Bagaimana Cara Berdoa
pengantar
Doa adalah aktivitas paling penting dalam hidup Anda. Inilah cara utama Anda membangun hubungan dengan Bapa di sorga. Jika Anda mengasihi seseorang, umumnya Anda ingin menghabiskan waktu bersama mereka bercakap-cakap dengan mereka. Seperti hubungan, komunikasi dapat memiliki banyak bentuk yang berbeda.
Lancelot Andrewes (1555-1626), dulunya adalah salah satu teolog dan pengajar besar di masanya. Setelah ia meninggal, catatan pribadinya tentang doa ditemukan dan diterbitkan. Di dalamnya, dia menuliskan dua daftar:
Pertama, dia menulis sebuah daftar waktu-waktu doa dalam Alkitab:
‘Selalu...
Tanpa henti...
Sepanjang waktu...
Tiga kali sehari...
Malam, dan pagi, dan saat tengah hari...
Tujuh kali sehari...
Di pagi hari, sebelum mengawali hari...
Di kala fajar...
Jam tiga di hari itu...
Sekitar jam enam...
Jam doa, jam sembilan...
Petang...
Saat malam...
Saat tengah malam...’
Selanjutnya, dia menulis daftar tempat-tempat doa dalam Alkitab:
‘Dalam perkumpulan... dan dalam jemaat... (bersama-sama)
Kamar kecil... (dalam kesederhanaan, kesendirian, tersembunyi)
Ruangan atas... (di dalam rumah)
Bubungan rumah... (di luar rumah)
Bait... (di rumah ibadah)
Di pantai... (di kala senang)
Di kebun... (dalam pekerjaan)
Di ranjang... (di kala beristirahat)
Gurun... (dalam permasalahan)
Di semua tempat...’
Tidak ada batasan waktu, tempat, dan cara Anda berdoa.
Mazmur 119:49–56
49 Ingatlah firman yang Kaukatakan kepada hamba-Mu,
oleh karena Engkau telah membuat aku berharap.
50 Inilah penghiburanku dalam sengsaraku,
bahwa janji-Mu menghidupkan aku.
51 Orang-orang yang kurang ajar sangat mencemoohkan aku,
tetapi aku tidak menyimpang dari Taurat-Mu.
52 Aku ingat kepada hukum-hukum-Mu yang dari dahulu kala,
ya Tuhan, maka terhiburlah aku.
53 Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik,
yang meninggalkan Taurat-Mu.
54 Ketetapan-ketetapan-Mu adalah nyanyian mazmur bagiku
di rumah yang kudiami sebagai orang asing.
55 Pada waktu malam aku ingat kepada nama-Mu, ya Tuhan;
aku hendak berpegang pada Taurat-Mu.
56 Inilah yang kuperoleh,
bahwa aku memegang titah-titah-Mu.
Komentar
Firman Allah, nyanyian pujian, dan doa di kala malam
Doa adalah komunikasi dua-arah. Doa termasuk mendengarkan Allah dan berbicara pada-Nya. Cara utama kita mendengar Allah saat ini adalah melalui firman-Nya. Yesus adalah Firman Allah (Yoh 1:1) dan Alkitab menceritakan tentang-Nya. Saat Anda mempelajari Alkitab, berdoalah agar Allah berbicara kepada Anda melaluinya.
Ini akan memberi Anda harapan (Mazmur 119:49) di tengah segala kesulitan hidup: ‘Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku’ (Ay.50). Anda akan menemukan penghiburan dalam firman Allah untuk Anda (Ay.52).
Firman ini juga menginspirasi penyembahan kita kepada Allah: ‘Ketetapan-ketetapan-Mu adalah nyanyian mazmur bagiku’ (Ay.54). Banyak himne dan lagu pujian yang berdasar pada firman dalam Alkitab.
Anda tak perlu membatasi waktu doa Anda di saat siang bolong saja. ‘Pada waktu malam aku ingat kepada nama-Mu, ya TUHAN’ (Ay.55a): ini salah satu cara terbaik dalam menggunakan waktu ketika terjaga di kala malam. Dan mungkin dengan melakukannya, bisa jadi ini adalah cara untuk mengobati imsomnia.
