Di Saat Roh Kudus Datang
pengantar
Saya ingat pertama kali saya berdoa ‘Datanglah, Roh Kudus’ di sebuah Alpha Weekend. Saya tahu Roh Kudus ‘datang’ setiap kali orang-orang yang mengikuti setiap Alpha Weekend sebelum saya telah meminta Dia untuk datang. Meski begitu, saya tidak berpikir Dia akan datang menjawab doa-doa saya. Ketika saya berdoa ‘Datanglah, Roh Kudus’ saya memejamkan mata saya karena saya tidak ingin Dia tidak datang.
Ketika saya membuka mata, ada pemandangan yang ajaib. Roh Kudus datang dengan penuh kuasa. Orang-orang dipenuhi. Dia mengisi hidup orang-orang. Inilah pelayanan Roh Kudus. Itulah mengapa di titik tertentu di setiap pelayanan kami kami berdoa ‘Datanglah, Roh Kudus.’ Kami selalu mencoba untuk menyerahkan waktu untuk ‘pelayanan’, bagi Roh Kudus untuk melayani kami.
Kami sering mengaitkan kata ‘melayani’ dengan kepemimpinan, apakah oleh pelayan pemerintahan atau oleh pelayan gereja. Politikus dipanggil untuk melayani negara mereka. Pendeta dipanggil untuk melayani jemaat. Dokter, yang mengurus perawatan pasien mereka, dipanggil untuk melayani orang yang sakit dan sekarat.
Roh Kudus melayani kita. Dia membawa kuasa yang lebih besar dibandingkan politikus manapun, penghiburan yang lebih dalam dibandingkan pendeta manapun, dan kesembuhan yang lebih ajaib dibandingkan dokter manapun. Allah melayani kita dalam bagian hidup terdalam kita oleh Roh Kudus.
Rasul Paulus berbicara tentang ‘pelayanan Roh’ (2 Korintus 3:8). John Wimber mendefinisikan jenis pelayanan ini sebagai ‘memenuhi keperluan sesama dengan sumber daya Allah’. Ajaibnya, jenis pelayanan ini sekarang tersedia untuk Anda dan saya.
Mazmur 104:1–18
Kebesaran Tuhan dalam segala ciptaan-Nya
104Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar!
Engkau yang berpakaian keagungan dan semarak,
2 yang berselimutkan terang seperti kain,
yang membentangkan langit seperti tenda,
3 yang mendirikan kamar-kamar loteng-Mu di air,
yang menjadikan awan-awan sebagai kendaraan-Mu,
yang bergerak di atas sayap angin,
4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu,
dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
5 yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya,
sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya.
6 Dengan samudera raya Engkau telah menyelubunginya;
air telah naik melampaui gunung-gunung.
7 Terhadap hardik-Mu air itu melarikan diri,
lari kebingungan terhadap suara guntur-Mu,
8 naik gunung, turun lembah
ke tempat yang Kautetapkan bagi mereka.
9 Batas Kautentukan, takkan mereka lewati,
takkan kembali mereka menyelubungi bumi.
10 Engkau yang melepas mata-mata air ke dalam lembah-lembah,
mengalir di antara gunung-gunung,
11 memberi minum segala binatang di padang,
memuaskan haus keledai-keledai hutan;
12 di dekatnya diam burung-burung di udara,
bersiul dari antara daun-daunan.
13 Engkau yang memberi minum gunung-gunung dari kamar-kamar loteng-Mu,
bumi kenyang dari buah pekerjaan-Mu.
14 Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan
dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia,
yang mengeluarkan makanan dari dalam tanah
15 dan anggur yang menyukakan hati manusia,
yang membuat muka berseri karena minyak,
dan makanan yang menyegarkan hati manusia.
16 Kenyang pohon-pohon Tuhan,
pohon-pohon aras di Libanon yang ditanam-Nya,
17 di mana burung-burung bersarang,
burung ranggung yang rumahnya di pohon-pohon sanobar;
18 gunung-gunung tinggi adalah bagi kambing-kambing hutan,
bukit-bukit batu adalah tempat perlindungan bagi pelanduk.
Komentar
Pelayan ‘angin’ dan ‘nyala api’
Ini adalah mazmur hebat yang memuji Allah atas seluruh ciptaan-Nya. Semua yang telah Allah ciptakan itu baik. Saya menyukai fakta bahwa ‘anggur yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang menyegarkan hati manusia’ (Ay.15).
