Hari 56

Bagaimana Memaksimalkan Hidup

Kebijaksanaan Amsal 6:1–11
Perjanjian Baru Markus 8:14–9:1
Perjanjian Lama Keluaran 37:1–38:31

pengantar

'Orang sering bertanya kepada saya seperti apa Bunda Teresa itu,' tulis Shane Claiborne dalam bukunya Irresistible Revolution. 'Kadang-kadang, seperti mereka bertanya-tanya apakah dia bersinar dalam kegelapan atau memiliki lingkaran di atas kepalanya. Dia pendek, keriput, dan berharga, bahkan mungkin sedikit usil, seperti nenek tua yang cantik dan bijak. Tetapi ada satu hal yang tidak akan pernah saya lupakan yaitu kakinya. Kakinya cacat.

Setiap pagi saya menatap kakinya. Saya bertanya-tanya apakah dia mengidap lepra atau sejenisnya. Suatu hari seorang Suster menjelaskan, “Kakinya cacat karena kami mendapatkan cukup sumbangan sepatu untuk semua orang, dan Bunda Teresa tidak ingin ada yang mendapat pasangan sepatu yang salah, sehingga dia menggali dan menemukan pasangan sepatu untuk mereka. Dan karena bertahun-tahun melakukannya, hal tersebut telah mengubah bentuk kakinya.” Bertahun-tahun mencintai sesamanya seperti dirinya sampai kakinya cacat.'

Ketika orang ditanya tentang orang yang hidupnya paling mereka kagumi, seringkali jawabannya adalah ‘Mother Teresa’. Dia memaksimalkan sebagian besar hidupnya. Ini adalah sebuah paradoks karena kehidupannya adalah menghidupi penyangkalan diri, memikul salibnya, dan mengikut Yesus.

Hidup adalah anugerah yang luar biasa dan indah. Di dalam Alkitab, kita terus-menerus didesak untuk tidak menyia-nyiakan karunia ini, tetapi sebaliknya untuk memanfaatkan hidup kita sebaik-baiknya.

Kebijaksanaan

Amsal 6:1–11

Berbagai-bagai nasihat

6Hai anakku, jikalau engkau menjadi penanggung sesamamu,
  dan membuat persetujuan dengan orang lain;
2 jikalau engkau terjerat dalam perkataan mulutmu,
  tertangkap dalam perkataan mulutmu,
3 buatlah begini, hai anakku, dan lepaskanlah dirimu,
  karena engkau telah jatuh ke dalam genggaman sesamamu:
  pergilah, berlututlah, dan desaklah sesamamu itu;
4 janganlah membiarkan matamu tidur,
  dan kelopak matamu mengantuk;
5 lepaskanlah dirimu seperti kijang dari pada tangkapan,
  seperti burung dari pada tangan pemikat.
6 Hai pemalas, pergilah kepada semut,
  perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:
7 biarpun tidak ada pemimpinnya,
  pengaturnya atau penguasanya,
8 ia menyediakan rotinya di musim panas,
  dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen
9 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring?
  Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
10 “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi,
  melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” –
11 maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu,
  dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.

Komentar

Penguasaan Diri

Kitab Amsal memberikan Anda pelajaran praktis tentang bagaimana caranya memaksimalkan hidup Anda sebaik-baiknya dan bagaimana menghindari jatuh ke berbagai pencobaan. Dalam bagian ini, kita melihat dua contoh:

  1. Kontrol Keuangan Anda

    Salah satu aspek hidup yang mengharuskan kita untuk disiplin adalah dalam keuangan kita. Selalu ada banyak tipu muslihat keuangan dan jerat – seperti hutang yang tidak di kendalikan, investasi yang tidak bijak dan janji atau sumpah yang dibuat sembarangan. Penulis menyarankan Anda, Anda mengalami kekacauan dalam keuangan (Ay.2-5),

Anda harus melakukan segala daya untuk keluar dari hal itu sesegera mungkin: ‘Jangan buang waktu sedetikpun’ (Ay.3,)

