Hari 65

Cara Menjaga Kesehatan

Kebijaksanaan Amsal 6:20–29
Perjanjian Baru Markus 12:28–44
Perjanjian Lama Imamat 13:1–59

pengantar

  • Jangan merokok dan jangan menggunakan produk tembakau
  • Aktiflah secara jasmani setiap hari
  • Makan dengan pola yang sehat
  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Mengatur tekanan darah Anda
  • Mengendalikan kolesterol total Anda
  • Menjaga gula darah Anda tetap sehat

Menurut ‘Asosiasi Jantung Amerika’, ada 7 hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung jasmani Anda.

Jantung manusia bobotnya adalah kurang dari 450 gram. Jantung berdenyut 100 ribu kali dan lebih dari 2,5 milyar kali dalam masa hidup rata-rata. Sistem pembuluh darah Anda, yaitu arteri, pembuluh dan kapiler, panjangnya lebih dari 96.560,64 kilometer, cukup untuk mengelilingi dunia lebih dari dua kali.

Ini bukan tontonan besar; ini adalah ‘jantung’ kehidupan manusia. Tanpa jantung, tubuh Anda akan berhenti berfungsi. Penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di negara-negara Barat.

Yesus berbicara banyak soal jantung rohani [hati]. Hati adalah kiasan hidup rohani. Kata yang dipakai Yesus itu artinya adalah kedudukan hidup jasmani, rohani dan mental. Hati adalah pusat dan sumber hidup bagian dalam, yaitu akal budi, perasaan, dan kehendak.

Allah peduli terutama dengan hati Anda. Dia ingin hati Anda tetap sehat. Dia berkata kepada Samuel, ‘Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati’ (1 Samuel 16:7).

Bahkan yang lebih penting daripada jantung jasmani adalah kondisi hati rohani. Dalam renungan hari ini, kita melihat 5 kunci dalam menjaga kesehatan hati rohani Anda.

Kebijaksanaan

Amsal 6:20–29

Nasihat tentang perzinahan

20 Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu,
  dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.
21 Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu,
  kalungkanlah pada lehermu.
22 Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya,
  jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya,
  jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.
23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya,
  dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
24 yang melindungi engkau terhadap perempuan jahat,
  terhadap kelicikan lidah perempuan asing.
25 Janganlah menginginkan kecantikannya dalam hatimu,
  janganlah terpikat oleh bulu matanya.
26 Karena bagi seorang sundal
  sepotong rotilah yang penting,
  tetapi isteri orang lain memburu nyawa yang berharga.
27 Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju
  dengan tidak terbakar pakaiannya?
28 Atau dapatkah orang berjalan di atas bara,
  dengan tidak hangus kakinya?
29 Demikian juga orang yang menghampiri isteri sesamanya;
  tiada seorang pun, yang menjamahnya, luput dari hukuman.

Komentar

1. Lindungi hati Anda

Yesus mengajarkan bahwa perzinahan dimulai dari hati. Dia berkata, ‘Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya’ (Matius 5:28). Ajaran-Nya kembali ke kitab Amsal dimana si penulis menekankan pentingnya hati, ‘Janganlah menginginkan kecantikannya dalam hatimu’ (Amsal 6:25).

Dia memperingatkan bahaya perzinahan. Kita berurusan dengan sesuatu yang sangat kuat ibarat api. Di tempat yang tepat (seperti api di perapian) hubungan suami-istri, dalam pernikahan, adalah sumber berkat yang besar. Namun, jika Anda mengizinkan hasrat berahi Anda salah arah, hasrat tersebut akan berubah menjadi seperti api di pangkuan Anda: ‘Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya? Atau dapatkah orang berjalan di atas bara, dengan tidak hangus kakinya? Demikian juga orang yang menghampiri isteri sesamanya’ (Ay.27-29a).

Perzinahan timbulnya tidak dari antah-berantah. Ketidaksetiaan berawal dari hati. Inilah sebabnya kita harus mendisiplinkan diri. Ambil firman hikmat ini dan ‘tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu’ (Ay.21).

