Hari 69

Apa yang Ada di Hati Anda?

Kebijaksanaan Amsal 6:30–35
Perjanjian Baru Markus 14:43–72
Perjanjian Lama Imamat 19:1–20:27

pengantar

Pemenang Penghargaan Nobel dan seniman kesusasteraan Rusia terpenting di paruh kedua abad 20, Aleksandr Solzhenitsyn (1918-2008), yang pernah dipenjara selama 8 tahun karena mengecam Stain, menulis, ‘Garis yang memisahkan kebaikan dan kejahatan lewat, tidak melalui negara-negara, atau melalui golongan-golongan, atau di antara partai-partai politik... tetapi tepat melalui hati setiap manusia.’

Kita semua diciptakan menurut gambar Allah. Manusia mampu melakukan tindakan kasih, keberanian dan kepahlawanan. Namun, tiada satupun dari kita (kecuali Yesus) yang tak berdosa. Tahukah Anda apa yang ada di hati Anda?

Kebijaksanaan

Amsal 6:30–35

30 Apakah seorang pencuri tidak akan dihina, apabila ia mencuri
  untuk memuaskan nafsunya karena lapar?
31 Dan kalau ia tertangkap, haruslah ia membayar kembali tujuh kali lipat,
  segenap harta isi rumahnya harus diserahkan.
32 Siapa melakukan zinah tidak berakal budi;
  orang yang berbuat demikian merusak diri.
33 Siksa dan cemooh diperolehnya,
  malunya tidak terhapuskan.
34 Karena cemburu adalah geram seorang laki-laki,
  ia tidak kenal belas kasihan pada hari pembalasan dendam;
35 ia tidak akan mau menerima tebusan suatu pun,
  dan ia akan tetap bersikeras, betapa banyak pun pemberianmu.

Komentar

Hati Anda dan kelemahannya

Semua dosa merusak hukum Allah dan sangat parah. Tetapi ada tingkatan dosa. Beberapa dosa jauh lebih buruk dibandingkan yang lain.

Penulis kitab Amsal membuat pendapat dengan menggunakan contoh seseorang yang mencuri karena lapar. Ya, ini tetap salah dan ada harga yang harus dibayar (Ay.30-31).

Tetapi si penulis berkata bahwa akibat perzinahan jauh lebih serius. Hal itu menuntun kepada ‘rasa malu’ (Ay.33b), ‘cemburu’ (Ay.34a), ‘pembalasan dendam’ (Ay.34b) dan kepada hancurnya hidup, khususnya bagi para pezinah sendiri: ‘tidak berakal budi... merusak diri... malunya tidak terhapuskan’ (Ay.32-33).

Si penulis berkata, ‘karena cemburu adalah geram seorang laki-laki, ia tidak kenal belas kasihan pada hari pembalasan dendam’ (Ay.34). Sifat manusia tidak berubah selama ribuan tahun.

Tak ada yang salah dengan seks atau uang. Tetapi ada banyak godaan yang mengepung keduanya. Beberapa hukum dalam bacaan Perjanjian Lama hari ini dikembangkan untuk memberikan pembatas di sekeliling mereka, melindungi pengunaan yang baik.

Doa

TUHAN, terimakasih atas anugerah-Mu bagi kami dan batas-batas yang Engkau telah sediakan demi pengunaan yang baik. Jangan bawa aku ke dalam pencobaan, tetapi lepaskan aku dari yang jahat.

Perjanjian Baru

Markus 14:43–72

Yesus ditangkap

(Mat. 26:47-56; Luk. 22:47-53; Yoh. 18:1-11)
43 Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua. 44 Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: “Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat.” 45 Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata: “Rabi,” lalu mencium Dia. 46 Maka mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya. 47 Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. 48 Kata Yesus kepada mereka: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? 49 Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci.”

50 Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.

51 Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya, 52 tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang.

Yesus di hadapan Mahkamah Agama

(Mat. 26:57-68; Luk. 22:54-55, 63-71; Yoh. 18:12-14, 19-24)
53 Kemudian Yesus dibawa menghadap Imam Besar. Lalu semua imam kepala, tua-tua dan ahli Taurat berkumpul di situ. 54 Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh, sampai ke dalam halaman Imam Besar, dan di sana ia duduk di antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat api.

55 Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya. 56 Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain. 57 Lalu beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini: 58 “Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia.” 59 Dalam hal ini pun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu dengan yang lain.

