Hari 8

Tidak Ada Yang Mustahil Bagi Tuhan

Kebijaksanaan Amsal 1:8-19
Perjanjian Baru Matius 6:25–7:23
Perjanjian Lama Kejadian 17:1–18:33

pengantar

Apakah Anda sedang menghadapi sesuatu yang tampaknya mustahil dalam hidup Anda? Apakah ada keputusasaan yang tampaknya tidak dapat dipulihkan dalam suatu hubungan? Masalah kesehatan yang serius? Tantangan yang hampir tidak mungkin dilakukan dalam pekerjaan Anda? Adakah kebiasaan atau kecanduan yang sulit Anda tinggalkan?

Apapun masalah yang mungkin akan Anda hadapi pada tahun-tahun mendatang, tidak ada sesuatu yang mustahil bagi Tuhan.

Abraham berusia seratus tahun. Istrinya Sara berumur sembilan puluh tahun. Tuhan menjanjikan mereka seorang anak laki-laki. Mereka berkata, 'Itu tidak mungkin.' Inilah konteks pertanyaan retoris yang besar: 'Apakah terlalu sulit bagi Tuhan?' (Kejadian 18:14). Jawabannya adalah 'tidak'. Jika Sara bisa mengandung saat 'sudah sangat tua, dan ... melewati usia melahirkan anak' (Ay.11), maka tidak ada yang terlalu sulit bagi Tuhan.

Masing-masing dari tiga tantangan besar yang kita lihat dalam renungan hari ini, perlu kita ingat bahwa tidak ada yang terlalu sulit bagi Tuhan.

Kebijaksanaan

Amsal 1:8-19

Nasihat dan peringatan

8 Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu,
  dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
9 sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu,
  dan suatu kalung bagi lehermu. 10Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau,
  janganlah engkau menurut;
11 jikalau mereka berkata: ”Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah,
  biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena;
12 biarlah kita menelan mereka hidup-hidup seperti dunia orang mati,
  bulat-bulat, seperti mereka yang turun ke liang kubur;
13 kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga,
  kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan; 14 buanglah undimu ke tengah-tengah kami,
  satu pundi-pundi bagi kita sekalian.”
15 Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka,
  tahanlah kakimu dari pada jalan mereka,
16 karena kaki mereka lari menuju kejahatan
  dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah.
17 Sebab percumalah jaring dibentangkan
  di depan mata segala yang bersayap,
18 padahal mereka menghadang darahnya sendiri
  dan mengintai nyawanya sendiri.
19 Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba akan keuntungan gelap,
  yang mengambil nyawa orang yang mempunyainya.

Komentar

1. Menahan Pencobaan

Yesus tidak pernah menyuruh kita untuk menarik diri dari dunia. Tantangannya adalah berada 'di dunia' bukan 'menjadi bagian dari dunia'. Anda dipanggil untuk menahan godaan dunia di sekitar Anda.

Kitab Amsal memberi nasihat praktis dalam cara mencapai keseimbangan itu. Jangan biarkan orang lain menarik Anda ke dalam dosa: 'Jika teman yang buruk menggoda Anda, jangan ikuti mereka' (Ay.10, TB). 'Jika mereka berkata, "Ikutlah bersama kami..."' (Ay.11), jangan ikuti.

Ketika saya berlatih sebagai pengacara, saya memperhatikan berapa banyak orang yang digiring ke dalam kejahatan oleh orang lain yang berkata kepada mereka, 'Ikutlah dengan kami.'

Jangan terpikat ke dalam dosa dengan fakta bahwa semua orang tampaknya juga melakukannya - menghindari pajak atau ongkos perjalanan, mabuk atau hidup sembarangan. Jangan mengikuti arus: 'Janganlah mengikuti tingkah laku mereka' (Ay.15). Sesuatu tidak dapat diterima begitu saja hanya karena orang lain juga melakukannya. Saya tidak dapat membenarkan tindakan saya atas dasar bahwa itulah cara dunia bekerja.

Pada akhirnya, jika 'kaki Anda berlari menuju dosa' (Ay.16), atau Anda mengejar loba akan keuntungan gelap (Ay.19a), itu akan merusak hidup Anda. ‘Saat Anda mengambil semua yang dapat Anda dapatkan, inilah yang akan terjadi: semakin banyak yang Anda dapatkan, semakin berkuranglah Anda '(Ay.19)

Daya tarik dunia sangatlah kuat. Namun, tidak ada yang terlalu sulit bagi Tuhan.

