Hidup yang Berkepuasan
pengantar
Tangannya penuh cincin, gelang, kalung rantai dan harta benda lainnya. Semburan lahar meletus dan mengalir dari Gunung Vesuvius di tahun 79 Masehi. Dalam upaya kaburnya, wanita ini tidak siap meninggalkan perhiasan-perhiasan berharganya. Terbebani oleh hartanya, dia diterpa hujan abu dari gunung berapi tersebut dan terkubur abu.
Selama operasi pembangunan modern, jasadnya yang telah membatu ditemukan di luar area kota Pompeii yang terkubur, sebuah kota pelabuhan Romawi Kuno. Jasadnya terkubur dalam lautan perhiasan. Dia kehilangan nyawanya saat berusaha menyelamatkan hartanya.
Yesus memperingatkan kita bahwa pada akhirnya Anda harus memiilih antara uang dan Allah (Matius 6:24). Dalam Perjanjian Baru, tidak dilarang memiliki harta pribadi atau mencari uang, atau bahkan menikmati hidup. Perintahnya kepada orang kaya adalah jangan menaruh pengharapan pada kekayaan (1 Timotius 6:17). Pertambahan harta yang egois dan obsesi yang tidak sehat dengan materi tak akan pernah membawa kepuasan. Keamanan yang dijanjikan berubah menjadi ketidakamanan.
Pada akhirnya, kepuasan hanya datang dari pengharapan akan Allah: ‘Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar’ (Ay.6). Janji akan firman Allah adalah mereka yang berharap pada Allah (Ay.17) menemukan dasar yang baik dan mencapai hidup yang sebenarnya (Ay.19).
Mazmur 119:73–80
73 Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku,
berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu.
74 Orang-orang yang takut kepada-Mu melihat aku dan bersukacita,
sebab aku berharap kepada firman-Mu.
75 Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil,
dan bahwa Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan.
76 Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku,
sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.
77 Biarlah rahmat-Mu sampai kepadaku, supaya aku hidup,
sebab Taurat-Mu adalah kegemaranku.
78 Biarlah orang-orang yang kurang ajar mendapat malu,
karena mereka berlaku bengkok terhadap aku tanpa alasan;
tetapi aku akan merenungkan titah-titah-Mu.
79 Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu,
orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu.
80 Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu,
supaya jangan aku mendapat malu.
Komentar
Berharap pada firman Allah dan menginvestasikan waktu padanya
Waktu adalah harta Anda yang paling berharga. Anda bisa mendapatkan banyak uang tetapi Anda tak bisa menciptakan lebih banyak waktu. Bagaimana Anda mengisi waktu adalah bukti di mana harapan berada. Bila harapan Anda ada dalam Allah dan firman-Nya, Anda akan menginvestasikan waktu pada-Nya.
Pemazmur menempatkan harapannya dalam firman Allah: ‘sebab aku berharap kepada firman-Mu’ (Ay.74b). Apa artinya dalam praktik?
Mengisi waktu memahami firman Allah (Ay.73,79), merenungkannya (Ay.78), bersuka dalamnya (Ay.77) dan mempelajarinya dalam hati (Ay.73).
Saat mengalami masa sulit, tetaplah percaya pada firman Allah: ‘Aku tahu, ya TUHAN, bahwa hukum-hukum-Mu adil’ (Ay.75). Percayalah pada kesetiaan, kasih setia (Ay.76), dan rahmat Allah (Ay.77).
Mengisi waktu dengan Allah adalah cara Allah menghembuskan hikmat-Nya pada Anda. Dia menghibur Anda agar Anda bisa hidup penuh dan kudus, jiwa dan tubuh, dan selalu berjalan dengan kepala tegak.
Jika Anda hidup seperti ini, ini akan mendorong sesama untuk berbuat hal yang sama: ‘Orang-orang yang takut kepada-Mu melihat aku dan bersukacita’ (Ay.74a). Demikian juga, kita terdorong untuk melihat orang berharap dalam firman Allah.
Doa
TUHAN, saat kuberharap pada firman-Mu saat ini, biarlah aku menjadi penguatan kepada yang lain: ‘Orang-orang yang takut kepada-Mu melihat aku dan bersukacita’ (Ay.74a).
