Hari 86

Kelimpahan Berkat

Kebijaksanaan Mazmur 37:21–31
Perjanjian Baru Lukas 6:12–36
Perjanjian Lama Bilangan 21:4–22:20

pengantar

Bunda Teresa pernah diwawancarai oleh Majalah Hello! Dia ditanyai apakah hanya orang yang makmur yang memberi.

Jawabnya adalah, ‘Tidak, bahkan orang yang termiskin pun dapat memberi. Suatu hari seorang pengemis miskin datang kepada saya dan berkata, “Semua orang memberi pada Anda dan saya ingin memberi Anda 20 paisa”, - sekitar 2 sen Inggris. Saya berpikir, apa yang harus saya lakukan? Jika saya ambil, dia tak akan bisa makan. Tetapi jika tidak, dia akan merasa tersakiti. Jadi saya ambil, dan dia begitu bahagia karena dia telah memberi kepada Bunda Teresa dari Calcutta untuk menolong orang miskin. Memberi membersihkan hati dan membantu Anda lebih dekat pada Allah. Anda akan dapat lebih sebagai gantinya.’

Kemurahan hati tidak hanya sifat yang baik. Itu adalah inti dari kebenaran iman. C.S. Lewis mendefinisikan Kristianitas sebagai ‘memberi’. Allah telah mencurahkan kemurahan hati-Nya pada Anda dalam Yesus (Yoh 3:16), dan Anda terpanggil untuk merespon dalam iman dan kemurahan hati pada sesama. Tiap bacaan hari ini berbicara tentang berkat dan kutuk. Kunci akan kepenuhan berkat adalah kemurahan hati.

Kebijaksanaan

Mazmur 37:21–31

21 Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali,
  tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah.
22 Sesungguhnya, orang-orang yang diberkati-Nya akan mewarisi negeri,
  tetapi orang-orang yang dikutuki-Nya akan dilenyapkan.
23 Tuhan menetapkan langkah-langkah orang
  yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
24 apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak,
  sebab Tuhan menopang tangannya.
25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua,
  tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan,
   atau anak cucunya meminta-minta roti;
26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman,
  dan anak cucunya menjadi berkat.

27 Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik,
  maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya;
28 sebab Tuhan mencintai hukum,
  dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya.
   Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara,
  tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
29 Orang-orang benar akan mewarisi negeri
  dan tinggal di sana senantiasa.

30 Mulut orang benar mengucapkan hikmat,
  dan lidahnya mengatakan hukum;
31 Taurat Allahnya ada di dalam hatinya,
  langkah-langkahnya tidak goyah.

Komentar

Selalu bermurah hati

Dalam hidup ini ada pemberi dan penerima. Daud berkata bahwa ini adalah kunci membedakan mana orang yang baik dan orang yang fasik. ‘Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah. Sesungguhnya orang-orang yang diberkati-Nya akan mewarisi negeri...’ (Ay.21-22a).

Kemurahan hati bukanlah tindakan berkala; itu adalah cara hidup. ‘Tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman’ (Ay. 26). Tuhan berkenan pada orang yang hidup seperti ini (Ay.23). Anda mungkin terkena masalah dan tersandung tetapi tak sampai tergeletak (Ay.24). Allah berjanji memberkati Anda dan anak-anak Anda (Ay.25-26).

Zaman sekarang, kita sering melihat anak-anak ‘meminta-minta roti’ (Ay.25). Gambaran besar mazmur ini adalah pandangan seluruh umat Allah yang dikuatkan oleh praktik kemurahan hati yang saling menguntungkan: memberi dan menerima.

Kini, kita sadar akan besarnya kebutuhan. Kehendak Allah bagi seluruh umat-Nya adalah untuk menopang satu sama lain dengan memberi dengan murah hati (Ay.21). Ambil setiap kesempatan untuk memberi dengan murah hati dan Anda akan mengalami kepenuhan berkat Allah.

Doa

Tuhan, terimakasih atas janji-Mu untuk mereka yang memberi dengan murah hati. Bantu aku agar tidak pernah berpuas diri dengan level memberiku ini melainkan untuk selalu menjadi lebih murah hati.