Doa
TUHAN, berbicaralah kepadaku saat ini melalui firman-Mu dan berikanlah aku harapan dan penghiburan. Bantu aku untuk berdoa.
1 Timotius 2:1–15
Mengenai doa jemaat
2Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, 2 untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. 3 Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, 4 yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. 5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, 6 yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan. 7 Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita dan rasul – yang kukatakan ini benar, aku tidak berdusta – dan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi, dalam iman dan kebenaran.
Mengenai sikap orang laki-laki dan perempuan dalam ibadah jemaat
8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan. 9 Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, 10 tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah. 11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh. 12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri. 13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. 14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa. 15 Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.
Komentar
Permohonan, doa, perantaraan, ucapan syukur, dan mengangkat tangan
Apa prioritas pertama Anda? Paulus menulis, ‘Pertama-tama aku menasihatkan: ‘Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang’ (Ay.1).
Pernahkah Anda mengeluhkan pemerintahan atau para politikus Anda? Jika Anda ingin pemerintahan yang baik, Anda harus mendoakannya. Paulus mengutamakan doa ‘untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan’ (Ay.2).
Jika Anda tinggal di negara dengan pemerintahan yang stabil, bersyukurlah dan doakan kestabilan itu agar terus berlanjut. Di dunia ini, banyak orang menderita karena pemerintahan yang tidak stabil dan tirani. Aturan hukum adalah prioritas tinggi dalam doa rasul Paulus.
Ketika pemerintahan baik dan damai, maka akan semakin mudah untuk mengabarkan injil dan banyak orang akan mendengar pesan tersebut. ‘Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran’ (Ay.3-4). Allah mengasihi semua manusia. Tak ada yang ditakdirkan Allah untuk terhilang. Dia ingin semua orang diselamatkan.
Yesus mati untuk kita semua. Dia ‘telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia’ (Ay.6). Ini adalah ringkasan karya indah Yesus. Melalui perantaraan-Nya dan tebusan yang Dia bayar, semua orang dapat mengalami hubungan yang karib dengan Bapa.
Berdoa untuk semua orang (Ay.1). Semua orang di sini adalah termasuk keluarga, teman, tetangga, dan siapa pun yang Roh Kudus suruh Anda doakan.
Menarik untuk dicatat bahwa ada harapan agar orang-orang mengangkat tangan dalam doa. ‘... Supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan’ (Ay.8). Pengangkatan tangan dalam doa diyakini oleh Kristen, seperti halnya orang Yahudi.
Ini dulunya merupakan bentuk doa tradisional. Saya sering bergurau ‘jika Anda pergi ke gereja dan melihat semua orang mengangkat tangan, “Ini adalah gereja zaman dulu yang bentuk penyembahannya kuno.” Jika tangan mereka tidak terangkat, tidak apa juga. Bilang saja, “Ini gereja modern yang mencoba bentuk penyembahan yang baru.”’
Ada bagian yang sulit diuraikan pada akhir renungan hari ini (Ay.9-15). Banyak tafsir pada bagian ini yang tidak sesuai dengan Perjanjian Baru di mana jelas ada peran kepemimpinan wanita dalam jemat. Paulus menyebut wanita sebagai rasul dan diakon (Roma 16). Dia mengharapkan mereka untuk berdoa dan bernubuat pada jemaat (1 Korintus 11).
Paulus juga menulis bahwa Kristus telah mengakhiri perpecahan dan prasangka terhadap gender, ‘tidak ada laki-laki atau perempuan... di dalam Kristus Yesus’ (Galatia 3:28). Dalam pelayanan Yesus, kita membaca Maria dari Betania duduk dekat kaki Yesus. Dengan kata lain, dia bergabung dengan para pria untuk menjadi murid dan pendengar (Lukas 10:38-42).
Poin dasar Paulus adalah dia bersikeras agar wanita juga diperbolehkan menerima ajaran (1 Timotius 2:11) dan belajar sebagai orang Kristen. Untuk melakukannya, mereka perlu menerapkan kerendahan hati dan tidak ‘memerintah’. Kata ‘memerintah’ di sini maksudnya bentuk kepemimpinan yang menguasai dengan brutal. Jadi ini mungkin merujuk pada masalah khusus dalam jemaat, dibandingkan sebagai tanggapan yang lebih umum terhadap kepemimpinan wanita.
