Hari 46

Tinggi dan Rendahnya Kehidupan

Kebijaksanaan Mazmur 22:1–11
Perjanjian Baru Markus 1:1–28
Perjanjian Lama Keluaran 17:1–18:27

pengantar

Ketika saya melihat kembali empat puluh tahun terakhir sebagai orang Kristen, ada masa-masa di mana seseorang mengalami puncak kerohanian yang tinggi - pengalaman Roh Kudus, kasih Allah, sukacita melihat orang-orang mengalami perjumpaan dengan Yesus untuk pertama kalinya, jawaban doa yang luar biasa dan melihat Kerajaan Allah kian berkembang. Di sisi lain, ada juga posisi kerohanian yang rendah - pengalaman padang gurun, dukacita, kekecewaan, kegagalan, godaan, pertentangan, masalah kesehatan dan kelelahan. Dalam bacaan untuk hari ini, kita melihat bagaimana kerohanian tertinggi dan terendah berhubungan erat.

Kebijaksanaan

Mazmur 22:1–11

Allahku, mengapa Kautinggalkan aku?

22Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Rusa di kala fajar. Mazmur Daud.

2 Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?
  Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh
   dan tidak menolong aku.
3 Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab,
  dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.
4 Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam
  di atas puji-pujian orang Israel.
5 Kepada-Mu nenek moyang kami percaya;
  mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka.
6 Kepada-Mu mereka berseru-seru, dan mereka terluput;
  kepada-Mu mereka percaya, dan mereka tidak mendapat malu.

7 Tetapi aku ini ulat dan bukan orang,
  cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak.
8 Semua yang melihat aku mengolok-olok aku,
  mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya:
9 “Ia menyerah kepada Tuhan; biarlah Dia yang meluputkannya,
  biarlah Dia yang melepaskannya!
   Bukankah Dia berkenan kepadanya?”
10 Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan;
  Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
11 Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir,
sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.

Komentar

Percayalah bahwa penderitaan akan berakhir dengan kemenangan

Mazmur ini membentuk latar belakang seruan Yesus di kayu salib, 'Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?' (Ay.1a). Bukan suatu kebetulan bahwa Yesus mengutip mazmur ini (Matius 27:46).

Mazmur 22 memberikan latar belakang profetik kepada salib dan kebangkitan, yang kita lihat penggenapannya di dalam Yesus. Dia ’dicemooh oleh semua orang, dan dihina oleh orang banyak’ (Ay.6); diejek dan dihina (Ay.7). Mereka menghujat-Nya, menggelengkan kepala mereka (Ay.7b). ’Dia percaya pada Tuhan; biarkan Tuhan menyelamatkan-Nya'(Ay.8a).

Hal ini secara akurat menggambarkan penderitaan Yesus (lihat Matius 27:31–46), namun penderitaan itu berakhir dengan kemenangan.

Pesan dari mazmur adalah tentang pentingnya kepercayaan pada titik-titik kita yang sangat rendah (Mazmur 22:4–5,9). Yesus, pada titik paling rendah dalam hidup-Nya - disalibkan dan ‘ditinggalkan’ Allah – percaya bahwa Allah akan membebaskan-Nya. Kekalahan yang nyata dari salib ternyata menjadi kemenangan terbesar sepanjang masa.

Jika Anda berada pada titik yang rendah, ingatlah bahwa penderitaan tidak memiliki kepastian di akhir. Di dalam Yesus, kebangkitan dan kemenangan Allah memiliki kepastian di akhir. Terus percaya pada-Nya.

Doa

Tuhan, terima kasih banyak untuk saat-saat ketika aku berseru kepada-Mu dan diselamatkan; percaya pada-Mu dan tidak kecewa. Bantulah aku di saat-saat menderita untuk tetap percaya pada Engkau.

Perjanjian Baru

Markus 1:1–28

Yohanes Pembaptis

(Mat. 3:1-6, 11-12; Luk. 3:3-6, 15-17; Yoh. 1:19-28)
1Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. 2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya:

“Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau,
  ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;
3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun:
  Persiapkanlah jalan untuk Tuhan,
luruskanlah jalan bagi-Nya”,

4 demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.” 5 Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan. 6 * Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. 7 Inilah yang diberitakannya: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. 8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”

Yesus dibaptis Yohanes

(Mat. 3:13-17; Luk. 3:21-22; Yoh. 1:32-34)
9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. 10 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. 11 Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”

Pencobaan di padang gurun

(Mat. 4:1-11; Luk. 4:1-13)
12 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. 13 Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.