Doa

Tuhan, aku berdoa agar di tahun mendatang, Engkau akan memberi aku kekuatan untuk menahan semua godaan dunia dan tidak tertarik kepada dosa.

Perjanjian Baru

Matius 6:25–7:23

Hal kekuatiran

(Luk. 12:22-31)
25 “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? 26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? 27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? 28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, 29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. 30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? 31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? 32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. 34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Hal menghakimi

(Luk. 6:37-38, 41-42)
7“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. 3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? 4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. 5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”

Hal yang kudus dan berharga

6 “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”

Hal pengabulan doa

(Luk. 11:9-13)
7 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, 10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan? 11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

Jalan yang benar

12 “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. 13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; 14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”

Hal pengajaran yang sesat

15 “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. 16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? 17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. 18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. 19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. 20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Komentar

2. Hidup dengan cara hidup Yesus

Kata-kata Yesus adalah kata-kata terbaik yang pernah diucapkan. Perkataan-Nya sangat menantang. Misalnya, Ia berkata, ‘lakukanlah apa yang yang kamu kehendaki orang juga lakukan terhadapmu’ (7:12). Aturan emas ini sangat sederhana, tetapi tampaknya hampir mustahil untuk dilakukan. ‘Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. (Ay.12, TB).

Tantangan terbesarnya adalah mempraktekkan kata-kata Yesus. Instruksi-instruksinya jelas, tetapi standarnya tampak sangat tinggi. Namun, tidak ada yang terlalu sulit bagi Tuhan.

\t*Berhenti khawatir dan mulai lakukan

Yesus memerintahkan Anda untuk tidak mengkhawatirkan kehidupan Anda atau hal-hal materi duniawi (6:25,28–31). Pikirkan ke depan, rencanakan sebelumnya, tetapi jangan khawatir. Percayalah kepada Bapa Surgawi yang akan menyediakan semuanya (Ay.26). Dia tahu setiap kebutuhan Anda (Ay.32). Iman adalah obat penawar yang diperlukan saat Anda khawatir.

Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (Ay.27). Seperti yang dikatakan Corrie ten Boom: 'Khawatir tidak akan menghilangkan kesedihan esok; tetapi itu mengosongkan kekuatan hari ini. "

Hiduplah sebaik-baiknya. Jalani harimu dengan baik. Jangan memusingkan masalah yang akan datang esok: 'setiap hari mempunyai kesusahannya sendiri’ (Ay.34b). Buatlah keputusan hari ini untuk tidak khawatir akan hari esok. Percayalah kepada Tuhan yang menyediakan kebutuhan Anda setiap hari.

  • Pilih prioritas Anda

    Yesus mengajarkan kita untuk mengubah ambisi dan prioritas kita. Carilah Tuhan atas siapa Dia dan bukan atas apa yang bisa Dia lakukan untuk Anda. Seperti kita, Tuhan tidak ingin setiap sahabat-Nya hanya tertarik pada apa yang bisa mereka dapatkan dari-Nya. Dia ingin Anda mencari 'kehadiran-Nya' bukan semata hanya 'hadiah-Nya'.

    Ambillah satu tanggung jawab baru yang seru dan menantang: ‘Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya itu, akan ditambahkan kepadamu’ (Ay.33).

\t*Jangan mudah menghakimi
Kita tidak boleh menghakimi orang lain, jangan suka mencari kesalahan orang lain atau menganggap tindakan mereka berasal dari motif yang buruk. Jika kita terlebih dahulu mengetahui apa yang telah orang-orang lalui, kesedihan dan penderitaan mereka, kita tidak akan begitu cepat untuk menghakimi. Yesus mengatakan kepada kita untuk membereskan dahulu hidup kita sendiri. Kita harus mengubah diri kita terlebih dahulu sebelum kita mencoba mengubah orang lain (7:1-5). Daripada menebar kritik keras dan penghakiman, sebarkan belas kasihan, kebaikan dan kasih.

\t*Setia dalam doa
Janganlah bertele-tele, tetapi setialah. Yesus membuat janji-janji yang indah dari doa yang dijawab (Ay.7–8). Dia menjanjikan ‘hadiah yang indah’ saat Anda mau berdoa (Ay.9–11).

\t*Pilih untuk hidup radikal

Tetaplah di jalan sempit yang mengarah kepada kehidupan (Ay.13–14). Di jalan yang sempit tidak ada ruang untuk kebanggaan, ketidakjujuran, kemarahan, kebencian, atau tidak mau mengampuni.