60 Maka Imam Besar bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus, katanya: “Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?” 61 Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: “Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?” 62 Jawab Yesus: “Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit.” 63 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: “Untuk apa kita perlu saksi lagi? 64 Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu?” Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati. 65 Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya dan meninju-Nya sambil berkata kepada-Nya: “Hai nabi, cobalah terka!” Malah para pengawal pun memukul Dia.

Petrus menyangkal Yesus

(Mat. 26:69-75; Luk. 22:56-62; Yoh. 18:15-18, 25-27)
66 Pada waktu itu Petrus masih ada di bawah, di halaman. Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam Besar, 67 dan ketika perempuan itu melihat Petrus sedang berdiang, ia menatap mukanya dan berkata: “Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu.” 68 Tetapi ia menyangkalnya dan berkata: “Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud.” Lalu ia pergi ke serambi muka [dan berkokoklah ayam]. 69 Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah ia pula kepada orang-orang yang ada di situ: “Orang ini adalah salah seorang dari mereka.” 70 Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus: “Engkau ini pasti salah seorang dari mereka, apalagi engkau seorang Galilea!” 71 Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: “Aku tidak kenal Orang yang kamu sebut-sebut ini!” 72 Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” Lalu menangislah ia tersedu-sedu.

Komentar

Hati Anda dan hasilnya

Sifat manusia yang penuh dosa membunuh Yesus. Tantangannya adalah hidup beda:

  1. Menjadi diri sendiri

    Yudas mengkhianati Yesus dengan sebuah ciuman. Yudas berkata, ‘Orang yang akan kucium, itulah Dia’ (Ay.44a). Dia mendekati Yesus dan ‘mencium Dia’ (Ay.45).

    Dalam bahasa Yunani, kata untuk ‘munafik’ adalah kata yang sama untuk kata ‘topeng’ (topeng dipakai di Yunani Kuno untuk bermain peran). Dari luar, Yudas mengenakan topeng kasih bagi Yesus. Kenyataannya, dia mengkhianati Yesus agar Dia disalib. Ciuman itu adalah tindakan munafik yang terakhir.

    Joyce Meyer menuliskan apa yang dia sebut ‘ujian ciuman Yudas’, yaitu ujian dikhianati oleh teman-teman yang kita kasihi, hormati, dan percayai. Banyak pemimpin dalam rentang waktunya kemungkinan mengalami ini. Anda perlu ‘mengampuni mereka dan jangan biarkan mereka membuat Anda gagal atau tertunda dalam melakukan panggilan Allah kepada Anda’.

  2. Ucapkan kebenaran
    Karena tidak ada bukti melawan Yesus, mereka harus mengandalkan kesaksian palsu. Namun, tampaknya banyak orang yang dipersiapkan untuk bersaksi melawan Dia (Ay.56). Menurut pengalaman saya dulu sebagai pengacara, saya telah mengamati bahwa banyak yang masih memberikan ‘kesaksian palsu’ di persidangan.

  3. Lawan kecurangan
    Hakim yang korup masih menjadi tajuk zaman sekarang. Mereka tahu, atau harusnya tahu, bahwa Yesus sepenuhnya tak bersalah, namun ‘... dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati’ (Ay.64b). Pastinya mengerikan tinggal dalam masyarakat tanpa aturan hukum, dimana hakim saja tidak bisa dipercaya.

  4. Berpihak kepada Yesus
    Saya bisa bersimpati dengan penyangkalan Petrus terhadap Yesus. Dia tidak bermaksud melakukannya, namun dia gagal. Saya tahu betapa lemahnya sifat manusiawi saya.

Penjelasan penyangkalan Petrus hanya bisa berasal dari Petrus sendiri, yang dengan terbuka menyingkapkan kelemahan dan kegagalannya.

Ketika Yesus dalam masalah besar, ‘... semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri’ (Ay.50).

Namun, Petrus berani dan berjuang untuk masuk ‘sampai ke dalam halaman Imam Besar’ (Ay.54), meski mengikuti dari kejauhan, menyaksikan Yesus dan jalannya pengadilan itu. Saya menduga para murid yang lainnya pasti sedang setengah perjalanan menuju Galilea.

Namun, ada firman yang selalu terbayang tentang sifat Petrus yang mementingkan diri sendiri. Selagi Yesus, teman dan gurunya, diadili, Petrus duduk dengan para penjaga sambil berdiang dekat api (Ay.54,67).

Ketika Petrus melihat apa yang terjadi pada Yesus dan apa yang akan Dia jalani, Petrus menjaga jarak dari Yesus (Ay.54a). Setelah itu, dia menyangkal Yesus. Setelah berbohong, dia mengakhirinya dengan berkata, ‘Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!’ (Ay.71b).