Yesus tampil di Galilea

(Mat. 4:12-17; Luk. 4:14-15)
14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, 15 kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”

Yesus memanggil murid-murid yang pertama

(Mat. 4:18-22; Luk. 5:1-11)
16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. 17 Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” 18 Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. 19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. 20 Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.

Yesus dalam rumah ibadat di Kapernaum

(Luk. 4:31-37)
21 Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. 22 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. 23 Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak: 24 “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” 25 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” 26 Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. 27 Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: “Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya.” 28 Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.

Komentar

Tumbuh dalam otoritas melalui perjuangan dan berkat

Pippa dan saya menonton video Billy Graham yang berkhotbah di Los Angeles pada tahun 1963. Film ini berwarna hitam dan putih. Dia berkhotbah dari Alkitab Versi Resmi. Tetapi, bahkan setelah lima puluh tahun masih ada kekuatan dalam pesan itu. Yang paling mencolok dari hamba Tuhan ini adalah otoritas yang dia pakai saat berbicara. Otoritas semacam ini adalah cerminan dari otoritas tertinggi Yesus.

Dalam bagian ini, kita melihat bahwa Allah mempersiapkan Yesus untuk mengalami puncak tertinggi dan terendah dalam kerohanian melalui berkat dan pencobaan yang Ia alami.

Markus adalah Injil terpendek. Injil ini mencakup tiga minggu tindakan Yesus dan menuliskan dua puluh menit dari kata-kata-Nya. Injil ini adalah Injil yang paling hidup; ia melaju dari satu peristiwa ke peristiwa lain dengan terengah-engah karena begitu berapi-apinya. Injil ini adalah pengumuman mendesak tentang kabar baik Yesus Kristus.

Kata favorit Markus adalah ‘segera’. Yesus mengetahui semua tentang kehidupan yang bertekanan. Dia mengalami puncak kerohanian tertinggi dan terendah. Pada saat pembaptisan-Nya, Yesus mengalami kenaikan rohani yang luar biasa. Dia melihat sebuah penglihatan: 'Dia melihat surga terbuka' (Ay.10b). Dia mengalami Roh Kudus: 'Roh turun kepada-Nya seperti burung merpati' (Ay.10b). Dia mendengar suara Tuhan: 'Sebuah suara datang dari surga' (Ay.11a). Dia menerima kepastian akan status sebagai anak: 'Engkau adalah Anak-Ku' (Ay.11b). Dia tahu begitu dalam kasih Tuhan untuk-Nya: ‘... yang Ku kasihi’ (Ay.11c). Dia menikmati kesukaan Allah: 'Dengan-Mu Aku sangat berkenan' (Ay.11d).

Dari sana, Ia langsung menuju ke tempat kerohanian yang rendah yaitu di padang pasir di mana Ia dicobai oleh iblis selama empat puluh hari (Ay.12).

Jangan terkejut dengan serangan rohani yang mengikuti pengalaman kerohanian yang luar biasa. Kami selalu berusaha memperingatkan orang-orang tentang hal ini. Jika, misalnya, di Alpha akhir pekan, Anda telah dipenuhi dengan Roh Kudus, menerima kepastian mendalam akan kasih Allah bagi Anda, dan mengetahui bahwa Anda adalah anak Allah, jangan terkejut dengan serangan - dalam bentuk keraguan dan godaan - yang sering terjadi.

Ketika saya melihat kembali kehidupan saya sendiri, saya dapat melihat bahwa, meskipun saat-saat pencobaan ini tampak sangat menyakitkan pada saat itu, saya sekarang menyadari betapa pentingnya pencobaan-pencobaan itu dalam mempersiapkan saya untuk apa yang ada di depan.

