Hari 359

Menengadah

Kebijaksanaan Mazmur 147:1–11
Perjanjian Baru Wahyu 16:1–21
Perjanjian Lama Nehemia 1:1–2:20

pengantar

Dalam Nyanyian Natal (A Christmas Carol), oleh Charles Dickens, tokoh utama, Ebenezer Scrooge, adalah seorang pebisnis tua yang pelit nan sengsara yang ditunjukkan pada masa lalu, masa kini, dan masa depannya. Dia akhirnya bertobat dan memberi dengan murah hati.

Dickens menangkap perubahan dalam tokohnya: ‘Dia pergi ke gereja, ke jalanan... dan mendapati bahwa segalanya bisa memberinya kegembiraan. Dia belum pernah bermimpi bahwa perjalanan itu, yaitu hal apa pun, dapat mendatangkan kebahagiaan baginya.

‘Pertobatan’ adalah kata yang positif dalam Alkitab. Kata dalam bahasa Yunani ‘metanoia’ itu berarti ‘perubahan pikiran’. Yang berarti, pertama, berbalik dari hal yang buruk. Hal-hal yang merusak hidup Anda dan hubungan Anda dengan Allah. Pertobatan berarti menyesal dan berhenti. Menyingkirkan hal-hal buruk hanya menguatkan hidup Anda, tetapi itu hanya bagian pertamanya.

Perubahan hati dan pikiran berarti tidak hanya berbalik dari hal-hal buruk, tetapi juga berbalik kepada Allah dan kebaikan. Kata ‘bertobat’ jarang muncul sendirian di Alkitab. Pertobatan yang murni ditunjukkan melalui buahnya. Penyesalan tidaklah cukup. Perubahan pikiran, hati, dan hidup diperlukan. Hampir selalu, ‘bertobatlah dan...’. Bertobatlah dan percaya. Bertobatlah dan beriman dalam Yesus Kristus. Bukan hanya menengok ke belakang, tetapi juga menatap ke atas. Iman itu menengadah ke atas.

Kebijaksanaan

Mazmur 147:1–11

Kekuasaan dan kemurahan TUHAN

147Haleluya!
Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik,
  bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu.
2 TUHAN membangun Yerusalem,
  Ia mengumpulkan orang-orang Israel yang tercerai-berai;
3 Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati
  dan membalut luka-luka mereka;
4 Ia menentukan jumlah bintang-bintang
  dan menyebut nama-nama semuanya.
5 Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan,
  kebijaksanaan-Nya tak terhingga.
6 TUHAN menegakkan kembali orang-orang yang tertindas,
  tetapi merendahkan orang-orang fasik sampai ke bumi.
7 Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur,
  bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!
8 Dia, yang menutupi langit dengan awan-awan,
  yang menyediakan hujan bagi bumi,
  yang membuat gunung-gunung menumbuhkan rumput.
9 Dia, yang memberi makanan kepada hewan,
  kepada anak-anak burung gagak, yang memanggil-manggil.
10 Ia tidak suka kepada kegagahan kuda,
  Ia tidak senang kepada kaki laki-laki;
11 TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia,
  kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.

Komentar

Bertobat dan bersuka

Konteks mazmur ini bisa jadi pembangunan kembali Yerusalem oleh Nehemia: ‘TUHAN membangun Yerusalem, Ia mengumpulkan orang-orang Israel yang tercerai-berai’ (Ay.2). Ini diawali (seperti yang kita lihat hari ini dalam Nehemia 1-2) dengan pertobatan yang murni oleh Nehemia atas nama dirinya dan seluruh umat.

Pertobatan yang murni diawali dengan ‘patah hati’ (Mazmur 147:3). Kabar baiknya adalah Allah ‘menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka’ (Ay.3; lihat juga Yesaya 61:1).

‘TUHAN menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi merendahkan orang-orang fasik sampai ke bumi’ (Mazmur 147:6). Allah tidak meninggalkan Anda. Dia ingin Anda tidak hanya berbalik dengan pertobatan, tetapi juga menengadah dengan sukacita.