Anda mungkin harus merendahkan diri (Ay.3b). Anda mungkin harus memohon (Ay.3c). Lakukan segalanya dengan kekuatan Anda untuk membebaskan diri Anda dari jerat ini (Ay.5). Jika kita tidak menyelesaikan permasalahan keuangan kita, hal itu dapat memiliki efek yang sangat merugikan bagi kehidupan kita dan keluarga kita kedepannya. 
  1. Aturlah waktumu

    Kita bisa saja membuang-buang waktu hidup kita dengan tidak disiplin. Tanpa perhitungan kita mudah untuk menjadi malas, dan hal ini pasti akan ada konsekuensinya (Ay.9-11). Kita dapat belajar tentang mengontrol diri sendiri dari semut; tidak ada seorangpun yang mengajarkan tentang apa yang harus dilakukan. ‘Mereka tidak memiliki ketua maupun pengawas atau bahkan aturan’ (Ay.7), namun mereka tetap berkerja secara giat: ‘ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.’ (Ay.8)

    Tentu saja, sangat mudah untuk mendapatkan tidur yang cukup. Tubuh kita memerlukan istirahat. Namun, kita harus berhati-hati agar kita tidak membuang-buang waktu kita untuk hal yang tidak produktif.

Doa

Tuhan, berikan aku kebijaksanaan dalam mengelola keuangan dan waktuku.

Perjanjian Baru

Markus 8:14–9:1

Tentang ragi orang Farisi dan ragi Herodes

(Mat. 16:5-12)
14 Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. 15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” 16 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.” 17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? 18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, 19 pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Dua belas bakul.” 20 “Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Tujuh bakul.” 21 Lalu kata-Nya kepada mereka: “Masihkah kamu belum mengerti?”

Yesus menyembuhkan seorang buta di Betsaida

22 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia. 23 Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: “Sudahkah kaulihat sesuatu?” 24 Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: “Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon.” 25 Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. 26 Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: “Jangan masuk ke kampung!”

Pengakuan Petrus

(Mat. 16:13-20; Luk. 9:18-21)
27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: “Kata orang, siapakah Aku ini?” 28 Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi.” 29 Ia bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Petrus: “Engkau adalah Mesias!” 30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia.

Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikut Dia

(Mat. 16:21-28; Luk. 9:22-27)
31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. 32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. 33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. 35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. 36 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. 37 Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? 38 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusia pun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus.”   9Kata-Nya lagi kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa.”

Komentar

Berikan Hidupmu

Yesus mengingatkan murid-murid-Nya untuk berjaga-jaga terhadap ‘ragi’ (8:5) orang Farisi dan Herodes. ‘Ragi’ adalah metafora umum untuk kecenderungan jahat manusia yang meskipun mungkin tampak hanya hal kecil, namun merusak seluruh kepribadian manusia. Para murid masih tidak mengerti karena mereka begitu terperangkap dengan melihat fisik sehingga mereka tidak dapat melihat rohaninya.

Tidak ada yang salah dengan hal-hal fisik dalam diri mereka. Orang buta ingin menyentuh Yesus (Ay.22). Yesus melakukan sesuatu yang sangat fisik - Ia meludahi mata pria itu dan meletakkan tangan-Nya di atas mata orang buta itu dua kali (Ay.23–25). Dia berdoa dua kali sebelum pria itu benar-benar sembuh. Hal ini mendorong kita untuk terus berdoa lebih dari satu kali bagi mereka yang sakit atau secara terus menerus.

Akhirnya, para murid memahami siapa itu Yesus: ‘Engkau adalah Kristus’ (Ay.29). ‘Christos’ artinya 'Yang Diurapi, Sang Mesias'. Pada zaman Yesus, istilah itu terkait dengan harapan Raja Daud yang baru. Namun, dalam Perjanjian Lama, para raja, imam, dan nabi, semuanya diurapi. Yesus adalah penggenapan dari semuanya. Dia adalah Raja, Imam Besar, Nabi.

Namun gelar 'Mesias' ini tidak mampu digunakan. Yesus lebih suka menggunakan gelar 'Anak Manusia' (Ay.31). ‘Anak Manusia’ adalah gelar yang bahkan lebih megah, dan karenanya lebih cocok. Itu berisi gagasan tentang penderitaan (Daniel 7:21). 'Anak Manusia' juga merupakan figur representatif yang mengidentifikasi dirinya dengan manusia.