Ini semua adalah bagian dari rencana Tuhan - 'Roh Allah' lah yang membawa Yesus ke padang gurun (Ay.12) untuk 'dicobai oleh setan' (Ay.13). Dalam beberapa hal, masa berada di 'gurun' dan pencobaan yang ganas memberikan jaminan bahwa semua itu benar. Pengalaman Roh Kudus adalah nyata, tetapi pada saat yang sama, peperangan rohani dan ujian mungkin sangat kuat.

Yesus muncul ke permukaan dari masa pencobaan dengan otoritas yang luar biasa:

1.\tOtoritas utuk menginjili
Yesus memberitakan Injil dan memanggil orang untuk mengikut Dia. Prioritas nomor satu Anda adalah mempererat hubungan dengan Yesus.

2.\tOtoritas untuk memimpin
Ketika Yesus ingin seseorang meninggalkan pekerjaan mereka dan bekerja langsung untuk kerajaan, Dia mendatangi dan berbicara kepada mereka (Ay.17, 20). Kehidupan para murid yang paling awal diubah sepenuhnya dari penjala ikan menjadi penjala manusia.

3.\tOtoritas untuk mengajar
Orang-orang mengagumi ajaran Yesus karena 'Dia mengajari mereka sebagai orang yang memiliki otoritas' (Ay.22). Semua orang begitu terkejut sehingga mereka bertanya satu sama lain, 'Apa ini? Ajaran baru - dan dengan otoritas!’ (Ay.27).

4.\tOtoritas untuk menyembuhkan
Yesus menyembuhkan orang yang dirasuki roh jahat. Dia memiliki otoritas untuk mengatakan kepada roh jahat, 'Keluar dari padanya!' (Ay.25). Orang-orang takjub tidak hanya pada ajaran-Nya, tetapi juga pada cara Dia 'memberi perintah kepada roh jahat dan mereka mematuhi-Nya' (Ay.27).

Apa pun yang Anda alami, percayalah bahwa Allah sedang mempersiapkan Anda dan memberi Anda otoritas yang semakin besar oleh segala sesuatu yang Ia kehendaki untuk Anda lakukan.

Mintalah pada-Nya untuk pemenuhan Roh Kudus. Ketahuilah bahwa Tuhan memandang Anda dengan berkenan. Dengarkan suara-Nya berkata kepada Anda: ‘engkau adalah [anak]-Ku, yang Ku kasihi; bersamamu, Aku sangat berkenan '(Ay.11).

Doa

Tuhan, penuhilah aku dengan Roh Kudus-Mu… Bantu aku untuk tumbuh dalam otoritas di dalam perkataan dan tindakanku.

Perjanjian Lama

Keluaran 17:1–18:27

Di Masa dan di Meriba

17Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah Tuhan, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu. 2 Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: “Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum.” Tetapi Musa berkata kepada mereka: “Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai Tuhan?” 3 Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: “Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?”

4 Lalu berseru-serulah Musa kepada Tuhan, katanya: “Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!” 5 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah. 6 Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum.” Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.

7 Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai Tuhan dengan mengatakan: “Adakah Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak?”

Kemenangan orang Israel melawan orang Amalek

8 Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim. 9 Musa berkata kepada Yosua: “Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku.”

10 Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. 11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. 12 Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. 13 Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.

14 Kemudian berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Tuliskanlah semuanya ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan, dan ingatkanlah ke telinga Yosua, bahwa Aku akan menghapuskan sama sekali ingatan kepada Amalek dari kolong langit.”

15 Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: “Tuhanlah panji-panjiku!” 16 Ia berkata: “Tangan di atas panji-panji Tuhan! Tuhan berperang melawan Amalek turun-temurun.”

Yitro mengunjungi Musa

18Kedengaranlah kepada Yitro, imam di Midian, mertua Musa, segala yang dilakukan Allah kepada Musa dan kepada Israel, umat-Nya, yakni bahwa Tuhan telah membawa orang Israel keluar dari Mesir. 2 Lalu Yitro, mertua Musa, membawa serta Zipora, isteri Musa – yang dahulu disuruh Musa pulang – 3 dan kedua anak laki-laki Zipora; yang seorang bernama Gersom, sebab kata Musa: “Aku telah menjadi seorang pendatang di negeri asing,” 4 dan yang seorang lagi bernama Eliezer, sebab katanya: “Allah bapaku adalah penolongku dan telah menyelamatkan aku dari pedang Firaun.”

