Hari 361

Bagaimana Menangani Uang

Kebijaksanaan Amsal 31:10–20
Perjanjian Baru Wahyu 18:1–17a
Perjanjian Lama Nehemia 5:1–7:3

pengantar

Hari setelah Natal, banyak dari kita yang kantongnya tipis. Masalah ini tidak muncul di sekitar masa Natal saja. Kebanyakan kita berurusan dengan uang dalam berbagai cara tiap hari. Dan kita tidak suka membicarakannya di gereja. Bagaimanapun, Yesus pernah berbicara soal uang. Bagaimana seharusnya Anda menangani uang?

Kebijaksanaan

Amsal 31:10–20

10 Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya?
  Ia lebih berharga dari pada permata.
11 Hati suaminya percaya kepadanya,
  suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
12 Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat
  sepanjang umurnya.
13 Ia mencari bulu domba dan rami,
  dan senang bekerja dengan tangannya.
14 Ia serupa kapal-kapal saudagar,
  dari jauh ia mendatangkan makanannya.
15 Ia bangun kalau masih malam,
  lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya,
  dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.
16 Ia membeli sebuah ladang yang diingininya,
  dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya.
17 Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan,
  ia menguatkan lengannya.
18 Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan,
  pada malam hari pelitanya tidak padam.
19 Tangannya ditaruhnya pada jentera,
  jari-jarinya memegang pemintal.
20 Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas,
  mengulurkan tangannya kepada yang miskin.

Komentar

Utamakan hubungan dibandingkan uang

Hubungan jauh lebih penting daripada uang. Misalnya, semua uang di dunia tidak bisa mengganti rugi pernikahan yang tidak bahagia. Di sisi yang lain, siapa pun yang pernikahannya bahagia ‘tidak akan kekurangan keuntungan’ (Ay.11): ‘Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan’ (Ay.10-11).

Ketika penulis Amsal memuji-muji kebajikan ‘istri tokoh mulia’, dia memulai dengan sejumlah wilayah hidup istri itu yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan keuangan. Si istri adalah contoh besar tentang seseorang yang memiliki sikap yang benar mengenai uang. Seperti yang John Wesley katakan, ‘Hasilkan semua yang Anda bisa. Simpan semua yang Anda bisa. Berikan semua yang Anda bisa.’

1.\t**‘Hasilkan semua yang Anda bisa’**
Ia pekerja keras dan rajin dalam memberikan penghidupan: ‘Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya’ (Ay.15a), ia adalah pengurus yang baik. Ia menginvestasikan uangnya dengan bijak. Dia berdagang dengan keuntungan (Ay.16-18a).

2.\t**‘Simpan semua yang Anda bisa’**
Ia menikmati pekerjaannya dan hal-hal baik dalam hidup (Ay.13). Ia menyimpan beberapa penghasilannya. Ia menyisihkan uang (Ay.16).

3.\t**‘Berikan semua yang Anda bisa’** Ia murah hati. ‘Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin’ (Ay.20). Pemberian yang murah hati adalah respon yang tepat terhadap kemurahan hati Allah dan kepada keperluan sesama. Ini adalah cara menghancurkan materialisme.

Doa

TUHAN, bantu aku untuk menjadi pengurus yang baik atas segala yang Engkau percayakan padaku. Biarlah aku selalu murah hati, khususnya kepada yang miskin dan yang membutuhkan.

Perjanjian Baru

Wahyu 18:1–17a

Jatuhnya Babel

18Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. 2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya:

“Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu,
  dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat
dan tempat bersembunyi semua roh najis
  dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
3 karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya
  dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia,
  dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya.”
4 Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata:
  “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya
supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya,
  dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
5 Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit,
  dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.
6 Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan,
  dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya,
  campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya;
7 berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan,
  sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati.
Sebab ia berkata di dalam hatinya:
  Aku bertakhta seperti ratu,
aku bukan janda,
  dan aku tidak akan pernah berkabung.
8 Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari,
  yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan;
dan ia akan dibakar dengan api,
  karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat.”