1 Timotius 6:3–21
3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat – yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus – dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, 4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, 5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan. 6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. 7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. 8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. 9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. 10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Pesan penutup
11 Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. 12 Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. 13 Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu: 14 Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya, 15 yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. 16 Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. 18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi 19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya. 20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan, 21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Komentar
Berharap pada Allah bukan pada harta
Rasul Paulus mengawali renungan ini dengan memperingatkan mereka yang mengajarkan ajaran palsu, yang menolak ajaran yang saleh dan arahan Tuhan Yesus Kristus kita (Ay.3). Orang-orang ini tertarik dengan kontroversi dan perselisihan (Ay.4).
Guru-guru palsu ini menimbulkan ‘percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan’ (Ay.5).
Perkataan Paulus tentang harta dalam renungan ini berlaku kepada semua orang, khususnya yang hidup di Barat, di mana masyarakatnya memiliki tingkat ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk dunia yang lain. Paulus menulis, ‘Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati’ (Ay.17).
Jangan berpikir Anda akan lebih puas jika punya banyak uang (‘Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah’ Ay.8). Puaslah dengan apa yang Anda miliki: ‘... ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.’ (Ay.6).
Kepuasan itu lebih dari segala harta. Orang yang ingin kaya ‘terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan’ (Ay.9).
Paulus sering disalahartikan dengan perkataan, ‘Uang adalah akar dari segala kejahatan.’ Sebenarnya dia berkata, ‘Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang’ (Ay.10a). Uang dapat melakukan banyak kebaikan. Tetapi cinta uang sangatlah berbahaya. ‘Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka’ (Ay.10).
Apakah Anda sangat kaya atau kekurangan uang, bahayanya sama, yaitu cinta uang. Godaannya ada, apakah mencintai uang milik Anda, atau uang yang Anda ingin miliki.
Daripada cinta dan mengejar uang, kasihilah dan kejarlah: ‘keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan’ (Ay.11). Dia mendorong Timotius untuk ‘bertanding dalam pertandingan iman yang benar’ (Ay.12a). ‘Pertandingannya’ dimulai dengan hati dan pikiran yang berfokus pada Yesus (Ay.13-14).
Dia tidak memerintahkan mereka untuk menyerahkan semua uang mereka, melainkan jangan berharap pada harta. Jika Anda mampu memilah sikap Anda terhadap uang, Anda akan terbantu memilah hampir setiap area hidup Anda. Paulus memberi 5 cara membagi sikap Anda terhadap uang (Ay.17-18):
1. Jangan tinggi hati
Salah satu bahaya terikat pada harta adalah kesombongan: ‘Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati’ (Ay.17).
2. Jangan menaruh rasa aman pada kekayaan
‘Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar’ (Ay.7). Harta hanya menyediakan keamanan palsu. ‘Jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan’ (Ay.17). Ukuran harta kita adalah bagaimana kita bisa menjadi layak jika kehilangan uang kita.
3. Utamakan Allah
Berharaplah pada ‘Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati’ (Ay.17). Tak ada salahnya menikmati hidup. Allah menyedikan segala hal yang baik untuk kesenangan kita. Namun ketahuilah bahwa semua berasal dari-Nya dan milik-Nya.
4. Lakukan segala kebaikan sebisa Anda
Paulus mendesak orang kaya untuk ‘berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi’ (Ay.18). Jangan berfokus pada banyaknya uang yang bisa dihasilkan, tetapi seberapa baiknya yang Anda bisa perbuat. Bisa saja menjadi kaya secara materi tetapi miskin secara rohani. Bisa saja miskin secara materi tetapi ‘kaya dalam kebajikan’ (Ay.18).
5. Berbagi
John Wesley berkata, ‘Ketika saya punya uang, saya singkirkan itu, kalau-kalau itu masuk ke hati saya. ‘Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi’ (Ay.18).
Segala yang Anda miliki berasal dari Allah. Karena itu, berbagilah dengan sesama. Francis Bacon berkata, ‘Uang ibarat pupuk. Tidak berguna jika tidak disebar.’
Doa
TUHAN, bantu kami agar tidak berharap pada kekayaan tapi berpuas dan berharap pada-Mu. Bantu aku berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan dan murah hati dan mau berbagi.
Yeremia 46:1–47:7
NUBUAT TENTANG BANGSA-BANGSA LAIN
Firman Tuhan tentang bangsa-bangsa
46Firman Tuhan yang datang kepada nabi Yeremia tentang bangsa-bangsa. Mengenai Mesir
2 Mengenai Mesir.
Terhadap tentara Firaun Nekho, raja Mesir, yang berkemah di tepi sungai Efrat dekat Karkemis dan yang dipukul kalah oleh Nebukadnezar, raja Babel, dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda:
3 “Siapkanlah perisai besar dan perisai kecil
dan majulah untuk bertempur!
