Hari 346

Bagaimana Anda Bisa Membuat Perbedaan

Kebijaksanaan Mazmur 140:7–14
Perjanjian Baru Wahyu 2:18–3:6
Perjanjian Lama Ester 1:1–2:18

pengantar

Dalam sebuah wawancara di Majalah Time, teolog Swis bernama Karl Barth bercerita kembali bahwa dia dulu menasihatkan para teolog muda untuk ‘bawa Alkitabmu serta koranmu dan baca keduanya. Tetapi tafsirkan koran dari Alkitabmu.’

Ketika kita membaca, menonton atau mendengarkan berita, kita mudah untuk menjadi stres. Kadang tampaknya kejahatan sedang jaya-jayanya atas kebaikan. Rencana-rencana ‘orang jahat’ tampak berhasil mulus, sementara orang-orang baik menjadi korban keganasan terorisme, perang, kemiskinan serta ketidakadilan.

Inilah kenapa kita sangat perlu mendengar suara Roh Kudus dan mendengarkan firman Allah. Saat kita belajar Kitab Suci, kita melihat jayanya kebaikan atas kejahatan. Dalam renungan hari ini, kita dapat melihat kejahatan pada akhirnya tidak akan menang. Di akhir zaman, kebaikanlah yang akan menang. Lebih lanjut, dalam perjuangan antara kebaikan dan kejahatan ini, Anda dapat membuat perbedaan.

Kebijaksanaan

Mazmur 140:7–14

7 Aku berkata kepada TUHAN: “Allahku Engkau,
  berilah telinga, ya TUHAN, kepada suara permohonanku!”
8 Ya ALLAH, Tuhanku, kekuatan keselamatanku,
  Engkau menudungi kepalaku pada hari pertarungan senjata.
9 Ya TUHAN, jangan penuhi keinginan orang fasik,
  jangan luluskan tipu rencananya!
                          Sela
10 Orang-orang yang mengelilingi aku meninggikan kepala;
  biarlah bencana yang diucapkan mereka menimpa mereka!
11 Biarlah Ia menghujani mereka dengan bara api!
  Biarlah Ia menjatuhkan mereka ke dalam jurang sehingga tidak bangkit lagi!
12 Pemfitnah tidak akan diam tetap di bumi;
  orang yang melakukan kekerasan akan diburu oleh malapetaka.
13 Aku tahu, bahwa TUHAN akan memberi keadilan kepada orang tertindas,
  dan membela perkara orang miskin.
14 Sungguh, orang-orang benar akan memuji nama-Mu,
  orang-orang yang jujur akan diam di hadapan-Mu.

Komentar

Berseru kepada Allah agar kebaikan menang

Di dunia yang terdapat banyak ketidakadilan terhadap orang miskin dan yang membutuhkan, Allah akan mengamankan keadilan untuk orang miskin dan menjunjung kepedulian akan orang yang membutuhkan. Kita tahu bahwa orang benar akan memuji nama Allah dan orang jujur akan diam di hadapan-Nya selamanya (Ay.13-14).

Daud dikepung oleh ‘para pembuat masalah’ (Ay.10). Mereka ‘pemfitnah’ dan pelaku kekerasan (Ay.12). Beberapa serangan secara fisik, beberapa serangan ucapan. Keduanya sama-sama menyakitkan. Di tengah-tengah ini, Daud berseru, ‘Ya TUHAN, jangan penuhi keinginan orang fasik, jangan luluskan tipu rencananya’ (Ay.9).

Dia mengakhiri mazmur ini dengan rasa percaya, ‘Aku tahu, bahwa TUHAN akan memberi keadilan kepada orang tertindas, dan membela perkara orang miskin. Sungguh, orang-orang benar akan memuji nama-Mu, orang-orang yang jujur akan diam di hadapan-Mu’ (Ay.13-14).

Doa

TUHAN, kami berseru, ‘Allahku Engkau, berilah telinga, ya TUHAN, kepada suara permohonanku’ (Ay.7). Jangan biarkan para pemfitnah nama-Mu berhasil. Aku bersyukur sebab Engkau penyelamat dan perlindungan kami yang kuat (Ay.8).

Perjanjian Baru

Wahyu 2:18–3:6

Kepada jemaat di Tiatira

18 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira:

Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga: 19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. 20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. 21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya. 22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu. 23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya. 24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu. 25 Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.