Tentu saja, seperti tiap anugerah kebaikan dari Allah, anggur dapat disalahgunakan. Alkitab sering memperingatkan kemabukan. Bagaimanapun, anggur, seperti minyak dan makanan, diberikan oleh Allah untuk kesukaan kita dan untuk menyenangkan hati manusia.
Di awal-awal, pemazmur berkata, ‘[Engkau/TUHAN] yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu’ (Ay.4). Kata ‘hamba’ bisa diartikan sebagai ‘pelayan’
Renungan ini adalah latar belakang Perjanjian Lama yang mengagumkan tentang penjelasan hari Pentakosta. Ketika Roh Kudus datang, mereka mendengar ‘suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing’ (Kisah 2:2-3).
‘Angin’ dan ‘nyala api’ adalah pelayan Allah. Mereka melambangkan kuasa, semangat dan kemurnian Allah. Ketika Anda berdoa ‘Datanglah, Roh Kudus’, berharaplah pada Allah untuk mengirimkan angin dan api Roh Kudus dan berharaplah agar pelayanan Roh Kudus menjadi penuh kuasa dan mengubahkan hidup.
Doa
TUHAN, terimakasih atas transformasi dalam hidup orang-orang saat mereka mengalami kuasa, semangat dan kemurnian Allah. Datanglah, Roh Kudus dan penuhi aku saat ini.
2 Korintus 2:12–3:6
Kecemasan dan kelegaan Paulus di Troas dan di Makedonia
12 Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana. 13 Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia.
14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. 15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. 16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian? 17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Pelayan-pelayan perjanjian yang baru
3Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu? 2 Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. 3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia. 4 Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. 5 Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. 6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
Komentar
Pelayan yang memberi hidup
Bagaimana Anda dapat membawa hidup untuk sesama? Dalam renungan ini, Paulus mendeskripsikan dirinya sebagai pelayan dari ‘suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan’ (3:6).
1. Melalui Anda, orang-orang mencium keharuman Kristus
‘Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana’ (2:14b). Di terjemahan lain, Paulus mendeskripsikan pelayanannya seperti parade kemenangan. Ketika para raja atau jenderal meraih kemenangan, seluruh penjuru kota akan keluar menyambut kepulangan mereka. Mereka akan membawa serta para tawanan. Mungkin juga ada ‘bau harum dupa’.
Bagi beberapa orang (para tawanan) itu seperti ‘bau kematian’ (Ay.16a). Bagi yang lainnya (para pemenang) itu adalah ‘bau kehidupan’ (Ay.16b). Miripnya, ‘Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa’ (Ay.14-15).
2. Melalui Anda, orang-orang membaca tentang Yesus
Satu-satunya Alkitab yang beberapa orang akan baca adalah hidup Anda. Paulus menulis kepada jemaat Korintus, ‘... Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu? Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia’ (3:1b-3)
Tak semua orang bisa atau mau membaca buku, tetapi semua orang yang Anda jumpai bisa, dan mau, membaca hidup Anda.
3. Melalui Anda, orang-orang mendengar tentang hubungan dengan Yesus
Anda tidak boleh berkata, ‘aku tak berguna’, ‘aku tak bisa apa-apa’. Anda mampu, melalui pelayanan Roh Kudus, membawa kabar baik Yesus kepada sesama. Ini harusnya memberi Anda keyakinan besar, bukan percaya pada diri sendiri tetapi percaya dalam Allah.
‘Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah’ (Ay.4-5).
Roh Kudus tidak hanya memberi Anda permulaan baru dalam hidup, tapi juga hidup baru untuk memulai. Perjanjian lama dulu dibuat oleh Allah melalui Musa, tetapi tidak berkuasa menjadikan umat sesuatu yang Allah rindukan.
Karena orang-orang itu tidak dapat menjaga hukum Taurat yang tertulis pada loh-loh batu, pada akhirnya hal itu mendatangkan kematian, ‘sebab hukum yang tertulis mematikan’ (Ay.6). Di sisi lain, pelayanan Roh Kudus, yang tertulis dalam hati Anda, yang adalah pelayanan yang ‘menghidupkan’ (Ay. 6).
Roh Kudus membawa perubahan dalam sifat manusia. Jadi jangan pernah mengatakan , ‘aku tidak bisa berubah’. Dengan Roh Kudus, Anda bisa berubah.
