Hari 32

Engkau Bisa Mengandalkan Tuhan

Kebijaksanaan Amsal 3:21–35
Perjanjian Baru Matius 21:18–32
Perjanjian Lama Ayub 22:1–24:25

pengantar

Selama Perang Dunia ke-II, di mana bom diluncurkan pada masa perang tersebut berlangsung, tepat pada saat itu, ada seorang ayah, ia memegangi putra kecilnya dan berlari menjauh dari sebuah gedung yang terkena bom. Di halaman depan ada lubang untuk berlindung. Ia mencari tempat berlindung secepat mungkin, ia melompat ke dalam lubang dan mengangkat lengannya untuk diikuti putranya. Ketakutan, namun mendengar suara ayahnya yang menyuruhnya melompat, anak itu menjawab, 'Aku tidak bisa melihat ayah!' Sang ayah melihat siluet putranya dan berkata, 'Tapi aku bisa melihatmu, nak. Lompatlah!' Anak itu melompat karena ia mempercayai ayahnya. Dengan kata lain, dia mencintai ayahnya, dia percaya pada ayahnya, dia mempercayainya dan dia percaya pada ayahnya.

'Iman', dalam Alkitab, dasarnya adalah tentang menaruh kepercayaan kita pada seseorang. Artinya lebih mirip dengan cinta. Semua hubungan cinta melibatkan beberapa elemen kepercayaan. Iman adalah kepercayaan kepada Tuhan yang mengubah semua hubungan Anda yang lainnya.

Kebijaksanaan

Amsal 3:21–35

21 Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu,
  peliharalah itu,
22 maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu,
  dan perhiasan bagi lehermu.
23 Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman,
  dan kakimu tidak akan terantuk.
24 Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut,
  tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak.
25 Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba,
  atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang.
26 Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu,
  dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.
  Anjuran untuk berbuat baik
27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya,
  padahal engkau mampu melakukannya.
28 Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: “Pergilah dan kembalilah,
  besok akan kuberi,” sedangkan yang diminta ada padamu.
29 Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu,
  sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau.
30 Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang,
  jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu.
31 Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman,
  dan janganlah memilih satu pun dari jalannya,
32 karena orang yang sesat adalah kekejian bagi Tuhan,
  tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
33 Kutuk Tuhan ada di dalam rumah orang fasik,
  tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya.
34 Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Ia pun mencemooh,
  tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.
35 Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan,
  tetapi orang yang bebal akan menerima cemooh.

Komentar

Percaya pada Tuhan

Apakah Anda orang yang percaya diri? Jika ya, dari mana keyakinan itu berasal? Apakah itu berasal dari apa yang Anda lakukan atau apa yang Anda miliki? Apakah itu datangnya dari pendidikan Anda, penampilan, kemampuan olahraga, atau keterampilan lainnya yang Anda miliki? Apakah itu datangnya dari apa yang orang lain pikirkan tentang Anda?

Tidak ada yang salah dengan hal-hal tersebut. Percaya diri, tetapi pada akhirnya kepercayaan diri Anda haruslah berasal dari Tuhan. Mungkin saja sekalipun Anda tidak memiliki apapun, namun Anda tetap dapat percaya diri.

Penulis Amsal mengatakan, ‘karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu’ (Ay.26a). Objek dari iman Anda yaitu Tuhan. Tuhan adalah satu-satunya yang dapat Anda percayai sepenuhnya dalam segala hal. 'Kepercayaan sepenuhnya' ini (Ay.23) mengubah cara Anda menjalani hidup Anda. Hal ini akan memberikan Anda:

  1. Kebijaksanaan
    ‘Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan, tetapi orang yang bebal akan menerima cemooh.’ (Ay.35). Tetapi mereka yang percaya kepada Tuhan adalah bijaksana: ‘janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu' (Ay.21). Kebijaksanaan, pertimbangan yang baik, dan pengertian akan kita dapatkan jika kita berjalan dekat dengan Tuhan.