Perjanjian Baru

Lukas 6:12–36

Yesus memanggil kedua belas rasul

(Mat. 10:1-4; Mrk. 3:13-19)
12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. 13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: 14 Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, 15 Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, 16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang

(Mat. 4:23-25)
17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. 18 Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. 19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

Ucapan bahagia dan peringatan

(Mat. 5:1-12)
20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata:

“Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.

21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.

22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.

23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.

24 Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.

25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.

26 Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”

Kasihilah musuhmu

(Mat. 5:38-48)
27 “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; 28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. 29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. 30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. 31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. 32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. 33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. 34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. 35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. 36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.”

Komentar

Bermurah hati kepada setiap orang

Yesus mengisi malam dengan berdoa pada Allah. Dia dipenuhi dengan hikmat ketika memilih murid-murid-Nya. Dia juga dipenuhi dengan kuasa penyembuhan (Ay.19).

Yesus membandingkan mereka yang menimbun harta bagi diri sendiri (pengambil) dengan mereka yang bermurah dalam Roh (pemberi).

Ada kekosongan dalam cara hidup mereka, terlebih dalam hal menjadi ‘kaya’, ‘makmur’, dengan tawa dan memperoleh reputasi baik (Ay.24-26). Hal ini menjadikan orang merasa tidak puas dan ‘lapar’ (Ay.25).

Jalan berkat benar-benar berbeda. Itulah cara kemurahan hati. Itu mungin melibatkan kemiskinan, kelaparan, kesedihan, dibenci, diasingkan, dihina, dan ditolak (Ay.20-22). Tetapi itulah jalan kepuasan (‘...kamu akan dipuaskan’, Ay.21) dan bersukacita (‘...kamu akan tertawa’, Ay.21).

Yesus memanggil kita untuk menjadi pemurah kepada musuh-musuh kita: ‘Kasihilah musuh-musuhmu... barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu... Tak ada lagi perkara memberi ini untuk menerima itu (Ay.27-29).

Yesus memanggil kita untuk meniru kemurahan hati Allah. Dia menyuruh kita untuk menolong dan memberi tanpa mengharapkan imbalan. Dengan hidup dengan cara seperti itu, upah kita besar dan disebut anak-anak Allah, karena Allah juga baik kepada orang-orang jahat. Kita diharapkan untuk berlaku murah hati, sama seperti Bapa yang juga murah hati. (Ay.35-36).

Kemurahan hati kepada musuh tidak hanya mengampuni, tetapi juga memberkati mereka. Jangan berkata jahat pada mereka meski Anda berpikir kalau mereka pantas mendapatkannya. Doakan, berkati, dan bicaralah yang baik kepada mereka. Nelson Mandela mengemukakan, ‘Kebencian itu seperti minum racun dan berharap itu akan membunuh musuh-musuhmu.’ Justru, seperti Allah, bermurah hatilah pada semua orang (Ay.36).

Doa

Bapa, bantu aku untuk mengasihi musuhku, berbuat baik pada orang yang membenciku, memberkati mereka yang mengutukku dan berdoa bagi mereka yang berbuat buruk padaku. Bantu aku untuk menjadi penuh belas kasihan, seperti Engkau juga penuh belas kasihan.

Perjanjian Lama

Bilangan 21:4–22:20

Ular tembaga

4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. 5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.” 6 Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. 7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. 8 Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” 9 Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Perjalanan ke daerah Moab

10 Kemudian berangkatlah orang Israel, lalu berkemah di Obot. 11 Berangkatlah mereka dari Obot, lalu berkemah dekat reruntuhan di Abarim, di padang gurun yang di sebelah timur Moab. 12 Dari situ berangkatlah mereka, lalu berkemah di lembah Zered. 13 Dari situ berangkatlah mereka, lalu berkemah di seberang sungai Arnon yang di padang gurun dan yang keluar dari daerah orang Amori, sebab sungai Arnon ialah batas Moab, di antara orang Moab dan orang Amori. 14 Itulah sebabnya dikatakan dalam kitab peperangan Tuhan: “Waheb di Sufa dan lembah-lembah ke sungai Arnon, 15 dan lereng lembah-lembah; lereng itu terbentang ke tempat di mana terletak kota Ar, dan bersandar pada batas daerah Moab.” 16 Dari sana mereka ke Beer. Inilah sumur di mana Tuhan berfirman kepada Musa: “Kumpulkanlah bangsa itu, maka Aku akan memberikan air kepada mereka.” 17 Pada waktu itu orang Israel menyanyikan nyanyian ini:

“Berbual-buallah, hai sumur! Mari kita bernyanyi-nyanyi berbalas-balasan karena sumur yang digali oleh raja-raja,

18 yang dikorek oleh kaum bangsawan di antara bangsa itu dengan tongkat-tongkat kerajaan, dengan tongkat-tongkat mereka.”