Doa

TUHAN, bantu firman-Mu masuk ke dalam hatiku. Di saat ku berjalan, biarlah itu memanduku. Di saat ku terlelap, biarlah itu menjagaku. Di saat ku terbangun, biarlah itu berbicara kepadaku. Biarlah itu menjadi seperti pelita dan terang yang menuntunku kepada hidup. Lindungi aku, ya TUHAN.

Perjanjian Baru

Markus 12:28–44

Hukum yang terutama

(Mat. 22:34-40; Luk. 10:25-28)
28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum manakah yang paling utama?” 29 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” 32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. 33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.” 34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Hubungan antara Yesus dan Daud

(Mat. 22:41-46; Luk. 20:41-44)
35 Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: “Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? 36 Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata:

  Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:
  duduklah di sebelah kanan-Ku,
  sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.

37 Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?” Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.

Yesus menasihatkan supaya hati-hati terhadap ahli-ahli Taurat

(Mat. 23:5-7; Luk. 20:45-47)
38 Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: “Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, 39 yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, 40 yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.”

Persembahan seorang janda miskin

(Luk. 21:1-4)
41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. 42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. 43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. 44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”

Komentar

2. Mengasihi Yesus dengan segenap hati

Markus 12:28–37

Ada yang menyenangkan soal ajaran Yesus: ‘Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat’ (Ay.37b). Jika kami diminta untuk merangkum ajaran ini dalam satu kata, saya akan pakai kata ‘kasih’.

Ketika Yesus ditanya oleh seorang ahli Taurat tentang hukum mana yang paling utama, Dia menjawab, ‘"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu." Dan hukum yang kedua ialah: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"’ (Ay.30-31). Di tengah-tengah pesan Yesus tersebut terdapat hubungan kasih dengan TUHAN Allah Anda, yang bermula dengan hati Anda dan mengalir menjadi kasih bagi sesama.

Siapakah ‘TUHAN’ itu? Pertanyaan yang mendasari semua pemeriksaan mengenai diri Yesus, ‘Dia pikir Dia siapa?’. Di pelataran bait Allah, Yesus membalikkan keadaan dengan menantang anggapan mereka soal Mesias yang akan datang (‘Kristus’, Ay.35).

Dia menanyai mereka dengan mengutip Mazmur 110. Dia menantang gagasan bahwa Kristus akan menjadi raja yang berasal dari garis keturunan Daud. Dia tidak hanya menjadi ‘Anak Daud’, Dia adalah Tuhan Daud (Markus 12:35-37a).

Kita tahu bahwa Yesus adalah ‘Tuhan’. Perintah untuk mengasihi Allah dengan segenap hati adalah perintah untuk mengasihi Yesus dengan sepenuh hati. Jadikan ini prioritas utama hidup Anda.

Yesus peduli, tidak dengan segala macam aturan hukum, tetapi dengan jiwa hukum itu sendiri. Dia peduli, tidak dengan penampilan luar, tetapi dengan hati.

3. Berfokus pada hati Anda

Markus 12:38–40

Kemunafikan begitu berbahaya bagi hidup kita. Godaan akan kedudukan, ketenaran, gelar dan penghormatan. Dan, kita harus waspada dengan pemanjatan doa-doa yang mempesona, karena itu bukan berasal dari hati.

Yesus mengkritik para pemimpin di zaman-Nya karena hati mereka tidak benar. Mereka jauh lebih peduli akan penampilan luar dibandingkan hati mereka sendiri. Dia berkata, ‘Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat’ (Ay.38-40).

Semua hal yang disebutkan menandakan kasih mereka ditampilkan agar dihormati oleh orang-orang. Tapi Allah tidak peduli dengan status dan ‘rasa pamer’ (Ay.40). Dia peduli akan hati kita.

4. Memberi dari hati Anda

Markus 12:41–44

Yesus tidak peduli dengan tebalnya dompet Anda. Dia peduli dengan ukuran hati Anda.

Yesus menentang anggapan lazim bahwa pemberian banyak lebih layak bagi Allah dibandingkan yang sedikit. Dia menyebutkan bahwa bukan hanya orang kaya yang bisa menyenangkan Allah melalui pemberian mereka. Orang miskin juga bisa. Yesus mengkritik orang kaya bahwa tidaklah cukup sekedar mempersembahkan jumlah yang lebih banyak dibandingkan pemberian orang miskin. Yesus mencari hati yang pemurah dan yang suka berkorban.