2.\tDamai
Pekerjaan yang sukses, kekayaan, dan ketenaran sangatlah kecil nilainya dibandingkan dengan jika Anda tidak memiliki damai sejahtera. Damai sejahtera berasal dari hubungan yang benar dengan Tuhan. Tidak ada yang paling menenangkan jika kita memiliki hati nurani yang bersih: ‘Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak. Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba...' (Ay.24–25a). Apapun yang terjadi, Anda dapat mempercayai bahwa Tuhan ada bersama Anda dan Anda berada dalam kendali-Nya.

3.\tKebaikan
‘Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.' (Ay.27). Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: 'Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi,' sedangkan yang diminta ada padamu. (Ay.28).

  1. Kasih
    ‘Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau.’ (Ay.29). Percayalah pada Tuhan yang akan membawa kasih kepada orang-orang di sekitarmu.

  2. Keintiman
    ‘karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.’ (Ay.32). Ketika kita percaya sepenuhnya kepada Tuhan, Dia akan membawa kita dalam keintiman-Nya. Ini adalah gambaran yang luar biasa tentang keintiman dengan Tuhan: ‘hubungan intim dengan-Nya secara rahasia’ (Ay.32a).

6.\tKerendahan Hati
Tuhan ‘mengasihi orang yang rendah hati’ (Ay.34b). Jika kepercayaan diri Anda berasal dari kepercayaan Anda terhadap Tuhan, Anda tidak akan memiliki alasan untuk merasa sombong. Tuhan berjanji untuk memberi Anda anugerah, berkat, dan kehormatan (Ay.33-35).

Doa

Tuhan bantu aku untuk hidup dalam kepercayaan – berjalan lebih dekat dengan-Mu dan menaruh kepercayaan dan imanku padaMu.

Perjanjian Baru

Matius 21:18–32

Yesus mengutuk pohon ara

(Mrk. 11:12-14, 20-26)
18 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. 19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!” Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu. 20 Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: “Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?” 21 Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. 22 Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.”

Pertanyaan mengenai kuasa Yesus

(Mrk. 11:27-33; Luk. 20:1-8)
23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” 24 Jawab Yesus kepada mereka: “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. 25 Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?” Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: “Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? 26 Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi.” 27 Lalu mereka menjawab Yesus: “Kami tidak tahu.” Dan Yesus pun berkata kepada mereka: “Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”

Perumpamaan tentang dua orang anak

28 “Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. 29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. 30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. 31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka: “Yang terakhir.” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya.”

Komentar

Percaya pada Yesus

Yesus berkata, ‘sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang... hal itu akan terjadi.’ (Ay.21) Jawabannya adalah 'percaya ... percaya ... percaya' (Ay.22, 25, 32). ’Percaya’ merupakan suatu kata yang menyatukan ketiga kalimat yang tampaknya berbeda.

1.\tPupuk Iman Anda dan Keraguan tidak akan Ada di dalam Diri Anda

Yesus berkata, 'Jika kamu *percaya*, kamu akan menerima apa pun yang kamu minta dalam doa' (Ay.22). 'Jika Anda mengihidupi kehidupan kerajaan Sorga dan *tidak meragukan Tuhan*, Anda tidak hanya melakukan hal-hal kecil seperti yang Tuhan lakukan pada pohon ara, tetapi juga Anda dapat menang atas rintangan besar... Tentu saja semuanya, dimulai dari hal kecil hingga hal besar, ketika Anda melakukannya *dengan doa dan percaya*, berdoa layaknya Anda sedang menggenggam tangan Tuhan' (Ay.21-22, TB).

Lakukan itu hari ini. Mintalah, percayalah, kemudian serahkan kepada Tuhan.

  1. Buktikan Imanmu dengan Sikap

    Pohon ara dalam cerita tidak dapat melakukan yang seharusnya ia lakukan yaitu berbuah (Ay.18-20). Lalu, ’si anak bungsu’ yang ada di dalam perumpamaan tidak dapat melakukan apa yang seharusnya ia lakukan yaitu mematuhi perintah ayahnya (Ay.28-31).

