Sekali untuk Selamanya
pengantar
Dulu, pada 7 Januari 1978, saya menjadi pengantin laki-laki di atas mimbar Gereja Holy Trinity Brompton (HTB) di London. Sang pengantin perempuan, Pippa Hislop, berjalan menuju pelaminan bersama ayahnya dan bergabung dengan saya di depan mimbar. Kami meninggalkan gereja sebagai ‘Tuan dan Nyonya Gumbel’. Peristiwa yang hanya terjadi ‘sekali’, tetapi berdampak besar bagi hidup kami. Peristiwa itu terjadi karena berasal dari kasih kami bagi satu sama lain, dan kami saling bersumpah untuk mengasihi sampai akhir hidup.
Hampir 4 tahun sebelumnya, pada 16 Februari 1974, saya berjumpa dengan Yesus Kristus untuk pertama kali. Hubungan kasih dimulai, yang mengubahkan hidup saya. Itu adalah peristiwa ‘sekali’ yang lain, tetapi dampak dari peristiwa yang ‘sekali’ itu terus ada dan mencakup banyak hal. Saya mengalami kasih Allah dan bersumpah untuk mengasihi-Nya selamanya.
Dalam renungan Perjanjian Baru hari ini, penulis kitab Ibrani berbicara tentang peristiwa ‘sekali’ terbesar sepanjang masa. Itu mengubah alur sejarah diubahkan dan memiliki kuasa mengubah hidup kita semua. Yesus telah muncul ‘sekali untuk selamanya’ (Ibrani 9:26). ‘Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya...’ (Ay.28). Yesus telah masuk Tempat Maha Kudus ‘satu kali untuk selama-lamanya... dengan membawa darah-Nya sendiri’ (Ay.12). ‘kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus’ (10:10). Peristiwa ‘sekali’ ini terjadi karena kasih Allah yang besar bagi kita dan berdampak besar bagi hidup Anda dan saya.
Mazmur 121:1–8
TUHAN, Penjaga Israel
121Nyanyian ziarah.
Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung;
dari manakah akan datang pertolonganku?
2 Pertolonganku ialah dari TUHAN,
yang menjadikan langit dan bumi.
3 Ia takkan membiarkan kakimu goyah,
Penjagamu tidak akan terlelap.
4 Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur
Penjaga Israel.
5 TUHANlah Penjagamu,
TUHANlah naunganmu
di sebelah tangan kananmu.
6 Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang,
atau bulan pada waktu malam.
7 TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan;
Ia akan menjaga nyawamu.
8 TUHAN akan menjaga keluar masukmu,
dari sekarang sampai selama-lamanya.
Komentar
Allah akan menjaga dan melindungi
Di mana tempat pertama yang Anda cari ketika Anda dalam masalah atau tidak tahu apa yang harus dilakukan? Apakah Anda mencari teman, keluarga atau orang berprofesi medis? Tak ada salahnya mencari pertolongan dalam arah-arah ini. Tetapi tempat pertama yang pemazmur cari adalah yang di atas.
Penyesalan ada di belakang. Ketakutan ada di sekitar. Kekuatiran ada di dalam. Iman menatap ke atas.
Pemazmur menatap ke atas, ‘Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?’ (Ay.1). Pertolongan, kekuatan, dan perlindungan Anda berasal dari Sang Pencipta alam semesta: ‘Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi’ (Ay.2). ‘Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap’ (Ay.3).
Mazmur yang indah ini berbicara tentang kasih TUHAN bagi Anda dan perlindungan-Nya atas hidup Anda.
‘TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu... TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya’ (Ay.5-8).
Saya terkadang memakai mazmur ini sebagai doa bagi keluarga atau teman-teman kami yang menghadapi kesulitan hidup.
Janji mazmur ini adalah TUHAN akan melindungi Anda dari segala bahaya. Pemazmur bisa saja tidak tahu bahwa ini telah diwujudkan melalui pengorbanan Yesus yang ‘sekali-untuk-selamanya’, yang berarti kelak Dia akan datang ‘menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia’ (Ibrani 9:28).