Itulah perbedaan antara agama yang berdasarkan peraturan (yang pada akhirnya tidak bisa dijaga oleh kita) dan hubungan dengan Allah melalui Yesus, yang membawa hidup, dan hidup dalam segala kelimpahan (Yoh 10:10).
Doa
TUHAN, terimakasih banyak untuk pelayanan di mana kembali kami melihat Roh yang memberi hidup pada orang-orang yang mati rohaninya.
2 Tawarikh 33:21–35:19
Raja Amon
(2 Raj. 21:19-26)
21 Amon berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. 22 Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan seperti yang telah dilakukan Manasye, ayahnya. Amon mempersembahkan korban kepada segala patung yang dibuat Manasye, ayahnya, dan beribadah kepada patung-patung itu. 23 Tetapi ia tidak merendahkan diri di hadapan Tuhan seperti Manasye, ayahnya, merendahkan diri, malah Amon makin banyak kesalahannya. 24 Maka pegawai-pegawainya mengadakan persepakatan melawan dia, dan membunuhnya di istananya. 25 Tetapi rakyat negeri itu membunuh semua orang yang mengadakan persepakatan melawan raja Amon; dan rakyat negeri itu mengangkat Yosia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Raja Yosia – Pembaharuan yang dilakukan Yosia
(2 Raj. 22:1-2, 23:4-20)
34Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. 2 Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan hidup seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. 3 Pada tahun kedelapan dari pemerintahannya, ketika ia masih muda belia, ia mulai mencari Allah Daud, bapa leluhurnya, dan pada tahun kedua belas ia mulai mentahirkan Yehuda dan Yerusalem dari pada bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan. 4 Mezbah-mezbah para Baal dirobohkan di hadapannya; ia menghancurkan pedupaan-pedupaan yang ada di atasnya; ia meremukkan dan menghancurluluhkan tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan, dan menghamburkannya ke atas kuburan orang-orang yang mempersembahkan korban kepada berhala-berhala itu. 5 Tulang-tulang para imam dibakarnya di atas mezbah-mezbah mereka. Demikianlah ia mentahirkan Yehuda dan Yerusalem. 6 Juga di kota-kota Manasye, Efraim dan Simeon, sampai di kota-kota Naftali, yang di mana-mana telah menjadi reruntuhan, 7 ia merobohkan segala mezbah dan tiang berhala, meremukkan segala patung pahatan serta menghancurluluhkannya, dan menghancurkan semua pedupaan di seluruh tanah Israel. Sesudah itu ia kembali ke Yerusalem.
Kitab Taurat ditemukan kembali
(2 Raj. 22:3–23:3)
8 Pada tahun kedelapan belas dari pemerintahannya, setelah selesai mentahirkan negeri dan rumah Tuhan, ia menyuruh Safan bin Azalya, dan Maaseya, penguasa kota, serta Yoah bin Yoahas, bendahara negara, untuk memperbaiki rumah Tuhan, Allahnya. 9 Maka datanglah mereka kepada imam besar Hilkia dan menyerahkan kepadanya uang yang telah dibawa ke rumah Allah dan yang telah dikumpulkan oleh orang-orang Lewi, yakni oleh para penjaga pintu, dari orang-orang Manasye dan Efraim, dan dari semua orang yang masih tinggal dari Israel, pula dari seluruh orang Yehuda dan Benyamin, dan dari penduduk Yerusalem. 10 Uang itu diberikan mereka ke tangan para pekerja yang diangkat untuk mengawasi rumah Tuhan; dan mereka itu, yang bekerja dalam rumah Tuhan, mengeluarkannya untuk membetulkan dan memperbaiki rumah itu. 11 Mereka memberikannya kepada tukang-tukang kayu dan tukang-tukang bangunan, supaya tukang-tukang itu membeli batu pahat dan kayu untuk tupai-tupai dan untuk memasang balok-balok pada gedung-gedung, yang oleh raja-raja Yehuda dibiarkan roboh. 12 Orang-orang itu melakukan pekerjaan itu dengan setia. Orang-orang yang diangkat menjadi pengawas mereka ialah: Yahat dan Obaja, orang-orang Lewi dari bani Merari, sedangkan Zakharia dan Mesulam dari bani Kehat mengepalai semua. Dan semua orang Lewi yang pandai memainkan alat-alat musik, 13 mengepalai kuli-kuli dan mengiringi semua tukang dalam pekerjaan apa pun. Dari antara orang-orang Lewi itu ada yang menjadi panitera, pengatur atau penunggu pintu gerbang.
