Hari 96

Sesuatu yang Diperlukan

Kebijaksanaan Mazmur 41:7–13
Perjanjian Baru Lukas 10:25–11:4
Perjanjian Lama Ulangan 2:24–4:14

pengantar

Saya pertama kali mengalami perjumpaan dengan Yesus secara pribadi pada tahun 1974. Segera setelah itu, saya mendengar sebuah ceramah dan bertahun-tahun kemudian, saya masih mengingatnya. Ceramah itu diberikan oleh seorang pria berusia delapan puluh tahun. Judulnya adalah, 'Lima "Satu Hal"'. Ceramahnya menyoroti lima kejadian penting dari ekspresi 'satu hal' dalam Alkitab (Mazmur 27:4; Markus 10:21; Lukas 10:42; Yohanes 9:25; Filipi 3:13). Masing-masing berbicara tentang prioritas kita. Salah satu dari lima kejadian itu ada dalam bacaan Perjanjian Baru untuk hari ini (Lukas 10:42).

Saya memiliki empati yang besar dengan Marta. Yesus berkata kepadanya, 'engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara' (Ay.41). Ada banyak hal dalam kehidupan, tetapi Yesus berkata, 'hanya satu saja yang perlu' (Ay.42). Dalam hal ini, Marialah memiliki prioritas dengan benar.

Kebijaksanaan

Mazmur 41:7–13

7 Orang yang datang menjenguk, berkata dusta;
  hatinya penuh kejahatan,
  lalu ia keluar menceritakannya di jalan.
8 Semua orang yang benci kepadaku berbisik-bisik bersama-sama tentang aku,
  mereka merancangkan yang jahat terhadap aku:
9 “Penyakit jahanam telah menimpa dia,
  sekali ia berbaring, takkan bangun-bangun lagi.”
10 Bahkan sahabat karibku yang kupercayai,
  yang makan rotiku,
  telah mengangkat tumitnya terhadap aku.

11 Tetapi Engkau, ya Tuhan, kasihanilah aku dan tegakkanlah aku,
  maka aku hendak mengadakan pembalasan terhadap mereka.
12 Dengan demikian aku tahu, bahwa Engkau berkenan kepadaku,
  apabila musuhku tidak bersorak-sorai karena aku.
13 Tetapi aku, Engkau menopang aku karena ketulusanku,
  Engkau membuat aku tegak di hadapan-Mu untuk selama-lamanya.

Komentar

Prioritas akan Kehadiran-Nya

Anda dapat mengetahui kehadiran Tuhan dan perkenanan-Nya di tengah-tengah semua tantangan kehidupan.

Daud memiliki kekhawatiran dan distraksinya. Dia memiliki musuh-musuhnya, seperti Yesus, dia berkata, 'Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku.' (Ay.9; lihat juga Yohanes 13:18).

Jadilah percaya diri, seperti Daud, dalam kemenangan akhir kebaikan atas kejahatan (Mazmur 41:11b). Ketahuilah bahwa Allah berkenan kepada Anda (Ay.11a). Keinginan Daud yang luar biasa adalah bahwa Allah akan menempatkannya di hadapan-Nya (Ay.12). Jadikan ini prioritas tertinggi Anda. Ini adalah tujuan Anda diciptakan. Kehadiran Tuhan memenuhi kebutuhan Anda bahkan yang terdalam sekalipun.

Doa

Bapa, tolong aku hari ini untuk menikmati kesenangan dan kehadiran-Mu di tengah-tengah semua tantangan dan kesulitan hidup.

Perjanjian Baru

Lukas 10:25–11:4

Orang Samaria yang murah hati

25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 26 Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” 27 Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” 28 Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.” 29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?” 30 Jawab Yesus: “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. 31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. 32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. 33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. 34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. 35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. 36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” 37 Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”

Maria dan Marta

38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” 41 Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”

Hal berdoa

(Mat. 6:9-13, 7:7-11)
11Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.” 2 Jawab Yesus kepada mereka:

“Apabila kamu berdoa, katakanlah:
Bapa, dikuduskanlah nama-Mu;
datanglah Kerajaan-Mu.
3 Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya
4 dan ampunilah kami akan dosa kami,
sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”

Komentar

Prioritas akan Yesus

Apakah prioritas Anda? Apakah Anda ingin memiliki waktu dengan Yesus dan hanya menyertakan waktu dengan-Nya ke dalam jadwal Anda yang padat? Atau apakah Anda memprioritaskan hubungan Anda dengan Dia, menjadikan-Nya sebagai prioritas nomor satu Anda?

