Utamakan Prioritas
pengantar
Tak lama setelah kami menikah, Pippa dan saya menghabiskan akhir pekan kami dengan hal seputar pernikahan. Selama akhir pekan tersebut, kami mengikuti sesi tentang prioritas. Kami diberikan lima kartu - masing-masing dengan kata di atasnya: ‘kerja’, ‘Tuhan’, ‘pelayanan’, ‘suami / istri’, dan ‘anak’. Kami diminta untuk memberi peringkat ini berdasarkan prioritas. Kemudian saya sadar, saya benar-benar salah dalam menyusunnya.
Saya menempatkan 'Tuhan' pertama (setidaknya yang ini benar - memang seharusnya begitu), Diikuti oleh pelayanan, istri, pekerjaan, dan, akhirnya, anak-anak (kami tidak memiliki anak ketika itu sehingga anak sepertinya tidak begitu penting!).
Ketika para panitia memberikan jawaban, semestinya saya harus menaruh demikian: pertama-tama, Tuhan, maka istri saya (panggilan utama saya), anak-anak kami, pekerjaan saya (pelayanan utama saya), dan akhirnya pelayanan saya - yang, meskipun jelas sangat penting, tidak boleh dibiarkan memindahkan tanggung jawab utama hidup saya. Seperti yang dikatakan filsuf Goethe, ’Hal-hal yang paling penting tidak boleh menjadi hal-hal yang paling tidak penting.’
Dahulukan prioritas utama. Hal-hal yang paling penting bagi Tuhan harus menempati tempat pertama di dalam hidup kita.
Mazmur 22:12–21
12 Janganlah jauh dari padaku,
sebab kesusahan telah dekat,
dan tidak ada yang menolong.
13 Banyak lembu jantan mengerumuni aku;
banteng-banteng dari Basan mengepung aku;
14 mereka mengangakan mulutnya terhadap aku
seperti singa yang menerkam dan mengaum.
15 Seperti air aku tercurah,
dan segala tulangku terlepas dari sendinya;
hatiku menjadi seperti lilin,
hancur luluh di dalam dadaku;
16 kekuatanku kering seperti beling,
lidahku melekat pada langit-langit mulutku;
dan dalam debu maut Kauletakkan aku.
17 Sebab anjing-anjing mengerumuni aku,
gerombolan penjahat mengepung aku,
mereka menusuk tangan dan kakiku.
18 Segala tulangku dapat kuhitung;
mereka menonton, mereka memandangi aku.
19 Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka,
dan mereka membuang undi atas jubahku.
20 Tetapi Engkau, Tuhan, janganlah jauh;
ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
21 Lepaskanlah aku dari pedang,
dan nyawaku dari cengkeraman anjing.
Komentar
Prioritas dalam Relasi
Relasi Anda dengan Tuhan harus menjadi prioritas nomor satu Anda. Dalam mazmur ini, kita melihat bahwa prioritas pertama pemazmur (dan prioritas utama Yesus yang pertama) adalah hubungannya dengan Allah.
Gerbang di mana hubungan kita dapat dipulihkan oleh Allah adalah dengan melalui salib-Nya. Seperti pada bagian pertama dari mazmur, kita melihat kelanjutan dari nubuatan tentang kematian Yesus yang digenapi di dalam Perjanjian Baru.
Seolah-olah mazmur ini ditulis oleh sudut pandang orang pertama yang tergantung di kayu salib, bahkan ratusan tahun sebelum Romawi menciptakan penyaliban. Ini adalah nubuatan yang luar biasa akurat tentang penderitaan Yesus - menggambarkan kekejaman penyaliban.
- 'Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya... lidahku melekat pada langit-langit mulutku' (Ay.14a,15b; John 19:28).
- 'Mereka menusuk tangan dan kakiku' (Mazmur 22:16c; Yohanes 19:37).
- 'Gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.' (Mazmur 22:16b – 17b; Lukas 23:17,35).
- 'Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku' (Mazmur 22:18; Yohanes 19:23–24).
Seperti yang kita lihat pada renungan sebelumnya, penderitaan Yesus di kayu salib jauh lebih besar daripada mengerikannya sebuah penyaliban. Ia menanggung dosa kita dan melakukanya demi Allah untuk kita (Mazmur 22:1). Yesus mati untuk Anda agar Anda dapat dipulihkan kembali kepada hubungan dengan Allah.