‘Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah’ (Ay.9-10).
Doa
TUHAN, aku berdoa saat ini untuk mereka yang memimpin, agar aturan hukum ditegakkan sehingga rakyatnya bisa hidup dengan damai dalam kesalehan dan kekudusan.
Yeremia 35:1–37:21
Kesetiaan orang-orang Rekhab
35Firman yang datang dari Tuhan kepada Yeremia di zaman Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, bunyinya: 2 “Pergilah kepada kaum orang Rekhab, bicaralah dengan mereka dan bawalah mereka ke rumah Tuhan, ke dalam salah satu kamar, kemudian berilah mereka minum anggur!” 3 Maka aku menjemput Yaazanya bin Yeremia bin Habazinya beserta saudara-saudaranya dan semua anaknya, pendeknya segenap kaum orang Rekhab. 4 Aku membawa mereka ke rumah Tuhan, ke dalam kamar anak-anak Hanan bin Yigdalya, abdi Allah; itulah kamar yang di sebelah kamar para pembesar, di atas kamar Maaseya bin Salum, penjaga pintu. 5 Di depan anggota-anggota kaum orang Rekhab itu aku meletakkan piala-piala penuh anggur dan cawan-cawan, lalu aku berkata kepada mereka: “Silakan minum anggur!” 6 Tetapi mereka menjawab: “Kami tidak minum anggur, sebab Yonadab bin Rekhab, bapa leluhur kami, telah memberi perintah kepada kami, katanya: Janganlah kamu atau anak-anakmu pun minum anggur sampai selama-lamanya; 7 janganlah kamu mendirikan rumah, janganlah kamu menabur benih; janganlah kamu membuat atau mempunyai kebun anggur, melainkan haruslah kamu diam di kemah-kemah selama hidupmu, supaya lama kamu hidup di tanah, di mana kamu tinggal sebagai orang asing! 8 Kami mentaati suara Yonadab bin Rekhab, bapa leluhur kami dalam segala apa yang diperintahkannya kepada kami, agar kami tidak minum anggur selama hidup kami, yakni kami sendiri, isteri kami, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kami; 9 agar kami tidak mendirikan rumah-rumah untuk kami diami, tidak mempunyai kebun anggur atau ladang serta benih, 10 melainkan kami diam di kemah-kemah dan taat melakukan tepat seperti yang diperintahkan kepada kami oleh Yonadab, bapa leluhur kami. 11 Tetapi ketika Nebukadnezar, raja Babel, bergerak maju melawan negeri ini, maka kami berkata: Marilah kita mengungsi ke Yerusalem, karena tentara orang Kasdim dan tentara orang Aram itu! Demikianlah kami diam di Yerusalem.”
12 Pada waktu itu datanglah firman Tuhan kepada Yeremia, bunyinya: 13 “Beginilah firman Tuhan semesta alam, Allah Israel: Pergilah dan katakanlah kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: Tidakkah kamu mau menerima penghajaran, yaitu mendengarkan perkataan-perkataan-Ku? 14 Memang perintah Yonadab bin Rekhab itu masih ditepati; ia telah memerintahkan kepada keturunannya, supaya mereka jangan minum anggur, dan sampai sekarang ini mereka tidak meminumnya, sebab mereka mendengarkan perintah bapa leluhur mereka. Aku sendiri telah berbicara kepada kamu, terus-menerus, tetapi kamu tidak mendengarkan Aku. 15 Aku telah mengutus kepadamu segala hamba-Ku, yakni para nabi, terus-menerus, mengatakan: Kembalilah kamu masing-masing dari tingkah langkahmu yang jahat itu, perbaikilah perbuatanmu, janganlah mengikuti allah lain untuk beribadah kepada mereka, maka kamu akan tetap diam di tanah yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu. Tetapi kamu tidak mau memperhatikannya dan kamu tidak mau mendengarkan Aku. 16 Sungguh, keturunan Yonadab bin Rekhab menepati perintah yang diberikan bapa leluhurnya kepada mereka, tetapi bangsa ini tidak mau mendengarkan Aku! 17 Sebab itu beginilah firman Tuhan, Allah semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku mendatangkan kepada Yehuda dan kepada segenap penduduk Yerusalem segala malapetaka yang Kuancamkan atas mereka; karena Aku telah berbicara kepada mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkan, dan Aku telah berseru kepada mereka, tetapi mereka tidak mau menjawab.”
