Empat Kunci Mengatasi Ketakutan
pengantar
Alex Buchanan dikenal baik sebagai pendeta segala pendeta. Satu telinganya tuli, dengan hanya 5% daya pendengaran di telinga satunya, mukanya yang sebelah lumpuh setelah menderita kerusakan saraf selama menjalani bedah besar. Saya mengingat momen ketika mendengarnya berbicara tentang kasih Allah dan dia terus mengulangi firman, ‘Allah mengasihi Anda tanpa syarat, segenap hati dan senantiasa.’
Ketika selesai berbicara, dia berkata pada saya, ‘Kamu percaya Allah berkenan padamu?’ Jawab saya, ‘Sebenarnya, saya berjuang soal itu karena ada hal-hal mengenai diri saya yang mungkin tidak dikenan Allah.’ Dia menjawab, ‘Kita semua berjuang soal itu. Tetapi Allah ingin kamu tahu Dia berkenan padamu. Dia ingin kamu tahu bahwa kasih-Nya padamu tanpa syarat, segenap hati, dan senantiasa.’
Jika saya diminta untuk merangkum pemikiran saya soal Alkitab dalam satu kata, terlepas dari kata ‘Yesus’, saya akan menjawab dengan ‘kasih’. Dua kali dalam bacaan Perjanjian Baru hari ini, Yohanes menulis, ‘Allah itu kasih’ (1 Yohanes 4:8,16). Kata ‘kasih’ dipakai secara luas dalam masyarakat. Tak ada dalam Alkitab dikatakan ‘Kasih adalah Allah’. Dengan kata lain, Allahlah yang mendefinisikan kasih, bukan sebaliknya. Allah adalah kasih.
Inilah pesan yang harus Anda pahami sendiri, renungkan selalu dan kabarkan pada dunia: ‘Allah adalah kasih’.
Di sinilah terdapat jawaban terhadap kerinduan dunia terbesar saat ini. Orang-orang mencari kasih. Hati mereka mencari. Ketika Anda mengenal kasih Allah, hidup Anda diubahkan. Seperti yang akan kita lihat dalam bacaan Perjanjian Baru untuk hari ini, kasih Allah ada pada inti dari empat kunci dalam mengatasi ketakutan yang tak sehat: ‘Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan’ (Ay.18).
Mazmur 138:1–8
Nyanyian syukur atas pertolongan TUHAN
138Dari Daud.
Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku,
di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu.
2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus
dan memuji nama-Mu,
oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu;
sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
3 Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku,
Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
4 Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN,
sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu;
5 mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN,
sebab besar kemuliaan TUHAN.
6 TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina,
dan mengenal orang yang sombong dari jauh.
7 Jika aku berada dalam kesesakan,
Engkau mempertahankan hidupku;
terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu,
dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.
8 TUHAN akan menyelesaikannya bagiku!
Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya;
janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!
Komentar
Bersyukur pada Allah atas kasih-Nya
‘Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku’ (Ay.1). ‘Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu’ (Ay.2).
Allah itu pengasih dan setia menjawab doa kita: ‘Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku’ (Ay.3).
Kita menghadapi banyak ‘kesesakan’ (Ay.7), sakit, penentangan, godaan, keletihan, pencobaan dan serangan. Allah, dalam kasih dan kesetiaan-Nya, memelihara kita. ‘Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku’ (Ay.7a).
Saya rasa ayat 8 adalah salah satu ayat yang paling menguatkan di Alkitab: ‘TUHAN akan menyelesaikannya bagiku!’ (Ay.8a). Allah, dalam kasih dan kesetiaan-Nya, memiliki tujuan bagi hidup Anda dan Dia akan menggenapi tujuan itu.
Kasih manusia dapat berlalu, tetapi ‘kasih setia-Mu untuk selama-lamanya’ (Ay.8b). Seperti kasih dan kesetiaan Allah bergandengan, begitupun harusnya kasih kita satu sama lain, dalam pernikahan, dan dalam semua hubungan lain.
Doa
TUHAN, terimakasih banyak atas kasih dan kesetiaan-Mu bagiku. Terimakasih karena Engkau berjanji menggenapi tujuan-Mu bagiku. Bantu aku untuk hidup dengan kasih dan kesetiaan.
1 Yoh 4:7–21
Allah adalah kasih
7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. 8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. 9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. 10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. 11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. 12 Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. 14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. 15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. 16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita.
Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. 18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. 19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. 20 Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. 21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Komentar
Hidup dalam kasih Allah
‘Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia’ (Ay.16).