Kesenangan Allah tidak pada ‘kaki laki-laki’ (Ay.10). Dia tidak tertarik pada kekuatan fisik: ‘Ia tidak suka kepada kegagahan kuda, Ia tidak senang kepada kaki laki-laki’ (Ay.10). Melainkan, ‘TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya’ (Ay.11).

Seluruh mazmur ini tentang bersuka di dalam TUHAN. Diawali dengan panggilan bahwa ‘bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu’ (Ay.1). Penyembahan membawa sukacita dan kegembiraan. Itu adalah respon yang tepat kepada Allah.

Doa

TUHAN, saat ini aku ingin tak hanya bertobat, tetapi juga bersuka dalam-Mu. Terimakasih karena Engkau berjanji bila aku takut akan Engkau, aku tidak perlu takut apa pun lagi.

Perjanjian Baru

Wahyu 16:1–21

Ketujuh malapetaka

16Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: “Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi.” 2 Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.

3 Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.

4 Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah.

5 Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata:
“Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus,
 yang telah menjatuhkan hukuman ini.
6 Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi,
 Engkau juga telah memberi mereka minum darah;
 hal itu wajar bagi mereka!”
7 Dan aku mendengar mezbah itu berkata:
 “Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu.”

8 Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api. 9 Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.

10 Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan, 11 dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.

12 Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur. 13 Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. 14 Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.

15 “Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.”

16 Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon.

17 Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: “Sudah terlaksana.” 18 Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu. 19 * Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya. 20 Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung. 21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

Komentar

Bertobat dan merespon

Ini pasti salah satu pasal-pasal yang paling menakutkan dalam Alkitab. Ini menggambarkan penghakiman terakhir dari Allah. Ini adalah ketujuh tulah terakhir (lihat Keluaran 7-10). Semua berakhir pada ‘Armagedon’. Di tengah penghakiman yang mengerikan ini, ada 4 hal yang seharusnya menghibur Anda:

1.\tYesus akan kembali
‘Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya...’ (Wahyu 16:15). Kemudian, kita akan melihat segenap berkat yang akan didatangkan oleh kedatangan Yesus yang kedua kepada Anda dan seluruh ciptaan-Nya.

2.\tYesus menggantikan penghakiman Anda
Perkataan, ‘Sudah terlaksana’ (Ay.17) memberitahu kita ketika penghakiman terakhir ini telah terjadi, semuanya ‘Sudah selesai’, yang dikatakan oleh Yesus di atas salib (Yoh 19:30). Kita diingatkan akan apa yang telah dicapai Yesus di atas salib bagi Anda. ‘Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia’ (Yoh 3:16-17).

3.\tPenghakiman ditunda
Penghakiman itu hanya dijatuhkan pada mereka yang ‘menghujat... [dan yang] tidak bertobat untuk memuliakan Dia’ (Wahyu 16:9). Allah menganugerahkan mereka, seperti Firaun, begitu banyak kesempatan untuk bertobat, tetapi ‘mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka’ (Ay.11). Keinginan Allah adalah semua orang bertobat (2 Petrus 3:9). Dia memberi banyak kesempatan. Hanya mereka yang menolak pertobatanlah yang dihakimi-Nya.

4.\tPenghakiman yang adil
Banyak orang kuatir akan bacaan-bacaan seperti dalam Alkitab ini. Namun, penghakiman Allah benar dan adil adanya (Ay.7).

Menengadahlah saat Anda menantikan Yesus kembali. Bereskan hidup Anda sekarang. Pastikan tidak ada penolakan pertobatan di hati Anda. Responlah dalam cara yang benar terhadap peringatan-peringatan ini dan bantu semua orang untuk berbuat sama.

Doa

TUHAN, terimakasih karena di atas salib Engkau telah menanggung dosa-dosaku supaya aku tidak perlu menghadapi penghakiman yang digambarkan di sini. Terimakasih karena Engkau akan kembali dan akan memperbaiki segalanya. Dalam segala sesuatu yang kuperbuat, biarlah aku memuliakan-Mu.

