Hari 303

Cara Menghibur Pikiran, Hati dan Jiwa Anda

Kebijaksanaan Mazmur 119:121–128
Perjanjian Baru Filemon 1:1-25
Perjanjian Lama Ratapan 2:7–3:39

pengantar

Mantan penginjil televisi, Jim Bakker, dalam buku otobiografinya Aku Dulu Salah, menceritakan kejatuhannya ke dalam aib, hidup yang serba berkekurangan dan hukuman penjara atas melakukan penipuan. Dia kehilangan kebebasannya, kewarasannya, martabatnya, kepercayaan dalam imannya, dan akhirnya, istrinya. Napi nomor 07407-058, teman dan penasihat para presiden, telah jatuh ke titik terendah.

Di titik terendahnya, seorang petugas penjara berkata padanya, ‘Billy Graham ada di sini untuk menemuimu!’ Dia berpikir, ‘Billy Graham ada di sini... di tempat ini... untuk menemuiku.’ Ketika dia masuk ke ruangan, Billy Graham menghadap padanya dengan tangan terbuka lebar.

Saat itu, Jim Bakker merasakan penerimaan total dan kasih: ‘Tak akan pernah saya lupakan orang yang dipilih sebagai salah satu orang yang paling berpengaruh di dunia dan yang telah melayani jutaan orang menyempatkan diri walau padat jadwalnya untuk datang melayani seorang tahanan.’ Dia menggambarkan bagaimana di tengah tekanan, flu, kekotoran dan ketidakberdayaannya, kunjungan Billy Graham menyegarkan hatinya dan memacu semangatnya. ‘Saya merasa seolah Yesus sendiri yang telah mengunjungi saya.’

Penghiburan berarti memulihkan kekuatan, energi, dan semangat. Kudapan ringan terkadang dianggap sebagai ‘penghiburan’. Penghiburan jasmaniah bisa datang, misalnya, dari tidur, istirahat atau olahraga.

Paulus berkata kepada Filemon bahwa Filemon telah menghibur hati para orang kudus (Filemon 1:7). Kemudian dalam suratnya, Paulus memintanya untuk menghibur hatinya [Paulus] dalam Kristus (Ay.20). Tetapi bagaimana Anda menghibur pikiran, hati, dan jiwa Anda?

Kebijaksanaan

Mazmur 119:121–128

121 Aku telah menjalankan hukum dan keadilan;
  janganlah menyerahkan aku kepada pemeras-pemerasku!
122 Jadilah jaminan bagi hamba-Mu untuk kebaikan,
  janganlah orang-orang yang kurang ajar memeras aku.
123 Mataku sangat merindukan keselamatan dari pada-Mu
  dan merindukan janji-Mu yang adil.
124 Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu,
  dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
125 Hamba-Mu aku ini, buatlah aku mengerti,
  supaya aku tahu peringatan-peringatan-Mu.
126 Waktu untuk bertindak telah tiba bagi Tuhan;
  mereka telah merombak Taurat-Mu.
127 Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu
  lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua.
128 Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu;
  segala jalan dusta aku benci.

Komentar

Firman Allah

Emas adalah hal yang paling berharga yang dunia miliki. Tidak bisa ternodai. Bersinar dengan kilauan yang tidak seperti logam lain.

Bagaimanapun firman Allah jauh lebih berharga daripada emas tua. Pemazmur menulis, ‘itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua’ (Ay.127).

Sumber penghiburan jiwa pemazmur adalah firman Allah. Di awal Kitab Mazmur dia berkata, ‘Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu... Jiwaku menangis karena duka hati, teguhkanlah aku sesuai dengan firman-Mu’ (Ay.20,28). Izinkan firman Allah menghibur pikiran, hati dan jiwa Anda.

Doa

TUHAN, terimakasih banyak atas betapa ajaibnya dihiburkan secara batin dan roh dengan membaca firman-Mu, merenungkannya dan menyerapnya dalam pikiran, hati dan jiwaku.

Perjanjian Baru

Filemon 1:1-25

Salam

1Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada Filemon yang kekasih, teman sekerja kami 2 dan kepada Apfia saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu:

3 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.

