Hari 238

Keluarga

Kebijaksanaan Mazmur 102:19–29
Perjanjian Baru 1 Korintus 16:5–24
Perjanjian Lama 2 Tawarikh 24:1–25:28

pengantar

Seorang ayah yang sibuk sedang mencari cara untuk menghibur putri kecilnya. Dia menemukan peta dunia di majalah dan memotongnya menjadi beberapa potongan. Dia memberikan potongan-potongan itu kepada putrinya dan meminta dia memasangkan potongan-potongan peta tersebut menjadi satu.

Singkatnya setelah itu, putrinya berkata bahwa dia telah selesai. Si ayah sangat terkejut betapa cepat putrinya menyelesaikannya. Si ayah bertanya bagaimana putrinya bisa melakukannya dengan cepat. Si putri menjawab, ‘Aku melihat Ayah ketika Ayah mengambil halaman itu dari majalah dan di belakang peta dunia yang ada pada majalah itu ada gambar pria dan wanita. Aku rasa jika aku bisa menggabungkan pria dan wanita itu bersama, aku bisa menggabungkan dunia kembali seperti semula.’

Pernikahan dan kehidupan keluarga sangatlah penting karena pernikahan adalah bagian dari tatanan alami Allah, dan bagian struktur masyarakat yang penting. Paus John Paul II pernah menuliskan bahwa keluarga adalah ‘pondasi’ masyarakat dan keluarga ‘memelihara’ masyarakat secara berkelanjutan.

Nicky dan Sila Lee telah menginvestasikan hidup mereka dalam penguatan kehidupan pernikahan dan keluarga. Kursus dan buku-buku mereka seperti Buku Pernikahan dan Buku Asuh telah memiliki dampak besar terhadap ribuan orang di gereja lokal kami dan kini di banyak negara di seluruh dunia. Baru-baru ini pejabat pemerintah di salah satu negara berkata kepada Nicky dan Sila, ‘Masyarakat yang kuat tergantung pada keluarga yang kuat dan keluarga yang kuat tergantung pada pernikahan yang kuat. Itulah kenapa kami tertarik pada karya Anda.’

Alkitab memiliki sesuatu yang besar untuk berbicara soal kehidupan keluarga. Tak hanya sebagai keluarga alami, tetapi sebagai orang Kristen kita adalah bagian gereja, yang mana di dalam Perjanjian Baru kita dipandang sebagai ‘keluarga Allah’.

Kebijaksanaan

Mazmur 102:19–29

19 Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian,
  dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan,
20 sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus,
  Tuhan memandang dari sorga ke bumi,
21 untuk mendengar keluhan orang tahanan,
  untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh,
22 supaya nama Tuhan diceritakan di Sion,
  dan Dia dipuji-puji di Yerusalem,
23 apabila berkumpul bersama-sama bangsa-bangsa
  dan kerajaan-kerajaan untuk beribadah kepada Tuhan.
24 Ia telah mematahkan kekuatanku di jalan,
  dan memperpendek umurku.
25 Aku berkata: “Ya Allahku,
  janganlah mengambil aku pada pertengahan umurku!
  Tahun-tahun-Mu tetap turun-temurun!”
26 Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi,
  dan langit adalah buatan tangan-Mu.
27 Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada,
  dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian,
  seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah;
28 tetapi Engkau tetap sama,
  dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.
29 Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram,
  dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu.

Komentar

Anak-anak dan generasi masa depan

Tiap generasi memiliki tanggung jawab untuk memikirkan masa depan dan merencanakan masa depan. Kita harus peduli, tak hanya soal apa yang terjadi di masa kita, tetapi juga soal generasi masa depan. Pemazmur peduli dengan generasi masa depan: ‘Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji TUHAN’ (Ay.19).

Yesus adalah kunci untuk tiap generasi. Menariknya, penulis kitab Ibrani mengutip ayat 25-27 dari mazmur ini dan merujuk pada Yesus (Ibrani 1:10-12): ‘Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya’ (Ibrani 13:8). ‘Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu’ (Mazmur 102:26). Yesus ada selamanya: ‘Engkau [Yesus] tetap sama, dan tahun-tahun-Mu [Yesus] tidak berkesudahan’ (Ay.28).

