Hari 64

Bagaimana Menikmati Hidup dalam Kasih Karunia

Kebijaksanaan Mazmur 30:1–7
Perjanjian Baru Markus 12:13–27
Perjanjian Lama Imamat 11:1–12:8

pengantar

Ketika saya kuliah, saya mengikuti ceramah berjudul, 'Di mana Anda akan berada dalam waktu sepuluh tahun lagi?' Hal ini dimaksudkan untuk menjadi dorongan bagi kita untuk tetap teguh dalam iman kita terlepas dari semua tantangan yang akan terus ada setelah kuliah. Pada saat itu, hal yang saya ingat adalah ketika saya memikirkan kata, 'Sepuluh tahun! Nampaknya terlalu jauh.’ Saya bahkan tidak tahu bagaimana cara untuk mulai membayangkannya.

Sekarang, sebaliknya, saya melihat kembali kehidupan saya dan saya merasakan bahwa sepuluh tahun yang lalu tampak seperti kemarin. Hidup berjalan dengan begitu cepat. Seperti percepatan yang cukup mengkhawatirkan. Saya sekarang dapat memahami hikmat mereka yang mendorong kami sejak awal untuk memikirkan rencana jangka panjang.

Kita hidup dalam masyarakat yang maunya serba instan. Makanan instan. Pesan instan. Uang tunai instan. Pinjaman instan. Pengubah warna kulit instan. Kemenangan instan. Ada bahaya besar dalam sesuatu yang instan. Renungan hari ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah 'Allah yang kekal' (Yesaya 40:28). Tuhan melihat sesuatu melalui lensa yang lebar: Dia melihat sesuatu dengan pandangan yang luas dan Dia ingin Anda menikmati masa kemuliaan-Nya yang kekal (Mazmur 30:5).

Kebijaksanaan

Mazmur 30:1–7

Nyanyian syukur karena selamat dari bahaya

30Mazmur. Nyanyian untuk pentahbisan Bait Suci. Dari Daud.

2 Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan,
  sebab Engkau telah menarik aku ke atas,
   dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku.
3 Tuhan, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong,
  dan Engkau telah menyembuhkan aku.
4 Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati,
  Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.

5 Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi-Nya,
  dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!
6 Sebab sesaat saja Ia murka,
  tetapi seumur hidup Ia murah hati;
   sepanjang malam ada tangisan,
  menjelang pagi terdengar sorak-sorai.

7 Dalam kesenanganku aku berkata:
  “Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!”

Komentar

Pandangan jauh tentang hidup

Apakah Anda sedang mengalami masa sukar? Apakah Anda bertanya-tanya masa itu akan bertahan selamanya?

'Berkat Tuhan adalah seumur hidup' (Ay.5). Ketika Daud melihat kembali kehidupannya, dia dipenuhi dengan rasa syukur dan 'pujian' (Ay.4). Dia sempat mengalami masa-masa sulit. Tetapi Allah 'meninggikan dia dari jurang dan tidak membiarkan musuh menertawakannya’ (Ay.1). Ketika dia memanggil Tuhan untuk meminta pertolongan, Tuhan 'menyembuhkannya' (Ay.3).

'TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong,
dan Engkau telah menyembuhkan aku.
TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati,
Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur' (Ay.3-4).

Daud memiliki masa ketika Tuhan marah kepadanya (Ay.6) dan di mana Tuhan menyembunyikan wajah-Nya dari dia (Ay.8b). (Daud melakukan perzinahan dan pembunuhan.) Namun, ketika dia melihat kembali ke kehidupannya, dia dapat melihat bahwa saat-saat percobaan dan ujian adalah konteks hidup dalam kasih karunia Allah.

Doa

Bapa, terima kasih bahwa murka-Mu hanya berlangsung beberapa saat, namun pertolongan-Mu kekal selamanya. Terima kasih bahwa Engkau tetap Pribadi yang sama kemarin, hari ini, dan selamanya dan aku dapat percaya pada-Mu.

Perjanjian Baru

Markus 12:13–27

Tentang membayar pajak kepada Kaisar

(Mat. 22:15-22; Luk. 20:20-26)
13 Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. 14 Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?” 15 Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!” 16 Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” 17 Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.

Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan

(Mat. 22:23-33; Luk. 20:27-40)
18 Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 19 “Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. 20 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. 21 Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga. 22 Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itu pun mati. 23 Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.” 24 Jawab Yesus kepada mereka: “Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. 25 Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. 26 Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? 27 Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!”

Komentar

Pandangan jauh tentang kekekalan

Apa yang terjadi pada manusia setelah kematian? Apakah kematian benar-benar akhir dari segalanya? Anda mungkin telah kehilangan anggota keluarga atau teman dekat Anda dan Anda bertanya-tanya apakah Anda akan melihat mereka lagi. Di mana mereka sekarang? Apakah mereka pergi selamanya? Apakah mereka hanya tertidur? Ataukah mereka, hidup, tetapi di dalam dimensi lain?

Penentang Yesus selalu mencoba menjebak-Nya melaui pertanyaan mereka agar dapat menangkap-Nya (Ay.13).

Pertama, mereka mencoba menjebaknya dengan uang. Namun, mereka menyadari bahwa Yesus adalah 'orang yang memiliki integritas'. Mereka tahu bahwa Yesus mengatakan kebenaran yang tak bisa dipungkiri dan kebenaran-Nya sangat tersebar luas di masyarakat. (Ay.14). Yesus menghindari jebakan tersebut dan memberikan jawaban yang luar biasa (Ay.15-17). (Lihat Renungan Hari ke-34.)

Selanjutnya, mereka mengajukan pertanyaan hipotetis kepada Yesus untuk menguji-Nya. Pertanyaan kali ini adalah tentang kehidupan setelah kematian. Ada debat internal dalam kepercayaan bangsa Yahudi diantara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki tentang apakah ada kehidupan setelah kematian atau tidak. [Saya mengingat perbedaannya adalah bahwa orang-orang Farisi (‘memandangnya jauh ke depan’) yang percaya pada kebangkitan, sedangkan orang Saduki (‘memandangnya sebagai kesedihan’) yang berarti tidak percaya.]

Yesus menunjukkan bahwa orang Saduki itu salah karena dua alasan: Pertama, mereka 'tidak tahu Kitab Suci', dan kedua, mereka tidak tahu 'kuasa Allah' (Ay.24).

  1. Kitab Suci
    Yesus menegaskan kepastian yang mutlak akan kebangkitan orang mati. Karena orang Saduki hanya benar-benar percaya pada otoritas Pentateukh (lima buku pertama dari Alkitab) Yesus mendasarkan argumennya pada mereka dan mengutip dari Keluaran 3:6: 'Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: "Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub"? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!' (Markus 12:26-27). Dengan kata lain, Abraham, Ishak dan Yakub masih hidup sampai sekarang!

  2. Kuasa Allah
    Dalam 1 Korintus 15, ada argumen Perjanjian Baru yang paling mendalam mengenai masalah kebangkitan orang mati. Paulus menekankan berulang kali kuasa Allah, yang ditolak oleh orang-orang Saduki. Dia menulis bahwa tubuh dalam 'kelemahan', namun dibangkitkan sebagai tubuh kebangkitan setelah kematian, dalam 'kekuatan' (1 Korintus 15:43). Tuhan 'memberi kita kemenangan melalui Tuhan kita Yesus Kristus' (Ay.56-57).

Kebenaran yang luar biasa adalah bahwa kuasa yang sama yang sedang bekerja dalam membangkitkan Kristus dari kematian sekarang sedang bekerja di dalam Anda, membawa Anda untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus (lihat Efesus 1:19-20), dan juga di masa depan, membawa tubuh Anda menjadi tubuh kemuliaan dalam ciptaan baru.

Oleh karena itu, semua orang yang telah mati di dalam Kristus masih hidup sekarang. Anda akan melihat mereka lagi. Meskipun pemisahan itu begitu sulit, seluruh perjuangan hidup ini layak untuk dilihat dalam kekekalan. Tuhan memandang jauh.