Apa yang kita beri, sebagaimana kita memberi, mencerminkan hati kita. Yesus tidak benar-benar mengkritik orang kaya yang mempersembahkan sejumlah besar uang. Tapi Dia berkata bahwa janda miskin yang mempersembahkan ‘dua peser, yaitu satu duit’ (Ay.42) memberi lebih banyak dibandingkan yang lain.

Yesus melihat hati si janda miskin dan kenyataan bahwa ‘janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya’ (Ay.43-44). Yang lain melihat penampilan luar; Yesus melihat hati. Bukan jumlahnya, tetapi sikap hatilah yang penting bagi Allah.

Doa

TUHAN, bantu aku untuk mengasihi-Mu dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatanku. Ampuni aku di kala aku hanya peduli dengan status atau rasa pamer, dan bantu aku untuk tidak berfokus pada penampilan luar tapi pada hati. TUHAN, bantu aku untuk murah hati dan berkorban dalam pemberianku. Berikanlah aku hati yang pemurah.

Perjanjian Lama

Imamat 13:1–59

Penyakit kusta

13Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun: 2 “Apabila pada kulit badan seseorang ada bengkak atau bintil-bintil atau panau, yang mungkin menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia harus dibawa kepada imam Harun, atau kepada salah seorang dari antara anak-anaknya, imam-imam itu. 3 Imam haruslah memeriksa penyakit pada kulit itu, dan kalau bulu di tempat penyakit itu sudah berubah menjadi putih, dan penyakit itu kelihatan lebih dalam dari kulit, maka itu penyakit kusta; kalau imam melihat hal itu, haruslah ia menyatakan orang itu najis. 4 Tetapi jikalau yang ada pada kulitnya itu hanya panau putih dan tidak kelihatan lebih dalam dari kulit, dan bulunya tidak berubah menjadi putih, imam harus mengurung orang itu tujuh hari lamanya. 5 Pada hari yang ketujuh haruslah imam memeriksa dia; bila menurut penglihatannya penyakit itu masih tetap dan tidak meluas pada kulit, imam harus mengurung dia tujuh hari lagi untuk kedua kalinya. 6 Kemudian pada hari yang ketujuh haruslah imam memeriksa dia untuk kedua kalinya; bila penyakit itu menjadi pudar dan tidak meluas pada kulit, imam harus menyatakan dia tahir; itu hanya bintil-bintil. Orang itu harus mencuci pakaiannya dan ia menjadi tahir. 7 Tetapi jikalau bintil-bintil itu memang meluas pada kulit, sesudah ia minta diperiksa oleh imam untuk dinyatakan tahir, haruslah ia minta diperiksa untuk kedua kalinya. 8 Kalau menurut pemeriksaan imam bintil-bintil itu meluas pada kulit, imam harus menyatakan dia najis; itu penyakit kusta.

9 Apabila seseorang kena kusta, ia harus dibawa kepada imam. 10 Kalau menurut pemeriksaan imam pada kulitnya ada bengkak yang putih, yang mengubah bulunya menjadi putih, dan ada daging liar timbul pada bengkak itu, 11 maka kusta idapanlah yang ada pada kulitnya. Imam harus menyatakan dia najis dengan tidak usah mengurung dia, karena orang itu memang sudah najis.

12 Jikalau kusta itu timbul di mana-mana pada kulit, sehingga menutupi seluruh kulit orang sakit itu, dari kepala sampai kakinya, seberapa dapat dilihat oleh imam, 13 dan kalau menurut pemeriksaannya kusta itu menutupi seluruh tubuh orang itu, maka ia harus dinyatakan tahir oleh imam; ia seluruhnya telah berubah menjadi putih, jadi ia tahir. 14 Tetapi pada waktu ada tampak daging liar padanya, najislah ia. 15 Kalau daging liar itu dilihat oleh imam, ia harus menyatakan orang itu najis, karena daging liar itu najis, dan itu penyakit kusta. 16 Atau apabila daging liar itu susut dan berubah menjadi putih, haruslah orang itu datang kepada imam. 17 Kalau menurut pemeriksaannya penyakit itu telah berubah menjadi putih, haruslah imam menyatakan orang itu tahir; memang ia tahir.

