kekuatan di zaman Abia. Tuhan memukul dia, sehingga ia mati.

21 Abia menunjukkan dirinya kuat. Ia mengambil empat belas isteri dan memperanakkan dua puluh dua anak laki-laki dan enam belas anak perempuan. 22 Selebihnya dari riwayat Abia, langkah-langkahnya dan titah-titahnya, tertulis dalam kitab sejarah nabi Ido.

14Kemudian Abia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Maka Asa, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. Pada zaman pemerintahannya negeri itu aman selama sepuluh tahun.

Raja Asa – Kemenangan atas Zerah

(1 Raj. 15:9-12)
2 Asa melakukan apa yang baik dan yang benar di mata Tuhan, Allahnya. 3 Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala. 4 Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari Tuhan, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah. 5 Ia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan pedupaan-pedupaan dari segala kota di Yehuda. Dan kerajaan pun aman di bawah pemerintahannya. 6 Karena negeri itu aman dan tidak ada yang memeranginya di tahun-tahun itu, ia dapat membangun kota-kota benteng di Yehuda; Tuhan telah mengaruniakan keamanan kepadanya. 7 Katanya kepada orang Yehuda: “Marilah kita memperkuat kota-kota ini dan mengelilinginya dengan tembok beserta menara-menaranya, pintu-pintunya dan palang-palangnya. Negeri ini masih dalam tangan kita, karena kita mencari Tuhan Allah kita dan Ia mencari kita serta mengaruniakan keamanan kepada kita di segala penjuru.” Maka mereka melaksanakan pembangunan itu dengan berhasil. 8 Pasukan-pasukan Asa yang dari Yehuda jumlahnya tiga ratus ribu orang yang membawa perisai besar dan tombak, dan yang dari Benyamin jumlahnya dua ratus delapan puluh ribu orang yang membawa perisai kecil, sebagai pemanah. Mereka semua pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa.

9 Zerah, orang Etiopia itu, maju berperang melawan mereka dengan tentara sebanyak sejuta orang dan tiga ratus kereta. Ia sampai ke Maresa. 10 Lalu Asa maju menghadapinya. Mereka mengatur barisan perangnya di lembah Zefata dekat Maresa. 11 Kemudian Asa berseru kepada Tuhan, Allahnya: “Ya Tuhan, selain dari pada Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat. Tolonglah kami ya Tuhan, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar dan dengan nama-Mu kami maju melawan pasukan yang besar jumlahnya ini. Ya Tuhan, Engkau Allah kami, jangan biarkan seorang manusia mempunyai kekuatan untuk melawan Engkau!” 12 Dan Tuhan memukul kalah orang-orang Etiopia itu di hadapan Asa dan Yehuda. Orang-orang Etiopia itu lari, 13 lalu dikejar oleh Asa dan laskarnya sampai ke Gerar. Dari orang-orang Etiopia itu amat banyak yang tewas, sehingga tidak ada yang tinggal hidup, karena mereka hancur di hadapan Tuhan dan tentaranya. Orang-orang Yehuda memperoleh jarahan yang sangat besar. 14 Mereka mengalahkan semua kota di sekeliling Gerar, karena ketakutan yang dari Tuhan menimpa penduduknya. Mereka menjarahi semua kota itu, karena jarahan yang besar terdapat di situ. 15 Tenda-tenda pemilik ternak pun direbut mereka, dan banyak kambing domba dan unta diangkutnya sebagai jarahan, lalu mereka kembali ke Yerusalem.

Pembaharuan oleh Asa

(1 Raj. 15:13-15)
15Azarya bin Oded dihinggapi Roh Allah. 2 Ia pergi menemui Asa dan berkata kepadanya: “Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! Tuhan beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya. 3 Lama sekali Israel tanpa Allah yang benar, tanpa ajaran dari pada imam dan tanpa hukum. 4 Tetapi dalam kesesakan mereka berbalik kepada Tuhan, Allah orang Israel. Mereka mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka. 5 Pada zaman itu tidak dapat orang pergi dan pulang dengan selamat, karena terdapat kekacauan yang besar di antara segenap penduduk daerah-daerah. 6 Bangsa menghancurkan bangsa, kota menghancurkan kota, karena Allah mengacaukan mereka dengan berbagai-bagai kesesakan. 7 Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!”