14 Ketika mereka mengeluarkan uang yang telah dibawa ke rumah Tuhan, imam Hilkia menemukan kitab Taurat Tuhan, yang diberikan dengan perantaraan Musa. 15 Maka berkatalah Hilkia kepada Safan, panitera negara itu: “Aku telah menemukan kitab Taurat di rumah Tuhan!” Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, 16 dan Safan membawa kitab itu kepada raja. Ia juga menyampaikan kabar kepada raja: “Segala sesuatu yang ditugaskan kepada hamba-hambamu, telah mereka laksanakan. 17 Mereka telah mengambil seluruh uang yang terdapat di rumah Tuhan dan memberikannya ke tangan para pengawas dan para pekerja.” 18 Safan, panitera negara itu, memberitahukan juga kepada raja: “Imam Hilkia telah memberikan kitab kepadaku,” lalu Safan membacakan sebagian di depan raja. 19 Segera sesudah raja mendengar perkataan Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya. 20 Kemudian raja memberi perintah kepada Hilkia, kepada Ahikam bin Safan, kepada Abdon bin Mikha, kepada Safan, panitera negara itu, dan kepada Asaya, hamba raja, katanya: 21 “Pergilah, mintalah petunjuk Tuhan bagiku, bagi yang masih tinggal di Israel dan di Yehuda tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab hebat kehangatan murka Tuhan yang dicurahkan kepada kita, oleh karena nenek moyang kita tidak memelihara firman Tuhan dengan berbuat tepat seperti yang tertulis dalam kitab ini!”
22 Maka pergilah Hilkia dengan orang-orang yang disuruh raja kepada nabiah Hulda, isteri seorang yang mengurus pakaian-pakaian, yaitu Salum bin Tokhat bin Hasra, penunggu pakaian-pakaian; nabiah itu tinggal di Yerusalem, di perkampungan baru. Mereka berbicara kepadanya sebagaimana yang diperintahkan. 23 Perempuan itu menjawab mereka: “Beginilah firman Tuhan, Allah Israel! Katakanlah kepada orang yang menyuruh kamu kepada-Ku! 24 Beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan malapetaka atas tempat ini dan atas penduduknya, yakni segala kutuk yang tertulis dalam kitab yang telah dibacakan di depan raja Yehuda, 25 karena mereka meninggalkan Aku dan membakar korban kepada allah lain dengan maksud menimbulkan sakit hati-Ku dengan segala pekerjaan tangan mereka; sebab itu nyala murka-Ku akan dicurahkan ke tempat ini dengan tidak padam-padam. 26 Tetapi kepada raja Yehuda yang telah menyuruh kamu untuk meminta petunjuk Tuhan, harus kamu katakan demikian: Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Mengenai perkataan yang telah kaudengar itu, 27 oleh karena engkau sudah menyesal dan engkau merendahkan diri di hadapan Allah pada waktu engkau mendengar firman-Nya terhadap tempat ini dan terhadap penduduknya, oleh karena engkau merendahkan diri di hadapan-Ku, mengoyakkan pakaianmu dan menangis di hadapan-Ku, Aku pun telah mendengarnya, demikianlah firman Tuhan, 28 maka sesungguhnya Aku akan mengumpulkan engkau kepada nenek moyangmu, dan engkau akan dikebumikan ke dalam kuburmu dengan damai, dan matamu tidak akan melihat segala malapetaka yang akan Kudatangkan atas tempat ini dan atas penduduknya.” Lalu mereka menyampaikan jawab itu kepada raja.
29 Sesudah itu raja menyuruh orang mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem. 30 Kemudian pergilah raja ke rumah Tuhan bersama-sama semua orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, para imam, orang-orang Lewi, dan seluruh orang awam, baik yang besar maupun yang masih kecil. Dengan didengar mereka ia membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah Tuhan itu. 31 Sesudah itu berdirilah raja pada tempatnya dan diikatnyalah perjanjian di hadapan Tuhan untuk hidup dengan mengikuti Tuhan, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya dan untuk melakukan perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu. 32 Ia menyuruh semua orang yang berada di Yerusalem dan Benyamin ikut serta dalam perjanjian itu. Dan penduduk Yerusalem berbuat menurut perjanjian Allah, yakni Allah nenek moyang mereka. 33 Yosia menjauhkan segala dewa kekejian dari semua daerah orang Israel dan menyuruh semua orang yang ada di Israel beribadah kepada Tuhan, Allah mereka. Maka sepanjang hidup Yosia mereka tidak menyimpang mengikuti Tuhan, Allah nenek moyang mereka.