9 Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya. 10 Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata:

“Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar,
 Babel, hai kota yang kuat,
 sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!”

11 Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka, 12 yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam, 13 kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia. 14 Dan mereka akan berkata:

“Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu,
  dan segala yang mewah dan indah
telah hilang dari padamu,
  dan tidak akan ditemukan lagi.”

15 Mereka yang memperdagangkan barang-barang itu, yang telah menjadi kaya oleh dia, akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan meratap, 16 mereka berkata:

“Celaka, celaka, kota besar,
  yang berpakaian lenan halus,
dan kain ungu dan kain kirmizi,
  dan yang dihiasi dengan emas,
dan permata dan mutiara,
  sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa.”

17 Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh

Komentar

Jangan menaruh kepercayaan pada uang

Dalam Alkitab, tidak ada larangan menghasilkan uang, menyimpannya dan menikmati kesenangan hidup yang baik. Apa yang diperingatkan adalah meningkatnya sikap egois, obsesi tak sehat dengan uang, atau menaruh kepercayaan Anda pada kekayaan. Hal ini menuntun pada ketidakamanan tiada henti dan menjauhkan Anda dari Allah.

Uang bukanlah alat pertukaran yang netral. Yesus berkata, ‘Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon’ (Matius 6:24c). ‘Mamon’ adalah dewa kemakmuran di Carthage (kota kuno di Tunisia). Uang memiliki semua sifat dewa. Menawarkan keamanan, kebebasan, kekuasaan, pengaruh, status dan martabat. Mampu membuat pengabdian dan kesenangan diri. Namun, seperti yang Dietrich Bonhoeffer kemukakan, ‘Hati kita hanya memiliki satu ruang untuk satu pengabdian, dan kita hanya bisa berpegang pada satu TUHAN.’

Dalam renungan ini, Yohanes diberikan penglihatan tentang suatu peristiwa yang mungkin sukar dipahami para pembacanya, yaitu kejatuhan ‘Babel Besar’ (Wahyu 18:2). Secara singkat, hal ini bisa dipahami sebagai nubuatan tentang peristiwa yang tidak akan terjadi selama 320 tahun, seperti kejatuhan Kekaisaran Romawi di tahun 410 Masehi.

Ketika Yohanes sedang menulis, kekaisaran itu tampaknya tidak dapat dikalahkan. Ia sedang berada di puncak kekuasaannya dan menikmati kedamaian dan keamanannya. Namun, Yohanes melihat bahwa karakteristik kota itu adalah benih dari kejatuhannya sendiri.

‘Babel’ di sini juga mewakili kekuasaan yang menjauhkan diri dari Allah. Yohanes menyoroti serangkaian kesalahan fatal yang ada di balik kejatuhan masyarakat manapun:

1.\tKejahatan yang merajalela
‘ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis’ (Ay.2).

2.\tSeks bebas yang mewabah
‘semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia’ (Ay.3a).

3.\tKekayaan yang berlebihan
‘pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya’ (Ay.3b, lihat juga Ay.7 dan Ay.9). Mungkin kekayaannya yang besar yang menuntun pada keangkuhan (Ay.7b).

4.\tPerdagangan manusia
‘...Budak dan bahkan nyawa manusia’ (Ay.13). Yohanes mengemukakan bahwa budak bukanlah daging yang bisa dibeli dan dijual seperti barang, mereka manusia. Dengan rasa empati pada akhir daftar ini (Ay.11-13), ini lebih dari sekedar tanggapan terhadap perdagangan budak. Ini adalah tanggapan terhadap semua bentu perbudakan yang ada di. Ini mengenai kebrutalan yang tidak manusiawi, perendahan hidup manusia, di mana seluruh kemakmuran dan kemewahan berada. Saat ini, bangkitnya perbudakan (diperkirakan ada sekitar 30 juta budak di dunia saat ini) dan perdagangan manusia menegaskan bahwa ada yang salah dengan masyarakat kita.