Doa
TUHAN, terimakasih karena Engkau menjagaku siang-malam. Terimakasih karena Engkau menjaga datang dan pergiku kini dan selamanya.
Ibrani 9:16–28
16 Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu. 17 Karena suatu wasiat barulah sah, kalau pembuat wasiat itu telah mati, sebab ia tidak berlaku, selama pembuat wasiat itu masih hidup. 18 Itulah sebabnya, maka perjanjian yang pertama tidak disahkan tanpa darah. 19 Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat, 20 sambil berkata: “Inilah darah perjanjian yang ditetapkan Allah bagi kamu.” 21 Dan juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya secara demikian dengan darah. 22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
23 Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah ditahirkan secara demikian, tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu. 24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita. 25 Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri. 26 Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya. 27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, 28 demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Komentar
Yesus telah mengorbankan diri bagi Anda
Sadarkah Anda betapa Allah mengasihi Anda? Tahukah Anda Yesus telah mencurahkan darah-Nya supaya Anda bisa menerima pengampunan total? Mengertikah Anda bahwa Dia telah membayar setiap dosa yang Anda perbuat di masa lalu dan dosa yang Anda akan perbuat di masa depan?
Mengapa kematian Yesus penting? Si penulis mengemukakan, baik dalam kasus kehendak dan perjanjian (kata dalam bahasa Yunani itu dipakai untuk keduanya), tidak akan ada dampak tanpa terjadinya kematian. Kematian itu mendatangkan warisan bagi yang lain.
‘Itulah sebabnya, maka perjanjian yang pertama tidak disahkan tanpa darah’ (Ay.18). Dia kemudian mendeskripsikan secara terperinci ‘darah perjanjian [lama]’ dan menyimpulkan bahwa ‘tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan’ (Ay.19-22).
Si penulis membuat 3 pernyataan yang membedakan pengorbanan Yesus dengan pengorbanan biasa di bawah hukum Taurat:
1.\tYesus berurusan dengan hal yang nyata
‘Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita’ (Ay.24).
2.\tPengorbanan Yesus adalah sekali untuk selamanya
‘Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus...’ (Ay.25). Melainkan, ‘Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang’ (Ay.27-28a).
3.\tYesus telah mencurahkan darah-Nya sendiri
Yesus tidak mempersembahkan ‘darah yang bukan darahnya sendiri’ (Ay.25). Tidak seperti Iman Besar, Yesus ‘membawa darah-Nya sendiri’ (Ay.12).
Pengorbanan lanjutan tidak diperlukan lagi: ‘benda-benda sorgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu’ (Ay.23b). Ketika Yesus berseru di atas salib, ‘Sudah selesai’ (Yoh 19:30).
‘Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia’ (Ibrani 9:28).
Doa
Terimakasih, TUHAN, karena Yesus. Terimakasih atas pengorbanan ‘sekali-untuk-selamanya’ bagiku sehingga aku boleh menerima pengampunan total. Bantu aku saat ini untuk mengingat bahwa pengorbanan itu ‘sudah selesai’.
Yehezkiel 17:1–18:32
Lambang ketidaksetiaan raja Zedekia
17Maka datanglah firman TUHAN kepadaku: 2 “Hai anak manusia, katakanlah suatu teka-teki dan ucapkanlah suatu perumpamaan kepada kaum Israel. 3 Katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Seekor burung rajawali yang besar dengan sayapnya yang besar dan panjang, penuh dengan bulu yang berwarna-warna datang ke gunung Libanon dan ia mengambil puncak pohon aras. 4 Ia mematahkan pucuknya yang paling ujung dan dibawanya ke sebuah negeri perdagangan lalu diletakkannya dia di kota perniagaan. 5 Ia mengambil sebuah dari taruk-taruk tanah itu dan menanamnya di ladang yang sudah sedia ditaburi; ia menempatkannya dekat air yang berlimpah-limpah seperti pohon gandarusa 6 sehingga ia tumbuh dan menjadi pohon anggur yang rimbun, yang tumbuhnya rendah dan cabang-cabangnya melengkung menuju burung itu dan akar-akarnya tetap di bawahnya. Demikianlah ia menjadi pohon anggur dan mengeluarkan tunas-tunas dan memancarkan taruk-taruk.