18 Tetapi berkatalah Yeremia kepada kaum orang Rekhab: “Beginilah firman Tuhan semesta alam, Allah Israel: Oleh karena kamu telah mendengarkan perintah Yonadab, bapa leluhurmu, telah berpegang pada segala perintahnya dan telah melakukan tepat seperti yang diperintahkannya kepadamu, 19 maka beginilah firman Tuhan semesta alam, Allah Israel: Keturunan Yonadab bin Rekhab takkan terputus melayani Aku sepanjang masa.”
Pembakaran kitab nubuat Yeremia oleh raja Yoyakim
36Dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, datanglah firman ini dari Tuhan kepada Yeremia, bunyinya: 2 “Ambillah kitab gulungan dan tulislah di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yehuda dan segala bangsa, dari sejak Aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak zaman Yosia, sampai waktu ini. 3 Mungkin apabila kaum Yehuda mendengar tentang segala malapetaka yang Aku rancangkan hendak mendatangkannya kepada mereka, maka mereka masing-masing akan bertobat dari tingkah langkahnya yang jahat itu, sehingga Aku mengampuni kesalahan dan dosa mereka.” 4 Jadi Yeremia memanggil Barukh bin Neria, lalu Barukh menuliskan dalam kitab gulungan itu langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang telah difirmankan Tuhan kepadanya.
5 Pada suatu kali Yeremia memberi perintah kepada Barukh: “Aku ini berhalangan, tidak dapat pergi ke rumah Tuhan. 6 Jadi pada hari puasa engkaulah yang pergi membacakan perkataan-perkataan Tuhan kepada orang banyak di rumah Tuhan dari gulungan yang kautuliskan langsung dari mulutku itu; kepada segenap orang Yehuda yang datang dari kota-kotanya haruslah kaubacakannya juga. 7 Mungkin permohonan mereka sampai di hadapan Tuhan dan mereka masing-masing bertobat dari tingkah langkahnya yang jahat itu, sebab besar murka dan kehangatan amarah yang diancamkan Tuhan kepada bangsa ini.” 8 Lalu Barukh bin Neria melakukan tepat seperti yang diperintahkan kepadanya oleh nabi Yeremia untuk membacakan perkataan-perkataan Tuhan dari kitab itu di rumah Tuhan. – 9 Adapun dalam tahun yang kelima pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, dalam bulan yang kesembilan, orang telah memaklumkan puasa di hadapan Tuhan bagi segenap rakyat di Yerusalem dan bagi segenap rakyat yang telah datang dari kota-kota Yehuda ke Yerusalem. – 10 Maka Barukh membacakan kepada segenap rakyat perkataan Yeremia dari kitab itu, di rumah Tuhan, di kamar Gemarya anak panitera Safan, di pelataran atas di muka pintu gerbang baru dari rumah Tuhan.