Kerendahan hati adalah perintah hidup hari ini. Anda harus memberi, berdoa, melatih pengendalian diri, dan mencari dahulu Kerajaan Allah. Ini adalah jalan kesucian, integritas, kejujuran, dan pengampunan. Ini adalah jalan di mana Anda diminta untuk 'melakukan kepada orang lain apa yang Anda ingin mereka lakukan kepada Anda' (Ay.12). Anda juga harus menunjukkan buah yang baik dari karakter Anda, gaya hidup, pengajaran, tindakan, dampak dan hubungan (Ay.15-23).

Doa

Tuhan, ketika aku menghadapi tantangan untuk menjalani cara hidup Yesus di tahun ini, terima kasih Tuhan, aku tahu bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Mu. Penuhilah aku hari ini dengan Roh Kudus-Mu dan bantulah aku untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan kerinduan-Mu.

Perjanjian Lama

Kejadian 17:1–18:33

Sunat sebagai tanda perjanjian Allah dengan Abraham

17Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: “Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. 2 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak.” 3 Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya: 4 “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. 5 Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. 6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. 7 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. 8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.”

9 Lagi firman Allah kepada Abraham: “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun. 10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. 12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. 13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. 14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.”

15 Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: “Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. 16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya.” 17 Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: “Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?” 18 Dan Abraham berkata kepada Allah: “Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!” 19 Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya. 20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. 21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga.” 22 Setelah selesai berfirman kepada Abraham, naiklah Allah meninggalkan Abraham.

23 Setelah itu Abraham memanggil Ismael, anaknya, dan semua orang yang lahir di rumahnya, juga semua orang yang dibelinya dengan uang, yakni setiap laki-laki dari isi rumahnya, lalu ia mengerat kulit khatan mereka pada hari itu juga, seperti yang telah difirmankan Allah kepadanya. 24 Abraham berumur sembilan puluh sembilan tahun ketika dikerat kulit khatannya. 25 Dan Ismael, anaknya, berumur tiga belas tahun ketika dikerat kulit khatannya. 26 Pada hari itu juga Abraham dan Ismael, anaknya, disunat. 27 Dan semua orang dari isi rumah Abraham, baik yang lahir di rumahnya, maupun yang dibeli dengan uang dari orang asing, disunat bersama-sama dengan dia.

Allah mengulangi menjanjikan seorang anak laki-laki kepada Abraham

18Kemudian Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. 2 Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, 3 serta berkata: “Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini. 4 Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; 5 biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab mereka: “Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu.” 6 Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” 7 Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya. 8 Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan. 9 Lalu kata mereka kepadanya: “Di manakah Sara, isterimu?” Jawabnya: “Di sana, di dalam kemah.” 10 Dan firman-Nya: “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya. 11 Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. 12 Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: “Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?” 13 Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Abraham: “Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua? 14 Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk Tuhan? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.” 15 Lalu Sara menyangkal, katanya: “Aku tidak tertawa,” sebab ia takut; tetapi Tuhan berfirman: “Tidak, memang engkau tertawa!”

Doa syafaat Abraham untuk Sodom

16 Lalu berangkatlah orang-orang itu dari situ dan memandang ke arah Sodom; dan Abraham berjalan bersama-sama dengan mereka untuk mengantarkan mereka. 17 Berpikirlah Tuhan: “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? 18 Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? 19 Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.” 20 Sesudah itu berfirmanlah Tuhan: “Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya. 21 Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.”

22 Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Tuhan. 23 Abraham datang mendekat dan berkata: “Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? 24 Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? 25 Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” 26 Tuhan berfirman: “Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka.” 27 Abraham menyahut: “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu. 28 Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?” Firman-Nya: “Aku tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana.” 29 Lagi Abraham melanjutkan perkataannya kepada-Nya: “Sekiranya empat puluh didapati di sana?” Firman-Nya: “Aku tidak akan berbuat demikian karena yang empat puluh itu.” 30 Katanya: “Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana?” Firman-Nya: “Aku tidak akan berbuat demikian, jika Kudapati tiga puluh di sana.” 31 Katanya: “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?” Firman-Nya: “Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua puluh itu.” 32 Katanya: “Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?” Firman-Nya: “Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu.” 33 Lalu pergilah Tuhan, setelah Ia selesai berfirman kepada Abraham; dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.v

Komentar

3. Percaya selalu kepada Tuhan di tengah kesulitan hidup

Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dan menetapkan di hadapannya tantangan besar: 'Akulah Allah Yang Mahakuasa; hiduplah di hadapan-Ku dengan setia dan tidak bercela '(17:1). Kemudian, Ia membuat janji yang luar biasa: ‘Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat keturunanmu menjadi sangat banyak’ (Ay.2). Tidak heran Abraham lalu bersujud (Ay.3).