Mazmur ini diakhiri dengan harapan untuk generasi masa depan ini: ‘Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram, dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu’ (Ay.29).

Ini adalah harapan, doa dan janji. Selama semua orang bertanggungjawab atas hidup mereka sendiri, ada pemahaman di mana Allah memperlakukan orang-orang sebagai keluarga. Kita bisa berharap, berdoa dan percaya bahwa anak-anak kita, cucu-cucu dan keturunan-keturunan mereka akan hidup dalam hadirat-Nya dan tetap ada di hadapan-Nya (Ay.29).

Doa

TUHAN, aku berdoa untuk keluargaku dan mereka yang di gereja, agar kami hidup dalam hadirat-Mu dan anak-anak kami akan tumbuh mengenal, mengasihi, melayani dan tetap ada di hadapan-Mu.

Perjanjian Baru

1 Korintus 16:5–24

Rencana Paulus

5 Aku akan datang kepadamu, sesudah aku melintasi Makedonia, sebab aku akan melintasi Makedonia. 6 Dan di Korintus mungkin aku akan tinggal beberapa lamanya dengan kamu atau mungkin aku akan tinggal selama musim dingin, sehingga kamu dapat menolong aku untuk melanjutkan perjalananku. 7 Sebab sekarang aku tidak mau melihat kamu hanya sepintas lalu saja. Aku harap dapat tinggal agak lama dengan kamu, jika diperkenankan Tuhan. 8 Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai hari raya Pentakosta, 9 sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang.

Beberapa pemberitahuan

10 Jika Timotius datang kepadamu, usahakanlah supaya ia berada di tengah-tengah kamu tanpa takut, sebab ia mengerjakan pekerjaan Tuhan, sama seperti aku. 11 Jadi, janganlah ada orang yang menganggapnya rendah! Tetapi tolonglah dia, supaya ia melanjutkan perjalanannya dengan selamat, agar ia datang kembali kepadaku, sebab aku di sini menunggu kedatangannya bersama-sama dengan saudara-saudara yang lain. 12 Tentang saudara Apolos: telah berulang-ulang aku mendesaknya untuk bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi kamu, tetapi ia sama sekali tidak mau datang sekarang. Kalau ada kesempatan baik nanti, ia akan datang.

13 Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! 14 Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih! 15 Ada suatu permintaan lagi kepadamu, saudara-saudara. Kamu tahu, bahwa Stefanus dan keluarganya adalah orang-orang yang pertama-tama bertobat di Akhaya, dan bahwa mereka telah mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang kudus. 16 Karena itu taatilah orang-orang yang demikian dan setiap orang yang turut bekerja dan berjerih payah. 17 Aku bergembira atas kedatangan Stefanus, Fortunatus dan Akhaikus, karena mereka melengkapi apa yang masih kurang padamu; 18 karena mereka menyegarkan rohku dan roh kamu. Hargailah orang-orang yang demikian!

Salam

19 Salam kepadamu dari Jemaat-jemaat di Asia Kecil. Akwila, Priskila dan Jemaat di rumah mereka menyampaikan berlimpah-limpah salam kepadamu. 20 Salam kepadamu dari saudara-saudara semuanya. Sampaikanlah salam seorang kepada yang lain dengan cium kudus.

21 Dengan tanganku sendiri aku menulis ini: Salam dari Paulus.
22 Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!
23 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu.
24 Kasihku menyertai kamu sekalian dalam Kristus Yesus.

Komentar

Keluarga dan rumah

Gereja Hillsong di Sydney, Australia, memiliki tanda besar di luar gedung gereja dengan tulisan ‘Selamat Datang Kembali di Rumah’. Visi Brian dan Bobbie Houston, pendeta senior, adalah agar setiap orang yang datang ke gereja akan disambut, dikasihi dan diberikan keramah-tamahan, seperti yang kita berikan pada tamu di rumah kita.

