Hari 35

7 Karakteristik Pemimpin yang Baik

Kebijaksanaan Mazmur 18:25–36
Perjanjian Baru Matius 23:1–39
Perjanjian Lama Ayub 33:1–34:37

pengantar

'Kepemimpinan adalah pengaruh,' tulis John Maxwell, yang organisasinya telah melatih lebih dari 1 juta pemimpin di seluruh dunia. Dia menunjukkan bahwa, menurut sosiolog, bahkan individu yang paling terisolasi pun dapat mempengaruhi 10.000 orang lain selama hidupnya!

Di satu sisi dikatakan hanya ada satu pemimpin. Dalam bacaan Perjanjian Baru hari ini, Yesus berkata, 'karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias' (Matius 23:10). Di sisi lain, setiap orang Kristen dipanggil untuk menjadi pemimpin yang artinya adalah bahwa orang lain akan melihat Anda sebagai teladan. Anda memiliki pengaruh atas orang lain dengan cara yang berbeda. Dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi pengaruh atas hidup orang lain adalah hak istimewa yang sangat besar, tetapi hal itu membawa Anda kepada tanggung jawab yang besar .

Kebijaksanaan

Mazmur 18:25–36

25 Karena itu Tuhan membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku,
  sesuai dengan kesucian tanganku di depan mata-Nya.
26 Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia,
  terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,
27 terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci,
  tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.
28 Karena Engkaulah yang menyelamatkan bangsa yang tertindas,
  tetapi orang yang memandang dengan congkak Kaurendahkan.
29 Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya;
  Tuhan, Allahku, menyinari kegelapanku.
30 Karena dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan,
  dan dengan Allahku aku berani melompati tembok.

31 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna;
  janji Tuhan adalah murni;
  Dia menjadi perisai bagi semua orang
  yang berlindung pada-Nya.
32 Sebab siapakah Allah selain dari Tuhan,
  dan siapakah gunung batu kecuali Allah kita?
33 Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan
  dan membuat jalanku rata;
34 yang membuat kakiku seperti kaki rusa
  dan membuat aku berdiri di bukit;
35 yang mengajar tanganku berperang,
  sehingga lenganku dapat melenturkan busur tembaga.
36 Kauberikan kepadaku perisai keselamatan-Mu,
  tangan kanan-Mu menyokong aku,
  kemurahan-Mu membuat aku besar.

Komentar

Percaya Diri

Daud merupakan seorang pemimpin yang memiliki kepercayaan diri. Namun, itu bukan rasa percaya diri pada diri sendiri, tetapi rasa percaya diri di dalam Tuhan: 'Karena dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan, dan dengan Allahku aku berani melompati tembok'(Ay.29). Daud mengakui bahwa ia membutuhkan Tuhan untuk:

  1. Perlindungan
    'Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya' (Ay.30b). 'Kauberikan kepadaku perisai keselamatan-Mu' (Ay.35).

  2. Kekuatan
    'Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata, yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di tempat tinggi’ (Ay.32–33).

  3. Pelatihan
    ’yang mengajar tanganku berperang’ (Ay.34a). Ketika saya membaca mazmur ini pada tahun 1992, ayat ini membuat saya sadar bahwa kami perlu melatih tuan rumah dan pelayan dalam kelompok kecil, sebelum setiap Alpha dimulai.

  4. Pembimbing
    'Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya; TUHAN, Allahku, menyinari kegelapanku'(Ay.28). ’Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya’ (Ay.30).

Doa

Tuhan, aku butuh bantuan-Mu. Aku berdoa untuk perlindungan, kekuatan, dan bimbingan-Mu. Tuntunlah aku dengan cara-Mu yang sempurna.

Perjanjian Baru

Matius 23:1–39

Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi

(Mrk. 12:38-40; Luk. 11:37-54, 20:45-47)
23Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: 2 “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. 3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. 4 Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. 5 Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; 6 mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; 7 mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. 8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. 9 Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. 10 Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. 11 Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. 12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.

[14 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.]

15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.

