Hari 127

Berdoalah Seukuran Doa Tuhan

Kebijaksanaan Mazmur 57:1–6
Perjanjian Baru Yohanes 4:43–5:15
Perjanjian Lama Hakim-Hakim 4:1–5:31

pengantar

Saya mengingat dengan sangat baik momen pada saat saya mendoakan seorang bayi yang bernama Craig. Saya diminta untuk mengunjungi seorang wanita di Rumah Sakit Brompton. Vivienne memiliki tiga anak dan dia sedang mengandung anak yang keempat. Anak ketiganya, yang berusia delapan belas bulan, menderita Down’s Syndrome. Dia memiliki lubang di hatinya yang telah dioperasi. Operasi itu tidak berhasil dan staf medis ingin mematikan alat bantu medis yang dipasang di tubuh Craig. Sering kali para staf medis bertanya pada Vivienne apakah mereka boleh mematikan mesin dan membiarkan bayinya meninggal. Dia mengatakan tidak, karena dia ingin mencoba satu hal lagi. Dia ingin seseorang berdoa untuknya. Jadi saya pergi untuk mendoakannya.

Craig memiliki tabung di sekujur tubuhnya dan tubuhnya memar dan bengkak. Dia mengatakan bahwa para dokter telah menunjukkan bahwa sekalipun dia pulih, dia akan mengalami kerusakan otak karena jantungnya telah berhenti untuk waktu yang lama. Dia memberi tahu saya bahwa dia tidak percaya kepada Tuhan, tetapi dia berkata, 'Maukah kamu berdoa?'

Saya berdoa dalam nama Yesus agar Tuhan menyembuhkannya. Kemudian saya menjelaskan kepadanya bagaimana dia dapat memberikan hidupnya kepada Yesus Kristus dan dia pun melakukannya. Saya pergi, tetapi akan kembali dua hari kemudian. Vivienne berlari keluar begitu dia melihat saya. Dia berkata, 'Saya telah berusaha untuk menemukanmu; sesuatu yang luar biasa telah terjadi. Malam setelah kamu berdoa, dia sepenuhnya berbalik. Dia telah pulih.' Dalam beberapa hari Craig sudah kembali pulang.

Vivienne bertemu dengan semua kerabat dan teman-temannya sambil berkata, 'Saya dulunya tidak percaya, tetapi sekarang saya percaya.'

Hal itu terjadi dua puluh sembilan tahun yang lalu. Saya masih berhubungan dengan keluarga. Craig masih mengidap Down’s syndrome tetapi dia pulih dan semakin baik, dan hal itu kian mempererat hubungan dalam keluarga itu. Kesembuhannya bukanlah autosugesti; dia masih bayi pada saat itu. Hal itu bukan dikarenakan pemikiran positif dan efek obat. Itu adalah jawaban sekelas Tuhan untuk doa seukuran Tuhan.

Kebijaksanaan

Mazmur 57:1–6

Diburu musuh, tetapi ditolong Allah

57Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Miktam Dari Daud, ketika ia lari dari pada Saul, ke dalam gua.

2 Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku,
  sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung;
dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung,
  sampai berlalu penghancuran itu.

3 Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi,
  kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku.
4 Kiranya Ia mengirim utusan dari sorga dan menyelamatkan aku,
  mencela orang-orang yang menginjak-injak aku. S el a
Kiranya Allah mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya.

5 Aku terbaring di tengah-tengah singa
  yang suka menerkam anak-anak manusia,
yang giginya laksana tombak dan panah,
  dan lidahnya laksana pedang tajam.

6 Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah!
  Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi!

Komentar

Berdoalah untuk belas kasihan

Apakah Anda pernah berseru kepada Tuhan untuk belas kasihan? Saya tentu saja, berkali-kali. Daud berseru ‘kepada Tuhan Yang Mahatinggi’ (Ay.3). Dia berdoa, 'Kasihanilah aku, ya Tuhan, kasihanilah aku' (Ay.2a).

Ada doa seukuran Tuhan untuk belas kasihan yang Tuhan selalu jawab. Itu adalah doa untuk pengampunan melalui Yesus. Melalui kematian-Nya di kayu salib, Yesus telah memungkinkan bahwa 'semua orang yang memanggil nama Tuhan akan diselamatkan' (Roma 10:13).