Kita perlu menangkap kembali visi Perjanjian Baru akan gereja sebagai rumah. Tentu saja, orang Kristen mula-mula tidak memiliki bangunan gereja. Mereka bertemu di rumah-rumah (Ay.19). Paulus menulis kepada jemaat di Korintus, ‘Jika Timotius datang kepadamu, usahakanlah supaya ia berada di tengah-tengah kamu tanpa takut, sebab ia mengerjakan pekerjaan Tuhan, sama seperti aku’ (Ay.10).

Gereja adalah keluarga Allah. Allah adalah Bapa kita. Paulus melihat keseluruhan gereja sebagai keluarga. Dia menyebut orang-orang Kristen lain sebagai ‘saudara-saudara’ (Ay.15). Gereja bukan organisasi di mana Anda ikut bergabung, tetapi keluarga dari mana Anda berasal.

Paulus, yang melajang dan tak memiliki istri atau anak-anak, mengasihi jemaat Korintus dan memandang mereka sebagai keluarganya. Dia menemukan penyegaran rohani dengan menghabiskan waktu bersama mereka (Ay.17). Dia mengakhiri suratnya, ‘Kasihku menyertai kamu sekalian’ (Ay.24). Dia ingin mereka ‘mengasihi TUHAN’ (Ay.22) dan mengasihi satu sama lain. Mereka harus mengungkapkan kasih ini dengan menyampaikan salam ‘seorang kepada yang lain dengan cium kudus’ (Ay.20).

Ini tak hanya teori yang bagus, melainkan sangat pribadi. Paulus rindu mengunjungi mereka (Ay.5). Dia tahu mereka akan ‘menolong’nya (Ay.6). Dia tidak ingin menghabiskan waktu yang singkat bersama mereka. Namun, dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu ‘jika diperkenankan TUHAN’ (Ay.7). Pesan Paulus dalam suratnya mengalir dari kasih dan perhatiannya bagi orang-orang di dalam jemaat tersebut. Dia melakukan apa yang dia khotbahkan ketika dia menulis ‘Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih’ (Ay.14).

Satu-satunya alasan Paulus tidak akan datang segera adalah ‘banyak kesempatan bagiku [Paulus] untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang’ (Ay.9). (Tampaknya kapan pun Allah membuka pintu besar kesempatan untuk pekerjaan baik, kita harus tahu bahwa akan ada juga banyak penentang.) Jangan biarkan hal apapun menghalangi Anda untuk menciptakan banyak kesempatan besar ketika kesempatan ada.

Dia lalu berbicara soal Timotius, yang dia deskripsikan sebagai anaknya dalam TUHAN (4:17). Dia lalu berbicara tentang ‘saudaranya yaitu Apolos’ (16:12) dan tentang ‘keluarga Stefanus’ (Ay.15). Tampaknya dari Perjanjian Baru, sangat umum bagi seluruh keluarga berubah percaya dan dibaptis bersama.

Kita juga melihat dalam renungan ini contoh pasangan pernikahan yang bergabung dengan pelayanan. Akwila dan Priskila mengelola jemaat di rumah mereka (Ay.19). Di sini, Akwila disebut lebih dulu. Namun, biasanya Priskila yang disebut terlebih dahulu (lihat Roma 16:3). Jelasnya, mereka mengelola jemaat bersama.

Keluarga jemaat ini tercipta dari satu orang seperti Paulus, pasutri seperti Priskila dan Akwila, dan seluruh rumah tangga seperti keluarga Stefanus. Mari kita menciptakan keluarga Allah bersama.

Apa yang Paulus tulis berlaku untuk kita semua: ‘Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!’ (1 Korintus 16:13-14).

Doa

TUHAN, berikanlah kami kasih untuk satu sama lain, tak peduli apakah kami lajang atau menikah, kami semua mengalami kekayaan dan penyegaran menjadi bagian dari keluarga Allah.