Kemudian Yesus mulai berbicara tentang salib (Markus 8:31). Kita tidak akan bisa paham tentang salib kecuali kita mau paham siapa itu Yesus. Ajarannya begitu paradoks, berlawanan dengan hukum dan sangat mengejutkan bahwa Petrus menarik tubuh-Nya ke samping untuk menegur-Nya (Ay.32).

Ada persamaan di sini dengan penyembuhan orang buta, yang bertindak sebagai perumpamaan visual dari pembukaan mata para murid secara bertahap. Pertama, mata Petrus terbuka tentang identitas Yesus (Ay.29). Namun, dia hanya setengah mengerti. Dia belum melihat misi Yesus (Ay.31–32). Petrus bisa ‘melihat’, tetapi dia tidak bisa sepenuhnya ‘melihat’.

Yesus sudah menjelaskan kepada murid-murid-Nya perumpamaan-perumpamaan yang luar biasa termasuk yang Dia kerjakan dalam hidup kita - di mana Dia menunjukkan contoh tertinggi. Dia mengatakan, jika Anda ingin memaksimalkan hidup Anda, Anda harus memaksimalkannya. Anda harus meninggalkan hidup Anda untuk pelayanannya dan Injil – ‘Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.’ (Ay.35).

Sebaliknya, Dia kemudian mengatakan bahwa ‘Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.' (Ay.36). Aktor Jim Carrey berkata, 'Saya pikir semua orang harus menjadi kaya dan terkenal dan melakukan semua yang mereka impikan sehingga mereka akhirnya dapat melihat bahwa itu bukanlah jawabannya.'

Bahkan milyarder terhebat hanya memiliki bagian kecil dari dunia. Yesus memperingatkan kita bahwa jika kita tergoda untuk pergi ke arah itu, bahkan jika kita memuncaki kesuksesan mereka dan memperoleh seluruh dunia, kita masih dapat benar-benar menyia-nyiakan hidup kita dan mengorbankan jiwa kita (Ay.36). Dia mengatakan cara untuk menemukan hidup yaitu dengan menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut-Nya (Ay.34).

Kata-kata 'menyangkal diri sendiri' berarti mengatakan 'tidak' kepada diri sendiri. Kehidupan Kristen melibatkan tantangan penyangkalan setiap hari. Dunia berpikir bahwa jalan menuju kehidupan berarti tidak menyangkal diri. Yesus berkata bahwa yang benar adalah sebaliknya. Cara menemukan hidup berarti menolak diri sendiri, memikul salib Anda, dan mengikut-Nya.

Kita dipanggil untuk kasih. Kita hidup untuk Tuhan dan sesama kita. Dan jika kita menyerahkan hidup kita, Tuhan akan menjaga dan menjamin hidup kita.

Mengajarkan tentang Yesus adalah sesuatu yang radikal dan revolusioner. Hal tersebut pasti kebalikan dari apa yang kita pikirkan, namun kita akan melihat betapa itu berguna dalam praktiknya dalam hidup kita. Siapa yang mencari kepuasan diri sendiri akan berakhir dengan kecewa dan tidak puas tentang hidupnya; siapa yang mengikuti teladan Yesus akan hidup berkelimpahan.

Doa

Tuhan, perkataan-Mu sangat menantang hidupku. Tolong aku untuk setiap harinya untuk dapat belajar untuk menyangkal diriku dalam hal sekecil apapun dan memikul salibku dan bahkan mengikut Engkau. Terimakasih ketika aku memberikan hidupku untuk-Mu, aku mendapatkan hidup yang berkelimpahan.

