Hari 81

Bagaimana Melawan Godaan

Kebijaksanaan Amsal 7:21–27
Perjanjian Baru Lukas 3:23–4:13
Perjanjian Lama Bilangan 11:4–13:25

pengantar

The Sirens adalah tiga wanita misterius yang, menurut Homer’s Odyssey, tinggal di sebuah pulau. Ketika kapal lewat, mereka berdiri di tebing dan bernyanyi. Lagu indah mereka akan memikat para pelaut untuk mendekat, sampai akhirnya kapal mereka tenggelam sampai dasar.

Odysseus ingin mendengar lagu para Siren, tetapi dia juga sadar bahayanya. Dia memerintahkan anak buahnya untuk mengikatnya ke tiang kapal selagi mereka mendekati pulau, lalu menyumpal telinga mereka dengan lilin. Ketika Odysseus mendengar Siren memanggil, dia minta dilepaskan ikatannya, tetapi awak kapalnya mengikatnya tambah erat. Baru dilepas ketika bahaya telah lewat.

Kisah tersebut menggambarkan mengenai pengaruh kuat yang kita rasakan saat tertarik dengan pilihan yang kita tahu salah bahkan merusak. Tidak ada seorangpun yang hidup tanpa godaan. Godaan bukanlah dosa. Yesus ‘sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa’ (Ibrani 4:15).

Kebijaksanaan

Amsal 7:21–27

21 Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan,
  dengan kelicinan bibir ia menggodanya.
22 Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia
  seperti lembu yang dibawa ke pejagalan,
   dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,
23 sampai anak panah menembus hatinya;
  seperti burung dengan cepat menuju perangkap,
   dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam.
24 Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku,
  perhatikanlah perkataan mulutku.
25 Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu,
  dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya.
26 Karena banyaklah orang yang gugur ditewaskannya,
  sangat besarlah jumlah orang yang dibunuhnya.
27 Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati,
  yang menurun ke ruangan-ruangan maut.

Komentar

Godaan untuk berzinah

Renungan ini menggambarkan kuasa dan bahaya godaan seksual.

  1. Waspada akan perkataan rayuan
    Hati-hati dengan apa yang Anda dengar dan baca: ‘dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya’ (Ay.21).

  2. Hindari perbuatan bodoh
    Pikiran dan perkataan menuntun pada perbuatan: ‘Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia... dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam’ (Ay.22-23).

  3. Mengendalikan hati yang nyasar
    Godaan sering dimulai dalam hati: ‘Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu’ (Ay.25; lihat Matius 5:28).

Perhatikan peringatan ini: ‘dengarkanlah aku, perhatikanlah perkataan mulutku. Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu, dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya’ (Amsal 7:24-25). Jalan tersebut adalah ‘jalan ke dunia orang mati, yang menurun ke ruangan-ruangan maut’ (Ay.27).

Doa

TUHAN, jangan bawa aku ke dalam pencobaan, tetapi lepaskan aku dari yang jahat. Jagai hatiku, jadikan aku berbeda dan tuntun langkahku.

Perjanjian Baru

Lukas 3:23–4:13

Silsilah Yesus

(Mat. 1:1-17)
23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli, 24 anak Matat, anak Lewi, anak Malkhi, anak Yanai, anak Yusuf, 25 anak Matica, anak Amos, anak Nahum, anak Hesli, anak Nagai, 26 anak Maat, anak Matica, anak Simei, anak Yosekh, anak Yoda, 27 anak Yohanan, anak Resa, anak Zerubabel, anak Sealtiel, anak Neri, 28 anak Malkhi, anak Adi, anak Kosam, anak Elmadam, anak Er, 29 anak Yesua, anak Eliezer, anak Yorim, anak Matat, anak Lewi, 30 anak Simeon, anak Yehuda, anak Yusuf, anak Yonam, anak Elyakim, 31 anak Melea, anak Mina, anak Matata, anak Natan, anak Daud, 32 anak Isai, anak Obed, anak Boas, anak Salmon, anak Nahason, 33 anak Aminadab, anak Admin, anak Arni, anak Hezron, anak Peres, anak Yehuda, 34 anak Yakub, anak Ishak, anak Abraham, anak Terah, anak Nahor, 35 anak Serug, anak Rehu, anak Peleg, anak Eber, anak Salmon, 36 anak Kenan, anak Arpakhsad, anak Sem, anak Nuh, anak Lamekh, 37 anak Metusalah, anak Henokh, anak Yared, anak Mahalaleel, anak Kenan, 38 anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah.