Ucapan syukur

4 Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku, 5 karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus. 6 Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus. 7 Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku.

Permintaan Paulus kepada Filemon mengenai Onesimus

8 Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, 9 tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus, 10 mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus 11 – dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. 12 Dia kusuruh kembali kepadamu – dia, yaitu buah hatiku –. 13 Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil, 14 tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela. 15 Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, 16 bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan.

17 Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri. 18 Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku – 19 aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya – agar jangan kukatakan: “Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!” – karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri.

20 Ya saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburkanlah hatiku di dalam Kristus!

21 Dengan percaya kepada ketaatanmu, kutuliskan ini kepadamu. Aku tahu, lebih dari pada permintaanku ini akan kaulakukan. 22 Dalam pada itu bersedialah juga memberi tumpangan kepadaku, karena aku harap oleh doamu aku akan dikembalikan kepadamu.

Salam

23 Salam kepadamu dari Epafras, temanku sepenjara karena Kristus Yesus, 24 dan dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas, teman-teman sekerjaku.

25 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai roh kamu!

Komentar

Umat Allah

Paulus menulis kepada temannya, Filemon, untuk meminta bantuan (Ay.1). Filemon punya budak bernama Onesimus yang telah kabur. Selama Onesimus kabur, Paulus telah menuntunnya kepada Kristus (Ay.10).

Takdir budak pelarian adalah kematian atau disesah dan dicap pada dahi. Kini, dalam surat ini, yang penuh dengan anugerah, kerendahan hati, kasih yang tulus dan pesona, Paulus menulis untuk membujuk Filemon mengambil kembali Onesimus, bukan sebagai budak tetapi sebagai teman dan saudara. Berabad-abad kemudian, dampak firman ini berkontribusi pada perubahan sosial yang masif. Sejarah lokal menjadi sejarah global.

Paulus berharap akan menerima jawaban yang baik. Dia yakin bahwa Filemon akan melakukan apa yang dia minta (Ay.21). Ini adalah contoh dan tantangan untuk membawa kasih, pengampunan, dan pendamaian ke mana pun Anda pergi.

Filemon adalah teman dekat. Dia membimbing jemaat di rumahnya (Ay.2) dan dia orang beriman dan penuh kasih (Ay.5).

Paulus berdoa agar Filemon ‘di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik’ (Ay.6). Menarik untuk dicatat bahwa Paulus berpikir bahwa inilah cara dia akan menerima ‘pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus’ (Ay.6). Misalnya, saya sering melihat kalau di Alpha betapa cepatnya orang bertumbuh dalam pemahaman mereka ketika mereka menjadi penolong kelompok kecil dan tuan rumah di kursusnya. Cara bertumbuh adalah menjadi aktif dalam berbagi iman.

Dia lalu berkata, ‘Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan’ (Ay.7). Dan dia bertanya pada Filemon untuk menghibur hatinya dalam Kristus (Ay.20). Permintaannya untuk Onesimus berdasarkan pada kasih (Ay.9).

Jelas, Filemon adalah orang yang dikenal akan kasihnya : ‘karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus’ (Ay.5).

Paulus membuat ‘permintaan yang sangat pribadi’ (Ay.8,9), meminta Filemon untuk menyambut kembali Onesimus ‘bukan lagi sebagai hamba... yaitu sebagai saudara yang kekasih... di dalam Tuhan... terimalah dia seperti aku sendiri. Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku’ (Ay.16-18). Tulisnya, ‘semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan’ (Ay.20), tetapi juga ‘Hiburkanlah hatiku di dalam Kristus!’ (Ay.20).

Pengampunan termasuk mengulurkan kasih dan belas kasihan kepada orang yang telah salah atau menyakiti Anda. Maka hal ini akan menyediakan jalan kepada pendamaian dan pemulihan sebuah hubungan.