Perjanjian Lama

2 Tawarikh 24:1–25:28

Raja Yoas

(2 Raj. 12:1-21)
24Yoas berumur tujuh tahun pada waktu ia menjadi raja, dan empat puluh tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Zibya, dari Bersyeba. 2 Yoas melakukan apa yang benar di mata Tuhan selama hidup imam Yoyada. 3 Yoyada mengambil dua orang isteri bagi dia; dari mereka ia mendapat anak laki-laki dan anak perempuan. 4 Kemudian Yoas bermaksud untuk membaharui rumah Tuhan. 5 Ia mengumpulkan para imam dan orang Lewi dan berkata kepada mereka: “Pergilah kamu ke kota-kota Yehuda dan kumpulkanlah uang dari seluruh orang Israel untuk memperbaiki rumah Allahmu setiap tahun. Lakukanlah hal itu dengan segera!” Tetapi orang Lewi itu tidak melakukannya dengan segera. 6 Lalu raja memanggil imam kepala Yoyada dan bertanya kepadanya: “Mengapa engkau tidak menuntut kepada orang-orang Lewi untuk membawa dari Yehuda dan dari Yerusalem pajak yang dikenakan Musa, hamba Allah itu, kepada jemaah Israel untuk Kemah tempat hukum Allah? 7 Sebab anak-anak Atalya, perempuan fasik itu, telah membongkar rumah Allah, bahkan memakai barang-barang kudus rumah Tuhan untuk para Baal.”

8 Sesudah itu raja memerintahkan supaya dibuat sebuah peti dan ditempatkan di depan pintu gerbang rumah Tuhan, 9 lalu menyuruh mengumumkan di Yehuda dan di Yerusalem, bahwa orang harus membawa bagi Tuhan pajak yang dikenakan Musa, hamba Allah itu, kepada orang Israel di padang gurun. 10 Maka bersukacitalah semua pemimpin dan seluruh rakyat; mereka datang membawa pajaknya dan memasukkannya ke dalam peti itu sampai penuh. 11 Setiap kali peti itu dibawa masuk untuk diperiksa oleh orang-orang Lewi atas nama raja, dan apabila mereka melihat bahwa sudah banyak uang di dalamnya, maka datanglah panitera raja dan kuasa usaha imam kepala mengeluarkan isi peti itu; kemudian mereka mengangkat peti itu, lalu menaruhnya pula di tempatnya. Demikianlah mereka lakukan setiap kali, dan banyaklah uang yang dikumpulkan. 12 Raja dan Yoyada menyerahkan uang itu kepada mereka yang memanduri pekerjaan pada rumah Tuhan. Mereka ini mengupah tukang-tukang pahat dan tukang-tukang kayu untuk membaharui rumah Tuhan; juga tukang-tukang besi dan tembaga untuk memperbaiki rumah Tuhan. 13 Setelah itu mulailah tukang-tukang itu bekerja; pekerjaan perbaikan maju di bawah tangan mereka. Mereka membangun kembali rumah Allah menurut keadaannya semula dan mengokohkannya. 14 Setelah mereka selesai, mereka membawa uang yang kelebihan kepada raja dan Yoyada. Uang itu dipakai untuk membuat perkakas-perkakas rumah Tuhan, yakni: perkakas-perkakas untuk penyelenggaraan kebaktian, perkakas-perkakas untuk korban bakaran, juga cawan-cawan dan perkakas-perkakas emas dan perak. Sepanjang umur Yoyada korban bakaran tetap dipersembahkan dalam rumah Tuhan.