4 Pasanglah kuda,
dan naiklah, hai pengendara-pengendara!
Ambillah tempatmu dengan memakai ketopong,
tajamkanlah tombakmu,
pakailah baju zirahmu!
5 Mengapa kulihat
mereka terkejut,
mundur ke belakang?
Pahlawan-pahlawan mereka terpukul kalah,
lari kocar-kacir,
tanpa menoleh;
kedahsyatan dari segala jurusan!, demikianlah firman Tuhan.
6 Orang yang tangkas tidak dapat melarikan diri,
pahlawan tidak dapat meluputkan diri;
di utara, di tepi sungai Efratlah
mereka tersandung dan rebah.
7 Siapakah ini yang meluas seperti sungai Nil
dan yang airnya bergelora seperti sungai-sungai?
8 Itulah Mesir yang meluas seperti sungai Nil,
dan yang airnya bergelora seperti sungai-sungai.
Ia berkata: Aku mau meluas menutupi bumi,
membinasakan kota dan penduduknya.
9 Majulah, hai kuda-kuda!
Melajulah, hai kereta-kereta!
Majulah berperang, hai pahlawan-pahlawan,
hai kamu orang Etiopia dan orang Put
yang memegang perisai,
dan orang Lidia yang membentur busur!
10 Hari itu ialah hari Tuhan Allah semesta alam,
hari pembalasan
untuk melakukan pembalasan kepada para lawan-Nya.
Pedang akan makan sampai kenyang,
dan akan puas minum darah mereka.
Sebab Tuhan Allah semesta alam mengadakan korban penyembelihan
di tanah utara, dekat sungai Efrat.
11 Pergilah ke Gilead mengambil balsam,
hai anak dara, puteri Mesir!
Sia-sia engkau memakai banyak obat,
kesembuhan tidak akan kaudapat!
12 Bangsa-bangsa telah mendengar tentang celamu,
bumi telah penuh dengan teriakmu,
sebab pahlawan yang satu tersandung kepada pahlawan yang lain,
keduanya rebah bersama-sama.”
13 Firman yang disampaikan Tuhan kepada nabi Yeremia tentang datangnya Nebukadnezar, raja Babel, untuk memukul kalah tanah Mesir:
14 “Beritahukanlah di Mesir,
dan kabarkanlah di Migdol!
Kabarkanlah di Memfis dan di Tahpanhes!
Katakanlah: Ambillah tempat dan bersiaplah,
sebab sekitarmu habis dimakan pedang!
15 Mengapa Apis melarikan diri,
tidakkah sanggup sapi jantanmu bertahan?
Sungguh, Tuhan telah menundukkan dia!
16 Banyak dari padamu yang tersandung dan rebah,
mereka berkata seorang kepada yang lain:
Marilah kita pulang kepada bangsa kita,
ke negeri kelahiran kita,
untuk mengelakkan pedang yang merajalela ini!
17 Sebutlah nama Firaun, raja Mesir:
Tukang ribut yang membiarkan kesempatan berlalu!
18 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Raja
yang nama-Nya Tuhan semesta alam,
ia akan datang seperti gunung Tabor yang menjulang di antara gunung-gunung lain,
seperti gunung Karmel yang menganjur ke laut.
19 Siapkanlah bagimu barang-barang untuk perjalananmu ke pembuangan,
hai puteri Mesir yang sudah lama menetap!
Sebab Memfis akan menjadi sunyi sepi,
dijadikan reruntuhan yang tidak berpenduduk lagi.
20 Mesir adalah lembu muda yang elok,
tetapi seekor pikat dari utara mendatangi dia.
21 Juga prajurit-prajurit upahan yang ada padanya
adalah seperti anak-anak lembu tambun;
mereka pun berbalik dan melarikan diri bersama-sama;
mereka tidak dapat bertahan,
sebab hari bencana mereka menimpa mereka,
yakni waktu penghukuman mereka.
22 Suaranya seperti ular yang mendesis,
apabila mereka berjalan maju dengan bertentara;
mereka mendatangi dia dengan membawa kapak
seperti orang-orang penebang pohon.
23 Mereka menebang hutannya, demikianlah firman Tuhan,
sekalipun itu tidak dapat dimasuki;
sebab lebih banyak mereka dari pada belalang,
tidak terbilang jumlahnya.
24 Puteri Mesir menjadi malu,
diserahkan ke dalam tangan bangsa dari utara.”