Doa

Terima kasih banyak, Tuhan, bahwa hidup di dunia bukanlah akhir dari segalanya. Terima kasih, orang mati akan bangkit. Bantu aku untuk melihat seluruh perjuangan kehidupan ini dalam cahaya kekekalan.

Perjanjian Lama

Imamat 11:1–12:8

Binatang yang haram dan yang tidak haram

11Lalu Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun, kata-Nya kepada mereka: 2 “Katakanlah kepada orang Israel, begini: Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada di atas bumi: 3 setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan. 4 Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu. 5 Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu. 6 Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu. 7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. 8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.

9 Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam air: segala yang bersirip dan bersisik di dalam air, di dalam lautan, dan di dalam sungai, itulah semuanya yang boleh kamu makan. 10 Tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik di dalam lautan dan di dalam sungai, dari segala yang berkeriapan di dalam air dan dari segala makhluk hidup yang ada di dalam air, semuanya itu kejijikan bagimu. 11 Sesungguhnya haruslah semuanya itu kejijikan bagimu; dagingnya janganlah kamu makan, dan bangkainya haruslah kamu jijikkan. 12 Segala yang tidak bersirip dan tidak bersisik di dalam air, adalah kejijikan bagimu.

13 Inilah yang harus kamu jijikkan dari burung-burung, janganlah dimakan, karena semuanya itu adalah kejijikan: burung rajawali, ering janggut dan elang laut; 14 elang merah dan elang hitam menurut jenisnya; 15 setiap burung gagak menurut jenisnya; 16 burung unta, burung hantu, camar dan elang sikap menurut jenisnya; 17 burung pungguk, burung dendang air dan burung hantu besar; 18 burung hantu putih, burung undan, burung ering; 19 burung ranggung, bangau menurut jenisnya, meragai dan kelelawar.

20 Segala binatang yang merayap dan bersayap dan berjalan dengan keempat kakinya adalah kejijikan bagimu. 21 Tetapi inilah yang boleh kamu makan dari segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berjalan dengan keempat kakinya, yaitu yang mempunyai paha di sebelah atas kakinya untuk melompat di atas tanah. 22 Inilah yang boleh kamu makan dari antaranya: belalang-belalang menurut jenisnya, yaitu belalang-belalang gambar menurut jenisnya, belalang-belalang kunyit menurut jenisnya, dan belalang-belalang padi menurut jenisnya. 23 Selainnya segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berkaki empat adalah kejijikan bagimu.

24 Semua yang berikut akan menajiskan kamu – setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam, 25 dan setiap orang yang ada membawa dari bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam –, 26 yakni segala binatang yang berkuku belah, tetapi tidak bersela panjang, dan yang tidak memamah biak; haram semuanya itu bagimu dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis. 27 Demikian juga segala yang berjalan dengan telapak kakinya di antara segala binatang yang berjalan dengan keempat kakinya, semuanya itu haram bagimu; setiap orang yang kena kepada bangkainya, menjadi najis sampai matahari terbenam. 28 Dan siapa yang membawa bangkainya, haruslah mencuci pakaiannya dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Haram semuanya itu bagimu.

29 Inilah yang haram bagimu di antara segala binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi: tikus buta, tikus, dan katak menurut jenisnya 30 dan landak, biawak, dan bengkarung, siput dan bunglon. 31 Itulah semuanya yang haram bagimu di antara segala binatang yang mengeriap. Setiap orang yang kena kepada binatang-binatang itu sesudah binatang-binatang itu mati, menjadi najis sampai matahari terbenam. 32 Dan segala sesuatu menjadi najis, kalau seekor yang mati dari binatang-binatang itu jatuh ke atasnya: perkakas kayu apa saja atau pakaian atau kulit atau karung, setiap barang yang dipergunakan untuk sesuatu apa pun, haruslah dimasukkan ke dalam air dan menjadi najis sampai matahari terbenam, kemudian menjadi tahir pula. 33 Kalau seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke dalam sesuatu belanga tanah, maka segala yang ada di dalamnya menjadi najis dan belanga itu harus kamu pecahkan. 34 Dalam hal itu segala makanan yang boleh dimakan, kalau kena air dari belanga itu, menjadi najis, dan segala minuman yang boleh diminum dalam belanga seperti itu, menjadi najis. 35 Kalau bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas sesuatu benda, itu menjadi najis; pembakaran roti dan anglo haruslah diremukkan, karena semuanya itu najis dan haruslah najis juga bagimu; 36 tetapi mata air atau sumur yang memuat air, tetap tahir, sedangkan siapa yang kena kepada bangkai binatang-binatang itu menjadi najis. 37 Apabila bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas benih apa pun yang akan ditaburkan, maka benih itu tetap tahir. 38 Tetapi apabila benih itu telah dibubuhi air, lalu ke atasnya jatuh bangkai seekor dari binatang-binatang itu, maka najislah benih itu bagimu.