Seorang ahli Taurat terpelajar bertanya kepada Yesus, seorang awam, dia menanyakan tentang jalan menuju kehidupan kekal.

Yesus memberikan kita cara untuk menanggapi - dan yang kita coba ikuti dalam diskusi kelompok kecil di Alpha. Sebenarnya, Yesus mengajukan pertanyaan, 'Bagaimana menurutmu?' (10:26,36).

Ahli Taurat itu memberikan jawaban yang benar: ‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri’ (Ay.27). Mengasihi Tuhan harus menjadi prioritas tertinggi Anda. Prioritas Anda berikutnya adalah mengasihi sesama Anda seperti diri sendiri.

Yesus kemudian mengajukan pertanyaan lain yang menunjukkan bahwa ahli Taurat itu mencari celah (Ay.29). Dia ingin membuat 'sesama' mengikuti sebuah kewajiban terbatas - keluarga, teman, kerabat, anggota dari orang yang sama dan komunitas rohani.

Yesus menanggapi hal tersebut dengan menceritakan tentang ketidakadilan. Seorang pria bepergian di jalan yang terkenal berbahaya, tujuh belas mil panjangnya dengan 3.000 kaki menurun dari Yerusalem ke Yerikho. Dia membawa barang-barang berharga. Ia menjadi korban ketidakadilan. Dia dirampok, ditelanjangi, dipukuli, dan dibiarkan mati (Ay.30).

Para pemimpin agama datang. Pertama, imam (yang mungkin baru saja menjalankan ibadah di bait suci di Yerusalem) dan kemudian orang Lewi (petugas yang bertanggung jawab atas liturgi dan puji-pujian). Keduanya 'melihat' korban (Ay.31-32), tetapi keduanya tidak berhenti. Setidaknya, ada tiga kemungkinan alasan mengapa mereka, dan kita tidak mau ikut campur:

  1. Kita terlalu sibuk
    Mungkin mereka sedang terburu-buru. Mereka tidak ingin terlibat dalam kegiatan yang memakan waktu.

  2. Kita tidak ingin mencemari diri kita sendiri
    Menyentuh mayat akan membuat mereka najis selama tujuh hari (Bilangan 19:11). Mereka tidak akan dapat memasuki bait suci selama periode ini (Imamat 21: 1). Mereka mungkin kehilangan giliran tugas di bait suci.

  3. Kita tidak ingin mengambil risiko
    Jelas ada perampok di sekitar sini. Ini bisa menjadi umpan untuk kemungkinan terjadinya penyergapan.

Mereka yang mendengarkan Yesus pasti terkejut dengan pahlawan yang diceritakan pada akhir cerita. Yesus memilih orang yang paling tidak mereka sukai. Orang Samaria adalah ras yang dibenci oleh orang Yahudi secara sosial, politik, dan agama. Ini adalah kisah tentang seseorang dari ras dan agama yang berbeda tetapi memiliki belas kasihan (Lukas 10:33). Orang Samaria ini memberikan bantuan nyata. Pastinya, hal tersebut menghabiskan waktu, tenaga, dan uang (Ay.34–35).

Kisah yang diceritakan Yesus menunjukkan bahwa ahli Taurat mengajukan pertanyaan yang salah (Ay.29). Pertanyaan yang tepat bukanlah, 'Siapakah sesama saya?' Tetapi, 'Kepada siapakah saya dapat menjadi sesama?' Yesus mengajarkan sifat kasih yang mutlak dan tidak terbatas. Yesus datang untuk menghancurkan seluruh ’tembok’. Seluruh umat manusia adalah sesama kita.

Ratu Elizabeth II mengatakan dalam salah satu pesan Hari Natalnya: 'Bagi saya, sebagai seorang Kristen, ketika Yesus menjawab pertanyaan, "Siapakah sesamaku?" Implikasi yang digambarkan oleh Yesus sangat jelas. Setiap orang adalah sesama kita, tidak peduli apa ras, keyakinan, atau warna kulitnya.'