Perjanjian Lama

Keluaran 37:1–38:31

Membuat tabut perjanjian

37Bezaleel membuat tabut itu dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya, dan satu setengah hasta tingginya. 2 Disalutnyalah itu dengan emas murni, dari dalam dan dari luar, dan dibuatnyalah bingkai emas sekelilingnya. 3 Dituangnyalah empat gelang emas untuk tabut itu, pada keempat penjurunya, yaitu dua gelang pada rusuknya yang satu dan dua gelang pada rusuknya yang kedua. 4 Dibuatnyalah kayu pengusung dari kayu penaga dan disalutnyalah itu dengan emas. 5 Dan dimasukkannyalah kayu pengusung itu ke dalam gelang yang pada rusuk tabut itu, supaya tabut dapat diangkut.

6 Dibuatnyalah tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya. 7 Dibuatnyalah dua kerub dari emas, dari emas tempaan dibuatnya itu, pada kedua ujung tutup pendamaian itu, 8 satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu dibuatnya kerub itu pada kedua ujungnya. 9 Kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah menghadap muka kerub-kerub itu.

Membuat meja roti sajian

10 Dibuatnyalah meja itu dari kayu penaga, dua hasta panjangnya, sehasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya. 11 Disalutnyalah itu dengan emas murni dan dibuatnya bingkai emas sekelilingnya. 12 Dibuatnyalah sekelilingnya jalur pinggir yang setapak tangan lebarnya dan dibuatnya bingkai emas sekeliling jalur pinggirnya itu. 13 Dituangnyalah untuk meja itu empat gelang emas dan dipasangnyalah gelang-gelang itu di keempat penjurunya, pada keempat kakinya. 14 Dekat ke jalur pinggirnyalah gelang itu, yakni tempat memasukkan kayu pengusung, supaya meja itu dapat diangkut. 15 Dibuatnyalah kayu pengusung itu dari kayu penaga dan disalutnya dengan emas, yaitu supaya meja itu dapat diangkut. 16 Dan dibuatnyalah perkakas yang di atas meja itu, yakni pinggannya, cawannya, piala dan kendinya, yang dipakai untuk persembahan curahan, semuanya dari emas murni.

Membuat kandil

17 Dibuatnyalah kandil itu dari emas murni; dari emas tempaan dibuatnya kandil itu, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya – dengan tombolnya dan kembangnya – dibuat seiras dengan kandil itu. 18 Ada enam cabang timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain. 19 Tiga kelopak yang berupa bunga badam pada cabang yang satu – dengan tombol dan kembangnya – dan tiga kelopak yang serupa pada cabang yang lain – dengan tombol dan kembangnya –; demikian juga dibuat keenam cabang yang timbul dari kandil itu. 20 Pada kandil itu sendiri ada empat kelopak berupa bunga badam – dengan tombolnya dan kembangnya. 21 Juga ada satu tombol di bawah sepasang cabang yang pertama yang timbul dari kandil itu, dan satu tombol di bawah yang kedua, dan satu tombol di bawah yang ketiga; demikianlah juga dibuat keenam cabang yang timbul dari situ. 22 Tombol dan cabang itu timbul dari kandil itu, dan semuanya itu dibuat dari sepotong emas tempaan yang murni. 23 Dibuatnyalah pada kandil itu tujuh lampu dengan sepitnya dan penadahnya dari emas murni. 24 Dari satu talenta emas murni dibuatnyalah kandil itu dengan segala perkakasnya.

Membuat mezbah pembakaran ukupan

25 Dibuatnyalah mezbah pembakaran ukupan itu dari kayu penaga, sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, empat persegi, tetapi dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya seiras dengan mezbah itu. 26 Disalutnyalah itu dengan emas murni, bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Dibuatnyalah bingkai emas sekelilingnya. 27 Dibuatnyalah dua gelang emas untuk mezbah itu di bawah bingkainya, pada kedua rusuknya, pada kedua bidang sisinya, sebagai tempat memasukkan kayu pengusung, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut. 28 Dan dibuatnyalah kayu pengusung itu dari kayu penaga dan disalutnya dengan emas.

Membuat minyak urapan dan ukupan dari wangi-wangian

29 Dan dibuatnyalah minyak urapan yang kudus itu dan ukupan murni dari wangi-wangian, seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah.