11 Ketika Mikhaya bin Gemarya bin Safan mendengar segala firman Tuhan dari kitab itu, 12 turunlah ia ke istana raja, ke kamar panitera. Di sana tampak duduk semua pemuka, yakni panitera Elisama, Delaya bin Semaya, Elnatan bin Akhbor, Gemarya bin Safan, Zedekia bin Hananya dan semua pemuka lain. 13 Lalu Mikhaya memberitahukan kepada mereka segala firman yang telah didengarnya, ketika Barukh membacakan kitab itu kepada orang banyak. 14 Kemudian para pemimpin itu menyuruh Yehudi bin Netanya bin Selemya bin Kusyi kepada Barukh mengatakan: “Bawalah gulungan yang telah kaubacakan kepada orang banyak itu dan datanglah ke mari!” Maka Barukh bin Neria membawa gulungan itu dan datang kepada mereka. 15 Berkatalah mereka kepadanya: “Silakan duduk dan bacakan itu kepada kami!” Lalu Barukh membacakannya kepada mereka. 16 Setelah mereka mendengar segala perkataan itu, maka terkejutlah mereka dan berkata seorang kepada yang lain: “Kita harus dengan segera memberitahukan segala perkataan ini kepada raja!” 17 Bertanyalah mereka kepada Barukh, katanya: “Beritahukanlah kepada kami, bagaimana caranya engkau menuliskan segala perkataan ini!” 18 Jawab Barukh kepada mereka: “Segala perkataan ini langsung dari mulut Yeremia kepadaku, dan aku menuliskannya dengan tinta dalam kitab.” 19 Lalu berkatalah para pemuka itu kepada Barukh: “Pergilah, sembunyikanlah dirimu bersama Yeremia! Janganlah ada orang yang mengetahui di mana tempatmu!”
20 Kemudian pergilah mereka menghadap raja di pelataran, sesudah mereka menyimpan gulungan itu di kamar panitera Elisama. Mereka memberitahukan segala perkataan ini kepada raja. 21 Raja menyuruh Yehudi mengambil gulungan itu, lalu ia mengambilnya dari kamar panitera Elisama itu. Yehudi membacakannya kepada raja dan semua pemuka yang berdiri dekat raja. 22 Waktu itu adalah bulan yang kesembilan dan raja sedang duduk di balai musim dingin, sementara di depannya api menyala di perapian. 23 Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur, maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan api yang di perapian itu. 24 Baik raja maupun para pegawainya, yang mendengarkan segala perkataan ini, seorang pun tidak terkejut dan tidak mengoyakkan pakaiannya. 25 Elnatan, Delaya dan Gemarya memang mendesak kepada raja, supaya jangan membakar gulungan itu, tetapi raja tidak mendengarkan mereka. 26 Bahkan raja memerintahkan pangeran Yerahmeel, Seraya bin Azriel dan Selemya bin Abdeel untuk menangkap juru tulis Barukh dan nabi Yeremia, tetapi Tuhan menyembunyikan mereka.
27 Sesudah raja membakar gulungan berisi perkataan-perkataan yang dituliskan oleh Barukh langsung dari mulut Yeremia itu, maka datanglah firman Tuhan kepada Yeremia, bunyinya: 28 “Ambil pulalah gulungan lain, tuliskanlah di dalamnya segala perkataan yang semula ada di dalam gulungan yang pertama yang dibakar oleh Yoyakim, raja Yehuda. 29 Mengenai Yoyakim, raja Yehuda, haruslah kaukatakan: Beginilah firman Tuhan: Engkau telah membakar gulungan ini dengan berkata: Mengapakah engkau menulis di dalamnya, bahwa raja Babel pasti akan datang untuk memusnahkan negeri ini dan untuk melenyapkan dari dalamnya manusia dan hewan? 30 Sebab itu beginilah firman Tuhan tentang Yoyakim, raja Yehuda: Ia tidak akan mempunyai keturunan yang akan duduk di atas takhta Daud, dan mayatnya akan tercampak, sehingga kena panas di waktu siang dan kena dingin di waktu malam. 31 Aku akan menghukum dia, keturunannya dan hamba-hambanya karena kesalahan mereka; Aku akan mendatangkan atas mereka, atas segala penduduk Yerusalem dan atas orang Yehuda segenap malapetaka yang Kuancamkan kepada mereka, yang mereka tidak mau mendengarnya.”
32 Maka Yeremia mengambil gulungan lain dan memberikannya kepada juru tulis Barukh bin Neria yang menuliskan di dalamnya langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang ada di dalam kitab yang telah dibakar Yoyakim, raja Yehuda dalam api itu. Lagipula masih ditambahi dengan banyak perkataan seperti itu.
Raja Zedekia meminta petunjuk kepada Yeremia
37Zedekia bin Yosia menjadi raja menggantikan Konya bin Yoyakim; Nebukadnezar, raja Babel, telah mengangkat dia menjadi raja atas negeri Yehuda. 2 Tetapi baik ia, baik pegawai-pegawainya maupun rakyat negeri itu, tidak mendengarkan firman yang disampaikan Tuhan dengan perantaraan nabi Yeremia.