Tuhan membuat perjanjian dengan Abraham. Dia menjanjikannya tanah Kanaan, dan juga bahwa banyak keturunan dan bangsa akan datang darinya (Ay.4-8). Janji ini disorot oleh Allah dalam perubahan nama Abram menjadi Abraham, sebagaimana Abraham memiliki arti 'bapa banyak bangsa' (Ay.5). Allah juga mengubah nama Sarai menjadi Sara - yang akan menjadi 'ibu dari bangsa-bangsa' (Ay.16). Tanda perjanjian itu adalah sunat (Ay.9 dan seterusnya).

Tuhan tidak hanya mengatakan sekali kepada Abraham bahwa Ia akan memiliki seorang anak. Dia mengatakannya berkali-kali (15:4; 17:16; 18:10). Anda juga dapat berharap agar Tuhan berbicara kepada Anda perihal hal-hal besar dalam hidup Anda dan mendoakannya secara berulang kali.

Hubungan Abraham dengan Tuhan itu sangat intim. Tuhan terlibat dalam percakapan dengan Abraham. Abraham memohon kepadanya perihal Ismael. Jawaban Tuhan adalah 'Ya, tetapi...' (17:19). Dia mengatakan bahwa Ia tidak hanya akan menjawab doa Abraham untuk Ismael, Dia juga akan melakukan lebih dari yang pernah Abraham minta atau bahkan bayangkan (Ay.19–21).

Ketiga kalinya Tuhan membuat janji ini kepada Abraham, Dia mengutus 'tiga orang tamu’ (18:1–15). Saat kita membaca ini dalam Perjanjian Baru, kita dapat melihat gambaran Tritunggal di sini. Jelas bahwa ada tiga dari mereka (Ay.2), namun tampaknya mereka berbicara sebagai satu tubuh: ‘Kemudian Tuhan berkata…’ (Ay.13).

Memang, hal ini diilustrasikan secara jelas oleh lukisan Andrei Rublev pada tahun 1410 (lihat di bawah), yang mencerminkan persekutuan Tiga Malaikat yang mengunjungi Abraham dan melambangkan kesatuan Allah (satu Tuhan dalam tiga orang), dan persekutuan kasih hati Tuhan.

Tuhan berjanji, 'Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki’ (Ay.10). Sara tertawa. Dia berpikir, 'Setelah aku sudah layu dan tuanku sudah tua, sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?' (Ay.13). 'Sara takut, jadi ia menyangkal dan berkata, “Aku tidak tertawa”' (Ay.15). Kita semua kadangkala tergoda untuk berbohong agar terhindar dari masalah. Dengan pengecualian Yesus, Alkitab tidak pernah menyajikan para pria dan wanita Allah yang perkasa sebagai orang yang sempurna.’ Tanggapan yang dilakukan Tuhan adalah dengan mengulangi janji-Nya dan bertanya secara retoris: 'Apakah ada yang terlalu sulit bagi Tuhan?'

Doa

Tuhan, tolong saya agar di tahun ini saya dapat senantiasa percaya pada-Mu. Terima kasih Tuhan, apa pun masalah yang saya hadapi dalam hidup saya, saya tahu bahwa tidak ada yang terlalu sulit bagi-Mu.

Pippa menambahkan

Matius 6:25

‘Jangan khawatir akan hidupmu...’

Saya telah menghabiskan terlalu banyak waktu mengkhawatirkan hal-hal dalam hidup saya - keluarga, penyakit, apa yang harus dipakai ...! Saya merasa sulit untuk tidak khawatir sama sekali. Jika Anda tidak khawatir, sepertinya Anda tidak peduli.

Ada keseimbangan antara menjadi sangat prihatin, terbebani untuk berdoa, dan menjadi khawatir. Saya pikir jawabannya adalah benar-benar percaya bahwa Tuhan mendengar doa-doa kita dan Ia akan bertindak. Semoga Tuhan tidak keberatan ketika kita meminta berkali-kali!

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Untuk penjelasan lebih rinci dan penerapan 'Khotbah di Bukit' (Matius 5-7) lihat buku Nicky Gumbel The Jesus Lifestyle

Editorial notes for copyright clearance: NIV verses: 13 MSG verses: 5 Andrei Rublev, Holy Trinity Icon, licensed under a ikt.