7 Dalam pada itu ada juga burung rajawali besar yang lain dengan sayapnya yang besar dan bulu yang lebat. Dan sungguh, pohon anggur ini mengarahkan akar-akarnya ke burung itu dan cabang-cabangnya dijulurkannya kepadanya, supaya burung itu mengairi dia lebih baik dari bedeng di mana ia ditanam. 8 Namun ia ditanam di ladang yang baik, dekat air yang berlimpah-limpah, supaya ia bercabang-cabang dan berbuah dan supaya menjadi pohon anggur yang bagus.
9 Katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Apakah itu akan berhasil? Apakah orang tidak akan mencabut akar-akarnya dan menyentakkan buahnya, sehingga semua ulamnya yang baru menjadi kering? Tidak usah tangan yang kuat dan banyak orang untuk mencabut dia dengan akar-akarnya. 10 Lihat, ia memang ditanam, tetapi apakah ia akan memberi hasil? Apakah ia tidak akan layu kering kalau ditimpa angin timur? Ia akan layu kering di bedeng tempat tumbuhnya itu.”
11 Maka datanglah firman TUHAN kepadaku: 12 “Katakanlah kepada kaum pemberontak: Tidakkah kamu mengetahui apa artinya ini? Katakan: Lihat, raja Babel datang ke Yerusalem dan ia mengambil rajanya dan pemuka-pemukanya dan membawa mereka ke Babel baginya. 13 Lalu ia mengambil seorang yang berasal dari keturunan raja dan mengadakan perjanjian dengan dia sambil menyuruh dia bersumpah. Ia mengambil juga orang-orang berkuasa negeri itu, 14 supaya kerajaan itu menjadi lemah dan jangan memberontak lagi, juga supaya memegang teguh perjanjian itu dan dengan demikian tetap ada. 15 Tetapi orang itu memberontak kepadanya dengan menyuruh utusannya ke Mesir, supaya ia diberi kuda dan tentara yang besar. Apakah ia akan berhasil? Apakah orang yang berbuat demikian dapat luput? Apakah orang yang mengingkari perjanjian dapat luput? 16 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, ia pasti mati di Babel, di tempat raja yang mengangkatnya menjadi raja. Karena ia memandang ringan kepada sumpah yang dimintakan raja itu dari padanya dan mengingkari perjanjian raja itu dengan dia. 17 Dan Firaun tidak akan membantu dia dalam peperangan dengan tentara yang besar dan sekumpulan banyak orang, pada waktu tembok pengepungan ditimbun dan benteng pengepungan didirikan untuk melenyapkan banyak orang. 18 Ya, ia memandang ringan kepada sumpah dan mengingkari perjanjian. Sungguh, walaupun ia menyungguhkan hal itu dengan berjabat tangan, tetapi ia melanggar semuanya itu, maka ia tidak dapat luput. 19 Oleh sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH: Demi Aku yang hidup, Aku pasti menimpakan atas kepalanya sumpahnya kepada-Ku, yang dipandangnya ringan dan perjanjiannya di hadapan-Ku, yang diingkarinya. 20 Aku akan memasang jaring-Ku untuk menangkap dia dan di dalam perangkap-Ku ia akan terjebak; Aku akan membawa dia ke Babel dan di sana Aku akan beperkara dengan dia, karena ia berobah setia terhadap Aku. 21 Dan semua tentara pilihannya akan tewas dimakan pedang dan yang terluput akan dihamburkan ke semua mata angin. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang mengatakannya.