16 Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. 17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu? 18 Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat. 19 Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? 20 Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. 21 Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. 22 Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.

23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. 24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.

25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. 26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih. 27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. 28 Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.

29 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh 30 dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. 31 Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. 32 Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu! 33 Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka? 34 Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota, 35 supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah. 36 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung angkatan ini!”

Keluhan terhadap Yerusalem

(Luk. 13:34-35)
37 “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. 38 Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. 39 Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata:

   Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!”

Komentar

Karakter

Yesus melawan para pemimpin agama pada zamannya dengan bahasa yang keras: 'Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka?’ (Ay.33). Bahasa ini benar-benar mengejutkan. Pada saat itu, Yesus berbicara kepada orang-orang terhormat.

Para ahli Taurat adalah ahli hukum. Mereka menjaga dan menafsirkan hukum. Mereka diberi wewenang untuk bertindak sebagai hakim. Mereka telah ditahbiskan setelah mengikuti pelatihan atau pelajaran. Mereka ahli dalam Kitab Suci. Mereka adalah guru yang mengumpulkan murid-murid di sekitar mereka.

Orang-orang Farisi adalah orang awam. Mereka cenderung berasal dari kelas menengah (tidak seperti orang Saduki yang lebih aristokratis). Mereka sangat dihormati karena kesalehan mereka. Mereka sering berdoa dan berpuasa. Mereka menghadiri kebaktian. Mereka memberi persembahan secara teratur. Mereka teladan ‘kejujuran, moral, dan kehidupan yang benar’. Mereka memiliki pengaruh besar dalam masyarakat. Mereka juga sangat dikagumi oleh orang-orang biasa.

Namun, Yesus mengkritik mereka karena mereka orang munafik: ‘Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya’ (Ay.3).

'Tujuh Kesengsaraan' Yesus menantang saya untuk berkeinginan menjadi seorang pemimpin yang baik dengan memiliki tujuh karakteristik:

  1. Integritas
    Yesus menunjukkan kemunafikan para pemimpin agama (Ay.3-4). Dia berkata, 'Karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya' (Ay.3b–4). Integritas adalah kebalikan dari hal ini, integritas berarti mempraktekkan apa yang Anda khotbahkan dan memastikan bahwa kata-kata yang Anda ucapkan mengangkat mereka bukannya malah membebani mereka dengan rasa bersalah atau dengan beban lainnya.

  2. Orisinalitas
    Yesus menunjukkan kedangkalan mereka (Ay.5-7). Dia berkata kepada mereka, 'Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang' (Ay.5a). Tetapi yang penting adalah siapa Anda ketika tidak ada yang melihat. Yang dimaksud oleh Yesus di sini adalah kehidupan 'rahasia' Anda dengan Allah. Berusahalah untuk mengembangkan kehidupan pribadi yang otentik dengan Tuhan.

  3. Kerendahan hati
    Yesus memperingatkan kita terhadap gelar dan pengakuan kasih (Ay.8-11). Berjaga-jagalah agar Anda tidak tertarik dengan 'tempat terhormat', 'penghormatan', dan diberi suatu gelar atau gelar lainnya (Ay.6-7). Yesus memperingatkan, ‘janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara’ (Ay.8). Ini seperti sebuah cobaan, tetapi Yesus berkata, 'Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan' (ayat 12). Selalu carilah alasan untuk meninggikan Yesus melebihi dirimu sendiri.

  4. Belas Kasih

    Yesus menyerang para pemimpin agama karena mereka meletakkan batu sandungan di jalan orang lain (Ay.13-15). Dia berkata, 'karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang' (Ay.13). Pemimpin harus memiliki roh yang berlawanan - roh yang terbuka dan ramah kepada semua orang.

    Yesus sendiri memberikan teladan belas kasih. Dia berkata, ‘Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau' (Ay.37).

