Hari 25

Tujuan Allah itu Baik

Kebijaksanaan Mazmur 15:1-5
Perjanjian Baru Matius 17:14–18:9
Perjanjian Lama Kejadian 49:1–50:26

pengantar

Tahun 1947, seorang warga New York bernama Glenn Chambers ingin melayani Tuhan di Ekuador. Di bandara, pada hari keberangkatan, dia hendak mengirimkan salam untuk ibunya, tetapi dia tidak ada waktu untuk membeli kartu salam. Dia melihat secarik kertas di lantai terminal bandara dan memungutnya. Rupanya, kertas yang dipungutnya itu adalah kertas iklan yang bertuliskan ‘Mengapa?’ Dia menulis di sekitar tulisan ‘Mengapa?’ dan memasukkannya ke dalam kotak pos. Malamnya, pesawatnya meledak jatuh ke puncak gunung Kolombia, El Tablazo. Ketika ibunya menerima kartu tersebut setelah kabar kematiannya, dia semakin marah saat melihat lembar tersebut... ‘Mengapa?’

Mengapa Allah mengizinkan penderitaan? Kita terus menerus menghadapi penderitaan. Begitu menyakitkan dan membuat kita bertanya-tanya. Itu adalah tantangan terbesar bagi iman Kristen. Penderitaan yang ada pada hidup masing-masing manusia, jika dibandingkan satu sama lain, tampaknya tidak jelas dan tidak adil.

Pakar teologi dan filsuf telah bergelut selama berabad-abad dengan misteri penderitaan yang tidak layak untuk dialami, dan tidak ada pernah yang dapat menemukan solusi yang sederhana dan tuntas. Renungan untuk hari ini dan besok hanyalah sebagian dari jawabannya, tetapi memberikan kita pengertian.

Meskipun penderitaan itu tidak enak, Tuhan mampu menggunakannya demi kebaikan dalam beragam cara. Tuhan mengasihi Anda. Saat Anda menderita, Tuhan turut menderita. Dia menanggung derita bersama Anda. Namun, tidak serta merta Dia melepaskan penderitaan dari hidup Anda. Dia terkadang mengizinkan hal-hal buruk terjadi untuk mewujudkan tujuan baik-Nya.

Kebijaksanaan

Mazmur 15:1-5

Siapa yang boleh datang kepada Tuhan?

15Mazmur Daud.

  Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu?
  Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
2 Yaitu dia yang berlaku tidak bercela,
  yang melakukan apa yang adil
  dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
3 yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya,
  yang tidak berbuat jahat terhadap temannya
  dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya;
4 yang memandang hina orang yang tersingkir,
  tetapi memuliakan orang yang takut akan Tuhan;
  yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi;
5 yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba
  dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah.

  Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.

Komentar

Allah menggunakan penderitaan untuk mengubah Anda

Pernahkan Anda merasa goyah karena suatu keadaan? Di kala Anda kebingungan dan ingin menyerah?

Mazmur hari ini mengingatkan kita agar jangan pernah goyah (Ay.5), bahkan di masa penderitaan. Daud menggambarkan kehidupan seperti apa yangTuhan kehendaki. Panduan-panduan ini dia berikan agar Anda bisa bertahan selama penderitaan:

  1. Berlaku benar
    Berlaku tidak bercela dan melakukan apa yang adil (Ay.2a).

  2. Mengatakan kebenaran
    ‘… mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya (Ay.2b).

  3. Tidak bergunjing
    Tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya (Ay.3).

  4. Tidak meyakiti sesama
    Tidak menimpakan cela kepada tetangganya’ (Ay.3).

  5. Menepati janji
    Berpegang pada sumpah, walaupun rugi’ (Ay.4b). Ini maksudnya menjalankan janji Anda bahkan ketika itu tidak menyenangkan Anda (tantangan bagi generasi sekarang, ketika pesan singkat bisa membatalkan kesepakatan kapan saja).

  6. Murah hati
    Tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba (Ay.5a).

  7. Jujur
    Tidak menerima ‘suap’ (Ay.5b).

Ketika karakter kita makin terbentuk sesuai dengan deskripsi di atas, kesukaran dan penderitaan hanya akan berdampak kecil pada kita. Seperti yang pemazmur tuliskan, ‘Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah...’ (Ay.5c) dan Anda akan diam dalam kemah TUHAN (Ay.1a).