Konteks doa Daud untuk belas kasihan mungkin ketika dia telah melarikan diri dari Saul dan menyembunyikan diri di dalam gua (lihat 1 Samuel 22; 24). Dia berseru kepada Tuhan, dan Tuhan mendengar dan menjawab doanya. Daud berkata, 'Aku berseru kepada Tuhan Yang Maha Tinggi, kepada Tuhan, yang menyelesaikkan bagiku’ (Mazmur 57: 3).

Daud tahu bahwa Tuhan memiliki tujuan untuk hidupnya dan bahwa Dia akan memenuhi tujuan itu. Tuhan memiliki tujuan seukuran Allah untuk hidupmu. Tanggapilah panggilan Tuhan bagi hidupmu seperti Daud dan taatilah Dia.

Tuhan menjawab doa-doa seukuran Tuhan dengan cara seukuran Tuhan: "Ia mengirim utusan dari surga dan menyelamatkan aku... Tuhan mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya” (Ay.4).

Doa

Ya Allah, terima kasih untuk kasih-Mu dan kesetiaan-Mu (Ay.2). Jiwaku akan berlindung di bayang-bayang sayap-Mu.

Perjanjian Baru

Yohanes 4:43–5:15

Kembali ke Galilea

43 Dan setelah dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea, 44 sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. 45 Maka setelah Ia tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu.

Yesus menyembuhkan anak pegawai istana

(Mat. 8:5-13; Luk. 7:1-10)
46 Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. 47 Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. 48 Maka kata Yesus kepadanya: “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.” 49 Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.” 50 Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. 51 Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. 52 Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: “Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” 53 Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: “Anakmu hidup.” Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya.

54 Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

Penyembuhan pada hari Sabat di kolam Betesda

5Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. 2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya 3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. 4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya. 5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. 6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” 7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” 8 Kata Yesus kepadanya: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” 9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan.

Tetapi hari itu hari Sabat. 10 Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: “Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” 11 Akan tetapi ia menjawab mereka: “Orang yang telah menyembuhkan aku, Dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” 12 Mereka bertanya kepadanya: “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” 13 Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. 14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” 15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telahmenyembuhkan dia.

Komentar

Berdoalah untuk penyembuhan

Ada saat-saat dalam kehidupan kita di mana kita pernah putus asa dalam hal penyembuhan - baik untuk orang lain, atau untuk diri kita sendiri. Dalam kehidupan ini, doa-doa kita untuk penyembuhan tidak akan selalu dijawab. Doa yang tidak dijawab dapat menjadi hal yang sulit dan menyakitkan untuk digumuli. Namun terkadang Tuhan melakukan campur tangan secara ajaib untuk memberikan kesembuhan. Kita melihat di sini dua contoh dari hal ini, keduanya terjadi sebagai hasil dari doa-doa seukuran Tuhan:

  1. Kesembuhan untuk orang lain
    Pegawai istana memohon Yesus untuk menyembuhkan anaknya (Ay.47), yang berada di ambang kematian.

    ‘Kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya”’ (Ay.48). Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: ’Tuhan, datanglah sebelum anakku mati’ (Ay.49).

    Yesus menanggapi iman pria itu. Pria itu percaya bahwa jika Yesus datang, Ia dapat menyembuhkan anaknya. Yesus memintanya untuk selangkah lebih maju dan percaya bahwa kata-katanya dari jarak jauh dapat menyembuhkan anaknya. Pria itu percaya. Dan Yesus melakukan mukjizat - dia mendengar doa seukuran Tuhan dan menyembuhkan anaknya. Akibatnya, seluruh keluarganya percaya (Ay.53).

  2. Kesembuhan untuk diri kita sendiri
    Yesus pergi ke suatu tempat di mana ada banyak orang cacat; timpang, buta dan lumpuh (5:3). Budaya kala itu yang melihat kecacatan sebagai hukuman dari Tuhan. Orang-orang seperti itu disembunyikan. Tetapi Allah telah memilih yang lemah dan bodoh bagi dunia untuk mengacaukan orang bijak (1 Korintus 1:27-28).