Saya yakin Petrus tidak bermaksud sebegitu jauhnya ketika menjaga jarak dari Yesus, tapi bagi kita semua, satu dosa bisa dengan mudah menimbulkan dosa lain, dan sebelum kita menyadarinya, kita berakhir dengan penyesalan. Ketika Petrus sadar akan tindakannya, ‘menangislah ia tersedu-sedu’ (Ay.72c).

Doa

TUHAN, terimakasih atas penguatan walau rasul besar Petrus gagal, Engkau mengampuninya, memulihkannya, dan memakainya dengan penuh kuasa. Terimakasih atas kasih karunia besar-Mu.

Perjanjian Lama

Imamat 19:1–20:27

Kudusnya hidup

19Tuhan berfirman kepada Musa: 2 “Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, kudus. 3 Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya dan memelihara hari-hari sabat-Ku; Akulah Tuhan, Allahmu. 4 Janganlah kamu berpaling kepada berhala-berhala dan janganlah kamu membuat bagimu dewa tuangan; Akulah Tuhan, Allahmu. 5 Apabila kamu mempersembahkan korban keselamatan kepada Tuhan, kamu harus mempersembahkannya sedemikian, hingga Tuhan berkenan akan kamu. 6 Dan haruslah itu dimakan pada hari mempersembahkannya atau boleh juga pada keesokan harinya, tetapi apa yang tinggal sampai hari yang ketiga haruslah dibakar habis. 7 Jikalau dimakan juga pada hari yang ketiga, maka itu menjadi sesuatu yang jijik dan Tuhan tidak berkenan akan orang itu. 8 Siapa yang memakannya, akan menanggung kesalahannya sendiri, karena ia telah melanggar kekudusan persembahan kudus yang kepada Tuhan. Nyawa orang itu haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.

9 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu. 10 Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah Tuhan, Allahmu. 11 Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya. 12 Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. 13 Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. 14 Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. 15 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran. 16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan.

17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. 18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.

19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

20 Apabila seorang laki-laki bersetubuh dengan seorang perempuan, yakni seorang budak perempuan yang ada di bawah kuasa laki-laki lain, tetapi yang tidak pernah ditebus dan tidak juga diberi surat tanda merdeka, maka perbuatan itu haruslah dihukum; tetapi janganlah keduanya dihukum mati, karena perempuan itu belum dimerdekakan. 21 Laki-laki itu harus membawa tebusan salahnya kepada Tuhan ke pintu Kemah Pertemuan, yakni seekor domba jantan sebagai korban penebus salah. 22 Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu dengan domba jantan korban penebus salah di hadapan Tuhan, karena dosa yang telah diperbuatnya, sehingga ia beroleh pengampunan dari dosanya itu.

23 Apabila kamu sudah masuk ke negeri itu dan menanam bermacam-macam pohon buah-buahan, janganlah kamu memetik buahnya selama tiga tahun dan jangan memakannya. 24 Tetapi pada tahun yang keempat haruslah segala buahnya menjadi persembahan kudus sebagai puji-pujian bagi Tuhan. 25 Barulah pada tahun yang kelima kamu boleh memakan buahnya, supaya hasilnya ditambah bagimu; Akulah Tuhan, Allahmu.

26 Janganlah kamu makan sesuatu yang darahnya masih ada. Janganlah kamu melakukan telaah atau ramalan. 27 Janganlah kamu mencukur tepi rambut kepalamu berkeliling dan janganlah engkau merusakkan tepi janggutmu. 28 Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah Tuhan. 29 Janganlah engkau merusak kesucian anakmu perempuan dengan menjadikan dia perempuan sundal, supaya negeri itu jangan melakukan persundalan, sehingga negeri itu penuh dengan perbuatan mesum. 30 Kamu harus memelihara hari-hari sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku; Akulah Tuhan. 31 Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah Tuhan, Allahmu.

32 Engkau harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan dan engkau harus menaruh hormat kepada orang yang tua dan engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. 33 Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia. 34 Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah Tuhan, Allahmu. 35 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan, mengenai ukuran, timbangan dan sukatan. 36 Neraca yang betul, batu timbangan yang betul, efa yang betul dan hin yang betul haruslah kamu pakai; Akulah Tuhan, Allahmu yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir. 37 Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu; Akulah Tuhan.”