Penderitaan menuntun pada pembentukan karakter. Begitu juga pembentukan karakter menuntun pada pengetahuan akan harapan dan pengalaman akan kasih Allah (Roma 5:3-5). Harapan dan kasih adalah kekuatan terbesar saat menghadapi penderitaan dan ketidakpastian.

Doa

Tuhan, terimakasih karena Engkau telah menerimaku apa adanya, tetapi biarlah aku berubah. Tolong aku untuk hidup kudus, dan tolonglah aku untuk mengubah cara pandangku terhadap cobaan dan kesulitan yang kuhadapi sebagai kesempatan untuk membentuk karakterku.

Perjanjian Baru

Matius 17:14–18:9

Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan

(Mrk. 9:14-29; Luk. 9:37-43)
14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, 15 katanya: “Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. 16 Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya.” 17 Maka kata Yesus: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” 18 Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itu pun sembuh seketika itu juga. 19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” 20 Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. [ 21 Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.]”

Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus

(Mrk. 9:30-32; Luk. 9:43-45)
22 Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia 23 dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih sekali.

Yesus membayar bea untuk Bait Allah

24 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?” 25 Jawabnya: “Memang membayar.” Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: “Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?” 26 Jawab Petrus: “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya: “Jadi bebaslah rakyatnya. 27 Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.”

Siapa yang terbesar dalam Kerajaan Sorga

(Mrk. 9:33-37; Luk. 9:46-48)
18Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” 2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka 3 lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. 5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”

Siapa yang menyesatkan orang

(Mrk. 9:42-48; Luk. 17:1-2)
6 “Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. 7 Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. 8 Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. 9 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.

Komentar

Allah menggunakan penderitaan untuk menyelamatkan Anda

Yesus datang untuk menderita (17:22-23), dan akhirnya untuk melepaskan segala penderitaan melalui salib dan kebangkitan.

Di jantung semesta ini terdapat pengorbanan Allah di kayu salib: ‘"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih sekali’ (Ay.22-23). Para murid tidak mengerti bahwa Allah bisa mengubah tujuan jahat manusia menjadi tujuan yang baik – yaitu penyelamatan banyak jiwa.

Apapun kejahatan yang Iblis rancangkan, Allah merancangkan kebaikan. Dia sanggup mengubah kejahatan terbesar yang pernah ada (membunuh Anak Allah) dan menggunakannya demi kebaikan besar (penyelamatan umat manusia).

Penyembuhan anak yang sakit ayan (Ay.18) menjadi pendahuluan ketika tidak akan ada lagi sakit dan derita. Kematian dan kebangkitan Yesus berarti tidak ada yang ‘harus masuk ke dalam api neraka’ (18:9).

Bagaimana Anda harus merespon?

  1. Beriman
    Dalam butir ini, kita melihat penderitaan (17:15) seorang anak yang sakit dan penderitaan orang tua. Dalam kasus ini, para murid tidak mampu menyembuhkan karena kurang beriman (meski ini tidak selalu yang menjadi kasusnya - beberapa orang telah berdoa memohon kesembuhan dengan iman yang besar tetapi tanpa hasil). Yesus berkata jika Anda mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, maka Anda dapat memindahkan gunung-gunung. ‘Takkan ada yang mustahil bagimu’ (Ay.20).

  2. Tidak menjadi batu sandungan
    Yesus menjelaskan bahwa walaupun Dia bisa bebas tidak membayar pajak untuk Bait Allah karena Dia Anak Allah, Dia tetap membayar dengan ajaib untuk diri-Nya dan Petrus, ‘Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka’ (Ay.27). Meskipun Yesus bisa saja berbuat begitu, Dia tidak melakukannya.

3.\tMerendahkan diri
Kebesaran dalam kerajaan sorga diraih bukan karena pencapaian; itu karena merendahkan diri seperti anak kecil (18:4).

4.\tMenjadi radikal
Yesus memerintahkan kita untuk tegas menjauhkan diri dari dosa (Ay.7-9).