15 Yoyada menjadi tua, dan lanjut umur, lalu matilah ia. Seratus tiga puluh tahun umurnya ketika ia mati. 16 Ia dikuburkan di kota Daud di samping raja-raja, karena perbuatan-perbuatannya yang baik di Israel terhadap Allah dan rumah-Nya. 17 Sesudah Yoyada mati, pemimpin-pemimpin Yehuda datang menyembah kepada raja. Sejak itu raja mendengarkan mereka. 18 Mereka meninggalkan rumah Tuhan, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala. Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka. 19 Namun Tuhan mengutus nabi-nabi kepada mereka, supaya mereka berbalik kepada-Nya. Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya. 20 Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: “Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah Tuhan, sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan Tuhan, Ia pun meninggalkan kamu!” 21 Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap dia, dan atas perintah raja mereka melontari dia dengan batu di pelataran rumah Tuhan. 22 Raja Yoas tidak mengingat kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh anak Yoyada itu, yang pada saat kematiannya berseru: “Semoga Tuhan melihatnya dan menuntut balas!”

23 Pada pergantian tahun tentara Aram maju menyerang Yoas dan masuk ke Yehuda dan Yerusalem. Dari bangsa itu semua pemimpin habis dibunuh mereka dan segala jarahan dikirim mereka kepada raja negeri Damsyik. 24 Walaupun tentara Aram itu datang dengan sedikit orang, namun Tuhan menyerahkan tentara yang sangat besar kepada mereka, karena orang Yehuda telah meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka. Demikianlah orang Aram melakukan penghukuman kepada Yoas. 25 Ketika mereka pergi dari padanya, – mereka meninggalkannya dengan luka-luka berat – pegawai-pegawainya mengadakan persepakatan terhadap dia karena darah anak imam Yoyada itu, lalu membunuhnya di atas tempat tidurnya. Ia mati dan dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di pekuburan raja-raja. 26 Mereka yang mengadakan persepakatan terhadap dia ialah: Zabad, anak Simeat perempuan Amon, dan Yozabad, anak Simrit perempuan Moab. 27 Tentang anak-anaknya dan ucapan-ucapan ilahi yang banyak terhadap dia, serta tentang perbaikan rumah Allah, semua itu tertulis dalam tafsiran kitab raja-raja. Maka Amazia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Raja Amazia

(2 Raj. 14:1-22)
25Amazia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem; nama ibunya ialah Yoadan, dari Yerusalem. 2 Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, hanya tidak dengan segenap hati. 3 Segera sesudah kuasa kerajaan itu kokoh di tangannya, dibunuhnyalah pegawai-pegawainya yang telah membunuh raja, yaitu ayahnya. 4 Tetapi anak-anak mereka tidak dihukum mati olehnya, melainkan ia bertindak sesuai dengan apa yang tertulis dalam Taurat, yakni kitab Musa, di mana Tuhan telah memberi perintah: “Janganlah ayah mati karena anaknya, janganlah juga anak mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus mati karena dosanya sendiri.”

5 Lalu Amazia mengumpulkan orang Yehuda dan menyuruh mereka, yakni seluruh orang Yehuda dan Benyamin, berdiri menurut puak-puaknya di bawah kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus. Ketika ia menghitung mereka yang berumur dua puluh tahun ke atas, didapatinya tiga ratus ribu teruna yang sanggup keluar berperang dengan tombak dan perisai. 6 Selain itu ia menyewa seratus ribu pahlawan yang gagah perkasa dari Israel dengan bayaran seratus talenta perak. 7 Tetapi seorang abdi Allah datang kepadanya dan berkata: “Ya raja, janganlah tentara Israel dibiarkan bergabung kepada tuanku, karena Tuhan tidak menyertai Israel, yakni semua bani Efraim ini. 8 Dan jikalau mereka bergabung juga, bagaimanapun juga perbuatan dan kekuatanmu di dalam perang, Allah akan menggelincirkan engkau di depan musuh, sebab Allah mempunyai kuasa untuk menolong dan menggelincirkan!” 9 Lalu kata Amazia kepada abdi Allah itu: “Bagaimana dengan seratus talenta yang telah kuberikan kepada pasukan-pasukan Israel itu?” Jawab abdi Allah itu: “Tuhan dapat memberikan lebih dari pada itu kepadamu!” 10 Kemudian Amazia memisahkan pasukan yang datang bergabung kepadanya dari Efraim, supaya mereka kembali ke tempat tinggalnya. Maka sangat marahlah mereka terhadap Yehuda. Mereka kembali ke tempat tinggalnya dengan marah yang menyala-nyala. 11 Amazia mendapat keberanian lalu memimpin rakyatnya ke Lembah Asin dan memukul kalah sepuluh ribu orang dari bani Seir. 12 Selain itu sepuluh ribu orang ditawan hidup-hidup oleh bani Yehuda dan dibawa ke suatu puncak bukit batu, lalu mereka dicampakkan dari puncak bukit batu itu, sehingga hancurlah mereka semua. 13 Tetapi orang-orang dari pasukan yang dipulangkan Amazia, dan yang tidak diperbolehkan ikut berperang dengan dia, menyerbu kota-kota di Yehuda dari jurusan Samaria sampai ke Bet-Horon, dan menewaskan tiga ribu orang penduduknya dan merampas banyak jarahan.