Kekayaan, kemegahan dan kemewahan hanyalah sementara. Datang dan lalu pergi. Yohanes memperingatkan umat Allah agar tidak tercemar dengan dosa-dosa Babel: Dan mereka akan berkata: ‘Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi’ (Ay.14). Kejayaan Romawi Kuno mungkin telah lama berlalu, tetapi tantangan dan pesan ini relevan untuk kita di zaman sekarang, sama seperti di zaman dulu.

Doa

TUHAN, jagalah hatiku dari keangkuhan dan semua kejahatan yang seringkali termasuk kemakmuran relatif. Bantu kami sebagai jemaat untuk melakukan segala yang kami bisa untuk melawan perdagangan manusia dan perbudakan zaman modern. Terimakasih bahwa banyak kerajaan besar yang datang dan pergi, namun firman TUHAN tetap selamanya.

Perjanjian Lama

Nehemia 5:1–7:3

Nehemia memperhatikan keluhan-keluhan sesama orang Yahudi

5Maka terdengarlah keluhan yang keras dari rakyat dan juga dari pihak para isteri terhadap sesama orang Yahudi. 2 Ada yang berteriak: “Anak laki-laki dan anak perempuan kami banyak dan kami harus mendapat gandum, supaya kami dapat makan dan hidup.” 3 Dan ada yang berteriak: “Ladang dan kebun anggur dan rumah kami gadaikan untuk mendapat gandum pada waktu kelaparan.” 4 Juga ada yang berteriak: “Kami harus meminjam uang untuk membayar pajak yang dikenakan raja atas ladang dan kebun anggur kami. 5 Sekarang, walaupun kami ini sedarah sedaging dengan saudara-saudara sebangsa kami dan anak-anak kami sama dengan anak-anak mereka, namun kami terpaksa membiarkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kami menjadi budak dan sudah beberapa anak perempuan kami harus membiarkan diri dimiliki orang. Kami tidak dapat berbuat apa-apa, karena ladang dan kebun anggur kami sudah di tangan orang lain.”

6 Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu. 7 Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka dan para penguasa. Kataku kepada mereka: “Masing-masing kamu telah makan riba dari saudara-saudaramu!” Lalu kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar. 8 Berkatalah aku kepada mereka: “Kami selalu berusaha sedapat-dapatnya untuk menebus sesama orang Yahudi yang dijual kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi kamu ini justru menjual saudara-saudaramu, supaya mereka dibeli lagi oleh kami!” Mereka berdiam diri karena tidak dapat membantah. 9 Kataku: “Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu harus berlaku dengan takut akan Allah kita untuk menghindarkan diri dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita? 10 Juga aku dan saudara-saudaraku dan anak buahku telah membungakan uang dan gandum pada mereka. Biarlah kita hapuskan hutang mereka itu! 11 Biarlah kamu kembalikan kepada mereka hari ini juga ladang mereka, kebun anggur, kebun zaitun dan rumah mereka, pula hapuskanlah hutang mereka, yakni uang serta gandum, anggur dan minyak yang kamu tagih dari pada mereka!” 12 Berkatalah mereka: “Itu akan kami kembalikan! Dan kami tidak akan menuntut apa-apa dari mereka. Kami akan lakukan tepat seperti yang engkau perintahkan!” Lalu aku memanggil para imam dan menyuruh mereka bersumpah, bahwa mereka akan menepati janji mereka. 13 Juga kukebas lipatan bajuku sambil berkata: “Demikianlah setiap orang yang tidak menepati janji ini akan dikebas Allah dari rumahnya dan hasil jerih payahnya. Demikianlah ia dikebas dan menjadi hampa!” Dan seluruh jemaah berkata: “Amin,” lalu memuji-muji TUHAN. Maka rakyat berbuat sesuai dengan janji itu.