  5. Visi
    Pemimpin harus memiliki visi yang besar. Yesus menanggapi pikiran kecil dan kepicikan para pemimpin agama (Ay.16-22). Sebuah 'pemikiran konyol' (Ay.19). Mereka tidak bisa melihat kayu dalam pepohonan. Berkonsentrasilah pada masalah-masalah penting, berdoalah untuk visi Tuhan, dan jangan teralihkan. Mintalah Tuhan untuk memberi Anda visi yang begitu besar di mana tanpa Dia, itu tidak mungkin terjadi.

  6. Fokus
    Berfokuslah pada apa yang benar-benar penting (Ay.23–24). Jangan sampai terjebak dengan hal sepele dan menjadi legalistik. Yesus berkata, ‘nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan’ (Ay.24). Alih fokus pada, 'Masalah yang lebih penting... keadilan, belas kasihan dan kesetiaan' (Ay.23). Melawan ketidakadilan, memperjuangkan orang miskin, dan menunjukkan 'kesetiaan' dalam hubungan Anda dengan keluarga Anda dan orang lain.

  7. Kemurahan hati

    Ini adalah kebalikan dari keserakahan dan kesenangan diri sendiri, yang dicela Yesus (Ay.25–28). Kehidupan batin mereka sangat berbeda dari kehidupan luar. Yesus memanggil Anda untuk menjadi diri Anda sendiri - baik dari dalam diri maupun dari luar (Ay.27–28).

    Ini adalah standar yang sangat tinggi dan sangat sulit dicapai. Perkataan Yesus di sini, karena 'kesengsaraan' mencapai puncaknya (Ay.29–36), adalah sebagian dari yang paling keras yang keluar dari mulut-Nya. Penting untuk dicatat bahwa perkataan itu tidak ditujukan kepada orang biasa. Yesus mengkritik para pemimpin yang berkuasa yang berusaha untuk ’meninggikan diri’ (Ay.12), dan yang ‘menutup pintu Kerajaan Sorga di depan orang’ (Ay.13).

    Jangan menggunakan kata-kata Yesus sebagai alasan untuk mencaci-maki orang biasa, atau bahkan pemimpin yang dengan tulus berusaha untuk mengarahkan orang lain kepada Yesus. Kita harus mengarahkan mereka pada diri kita sendiri. Ini adalah kata-kata teguran - tetapi tegurannya jangan diarahkan pada orang yang salah!

    Hal yang begitu menakjubkan dari perkataan Yesus adalah bahwa secara manusia Ia berada di posisi yang sungguh lemah, namun Ia tidak takut untuk mengambil kekuasaan pada hari-Nya nanti.

Doa

Tuhan, maafkan aku pada waktu ketika aku gagal dalam mencapai tujuh hal diatas, bantu aku untuk menjalani kehidupan yang penuh integritas, keaslian, kerendahan hati, kasih sayang, visi, fokus, dan kemurahan hati. Bantu aku untuk memiliki perhatian yang sama untuk kotaku seperti yang Yesus miliki untuk kota-Nya.

Perjanjian Lama

Ayub 33:1–34:37

Allah berfirman kepada manusia dengan berbagai-bagai cara

33“Akan tetapi sekarang, hai Ayub, dengarkanlah bicaraku,
  dan bukalah telingamu kepada segala perkataanku.
2 Ketahuilah, mulutku telah kubuka,
  lidahku di bawah langit-langitku berbicara.
3 Perkataanku keluar dari hati yang jujur,
  dan bibirku menyatakan dengan terang apa yang diketahui.
4 Roh Allah telah membuat aku,
  dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.
5 Jikalau engkau dapat, jawablah aku,
  bersiaplah engkau menghadapi aku,
  pertahankanlah dirimu.
6 Sesungguhnya, bagi Allah aku sama dengan engkau,
  aku pun dibentuk dari tanah liat.
7 Jadi engkau tak usah ditimpa kegentaran terhadap aku,
  tekananku terhadap engkau tidak akan berat.