Yosia merayakan Paskah
(2 Raj. 23:21-23)
35Kemudian Yosia merayakan Paskah bagi Tuhan di Yerusalem. Domba Paskah disembelih pada tanggal empat belas bulan yang pertama. 2 Ia menetapkan tugas para imam, dan mendorong mereka menunaikan tugas jabatannya dalam rumah Tuhan. 3 Berkatalah ia kepada orang-orang Lewi yang adalah pengajar seluruh Israel dan orang-orang kudus Tuhan: “Tempatkanlah tabut kudus itu di dalam rumah yang telah didirikan Salomo bin Daud, raja Israel. Tidak usah lagi kamu mengusungnya. Sekarang layanilah Tuhan, Allahmu, dan Israel, umat-Nya! 4 Bersiaplah menurut puak-puakmu dan menurut rombonganmu sebagaimana yang dituliskan Daud, raja Israel, dan Salomo, anaknya. 5 Berdirilah di halaman tempat kudus menurut golongan puak saudara-saudaramu yang lain, yakni kaum awam, dengan satu rombongan puak orang Lewi untuk tiap golongan saudara-saudaramu itu. 6 Sembelihlah domba Paskah, kuduskanlah dirimu, dan adakanlah persiapan bagi saudara-saudaramu, supaya dilakukan apa yang difirmankan Tuhan dengan perantaraan Musa.”
7 Yosia menyumbangkan kepada kaum awam sejumlah tiga puluh ribu ekor kambing domba, yakni domba-domba dan kambing-kambing jantan yang muda, semuanya sebagai korban Paskah bagi semua orang yang hadir. Selain itu disumbangkannya tiga ribu ekor lembu. Semuanya itu dari harta milik raja. 8 Juga para panglimanya memberi sumbangan sukarela kepada rakyat, para imam, dan orang-orang Lewi. Kemudian Hilkia, Zakharia dan Yehiel, para pemuka rumah Allah, memberi kepada para imam dua ribu enam ratus ekor kambing domba sebagai korban Paskah dan selain itu tiga ratus ekor lembu. 9 Lalu Konanya dan kedua saudaranya, Semaya dan Netaneel, serta Hasabya, Yeiel dan Yozabad, para pemimpin orang-orang Lewi, menyumbangkan kepada orang-orang Lewi lima ribu ekor kambing domba sebagai korban Paskah dan selain itu lima ratus ekor lembu. 10 Setelah upacara ibadah disiapkan, berdirilah para imam pada tempatnya dan orang-orang Lewi menurut rombongannya sesuai dengan perintah raja. 11 Maka disembelihlah domba Paskah, dan para imam menyiramkan darah yang mereka terima dari orang-orang Lewi, sedang orang-orang Lewi menguliti domba itu. 12 Tetapi mereka memisahkan korban bakaran untuk diserahkan kepada kaum awam menurut golongan puak mereka, supaya dipersembahkan kepada Tuhan sebagaimana tertulis dalam kitab Musa. Demikian pula dilakukan mereka dengan lembu-lembu. 13 Kemudian mereka memasak domba Paskah di atas api sesuai dengan peraturan, sedang persembahan-persembahan kudus mereka masak dalam kuali, belanga dan pinggan, lalu membawanya cepat-cepat kepada segenap kaum awam. 14 Kemudian mereka menyediakannya bagi dirinya dan bagi para imam, karena para imam, yakni anak-anak Harun, sampai malam hari sibuk mempersembahkan korban bakaran dan segala lemak. Oleh sebab itu orang-orang Lewi menyediakannya bagi dirinya dan bagi para imam, yakni anak-anak Harun. 15 Para penyanyi, yakni bani Asaf, ada pada tempat mereka sesuai dengan perintah Daud, Asaf, Heman dan Yedutun, pelihat raja itu; juga para penunggu pintu gerbang ada pada tiap-tiap pintu gerbang. Mereka tidak usah meninggalkan tugas mereka, karena saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi, menyediakannya untuk mereka. 16 Demikianlah seluruh upacara ibadah bagi Tuhan disiapkan pada hari itu untuk merayakan Paskah dan untuk mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah Tuhan sesuai dengan perintah raja Yosia. 17 Pada waktu itu orang Israel yang hadir di situ merayakan Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi selama tujuh hari. 18 Paskah semacam itu tidak pernah lagi dirayakan di Israel sejak nabi Samuel. Seorang pun di antara raja-raja orang Israel tidak pernah merayakan Paskah seperti yang dirayakan Yosia dengan para imam dan orang-orang Lewi, dengan seluruh orang Yehuda dan Israel yang dapat hadir, dan dengan penduduk Yerusalem. 19 Paskah itu dirayakan pada tahun kedelapan belas pemerintahan Yosia.