Doa
Terima kasih, Yesus, bahwa Engkau mengalami penderitaan penyaliban demiku agar hubunganku dengan Tuhan dapat dipulihkan dan Ia menjadi prioritas nomor satu dalam hidupku.
Markus 1:29–2:17
Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang-orang lain
(Mat. 8:14-17; Luk. 4:38-41)
29 Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. 30 Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. 31 Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. 32 Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. 33 Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. 34 Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
Yesus mengajar di kota-kota lain
(Luk. 4:42-44)
35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. 36 Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; 37 waktu menemukan Dia mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.” 38 Jawab-Nya: “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” 39 Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta
(Mat. 8:1-4; Luk. 5:12-16)
40 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” 41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” 42 Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. 43 Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: 44 “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” 45 Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Orang lumpuh disembuhkan
(Mat. 9:1-8; Luk. 5:17-26)
2Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. 2 Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, 3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. 4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. 5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” 6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: 7 “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?” 8 Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? 9 Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? 10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” – berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu –: 11 “Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” 12 Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: “Yang begini belum pernah kita lihat.”
Lewi pemungut cukai mengikut Yesus
(Mat. 9:9-13; Luk. 5:27-32)
13 Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. 14 Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. 15 Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. 16 Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” 17 Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Komentar
Prioritas Yesus
Saya mengasihi Yesus. Dia benar-benar luar biasa dan sangat mengagumkan. Dia mengasihi orang-orang: Dia dipenuhi dengan 'belas kasihan' bagi semuanya (1:41). Orang-orang mencintai Dia: 'Orang-orang... datang kepada-Nya dari segala penjuru' (Ay.45). Semua orang ingin melihat Yesus: ‘Semua orang mencari Engkau!’ (Ay.37).
Mereka akan melakukan apapun untuk membuat orang lain juga dapat melihat Yesus (2:4). Orang banyak datang kepadanya (Ay.13). Ketika dia berkata kepada orang-orang, ‘Ikutlah Aku’, mereka mengikuti-Nya (Ay.14). Mereka membawa semua orang sakit kepada Yesus dan Dia menyembuhkan mereka (1:32–34), termasuk ibu mertua Simon (Ay.30–31). Dia mencintai penagih pajak dan orang berdosa dan dengan senang hati pergi dan makan malam bersama dengan mereka (Ay.15). Ia datang bagi kita 'orang berdosa' (Ay. 17).
Anda dapat menjelaskan seperti apa prioritas seseorang melalui cara mereka menghabiskan waktu mereka. Dalam bagian ini, kita melihat bagaimana Yesus menghabiskan waktunya.
Berdoa kepada Allah
Kebanyakan orang tidak bangun lebih awal di pagi hari kecuali mereka memiliki sesuatu yang penting untuk dikerjakan. Prioritas utama Yesus adalah hubungan-Nya dengan Allah Bapa: 'Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana' (Ay.35). Ini menantang kita semua untuk bangun lebih awal, menemukan 'tempat sunyi' dan berdoa.
Secara pribadi, saya menemukan satu-satunya cara untuk bangun lebih awal secara teratur adalah dengan tidur lebih awal di malam hari secara teratur!
Memproklamirkan Kerajaan Allah. Yesus berkata, 'Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang' (Ay.38). Pesan yang Ia khotbahkan adalah kabar baik tentang Kerajaan Allah dan perlunya orang-orang untuk 'bertobat dan percaya kepada Injil!' (Ay.14–15). Ini adalah pesan tentang pengampunan (2:5,10) dan juga merupakan kabar baik terutama untuk 'orang-orang berdosa' (Ay.17), yang semua orang perlu dengar. Bagi Yesus, pengampunan adalah prioritas yang lebih tinggi daripada penyembuhan.
Kekuatan Penginjilan
Yesus ’penuh dengan belas kasihan’ (1:41). Karena kasih-Nya kepada orang-orang, Dia ingin memberitakan kepada mereka lebih dulu berita baik tentang pengampunan. Tetapi itu bukan hanya kata-kata. Dia juga bertindak untuk menyembuhkan yang sakit (Ay.40–42; 2:8–12) dan mengusir setan (1:39). Melalui penyembuhan orang lumpuh, Yesus menunjukkan bahwa Dialah yang memiliki otoritas dan kuasa untuk mengampuni dosa (2: 9–11).