3 Pada suatu kali raja Zedekia menyuruh Yukhal bin Selemya dan imam Zefanya bin Maaseya kepada Yeremia untuk meminta: “Berdoalah hendaknya untuk kami kepada Tuhan, Allah kita!” 4 Adapun pada waktu itu Yeremia masih bebas pergi datang di tengah-tengah rakyat; ia belum dimasukkan orang ke dalam penjara. 5 Adapun tentara Firaun telah berangkat keluar dari Mesir; mendengar kabar itu maka orang-orang Kasdim yang mengepung Yerusalem angkat kaki dari Yerusalem.
6 Lalu datanglah firman Tuhan kepada nabi Yeremia, bunyinya: 7 “Beginilah firman Tuhan, Allah Israel. Kepada raja Yehuda, yang menyuruh kamu kepada-Ku untuk meminta petunjuk, harus kamu katakan begini: Lihat, tentara Firaun yang telah berangkat keluar untuk membantu kamu akan kembali ke negerinya, ke Mesir. 8 Tetapi orang-orang Kasdim akan datang kembali memerangi kota ini, merebutnya dan menghanguskannya dengan api. 9 Beginilah firman Tuhan: Janganlah kamu membohongi dirimu sendiri dengan mengatakan: Orang-orang Kasdim itu telah pergi untuk selamanya dari pada kita! Padahal mereka tidak pergi untuk selamanya! 10 Dan seandainya kamu memukul kalah segenap tentara orang Kasdim yang telah memerangi kamu itu, sehingga di antara mereka hanya tinggal orang-orang yang luka parah, masing-masing di kemahnya mereka akan bangun dan menghanguskan kota ini dengan api.”
Yeremia dipenjarakan
11 Ketika tentara orang Kasdim itu telah angkat kaki dari Yerusalem oleh karena takut kepada tentara Firaun, 12 maka keluarlah Yeremia dari Yerusalem untuk pergi ke daerah Benyamin dengan maksud mengurus di sana pembagian warisan di antara kaum keluarga. 13 Tetapi ketika ia sampai ke pintu gerbang Benyamin, maka di sana ada seorang kepala jaga yang bernama Yeria bin Selemya bin Hananya; ia menangkap nabi Yeremia sambil berteriak: “Engkau mau menyeberang kepada orang Kasdim!” 14 Dan sekalipun Yeremia menjawab: “Itu bohong, aku tidak hendak menyeberang kepada orang Kasdim!”, tetapi Yeria tidak mendengarkan, lalu ia menangkap Yeremia dan membawanya menghadap para pemuka. 15 Para pemuka ini menjadi marah kepada Yeremia; mereka memukul dia dan memasukkannya ke dalam rumah tahanan, rumah panitera Yonatan itu; adapun rumah itu telah dibuat mereka menjadi penjara. 16 Demikianlah halnya Yeremia masuk ke dalam ruang cadangan air di bawah tanah itu. Dan lama Yeremia tinggal di sana.
Zedekia memindahkan tempat Yeremia dikurung
17 Pada suatu kali raja Zedekia menyuruh orang mengambil dia. Lalu dengan diam-diam bertanyalah raja di istananya kepadanya: “Adakah datang firman dari Tuhan?” Jawab Yeremia: “Ada!” Lagi katanya: “Bunyinya: Engkau akan diserahkan ke dalam tangan raja Babel!” 18 Kemudian berkatalah Yeremia kepada raja Zedekia: “Apakah dosa yang kuperbuat kepadamu, kepada pegawai-pegawaimu dan kepada bangsa ini, sehingga kamu memasukkan aku ke dalam penjara? 19 Di manakah gerangan para nabimu yang telah bernubuat kepadamu, bahwa raja Babel tidak akan datang menyerang kamu dan negeri ini? 20 Sekarang, dengarkanlah, hai tuanku raja! Biarlah permohonanku sampai di hadapanmu: janganlah kembalikan aku ke rumah panitera Yonatan, nanti aku mati di sana.” 21 Raja Zedekia memberi perintah, lalu orang menahan Yeremia di pelataran penjagaan dan memberikan setiap hari kepadanya sepotong roti dari jalan tukang roti, sampai pada waktu segala roti habis di kota itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan itu.