Komentar
Pelayan perjanjian baru
Tim Keller mendefinisikan perjanjian sebagai ‘penyerahan diri yang utuh, abadi dan khidmat dari dua pihak satu sama lain. Suatu kombinasi yang hebat antara hukum dan kasih. Hubungan yang jauh lebih karib dan penuh kasih dibandingkan sekedar kontrak sah, namun yang lebih kuat dan mengikat dibandingkan kasih sayang pribadi.’
Paulus menulis, Allah telah ‘membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru’ (2 Korintus 3:6). Dia membandingkan ini dengan perjanjian lama. Di sini kita dapat melihat sesuatu tentang perjanjian lama ini.
Setelah Amon, raja jahat yang ‘tidak merendahkan diri di hadapan TUHAN’ (2 Tawarikh 33:23), Yosia menjadi raja di usia 8 tahun (34:1). Iman Yosia hidup ketika dia berusia 16 tahun dan ‘ia mulai mencari Allah Daud, bapa leluhurnya’ (Ay.3). Dia membersihkan Yehuda dan Yerusalem dari semua keburukan dan membersihkannya sampai bersih (Ay.3-7). Dia ‘membetulkan dan memperbaiki rumah itu [bait Allah]’ (Ay.10).
Ketika mereka berbuat begitu, mereka ‘menemukan kitab Taurat TUHAN, yang diberikan dengan perantaraan Musa’ (Ay.14). Dengan melihat perjanjian lama itu mereka melihat bahwa ‘nenek moyang kita [mereka] tidak memelihara firman TUHAN dengan berbuat tepat seperti yang tertulis dalam kitab ini’ (Ay.21).
Allah berbicara pada mereka melalui nabiah Hulda (Ay.22). (Lagi, di sini di Perjanjian Lama, kita lihat contoh lain tentang seorang wanita dengan posisi terkemuka dalam pelayanan.)
Di hadapan orang-orang Yehuda, penduduk Yerusalem, para imam dan orang-orang Lewi, Yosia membacakan ‘segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu’ (Ay.30). ‘Sesudah itu berdirilah raja pada tempatnya dan diikatnyalah perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup dengan mengikuti TUHAN, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya dan untuk melakukan perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu’ (Ay.31).
Perjanjian lama adalah perjanjian yang baik. Tetapi, Perjanjian Lama ditulis pada loh-loh batu. Bahkan ketika umat tersebut tidak memelihara hukum Taurat itu, hukum itu tak pernah bertahan lama dan bertahan hanya selama Yosia hidup. Pada akhirnya, mereka gagal memelihara hukum itu (lihat Yeremia :11-13).
Hukum Taurat menunjukkan pada kita perlunya seorang juruselamat. Anda hanya bisa memelihara perjanjian Allah ketika Anda menerima pengampunan dari Yesus dan, oleh pelayanan Roh Kudus, hukum Taurat tertulis dalam hati Anda.
Doa
TUHAN, terimakasih karena kami menjadi ‘pelayan perjanjian baru’ dan karena hukum-Mu kini tertulis dalam hati kami oleh Roh yang memampukan kami untuk berjalan dalam-Nya dan untuk melayani dalam kuasa-Nya.
Pippa menambahkan
2 Tawarikh 34:3
‘Pada tahun kedelapan dari pemerintahannya, ketika ia [Yosia] masih muda belia, ia [Yosia] mulai mencari Allah Daud, bapa leluhurnya’
Yosia saat itu berusia 16 tahun. Anda tak pernah terlalu muda untuk bisa memiliki hubungan dengan Allah, atau diurapi untuk memimpn.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Timothy Keller, Preaching: Communicating Faith in an Age of Skepticism (Viking, 2015) p.104
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.