Kata ‘kasih’, ‘mengasihi’ dan ‘dikasihi’ muncul 27 kali dalam renungan yang singkat ini. Di sinilah jantung Perjanjian Baru. Di sinilah inti dari Alkitab. Di sinilah hati Allah.
Kasih adalah penawar terhadap ketakutan: ‘kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan’ (Ay.18). Kasih adalah kebalikan dari ketakutan. Seperti minyak dan air. Kasihlah yang diinginkan orang. Ketakutanlah yang disingkirkan orang. Kita lihat dalam renungan ini 4 kunci mengatasi ketakutan yang tidak sehat dalam hidup.
1.\tMemahami kasih Allah
‘Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita... kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman... Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih’ (Ay.10,17-18).
Ketakutan yang tidak sehat masuk ke dunia ketika Adam dan Hawa berdosa. Mereka menyembunyikan diri dari Allah. Saat Allah bertanya di mana mereka, Adam menjawab bahwa dia ketakutan jadi bersembunyilah ia (Kejadian 3:10). Adam takut Allah akan menghukumnya.Akar ketakutan terdalam adalah hukuman, yaitu perasaan kalau-kalau Allah marah dengan Anda. Tetapi Allah ‘mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita’ (1 Yoh 4:10). Yesus menerima hukuman Anda. Allah ingin Anda yakin di hadapan-Nya.
2.\tMengalami kasih Allah
‘Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya... Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita’ (Ay.13,16).
Anda benar-benar hidup ketika Anda tahu Anda dikasihi Allah tanpa syarat. Roh Kudus memberi kita pengalaman kasih Allah. Ketika Pippa masih kecil, kapan pun dia merasa takut, ayahnya akan menggendongnya dan bernyanyi ‘Ayah memegangimu’. Inilah pekerjaan Roh Kudus, yaitu Allah menggendong kita dan menenangkan kita dengan kasih-Nya.
3.\tMempercayai kasih Allah
‘Ketetapan objek’ adalah ungkapan yang dipakai oleh psikolog mengenai kemampuan anak memahami bahwa objek-objek masih ada walaupun objek-objek tersebut tidak lagi dapat dilihat.
Sampai sekitar usia 4 bulan, bayi tidak memiliki kapasitas untuk percaya bahwa sesuatu ada bila mereka tidak bisa melihatnya. Bila Anda menyembunyikan mainan, maka ia tak lagi ada sejauh menurut mereka. Kemudian di masa setelahnya, mereka mencapai tahap di mana jika Anda menyembunyikan mainan, mereka akan tetap mencarinya. Mereka sadar bahwa objek ada bahkan ketika Anda tidak melihatnya.Ini adalah tanda kedewasaan Kristen: ketika kita tetap percaya kasih Allah bahkan ketika kita melihat atau merasakannya. Kita tetap mampu mengingat. Seperti kita tetap percaya matahari ketika tidak bersinar, kita tetap percaya kasih Allah bahkan di masa kegelapan ketika kita tidak merasakan kasih-Nya.
4.\tKasih Allah yang sempurna
‘Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap ada di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita’ (Ay.12). ‘Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan’ (Ay.18).
Semakin Anda mengasihi-Nya dan menunjukkan wujud nyatanya dengan saling mengasihi, Anda tidak lagi jadi mangsa ketakutan. Kembangkan budaya kasih, yaitu memberi dan menerima kasih. Ini kebalikan dari persaingan dan gosip. Semakin Anda memberi, maka ketakutan semakin sirna.
Doa
TUHAN, terimakasih karena Engkau mengasihiku tanpa syarat, segenap hati dan senantiasa. Terimakasih karena kasih yang sempurna melenyapkan segala ketakutan.
Daniel 11:2–35
Raja negeri Utara dan raja negeri Selatan
2 “Oleh sebab itu, aku akan memberitahukan kepadamu hal yang benar. Sesungguhnya, tiga raja lagi akan muncul di negeri Persia, dan yang keempat akan mendapat kekayaan yang lebih besar dari mereka semua, dan apabila ia telah menjadi kuat karena kekayaannya, ia akan berusaha sekuat-kuatnya untuk melawan kerajaan Yunani.
3 Kemudian akan muncul seorang raja yang gagah perkasa, yang akan memerintah dengan kekuasaan yang besar dan akan berbuat sekehendaknya. 4 Tetapi baru saja ia muncul, maka kerajaannya akan pecah dan terbagi-bagi menurut keempat mata angin dari langit, jatuh bukan kepada keturunannya, dan tanpa kekuasaan seperti yang dipunyainya; sebab kerajaannya akan runtuh dan menjadi milik orang-orang yang lain dari pada orang-orang ini.