Doa

Tuhan, terimakasih bahwa di jantung semesta ini terdapat peristiwa di mana Engkau mengubah kejahatan menjadi kebaikan. Aku percaya dan pada-Mu aku berserah.

Perjanjian Lama

Kejadian 49:1–50:26

Perkataan Yakub yang penghabisan kepada anak-anaknya

49Kemudian Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata: “Datanglah berkumpul, supaya kuberitahukan kepadamu, apa yang akan kamu alami di kemudian hari.

2 Berhimpunlah kamu dan dengarlah,
  ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel, ayahmu.
3 Ruben, engkaulah anak sulungku,
  kekuatanku dan permulaan kegagahanku,
  engkaulah yang terutama dalam keluhuran,
  yang terutama dalam kesanggupan.
4 Engkau yang membual sebagai air,
  tidak lagi engkau yang terutama,
  sebab engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu;
  waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya.
  Dia telah menaiki petiduranku!
5 Simeon dan Lewi bersaudara;
  senjata mereka ialah alat kekerasan.
6 Janganlah kiranya jiwaku turut dalam permupakatan mereka,
  janganlah kiranya rohku bersatu dengan perkumpulan mereka,
  sebab dalam kemarahannya mereka telah membunuh orang
  dan dalam keangkaraannya mereka telah memotong urat keting lembu.
7 Terkutuklah kemarahan mereka,
  sebab amarahnya keras,
  terkutuklah keberangan mereka,
  sebab berangnya bengis.
  Aku akan membagi-bagikan mereka di antara anak-anak Yakub
  dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel.
8 Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu,
  tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu,
  kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu.
9 Yehuda adalah seperti anak singa:
  setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku;
  ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina;
  siapakah yang berani membangunkannya?
10 Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda
  ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya,
  sampai dia datang yang berhak atasnya,
  maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur
  dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan;
  ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur
  dan bajunya dengan darah buah anggur.
12 Matanya akan merah karena anggur
  dan giginya akan putih karena susu.
13 Zebulon akan diam di tepi pantai laut,
  ia akan menjadi pangkalan kapal,
  dan batasnya akan bersisi dengan Sidon.
14 Isakhar adalah seperti keledai yang kuat tulangnya,
  yang meniarap diapit bebannya,
15 ketika dilihatnya, bahwa perhentian itu baik dan negeri itu permai,
  maka disendengkannyalah bahunya untuk memikul,
  lalu menjadi budak rodi.
16 Adapun Dan, ia akan mengadili bangsanya
  sebagai salah satu suku Israel.
17 Semoga Dan menjadi seperti ular di jalan,
  seperti ular beludak di denai yang memagut tumit kuda,
  sehingga penunggangnya jatuh ke belakang.
18 Aku menanti-nantikan keselamatan yang dari pada-Mu, ya Tuhan.
19 Gad, ia akan diserang oleh gerombolan,
  tetapi ia akan menyerang tumit mereka.
20 Asyer, makanannya akan limpah mewah
  dan ia akan memberikan santapan raja-raja.
21 Naftali adalah seperti rusa betina yang terlepas;
  ia akan melahirkan anak-anak indah.
22 Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda,
  pohon buah-buahan yang muda pada mata air.
  Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.
23 Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya,
  memanahnya dan menyerbunya,
24 namun panahnya tetap kokoh
  dan lengan tangannya tinggal liat,
  oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub,
  oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,
25 oleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau,
  dan oleh Allah Yang Mahakuasa,
  yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas,
  dengan berkat samudera raya yang letaknya di bawah,
  dengan berkat buah dada dan kandungan.
26 Berkat ayahmu melebihi berkat gunung-gunung yang sejak dahulu,
  yakni yang paling sedap di bukit-bukit yang berabad-abad;
  semuanya itu akan turun ke atas kepala Yusuf,
  ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya.
27 Benyamin adalah seperti serigala yang menerkam;
  pada waktu pagi ia memakan mangsanya
  dan pada waktu petang ia membagi-bagi rampasannya.”

28 Itulah semuanya suku Israel, dua belas jumlahnya; dan itulah yang dikatakan ayahnya kepada mereka, ketika ia memberkati mereka; tiap-tiap orang diberkatinya dengan berkat yang diuntukkan kepada mereka masing-masing.