39 Apabila mati salah seekor binatang yang menjadi makanan bagimu, maka siapa yang kena kepada bangkainya menjadi najis sampai matahari terbenam. 40 Dan siapa yang makan dari bangkainya itu, haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam; demikian juga siapa yang membawa bangkainya haruslah mencuci pakaiannya, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.

41 Segala binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, adalah kejijikan, janganlah dimakan. 42 Segala yang merayap dengan perutnya dan segala yang berjalan dengan keempat kakinya, atau segala yang berkaki banyak, semua yang termasuk binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, janganlah kamu makan, karena semuanya itu adalah kejijikan. 43 Janganlah kamu membuat dirimu jijik oleh setiap binatang yang merayap dan berkeriapan dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sehingga kamu menjadi najis karenanya. 44 Sebab Akulah Tuhan, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi. 45 Sebab Akulah Tuhan yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.

46 Itulah hukum tentang binatang berkaki empat, burung-burung dan segala makhluk hidup yang bergerak di dalam air dan segala makhluk yang mengeriap di atas bumi, 47 yakni untuk membedakan antara yang najis dengan yang tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tidak boleh dimakan.”

Pentahiran sesudah melahirkan anak

12Tuhan berfirman kepada Musa, demikian: 2 “Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan melahirkan anak laki-laki, maka najislah ia selama tujuh hari. Sama seperti pada hari-hari ia bercemar kain ia najis. 3 Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu. 4 Selanjutnya tiga puluh tiga hari lamanya perempuan itu harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas, tidak boleh ia kena kepada sesuatu apa pun yang kudus dan tidak boleh ia masuk ke tempat kudus, sampai sudah genap hari-hari pentahirannya. 5 Tetapi jikalau ia melahirkan anak perempuan, maka najislah ia selama dua minggu, sama seperti pada waktu ia bercemar kain; selanjutnya enam puluh enam hari lamanya ia harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas. 6 Bila sudah genap hari-hari pentahirannya, maka untuk anak laki-laki atau anak perempuan haruslah dibawanya seekor domba berumur setahun sebagai korban bakaran dan seekor anak burung merpati atau burung tekukur sebagai korban penghapus dosa ke pintu Kemah Pertemuan, dengan menyerahkannya kepada imam. 7 Imam itu harus mempersembahkannya ke hadapan Tuhan dan mengadakan pendamaian bagi perempuan itu. Demikianlah perempuan itu ditahirkan dari leleran darahnya. Itulah hukum tentang perempuan yang melahirkan anak laki-laki atau anak perempuan. 8 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk menyediakan seekor kambing atau domba, maka haruslah ia mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, yang seekor sebagai korban bakaran dan yang seekor lagi sebagai korban penghapus dosa, dan imam itu harus mengadakan pendamaian bagi perempuan itu, maka tahirlah ia.”

Komentar

Pandangan dalam sejarah panjang

Apa fungsi seluruh peraturan pada kitab Imamat? Mengapa peraturan-peraturan ada di dalam Alkitab?

Seperti biasa, kita memahami Perjanjian Lama dalam terang Perjanjian Baru dan, khususnya, melalui perspektif Yesus. Tuhan memiliki rencana jangka panjang. Dia sedang mempersiapkan dunia untuk kedatangan Kristus.