Prioritas Yesus jelas, Tuhanlah yang pertama barulah manusia - dan yang lainnya adalah tentang melakukan dua prioritas besar itu.
Doa
Tuhan, tolong aku untuk memprioritaskan hubunganku dengan-Mu. Terima kasih bahwa aku dapat memberitakan Injil tentang pengampunan kepada orang lain. Semoga aku dipenuhi dengan belas kasih saat aku berdoa untuk orang sakit dan mencari orang-orang untuk dapat dibebaskan.
Keluaran 19:1–20:26
Tuhan menampakkan diri di gunung Sinai
19Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga. 2 Setelah mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung itu.
3 Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan Tuhan berseru dari gunung itu kepadanya: “Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel: 4 Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku. 5 Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. 6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.”
7 Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan Tuhan kepadanya. 8 Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: “Segala yang difirmankan Tuhan akan kami lakukan.” Lalu Musa pun menyampaikan jawab bangsa itu kepada Tuhan. 9 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu.” Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada Tuhan.
10 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya. 11 Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga Tuhan akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai. 12 Sebab itu haruslah engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling sambil berkata: Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya, sebab siapa pun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum mati. 13 Tangan seorang pun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan hidup. Hanya apabila sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki gunung itu.”
14 Lalu turunlah Musa dari gunung mendapatkan bangsa itu; disuruhnyalah bangsa itu menguduskan diri dan mereka pun mencuci pakaiannya. 15 Maka kata Musa kepada bangsa itu: “Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan.”
16 Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan.
17 Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung. 18 Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena Tuhan turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat. 19 Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh. 20 Lalu turunlah Tuhan ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka Tuhan memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas.
21 Kemudian Tuhan berfirman kepada Musa: “Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus mendapatkan Tuhan hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak dari mereka akan binasa. 22 Juga para imam yang datang mendekat kepada Tuhan haruslah menguduskan dirinya, supaya Tuhan jangan melanda mereka.” 23 Lalu berkatalah Musa kepada Tuhan: “Tidak akan mungkin bangsa itu mendaki gunung Sinai ini, sebab Engkau sendiri telah memperingatkan kepada kami, demikian: Pasanglah batas sekeliling gunung itu dan nyatakanlah itu kudus.”
24 Lalu Tuhan berfirman kepadanya: “Pergilah, turunlah, kemudian naiklah pula, engkau beserta Harun; tetapi para imam dan rakyat tidak boleh menembus untuk mendaki menghadap Tuhan, supaya mereka jangan dilanda-Nya.”
25 Lalu turunlah Musa mendapatkan bangsa itu dan menyatakan hal itu kepada mereka.
Kesepuluh firman
20Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: 2 “Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, 6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
7 Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, 10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 11 Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.
13 Jangan membunuh.
14 Jangan berzinah.
15 Jangan mencuri.
16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.”
Orang Israel takut menghadapi kedatangan Tuhan
18 Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh. 19 Mereka berkata kepada Musa: “Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati.” 20 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: “Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa.”
21 Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.
Peraturan tentang kebaktian
22 Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: Kamu sendiri telah menyaksikan, bahwa Aku berbicara dengan kamu dari langit. 23 Janganlah kamu membuat di samping-Ku allah perak, juga allah emas janganlah kamu buat bagimu.
24 Kaubuatlah bagi-Ku mezbah dari tanah dan persembahkanlah di atasnya korban bakaranmu dan korban keselamatanmu, kambing dombamu dan lembu sapimu. Pada setiap tempat yang Kutentukan menjadi tempat peringatan bagi nama-Ku, Aku akan datang kepadamu dan memberkati engkau. 25 Tetapi jika engkau membuat bagi-Ku mezbah dari batu, maka jangan engkau mendirikannya dari batu pahat, sebab apabila engkau mengerjakannya dengan beliung, maka engkau melanggar kekudusannya. 26 Juga jangan engkau naik tangga ke atas ke mezbah-Ku, supaya auratmu jangan kelihatan di atasnya.”
Komentar
Prioritas Kasih
Meskipun Allah mengundang Anda untuk masuk ke dalam keintiman dengan-Nya, jangan pernah melupakan keajaiban kekudusan dan kuasa-Nya. Tuhan memiliki rencana khusus bagi Anda, dan karena itulah Ia tidak akan membiarkan Anda tidak menjadi pribadi yang terbaik dari Anda yang seharusnya. Dia ingin kita belajar kekudusan dari-Nya.