Kudusnya umat Tuhan

20Tuhan berfirman kepada Musa: 2 “Engkau harus berkata kepada orang Israel: Setiap orang, baik dari antara orang Israel maupun dari antara orang asing yang tinggal di tengah-tengah orang Israel, yang menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, pastilah ia dihukum mati, yakni rakyat negeri harus melontari dia dengan batu. 3 Aku sendiri akan menentang orang itu dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya, karena ia menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, dengan maksud menajiskan tempat kudus-Ku dan melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus. 4 Tetapi jikalau rakyat negeri menutup mata terhadap orang itu, ketika ia menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, dan tidak menghukum dia mati, 5 maka Aku sendiri akan menentang orang itu serta kaumnya dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya dan semua orang yang turut berzinah mengikuti dia, yakni berzinah dengan menyembah Molokh. 6 Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya. 7 Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah Tuhan, Allahmu.

8 Demikianlah kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan melakukannya; Akulah Tuhan yang menguduskan kamu. 9 Apabila ada seseorang yang mengutuki ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati; ia telah mengutuki ayahnya atau ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya sendiri. 10 Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu. 11 Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang isteri ayahnya, jadi ia melanggar hak ayahnya, pastilah keduanya dihukum mati, dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri. 12 Bila seorang laki-laki tidur dengan menantunya perempuan, pastilah keduanya dihukum mati; mereka telah melakukan suatu perbuatan keji, maka darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri. 13 Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri. 14 Bila seorang laki-laki mengambil seorang perempuan dan ibunya, itu suatu perbuatan mesum; ia dan kedua perempuan itu harus dibakar, supaya jangan ada perbuatan mesum di tengah-tengah kamu. 15 Bila seorang laki-laki berkelamin dengan seekor binatang, pastilah ia dihukum mati, dan binatang itu pun harus kamu bunuh juga. 16 Bila seorang perempuan menghampiri binatang apa pun untuk berkelamin, haruslah kaubunuh perempuan dan binatang itu; mereka pasti dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri. 17 Bila seorang laki-laki mengambil saudaranya perempuan, anak ayahnya atau anak ibunya, dan mereka bersetubuh, maka itu suatu perbuatan sumbang, dan mereka harus dilenyapkan di depan orang-orang sebangsanya; orang itu telah menyingkapkan aurat saudaranya perempuan, maka ia harus menanggung kesalahannya sendiri. 18 Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang perempuan yang bercemar kain, jadi ia menyingkapkan aurat perempuan itu dan membuka tutup lelerannya sedang perempuan itu pun membiarkan tutup leleran darahnya itu disingkapkan, keduanya harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya. 19 Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ibumu atau saudara perempuan ayahmu, karena aurat seorang kerabatnya sendirilah yang dibuka, dan mereka harus menanggung kesalahannya sendiri. 20 Bila seorang laki-laki tidur dengan isteri saudara ayahnya, jadi ia melanggar hak saudara ayahnya, mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, dan mereka akan mati dengan tidak beranak. 21 Bila seorang laki-laki mengambil isteri saudaranya, itu suatu kecemaran, karena ia melanggar hak saudaranya laki-laki, dan mereka akan tidak beranak. 22 Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu, supaya jangan kamu dimuntahkan oleh negeri ke mana Aku membawa kamu untuk diam di sana. 23 Janganlah kamu hidup menurut kebiasaan bangsa yang akan Kuhalau dari depanmu: karena semuanya itu telah dilakukan mereka, sehingga Aku muak melihat mereka. 24 Tetapi kepadamu Aku telah berfirman: Kamulah yang akan menduduki tanah mereka dan Akulah yang akan memberikannya kepadamu menjadi milikmu, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya; Akulah Tuhan, Allahmu, yang memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain. 25 Kamu harus membedakan binatang yang tidak haram dari yang haram, dan burung-burung yang haram dari yang tidak haram, supaya kamu jangan membuat dirimu jijik oleh binatang berkaki empat dan burung-burung dan oleh segala yang merayap di muka bumi, yang telah Kupisahkan supaya kamu haramkan. 26 Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, Tuhan, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.

27 Apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.”

Komentar

Hati Anda dan hukum Allah

‘Allah ingin kita hidup murni, hidup bersih yang mengalir seperti air yang murni nan bersih karena Allah sendiri adalah sumber Anda’, tulis Joyce Meyer. Bagian kitab Imamat ini disebut ‘kode kekudusan’, ‘Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus’ (19:2).

Karena sifat manusia memiliki sisi susah diatur, perlu adanya hukum. Dalam masyarakat manapun, ada hukum pidana dan perdata. Beberapa hukum ini spesifik dan mengarah pada permasalahan zaman Israel Kuno. Yang lainnya luas dan secara umum diterapkan pada banyak masyarakat.