Yakub meninggal dan dikuburkan

29 Kemudian berpesanlah Yakub kepada mereka: “Apabila aku nanti dikumpulkan kepada kaum leluhurku, kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku dalam gua yang di ladang Efron, orang Het itu, 30 dalam gua yang di ladang Makhpela di sebelah timur Mamre di tanah Kanaan, ladang yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik. 31 Di situlah dikuburkan Abraham beserta Sara, isterinya; di situlah dikuburkan Ishak beserta Ribka, isterinya, 32 dan di situlah juga kukuburkan Lea; ladang dengan gua yang ada di sana telah dibeli dari orang Het.”

33 Setelah Yakub selesai berpesan kepada anak-anaknya, ditariknyalah kakinya ke atas tempat berbaring dan meninggallah ia, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya.

50Lalu Yusuf merebahkan dirinya mendekap muka ayahnya serta menangisi dan mencium dia. 2 Dan Yusuf memerintahkan kepada tabib-tabib, yaitu hamba-hambanya, untuk merempah-rempahi mayat ayahnya; maka tabib-tabib itu merempah-rempahi mayat Israel. 3 Hal itu memerlukan empat puluh hari lamanya, sebab demikianlah lamanya waktu yang diperlukan untuk merempah-rempahi, dan orang Mesir menangisi dia tujuh puluh hari lamanya. 4 Setelah lewat hari-hari penangisan itu, berkatalah Yusuf kepada seisi istana Firaun: “Jika kiranya aku mendapat kasihmu, katakanlah kepada Firaun, 5 bahwa ayahku telah menyuruh aku bersumpah, katanya: Tidak lama lagi aku akan mati; dalam kuburku yang telah kugali di tanah Kanaan, di situlah kaukuburkan aku. Oleh sebab itu, izinkanlah aku pergi ke sana, supaya aku menguburkan ayahku; kemudian aku akan kembali.” 6 Lalu berkatalah Firaun: “Pergilah ke sana dan kuburkanlah ayahmu itu, seperti yang telah disuruhnya engkau bersumpah.” 7 Lalu berjalanlah Yusuf ke sana untuk menguburkan ayahnya, dan bersama-sama dengan dia berjalanlah semua pegawai Firaun, para tua-tua dari istananya, dan semua tua-tua dari tanah Mesir, 8 serta seisi rumah Yusuf juga, saudara-saudaranya dan seisi rumah ayahnya; hanya anak-anaknya serta kambing domba dan lembu sapinya ditinggalkan mereka di tanah Gosyen. 9 Baik kereta maupun orang-orang berkuda turut pergi ke sana bersama-sama dengan dia, sehingga iring-iringan itu sangat besar. 10 Setelah mereka sampai ke Goren-Haatad, yang di seberang sungai Yordan, maka mereka mengadakan di situ ratapan yang sangat sedih dan riuh; dan Yusuf mengadakan perkabungan tujuh hari lamanya karena ayahnya itu. 11 Ketika penduduk negeri itu, orang-orang Kanaan, melihat perkabungan di Goren-Haatad itu, berkatalah mereka: “Inilah perkabungan orang Mesir yang amat riuh.” Itulah sebabnya tempat itu dinamai Abel-Mizraim, yang letaknya di seberang Yordan. 12 Anak-anak Yakub melakukan kepadanya, seperti yang dipesankannya kepada mereka. 13 Anak-anaknya mengangkut dia ke tanah Kanaan, dan mereka menguburkan dia dalam gua di ladang Makhpela yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik, yaitu ladang yang di sebelah timur Mamre. 14 Setelah ayahnya dikuburkan, pulanglah Yusuf ke Mesir, dia dan saudara-saudaranya dan semua orang yang turut pergi ke sana bersama-sama dengan dia untuk menguburkan ayahnya itu.

Yusuf menghiburkan hati saudara-saudaranya

15 Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: “Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya.” 16 Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: “Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan: 17 Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu.” Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya. 18 Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: “Kami datang untuk menjadi budakmu.” 19 Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: “Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? 20 Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. 21 Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga.” Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.