Membuat mezbah korban bakaran

38Dibuatnyalah mezbah korban bakaran itu dari kayu penaga, lima hasta panjangnya dan lima hasta lebarnya, empat persegi, tetapi tiga hasta tingginya. 2 Dibuatnyalah tanduk-tanduknya pada keempat sudutnya; tanduk-tanduknya itu dibuat seiras dengan mezbah itu dan disalutnya dengan tembaga. 3 Dibuatnyalah segala perkakas mezbah itu, yakni kuali-kuali, sodok-sodok, bokor-bokor penyiraman, garpu-garpu dan perbaraan-perbaraan, semua perkakasnya itu dibuatnya dari tembaga. 4 Dibuatnyalah untuk mezbah itu kisi-kisi, yakni jala-jala tembaga, di bawah jalur, mulai dari sebelah bawah sampai setengah tingginya. 5 Dituangnyalah empat gelang pada keempat ujung kisi-kisi tembaga itu, yakni tempat memasukkan kayu pengusung. 6 Dibuatnyalah kayu-kayu pengusung itu dari kayu penaga dan disalutnya dengan tembaga. 7 Dan dimasukkannyalah kayu-kayu pengusung itu ke dalam gelang-gelang yang pada rusuk mezbah itu, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut. Mezbah itu dibuatnya berongga dan dari papan.

Membuat bejana pembasuhan

8 Dibuatnyalah bejana pembasuhan dan juga alasnya dari tembaga, dari cermin-cermin para pelayan perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan.

Membuat pelataran

9 Dibuatnyalah pelataran itu; pada sebelah selatan: layar pelataran itu dari lenan halus yang dipintal benangnya, seratus hasta panjangnya; 10 kedua puluh tiang layar itu dengan kedua puluh alas tiang itu dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya dari perak. 11 Pada sebelah utara: seratus hasta; kedua puluh tiang layar itu dengan kedua puluh alas tiang itu dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya dari perak. 12 Pada sebelah barat: layar lima puluh hasta; dengan sepuluh tiangnya dan sepuluh alas tiang itu, dan kaitan-kaitan tiang itu serta penyambung-penyambungnya dari perak. 13 Dan pada sebelah timur: lima puluh hasta, 14 yakni layar lima belas hasta untuk sisi yang satu di samping pintu gerbang itu, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu; 15 dan juga untuk sisi yang kedua di samping pintu gerbang itu – sebelah-menyebelah pintu gerbang pelataran itu ada layar – lima belas hasta, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu. 16 Segala layar yang mengelilingi pelataran, adalah dari lenan halus yang dipintal benangnya. 17 Alas-alas untuk tiang-tiang itu adalah dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya dari perak, juga salut kepalanya dari perak. Dihubungkanlah dengan penyambung-penyambung dari perak segala tiang-tiang pelataran itu. 18 Tirai pintu gerbang pelataran itu tenunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya; dua puluh hasta panjangnya, tetapi tingginya – yang juga lebar kain itu – adalah lima hasta, sama dengan tinggi layar pelataran itu. 19 Keempat tiangnya dan keempat alas tiang itu dari tembaga; tetapi kaitan-kaitannya dari perak, dan juga salut kepalanya, serta penyambung-penyambungnya dari perak. 20 Segala patok untuk Kemah Suci dan untuk pelataran itu, sekelilingnya, adalah dari tembaga.