Pencobaan di padang gurun

(Mat. 4:1-11; Mrk. 1:12-13)
4Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. 2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. 3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.” 4 Jawab Yesus kepadanya: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja.”

5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. 6 Kata Iblis kepada-Nya: “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. 7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.” 8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

9 Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, 10 sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, 11 dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” 12 Yesus menjawabnya, kata-Nya: “Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”

13 Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.

Komentar

Godaan atas penguasaan diri

Allah mengizinkan pencobaan dalam hidup. Bila Anda lolos ujian ini , iman Anda dikuatkan.

Yesus tahu semua soal pencobaan. Yesus dicobai selama 40 hari (4:2). Walau iblislah yang mencobai (Ay.3), Allah mengizinkan (‘Yesus... lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun’, Ay.1).

Periode pencobaan ini mengikuti pengalaman Yesus yang penuh kuasa dari Roh Kudus saat dibaptis. Rangkaian peristiwa ini lumrah, yang mana itulah sebabnya kami memperingatkan orang-orang di Alpha bahwa pencobaan akan makin bertambah setelah akhir pekan (dimana fokusnya pada pekerjaan dan pengalaman akan Roh Kudus).

Lukas menegaskan identitas Yesus sebagai Anak Allah (3:23-38) tapi pencobaan-pencobaan yang dihadapi Yesus seringkali mirip dengan yang kita hadapi.

Semua pencobaan ini berkutat pada penguasaan diri, yaitu kendali diri atas nafsu, ambisi, dan hidup kita. Iblis ingin mengendalikan hidup Anda. Sebaliknya, Allah ingin Anda mengenal kebebasan yang berasal dari tuntunan Roh Kudus.

  1. Kepuasan instan

    Iblis menggoda nafsu Yesus (Ay.3) dan menawarkan kepuasan instan. Yesus menjawab, ‘Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja’ (Ay.4).

    Dalam jangka panjang, kepuasan instan menuntun pada kekecewaan, kehampaan dan keputusasaan. Mendengarkan Allah dan membangun hubungan dengan-Nya menuntun kepada kepuasan, sukacita dan tujuan rohani yang dalam.

  2. Ambisi egois

    Iblis menunjukkan kepada Yesus secara instan seluruh kerajaan dunia. ‘Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu... Jadi jikalau Engkau menyembah aku”’ (Ay.6-7).

    Pencobaan untuk menambah keuntungan pribadi sangatlah kuat. Kemakmuran materi bisa menuntun pada ‘kuasa’ dan ‘kemuliaan’ (Ay.6), tetapi bahayanya adalah mengamankan kekayaan menjadi ambisi dan sehingga kita menaruh iman dalam kekayaan, bukan dalam Allah.

    Yesus merespon godaan ini dengan berkata, ‘Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!’ (Ay.8). Akhirnya, hanya ada satu hal yang pasti aman yaitu hubungan Anda dengan Allah. Ini yang harus jadi ambisi utama Anda.

  3. Kuasa yang sombong

    Iblis membawa Yesus ke bubungan Bait Allah dan berkata, ‘Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah’ (Ay.9). Iblis lalu mengutip Alkitab (di luar konteks, pastinya). Yesus menjawab kitab suci dengan kitab suci, ‘Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!’ (Ay.12).

    Anda dipanggil untuk hidup taat dan melayani Allah. Yesus menampilkan beberapa mukjizat dramatis selama pelayanan-Nya. Dia mematuhi Allah dan mengikuti tuntunan Roh Kudus. Ini sangat berbeda dari mengetes Allah dan memohon-Nya untuk melindungi Anda. Daripada membuat rencana sendiri dan menyuruh Allah untuk memberkati, carilah rencana Allah dan taatilah panggilan-Nya.

    Yesus mengalahkan iblis dan godaannya dengan firman Allah. Yesus berulang-ulang berkata, ‘Ada tertulis...’ lalu mengutip kitab suci yang langsung telak menjawab dusta dan godaan iblis.