'Ia melewatinya dari seberang jalan.' (Ay.31b) adalah suatu ungkapan yang menggugah. Ada banyak orang yang terluka di sekitar kita. Ketika Anda melihatnya, janganlah seperti imam dan orang Lewi dalam perumpamaan Yesus yang lewat di seberang lain. Orang Samaria 'mengasihani' (Ay.33b), dia merawatnya (Ay.34b), dan dia memberikan uangnya (Ay.35). Yesus berkata di akhir cerita ini, ‘Pergilah, dan perbuatlah demikian!’ (Ay.37b).

Mendekatlah kepada orang yang membutuhkan - terlibatlah dan bantulah mereka. Anda akan menjadi seperti Tuhan ketika Anda membantu sesama yang terluka, mengangkat yang jatuh, dan memulihkan yang hancur. Cobalah menjadikan hal ini sebagai prioritas utama dalam hidup Anda. Namun, cerita selanjutnya menunjukkan bahwa kemampuan Anda untuk dapat melakukan ini berasal dari hal yang Anda lebih prioritaskan.

Maria memilih prioritasnya dengan benar. Dia 'Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,' (Ay.39). Dia menyadari bahwa, meskipun ada banyak gangguan dan kekhawatiran, tidak ada yang lebih penting dari sekadar duduk di kaki Yesus dan mendengarkan-Nya. Ini harus menjadi prioritas nomor satu Anda.

Marta terlalu sibuk untuk meluangkan waktu dan menikmati persahabatannya dengan Yesus ketika Dia datang ke rumahnya. Tidak menghabiskan waktu bersama Yesus adalah kesalahan terbesar yang Anda buat dalam kehidupan rohani Anda. Tak seorang pun di ranjang kematian pernah berkata, ’Saya berharap saya telah menghabiskan lebih banyak waktu di kantor.’ Banyak penyesalan tidak menghabiskan lebih banyak waktu untuk hal yang paling penting dalam hubungan mereka.

Mungkin bukan sebuah kebetulan kisah berikutnya yang diceritakan oleh Lukas adalah tentang Yesus mengajar murid-murid-Nya bagaimana caranya berdoa. Kita melihat Yesus sendiri memperagakan pentingnya menghabiskan waktu bersama Allah dalam doa, dan hasrat yang timbul pada diri murid-murid-Nya (11:1). Itulah konteks yang Yesus ajarkan pada mereka mengenai 'Doa Tuhan'.

Doa dimulai dengan keintiman yang luar biasa dengan Tuhan karena Anda didorong untuk memanggilnya 'Bapa'. Tetapi hubungan dengan Tuhan akan berdampak pada sisa hidup Anda juga. Berdoalah untuk makanan yang cukup (Ay.3). Berdoalah tentang ‘Kerajaan Allah’ (Ay.2), dan pikirkan tentang dosa-dosa orang lain yang harus Anda ampuni, atau Anda harus mengampuni diri sendiri (Ay.4).

Ada banyak cara berbeda untuk mengembangkan hubungan dengan Yesus. Bagaimanapun cara Anda melakukannya, itu harus menjadi prioritas nomor satu Anda.

Doa

Tuhan, tolong aku untuk menikmati kehadiran-Mu. Semoga aku memiliki cinta dan keberanian untuk mengangkat yang jatuh, memulihkan yang hancur, dan membantu mereka yang terluka.

Perjanjian Lama

Ulangan 2:24–4:14

24 Bersiaplah kamu, berangkatlah dan seberangilah sungai Arnon. Ketahuilah, Aku menyerahkan Sihon, raja Hesybon, orang Amori itu, beserta negerinya ke dalam tanganmu; mulailah menduduki negerinya dan seranglah Sihon. 25 Pada hari ini Aku mulai mendatangkan ke atas bangsa-bangsa di seluruh kolong langit keseganan dan ketakutan terhadap kamu, sehingga mereka menggigil dan gemetar karena engkau, apabila mereka mendengar tentang kamu.”