Sikap Nehemia yang tidak mencari keuntungan

14 Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di tanah Yehuda, yakni dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta jadi dua belas tahun lamanya, aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati. 15 Tetapi para bupati yang sebelumnya, yang mendahului aku, sangat memberatkan beban rakyat. Bupati-bupati itu mengambil dari mereka empat puluh syikal perak sehari untuk bahan makanan dan anggur. Bahkan anak buah mereka merajalela atas rakyat. Tetapi aku tidak berbuat demikian karena takut akan Allah. 16 Aku pun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun aku tidak memperoleh ladang. Dan semua anak buahku dikumpulkan di sana khusus untuk pekerjaan itu. 17 Duduk pada mejaku orang-orang Yahudi dan para penguasa, seratus lima puluh orang, selain mereka yang datang kepada kami dari bangsa-bangsa sekeliling kami. 18 Yang disediakan sehari atas tanggunganku ialah: seekor lembu, enam ekor kambing domba yang terpilih dan beberapa ekor unggas, dan bermacam-macam anggur dengan berlimpah-limpah setiap sepuluh hari. Namun, dengan semuanya itu, aku tidak menuntut pembagian yang menjadi hak bupati, karena pekerjaan itu sangat menekan rakyat. 19 Ya Allahku, demi kesejahteraanku, ingatlah segala yang kubuat untuk bangsa ini.

Pembangunan tembok diselesaikan

Usaha-usaha membunuh Nehemia

6Ketika Sanbalat dan Tobia dan Gesyem, orang Arab itu dan musuh-musuh kami yang lain mendengar, bahwa aku telah selesai membangun kembali tembok, sehingga tidak ada lagi lobang, walaupun sampai waktu itu di pintu-pintu gerbang belum kupasang pintunya, 2 maka Sanbalat dan Gesyem mengutus orang kepadaku dengan pesan: “Mari, kita mengadakan pertemuan bersama di Kefirim, di lembah Ono!” Tetapi mereka berniat mencelakakan aku. 3 Lalu aku mengirim utusan kepada mereka dengan balasan: “Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!” 4 Sampai empat kali mereka mengirim pesan semacam itu kepadaku dan setiap kali aku berikan jawaban yang sama kepada mereka. 5 Lalu dengan cara yang sama untuk kelima kalinya Sanbalat mengirim seorang anak buahnya kepadaku yang membawa surat yang terbuka. 6 Dalam surat itu tertulis: “Ada desas-desus di antara bangsa-bangsa dan Gasymu membenarkannya, bahwa engkau dan orang-orang Yahudi berniat untuk memberontak, dan oleh sebab itu membangun kembali tembok. Lagipula, menurut kabar itu, engkau mau menjadi raja mereka. 7 Bahkan engkau telah menunjuk nabi-nabi yang harus memberitakan tentang dirimu di Yerusalem, demikian: Ada seorang raja di Yehuda! Sekarang, berita seperti itu akan didengar raja. Oleh sebab itu, mari, kita sama-sama berunding!” 8 Tetapi aku mengirim orang kepadanya dengan balasan: “Hal seperti yang kausebut itu tidak pernah ada. Itu isapan jempolmu belaka!” 9 Karena mereka semua mau menakut-nakutkan kami, pikirnya: “Mereka akan membiarkan pekerjaan itu, sehingga tak dapat diselesaikan.” Tetapi aku justru berusaha sekuat tenaga.