Komentar
Mendengarkan Allah dan mendoakan sesama
Pernahkah Anda digentarkan oleh kenyataan bahwa banyak orang tidak tertarik mendengarkan firman Allah dan tidak mematuhinya?
Allah berbicara kepada Yeremia. Yeremia berkata bahwa ‘Allah berbicara kepadamu [Yeremia], yakni dari sejak zaman Yosia...’ (36:2). Yeremia mendiktekan pada Barukh, ‘segala perkataan yang telah difirmankan TUHAN kepadanya’ (Ay.4).
Terus-menerus ‘Firman... datang dari TUHAN kepada Yeremia’ (misalnya, dalam renungan hari ini 35:1,12; 36:1,27; 37:6). Anggaplah, Yeremia mendengar firman Allah saat berdoa.
Yeremia mendesak umat untuk mendengarkan Allah. Allah terus-menerus berbicara (35:4). Dia berkata, ‘Aku telah berbicara kepada mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkan’ (Ay.17).
Walau TUHAN telah berbicara melalui nabi-Nya, Yeremia, Raja Yoyakim menolak mendengarkan peringatan penasihat-penasihatnya (36:25). Yeremia telah bersusah payah menuliskan firman Allah pada gulungan dengan mengunakan pena bulu dan tinta. Tetapi Yoyakim, duduk di depan perapian menghangatkan diri, mengoyak-ngoyak seluruh gulungan itu dan membakarnya sampai habis (Ay.23).
Yeremia pastinya sangat terkejut mendengar perbuatan raja terhadap semua kerja kerasnya. Allah menyuruh Yeremia untuk melakukannya lagi (Ay.28). Dia tidak kalah oleh penolakan pribadi. Seperti Yeremia, kita harus mau tetap berjuang meski pesan kita ditolak: melakukannya lagi.
Musibah datang, karena ‘mereka tidak mau mendengarnya’ (Ay.31). Ketika Zedekia menjadi raja, ‘baik ia, baik pegawai-pegawainya maupun rakyat negeri itu, tidak mendengarkan firman yang disampaikan TUHAN dengan perantaraan nabi Yeremia’ (37:2). Mereka menyakiti Yeremia dan menolak firman Allah. Namun, walau menolak mendengarkan, para penguasa itu mengakui kuasa doa Yeremia. Raja Zedekia mengirim pesan kepada nabi Yeremia : Berdoalah hendaknya untuk kami kepada TUHAN, Allah kita!’ (Ay.3).
Kemudian dia ditahan, dipukuli dan dipenjara (Ay.14-16). Dia dimasukkan ke dalam ruang cadangan air di bawah tanah, di mana dia tinggal untuk waktu yang lama (Ay.16). Namun, ketika ia diambil untuk menghadap raja dan ditanyai, ‘Adakah datang firman dari TUHAN?’ (Ay.17), dia memiliki keberanian untuk berseru lagi. Dia dikasihani oleh raja dan dia tak merasa takut sama sekali.
Doa
TUHAN, bantu aku dalam doa untuk mendengarkan firman-Mu dan berani memperkatakannya.
Pippa menambahkan
Yeremia 37:15
‘Para pemuka ini menjadi marah kepada Yeremia; mereka memukul dia dan memasukkannya ke dalam rumah tahanan, rumah panitera Yonatan itu; adapun rumah itu telah dibuat mereka menjadi penjara.’
Tugas Yeremia tidaklah mudah. Dia dipanggil untuk memperingatkan bangsa Yahudi akan datangnya kehancuran. Dia tidak dihiraukan. Tidak mudah untuk melawan arus. Yeremia adalah teladan dan penguatan bagi kita untuk tetap patuh meski situasi menyulitkan.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Alexander Whyte (Ed), Lancelot Andrewes and His Private Devotions, (Apocryphile Press, 2008)
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.