26 Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; 27 dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk – sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku – 28 dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur. 29 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”

Kepada jemaat di Sardis

3“Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! 2 Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. 3 Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. 4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.

5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

6 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”

Komentar

Menjadi orang-orang yang mengatasi kejahatan dengan kebaikan

Ketika kita saat ini membaca firman Yesus kepada ketujuh jemaat, kita dapat melihat bahwa pertempuran antara kebaikan dan kejahatan tidak hanya terjadi antara gereja dan dunia, tetapi juga di dalam gereja sendiri. Yesus membuat janji yang luar biasa dan ajaib kepada mereka yang berhasil menang atas kejahatan.

1.\tMenjalani hidup kudus
Jemaat di Tiatira dipuji atas kasih, iman, pelayanan, ketekunan dan pertumbuhan pribadi mereka: ‘Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama’ (2:19).

Namun, Yesus menantang jemaat tersebut mengenai yang disebut ‘toleransi’. Saat ini, kata ‘toleransi’ dianggap sebagai salah satu kebajikan dan hanya dipandang dalam pengertian positif. Toleransi adalah sifat yang sangat penting. Tapi, ada batas-batas untuk toleransi dan beberapa bentuk toleransi yang tidak baik.

Yesus mengkritik jemaat di Tiatira atas toleransi mereka terhadap kebejatan seksual di dalam jemaat: ‘... engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya’ (Ay.20-21).

Kita hidup dalam budaya yang penuh dengan seks yang mana kita didorong dan diharapkan menjadi aktif secara seksual dan mencari ‘pemenuhan seksual’ pribadi. Alkitab memiliki pandangan yang sangat tinggi mengenai seks, yang menetapkannya dalam konteks yang benar, yaitu dalam pernikahan yang saling menyayangi. Dan, apa pun yang berada di luar konteks pernikahan, seperti seks bebas atau pornografi, merupakan hal yang sangat merusak dan tak berfaedah. Kita tidak tahu apa itu imoralitas seksual Izebel, tetapi ayat-ayat ini mengingatkan pentingnya kesucian seks.

Yesus memperingatkan bahwa jika mereka tidak bertobat dari jalan Izebel, bencana akan menimpa mereka (Ay.22b). Anak Allah, ‘yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga’ (Ay.18), ‘menguji batin dan hati orang, dan... akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya’ (Ay.23).

Ini bukan sekedar perkataan kecaman, ketika diiringi dengan panggilan untuk bertobat. Nyatanya, bahkan Izebel telah diberi kesempatan untuk bertobat (Ay.21). Di mana kita telah berdosa secara seksual, penting untuk mengingat bahwa kita bisa diampuni. Tak perlu berputus asa tetapi bertobatlah dan mengucap syukurlah.

Gereja dipanggil kepada kekudusan. Yesus berjanji, ‘Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa... sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku’ (Ay.26-27). Yesus akan berbagi kuasa-Nya dengan orang-orang yang berhasil menang dan setia.

Anda juga akan berbagi kemuliaan-Nya: ‘dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur’ (Ay.28). Jika Anda berbalik dari gelap dosa, Anda akan melihat kemuliaan Allah dalam wajah Yesus Kristus. Betapa hebatnya perjuangan Anda saat ini demi kekudusan, kelak dengan bintang ini, Yesus, Anda akan mutlak tetap tinggal dan selamanya bahagia.

2.\tMenjadi otentik
Kekudusan tidak berarti menjadi sempurna. Kekudusan artinya adalah hidup berintegritas. Kebalikan dari munafik. Maksudnya adalah menjadi nyata, jujur, dan otentik.

Jemaat di Sardis memiliki reputasi yang seolah hidup, tetapi nyatanya mati (3:1). Tampaknya hidup. Kedengarannya seperti gereja yang bagus. Namun, mereka berpuas diri. Yesus memanggil mereka untuk bertobat: ‘Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah’ (Ay.3). Mereka telah mendengar injil dan menerima Roh Kudus. Ingatlah betapa luar biasa dan ajaibnya hak-hak ini, dan jangan disepelekan dan jangan berpuas diri.

Tuduhan terhadap Sardis adalah kemunafikan dan tidak bersungguh-sungguh. Mereka dipanggil untuk menjadi nyata dan sungguh-sungguh. Hanya sediki dari jemaat yang ‘tidak mencemarkan pakaiannya’ (Ay.4a). ‘Mereka akan berjalan dengan Aku [Yesus] dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu’ (Ay.4b).