Dari Keluaran 19 hingga Bilangan 10:10, umat Allah tinggal di tempat yang sama, belajar bagaimana menjadi umat Allah. Mereka mulai dengan mempelajari kekudusan dan kuasa Allah. Mereka bahkan tidak bisa menyentuh gunung tempat keberadaan-Nya berada. Kemudian Dia berbicara kepada mereka tentang prioritas mereka melalui Sepuluh Perintah Allah.
Tuhan mengasihi Anda
Konteksnya adalah dalam 20:2: 'Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.' Allah adalah Allah yang menunjukkan 'kasih setia kepada beribu-ribu orang' (Ay. 6). Kita dapat melihat kasih-Nya di awal bacaan ini. Tuhan berkata, 'Aku telah membawamu dengan sayap rajawali dan membawamu kepada-Ku' (19: 4). Dia berkata, 'menjadi harta pusaka-Ku sendiri dari antara segala bangsa... engkau akan menjadi milik-Ku’ (Ay.5–6). Kasih setia kita adalah respon balik atas kasih-Nya.
Konteks dari Sepuluh Perintah adalah kasih Tuhan untuk Anda. Beberapa orang kehilangan fakta ini dan melihat kesepuluh perintah itu hanya sebagai seperangkat aturan. Tuhan memberikan perintah-perintah sebagai tindakan kasih untuk Anda. Berusaha untuk mematuhinya adalah sikap kasih kita kepada Tuhan.
Kasihilah Allah
Empat perintah pertama adalah tentang bagaimana kita menanggapi kasih Allah dengan mengasihi Dia: 'Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita' (1 Yohanes 4:19). Kasih kita harus eksklusif (Keluaran 20:3–4), penuh hormat (Ay.7) dan ditunjukkan dengan menyisihkan waktu untuk bersama-Nya (Ay. 10).Kasihi sesama
Enam perintah terakhir adalah tentang kasih kita kepada sesama - keluarga kita (Ay.12), suami/istri (Ay.14) dan lingkungan kita: 'Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan mengucapkan saksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.' (Ay.13-17).
Yesus meringkasnya seperti ini, ’"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." Ini adalah perintah pertama dan terbesar. Dan yang kedua adalah seperti itu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri." Semua Taurat dan Nabi bergantung pada kedua perintah ini' (Matius 22: 37–40).
Sepuluh Hukum tidak diberikan sebagai tangga di mana manusia harus naik untuk masuk ke hadirat Allah. Sebaliknya, hukum adalah pola hidup yang diberikan Tuhan bagi mereka yang telah mengetahui anugerah dan penebusan Allah. Perintah tersebut tidak diberikan untuk membatasi kebebasan Anda, tetapi untuk menjaganya. Ini justru membantu Anda menikmati kebebasan hidup dalam hubungan dengan Allah, menunjukkan kepada Anda bagaimana menjalani kehidupan suci sama seperti Allah adalah kudus. Kasih Anda untuk Allah mengalir, dan menjadi sebuah respon yang Anda tunjukkan terhadap kasih Allah untuk Anda.
Doa
Bapa Surgawi, aku menyembah-Mu hari ini dengan sujud dan hormat. Terima kasih karena Engkau menggendongku dengan sayap elang dan membawaku kepada-Mu. Terima kasih karena Engkau mengatakan bahwa aku adalah harta-Mu. Bantu aku untuk menjadikan Engkau sebagai prioritas utamaku, untuk menyembah dan mengasihi-Mu dengan segenap hatiku dan dengan segenap jiwaku serta dengan segenap pikiranku. Bantu aku untuk mengasihi sesama tanpa syarat seperti Engkau mengasihiku.
Pippa menambahkan
'Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.' (Markus 1:35)
Saya ditantang oleh kata-kata ‘pagi-pagi benar’. Saya tidak begitu nyaman di pagi hari dan bahkan lebih buruk lagi ketika pagi ‘masih gelap’. Godaan untuk tetap tidur di tempat tidur untuk sedikit lebih lama terasa sulit untuk dihindarkan. Tetapi, saya sadar itu adalah waktu terbaik untuk menemukan kenyamanan. Jika Yesus bangun pagi untuk berdoa, setidaknya saya harus mencoba melakukan hal yang sama.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.