8 Ketika Asa mendengar perkataan nubuat yang diucapkan oleh nabi Azarya bin Oded itu, ia menguatkan hatinya dan menyingkirkan dewa-dewa kejijikan dari seluruh tanah Yehuda dan Benyamin dan dari kota-kota yang direbutnya di pegunungan Efraim. Ia membaharui mezbah Tuhan yang ada di depan balai Bait Suci Tuhan. 9 Ia mengumpulkan seluruh Yehuda dan Benyamin dan orang-orang Efraim, Manasye dan Simeon yang tinggal di antara mereka sebagai orang asing. Sebab dari Israel banyak yang menyeberang memihak kepadanya ketika mereka melihat bahwa Tuhan, Allahnya, beserta dengan dia. 10 Mereka berkumpul di Yerusalem pada bulan ketiga tahun kelima belas dari pemerintahan Asa. 11 Pada hari itu mereka mempersembahkan kepada Tuhan tujuh ratus lembu sapi dan tujuh ribu kambing domba dari jarahan yang mereka bawa pulang. 12 Mereka mengadakan perjanjian untuk mencari Tuhan, Allah nenek moyang mereka, dengan segenap hati dan jiwa. 13 Setiap orang, baik anak-anak atau orang dewasa, baik laki-laki atau perempuan, yang tidak mencari Tuhan, Allah Israel, harus dihukum mati. 14 Mereka bersumpah setia kepada Tuhan dengan suara yang nyaring, dengan sorak-sorai dan dengan tiupan nafiri dan sangkakala. 15 Seluruh Yehuda bersukaria atas sumpah itu, karena dengan segenap hati mereka bersumpah setia dan dengan kehendak yang bulat mereka mencari Tuhan. Tuhan berkenan ditemui oleh mereka dan mengaruniakan keamanan kepada mereka di segala penjuru. 16 Bahkan raja Asa memecat Maakha, neneknya, dari pangkat ibu suri, karena neneknya itu membuat patung Asyera yang keji. Asa merobohkan patung yang keji itu, menumbuknya sampai halus dan membakarnya di lembah Kidron. 17 Sekalipun bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan dari Israel, namun hati Asa tulus ikhlas sepanjang umurnya. 18 Ia membawa persembahan-persembahan kudus ayahnya dan persembahan-persembahan kudusnya sendiri ke rumah Allah, yakni emas dan perak serta barang-barang lain. 19 Tidak ada perang sampai pada tahun ketiga puluh lima pemerintahan Asa.

Komentar

Damai dalam suatu bangsa

Perang menghancurkan negara-negara (15:5,6). Membawa kematian, kehancuran dan biasanya kemiskinan. Di sisi lain, kedamaian membuat negara terbangun dan menjadi makmur (14:7).

Ketika Asa menjadi Raja Yehuda, ‘negeri itu aman selama sepuluh tahun’ (14:1). Kedamaian itu adalah anugerah dari Allah, ‘TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya’ (Ay.6).

Bagaimana kedamaian dan ketenangan ini timbul? Jawabannya, penulis kitab Tawarikh memberitahukan setidaknya ada tiga hal:

1. Mencari Allah segenap hati
Di saat mereka berteriak kepada TUHAN (13:14, MSG), Allah membebaskan mereka (Ay.16). Asa memerintahkan Yehuda untuk mencari TUHAN (14:4). Dia berkata pada umat, ‘Negeri ini masih dalam tangan kita, karena kita mencari TUHAN Allah kita dan Ia mencari kita serta mengaruniakan keamanan kepada kita di segala penjuru’ (Ay.7, MSG).

Nabi Azarya berkata, ‘Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu’ (15:2). ‘Tetapi dalam kesesakan mereka berbalik kepada TUHAN, Allah orang Israel. Mereka mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka’ (Ay.4). ‘Mereka mengadakan perjanjian untuk mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dengan segenap hati dan jiwa’ (Ay.12).

Mereka mencari Allah dengan segenap hati dan Allah ‘mengaruniakan keamanan kepada mereka di segala penjuru’ (Ay.15, MSG).

2. Mematuhi Allah sepenuhnya
Ketika Asa mendengar nubuatan itu, ‘ia menguatkan hatinya’ (Ay.8). Asa berkata kepada Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah’ (14:4). Nabi Azarya berkata, ‘tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya’ (15:2). Renungan n ini adalah contoh kesetiaan Allah pada kita ketika kita memilih patuh pada-Nya sepenuhnya.

3. Mengandalkan Allah secara total
‘Orang Yehuda menjadi kokoh, karena mereka mengandalkan diri kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka’ (13:18). ‘Ya TUHAN, selain dari pada Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat. Tolonglah kami ya TUHAN, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar’ (14:11).

Inilah maksudnya berkomitmen sepenuhnya pada TUHAN. Hasilnya pekerjaan Asa mendapatkan upah (15:7) dan TUHAN Allahnya menyertainya (Ay.9). Ada kedamaian dan ketenangan.

Doa

TUHAN, aku ingin mencari-Mu segenap hati, mematuhi-Mu sepenuhnya dan mengandalkan-Mu secara total. Aku berdoa bagi yang lain dan damai di hidupku, di gereja, di negeri kami dan di antara sesama negara.

Pippa menambahkan

2 Tawarikh 15:5

‘Pada zaman itu tidak dapat orang pergi dan pulang dengan selamat, karena terdapat kekacauan yang besar di antara segenap penduduk daerah-daerah.’

Kami diberkati untuk hidup di masa ketika kami pergi ke Inggris dengan aman sepanjang waktu. Ada banyak bagian dunia saat ini di mana terjadi ‘huru-hara besar’, yaitu orang-orang yang kabur dari penganiayaan, perang dan rezim yang brutal. Kita perlu berdoa dan mendukung mereka yang bekerja untuk perubahan.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.