8 Tetapi engkau telah berbicara dekat telingaku,
  dan ucapan-ucapanmu telah kudengar:
9 Aku bersih, aku tidak melakukan pelanggaran,
  aku suci, aku tidak ada kesalahan.
10 Tetapi Ia mendapat alasan terhadap aku,
  Ia menganggap aku sebagai musuh-Nya.
11 Ia memasukkan kakiku ke dalam pasung,
  Ia mengawasi segala jalanku.
12 Sesungguhnya, dalam hal itu engkau tidak benar, demikian sanggahanku kepadamu,
  karena Allah itu lebih dari pada manusia.
13 Mengapa engkau berbantah dengan Dia,
  bahwa Dia tidak menjawab segala perkataanmu?

14 Karena Allah berfirman dengan satu dua cara,
  tetapi orang tidak memperhatikannya.
15 Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam,
  bila orang nyenyak tidur,
  bila berbaring di atas tempat tidur,
16 maka Ia membuka telinga manusia
  dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran
17 untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya,
  dan melenyapkan kesombongan orang,
18 untuk menahan nyawanya dari pada liang kubur,
  dan hidupnya dari pada maut oleh lembing.
19 Dengan penderitaan ia ditegur di tempat tidurnya,
  dan berkobar terus-menerus bentrokan dalam tulang-tulangnya;
20 perutnya bosan makanan,
  hilang nafsunya untuk makanan yang lezat-lezat;
21 susutlah dagingnya, sehingga tidak kelihatan lagi,
  tulang-tulangnya, yang mula-mula tidak tampak, menonjol ke luar,
22 sampai nyawanya menghampiri liang kubur,
  dan hidupnya mendekati mereka yang membawa maut.
23 Jikalau di sampingnya ada malaikat,
  penengah, satu di antara seribu,
  untuk menyatakan jalan yang benar kepada manusia,
24 maka Ia akan mengasihaninya dengan berfirman:
  Lepaskan dia, supaya jangan ia turun ke liang kubur;
  uang tebusan telah Kuperoleh.
25 Tubuhnya mengalami kesegaran seorang pemuda,
  ia seperti pada masa mudanya.
26 Ia berdoa kepada Allah, dan Allah berkenan menerimanya;
  ia akan memandang wajah-Nya dengan bersorak-sorai,
  dan Allah mengembalikan kebenaran kepada manusia.
27 Ia akan bernyanyi di depan orang:
  Aku telah berbuat dosa, dan yang lurus telah kubengkokkan,
  tetapi hal itu tidak dibalaskan kepadaku.
28 Ia telah membebaskan nyawaku dari jalan ke liang kubur,
  dan hidupku akan melihat terang.
29 Sesungguhnya, semuanya ini dilakukan Allah
  dua, tiga kali terhadap manusia:
30 mengembalikan nyawanya dari liang kubur,
  sehingga ia diterangi oleh cahaya hidup.

31 Perhatikanlah, hai Ayub, dengarkanlah aku,
  diamlah, akulah yang berbicara.
32 Jikalau ada yang hendak kaukatakan, jawablah aku;
  berkatalah, karena aku rela membenarkan engkau.
33 Jikalau tidak, hendaklah engkau mendengarkan aku;
  diamlah, aku hendak mengajarkan hikmat kepadamu.”

Allah tidak berlaku curang

34Maka berbicaralah Elihu:
2 “Dengarkanlah perkataanku, kamu orang-orang yang mempunyai hikmat,
  berilah telinga kepadaku, kamu orang-orang yang berakal budi.
3 Karena telinga itu menguji kata-kata,
  seperti langit-langit mencecap makanan.
4 Biarlah kita memutuskan bagi kita sendiri apa yang adil,
  menentukan bersama-sama apa yang baik.
5 Karena Ayub berkata: Aku benar,
  tetapi Allah mengambil hakku;
6 kendati aku mempunyai hak aku dianggap berdusta,
  sekalipun aku tidak melakukan pelanggaran, lukaku tidak dapat sembuh lagi.
7 Siapakah seperti Ayub,
  yang minum hujatan terhadap Allah seperti air,
8 yang mencari persekutuan dengan orang-orang yang melakukan kejahatan
  dan bergaul dengan orang-orang fasik?
9 Karena ia telah berkata: Tidak berguna bagi manusia,
  kalau ia dikenan Allah.