    Daripada menaruh iman kepercayaan pada Yesus, mereka lebih mempertanyakan kekuasaan-Nya dan bertanya pada-Nya, ‘Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? ... Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?’ (Ay.23). Yesus menjawab pertanyaan itu dengan membahas asal mula baptisan Yohanes, yang menunjukkan bahwa para pemimpin agama juga tidak dapat mempercayai Yohanes Pembaptis. Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: 'Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya?' (Ay.25).

    Bagi para pemimpin agama, iman adalah segala hal tentang ide dan diskusi, sehingga mereka melewatkan seorang pribadi, Yesus, di mana iman adalah segalanya tentang Yesus.

3.\tMasuklah ke dalam kerajaan Allah dengan iman.

Yesus bebeda dengan para pemimpin agama yang tidak percaya pada pemungut cukai dan pelacur yang 'bertobat dan percaya' (Ay.32). 

Para pemungut cukai dan pelacur levelnya dilihat sebagai yang terendah dari yang rendah (‘penjahat dan pelacur’, Ay.32, TB), tetapi Yesus mengatakan bahwa karena banyak dari mereka percaya kepada-Nya, maka mereka yang memasuki kerajaan Allah terlebih dahulu .

Pernahkah Anda memperhatikan betapa seringnya orang yang tampaknya ‘jujur’ malah kelihatan tidak tertarik kepada Yesus? Mereka tidak melihat kebutuhan apa pun dalam Yesus. Di sisi lain, saya sering merasa takjub dengan keterbukaan dan kelaparan rohani dari mereka yang berada di penjara dan dari mantan pelaku kejahatan. Dengan masuknya orang-orang ke penjara, saya menyadari mengapa Yesus senang menghabiskan waktu-Nya dengan orang-orang yang terpinggirkan. Mereka adalah orang-orang yang paling responsif terhadap Yesus.

Tidak ada orang yang tidak memiliki harapan. Bahkan, jika masa lalunya telah penuh dengan kesalahan, tidak ada satu pun dari masa lalu Anda yang dapat menghalangi Anda a memasuki kerajaan Allah. Seperti si anak sulung di dalam perumpamaan, semua yang dibutuhkan adalah perubahan hati dan pikiran dan untuk melakukan apa yang dikatakan ayah (Ay.29). Hanya bertobat dan percayalah kepada Yesus.

Doa

Tuhan, terima kasih karena Engkau berfirman: ‘Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya’ (Ay.22). Tuhan, hari ini saya mohon...

Perjanjian Lama

Ayub 22:1–24:25

Elifas menganjurkan, supaya Ayub bertobat dari pada dosanya yang besar

22Maka Elifas, orang Téman, menjawab:
2 “Apakah manusia berguna bagi Allah?
  Tidak, orang yang berakal budi hanya berguna bagi dirinya sendiri.
3 Apakah ada manfaatnya bagi Yang Mahakuasa, kalau engkau benar,
  atau keuntungannya, kalau engkau hidup saleh?
4 Apakah karena takutmu akan Allah, maka engkau dihukum-Nya,
  dan dibawa-Nya ke pengadilan?
5 Bukankah kejahatanmu besar
  dan kesalahanmu tidak berkesudahan?
6 Karena dengan sewenang-wenang engkau menerima gadai dari saudara-saudaramu,
  dan merampas pakaian orang-orang yang melarat;
7 orang yang kehausan tidak kauberi minum air,
  dan orang yang kelaparan tidak kauberi makan,
8 tetapi orang yang kuat, dialah yang memiliki tanah,
  dan orang yang disegani, dialah yang mendudukinya.
9 Janda-janda kausuruh pergi dengan tangan hampa,
  dan lengan yatim piatu kauremukkan.
10 Itulah sebabnya engkau dikelilingi perangkap,
  dan dikejutkan oleh kedahsyatan dengan tiba-tiba.