Lagi, Yesus membuat janji yang luar biasa kepada mereka yang menang: ‘Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya’ (Ay.5).

Doa

TUHAN, berikan aku hikmat untuk mengetahui batas-batas toleransi. Bantu aku untuk mengatasi dosa dalam hidupku. Biarkan aku tidak berpuas diri akan kasih-Mu yang besar. Bantu aku untuk menaati-Mu dan mengatasi kejahatan dengan kebaikan. Biarlah namaku tercantum dalam ‘kitab kehidupan’ (Ay.5).

Perjanjian Lama

Ester 1:1–2:18

Ratu Wasti dibuang

1Pada zaman Ahasyweros – dialah Ahasyweros yang merajai seratus dua puluh tujuh daerah mulai dari India sampai ke Etiopia –, 2 pada zaman itu, ketika raja Ahasyweros bersemayam di atas takhta kerajaannya di dalam benteng Susan, 3 pada tahun yang ketiga dalam pemerintahannya, diadakanlah oleh baginda perjamuan bagi semua pembesar dan pegawainya; tentara Persia dan Media, kaum bangsawan dan pembesar daerah hadir di hadapan baginda. 4 Di samping itu baginda memamerkan kekayaan kemuliaan kerajaannya dan keindahan kebesarannya yang bersemarak, berhari-hari lamanya, sampai seratus delapan puluh hari.

5 Setelah genap hari-hari itu, maka raja mengadakan perjamuan lagi tujuh hari lamanya bagi seluruh rakyatnya yang terdapat di dalam benteng Susan, dari pada orang besar sampai kepada orang kecil, bertempat di pelataran yang ada di taman istana kerajaan. 6 Di situ tirai-mirai dari pada kain lenan, mori halus dan kain ungu tua, yang terikat dengan tali lenan halus dan ungu muda bergantung pada tombol-tombol perak di tiang-tiang marmar putih, sedang katil emas dan perak ditempatkan di atas lantai pualam, marmar putih, gewang dan pelinggam. 7 Minuman dihidangkan dalam piala emas yang beraneka warna, dan anggurnya ialah anggur minuman raja yang berlimpah-limpah, sebagaimana layak bagi raja. 8 Adapun aturan minum ialah: tiada dengan paksa; karena beginilah disyaratkan raja kepada semua bentara dalam, supaya mereka berbuat menurut keinginan tiap-tiap orang.

9 Juga Wasti, sang ratu, mengadakan perjamuan bagi semua perempuan di dalam istana raja Ahasyweros. 10 Pada hari yang ketujuh, ketika raja riang gembira hatinya karena minum anggur, bertitahlah baginda kepada Mehuman, Bizta, Harbona, Bigta, Abagta, Zetar dan Karkas, yakni ketujuh sida-sida yang bertugas di hadapan raja Ahasyweros, 11 supaya mereka membawa Wasti, sang ratu, dengan memakai mahkota kerajaan, menghadap raja untuk memperlihatkan kecantikannya kepada sekalian rakyat dan pembesar-pembesar, karena sang ratu sangat elok rupanya. 12 Tetapi ratu Wasti menolak untuk menghadap menurut titah raja yang disampaikan oleh sida-sida itu, sehingga sangat geramlah raja dan berapi-apilah murkanya. 13 Maka bertanyalah raja kepada orang-orang arif bijaksana, orang-orang yang mengetahui kebiasaan zaman – karena demikianlah biasanya masalah-masalah raja dikemukakan kepada para ahli undang-undang dan hukum; 14 adapun yang terdekat kepada baginda ialah Karsena, Setar, Admata, Tarsis, Meres, Marsena dan Memukan, ketujuh pembesar Persia dan Media, yang boleh memandang wajah raja dan yang mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam kerajaan –, tanya raja: 15 “Apakah yang harus diperbuat atas ratu Wasti menurut undang-undang, karena tidak dilakukannya titah raja Ahasyweros yang disampaikan oleh sida-sida?” 16 Maka sembah Memukan di hadapan raja dan para pembesar itu: “Wasti, sang ratu, bukan bersalah kepada raja saja, melainkan juga kepada semua pembesar dan segala bangsa yang di dalam segala daerah raja Ahasyweros. 17 Karena kelakuan sang ratu itu akan merata kepada semua perempuan, sehingga mereka tidak menghiraukan suaminya, apabila diceritakan orang: Raja Ahasyweros menitahkan, supaya Wasti, sang ratu, dibawa menghadap kepadanya, tetapi ia tidak mau datang. 18 Pada hari ini juga isteri para pembesar raja di Persia dan Media yang mendengar tentang kelakuan sang ratu akan berbicara tentang hal itu kepada suaminya, sehingga berlarut-larutlah penghinaan dan kegusaran. 19 Jikalau baik pada pemandangan raja, hendaklah dikeluarkan suatu titah kerajaan dari hadapan baginda dan dituliskan di dalam undang-undang Persia dan Media, sehingga tidak dapat dicabut kembali, bahwa Wasti dilarang menghadap raja Ahasyweros, dan bahwa raja akan mengaruniakan kedudukannya sebagai ratu kepada orang lain yang lebih baik dari padanya. 20 Bila keputusan yang diambil raja kedengaran di seluruh kerajaannya – alangkah besarnya kerajaan itu! –, maka semua perempuan akan memberi hormat kepada suami mereka, dari pada orang besar sampai kepada orang kecil.”