Riwayat peperangan melawan Sihon, raja Hesybon

26 “Kemudian aku menyuruh utusan dari padang gurun Kedemot kepada Sihon, raja Hesybon, menyampaikan pesan perdamaian, bunyinya: 27 Izinkanlah aku berjalan melalui negerimu. Aku akan tetap berjalan mengikuti jalan raya, dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. 28 Juallah makanan kepadaku dengan bayaran uang, supaya aku dapat makan, dan berikanlah air kepadaku ganti uang, supaya aku dapat minum; hanya izinkanlah aku lewat dengan berjalan kaki – 29 seperti yang diperbuat kepadaku oleh bani Esau yang diam di Seir dan oleh orang Moab yang diam di Ar – sampai aku menyeberangi sungai Yordan pergi ke negeri yang diberikan kepada kami oleh Tuhan, Allah kami. 30 Tetapi Sihon, raja Hesybon, tidak mau memberi kita berjalan melalui daerahnya, sebab Tuhan, Allahmu, membuat dia keras kepala dan tegar hati, dengan maksud menyerahkan dia ke dalam tanganmu, seperti yang terjadi sekarang ini.

31 Lalu Tuhan berfirman kepadaku: Ketahuilah, Aku mulai menyerahkan Sihon dan negerinya kepadamu. Mulailah menduduki negerinya supaya menjadi milikmu. 32 Kemudian Sihon dan seluruh tentaranya maju mendatangi kita, untuk berperang dekat Yahas, 33 tetapi Tuhan, Allah kita, menyerahkan dia kepada kita, sehingga kita mengalahkan dia dengan anak-anaknya dan seluruh tentaranya. 34 Pada waktu itu kita merebut segala kotanya dan menumpas penduduk setiap kota: laki-laki dan perempuan serta anak-anak. Tidak ada seorang pun yang kita biarkan terluput; 35 hanya hewan kita rampas bagi kita sendiri, seperti juga jarahan dari kota-kota yang telah kita rebut. 36 Mulai dari Aroër, di tepi sungai Arnon, dan kota di lembah itu, sampai Gilead tidak ada kota yang bentengnya terlalu kuat bagi kita; sebab Tuhan, Allah kita, menyerahkan semuanya kepada kita. 37 Hanya negeri bani Amon tidak engkau dekati, baik sungai Yabok sepanjang tepinya maupun kota-kota di pegunungan, tepat seperti yang dilarang Tuhan, Allah kita.”

Riwayat peperangan melawan Og, raja Basan

3“Kemudian beloklah kita dan maju ke arah Basan. Dan Og, raja Basan, dengan seluruh tentaranya maju mendatangi kita, untuk berperang di Edrei. 2 Tetapi Tuhan berfirman kepadaku: Janganlah takut kepadanya, sebab Aku menyerahkan dia ke dalam tanganmu beserta seluruh tentaranya dan negerinya, dan perlakukanlah dia seperti yang kaulakukan terhadap Sihon, raja orang Amori, yang diam di Hesybon. 3 Dan Tuhan, Allah kita, menyerahkan juga Og, raja Basan, beserta seluruh tentaranya ke dalam tangan kita dan kita mengalahkan dia, sehingga tidak seorang pun luput. 4 Pada waktu itu kita merebut segala kotanya; tidak ada kota yang tidak kita rampas dari pada mereka: enam puluh kota, seluruh wilayah Argob, kerajaan Og di Basan. 5 Semuanya itu adalah kota berkubu, dengan tembok yang tinggi-tinggi, dengan pintu-pintu gerbang dan palang-palangnya; lain dari pada itu sangat banyak kota yang tidak berkubu. 6 Kita menumpas seluruh penduduknya, seperti yang kita lakukan terhadap Sihon, raja Hesybon, dengan menumpas penduduk setiap kota: laki-laki, perempuan dan anak-anak. 7 Tetapi segala hewan dan jarahan dari kota-kota itu kita rampas bagi kita sendiri.