11 Terangmu menjadi gelap, sehingga engkau tidak dapat melihat
  dan banjir meliputi engkau.
12 Bukankah Allah bersemayam di langit yang tinggi?
  Lihatlah bintang-bintang yang tertinggi, betapa tingginya!
13 Tetapi pikirmu: Tahu apa Allah?
  Dapatkah Ia mengadili dari balik awan-awan yang gelap?
14 Awan meliputi Dia, sehingga Ia tidak dapat melihat;
  Ia berjalan-jalan sepanjang lingkaran langit!
15 Apakah engkau mau tetap mengikuti jalan lama,
  yang dilalui orang-orang jahat,
16 mereka yang telah direnggut sebelum saatnya,
  yang alasnya dihanyutkan sungai;
17 mereka yang berkata kepada Allah: Pergilah dari pada kami!
  dan: Yang Mahakuasa dapat berbuat apa terhadap kami?
18 Namun Dialah juga yang memenuhi rumah mereka dengan segala yang baik –
  tetapi rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku.
19 Hal itu dilihat oleh orang benar dan mereka bersukaria;
  orang yang tidak bersalah mengolok-olok mereka:
20 Sungguh, lawan kami telah dilenyapkan,
  dan peninggalan mereka telah habis dimakan api.

21 Berlakulah ramah terhadap Dia, supaya engkau tenteram;
  dengan demikian engkau memperoleh keuntungan.
22 Terimalah apa yang diajarkan mulut-Nya,
  dan taruhlah firman-Nya dalam hatimu.
23 Apabila engkau bertobat kepada Yang Mahakuasa, dan merendahkan diri;
  apabila engkau menjauhkan kecurangan dari dalam kemahmu,
24 membuang biji emas ke dalam debu,
  emas Ofir ke tengah batu-batu sungai,
25 dan apabila Yang Mahakuasa menjadi timbunan emasmu,
  dan kekayaan perakmu,
26 maka sungguh-sungguh engkau akan bersenang-senang karena Yang Mahakuasa,
  dan akan menengadah kepada Allah.
27 Jikalau engkau berdoa kepada-Nya, Ia akan mengabulkan doamu,
  dan engkau akan membayar nazarmu.
28 Apabila engkau memutuskan berbuat sesuatu, maka akan tercapai maksudmu,
  dan cahaya terang menyinari jalan-jalanmu.
29 Karena Allah merendahkan orang yang angkuh
  tetapi menyelamatkan orang yang menundukkan kepala!
30 Orang yang tidak bersalah diluputkan-Nya:
  engkau luput karena kebersihan tanganmu.”

Ayub ingin membela diri di hadapan Allah

23Tetapi Ayub menjawab:
2 “Sekarang ini keluh kesahku menjadi pemberontakan,
  tangan-Nya menekan aku, sehingga aku mengaduh.
3 Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia,
  dan boleh datang ke tempat Ia bersemayam.
4 Maka akan kupaparkan perkaraku di hadapan-Nya,
  dan kupenuhi mulutku dengan kata-kata pembelaan.
5 Maka aku akan mengetahui jawaban-jawaban yang diberikan-Nya kepadaku
  dan aku akan mengerti, apa yang difirmankan-Nya kepadaku.
6 Sudikah Ia mengadakan perkara dengan aku dalam kemahakuasaan-Nya?
  Tidak, Ia akan menaruh perhatian kepadaku.
7 Orang jujurlah yang akan membela diri di hadapan-Nya,
  dan aku akan bebas dari Hakimku untuk selama-lamanya.
8 Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana;
  atau ke barat, tidak kudapati Dia;
9 di utara kucari Dia, Ia tidak tampak,
  aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia.
10 Karena Ia tahu jalan hidupku;
  seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
11 Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya,
  aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.
12 Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar,
  dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.