Paulus rindu bertemu Filemon. Dia menulis, ‘Dalam pada itu bersedialah juga memberi tumpangan kepadaku, karena aku harap oleh doamu aku akan dikembalikan kepadamu’ (Ay.22). Menghabiskan waktu dengan orang-orang yang Anda kasihi dan yang mengasihi Anda, apakah keluarga atau teman, menghibur hati dan jiwa Anda.

Doa

TUHAN, terimakasih banyak atas jemaat dan kasih persaudaraan dalam Kristus. Terimakasih atas cara mereka menghibur hati dan jiwaku.

Perjanjian Lama

Ratapan 2:7–3:39

7 Tuhan membuang mezbah-Nya,
  meninggalkan tempat kudus-Nya,
menyerahkan ke dalam tangan seteru
  tembok puri-purinya.
Teriakan ramai mereka dalam Bait Allah
  seperti keramaian pada hari perayaan jemaah.
8 Tuhan telah memutuskan untuk mempuingkan
  tembok puteri Sion.
Ia mengukur semuanya dengan tali pengukur,
  Ia tak menahan tangan-Nya untuk menghancurkannya.
Ia menjadikan berkabung tembok luar dan tembok dalam,
  mereka merana semua.
9 Terbenam gapura-gapuranya di dalam tanah;
  Tuhan menghancurkan dan meluluhkan palang-palang pintunya.
Rajanya dan pemimpin-pemimpinnya berada di antara bangsa-bangsa asing.
  Tak ada petunjuk dari Tuhan,
bahkan nabi-nabi tidak menerima lagi
  wahyu dari pada-Nya.
10 Duduklah tertegun di tanah
  para tua-tua puteri Sion;
mereka menabur abu di atas kepala,
  dan mengenakan kain kabung.
Dara-dara Yerusalem
  menundukkan kepalanya ke tanah.
11 Mataku kusam dengan air mata,
  remuk redam hatiku;
hancur habis hatiku
  karena keruntuhan puteri bangsaku,
sebab jatuh pingsan kanak-kanak dan bayi
  di lapangan-lapangan kota.
12 Kepada ibunya mereka bertanya:
  “Mana roti dan anggur?”,
sedang mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur
  di lapangan-lapangan kota,
ketika menghembuskan nafas
  di pangkuan ibunya.

13 Apa yang dapat kunyatakan kepadamu, dengan apa aku dapat
   menyamakan engkau,
  ya puteri Yerusalem?
Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur,
  ya dara, puteri Sion?
Karena luas bagaikan laut reruntuhanmu;
  siapa yang akan memulihkan engkau?
14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan
  yang dusta dan hampa.
Mereka tidak menyatakan kesalahanmu,
  guna memulihkan engkau kembali.
Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan
  yang dusta dan menyesatkan.
15 Sekalian orang yang lewat
  bertepuk tangan karena engkau.
Mereka bersuit-suit dan menggelengkan kepalanya
  mengenai puteri Yerusalem:
“Inikah kota yang disebut orang kota yang paling indah,
  kesukaan dunia semesta?”
16 Terhadap engkau semua seterumu
  mengangakan mulutnya.
Mereka bersuit-suit dan menggertakkan gigi:
  “Kami telah memusnahkannya!”, kata mereka,
“Nah, inilah harinya yang kami nanti-nantikan,
  kami mengalaminya, kami melihatnya!”
17 Tuhan telah menjalankan yang dirancangkan-Nya,
  Ia melaksanakan yang difirmankan-Nya,
yang diperintahkan-Nya dahulu kala;
  Ia merusak tanpa belas kasihan,
Ia menjadikan si seteru senang atas kamu,
  Ia meninggikan tanduk lawan-lawanmu.
18 Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring,
  hai, puteri Sion,
cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam;
janganlah kauberikan dirimu istirahat,
  janganlah matamu tenang!
19 Bangunlah, mengeranglah pada malam hari,
  pada permulaan giliran jaga malam;
curahkanlah isi hatimu bagaikan air
  di hadapan Tuhan,
angkatlah tanganmu kepada-Nya
  demi hidup anak-anakmu,
yang jatuh pingsan karena lapar
  di ujung-ujung jalan!
20 Lihatlah, Tuhan, dan tiliklah,
  kepada siapakah Engkau telah berbuat ini?
Apakah perempuan harus makan anak kandungnya,
  anak-anak yang masih dibuai?
Apakah dalam tempat kudus Tuhan harus dibunuh
  imam dan nabi?
21 Terbaring di debu jalan
  pemuda dan orang tua;
dara-daraku dan teruna-terunaku
  gugur oleh pedang;
Engkau membunuh mereka tatkala Engkau murka,
  tanpa belas kasihan Engkau menyembelih mereka!
22 Seolah-olah pada hari perayaan Engkau mengundang
  semua yang kutakuti dari sekeliling.
Tatkala Tuhan murka tak ada seorang
  yang luput atau selamat.
Mereka yang kubuai dan kubesarkan
  dibinasakan seteruku.