25 Tuhan semesta alam, Allah Israel, berfirman: “Sesungguhnya, Aku mendatangkan hukuman atas dewa Amon dari Tebe, atas Firaun beserta Mesir, dewa-dewanya dan raja-rajanya, yakni atas Firaun beserta orang-orang yang percaya kepadanya. 26 Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tangan orang-orang yang berusaha mencabut nyawa mereka, yakni ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel, dan para pegawainya. Tetapi sesudahnya negeri itu akan didiami seperti dalam zaman purbakala, demikianlah firman Tuhan.
27 Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub,
janganlah gentar, hai Israel!
Sebab sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari tempat jauh
dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka.
Yakub akan kembali dan hidup tenang
dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan.
28 Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub,
demikianlah firman Tuhan,
sebab Aku menyertai engkau:
segala bangsa yang ke antaranya engkau Kucerai-beraikan
akan Kuhabiskan,
tetapi engkau ini tidak akan Kuhabiskan.
Aku akan menghajar engkau menurut hukum,
tetapi Aku sama sekali tidak memandang engkau tak bersalah.”
Mengenai orang Filistin
47Firman Tuhan yang datang kepada nabi Yeremia mengenai orang Filistin, sebelum Firaun mengalahkan Gaza.
2 “Beginilah firman Tuhan:
Lihat, air yang meluas mengamuk dari utara
menjadi sungai yang membanjir,
membanjiri negeri serta isinya,
kota serta penduduknya.
Manusia akan berteriak,
dan seluruh penduduk negeri akan meratap,
3 mendengar bunyi derap kuku kudanya,
mendengar derak-derik keretanya, kertak-kertuk rodanya.
Para ayah tidak lagi berpaling menoleh kepada anak-anak,
sebab tangan mereka sudah lemas,
4 oleh karena telah tiba harinya
untuk membinasakan semua orang Filistin,
dan melenyapkan bagi Tirus dan Sidon
setiap penolong yang masih tinggal.
Sungguh, Tuhan akan membinasakan orang Filistin,
yakni sisa orang yang datang dari pulau Kaftor.
5 Gaza telah menjadi gundul,
Askelon telah menjadi bungkam;
hai Asdod, sisa orang Enak,
berapa lama lagi engkau menoreh-noreh diri?
6 Ah, pedang Tuhan,
berapa lama lagi baru engkau berhenti?
Masuklah kembali ke dalam sarungmu,
jadilah tenang dan beristirahatlah!
7 Tetapi bagaimana ia dapat berhenti?
Bukankah Tuhan memerintahkannya?
Ke Askelon dan ke tepi pantai laut,
ke sanalah Ia menyuruhnya!”
Komentar
Berharaplah pada TUHAN bukan pada orang-orang kuat
Beberapa orang berharap pada kekayaan. Inilah yang bangsa Moab dan Amon perbuat (48:7; 49:4). Orang lain berharap pada orang-orang kuat, seperti yang orang Mesir lakukan.
Nabi Yeremia menyadari bahwa TUHAN (Yahweh) bukan hanya Allah Israel tetapi TUHAN segala bangsa di dunia. Dia diberi pesan oleh TUHAN untuk Mesir dan bangsa-bangsa lain.
Dia memperingatkan akan bahayanya mengandalkan Firaun walau memang saat itu Firaun adalah salah satu orang paling berkuasa di dunia. Mereka yang percaya pada ‘Firaun’ menuju masalah (46:25).
Sebaliknya, Dia berjanji pada mereka yang melayani-Nya: ‘Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku... janganlah gentar... sebab Aku menyertai engkau... Aku sama sekali tidak memandang engkau tak bersalah’ (Ay.27-28). Dalam Kristus, Dia menjanjikan Anda kedamaian, keamanan, dan kepuasan. Dia menyertai Anda. Anda tidak perlu takut.
Pada akhirnya, TUHAN sendirilah pengharapan kita. Seperti yang dikatakan Paus John Paul II, ‘Kristus adalah sumber harapan bagi seluruh dunia... Yesus Kristus adalah harapan kita.’
Doa
TUHAN, aku tak akan takut karena Engkau besertaku. Bantu aku untuk selalu berharap pada-Mu dan hanya melayani-Mu. Biarlah kepercayaanku bukan kepada uang, orang-orang kuat, atau yang lain. Biarlah kepercayaanku dan kepuasanku selalu dalam-Mu.
Pippa menambahkan
Mazmur 119:79
‘Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu.’
Ada banyak hal yang menimbulkan rasa takut dalam hidup, tetapi rasa takut yang sejati adalah rasa takut akan TUHAN.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.