Perjanjian Lama

Nehemia 1:1–2:20

Doa Nehemia bagi orang Israel

1Riwayat Nehemia bin Hakhalya.

Pada bulan Kislew tahun kedua puluh, ketika aku ada di puri Susan, 2 datanglah Hanani, salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem. 3 Kata mereka kepadaku: “Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.”

4 Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, 5 kataku: “Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya, 6 berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. 7 Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu. 8 Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa. 9 Tetapi, bila kamu berbalik kepada-Ku dan tetap mengikuti perintah-perintah-Ku serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu ada di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat nama-Ku diam di sana. 10 Bukankah mereka ini hamba-hamba-Mu dan umat-Mu yang telah Kaubebaskan dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan tangan-Mu yang kuat? 11 Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini.” Ketika itu aku ini juru minuman raja.

Nehemia diutus ke Yerusalem

2Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja, 2 bertanyalah ia kepadaku: “Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati.” Lalu aku menjadi sangat takut. 3 Jawabku kepada raja: “Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?” 4 Lalu kata raja kepadaku: “Jadi, apa yang kauinginkan?” Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit, 5 kemudian jawabku kepada raja: “Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali.” 6 Lalu bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di sampingnya: “Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah engkau kembali?” Dan raja berkenan mengutus aku, sesudah aku menyebut suatu jangka waktu kepadanya. 7 Berkatalah aku kepada raja: “Jika raja menganggap baik, berikanlah aku surat-surat bagi bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku lalu sampai aku tiba di Yehuda. 8 Pula sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman raja, supaya dia memberikan aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng Bait Suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang akan kudiami.” Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.

9 Maka datanglah aku kepada bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat dan menyerahkan kepada mereka surat-surat raja. Dan raja menyuruh panglima-panglima perang dan orang-orang berkuda menyertai aku. 10 Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, mendengar hal itu, mereka sangat kesal karena ada orang yang datang mengusahakan kesejahteraan orang Israel.

Tekad untuk membangun kembali tembok Yerusalem

11 Maka tibalah aku di Yerusalem. Sesudah tiga hari aku di sana, 12 bangunlah aku pada malam hari bersama-sama beberapa orang saja yang menyertai aku. Aku tidak beritahukan kepada siapa pun rencana yang akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam hatiku. Juga tak ada lain binatang kepadaku kecuali yang kutunggangi. 13 Demikian pada malam hari aku keluar melalui pintu gerbang Lebak, ke jurusan mata air Ular Naga dan pintu gerbang Sampah. Aku menyelidiki dengan seksama tembok-tembok Yerusalem yang telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan api. 14 Lalu aku meneruskan perjalananku ke pintu gerbang Mata Air dan ke kolam Raja. Karena binatang yang kutunggangi tidak dapat lalu di tempat itu, 15 aku naik ke atas melalui wadi pada malam hari dan menyelidiki dengan seksama tembok itu. Kemudian aku kembali, lalu masuk melalui pintu gerbang Lebak. Demikianlah aku pulang. 16 Para penguasa tidak tahu ke mana aku telah pergi dan apa yang telah kulakukan, karena sampai kini aku belum memberitahukan apa-apa kepada orang Yahudi, baik kepada para imam, maupun kepada para pemuka, kepada para penguasa dan para petugas lainnya.

17 Berkatalah aku kepada mereka: “Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela.” 18 Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: “Kami siap untuk membangun!” Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu. 19 Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka mengolok-olokkan dan menghina kami. Kata mereka: “Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?” 20 Aku menjawab mereka, kataku: “Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan diingat di Yerusalem!”

Komentar

Bertobat dan membangun kembali

Situasi Nehemia mirip dengan situasi kita. Jemaat di dunia sekarang ini ada dalam ‘kesukaran besar dan dalam keadaan tercela’ (1:3). Menyedihkan, dianggap tidak relevan dan menjadi bahan ejekan.

Pada tahun 445 SM, Nehemia bersedih oleh karena fakta bahwa nama Allah tidak dihormati. Umat Allah kondisinya buruk, mengejutkan, memilukan sekaligus memprihatinkan: ‘Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar’ (Ay.3).