5 Maka raja negeri Selatan akan menjadi kuat; tetapi salah seorang dari panglima-panglimanya akan menjadi lebih kuat dari padanya dan orang ini memerintah, lalu kekuasaannya akan menjadi kekuasaan yang besar. 6 Beberapa tahun kemudian keduanya akan bersekutu: puteri raja negeri Selatan akan datang kepada raja negeri Utara untuk mengadakan persetujuan. Tetapi puteri itu tidak berhasil, juga keturunannya tidak dapat bertahan: puteri itu akan diserahkan, demikian pula orang-orang yang mengantarnya, anak yang dilahirkannya dan orang yang mengawininya. 7 Dan pada waktu itu akan tumbuh suatu tunas yang seakar dengan puteri itu menggantikan orang itu, dan orang ini akan bergerak maju melawan tentara raja negeri Utara dan memasuki kota bentengnya, dan ia akan bertindak terhadap mereka dan ia akan berkuasa. 8 Bahkan dewa-dewa mereka dan patung-patung tuangan mereka dan barang-barang mereka yang berharga dari perak dan emas akan diangkutnya sebagai jarahan ke Mesir, lalu beberapa tahun lamanya ia akan berhenti berperang melawan raja negeri Utara. 9 Kemudian raja ini akan memasuki kerajaan raja negeri Selatan, tetapi kemudian pulang ke negerinya sendiri. 10 Kemudian anak-anaknya akan bersiap untuk berperang, dan akan mengerahkan sejumlah tentara yang besar, lalu salah seorang dari mereka itu akan bergerak maju melawan dia, menggenangi dan meliputi semuanya seperti air bah; dan pada serbuan yang kedua kalinya ia akan sampai ke benteng musuhnya. 11 Maka menggeramlah raja negeri Selatan itu, lalu maju berperang melawan raja negeri Utara, yang telah mengerahkan sejumlah tentara besar, dan tentara besar itu akan jatuh ke tangan musuhnya. 12 Setelah tentara besar itu dihancurkannya, maka hatinya akan bermegah; walaupun ia telah menewaskan berlaksa-laksa orang, ia tidak akan mempunyai kekuatan. 13 Lalu untuk kedua kalinya raja negeri Utara itu akan mengerahkan sejumlah tentara besar, lebih besar dari yang pertama, dan beberapa tahun kemudian, ia akan bergerak maju melawan dia dengan tentara yang besar dan dengan banyak perlengkapan perang. 14 Pada waktu itu banyak orang akan bangkit melawan raja negeri Selatan; juga orang-orang yang lalim dari bangsamu akan membesarkan diri, sehingga penglihatan itu menjadi kenyataan, tetapi mereka akan tergelincir. 15 Maka raja negeri Utara itu akan datang, mendirikan kubu pengepungan dan merebut kota yang berbenteng; dan tentara negeri Selatan tidak akan dapat bertahan, juga pasukan-pasukan pilihannya sekalipun, ya, tidak ada kekuatan apa pun yang dapat bertahan, 16 sehingga raja yang menyerangnya akan berbuat sekehendak hati, dan tidak ada seorang pun yang dapat bertahan menghadapinya; ia akan menduduki Tanah Permai dan seluruhnya akan ada dalam kekuasaannya. 17 Kemudian ia akan berusaha untuk menguasai seluruh kerajaan orang yang lain itu: ia akan mengadakan persetujuan dengan dia, dan seorang puterinya diberikannya kepadanya untuk menghancurkan kerajaan itu, tetapi maksudnya itu tidak akan berhasil dan tidak akan menguntungkannya. 18 Lalu ia akan memalingkan mukanya ke tanah-tanah pesisir dan banyak yang direbutnya; tetapi seorang panglima akan menghentikan penghinaannya itu, bahkan akan mengembalikan penghinaan itu kepadanya. 19 Sesudah itu ia akan memalingkan mukanya ke kota-kota benteng di negerinya sendiri; tetapi ia akan tergelincir dan jatuh dan tidak akan ditemukan lagi.
20 Menggantikan dia akan muncul seorang yang menyuruh seorang pemungut pajak menjalani bagian yang terindah dari kerajaan itu, tetapi beberapa hari kemudian ia akan dibinasakan, bukan oleh kemarahan atau oleh peperangan.