22 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan mengambil sebuah carang dari puncak pohon aras yang tinggi dan menanamnya; Aku mematahkannya dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung yang menjulang tinggi ke atas; 23 di atas gunung Israel yang tinggi akan Kutanam dia, agar ia bercabang-cabang dan berbuah dan menjadi pohon aras yang hebat; segala macam burung dan yang berbulu bersayap tinggal di bawahnya, mereka bernaung di bawah cabang-cabangnya. 24 Maka segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya.”
Setiap manusia bertanggung jawab atas dirinya
18Maka datanglah firman TUHAN kepadaku: 2 “Ada apa dengan kamu, sehingga kamu mengucapkan kata sindiran ini di tanah Israel: Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu? 3 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, kamu tidak akan mengucapkan kata sindiran ini lagi di Israel. 4 Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.
5 Kalau seseorang adalah orang benar dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, 6 dan ia tidak makan daging persembahan di atas gunung atau tidak melihat kepada berhala-berhala kaum Israel, tidak mencemari isteri sesamanya dan tidak menghampiri perempuan waktu bercemar kain, 7 tidak menindas orang lain, ia mengembalikan gadaian orang, tidak merampas apa-apa, memberi makan orang lapar, memberi pakaian kepada orang telanjang, 8 tidak memungut bunga uang atau mengambil riba, menjauhkan diri dari kecurangan, melakukan hukum yang benar di antara manusia dengan manusia, 9 hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap mengikuti peraturan-Ku dengan berlaku setia – ialah orang benar, dan ia pasti hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
10 Tetapi kalau ia melahirkan seorang anak yang menjadi perampok, dan yang suka menumpahkan darah atau melakukan salah satu dari hal-hal itu 11 – walaupun ayah tidak melakukan satu pun – juga makan daging persembahan di atas gunung dan mencemari isteri sesamanya, 12 menindas orang sengsara dan miskin, merampas, tidak mengembalikan gadaian orang, melihat kepada berhala-berhala dan melakukan kekejian, 13 memungut bunga uang dan mengambil riba, orang yang demikian tidak akan hidup. Segala kekejian ini dilakukannya, ia harus mati; darahnya tertimpa kepadanya sendiri.
14 Sesungguhnya, kalau ia melahirkan seorang anak dan anak ini melihat segala dosa yang dilakukan ayahnya, tetapi menginsafi hal itu, sehingga tidak melakukan seperti itu: 15 ia tidak makan daging persembahan di atas gunung dan tidak melihat kepada berhala-berhala kaum Israel, tidak mencemari isteri sesamanya, 16 tidak menindas orang lain, tidak mau meminta gadai, tidak merampas apa-apa, memberi makan orang lapar, memberi pakaian kepada orang telanjang, 17 menjauhkan diri dari kecurangan, tidak mengambil bunga uang atau riba, melakukan peraturan-Ku dan hidup menurut ketetapan-Ku – orang yang demikian tidak akan mati karena kesalahan ayahnya, ia pasti hidup. 18 Ayahnya, yang melakukan pemerasan, yang merampas sesuatu, dan yang melakukan hal-hal yang tidak baik di tengah-tengah bangsanya, sungguh, ia akan mati karena kesalahannya.
19 Tetapi kamu berkata: Mengapa anak tidak turut menanggung kesalahan ayahnya? – Karena anak itu melakukan keadilan dan kebenaran, melakukan semua ketetapan-Ku dengan setia, maka ia pasti hidup. 20 Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.
21 Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. 22 Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. 23 Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup? 24 Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik – apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.
25 Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat? 26 Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. 27 Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. 28 Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. 29 Tetapi kaum Israel berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, hai kaum Israel, ataukah tindakanmu yang tidak tepat?
30 Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. 31 Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel? 32 Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!”
Komentar
Jadilah bersih!
Walau kematian Yesus bagi kita adalah peristiwa yang terjadi ‘sekali’, Allah, dengan kasih-Nya, telah mempersiapkan umat-Nya untuk peristiwa itu selama ratusan tahun. Dia mengajar mereka akan akibat dosa dan memberi rujukan kepada Juruselamat.