Penghiburan dalam penderitaan

3Akulah orang yang melihat sengsara
  disebabkan cambuk murka-Nya.
2 Ia menghalau dan membawa aku
  ke dalam kegelapan yang tidak ada terangnya.
3 Sesungguhnya, aku dipukul-Nya berulang-ulang
  dengan tangan-Nya sepanjang hari.
4 Ia menyusutkan dagingku dan kulitku,
  tulang-tulangku dipatahkan-Nya.
5 Ia mendirikan tembok sekelilingku,
  mengelilingi aku dengan kesedihan dan kesusahan.
6 Ia menempatkan aku di dalam gelap
  seperti orang yang sudah lama mati.
7 Ia menutup segala jalan ke luar bagiku,
  Ia mengikat aku dengan rantai yang berat.
8 Walaupun aku memanggil-manggil dan berteriak minta tolong,
  tak didengarkan-Nya doaku.
9 Ia merintangi jalan-jalanku dengan batu pahat,
  dan menjadikannya tidak terlalui.
10 Laksana beruang Ia menghadang aku,
  laksana singa dalam tempat persembunyian.
11 Ia membelokkan jalan-jalanku, merobek-robek aku
  dan membuat aku tertegun.
12 Ia membidikkan panah-Nya, menjadikan aku
  sasaran anak panah.
13 Ia menyusupkan ke dalam hatiku
  segala anak panah dari tabung-Nya.
14 Aku menjadi tertawaan bagi segenap bangsaku,
  menjadi lagu ejekan mereka sepanjang hari.
15 Ia mengenyangkan aku dengan kepahitan,
  memberi aku minum ipuh.
16 Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil;
  Ia menekan aku ke dalam debu.
17 Engkau menceraikan nyawaku dari kesejahteraan,
  aku lupa akan kebahagiaan.
18 Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku
  dan harapanku kepada Tuhan.
19 “Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku,
  akan ipuh dan racun itu.”
20 Jiwaku selalu teringat akan hal itu
  dan tertekan dalam diriku.
21 Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan,
  oleh sebab itu aku akan berharap:
22 Tak berkesudahan kasih setia Tuhan,
  tak habis-habisnya rahmat-Nya,
23 selalu baru tiap pagi;
  besar kesetiaan-Mu!
24 “Tuhan adalah bagianku,” kata jiwaku,
  oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.
25 Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya,
  bagi jiwa yang mencari Dia.
26 Adalah baik menanti dengan diam
  pertolongan Tuhan.
27 Adalah baik bagi seorang pria memikul
  kuk pada masa mudanya.
28 Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri
  kalau Tuhan membebankannya.
29 Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu,
  mungkin ada harapan.
30 Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya,
  biarlah ia kenyang dengan cercaan.
31 Karena tidak untuk selama-lamanya
  Tuhan mengucilkan.
32 Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi
  menurut kebesaran kasih setia-Nya.
33 Karena tidak dengan rela hati Ia menindas
  dan merisaukan anak-anak manusia.
34 Kalau dipijak-pijak dengan kaki
  tawanan-tawanan di dunia,
35 kalau hak orang dibelokkan
  di hadapan Yang Mahatinggi,
36 atau orang diperlakukan tidak adil dalam perkaranya,
  masakan Tuhan tidak melihatnya?
37 Siapa berfirman, maka semuanya jadi?
  Bukankah Tuhan yang memerintahkannya?
38 Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi
  keluar apa yang buruk dan apa yang baik?
39 Mengapa orang hidup mengeluh?
  Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya!