14 Ketika Amazia kembali, setelah mengalahkan orang-orang Edom itu, ia mendirikan para allah bani Seir, yang dibawanya pulang, sebagai allahnya. Ia sujud menyembah kepada allah-allah itu dan membakar korban untuk mereka. 15 Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap Amazia; Ia menyuruh seorang nabi kepadanya yang berkata: “Mengapa engkau mencari allah sesuatu bangsa yang tidak dapat melepaskan bangsanya sendiri dari tanganmu?” 16 Waktu nabi sedang berbicara, berkatalah Amazia kepadanya: “Apakah kami telah mengangkat engkau menjadi penasihat raja? Diamlah! Apakah engkau mau dibunuh?” Lalu diamlah nabi itu setelah berkata: “Sekarang aku tahu, bahwa Allah telah menentukan akan membinasakan engkau, karena engkau telah berbuat hal ini, dan tidak mendengarkan nasihatku!”

17 Kemudian Amazia, raja Yehuda, mengadakan perundingan, lalu menyuruh orang kepada Yoas bin Yoahas bin Yehu, raja Israel, mengatakan: “Mari kita mengadu tenaga!” 18 Tetapi Yoas, raja Israel, menyuruh orang kepada Amazia, raja Yehuda, mengatakan: “Onak yang di gunung Libanon mengirim pesan kepada pohon aras yang di gunung Libanon, bunyinya: Berikanlah anakmu perempuan kepada anakku laki-laki menjadi isterinya. Tetapi binatang-binatang hutan yang ada di gunung Libanon itu berjalan lewat dari sana, lalu menginjak onak itu. 19 Pikirmu, engkau sudah mengalahkan Edom, sebab itu hatimu mengangkat-angkat dirimu untuk mendapat kehormatan. Sekarang, tinggal saja di rumah. Untuk apa engkau menantang malapetaka, sehingga engkau jatuh dan Yehuda bersama-sama engkau?” 20 Tetapi Amazia tidak mau mendengarkan; sebab hal itu telah ditetapkan Allah yang hendak menyerahkan mereka ke dalam tangan Yoas, karena mereka telah mencari allah orang Edom. 21 Sebab itu majulah Yoas, raja Israel, lalu mengadu tenagalah mereka, ia dan Amazia, raja Yehuda, di Bet-Semes yang termasuk wilayah Yehuda. 22 Yehuda terpukul kalah oleh Israel, sehingga masing-masing lari ke kemahnya. 23 Yoas, raja Israel, menangkap Amazia, raja Yehuda, anak Yoas bin Yoahas, di Bet-Semes. Lalu Yoas membawa dia ke Yerusalem. Ia membongkar tembok Yerusalem dari Pintu Gerbang Efraim sampai ke Pintu Gerbang Sudut, empat ratus hasta panjangnya. 24 Sesudah itu ia mengambil segala emas dan perak dan segala perkakas yang terdapat dalam rumah Allah dan yang berada di bawah pengawasan keluarga Obed-Edom, juga perbendaharaan istana raja dan orang-orang sandera, kemudian pulanglah ia ke Samaria.