13 Tetapi Ia tidak pernah berubah – siapa dapat menghalangi Dia?
  Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga.
14 Karena Ia akan menyelesaikan apa yang ditetapkan atasku,
  dan banyak lagi hal yang serupa itu dimaksudkan-Nya.
15 Itulah sebabnya hatiku gemetar menghadapi Dia,
  kalau semuanya itu kubayangkan, maka aku ketakutan terhadap Dia.
16 Allah telah membuat aku putus asa,
  Yang Mahakuasa telah membuat hatiku gemetar;
17 sebab bukan karena kegelapan aku binasa,
  dan bukan juga karena mukaku ditutupi gelap gulita.”

Allah seakan-akan acuh tak acuh terhadap kejahatan

24“Mengapa Yang Mahakuasa tidak mencadangkan masa penghukuman
  dan mereka yang mengenal Dia tidak melihat hari pengadilan-Nya?
2 Ada orang yang menggeser batas tanah,
  yang merampas kawanan ternak, lalu menggembalakannya.
3 Keledai kepunyaan yatim piatu dilarikannya,
  dan lembu betina kepunyaan seorang janda diterimanya sebagai gadai,
4 orang miskin didorongnya dari jalan,
  orang sengsara di dalam negeri terpaksa bersembunyi semuanya.
5 Sesungguhnya, seperti keledai liar di padang gurun
  mereka keluar untuk bekerja
  mencari apa-apa di padang belantara sebagai makanan bagi anak-anak mereka.
6 Di ladang mereka mengambil makanan hewan,
  dan kebun anggur, milik orang fasik, dipetiki buahnya yang ketinggalan.
7 Dengan telanjang mereka bermalam, karena tidak ada pakaian,
  dan mereka tidak mempunyai selimut pada waktu dingin;
8 oleh hujan lebat di pegunungan mereka basah kuyup,
  dan karena tidak ada tempat berlindung, mereka mengimpitkan badannya pada gunung batu.

9 Ada yang merebut anak piatu dari susu ibunya
  dan menerima bayi orang miskin sebagai gadai.
10 Dengan telanjang mereka berkeliaran, karena tidak ada pakaian,
  dan dengan kelaparan mereka memikul berkas-berkas gandum;
11 di antara dua petak kebun mereka membuat minyak,
  mereka menginjak-injak tempat pengirikan sambil kehausan.
12 Dari dalam kota terdengar rintihan orang-orang yang hampir mati
  dan jeritan orang-orang yang menderita luka,
  tetapi Allah tidak mengindahkan doa mereka.

13 Ada lagi golongan yang memusuhi terang,
  yang tidak mengenal jalannya
  dan tidak tetap tinggal pada lintasannya.
14 Pada parak siang bersiaplah si pembunuh,
  orang sengsara dan miskin dibunuhnya,
  dan waktu malam ia berlaku seperti pencuri.
15 Orang yang berzinah menunggu senja,
  pikirnya: Jangan seorang pun melihat aku;
  lalu dikenakannya tudung muka.
16 Di dalam gelap mereka membongkar rumah,
  pada siang hari mereka bersembunyi;
  mereka tidak kenal terang,
17 karena kegelapan adalah pagi hari bagi mereka sekalian,
  dan mereka sudah biasa dengan kedahsyatan kegelapan.
18 Mereka hanyut di permukaan air,
  bagian mereka terkutuk di bumi;
  mereka tidak lagi pergi ke kebun anggur mereka.
19 Air salju dihabiskan oleh kemarau dan panas,
  demikian juga dilakukan dunia orang mati terhadap mereka yang berbuat dosa.
20 Rahim ibu melupakan dia,
  berenga mengerumitnya,
  ia tidak diingat lagi:
  kecurangan dipatahkan seperti pohon kayu.

21 Ia menjarahi perempuan mandul, yang tidak beranak,
  dan tidak berbuat baik terhadap seorang janda,
22 bahkan menyeret orang-orang perkasa dengan kekuatannya;
  ia bangun kembali, tetapi hidupnya tidak terjamin.
23 Allah memberinya keamanan yang menjadi sandarannya,
  dan mengawasi jalan-jalannya.
24 Hanya sebentar mereka meninggikan diri, lalu tidak ada lagi;
  mereka luruh, lalu menjadi lisut seperti segala sesuatu,
  mereka dikerat seperti hulu tangkai gandum.
25 Jikalau tidak demikian halnya, siapa berani menyanggah aku
  dan meniadakan perkataanku?”