Iblis ‘mundur dari pada-Nya’. Tapi hanya untuk sementara. Dia menunggu waktu yang baik (Ay.13). Enak bila godaannya tidak kuat-kuat amat. Tapi Anda harus waspada bahwa iblis akan terus memancing Anda agar tersesat lagi.

Doa

TUHAN, aku ingin ikut tuntunan Roh Kudus-Mu. Bantu aku untuk dekat pada-Mu, mengenal firman-Mu dan melawan godaan.

Perjanjian Lama

Bilangan 11:4–13:25

Tuhan berjanji memberi daging

4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: “Siapakah yang akan memberi kita makan daging? 5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. 6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat.” 7 Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. 8 Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng. 9 Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ.

10 Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis di depan pintu kemahnya, bangkitlah murka Tuhan dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa. 11 Lalu berkatalah Musa kepada Tuhan: “Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia di mata-Mu, sehingga Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? 12 Akukah yang mengandung seluruh bangsa ini atau akukah yang melahirkannya, sehingga Engkau berkata kepadaku: Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke tanah yang Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangnya? 13 Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan. 14 Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. 15 Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja, jika aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus melihat celakaku.”

16 Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Kumpulkanlah di hadapan-Ku dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kauketahui menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya, kemudian bawalah mereka ke Kemah Pertemuan, supaya mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engkau. 17 Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana, lalu sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya. 18 Tetapi kepada bangsa itu haruslah kaukatakan: Kuduskanlah dirimu untuk besok, maka kamu akan makan daging; sebab kamu telah menangis di hadapan Tuhan dengan berkata: Siapakah yang akan memberi kami makan daging? Begitu baik keadaan kita di Mesir, bukan? – Tuhan akan memberi kamu daging untuk dimakan. 19 Bukan hanya satu hari kamu akan memakannya, bukan dua hari, bukan lima hari, bukan sepuluh hari, bukan dua puluh hari, 20 tetapi genap sebulan lamanya, sampai keluar dari dalam hidungmu dan sampai kamu muak – karena kamu telah menolak Tuhan yang ada di tengah-tengah kamu dan menangis di hadapan-Nya dengan berkata: Untuk apakah kita keluar dari Mesir?” 21 Tetapi kata Musa: “Bangsa yang ada bersama aku ini berjumlah enam ratus ribu orang berjalan kaki, namun Engkau berfirman: Daging akan Kuberikan kepada mereka, dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya! 22 Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup?” 23 Tetapi Tuhan menjawab Musa: “Masakan kuasa Tuhan akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah firman-Ku terjadi kepadamu atau tidak!” Ketujuh puluh orang tua-tua

24 Setelah Musa datang ke luar, disampaikannya firman Tuhan itu kepada bangsa itu. Ia mengumpulkan tujuh puluh orang dari para tua-tua bangsa itu dan menyuruh mereka berdiri di sekeliling kemah. 25 Lalu turunlah Tuhan dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi.

26 Masih ada dua orang tinggal di tempat perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Ketika Roh itu hinggap pada mereka – mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat, tetapi tidak turut pergi ke kemah – maka kepenuhanlah mereka seperti nabi di tempat perkemahan. 27 Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa: “Eldad dan Medad kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan.” 28 Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: “Tuanku Musa, cegahlah mereka!” 29 Tetapi Musa berkata kepadanya: “Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat Tuhan menjadi nabi, oleh karena Tuhan memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!” 30 Kemudian kembalilah Musa ke tempat perkemahan, dia dan para tua-tua Israel.

Burung puyuh

31 Lalu bertiuplah angin yang dari Tuhan asalnya; dibawanyalah burung-burung puyuh dari sebelah laut, dan dihamburkannya ke atas tempat perkemahan dan di sekelilingnya, kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke segala penjuru, dan kira-kira dua hasta tingginya dari atas muka bumi. 32 Lalu sepanjang hari dan sepanjang malam itu dan sepanjang hari esoknya bangkitlah bangsa itu mengumpulkan burung-burung puyuh itu – setiap orang sedikit-dikitnya mengumpulkan sepuluh homer –, kemudian mereka menyebarkannya lebar-lebar sekeliling tempat perkemahan. 33 Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka Tuhan terhadap bangsa itu dan Tuhan memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar. 34 Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot-Taawa, karena di sanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus. 35 Dari Kibrot-Taawa berangkatlah bangsa itu ke Hazerot dan mereka tinggal di situ.