Biaya untuk mendirikan Kemah Suci

21 Inilah daftar biaya untuk mendirikan Kemah Suci, yakni Kemah Suci, tempat hukum Allah, yang disusun atas perintah Musa, oleh orang Lewi di bawah pimpinan Itamar, anak imam Harun. 22 Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, membuat segala yang diperintahkan Tuhan kepada Musa, 23 dan bersama-sama dengan dia turut Aholiab, anak Ahisamakh, dari suku Dan, seorang tukang dan ahli, seorang yang membuat tenunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, dari kain ungu muda, dari kain kirmizi dan dari lenan halus. – 24 Segala emas yang dipakai untuk segala pekerjaan mendirikan tempat kudus itu, yakni emas dari persembahan unjukan, ada dua puluh sembilan talenta dan tujuh ratus tiga puluh syikal, ditimbang menurut syikal kudus. 25 Perak persembahan mereka yang didaftarkan dari antara jemaah itu ada seratus talenta dan seribu tujuh ratus tujuh puluh lima syikal, ditimbang menurut syikal kudus: 26 sebéka seorang, yaitu setengah syikal, ditimbang menurut syikal kudus, untuk setiap orang yang termasuk orang-orang yang terdaftar, yang berumur dua puluh tahun ke atas, sejumlah enam ratus tiga ribu lima ratus lima puluh orang. 27 Seratus talenta perak dipakai untuk menuang alas-alas tempat kudus dan alas-alas tiang tabir itu, seratus alas sesuai dengan seratus talenta itu, jadi satu talenta untuk satu alas. 28 Dari yang seribu tujuh ratus tujuh puluh lima syikal itu dibuatnyalah kaitan-kaitan untuk tiang-tiang itu, disalutnyalah kepala tiang itu dan dihubungkannya tiang-tiang itu dengan penyambung-penyambung. 29 Tembaga dari persembahan unjukan itu ada tujuh puluh talenta dan dua ribu empat ratus syikal. 30 Dari padanya dibuatnyalah alas-alas pintu Kemah Pertemuan, dan mezbah tembaga dengan kisi-kisi tembaganya, segala perkakas mezbah itu, 31 alas-alas pelataran sekelilingnya, alas-alas pintu gerbang pelataran itu, segala patok Kemah Suci dan segala patok pelataran sekelilingnya.

Komentar

Melayani Tuhan dalam pekerjaan

Kita tidak harus meninggalkan pekerjaan kita ketika kita ingin melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Dalam hidup Bezaleel, kita dapat melihat sebuah contoh tentang seseorang yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan dalam tempat ia bekerja. Pekerjaan sehari-harinya adalah pelayanan utamanya.

Tuhan memenuhi orang-orang-Nya dengan Roh Kudus-Nya untuk setiap pekerjaan-Nya: 'Dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan… dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan.' (31:3-5)

Bezaleel adalah pemahat patung. Dia telah dipilih Tuhan untuk membuat tabernakel (37:1; lihat juga 31:1-5). Dia merespon panggilan Tuhan dan ‘membuat apapun yang Tuhan perintahkan kepada Musa’ (28:22). Dia bekerja dalam sebuah kelompok, yang meliputi seorang perancang yang bernama Oholiab (Ay.23) dan mencapai sebuah hal besar bersama Tuhan. Kunci dari kesuksesannya adalah karena dia dipenuhi dengan ‘Roh Kudus dari Tuhan’ (31:3; 35:31).

Sangat mungkin untuk menjadi seorang musisi yang bertalenta, seorang penulis, atau artis tanpa harus kehilangan Roh Kudus Tuhan. Namun ketika Roh Allah mengisi orang untuk tugas-tugas ini, pekerjaan mereka sering mengambil dimensi baru. Hal ini memiliki dampak spiritual yang jauh lebih besar. Hal ini benar walaupun untuk kemampuan alami musisi atau artis tidak terlalu menonjol. Hati bisa disentuh dan hidup dapat berubah. Tidak diragukan lagi, hal seperti ini terjadi melalui Bezaleel.

Doa

Tuhan, terimakasih untuk semua yang mau melayani-Mu dengan sepenuh hati – dengan kemampuan artistik mereka, dalam perawatan kesehatan, pendidikan, bisnis, ritel, hukum, perbankan, dan setiap area lain di tempat kerja. Semoga kami semua dipenuhi dengan Roh Allah, seperti Bezaleel, dan melakukan segala yang Engkau perintahkan kepada kami. Bantu aku untuk memaksimalkan sebagian besar hidupku.

Pippa menambahkan

Amsal 6:10–11

‘Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring...’

Saya pikir itu tampak bagus. Namun ayat 11 datang menyatakan kejutan yang buruk: ‘... dan kemiskinan akan datang kepadamu seperti pencuri’

Kita tidak mau diperangkap dalam tidur siang dan kehilangan semua yang sudah Tuhan sediakan untuk kita.

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

Shane Claiborne, Irresistible Revolution, (Zondervan, 2006) p.121

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.