10 Oleh sebab itu, kamu orang-orang yang berakal budi, dengarkanlah aku:
  Jauhlah dari pada Allah untuk melakukan kefasikan,
  dan dari pada Yang Mahakuasa untuk berbuat curang.
11 Malah Ia mengganjar manusia sesuai perbuatannya,
  dan membuat setiap orang mengalami sesuai kelakuannya.
12 Sungguh, Allah tidak berlaku curang,
  Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan.
13 Siapa mempercayakan bumi kepada-Nya?
  Siapa membebankan alam semesta kepada-Nya?
14 Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya,
  dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya,
15 maka binasalah bersama-sama segala yang hidup,
  dan kembalilah manusia kepada debu.

16 Jikalau engkau berakal budi, dengarkanlah ini,
  pasanglah telinga kepada apa yang kuucapkan.
17 Dapatkah pembenci keadilan memegang kekuasaan,
  dan apakah engkau mau mempersalahkan Dia yang adil dan perkasa,
18 Dia yang berfirman kepada raja: Hai, orang dursila,
  kepada para bangsawan: Hai, orang fasik;
19 Dia yang tidak memihak kepada para pembesar,
  dan tidak mengutamakan orang yang terkemuka dari pada orang kecil,
  karena mereka sekalian adalah buatan tangan-Nya?
20 Dalam sekejap mata mereka mati, ya, pada tengah malam
  orang dikejutkan dan binasa;
  mereka yang perkasa dilenyapkan bukan oleh tangan orang.
21 Karena mata-Nya mengawasi jalan manusia,
  dan Ia melihat segala langkahnya;
22 tidak ada kegelapan ataupun kelam kabut,
  di mana orang-orang yang melakukan kejahatan dapat bersembunyi.
23 Karena bagi manusia Ia tidak menentukan waktu
  untuk datang menghadap Allah supaya diadili,
24 orang-orang yang perkasa diremukkan-Nya dengan tidak diperiksa,
  dan orang-orang lain diangkat-Nya ganti mereka.
25 Jadi, Ia mengetahui perbuatan mereka,
  dan menggulingkan mereka di waktu malam, sehingga mereka hancur lebur.
26 Mereka ditampar-Nya karena kefasikan mereka,
  dengan dilihat orang banyak,
27 karena mereka meninggalkan-Nya,
  dan tidak mengindahkan satu pun dari pada jalan-Nya,
28 sehingga mereka menyebabkan jeritan orang miskin
  naik ke hadapan-Nya,
  dan Ia mendengar jeritan orang sengsara.
29 – Kalau Dia berdiam diri, siapa akan menjatuhkan hukuman?
  Kalau Dia menyembunyikan wajah-Nya, siapa akan melihat Dia,
  baik itu sesuatu bangsa atau orang seorang? –,
30 supaya jangan menjadi raja orang fasik
  yang adalah jerat bagi orang banyak.

31 Tetapi kalau seseorang berkata kepada Allah:
  Aku telah menyombongkan diri, tetapi aku tidak akan lagi berbuat jahat;
32 apa yang tidak kumengerti, ajarkanlah kepadaku;
  jikalau aku telah berbuat curang, maka aku tidak akan berbuat lagi,
33 menurut hematmu apakah Allah harus melakukan pembalasan
  karena engkau yang menolak?
  Jadi, engkau jugalah yang harus memutuskan, bukan aku;
  katakanlah apa yang engkau tahu!
34 Maka orang-orang yang berakal budi
  dan orang yang mempunyai hikmat yang mendengarkan aku akan berkata kepadaku:
35 Ayub berbicara tanpa pengetahuan,
  dan perkataannya tidak mengandung pengertian.
36 Ah, kiranya Ayub diuji terus-menerus,
  karena ia menjawab seperti orang-orang jahat!
37 Karena ia menambahkan dosanya dengan pelanggaran,
  ia mengepalkan tangan di antara kami
  dan banyak bicara terhadap Allah.”