Pemberontakan Miryam dan Harun

12Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. 2 Kata mereka: “Sungguhkah Tuhan berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?” Dan kedengaranlah hal itu kepada Tuhan. 3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. 4 Lalu berfirmanlah Tuhan dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: “Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan.” Maka keluarlah mereka bertiga. 5 Lalu turunlah Tuhan dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya. 6 Lalu berfirmanlah Ia: “Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, Tuhan menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. 7 Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. 8 Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa Tuhan. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?” 9 Sebab itu bangkitlah murka Tuhan terhadap mereka, lalu pergilah Ia. 10 Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!

11 Lalu kata Harun kepada Musa: “Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami. 12 Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya.” 13 Lalu berserulah Musa kepada Tuhan: “Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia.” 14 Kemudian berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali.” 15 Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya, dan bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali. 16 Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran.

Kedua belas pengintai

13Tuhan berfirman kepada Musa: 2 “Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel; dari setiap suku nenek moyang mereka haruslah kausuruh seorang, semuanya pemimpin-pemimpin di antara mereka.” 3 Lalu Musa menyuruh mereka dari padang gurun Paran, sesuai dengan titah Tuhan; semua orang itu adalah kepala-kepala di antara orang Israel. 4 Dan inilah nama-nama mereka: Dari suku Ruben: Syamua bin Zakur; 5 dari suku Simeon: Safat bin Hori; 6 dari suku Yehuda: Kaleb bin Yefune; 7 dari suku Isakhar: Yigal bin Yusuf; 8 dari suku Efraim: Hosea bin Nun; 9 dari suku Benyamin: Palti bin Rafu; 10 dari suku Zebulon: Gadiel bin Sodi; 11 dari suku Yusuf, yakni dari suku Manasye: Gadi bin Susi; 12 dari suku Dan: Amiel bin Gemali; 13 dari suku Asyer: Setur bin Mikhael; 14 dari suku Naftali: Nahbi bin Wofsi; 15 dari suku Gad: Guel bin Makhi. 16 Itulah nama orang-orang yang disuruh Musa untuk mengintai negeri itu; dan Musa menamai Hosea bin Nun itu Yosua.

17 Maka Musa menyuruh mereka untuk mengintai tanah Kanaan, katanya kepada mereka: “Pergilah dari sini ke Tanah Negeb dan naiklah ke pegunungan, 18 dan amat-amatilah bagaimana keadaan negeri itu, apakah bangsa yang mendiaminya kuat atau lemah, apakah mereka sedikit atau banyak; 19 dan bagaimana negeri yang didiaminya, apakah baik atau buruk, bagaimana kota-kota yang didiaminya, apakah mereka diam di tempat-tempat yang terbuka atau di tempat-tempat yang berkubu, 20 dan bagaimana tanah itu, apakah gemuk atau kurus, apakah ada di sana pohon-pohonan atau tidak. Tabahkanlah hatimu dan bawalah sedikit dari hasil negeri itu.” Waktu itu ialah musim hulu hasil anggur.

21 Mereka pergi ke sana, lalu mengintai negeri itu mulai dari padang gurun Zin sampai ke Rehob, ke jalan yang menuju ke Hamat. 22 Mereka berjalan melalui Tanah Negeb, lalu sampai ke Hebron; di sana ada Ahiman, Sesai dan Talmai, keturunan Enak. Hebron didirikan tujuh tahun lebih dahulu dari Soan di Mesir. 23 Ketika mereka sampai ke lembah Eskol, dipotong merekalah di sana suatu cabang dengan setandan buah anggurnya, lalu berdualah mereka menggandarnya; juga mereka membawa beberapa buah delima dan buah ara. 24 Tempat itu dinamai orang lembah Eskol, karena tandan buah anggur yang dipotong orang Israel di sana.

25 Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu,;

Komentar

Godaan untuk membanding-bandingkan

Seperti Yesus dicobai di ‘padang gurun’ (Lukas 4:1), umat Allah dicobai selama tahun-tahun pengembaraan. Contoh-contoh dalam renungan ini dituliskan sebagai peringatan bagi kita (lihat 1 Korintus 10:6).