    Yesus menyembuhkan seorang pria yang telah cacat selama tiga puluh delapan tahun (Yohanes 5:5). Pria itu pasti putus asa: dia telah menaruh harapannya pada kekuatan penyembuhan di kolam Betesda, yang akan meletus secara berkala, dan diperkirakan orang pertama yang berada di sana setelah airnya mulai goncang akan disembuhkan. Tetapi orang ini tidak memiliki siapa pun untuk membantunya masuk lebih dulu (Ay.7).

    Dia tidak memiliki teman, tidak ada keluarga dekat. Tidak ada yang peduli padanya. Dia sendirian dan ditinggalkan. Tidak ada yang mengasihinya, tetapi Yesus mengasihinya.

    Yesus berkata kepadanya, ketika Ia berkata kepada kita masing-masing, 'Apakah kamu ingin sembuh?' (Ay.6). Selama tiga puluh delapan tahun, pria ini telah belajar untuk bertahan hidup untuk dirinya. Sekarang dia harus bangkit, membuat pilihan, mencari teman baru, mencari kerja, dan bertanggung jawab atas hidupnya.

    Joyce Meyer menulis tentang kejadian ini bahwa pada dasarnya, Yesus berkata kepada pria itu, 'Jangan hanya berbaring di sana, lakukan sesuatu!' Dia melanjutkan, 'Dilecehkan secara seksual selama kurang lebih lima belas tahun dan tumbuh di sebuah rumah yang disfungsional yang membuat saya kurang percaya diri dan dipenuhi rasa malu. Saya ingin memiliki hal-hal baik dalam hidup saya, tetapi saya terjebak dalam siksaan emosional dan keputusasaan.’

    Seperti pria dalam Yohanes 5, saya merasa Yesus juga tidak mengasihani saya. Yesus sebenarnya sangat tegas dengan saya dan Dia menerapkan banyak kasih yang radikal, tetapi penolakan-Nya untuk membiarkan saya berkubang dalam mengasihani diri sendiri adalah titik balik dalam hidup saya. Saya tidak terjerembab dalam lubang lagi. Saya sekarang memiliki kehidupan yang luar biasa. Jika Anda menolak mengasihani diri sendiri, lalu Anda, secara aktif, mencari Tuhan dan melakukan apa yang Dia perintahkan untuk Anda lakukan, Anda dapat memiliki kehidupan yang hebat juga.’

Teman saya, Pete Greig, telah menulis sebuah buku yang sangat bagus tentang hal ini yang disebut God on Mute

Doa

Terima kasih, Tuhan, Engkau mendengar doa-doa kami untuk penyembuhan bagi diri kami sendiri dan orang lain. Hari ini aku berseru kepada-Mu untuk kesembuhan...

Perjanjian Lama

Hakim-Hakim 4:1–5:31

Debora dan Barak

4Setelah Ehud mati, orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata Tuhan. 2 Lalu Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangan Yabin, raja Kanaan, yang memerintah di Hazor. Panglima tentaranya ialah Sisera yang diam di Haroset-Hagoyim. 3 Lalu orang Israel berseru kepada Tuhan, sebab Sisera mempunyai sembilan ratus kereta besi dan dua puluh tahun lamanya ia menindas orang Israel dengan keras. 4 Pada waktu itu Debora, seorang nabiah, isteri Lapidot, memerintah sebagai hakim atas orang Israel. 5 Ia biasa duduk di bawah pohon korma Debora antara Rama dan Betel di pegunungan Efraim, dan orang Israel menghadap dia untuk berhakim kepadanya. 6 Ia menyuruh memanggil Barak bin Abinoam dari Kedesh di daerah Naftali, lalu berkata kepadanya: “Bukankah Tuhan, Allah Israel, memerintahkan demikian: Majulah, bergeraklah menuju gunung Tabor dengan membawa sepuluh ribu orang bani Naftali dan bani Zebulon bersama-sama dengan engkau, 7 dan Aku akan menggerakkan Sisera, panglima tentara Yabin, dengan kereta-keretanya dan pasukan-pasukannya menuju engkau ke sungai Kison dan Aku akan menyerahkan dia ke dalam tanganmu.” 8 Jawab Barak kepada Debora: “Jika engkau turut maju aku pun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju aku pun tidak maju.” 9 Kata Debora: “Baik, aku turut! Hanya, engkau tidak akan mendapat kehormatan dalam perjalanan yang engkau lakukan ini, sebab Tuhan akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan.” Lalu Debora bangun berdiri dan pergi bersama-sama dengan Barak ke Kedesh. 10 Barak mengerahkan suku Zebulon dan suku Naftali ke Kedesh, maka sepuluh ribu orang maju mengikuti dia; juga Debora maju bersama-sama dengan dia. 11 Adapun Heber, orang Keni itu, telah memisahkan diri dari suku Keni, dari anak-anak Hobab ipar Musa, dan telah berpindah-pindah memasang kemahnya sampai ke pohon tarbantin di Zaanaim yang dekat Kedesh.