Komentar

Kritis

Sebagaimana telah ditunjukkan oleh Rick Warren, 'Kritik adalah harga dari sebuah pengaruh. Selama Anda tidak mempengaruhi siapa pun, tidak ada yang akan mengatakan apa pun tentang Anda. Tetapi semakin besar pengaruh Anda... semakin banyak kritik yang akan Anda dapat.'

Ayub yang merana, yang berada dalam posisi kepemimpinan yang menonjol (lihat Bab 1), harus menghadapi kritik tidak baik terus-menerus dari orang yang ia sebut 'teman'. Kritik selalu paling sulit ketika datang dari mereka yang seharusnya menjadi teman kita. Sungguh menyedihkan ketika kritik yang tidak bisa dibenarkan terhadap para pemimpin Kristen berasal dari dalam gereja itu sendiri - dari apa yang disebut 'teman'.

Pasti sangat menyakitkan bagi Ayub untuk harus mendengarkan Elihu, yang jauh lebih muda dan belum yakin akan pengalamannya sendiri, dengan arogan mengatakan kepada Ayub, 'aku hendak mengajarkan hikmat kepadamu' (33:33) dan 'Ayub berbicara tanpa pengetahuan, dan perkataannya tidak mengandung pengertian' (34:35). Dan untuk menyatakan bahwa, karena Ayub tidak setuju dengan kritik Elihu, ‘Karena ia menambahkan dosanya dengan pelanggaran, ia mengepalkan tangan di antara kami dan banyak bicara terhadap Allah' (Ay.37).

Elihu, seperti banyak kritikus, mengklaim sebagai ‘pemikir yang hati-hati’ dan ‘tidak memiliki motif tersembunyi’ (33:2–3). Dia mengklaim bahwa orang lain setuju dengan dia: ‘Maka orang-orang yang berakal budi dan orang yang mempunyai hikmat yang mendengarkan aku akan berkata kepadaku – "Ayub berbicara tanpa pengetahuan, dan perkataannya tidak mengandung pengertian"’ (34:34–35).

Kita juga dapat dengan mudah jatuh ke dalam perangkap untuk menilai umat Allah secara dangkal, sama seperti yang dilakukan Elihu. Waspadai bahaya dalam mengkritik orang lain.

Meskipun telah ditunjukkan bahwa tidak seorang pun pernah membangun monumen untuk seorang kritikus, itu tidak menghentikan kita semua untuk ingin menjadi kritikus. Berhati-hatilah dengan apa yang Anda katakan tentang orang lain. Dan jika Anda berada di posisi untuk menerima kritik, jangan terkejut.

Doa

Tuhan, tolong aku untuk menghindari penilaian dangkal terhadap orang lain. Berikan aku kebijaksanaan dan kepekaan terhadap mereka yang berjuang dengan kehidupan. Bantu aku untuk memperbaiki pandanganku pada satu pemimpin sejati, Yesus Kristus, untuk datang di bawah Ketuhanan-Nya dan mengikuti teladan-Nya.

Pippa menambahkan

Karena saya tidak memiliki banyak kekuatan fisik, saya suka dengan semua ayat ini: 'Karena dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan, dan dengan Allahku aku berani melompati tembok' (Mazmur 18:29); ‘Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata' (Ay.32); ‘dan membuat aku berdiri di bukit’ (Ay.33b); 'yang mengajar tanganku berperang' (Ay.34); Kauberikan kepadaku ‘perisai’ keselamatan-Mu (Ay.35a); 'tangan kanan-Mu menyokong aku' (Ay.35b). Ketika saya merasa tak berdaya, secara fisik saya tidak berada di atas segalanya, namun kata-kata ini benar-benar mendorong saya.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

John C. Maxwell, Developing the Leader Within You, (Thomas Nelson; 1 edition, 2005)

Rick Warren, in conversation with Mark Driscoll, cited in Jeff Schapiro, The Christian Post, ‘Warren to Driscoll: Not All Megachurches Are Alike’, 27 August 2012. Accessed via: http://www.christianpost.com/news/warren-to-driscoll-not-all-megachurches-are-alike-80667/ [last accessed January 2016]

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.