8 Jadi pada waktu itu dari tangan kedua raja orang Amori itu kita merampas negeri yang di seberang sungai Yordan, mulai dari sungai Arnon sampai gunung Hermon 9 – orang Sidon menyebut Hermon itu Siryon dan orang Amori menyebutnya Senir –, 10 segala kota di dataran tinggi, seluruh Gilead dan seluruh Basan sampai Salkha dan Edrei, kota-kota kerajaan Og di Basan. 11 Hanya Og, raja Basan, yang tinggal hidup dari sisa-sisa orang Refaim. Sesungguhnya, ranjangnya adalah ranjang dari besi; bukankah itu masih ada di kota Raba bani Amon? Sembilan hasta panjangnya dan empat hasta lebarnya, menurut hasta biasa.”   Riwayat penyerahan daerah sebelah timur sungai Yordan 12 “Adapun negeri itu telah kita duduki pada waktu itu; mulai dari Aroër yang di tepi sungai Arnon, beserta setengah dari pegunungan Gilead dengan kota-kotanya aku berikan kepada orang Ruben dan orang Gad; 13 dan yang masih tinggal dari Gilead beserta seluruh Basan, kerajaan Og, yakni seluruh wilayah Argob, aku berikan kepada suku Manasye yang setengah itu. – Seluruh Basan ini disebut negeri orang Refaim. – 14 Yair, anak Manasye, mengambil seluruh wilayah Argob sampai daerah orang Gesur dan orang Maakha, dan menamai daerah itu, yakni Basan, menurut namanya sendiri: Hawot-Yair, sampai sekarang. 15 Kepada Makhir kuberikan Gilead. 16 Kepada orang Ruben dan kepada orang Gad kuberikan sebagian dari Gilead, sebelah sini sampai sungai Arnon, yakni setengah dari sungai itu dengan daerah pinggirnya, dan sebelah sana sampai sungai Yabok, batas daerah bani Amon; 17 selanjutnya Araba-Yordan dan sungai Yordan dengan daerah pinggirnya, mulai dari Kineret sampai ke Laut Araba, yakni Laut Asin di kaki lereng gunung Pisga ke arah timur.

18 Pada waktu itu aku memerintahkan kepadamu, demikian: Tuhan, Allahmu, telah memberikan negeri ini kepadamu untuk dimiliki; namun kamu, yakni semua orang yang gagah perkasa, harus menyeberang dengan bersenjata di depan saudara-saudaramu, orang Israel. 19 Hanya isteri dan anak-anakmu serta ternak-ternakmu – aku tahu ada banyak ternak padamu – boleh tinggal di kota-kota yang telah kuberikan kepadamu, 20 sampai Tuhan mengaruniakan keamanan kepada saudara-saudaramu seperti kepadamu, dan mereka pun memiliki negeri, yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepada mereka di seberang sungai Yordan. Sesudah itu bolehlah kamu pulang, masing-masing ke tanah miliknya yang telah kuberikan kepadamu.

21 Dan kepada Yosua kuperintahkan pada waktu itu, demikian: Matamu sendirilah yang melihat segala yang dilakukan Tuhan, Allahmu, terhadap kedua raja itu. Demikianlah akan dilakukan Tuhan terhadap segala kerajaan, ke mana engkau pergi. 22 Janganlah takut kepada mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berperang untukmu.” Musa tidak diperkenankan memasuki tanah Kanaan

23 “Juga pada waktu itu aku mohon kasih karunia dari pada Tuhan, demikian: 24 Ya, Tuhan Allah, Engkau telah mulai memperlihatkan kepada hamba-Mu ini kebesaran-Mu dan tangan-Mu yang kuat; sebab allah manakah di langit dan di bumi, yang dapat melakukan perbuatan perkasa seperti Engkau? 25 Biarlah aku menyeberang dan melihat negeri yang baik yang di seberang sungai Yordan, tanah pegunungan yang baik itu, dan gunung Libanon. 26 Tetapi Tuhan murka terhadap aku oleh karena kamu dan tidaklah mendengarkan permohonanku. Tuhan berfirman kepadaku: Cukup! Jangan lagi bicarakan perkara itu dengan Aku. 27 Naiklah ke puncak gunung Pisga dan layangkanlah pandangmu ke barat, ke utara, ke selatan dan ke timur dan lihatlah baik-baik, sebab sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi. 28 Dan berilah perintah kepada Yosua, kuatkan dan teguhkanlah hatinya, sebab dialah yang akan menyeberang di depan bangsa ini dan dialah yang akan memimpin mereka sampai mereka memiliki negeri yang akan kaulihat itu. 29 Demikianlah kita tinggal di lembah di tentangan Bet-Peor.”