Dan dari padang gurun mereka ke Matana; 19 dari Matana ke Nahaliel; dari Nahaliel ke Bamot; 20 dari Bamot ke lembah yang di daerah Moab, dekat puncak gunung Pisga yang menghadap Padang Belantara.

Peperangan melawan Sihon, raja Hesybon

21 Kemudian orang Israel mengirim utusan kepada Sihon, raja orang Amori, dengan pesan: 22 “Izinkanlah kami melalui negerimu; kami tidak akan menyimpang masuk ke ladang-ladang dan kebun-kebun anggurmu, kami tidak akan minum air sumurmu, di jalan besar saja kami akan berjalan, sampai kami melalui batas daerahmu.” 23 Tetapi Sihon tidak mengizinkan orang Israel berjalan melalui daerahnya, bahkan ia mengumpulkan seluruh laskarnya, lalu keluar ke padang gurun menghadapi orang Israel, dan sesampainya di Yahas berperanglah ia melawan orang Israel. 24 Tetapi orang Israel mengalahkan dia dengan mata pedang dan menduduki negerinya dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok, sampai kepada bani Amon, sebab batas daerah bani Amon itu kuat. 25 Dan orang Israel merebut segala kota itu, lalu menetaplah mereka di segala kota orang Amori, di Hesybon dan segala anak kotanya. 26 Sebab Hesybon ialah kota kediaman Sihon, raja orang Amori; raja ini tadinya berperang melawan raja Moab yang lalu, dan merebut dari tangannya seluruh negerinya sampai ke sungai Arnon. 27 Itulah sebabnya penyair-penyair berkata:

“Datanglah ke Hesybon, baiklah dibangun
dan baiklah diperkuat kota kediaman Sihon itu!
28 Sebab api keluar dari Hesybon,
nyala dari kota kediaman Sihon,
yang memakan habis Ar-Moab,
yang berkuasa atas bukit-bukit di sepanjang sungai Arnon.
29 Celakalah engkau, ya Moab;
binasa engkau, ya bangsa Kamos!
Ia membuat anak-anaknya lelaki menjadi orang-orang pelarian,
dan anak-anaknya perempuan menjadi tawanan
kepada Sihon, raja orang Amori.

30 Kita telah menembaki mereka, Hesybon binasa sampai ke Dibon, dan kita menanduskannya sampai ke Nofah, yang terbentang sampai ke Medeba.”

Peperangan melawan Og, raja Basan

31 Demikianlah orang Israel diam di negeri orang Amori. 32 Setelah Musa menyuruh orang mengintai kota Yaezer, mereka merebut segala anak kota Yaezer dan menghalau orang-orang Amori yang ada di situ. 33 Kemudian berpalinglah mereka dan maju ke arah Basan. Lalu Og, raja Basan, beserta segala rakyatnya maju ke Edrei menjumpai mereka untuk berperang. 34 Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa: “Janganlah takut kepadanya, sebab Aku menyerahkan dia dengan seluruh rakyatnya dan negerinya ke dalam tanganmu, dan haruslah kaulakukan kepadanya seperti yang kaulakukan kepada Sihon, raja orang Amori, yang diam di Hesybon.” 35 Maka mereka mengalahkan dia dan anak-anaknya dan seluruh rakyatnya, sehingga seorang pun dari mereka tidak ada yang dibiarkan terlepas; lalu mereka menduduki negerinya.

22Kemudian berangkatlah orang Israel, dan berkemah di dataran Moab, di daerah seberang sungai Yordan dekat Yerikho.