Perjanjian Baru mengatakan kepada kita bahwa semua peraturan yang kita baca pada renungan hari ini hanyalah bayangan dari apa yang akan datang, sedang wujudnya ialah Kristus' (Kolose 2:17). Tujuan peraturan tersebut adalah untuk mengajarkan tentang kekudusan - 'Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus '(Imamat 11:44).

Petrus mengutip ayat ini dalam surat pertamanya saat mendorong kehidupan suci di antara orang-orang Kristen mula-mula. Dia menulis, 'Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."' (1 Petrus 1:14–16).

Namun, Perjanjian Baru juga mengatakan bahwa Allah sekarang telah membuat kita kudus melalui Kristus. Oleh karena itu, rasul Paulus juga berkata, 'Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman' (Kolose 2:16). Semua peraturan ini sekarang telah digantikan melalui kedatangan Yesus.

Banyak dari peraturan itu mungkin ada untuk alasan yang sangat praktis. Misalnya, memakan babi (sebagai pembawa penyakit) mungkin telah dilarang terutama karena efeknya berbahaya bagi kesehatan. Demikian pula, peraturan dekontaminasi yang ketat sebagaimana mestinya, memperhitungkan keperluan praktis. Tuhan ingin Anda makan dengan bijak dan sehat!

Pemurnian setelah kelahiran bukan tentang kenajisan moral, tetapi kenajisan seremonial (Imamat 12:2). Pemurnian itu berasal dari 'aliran darah' (Ay.7), bukan dari rasa bersalah yang terkait dengan hubungan seksual atau persalinan. Peraturan-peraturan ini mungkin sebenarnya merupakan anugerah yang besar bagi wanita yang baru saja melahirkan. Pengasingan dari masyarakat yang telah diperpanjang waktunya telah melindungi mereka dari keharusan untuk kembali ke kehidupan normal yang terlalu cepat setelah melahirkan.

Renungan ini juga memberi kita petunjuk tentang latar belakang Yesus. Latar belakang Yesus menunjukkan kemiskinan sebagaimana ditunjukkan pada kelahiran-Nya; Maria tidak dapat 'menyediakan seekor kambing atau domba' (Ay.8). Ketika Maria dan Yusuf pergi ke Yerusalem 'untuk upacara pemurnian yang diwajibkan oleh Hukum Musa' mereka menawarkan 'dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati' (Ay.8; Lukas 2:22–24).

Tuhan memiliki rencana jangka panjang untuk kelahiran anak-Nya berdasarkan hukum-hukum tersebut. Tuhan sedang bekerja sepanjang waktu melampaui berbagai sejarah untuk mempersiapkan kehadiran Yesus. Yesus lahir di bawah hukum Taurat. Dia memenuhi hukum Taurat dan membuat semua peraturan ini berakhir di atas kayu salib. Dia bangkit dari kematian dan membuat kita juga dapat mengalami hal yang sama, suatu hari, untuk bangkit dari kematian dan hidup kekal bersama-sama dengan Yesus, ahli waris Allah (Galatia 4:4–7).

Doa

Tuhan, terimakasih bahwa aku tak lagi berada di bawah hukum Taurat. Terima kasih bahwa aku telah menerima adopsi sebagai anak-Mu dan bahwa Engkau telah mengirimkan Roh Yesus ke dalam hatiku. Terima kasih, aku akan menghabiskan kekekalan bersama-Mu. Bantu aku untuk memiliki pandangan panjang ke depan dan biarkan aku menikmati kebaikan-Mu seumur hidup.

Pippa menambahkan

Mazmur 30

‘Dalam kesenanganku aku berkata: "Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!"’ (Ay.7). Saya tahu ketika keimanan sedang menaik tinggi, saya merasa tidak ada yang akan menjatuhkan keyakinan yang saya miliki di dalam Tuhan.

Namun terkadang, melalui masalah, kesulitan atau penyakit, kepercayaan diri pun mulai terguncang: 'ketika Engkau menyembunyikan wajah-Mu, aku terkejut.' (Ay.8b). Kemudian aku kembali memanggil nama Tuhan untuk meminta pertolongan: ‘TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku’ (Ay.3).

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.