10 Ketika aku pergi ke rumah Semaya bin Delaya bin Mehetabeel, sebab ia berhalangan datang, berkatalah ia: “Biarlah kita bertemu di rumah Allah, di dalam Bait Suci, dan mengunci pintu-pintunya, karena ada orang yang mau datang membunuh engkau, ya, malam ini mereka mau datang membunuh engkau.” 11 Tetapi kataku: “Orang manakah seperti aku ini yang akan melarikan diri? Orang manakah seperti aku ini dapat memasuki Bait Suci dan tinggal hidup? Aku tidak pergi!” 12 Karena kuketahui benar, bahwa Allah tidak mengutus dia. Ia mengucapkan nubuat itu terhadap aku, karena disuap Tobia dan Sanbalat. 13 Untuk ini ia disuap, supaya aku menjadi takut lalu berbuat demikian, sehingga aku berdosa. Dengan demikian mereka mempunyai kesempatan untuk membusukkan namaku, sehingga dapat mencela aku. 14 Ya Allahku, ingatlah bagaimana Tobia dan Sanbalat masing-masing telah bertindak! Pun tindakan nabiah Noaja dan nabi-nabi yang lain yang mau menakut-nakutkan aku.

15 Maka selesailah tembok itu pada tanggal dua puluh lima bulan Elul, dalam waktu lima puluh dua hari. 16 Ketika semua musuh kami mendengar hal itu, takutlah semua bangsa sekeliling kami. Mereka sangat kehilangan muka dan menjadi sadar, bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan bantuan Allah kami.

17 Pada masa itu pula para pemuka Yehuda mengirim banyak surat kepada Tobia, dan sebaliknya mereka menerima surat-surat dari padanya, 18 karena banyak orang di Yehuda mempunyai ikatan sumpah dengan dia, sebab ia adalah menantu Sekhanya bin Arah, sedang Yohanan, anaknya, mengambil anak Mesulam bin Berekhya sebagai isteri. 19 Juga mereka sebut-sebut segala kebaikan Tobia di mukaku dan segala perkataanku terus dibeberkan kepadanya. Pula Tobia mengirim surat-surat untuk menakut-nakutkan aku.

Tindakan-tindakan untuk melindungi kota

7Setelah tembok selesai dibangun, aku memasang pintu-pintu. Lalu diangkatlah penunggu-penunggu pintu gerbang, para penyanyi dan orang-orang Lewi. 2 Pengawasan atas Yerusalem aku serahkan kepada Hanani, saudaraku, dan kepada Hananya, panglima benteng, karena dia seorang yang dapat dipercaya dan yang takut akan Allah lebih dari pada orang-orang lain. 3 Berkatalah aku kepada mereka: “Pintu-pintu gerbang Yerusalem jangan dibuka sampai matahari panas terik. Dan pintu-pintunya harus ditutup dan dipalangi, sementara orang masih bertugas di tempatnya. Tempatkanlah penjaga-penjaga dari antara penduduk Yerusalem, masing-masing pada tempat-tempat penjagaan dan di depan rumahnya.”

Komentar

Tetapkan teladan dalam menangani uang

Nehemia adalah pemimpin yang menetapkan teladan dalam menangani uang. Cepat atau lambat, kebanyakan kita akan melalui masa-masa kesulitan keuangan dan kurangnya sumber daya, baik dalam kehidupan pribadi kita atau dalam kehidupan berjemaat. Apa yang harus dilakukan dalam situasi ini?

Nehemia menghadapi situasi semacam itu. Beberapa orang itu tidak punya cukup makanan untuk tetap hidup (5:2). Beberapa harus menggadaikan ladang dan rumah mereka (Ay.3). Beberapa harus meminjam uang untuk membayar pajak mereka (Ay.4). Apa yang bisa kita pelajari dari teladan Nehemia?

Pertama, dia ‘berpikir masak-masak’ (Ay.7a). Ketika menghadapi krisis keuangan, tidaklah bijak terburu-buru mencari solusi. Perlu pemikiran yang hati-hati.

Kedua, dia membuat pertemuan. Dia ‘mengadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar’ (Ay.7b). Beberapa pertemuan memang buang-buang waktu dan tidak produktif. Namun, beberapa pertemuan ada yang penting dan perlu. Nehemia mempunyai hikmat mengetahui perbedaan antara dua jenis pertemuan ini. Dia menolak bertemu dengan lawan-lawannya yang ‘berniat mencelakakannya’ (6:2), meskipun diminta lima kali.