21 Menggantikan dia akan muncul seorang yang hina, yang tidak memperoleh martabat raja; tetapi dengan tak disangka-sangka ia akan datang merebut kedudukan raja dengan perbuatan-perbuatan licin. 22 Seluruh tentara yang datang melanda akan dihanyutkan di hadapannya dan dihancurkan, bahkan juga seorang raja Perjanjian. 23 Dan dari saat diadakan persekutuan dengan dia, ia akan berlaku curang, dan ia akan maju serta menjadi berkuasa, meskipun sedikit orang-orangnya. 24 Dengan tak disangka-sangka ia akan memasuki daerah-daerah yang paling subur dari negeri itu, dan melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh para bapa dan nenek moyangnya, yakni menghamburkan rampasan dan jarahan dan harta di antara orang-orangnya; juga terhadap tempat-tempat yang berbenteng ia membuat siasat, tetapi hanya untuk sementara waktu.
25 Kekuatan dan keberaniannya akan ditujukannya melawan raja negeri Selatan dengan memakai tentara yang besar; dan walaupun raja negeri Selatan itu akan bersiap untuk berperang dengan tentara yang amat besar dan kuat, ia tidak akan dapat bertahan, sebab akan diadakan siasat terhadap dia, 26 dan orang-orang yang makan dari santapannya akan meruntuhkannya: tentaranya akan hanyut dan banyak orangnya yang tewas dibunuh. 27 Dan kedua raja itu bermaksud jahat, dan sedang mereka duduk bersama-sama pada satu meja, mereka akan saling membohongi; tetapi hal itu tidak akan berhasil, sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang ditetapkan. 28 Kemudian ia akan pulang ke negerinya dengan banyak harta, dan hatinya bermaksud menentang Perjanjian Kudus; dan itu dilakukannya, lalu pulang ke negerinya.
29 Pada waktu yang ditetapkan ia akan memasuki pula negeri Selatan, tetapi kali yang kedua ini tidak akan sama dengan yang pertama, 30 karena akan datang kapal-kapal orang Kitim melawan dia, sehingga hilanglah keberaniannya. Lalu pulanglah ia dengan hati mendendam terhadap Perjanjian Kudus dan ia akan bertindak: setelah pulang kembali, ia akan menujukan perhatiannya kepada mereka yang meninggalkan Perjanjian Kudus. 31 Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan. 32 Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak. 33 Dan orang-orang bijaksana di antara umat itu akan membuat banyak orang mengerti, tetapi untuk beberapa waktu lamanya mereka akan jatuh oleh karena pedang dan api, oleh karena ditawan dan dirampas. 34 Sementara jatuh, mereka akan mendapat pertolongan sedikit, dan banyak orang akan menggabungkan diri kepada mereka secara berpura-pura. 35 Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan.
Komentar
Tetap kuat dalam kasih Allah
Orang-orang yang mengenal Allah mereka (Ay.32) adalah umat kasih. Kasih tidak lemah. Umat yang benar-benar mengenal Allah menentang pemimpin jahat. Dietrich Bonhoeffer adalah pria yang mengenal Allah dan menentang Adolf Hitler sembari berdoa, ‘Berikanlah aku kasih bagi Allah dan manusia, karena akan terlupakan segala kebencian dan kepahitan.’ Selama berabad-abad, banyak orang yang telah mengenal Allah mereka, berdiri tegar dan menentang kejahatan.
Sekali lagi, nubuatan ini memiliki level penggenapan yang berbeda. Penggenapan sejarah tersebut berkaitan dengan berbagai raja dan penguasa yang memerintah antara 530-150 SM. Banyak yang jahat dan lalim dalam perbuatan mereka.
Namun, ada juga penggenapan jangka panjang. Seperti yang kita lihat kemarin, Yesus menunjuk pada kejijikan yang mendatangkan kehancuran (9:27, 11:31; Matius 24:15). Mungkin Dia merujuk pada kehancuran Yerusalem pada tahun 70 M, yang merupakan pendahuluan masa-masa akhir.
Di tengah semua kejahatan ini ‘umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak’ (Ay.32b). Lanjutnya, ‘Dan orang-orang bijaksana di antara umat itu akan membuat banyak orang mengerti... dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan, dan pemurnian di antara mereka’ (Ay.33,35).
Saat ini, berterimakasihlah pada Allah atas kasih-Nya, tinggallah dalam kasih Allah, atasi ketakutan Anda, tetaplah kuat dan lawanlah kejahatan.
Doa
TUHAN, bantu kami untuk menjadi umat yang penuh kasih dan yang mengenal Allah dan tetap kuat, mengatasi ketakutan kami, melawan kejahatan, dan kemudian bertindak.
Pippa menambahkan
1 Yoh 4:18
‘Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan...’
Saya terhibur oleh ayat ini ribuan kali.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.