5 Ketika Yitro, mertua Musa, beserta anak-anak dan isteri Musa sampai kepadanya di padang gurun, tempat ia berkemah dekat gunung Allah, 6 disuruhnyalah mengatakan kepada Musa: “Aku, mertuamu Yitro, datang kepadamu membawa isterimu beserta kedua anaknya.”

7 Lalu keluarlah Musa menyongsong mertuanya itu, sujudlah ia kepadanya dan menciumnya; mereka menanyakan keselamatan masing-masing, lalu masuk ke dalam kemah.

8 Sesudah itu Musa menceritakan kepada mertuanya segala yang dilakukan Tuhan kepada Firaun dan kepada orang Mesir karena Israel dan segala kesusahan yang mereka alami di jalan dan bagaimana Tuhan menyelamatkan mereka.

9 Bersukacitalah Yitro tentang segala kebaikan, yang dilakukan Tuhan kepada orang Israel, bahwa Ia telah menyelamatkan mereka dari tangan orang Mesir. 10 Lalu kata Yitro: “Terpujilah Tuhan, yang telah menyelamatkan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan Firaun. 11 Sekarang aku tahu, bahwa Tuhan lebih besar dari segala allah; sebab Ia telah menyelamatkan bangsa ini dari tangan orang Mesir, karena memang orang-orang ini telah bertindak angkuh terhadap mereka.”

12 Dan Yitro, mertua Musa, mempersembahkan korban bakaran dan beberapa korban sembelihan bagi Allah; lalu Harun dan semua tua-tua Israel datang untuk makan bersama-sama dengan mertua Musa di hadapan Allah.

Pengangkatan hakim-hakim

13 Keesokan harinya duduklah Musa mengadili di antara bangsa itu; dan bangsa itu berdiri di depan Musa, dari pagi sampai petang. 14 Ketika mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada bangsa itu, berkatalah ia: “Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?”

15 Kata Musa kepada mertuanya itu: “Sebab bangsa ini datang kepadaku untuk menanyakan petunjuk Allah. 16 Apabila ada perkara di antara mereka, maka mereka datang kepadaku dan aku mengadili antara yang seorang dan yang lain; lagipula aku memberitahukan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan Allah.” 17 Tetapi mertua Musa menjawabnya: “Tidak baik seperti yang kaulakukan itu. 18 Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja. 19 Jadi sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau. Adapun engkau, wakililah bangsa itu di hadapan Allah dan kauhadapkanlah perkara-perkara mereka kepada Allah. 20 Kemudian haruslah engkau mengajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan, dan memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan. 21 Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. 22 Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya. 23 Jika engkau berbuat demikian dan Allah memerintahkan hal itu kepadamu, maka engkau akan sanggup menahannya, dan seluruh bangsa ini akan pulang dengan puas senang ke tempatnya.” 24 Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya. 25 Dari seluruh orang Israel Musa memilih orang-orang cakap dan mengangkat mereka menjadi kepala atas bangsa itu, menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. 26 Mereka ini mengadili di antara bangsa itu sewaktu-waktu; perkara-perkara yang sukar dihadapkan mereka kepada Musa, tetapi perkara-perkara yang kecil diadili mereka sendiri. 27 Kemudian Musa membiarkan mertuanya itu pergi dan ia pulang ke negerinya.

Komentar

Berdoalah dan bertindaklah untuk mengubah posisi terendah menjadi tertinggi

Musa memiliki momen-momen di mana kerohaniannya ada pada posisi yang rendah. Orang-orang 'bertengkar dengan Musa' (17:2); mereka ‘mengomel’ (Ay.3); mereka hampir siap untuk melempari dia (Ay.4); 'Amalek datang dan menyerang' mereka (Ay.8). Namun, Tuhan mengubah posisi terendah menjadi tinggi. Bagaimana?