Komentar

Hadirat Allah

Hati sang nabi sangat membutuhkan penghiburan. Saat Yeremia melihat kehancuran Yerusalem, dia dikepung oleh penderitaan yang paling buruk. Kehancuran ada dimana-mana. Orang-orang kelaparan. Bahkan telah mencapai saat terburuk bahwa ada kemungkinan wanita memakan anak-anak mereka sendiri (2:20).

Penderitaan tak hanya terjadi di sekeliling Yeremia, tetapi di hati dan jiwanya juga. Tulisnya, ‘Mataku kusam dengan air mata, remuk redam hatiku; hancur habis hatiku karena keruntuhan puteri bangsaku’ (Ay.11). Hatinya tertusuk (3:13). Dia merasa dikepung oleh ‘kesedihan dan kesusahan’ (Ay.5). Dia tinggal dalam kegelapan (Ay.6).

Dia merasa dia telah dibelokkan jalan-jalannya (Ay.11). Dia ditertawakan dan dicemooh (Ay.14). Sampai-sampai dia ‘telah lupa akan kebahagiaan’ (Ay.17).

Doa-doanya tampak tidak terjawab: ‘Walaupun aku memanggil-manggil dan berteriak minta tolong, tak didengarkan-Nya doaku. Ia merintangi jalan-jalanku dengan batu pahat, dan menjadikannya tidak terlalui’ (Ay.8-9).

Dia tahu bahwa jawabannya ada ‘di hadapan Tuhan’. Dia menulis, ‘Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan’ (2:19).

Lanjutnya, ‘Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku. Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap:Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! "TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya’ (3:20-25,32).

Saat-saat penghiburan datang dari ‘hadirat Tuhan’. Anda bisa menerima penghiburan ini setiap hari.

Belas kasihan Allah baru setiap pagi. Anda dapat menciptakan awal yang baru setiap hari. Setiap hari Anda bisa mencari-Nya, menanti-Nya dalam tenang, berharap pada-Nya dan dihiburkan oleh hadirat-Nya.

Ketika kita menyadari betapa Allah telah mengampuni kita dan betapa besar belas kasihan-Nya, kita bisa lebih mudah mengampuni mereka yang menyakiti kita dan mengulurkan belas kasihan pada mereka. Inilah kunci hubungan yang hebat.

Ini bukanlah firman penguatan yang naif atau yang sekenanya. Mereka realistis mengenai betapa dalam dan panjangnya penderitaan dan perjuangan di luar dan di dalam. Namun, di tengah semua ini, kita bisa bergantung pada kebaikan dan kasih Allah: ‘Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya’ (Ratapan 3:22).

Kita melihat di sini petunjuk bagaimana kasih ini diwujudkan. Nabi menulis, ‘Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya, biarlah ia kenyang dengan cercaan’ (Ay.30). Yesus menawarkan pipi-Nya kepada mereka yang menghajar-Nya (Yoh 19:3, lihat juga Matius 5:39) dan menanggung aib kita di kayu salib. Darah Kristuslah yang membersihkan kita dari dosa (1 Yoh 1:9) dan melalui kematian-Nya Anda bisa diampuni, dibersihkan, diperbaharui dan dihibur dalam hati dan jiwa Anda setiap hari.

Doa

TUHAN, kucurahkan hatiku pada-Mu saat ini. Hiburlah aku dengan hadirat-Mu. Terimakasih atas kesetiaan dan belas kasihan-Mu, yang ada bagiku, baru setiap pagi, melalui Yesus Kristus Tuhanku.

Pippa menambahkan

Ratapan 3:22–23

Apa pun yang kita alami saat ini, kita bisa mendapatkan penghiburan dari ayat-ayat ini: ‘Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!’ Ayat Hari Ini\tAyat Hari Ini

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Jim Bakker, I Was Wrong, (Thomas Nelson, 2010) pp.282–284.

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.