21 Usul itu dipandang baik oleh raja serta para pembesar, jadi bertindaklah raja sesuai dengan usul Memukan itu. 22 Dikirimkanlah oleh baginda surat-surat ke segenap daerah kerajaan, tiap-tiap daerah menurut tulisannya dan tiap-tiap bangsa menurut bahasanya, bunyinya: “Setiap laki-laki harus menjadi kepala dalam rumah tangganya dan berbicara menurut bahasa bangsanya.”

Ester diangkat menjadi ratu

2Sesudah peristiwa-peristiwa ini, setelah kepanasan murka raja Ahasyweros surut, terkenanglah baginda kepada Wasti dan yang dilakukannya, dan kepada apa yang diputuskan atasnya. 2 Maka sembah para biduanda raja yang bertugas pada baginda: “Hendaklah orang mencari bagi raja gadis-gadis, yaitu anak-anak dara yang elok rupanya; 3 hendaklah raja menempatkan kuasa-kuasa di segenap daerah kerajaannya, supaya mereka mengumpulkan semua gadis, anak-anak dara yang elok rupanya, di dalam benteng Susan, di balai perempuan, di bawah pengawasan Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan; hendaklah diberikan wangi-wangian kepada mereka. 4 Dan gadis yang terbaik pada pemandangan raja, baiklah dia menjadi ratu ganti Wasti.” Hal itu dipandang baik oleh raja, dan dilakukanlah demikian.

5 Pada waktu itu ada di dalam benteng Susan seorang Yahudi, yang bernama Mordekhai bin Yair bin Simei bin Kish, seorang Benyamin 6 yang diangkut dari Yerusalem sebagai salah seorang buangan yang turut dengan Yekhonya, raja Yehuda, ketika ia diangkut ke dalam pembuangan oleh raja Nebukadnezar, raja Babel. 7 Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi; gadis itu elok perawakannya dan cantik parasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai.

8 Setelah titah dan undang-undang raja tersiar dan banyak gadis dikumpulkan di dalam benteng Susan, di bawah pengawasan Hegai, maka Ester pun dibawa masuk ke dalam istana raja, di bawah pengawasan Hegai, penjaga para perempuan. 9 Maka gadis itu sangat baik pada pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya, sehingga Hegai segera memberikan wangi-wangian dan pelabur kepadanya, dan juga tujuh orang dayang-dayang yang terpilih dari isi istana raja, kemudian memindahkan dia dengan dayang-dayangnya ke bagian yang terbaik di dalam balai perempuan. 10 Ester tidak memberitahukan kebangsaan dan asal usulnya, karena dilarang oleh Mordekhai. 11 Tiap-tiap hari berjalan-jalanlah Mordekhai di depan pelataran balai perempuan itu untuk mengetahui bagaimana keadaan Ester dan apa yang akan berlaku atasnya.

12 Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan. 13 Lalu gadis itu masuk menghadap raja, dan segala apa yang dimintanya harus diberikan kepadanya untuk dibawa masuk dari balai perempuan ke dalam istana raja. 14 Pada waktu petang ia masuk dan pada waktu pagi ia kembali, tetapi sekali ini ke dalam balai perempuan yang kedua, di bawah pengawasan Saasgas, sida-sida raja, penjaga para gundik. Ia tidak diperkenankan masuk lagi menghadap raja, kecuali jikalau raja berkenan kepadanya dan ia dipanggil dengan disebutkan namanya.

15 Ketika Ester – anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak – mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apa pun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan.

Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia. 16 Demikianlah Ester dibawa masuk menghadap raja Ahasyweros ke dalam istananya pada bulan yang kesepuluh – yakni bulan Tebet – pada tahun yang ketujuh dalam pemerintahan baginda. 17 Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti. 18 Kemudian diadakanlah oleh baginda suatu perjamuan bagi semua pembesar dan pegawainya, yakni perjamuan karena Ester, dan baginda menitahkan kebebasan pajak bagi daerah-daerah serta mengaruniakan anugerah, sebagaimana layak bagi raja.

Komentar

Melihat Allah membalikkan keadaan terhadap kejahatan

Satu orang dapat membuat perbedaan. Ester adalah salah satu penyelamat bangsa Yahudi. Dia anak yatim piatu (2:7). Dia cantik (Ay.7) dan menawan: ‘Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia’ (Ay.15). Dia patuh kepada orang tua angkatnya: ‘Ester tetap berbuat menurut perkataan Mordekhai seperti pada waktu ia masih dalam asuhannya’ (Ay.20). Panggilan rohaninya begitu signifikan sampai-sampai memerlukan waktu persiapan yang lama.

Ester adalah salah satu dari dua kitab dalam Perjanjian Lama yang merupakan tokoh wanita(yang lainnya adalah Rut). Kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab dalam Perjanjian lama yang tidak menyebutkan Allah dengan memakai nama (yang lainnya adalah Kidung Agung). Kitab ini mengandung penjelasan asal-muasal perayaan tahunan Yahudi dan perjamuan Purim. Kitab ini ditulis selama masa pemerintahan Ahasyweros, Raja Persia (486-465 Sebelum Masehi).

Di usia sekitar 35 tahun, Ahasyweros mewarisi kekaisaran yang besar, yang termasuk Iran, Irak, Mesir dan Etiopia zaman modern, dan juga sebagian India (1:1).

Kitab Ester adalah penjelasan tentang momen dalam sejarah orang Yahudi ketika mereka mampu membalikkan keadaan terhadap orang-orang yang ingin menghancurkan mereka.

Seperti yang Eugene Peterson tulis, ‘Tak peduli seberapa banyak yang Anda bunuh, Anda tidak dapat menyingkirkan masyarakat-masyarakat yang menghormati Allah, melayani Allah, dan yang menyembah Allah di seluruh dunia. Ini tetap adalah kata yang final dan pasti.’

Dalam beberapa hari selanjutnya, kita akan membaca lebih mengenai sifat-sifat Ester yang luar biasa. Namun, dalam renungan hari ini, kita dapat melihat bagaimana tangan Allah ada atas Ester. Allah mempersiapkan medan untuk memakainya membalikan keadaan dan mewujudkan kemenangan kebaikan atas kejahatan.

Joyce Meyer menulis, ‘Saya percaya Allah memiliki panggilan dan tujuan besar untuk hidup Anda seperti Ester. Tugas Anda mungkin tidak membebaskan sebuah bangsa, tetapi apa pun panggilan Allah untuk Anda itu sangat penting. Apa pun itu, tetaplah rajin untuk mengalami proses persiapan yang diperlukan supaya Anda menjadi diperlengkapi ketika saatnya datang bagi Anda untuk bertindak.’

Doa

TUHAN yang berdaulat, terimakasih karena Engkaulah yang mengendalikan hidupku dan sejarah. Terimakasih karena melalui Yesus, aku yakin kebaikan akan menang atas kejahatan. Bantu aku untuk membuat perbedaan dalam rencana-Mu untuk mengatasi kejahatan dengan kebaikan.

Pippa menambahkan

Ester 1:1–2:18

Kisah Ester adalah kisah yang menarik. Saya sering bertanya-tanya kenapa Ratu Wasti menolak hadir untuk suaminya, sang raja. Apa pun alasannya, baik atau buruk, tak berjalan dengan baik, dan lalu semua pria menjadi takut kehilangan kendali atas istri-istri mereka. Ada cara yang lebih baik untuk memenangkan rasa hormat daripada sekedar memberikan titah. Mungkin, mencontoh beberapa buah roh bisa jadi lebih efektif.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Karl Barth in Time Magazine, Friday 31 May 1963

Joyce Meyer, *Everyday Life Bible *(Hodder & Stoughton, 2006) p.752

Eugene Peterson, The Message, 'Introduction to Esther', (NavPress, 2006) p.618

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group. Unless otherwise stated,