  1. Mendukung dan mendorong satu sama lain

    Pertama, Musa berdoa untuk dirinya sendiri. Dia 'berseru kepada Tuhan, "Apa yang harus saya lakukan...?" [dan] Tuhan menjawab' (Ay.4–5). Kedua, ia menengahi Yosua dan orang-orang: ’Sepanjang Musa mengangkat tangannya, orang Israel menang, tetapi setiap kali dia menurunkan tangannya, orang Amalek menang’ (Ay.11).

    'Ketika tangan Musa lelah... Harun dan Hur mengangkat tangannya - satu di satu sisi dan satu di sisi lain... Jadi, Yosua mengatasi pasukan Amalek dengan pedang... "Karena tangannya diangkat ke takhta Tuhan"' (Ay.12–13, 16).

    Bacaan ini mengingatkan kita tentang kekuatan dan kebutuhan doa syafaat. Hal ini juga mengingatkan kita akan pentingnya dukungan dan dorongan kasih yang dapat kita berikan satu sama lain di saat kita lelah.

  2. Pelajari cara menunjuk wakil

    Ayah mertua Musa, Yitro, memberi Musa beberapa nasihat yang sangat baik (18:19). Dia menunjukkan bahwa jika dia tidak mencari wakil, dia tidak akan mampu: 'Pekerjaan itu terlalu berat untukmu; engkau tidak akan mampu mengatasinya sendiri’ (Ay.18b). Musa dengan rendah hati dan cukup bijaksana untuk mendengarkan ayah mertuanya.

    Mencoba melakukan semuanya sendiri adalah 'tidak baik' (Ay.17). Ini adalah bentuk kepemimpinan yang buruk dan mengarah pada keletihan: ‘Engkau akan menjadi sangat lelah’ (Ay.18). Hal itu juga mengakibatkan karunia, waktu, dan kemampuan orang lain menjadi tidak berguna. Mereka cenderung menjadi frustrasi dan begitu juga Anda.

    Namun demikian, pelimpahan itu sendiri tidak akan menyelesaikan masalah. Kita membutuhkan pemimpin yang tepat. Jika Anda melimpahkan kepada orang yang salah, hal itu malah tidak akan menyelesaikan masalah. Jika Anda mendapatkan pemimpin yang tepat, Anda dapat mempercayai mereka, lalu Anda dapat mengutus mereka dan menguatkan mereka.

    Ikutilah saran Yitro. Gunakan, setidaknya, ketiga kriteria ini ketika memilih dan menunjuk pemimpin. Pertama, pilih orang yang cakap (Ay.21a). Anda membutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan untuk memiliki kepercayaan diri saat Anda hendak mencari wakil. Kedua, pilih pemimpin berdasarkan kerohanian mereka - mereka yang 'takut pada Tuhan' (Ay.21b). Kriteria ketiga adalah karakter. Anda membutuhkan orang yang 'dapat dipercaya' (Ay.21c) - setia, bijaksana, dan dapat diandalkan.

Musa memberikan kepada para pemimpin berbagai tanggung jawab (‘ribuan, ratusan, lima puluhan, dan puluhan’, Ay.21c), kemungkinan tanggung jawab yang diberikan bergantung pada kemampuan mereka. Dia melimpahkan beberapa keputusan tetapi tidak semua. Keputusan sederhana dilimpahkan tetapi bukan yang sulit (Ay.26). Hasilnya adalah bahwa Musa mampu ’menahan beban’ dan orang-orang pulang ke rumah dengan ‘puas’ (Ay.23).

Doa

Tuhan, tolong aku untuk membuat hubunganku dengan Engkau menjadi prioritas nomor satu bagiku, dan melalui puncak kerohanian tertinggi dan terendah dalam hidup, aku bisa tetap dekat dengan Engkau.

Pippa menambahkan

Keluaran 18:9,17–19

Yitro adalah ayah mertua yang sangat baik. Dia bersukacita atas semua keberhasilan Musa dan memberi nasihat di mana dia melihat ada masalah yang harus diberikan jalan keluar.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Email

Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

¹ Alpha is a series of sessions exploring the Christian faith in a relaxed and informal environment. Each talk looks at a different question around faith and is designed to inspire conversation. Alpha typically runs over ten weeks, with a weekend away. For more information or to find an Alpha near you, visit alpha.org

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.