25 Amazia bin Yoas, raja Yehuda, masih hidup lima belas tahun lamanya sesudah Yoas bin Yoahas, raja Israel, mati. 26 Selebihnya dari riwayat Amazia, dari awal sampai akhir, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel? 27 Sejak Amazia menjauhi Tuhan, orang mengadakan persepakatan melawan dia di Yerusalem, sebab itu larilah ia ke Lakhis. Tetapi mereka menyuruh mengejar dia ke Lakhis, lalu dibunuhlah ia di sana. 28 Ia diangkut dengan kuda, lalu dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud.

Komentar

Orang tua dan anak-anak

Pengasuhan yang baik merupakan keuntungan besar dalam hidup. Ayah Yoas mati ketika Yoas masih bayi dan dia menjadi raja di usia 17 tahun. Ibunya yakin bahwa Yoas diajar dan dilatih oleh imam Yoyada (Ay.2). Yoas menerima didikan yang baik dan ‘melakukan apa yang benar di mata TUHAN selama hidup imam Yoyada’ (Ay.2). Imam ‘Yoyada mengambil dua orang isteri bagi dia [Yoas]; dari mereka ia [Yoas] mendapat anak laki-laki dan anak perempuan’ (Ay.3).

Allah telah menjanjikan berkat-Nya pada Daud dan keluarganya. Kedudukan raja turun melalui garis keluarga. Bagaimanapun, meski kasih Allah tak bersyarat, tiap orang bertanggungjawab atas respon mereka terhadap kasih ini. ‘Kitab Musa’ (mungkin cara untuk merujuk pada ‘Hukum Taurat’, lima kitab pertama Perjanjian Lama) dikutip untuk mendukung fakta bahwa ‘Janganlah ayah mati karena anaknya, janganlah juga anak mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus mati karena dosanya sendiri’ (25:4). (‘Kita membayar sendiri dosa kita’, MSG)

Kita dapat melihat prinsip ini berlaku di sini. Yoas mengawali dengan baik. Dia melakukan apa yang benar di mata TUHAN (24:2). Dia memutuskan untuk memulihkan bait TUHAN (Ay.4). Semua orang bergabung: ‘Maka bersukacitalah semua pemimpin dan seluruh rakyat; mereka datang membawa pajaknya dan memasukkannya ke dalam peti itu sampai penuh’ (Ay.10). ‘Mereka membangun kembali rumah Allah menurut keadaannya semula dan mengokohkannya’ (Ay.13). (Bangunan untuk penyembahan penting dan bisa dipulihkan jika semua orang terlibat).

Sayangnya, pemerintahan Yoas tidak berakhir baik (Ay.17-27). Sangat penting untuk tidak hanya mengawali dengan baik tetapi juga untuk mengakhiri dengan baik.

Tragisnya, pola yang sama terulang dalam hidup putranya, Amazia. Amazia mengawali dengan baik (25:2), tetapi tidak berakhir baik. Dia menjadi ‘tinggi hati’ (Ay.19) dan ‘menjauhi TUHAN’ (Ay.27).

Doa

TUHAN, bantu kami untuk menjadi contoh yang baik dan mengakhiri dengan baik. Aku berdoa kehidupan keluarga sekali lagi harus menjadi pondasi untuk memelihara masyarakat kami secara berkelanjutan. Biarlah ada mukjizat terhadap penurunan kualitas dalam pernikahan dan pemulihan keluarga yang kuat.

Pippa menambahkan

2 Tawarikh 24:1 – 25:28

Dengan nasihat yang baik, anak-anak muda dapat meraih hal-hal besar. Kita tidak boleh meremehkan mereka.

Yoas menjadi raja di usia 17 tahun. Dengan bantuan Imam Yoyada sebagai penasihatnya, Yoas membangun kembali bait Allah. Selama dia memiliki penasihat yang baik, umat Israel menyembah Allah. Sayangnya, ketika penasihatnya meninggal, dia menyimpang dari jalur. Penting sekali untuk mencari penasihat yang bijak dan kita semua harus memotivasi generasi masa depan.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.