Nehemia adalah pekerja pemerintahan yang diangkat ke jabatan tinggi dalam administrasi Persia. Dia adalah juru minuman raja (Ay.11b). Ini adalah jabatan yang penting yang bertanggungjawab mencicipi anggur raja dan mengurus hunian kerajaan.

Respon Nehemia adalah contoh besar yang dapat kita ikuti. Perbuatannya baik. Dia memulai segalanya dengan terlebih dulu menengadah dalam doa. Dia menangis, berkabung, berpuasa dan berdoa (Ay.4). Doanya diawali dengan mengingat Allah akan kasih-Nya (Ay.5). Dia lalu bertobat dari dosa-dosanya dan dosa kaumnya: ‘mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu, juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa’ (Ay.6b).

Dia mengakhiri doa dengan memohon Allah memberinya keberhasilan (Ay.11). Seperti yang sering terjadi, jawaban atas doa Nehemia termasuk sesuatu yang dia sendiri akan perbuat. Nehemia melihat masalah dan bertindak. Dia berhenti dari karirnya yang cemerlang untuk menjalani hidup penuh bahaya, perjuangan, dan pengorbanan diri. Dengan berbuat begitu, Nehemia menjadi jawaban atas doanya sendiri.

Artahsasta mengetahui kesedihan hati Nehemia (2:2). Ketika raja bertanya, ‘Jadi, apa yang kauinginkan?’ (Ay.4), doa Nehemia (Ay.4) menjadi contoh baik untuk diikuti. Dalam segala situasi, di mana hanya ada waktu hitungan detik untuk memutuskan, berdoalah: ‘Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit, kemudian jawabku kepada raja’ (Ay.4-5). Nehemia telah lama berdoa sebelumnya. Kini dia hanya memiliki waktu untuk menatap ke atas sejenak sebelum memberikan jawab.

Pada saat dia menengadah, permintaanya dikabulkan dan dia diizinkan pergi ke Yerusalem untuk membangun kembali (Ay.8). Setelah memeriksa tembok-tembok secara rahasia (merahasiakan rencananya selagi membaca situasi), Nehemia menghimpun orang-orang dan mengumumkan rencananya (Ay.11-18). Dia melanjutkan doanya dengan tindakan.

Melalui segenap proses, Nehemia tetap fokus pada Allah dan mengakui bahwa Allahlah yang telah menginspirasi dan memampukan dia berbuat demikian. ‘Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku’ (Ay.8; lihat juga Ay.12,18). Mudah sekali mendoakan sesuatu, tetapi kemudian lupa mengakui Allah ketika situasi berjalan baik. Namun, Nehemia selalu sadar akan kebergantungannya pada Allah, dan cepat mengaitkan keberhasilannya dengan Allah.

Percayalah pada Allah agar Dia memberi Anda keyakinan untuk tetap dalam rencana-Nya, walau menghadapi penolakan. Dalam suka maupun duka, Nehemia menengadah pada Allah: ‘Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun’ (Ay.20). Jangan biarkan penentangan membelokkan Anda dari tugas pemberian Allah. Percayalah pada Allah dan kerjakan. Menengadahlah dan percaya Dia membuat Anda berhasil.

Doa

TUHAN, jemaat-Mu sedang terpuruk. Tembok-tembok pada rusak. Panggillah kami untuk membangun kembali. Saat kami menengadah pada-Mu dan mulai membangun, biarlah Allah semesta langit membuat kami berhasil.

Pippa menambahkan

Nehemia 2:2

‘Bertanyalah ia [raja] kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut.’

Ketika diberi kesempatan, Nehemia mengambilnya, meski takut. Kebenaran membutuhkan keberanian. Bukannya tidak merasa takut saat itu, tetapi walaupun ketakutan, Nehemia tetap berbicara.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Charles Dickens, *A Christmas Carol and Other Christmas Books *(Oxford University Press, 1988), p. 88.

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.