  1. Tidak puas

Allah telah mencukupi mereka dengan makanan tetapi mereka ingin ‘makanan lain’ (Bilangan 11:4). Bukannya bersyukur atas penyediaan yang ajaib, mereka malah berkata, ‘Siapakah yang akan memberi kita makan daging?’ (Ay.4b). Mereka terus bersungut-sungut (Ay.10,13) dan mengeluh.

Mereka tergoda membandingkan dengan kehidupan lama mereka di Mesir dan ingin kembali ke sana. Mudah sekali jatuh ke dalam jerat ini. Selalu ada yang dikeluhkan. Namun, jika kita mau memahami, kita sesungguhnya selalu diliputi oleh kebaikan, belas kasihan, pengampunan, kasih dan anugerah Allah.

‘Cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."’ (Ibrani 13:5).

Obat ketidakpuasan adalah syukur. Tumbuhkanlah sikap syukur.

  1. Iri hati

Kita lihat contoh iri hati Miriam dan Harun yang bertanya, ‘Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?’ (12:2). Ketika Yosua jengkel dengan orang-orang yang kepenuhan roh Kudus di tempat perkemahan, Musa menanggapinya dengan bertanya, ‘Apakah engkau begitu giat mendukung diriku?’ (11:29). Terjemahan lainnya, ‘Apakah engkau iri demi diriku?’ Konteks di sini adalah kepemimpinan dan karunia rohani.

Struktur kepemimpinan Musa yaitu 3 orang di pusatnya (Harun, Miriam dan Yosua). Lalu, ada 12 pemimpin suku Israel (13:4-15), lalu 70 tua-tua (11:16 dan seterusnya). Ini ada kemiripan dengan struktur kepemimpinan Yesus, yaitu 3 orang di pusatnya (Petrus, Yohanes, Yakobus), 12 rasul, dan lalu 70 orang lain (lihat Lukas 10). Ketika Roh Kudus hinggap pada ketujuh puluh tua-tua itu, ‘kepenuhanlah mereka seperti nabi’ (Bilangan 11:25).

Seperti Musa, jauhilah godaan membanding-bandingkan dan iri ketika orang lain dipakai Allah dengan luar biasa. Musa mengakui bahwa dia perlu pertolongan. Dia menjawab, ‘Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!’ (Ay.29). Dia tidak merasa satu-satunya yang dipakai Allah. TUHAN telah berkata, ‘Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana, lalu sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya’ (Ay.17).

  1. Kesombongan

Iri hati berasal dari pembandingan diri dengan orang lain dan mengganggap diri lebih berkekurangan. Kesombongan berasal dari terlalu banyak mementingkan diri sendiri, membandingkan dengan sesama dan mengganggap diri lebih hebat.

Musa juga melawan godaan kesombongan. Kesombongan merupakan penghalang terbesar antara Allah dan manusia. Allah menyukai kerendahan hati. Seperti yang dikemukakan C.S. Lewis, ‘Kerendahan hati sejati tidak memikirkan kekurangan diri sendiri, tetapi memikirkan pengurangan kepentingan diri sendiri.’.

‘Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi’ (12:3). Mungkin, itulah kenapa Allah memakai Musa dengan begitu hebatnya.

Musa lembut hatinya (Ay.3), setia (Ay.7), dan pemaaf (Ay.13). Ini semua berasal dari hubungan yang sangat dekat antara dia dengan Allah yang mana Allah berbicara kepada-Nya berhadap-hadapan (Ay.8).

Doa

TUHAN, bantu aku untuk melawan godaan ketidakpuasan, iri hati dan kesombongan. Bantu aku agar bisa dipercaya, setia dan rendah hati.

Pippa menambahkan

Bilangan 11:4–6

Saya sedikit bersimpati dengan orang Israel zaman itu. Manna setiap hari selama 40 tahun kedengarannya agak membosankan. Kesehatan saya tidak begitu bagus sehingga saya sedikit ribet soal makanan. Saya yakin manna itu enak dan bagus untuk Anda. Saat lapar, semuanya terasa enak. Belajar berpuas diri dan bersyukur atas milik kita itu sangat penting.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.