Komentar

Tetap Percaya di Tengah Pencobaan

Ayub belajar untuk mempercayai Tuhan meskipun dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi dalam hidupnya. Iman meminta Anda untuk mempercayai Tuhan bahkan ketika Anda tidak memiliki semua jawaban.

Iman sering diuji ketika kita melalui masa-masa sulit. Sekali lagi, ada perbedaan mencolok antara Ayub dan teman-temannya. Elifas dengan salah menuduh Ayub menganiaya orang miskin, lapar, dan janda. Dia berkata, 'Itulah sebabnya' (22:10) Ayub sedang menderita. Pasti sangat menyakitkan baginya dituduh dengan cara seperti itui. Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran.

Teologi Elifas bersifat sederhana dan tidak sempurna: ‘Berlakulah ramah terhadap Dia, supaya engkau tenteram; dengan demikian engkau memperoleh keuntungan’ (Ay.21). Tetapi, kehidupan lebih kompleks dari pada itu.

Sebaliknya, Ayub bergumul dengan penderitaan nyata yang sering tidak dapat dijelaskan dan bahkan ia tidak berdosa. Namun, dia penuh dengan iman di tengah-tengah ‘kesakitan’ (23: 2). Segalanya menjadi salah dalam kehidupan Ayub. Tuhan tampak bermil-mil jauhnya (‘Kalau saja aku tahu di mana mendapatkan-Nya', Ay.3a).

Seperti yang ditulis Joyce Meyer, 'Jika sekarang Anda berada di suatu tempat di mana tidak ada satu pun yang masuk akal dalam hidup Anda l, percayalah pada Tuhan. Katakan kepada diri sendiri, "Ini pasti cobaan."'

Ayub berkata, ‘seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas' (Ay.10b). Emas disempurnakan dan diuji dengan memanaskannya dan menempanya berulang-ulang sampai pantulan pandai emas itu bisa dilihat di dalamnya. Di tengah-tengah penderitaannya yang mengerikan, Ayub mempercayai bahwa Allah akan menggunakan semuanya untuk kebaikan dan ia akan timbul lebih murni dan lebih suci. Entah bagaimana, dia tetap saja dapat bergantung pada Tuhan:

‘Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang; Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya' (Ay.11-12).

Ketika kita melihat kehidupan Ayub, kita melihat bahwa kekuatan tumbuh melalui perjuangan, keberanian yang ikut berkembang ditengah tantangan dan juga hikmat semakin bertumbuh dari luka-luka yang ada. Ketika Tuhan menguji Ayub, imannya timbul sebagai emas murni.

Doa

Tuhan, pada masa-masa sulit ketika aku sepertinya berada di dalam api pemurni, bantulah aku untuk menaruh iman dan kepercayaanku kepada-Mu dan untuk ‘timbul sebagai emas' (Ay.10b). Bantu aku setiap hari untuk menjalani hidup penuh kepercayaan dan keyakinan pada-Mu.

Pippa menambahkan

Ketika saya membaca Alkitab, saya biasanya mencari beberapa ayat yang membangkitkan semangat saya. Saya sering mengabaikan ayat-ayat seperti 'anak yatim yang direnggut dari ibu kandungnya; bayi orang miskin disita karena hutang' (Ayub 24: 9). Sangat tragis bahwa ini masih terjadi hari-hari ini. Anak-anak sedang ‘direnggut’ dan dijual ke rumah pelacuran. Anak-anak, wanita, dan pria berakhir dalam perbudakan. Saya sekarang merasa bahwa dengan cara apa pun yang saya bisa, saya harus berdiri dan berjuang melawan ketidakadilan yang mengerikan ini.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.