Musa menasihati bangsa itu memelihara hukum Allah

4“Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu.

2 Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.

3 Matamu sendiri telah melihat apa yang diperbuat Tuhan mengenai Baal-Peor, sebab Tuhan, Allahmu, telah memunahkan dari tengah-tengahmu semua orang yang mengikuti Baal-Peor, 4 sedangkan kamu sekalian yang berpaut pada Tuhan, Allahmu, masih hidup pada hari ini. 5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. 6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. 7 Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? 8 Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini? 9 Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu, 10 yakni hari itu ketika engkau berdiri di hadapan Tuhan, Allahmu, di Horeb, waktu Tuhan berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa itu berkumpul kepada-Ku, maka Aku akan memberi mereka mendengar segala perkataan-Ku, sehingga mereka takut kepada-Ku selama mereka hidup di muka bumi dan mengajarkan demikian kepada anak-anak mereka. 11 Lalu kamu mendekat dan berdiri di kaki gunung itu, sedang gunung itu menyala sampai ke pusar langit dalam gelap gulita, awan dan kegelapan. 12 Lalu berfirmanlah Tuhan kepadamu dari tengah-tengah api; suara kata-kata kamu dengar, tetapi suatu rupa tidak kamu lihat, hanya ada suara. 13 Dan Ia memberitahukan kepadamu perjanjian, yang diperintahkan-Nya kepadamu untuk dilakukan, yakni Kesepuluh Firman dan Ia menuliskannya pada dua loh batu. 14 Dan pada waktu itu aku diperintahkan Tuhan untuk mengajarkan kepadamu ketetapan dan peraturan, supaya kamu melakukannya di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya.

Komentar

Prioritas akan Relasi

Musa mencatat bagaimana Allah telah memberi mereka tanah dan juga memberi mereka perintah. Namun, hak istimewa terbesar bagi umat Allah bukanlah tanah atau hukum tetapi kasih Allah: 'Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya?' (4:7).

Lebih jauh lagi, tampaknya ada hubungan yang disengaja antara cara umat Allah diinstruksikan untuk hidup dan dampaknya terhadap bangsa lain (Ay.6). Allah memaksudkan mereka untuk menjadi teladan yang sangat nyata baik untuk sifat Allah yang mereka sembah, dan untuk kualitas keadilan sosial yang diwujudkan dalam komunitas mereka. Dengan kata lain, mengikuti teladan Orang Samaria yang baik memiliki konsekuensi dalam pewartaan injil.

Hukum ini adalah penyataan kasih dan keinginan Tuhan untuk menjadi dekat dengan umat-Nya. Itulah mengapa mereka didesak, ‘Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu,’ (Ay.9). Hukum diberikan dalam konteks perjanjian (Ay.13). Dimulai dengan komitmen Tuhan kepada kita dan kasih-Nya kepada kita.

Demikian pula, perjanjian baru dimulai dengan komitmen Allah melalui kematian dan kebangkitan Yesus dan melalui kasih Allah yang dituangkan ke dalam hati Anda oleh Roh Kudus. Anda memiliki akses permanen ke hadirat Allah (Efesus 2:18).

Doa

Bapa, tolong aku untuk tetap dekat dengan-Mu, untuk tinggal di hadapan-Mu, duduk di kaki Yesus, mendengar kata-kata-Mu dan keluar dan bertindak atas mereka.

Pippa menambahkan

Lukas 10:38–42

Saya dapat bersimpati dengan Maria dan Marta. Saya tahu bagaimana rasanya berjalan ke sana kemari mencoba menyiapkan sesuatu sementara orang-orang duduk di sekitar 'menjadi begitu rohani' dan tidak melakukan apa-apa ketika masih ada banyak yang harus dilakukan. Tetapi, saya juga pernah mengalami saat-saat ketika saya yang duduk di tempat, sementara yang lain telah bekerja dengan kerasnya. Saya terkesan dengan pembicaraan Brian Houston yang disebut ‘Beban dan Kemudahan’: keduanya diperlukan dalam kehidupan.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.