Hukum adat kini usang. Hukum aturan makan telah digantikan oleh Yesus dan korban digenapi dalam kematian-Nya. Hukum perdata tidak seperlunya cocok bagi negara-negara lain. Beberapa hukum masih manusiawi, sedangkan yang lainnya terlalu berat. Tampaknya perlu bagi tahap-tahap awal sejarah Israel, tapi tidak semuanya permanen atau valid secara umum.

Hukum moral, seperti yang diperluas dan diperdalam oleh Yesus, dan yang digambarkan dalam surat-surat kerasulan, khususnya sejajar secara positif dengan larangan-larangan Taurat, masih digunakan sebagai wahyu kehendak Allah bagi umat-Nya.

Hukum moral dirangkum oleh Yesus sebagai hukum kasih (Lukas 10:27). Kembali ke renungan kita hari ini, ‘kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri’ (Imamat 10:18b). Hukum moral menginginkan umat Allah kudus (Ay.2b). Hukum-hukum lainnya memerintahkan bagaimana mengasihi sesama seperti diri sendiri dan bagaimana menjadi kudus.

Hukum-hukum moral yang bisa diterapkan kepada kita kini termasuk hukum untuk melindungi orang miskin (Ay.10), melawan diskriminasi rasial (misalnya Ay.33-34), tentang pencurian (Ay.11), penipuan dan perampokan (Ay.13a) dan sebagainya.

Ada prinsip-prinsip penting yang penerapannya nyata saat ini. Misalnya, ‘janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya’ (Ay.13b) adalah tantangan bagi kita untuk membayar tagihan tepat waktu. Terjadi kenaikan kecenderungan untuk menunda pembayaran tagihan hingga akhirnya perlu diingatkan. Umat Allah dipanggil untuk berbeda. Ini hanyalah satu contoh kecil dari apa yang dimaksud dengan menjadi umat kudus.

Untuk menjaga hati Anda untuk tetap murni, Anda harus berpaling dari hal-hal yang merusak hidup Anda. Di antara dosa-dosa yang tertulis di sini (Ay.3-31) ada satu tentang ‘fitnah’ (Ay.16) dan ‘dendam’ (Ay.18). Tetaplah percaya dan jangan menyimpan dendam. Menyimpan dendam ibarat mengizinkan orang menghuni kepala Anda dengan cuma-cuma.

Ada juga peringatan-peringatan tentang bahaya ‘sihir’ (Ay.26b). Jangan baca ramalan, berkonsultasi kepada dukun, peramal, ramal telapak, kartu tarot dan tiap jenis kegiatan okultisme (Ay.31). Jika Anda terlibat dengan salah satu dari ini, Anda bisa diampuni. Bertobatlah dan singkirkan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan itu, seperti kitab-kitab, jimat, DVD dan majalah-majalah (Kisah 19:19).

Aspek lain dari hukum Taurat adalah hal itu membawa dosa kepada terang dan menuntun kepada pertobatan dan kebergantungan kepada karunia Allah. Ketika saya membaca Taurat-taurat ini, saya melihat betapa kerasnya mereka untuk hidup, betapa jauhnya saya menyimpang dari standar Allah dan betapa saya sangat butuh pengampunan-Nya dan pertolongan Roh Kudus-Nya.

Doa

TUHAN, terimakasih karena Engkau telah mati untuk membebaskan kami dari Taurat. Terimakasih karena kini tidak ada hukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Penuhi aku dengan Roh Kudus-Mu saat ini dan tolong aku untuk hidup kudus.

Pippa menambahkan

Imamat 19:10

‘Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing.’

Saat saya muda, kami tinggal di samping kebun apel besar. Kami menyusurinya secara teratur. Saat panen, ada pemilihan satu apel yang terbaik dari semuanya. Setelah itu, buah yang telah jatuh atau yang belum masak pada saatnya ditumpuk ke dalam timbunan besar buah yang busuk.

Meninggalkan makanan bagi orang miskin secara ekonomi mungkin tidak masuk akal, tetapi prinsip alkitabiah menyebutkan bahwa orang miskin harus diberikan penyediaan dan makanan janganlah dibuang-buang.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Joyce Meyer, Everyday Life Bible, (New York: Faithwords, 2013), pp.189, 1593.

Aleksandr Isaevich Solzhenitsyn, The Gulag Archipelago, Part 1 & 2, (Harper Row, 1974)

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.

John Stott, Essentials, page 262 Took out the addition (see Article VII ‘Of the Old Testament’)