Balak memanggil Bileam

2 Balak bin Zipor melihat segala yang dilakukan Israel kepada orang Amori. 3 Maka sangat gentarlah orang Moab terhadap bangsa itu, karena jumlahnya banyak, lalu muak dan takutlah orang Moab karena orang Israel. 4 Lalu berkatalah orang Moab kepada para tua-tua Midian: “Tentu saja laskar besar itu akan membabat habis segala sesuatu yang di sekeliling kita, seperti lembu membabat habis tumbuh-tumbuhan hijau di padang.” Adapun pada waktu itu Balak bin Zipor menjadi raja Moab. 5 Raja ini mengirim utusan kepada Bileam bin Beor, ke Petor yang di tepi sungai Efrat, ke negeri teman-teman sebangsanya, untuk memanggil dia, dengan pesan: “Ketahuilah, ada suatu bangsa keluar dari Mesir; sungguh, sampai tertutup permukaan bumi olehnya, dan mereka sedang berkemah di depanku. 6 Karena itu, datanglah dan kutuk bangsa itu bagiku, sebab mereka lebih kuat dari padaku; mungkin aku sanggup mengalahkannya dan menghalaunya dari negeri ini, sebab aku tahu: siapa yang kauberkati, dia beroleh berkat, dan siapa yang kaukutuk, dia kena kutuk.”

7 Lalu berangkatlah para tua-tua Moab dan para tua-tua Midian dengan membawa di tangannya upah penenung; setelah mereka sampai kepada Bileam, disampaikanlah kepadanya pesan Balak. 8 Lalu berkatalah Bileam kepada mereka: “Bermalamlah di sini pada malam ini, maka aku akan memberi jawab kepadamu, sesuai dengan apa yang akan difirmankan Tuhan kepadaku.” Maka tinggallah pemuka-pemuka Moab itu pada Bileam. 9 Kemudian datanglah Allah kepada Bileam serta berfirman: “Siapakah orang-orang yang bersama-sama dengan engkau itu?” 10 Dan berkatalah Bileam kepada Allah: “Balak bin Zipor, raja Moab, mengutus orang kepadaku dengan pesan: 11 Ketahuilah, ada bangsa yang keluar dari Mesir, dan permukaan bumi tertutup olehnya; karena itu, datanglah, serapahlah mereka bagiku, mungkin aku akan sanggup berperang melawan mereka dan menghalau mereka.” 12 Lalu berfirmanlah Allah kepada Bileam: “Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati.”

13 Bangunlah Bileam pada waktu pagi, lalu berkata kepada pemuka-pemuka Balak: “Pulanglah ke negerimu, sebab Tuhan tidak mengizinkan aku pergi bersama-sama dengan kamu.” 14 Lalu berangkatlah pemuka-pemuka Moab itu dan setelah mereka sampai kepada Balak, berkatalah mereka: “Bileam menolak datang bersama-sama dengan kami.” 15 Tetapi Balak mengutus pula pemuka-pemuka lebih banyak dan lebih terhormat dari yang pertama. 16 Setelah mereka sampai kepada Bileam, berkatalah mereka kepadanya: “Beginilah kata Balak bin Zipor: Janganlah biarkan dirimu terhalang-halang untuk datang kepadaku, 17 sebab aku akan memberi upahmu sangat banyak, dan apa pun yang kauminta dari padaku, aku akan mengabulkannya. Datanglah, dan serapahlah bangsa itu bagiku.” 18 Tetapi Bileam menjawab kepada pegawai-pegawai Balak: “Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup berbuat sesuatu, yang kecil atau yang besar, yang melanggar titah Tuhan, Allahku. 19 Oleh sebab itu, baiklah kamu pun tinggal di sini pada malam ini, supaya aku tahu, apakah pula yang akan difirmankan Tuhan kepadaku.” 20 Datanglah Allah kepada Bileam pada waktu malam serta berfirman kepadanya: “Jikalau orang-orang itu memang sudah datang untuk memanggil engkau, bangunlah, pergilah bersama-sama dengan mereka, tetapi hanya apa yang akan Kufirmankan kepadamu harus kaulakukan.”

Komentar

Murah hati seperti Allah

Dalam bacaan ini, kita dapat melihat topik berkat dan kutuk (22:6), dan perbedaan antara ‘mengambil’ dan ‘memberi’. Kita melihat langgengnya kemurahan Allah pada umat-Nya. Hidup mereka tidaklah mudah. Jika Anda telah menjadi Kristen sejak lama, Anda pasti mungkin pernah mengalami saat-saat seperti ini. Mereka melalui ‘padang pasir’, ‘lembah’ dan ‘gurun’ (21:18-20). Ini bisa dilihat sebagai gambaran cobaan hidup; tanah kering, direndahkan, dan tampak tak berbuah.