Firman Allah bagi umat-Nya melalui alegori dan perumpamaan (17:1). Konteks alegori itu adalah ‘elang besar’ (Ay.3) dari Babel, yang mengambil Raja Yoyakim dari Yehuda menuju Babel pada 597 SM, tetapi penerapannya jauh lebih luas.
Ada 2 jenis tunas, 2 jenis tanaman anggur dan 2 jenis kerajaan. Ada kerajaan dunia, buatan manusia, yang tampaknya sangat kuat, yang menggunakan sumber daya terbaik, yang tampaknya berhasil, tetapi yang pada akhirnya kisut, mati dan sepenuhnya tak berguna. Di sisi lain, ada kerajaan Allah, yang berasal dari permulaan yang sangat kecil, yang menentang kemustahilan, yang akan berhasil dan menghasilkan buah yang abadi (lihat Matius 13:31-32 dan Wahyu 22).
Ketika kita membaca renungan ini melalui cara pandang Yesus, kita melihat petunjuk pengorbanan ‘sekali-untuk-selamanya’ bagi dosa. ‘Tunas’ (Yehezkiel 17:22) adalah bahasa yang dipakai nabi Yesaya dalam penggambaran mengenai Mesias, yang menubuatkan kedatangan Yesus (Yesaya 53:2). Ini adalah Orang yang tertikam oleh karena kejahatan kita (Ay.5). TUHAN telah menimpakan kepadanya [Yesus] kejahatan kita sekalian (Ay.6). Dialah yang mewujudkan pengorbanan ‘sekali-untuk-selamanya’ bagi dosa-dosa kita.
Yehezkiel kemudian berkata, ‘Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati’ (Yehezkiel 18:4). ‘Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati’ (Ay.20). Sebelumnya, Yehezkiel berbicara tentang tanggung jawab kelompok (17:12). Kini dia berbicara tentang tanggung jawab pribadi. Kita semua harus bertanggung jawab atas hidup kita sendiri. Anda tidak akan dihakimi atas dosa orang tua atau dosa anak-anak Anda (18:20), tetapi atas dosa Anda sendiri.
Allah mengasihi semua orang. Dia tidak ingin siapa pun dihakimi-Nya: ‘Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?’ (Ay.23).
Dia memberi kesimpulan terhadap renungan ini, ‘... Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya... Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan... perbaharuilah hatimu dan rohmu...’ (Ay.30-31). Renungan ini lalu diakhiri dengan pengingat yang terakhir, ‘bertobatlah, supaya kamu hidup!’ (Ay.32).
Ini adalah kabar yang luar biasa. Seberapa dalam Anda telah jatuh, apa pun kekacauan yang Anda timbulkan dalam hidup, Anda bisa terpisah bersih dari masa lalu. ‘Bertobatlah’, berbalik dari yang jahat kepada Yesus. Anda bisa menerima pengampunan total, hati baru dan roh baru serta menikmati hubungan dengan Allah yang terwujud oleh pengorbanan-Nya yang ‘sekali-untuk-selamanya’ bagi dosa-dosa Anda.
Doa
TUHAN, terimakasih karena aku bisa bertobat dan memperoleh hidup. Terimakasih karena Engkau menjanjikan aku hati dan roh yang baru. Bantu aku untuk menjadi bersih dan menikmati hubungan dengan Allah yang telah diwujudkan oleh pengorbanan-Mu yang ‘sekali-untuk-selamanya’ bagi dosa-dosaku.
Pippa menambahkan
Mazmur 121:7–8
‘TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.’
Saya telah berdoa mengenai ayat-ayat ini berulang kali untuk diri sendiri, keluarga saya, dan teman-teman saya. Firman yang menghibur dan menguatkan.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Text from The Book of Common Prayer, the rights in which are vested in the Crown, is reproduced by permission of the Crown's Patentee, Cambridge University Press.
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.