12 Setelah dikabarkan kepada Sisera, bahwa Barak bin Abinoam telah maju ke gunung Tabor, 13 dikerahkannyalah segala keretanya, sembilan ratus kereta besi, dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia, dari Haroset-Hagoyim ke sungai Kison. 14 Lalu berkatalah Debora kepada Barak: “Bersiaplah, sebab inilah harinya Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah Tuhan telah maju di depan engkau?” Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh ribu orang mengikuti dia, 15 dan Tuhan mengacaukan Sisera serta segala keretanya dan seluruh tentaranya oleh mata pedang di depan Barak, sehingga Sisera turun dari keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki. 16 Lalu Barak mengejar kereta-kereta dan tentara itu sampai ke Haroset-Hagoyim, dan seluruh tentara Sisera tewas oleh mata pedang; tidak ada seorang pun yang tinggal hidup. 17 Tetapi Sisera dengan berjalan kaki melarikan diri ke kemah Yael, isteri Heber, orang Keni itu, sebab ada perhubungan baik antara Yabin, raja Hazor, dengan keluarga Heber, orang Keni itu. 18 Yael itu pun keluar mendapatkan Sisera, dan berkata kepadanya: “Singgahlah, tuanku, silakan masuk. Jangan takut.” Lalu singgahlah ia ke dalam kemah perempuan itu dan perempuan itu menutupi dia dengan selimut. 19 Kemudian berkatalah ia kepada perempuan itu: “Berilah kiranya aku minum air sedikit, aku haus.” Lalu perempuan itu membuka kirbat susu, diberinyalah dia minum dan diselimutinya pula. 20 Lagi katanya kepada perempuan itu: “Berdirilah di depan pintu kemah dan apabila ada orang datang dan bertanya kepadamu: Ada orang di sini?, maka jawablah: Tidak ada.” 21 Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah, diambilnya pula palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu masuk ke dalam pelipisnya sampai tembus ke tanah – sebab ia telah tidur nyenyak karena lelahnya – maka matilah orang itu. 22 Pada waktu itu muncullah Barak yang mengejar Sisera. Keluarlah Yael mendapatkan dia dan berkata kepadanya: “Mari, aku akan menunjukkan kepadamu orang yang kaucari itu.” Lalu masuklah Barak ke dalam dan tampaklah Sisera mati tergeletak dengan patok dalam pelipisnya. 23 Demikianlah Allah pada hari itu menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan orang Israel. 24 Dan kekuasaan orang Israel kian keras menekan Yabin, raja Kanaan, sampai mereka melenyapkan Yabin, raja Kanaan itu.

Nyanyian Debora

5Pada hari itu bernyanyilah Debora dan Barak bin Abinoam, demikian:

2 Karena pahlawan-pahlawan di Israel siap berperang,
 karena bangsa ituenawarkan dirinya dengan sukarela,
 pujilah Tuhan!
3 Dengarlah, ya raja-raja! Pasanglah telingamu, ya pemuka-pemuka!
 Kalau aku, aku mau bernyanyi bagi Tuhan,
 bermazmur bagi Tuhan, Allah Israel.
4 Tuhan, ketika Engkau bergerak dari Seir,
 ketika Engkau melangkah maju dari daerah Edom,
bergoncanglah bumi, tirislah juga langit,
 juga awan tiris airnya;
5 gunung-gunung – yakni Sinai – bergoyang di hadapan Tuhan,
 di hadapan Tuhan, Allah Israel.
6 Dalam zaman Samgar bin Anat,
 dalam zaman Yael, kafilah tidak ada lagi
dan orang-orang yang dalam perjalanan
 terpaksa menempuh jalan yang berbelit-belit.
7 Penduduk pedusunan diam-diam saja di Israel, ya mereka diam-diam,
 sampai engkau bangkit, Debora, bangkit sebagai ibu di Israel.
8 Ketika orang memilih allah baru,
 maka terjadilah perang di pintu gerbang.
Sesungguhnya, perisai ataupun tombak
 tidak terlihat di antara empat puluh ribu orang di Israel.
9 Hatiku tertuju kepada para panglima Israel,
 kepada mereka yang menawarkan dirinya dengan sukarela di antara bangsa itu.
 Pujilah Tuhan!
10 Kamu, yang menunggang keledai betina putih,
 kamu, yang duduk di atas permadani,
 kamu, yang berjalan di jalan, ceriterakanlah hal itu!
11 Di tempat-tempat penimbaan air, menurut suara orang-orang yang berdendang,
 di sanalah orang menyanyikan perbuatan Tuhan yang adil,
perbuatan-Nya yang adil terhadap orang-orang-Nya di pedusunan di Israel.
 Pada waktu itu turunlah umat Tuhan ke pintu gerbang.
12 Bangunlah, bangunlah, Debora!
 Bangunlah, bangunlah, nyanyikanlah suatu nyanyian!
Bangkitlah, Barak! dan giringlah tawananmu,
 hai anak Abinoam!
13 Lalu turunlah para bangsawan yang terluput,
 umat Tuhan turun bagi-Nya sebagai pahlawan.
14 Dari suku Efraim mereka datang ke lembah,
 mengikuti engkau, ya suku Benyamin, dengan laskarmu;
dari suku Makhir turunlah para panglima
 dan dari suku Zebulon orang-orang pembawa tongkat pengerah.
15 Juga para pemimpin suku Isakhar menyertai Debora,
 dan seperti Isakhar, demikianlah Naftali menyertai Barak.
Mereka menyusul dia dan menyerbu masuk lembah.
 Tetapi pihak pasukan-pasukan suku Ruben
ada banyak pertimbangan.
16 Mengapa engkau tinggal duduk di antara kandang-kandang
 sambil mendengarkan seruling pemanggil kawanan?
Di pihak pasukan-pasukan suku Ruben
 ada banyak pertimbangan!
17 Orang Gilead tinggal diam di seberang sungai Yordan;
 dan suku Dan, mengapa mereka tinggal dekat kapal-kapal?
Suku Asyer duduk di tepi pantai laut,
 tinggal diam di teluk-teluknya.
18 Tetapi suku Zebulon ialah bangsa yang berani mempertaruhkan nyawanya,
 demikian juga suku Naftali, di tempat-tempat tinggi di padang.
19 Raja-raja datang dan berperang,
 pada waktu itu raja-raja Kanaan berperang
dekat Taanakh, pada mata air di Megido,
 tetapi perak sebagai rampasan tidak diperoleh mereka.
20 Dari langit berperang bintang-bintang,
 dari peredarannya mereka memerangi Sisera.
21 Sungai Kison menghanyutkan musuh,
 Kison, sungai yang terkenal dari dahulu kala itu.
 – Majulah sekuat tenaga, hai jiwaku! –
22 Ketika itu menderaplah telapak kuda,
 karena berpacu lari kuda-kudanya.
23 “Kutukilah kota Meros!” firman Malaikat Tuhan,
 “kutukilah habis-habisan penduduknya,
karena mereka tidak datang membantu Tuhan,
 membantu Tuhan sebagai pahlawan.”
24 Diberkatilah Yael, isteri Heber, orang Keni itu, melebihi perempuan-perempuan lain,
 diberkatilah ia, melebihi perempuan-perempuan yang di dalam kemah.
25 Air diminta orang itu, tetapi susu diberikannya;
 dalam cawan yang indah disuguhkannya dadih.
26 Tangannya diulurkannya mengambil patok,
 tangan kanannya mengambil tukul tukang,
ditukulnya Sisera, dihancurkannya kepalanya,
 diremukkan dan ditembusnya pelipisnya.
27 Dekat kakinya orang itu rebah, tewas tergeletak,
 dekat kakinya orang itu rebah dan tewas,
 di tempat ia rebah, di sanalah orang itu tewas, digagahi.
28 Dari jendela ibu Sisera menjenguk
 dan berseru dari tingkap:
“Mengapa keretanya tak kunjung datang?
 Mengapa kereta-keretanya belum kedengaran?”
29 Yang paling bijak di antara dayang-dayangnya menjawabnya,
 dan ia sendiri juga membalas perkataannya itu:
30 “Bukankah mereka mendapat jarahan dan membagi-baginya,
 gadis seorang dua untuk setiap orang
jarahan kain berwarna sehelai dua untuk Sisera,
 jarahan kain sulaman aneka warna sehelai dua untuk leherku?”
31 Demikianlah akan binasa segala musuh-Mu, ya Tuhan!
 Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya.

Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya.

Komentar

Berdoalah untuk kepemimpinan

Semuanya dimulai dan diakhiri dengan kepemimpinan. Jika bisnis yang dipimpin dengan baik cenderung berjalan dengan baik. Jika sebuah gereja yang dipimpin dengan baik biasanya berkembang. Jika suatu bangsa dibimbing dengan baik maka akan sering berhasil.

Setelah Sisera 'dengan kejam menindas orang Israel selama dua puluh tahun, mereka berseru kepada Tuhan untuk meminta bantuan’ (4:3). Ibu Sisera melihat ke luar jendela menunggu Sisera kembali. Dia berteriak, 'Apakah mereka tidak menemukan dan membagi rampasan: satu atau dua wanita untuk setiap pria' (5:30). Kita mendapatkan petunjuk di sini tentang bagaimana Sisera memperlakukan umat Allah.

Sebagai jawaban atas doa seukuran Allah, Tuhan membangkitkan seorang pemimpin yang luar biasa. Debora adalah pemimpin spiritual (‘nabiah’) dan juga pemimpin politik. Dia ’memimpin Israel pada waktu itu’ (4:4). Dia adalah seorang pemimpin yang karismatik yang kehadirannya sangat dihargai sehingga Barak berkata kepadanya, ‘Jika engkau turut maju akupun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju akupun tidak maju’ (Ay.8).

Menariknya, adalah wanita lain, Yael, yang akhirnya menumpas penindas Israel (Ay.21).

Baik wanita dan pria dapat membuat para pemimpin yang luar biasa. Yang penting bukanlah jenis kelamin tetapi pemimpin itu secara aktif memimpin: 'Karena pahlawan-pahlawan di Israel siap berperang, karena bangsa itu menawarkan dirinya dengan sukarela, pujilah Tuhan’ (5:2, 9).

Debora dan Barak memberi Tuhan kemuliaan (Ay.1–5). Sekali lagi, Joyce Meyer menunjukkan bahwa Tuhan 'memilih untuk menggunakan dan mempromosikan orang-orang yang tahu bahwa mereka bukan apa-apa tanpa diri-Nya dan yang memberinya kemuliaan dan penghargaan atas semua pencapaian mereka. Setiap kali Anda sukses dalam hidup Anda, ingatlah untuk memuliakan Tuhan.’

Cara Tuhan menjawab doa umat-Nya adalah untuk membangkitkan kepemimpinan yang bijaksana dan rendah hati. Hasilnya, ‘amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya’ (Ay.31c).

Debora berdoa agar mereka yang mengasihi Tuhan bagaikan ‘matahari terbit dalam kemegahannya’ (Ay.31b) - membawa kehangatan dan semangat; kuat, berani dan tak kenal takut.

Doa

Tuhan, aku berdoa hari ini bahwa aku akan 'seperti matahari terbit dalam kemegahannya’ (Ay.31b). Semoga aku membawa terang di dunia yang gelap; dan biarlah aku dapat menunjukkan jalan kepada orang lain.

Pippa menambahkan

Hakim-Hakim 4:1–5:31

Pemimpin bangsa, hakim, nabiah, pejuang doa, penulis lagu, pemimpin pujian, istri dan ibu. Debora adalah teladan yang luar biasa! Siapa bilang Alkitab menentang wanita dalam kepemimpinan?

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Joyce Meyer, The Everyday Life Bible, (Faithwords, 2018) pp.380, 1685

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.