Yusuf meninggal

22 Adapun Yusuf, ia tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya; dan Yusuf hidup seratus sepuluh tahun. 23 Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu Efraim sampai keturunan yang ketiga; juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di pangkuan Yusuf. 24 Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya: “Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub.” 25 Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: “Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini.” 26 Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.

Komentar

Allah menggunakan penderitaan untuk tujuan baik

Betapapun jahatnya rencana orang – bahkan iblis – pada Anda, Allah sanggup menggunakannya untuk mendatangkan kebaikan: untuk kebaikan Anda dan manfaat bagi sesama yang akan terberkati melalui hidup dan pelayanan Anda.

Di akhir hidupnya, Yakub memberkati anak-anaknya. Dia memberkati Yehuda dengan kemenangan, kemakmuran, dan kepemimpinan. Yehuda menjadi suku selatan Israel yang terkuat dan, dalam pribadi Daud, menghadirkan raja seluruh negeri.

Kita melihat gambaran awal dari Yesus: ‘Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya’ (49:10). Kemudian kita baca bahwa, ‘bintang terbit dari Yakub; tongkat kerajaan akan timbul dari Israel’ (Bilangan 24:17). Yakub menggunakan gambaran sang singa (Kejadian 49:9). Yesus digambarkan sebagai ‘Singa dari suku Yehuda, tunas Daud’ (Wahyu 5:5).

Yakub lalu memberkati Yusuf, ‘pohon buah-buahan yang muda’ (Kejadian 49:22). Dia telah melalui kesulitan dan serangan, tetapi Allah menggunakannya demi kebaikan. Yusuf berhasil karena tangan Allah ada atasnya dan mengubah kejahatan menjadi berkat (50:20).

Ketika Yakub meninggal, kakak-kakak Yusuf takut kalau Yusuf akan balas dendam atas kejahatan yang mereka dulu perbuat padanya (Ay.15). Tetapi Yusuf berkata kepada mereka, ‘”Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga.” Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya’ (Ay.19-21).

R. T. Kendall menulis, ‘Bagi Yusuf, dibenarkannya dirinya mungkin berarti besar pada saat itu; tetapi bukan bagi kerajaan Allah. Ketika diperlakukan buruk, kita harus menyadari bahwa penderitaan kita berdampak besar bagi kebesaran kerajaan Allah. Ada alasan tak terlihat atas penderitaan yang terus-menerus ini. Siapa yang tahu apa yang Allah akan perbuat dalam hidup Anda jika Anda rela untuk tidak diperlakukan dengan baik?’

Lihatlah bagaimana Allah bekerja dalam segala hal yang terjadi padaAnda – apakah baik atau buruk. Lihatlah dengan mata iman Anda. Pahamilah itu sebagai bagian rencana Allah untuk mendatangkan kebaikan atas yang buruk (seperti yang Dia telah perbuat melalui kematian Yesus di atas kayu salib).

Janji Perjanjian Baru adalah Allah akan menggunakan segala yang terjadi untuk kebaikan Anda. Saat menghadapi cobaan, godaan, kesusahan, dan kesukaran, Perjanjian baru menjamin bahwa ‘Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah’ (Roma 8:28).

Doa

Tuhan, tolong aku untuk dapat mengampuni sepenuhnya orang-orang yang telah menyakiti aku. Buat aku mengerti cara-Mu bekerja dalam segala sesuatu yang terjadi atas hidupku – apakah baik atau buruk. Terimakasih bahwasanya dalam segala sesuatu Engkau turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi-Mu.

Pippa menambahkan

Matius 17:20

‘… iman sebesar biji sesawi’.

Kedengarannya tidak meyakinkan, tetapi bukannya tidak mungkin. Masih banyak gunung-gunung yang belum tersingkirkan dalam doa kita. Ini dorongan untuk tetap berdoa, bahkan untuk hal-hal besar.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Untuk diskusi yang lebih luas tentang penderitaan, lihat buku Nicky Gumbel: Mengapa Allah Mengijinkan Penderitaan?

Juga tersedia pada bab 1 dari Penelusuran Masalah, Buku Nicky Gumbel

R. T. Kendall, God Meant it for Good, (Paternoster Press, 2003) p.62 Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.

Note for Editors: C.S. Lewis The Problem of Pain pp.30-31 – not in 2016 R.T. Kendall God Meant it for Good p.62