Namun Allah memberi air (Ay.16). Yesus berkata, ‘Barangsiapa minum air ini yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya, air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal’ (Yoh 4:13-14).

Sebaliknya, Sihon bukan seorang pemberi. Dia jahat. Dia tidak akan membiarkan Israel melewati wilayahnya (Bilangan 21:23).

Bileam juga seorang pengambil. Dia mengejar upah penenung (22:7). Dia dikecam dalam Perjanjian Baru karena dia mencintai upah kejahatan (2 Petrus 2:15). Kesalahan Bileam karena mengejar untung (Yudas 1:11).

Bangsa Israel sendiri bersungut-sungut melawan Allah dan Musa (Bilangan 21:4-5). Dengan semua perbuatan Allah pada mereka, mereka tidak puas dan memberontak melawan Dia. Pemberontakan mereka tidak dibiarkan begitu saja, yang akhirnya Allah menghakimi orang-orang tersebut (Ay.6). Rencana Allah untuk menebus dan memberkati umat-Nya, memulihkan hubungan mereka dengan-Nya.

Mereka akhirnya mengaku dosa dan Tuhan berkata kepada Musa untuk membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang sehingga setiap orang yang terpagut ular, jika mereka memandang kepada ular tembaga itu, akan tetap hidup. (Ay.8-9).

Mengenai peristiwa di padang gurun, Yesus berkata bahwa sama seperti Musa telah mengangkat ular itu di padang gurun, begitulah juga Anak Manusia harus ditinggikan sehingga semua orang yang percaya memiliki hidup kekal dalam-Nya (Yoh 3:14-15). Yesus merujuk pada kematian-Nya di kayu salib (12:32-33).

Allah dalam kebaikan-Nya memperisapkan korban agar kita semua tahu tentang arti pengampunan dosa. Ular tembaga yang ditinggikan pada zaman Musa memberi hidup kepada mereka yang memandang kemudian percaya pada-Nya. Yesus yang disalibkan dan juga ditinggikan membawa kehidupan kekal bagi mereka yang percaya pada-Nya. Sejatinya, Anda tidak layak mendapatkan pengampunan. Namun, kehidupa kekal adalah suatu pemberian yang cuma-cuma, dan Anda masih harus memilih apakah Anda bersedia menerimanya. Percaya adalah suatu perbuatan berdasarkan kemauan untuk menerima karunia yang cuma-cuma dari Allah (Yoh 3:15).

Charles Haddon Spurgeon adalah salah satu pembicara paling berpengaruh di abad 19. Dia menceritakan proses perubahan dirinya saat dia remaja ketika ia mendengar seorang pembicara berkata, ‘Pandanglah Yesus Kristus. Pandang! Anda tak perlu berbuat apa-apa kecuali menatap Dia dan hidup di dalam-Nya.’

Inilah kemurahan hati Allah. Panggilan kepada Anda untuk menjadi murah hati berasal dari kemurahan hati Allah pada Anda. Seperti yang Rasul Paulus tulis untuk selalu bersyukur pada Allah atas karunia-Nya yang tak terkatakan (2 Korintus 9:15).

Doa

Allah, terimakasih atas kemurahan hati-Mu padaku karena menyediakan jalan kembali pada-Mu. Bantu aku untuk memandang-Mu setiap hari demi pengampunan-Mu. Bantu aku untuk minum air hidup-Mu yang menopangku. Terimakasih, Tuhan, atas karunia-Mu yang tak terkatakan.

Pippa menambahkan

Bilangan 21:4–22:20

Hidup bagi umat Allah tampak tidak mudah. Tampaknya, hidup umat Allah tidak terdapat kesenangan di dalamnya. Kesulitan ada di mana-mana, kelaparan, kehausan, tetangga yang agresif, dan kini ular! Allah tampaknya mengambil kesulitan itu, tetapi Dia sebenarnya menolong kita melalui kesukaran.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

‘Interview with Mother Teresa’, Hello, Issue 324, 1 October 1994

Lewis A. Drummond, Spurgeon: Prince of Preachers, Kregal Publications, 1992, p.23

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.