Bagaimanapun, Nehemia mengadakan pertemuan. Dia memberitahu orang-orang itu bahwa apa yang mereka perbuat tidak benar. Mereka harusnya tidak memberlakukan bunga uang. ‘Biarlah kita hapuskan hutang mereka itu!’ (5:10). Dia memerintahkan mereka untuk mengembalikan ‘ladang mereka, kebun anggur, kebun zaitun dan rumah mereka, pula hapuskanlah hutang mereka, yakni uang serta gandum, anggur dan minyak yang kamu tagih dari pada mereka!’ (Ay.11).

Pertemuannya berhasil. ‘Itu akan kami kembalikan! Dan kami tidak akan menuntut apa-apa dari mereka. Kami akan lakukan tepat seperti yang engkau perintahkan’ (Ay.12). Orang-orang itu berbuat sesuai janji mereka (Ay.13).

Ketiga, dan yang terpenting, dia menetapkan teladan hidupnya sendiri:

1.\tIntegritas pribadi
Karena menghormati Allah, Nehemia tidak bertindak seperti bupati-bupati sebelumnya yang telah membebankan pajak yang berat pada rakyat dan telah membiarkan anak buah mereka merajalela atas rakyat (Ay.15).

2.\tGaya hidup sederhana
‘aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati’ (Ay.14).

3.\tTidak mencari keuntungan pribadi
‘Aku pun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun aku tidak memperoleh ladang. Dan semua anak buahku dikumpulkan di sana khusus untuk pekerjaan itu... aku tidak menuntut pembagian yang menjadi hak bupati, karena pekerjaan itu sangat menekan rakyat’ (Ay.16,18).

4.\tKemurahan hati bagi sesama
‘Duduk pada mejaku orang-orang Yahudi dan para penguasa, seratus lima puluh orang, selain mereka yang datang kepada kami dari bangsa-bangsa sekeliling kami ‘(Ay.17).

5.\tKerja keras dengan fokus
‘Aku pun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun aku tidak memperoleh ladang’ (Ay.16a).Dia menolak dilemahkan oleh ancaman dari para lawannya yang mencoba untuk menakuti dia. Justru dia berdoa, ‘Tetapi aku justru berusaha sekuat tenaga’ (6:9).

Nehemia menyelesaikan apa yang telah dia mulai (Ay.15). Banyak orang tahu caranya untuk memulai. Tetapi seringnya mereka tak memiliki apa yang ayah Pippa dulu sebut sebagai ‘kegigihan’. Nehemia memiliki kegigihan untuk menyelesaikan apa yang telah ia mulai.

Keberhasilan proyek itu adalah jawaban sempurna atas kritik-kritik tersebut: ‘Maka selesailah tembok itu pada tanggal dua puluh lima bulan Elul, dalam waktu lima puluh dua hari. Ketika semua musuh kami mendengar hal itu, takutlah semua bangsa sekeliling kami. Mereka sangat kehilangan muka dan menjadi sadar, bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan bantuan Allah kami’ (Ay.15-16).

Doa

TUHAN, berikan aku hikmat dalam menangani uang. Tolong aku untuk menetapkan teladan dalam kehidupan pribadiku, untuk hidup berintegritas, tanpa mencari keuntungan pribadi, bergaya hidup sederhana, pekerja keras dan murah hati kepada sesama.

Pippa menambahkan

Amsal 31:10–20

Saya merasa tidak cukup pantas ketika membaca tentang istri yang ‘pekerja keras’, ‘punya semua’, ‘serba bisa’ ini. Sebenarnya, kita tidak perlu menjadi seperti ini semuanya. Yang penting adalah hubungan kita dengan Allah dan mengerjakan panggilan kita dari-Nya.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Dietrich Bonhoeffer, The Cost of Discipleship, (SMG, 1959; Pocket Books: 1st Touchstone Ed, 1995) p.176

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.