18 Apabila pada kulit seseorang ada barah yang telah sembuh, 19 tetapi di tempat barah itu timbul bengkak yang putih atau panau yang putih kemerah-merahan, haruslah orang itu minta diperiksa oleh imam. 20 Kalau menurut pemeriksaannya panau itu kelihatan lebih dalam dari pada kulit dan bulunya telah berubah menjadi putih, maka imam harus menyatakan orang itu najis, karena penyakit kustalah yang timbul di dalam barah itu. 21 Tetapi jikalau panau itu diperiksa oleh imam dan ternyata tidak ada bulu yang putih padanya, dan tidak lebih dalam dari pada kulit, malahan pudar, imam harus mengurung orang itu tujuh hari lamanya. 22 Dan jikalau panau itu memang meluas pada kulit, imam harus menyatakan dia najis; itu penyakit kusta. 23 Tetapi jikalau panau itu masih tetap dan tidak meluas, maka itu bekas barah, dan imam harus menyatakan orang itu tahir.

24 Atau apabila pada kulit seseorang ada lecur karena api dan daging liar yang timbul pada lecur itu menjadi panau yang putih kemerah-merahan atau putih, 25 maka imam harus memeriksa panau itu; bila ternyata bulu pada panau itu berubah menjadi putih dan panau itu kelihatan lebih dalam dari kulit, maka yang timbul di dalam lecur itu adalah penyakit kusta, dan imam harus menyatakan orang itu najis; itu penyakit kusta. 26 Tetapi jikalau menurut pemeriksaannya tidak ada pada panau itu bulu yang putih dan panau itu tidak lebih dalam dari pada kulit, malahan pudar, imam harus mengurung orang itu tujuh hari lamanya. 27 Pada hari yang ketujuh imam harus memeriksa lagi dia; jikalau panau itu memang meluas pada kulit, maka haruslah imam menyatakan dia najis, itu penyakit kusta. 28 Tetapi jikalau panau itu masih tetap dan tidak meluas pada kulit, malahan pudar, maka itu bengkak lecur dan imam harus menyatakan dia tahir, sebab itu bekas lecur.

29 Apabila seorang laki-laki atau perempuan mendapat penyakit pada kepala atau pada janggut, 30 imam harus memeriksa penyakit itu; bila itu kelihatan lebih dalam dari kulit, dan ada padanya rambut halus yang kuning, maka imam harus menyatakan orang itu najis, karena itu kudis kepala, yakni kusta kepala atau kusta janggut. 31 Dan apabila menurut pemeriksaannya penyakit kudis itu tidak kelihatan lebih dalam dari kulit dan tidak ada padanya rambut yang hitam, maka imam harus mengurung orang yang kena penyakit kudis itu tujuh hari lamanya. 32 Pada hari yang ketujuh imam harus memeriksa penyakit itu; bila ternyata kudis itu tidak meluas dan tidak ada rambut yang kuning padanya, dan kudis itu tidak kelihatan lebih dalam dari kulit, 33 maka orang itu harus bercukur, hanya tempat kudis itu tidak boleh dicukurnya. Lalu imam harus mengurung orang yang kena kudis itu untuk kedua kalinya tujuh hari lagi. 34 Kemudian pada hari yang ketujuh imam harus memeriksa lagi kudis itu; bila ternyata, kudis itu tidak meluas pada kulit, dan tidak kelihatan lebih dalam dari kulit, maka imam harus menyatakan orang itu tahir, dan ia harus mencuci pakaiannya dan ia menjadi tahir. 35 Tetapi jikalau kudis itu memang meluas pada kulit, sesudah ia dinyatakan tahir, 36 dan menurut pemeriksaan imam kudis itu meluas pada kulit, maka imam tidak usah lagi mencari rambut yang kuning, memang orang itu najis. 37 Tetapi jikalau menurut penglihatan imam kudis itu masih tetap, dan ada rambut hitam tumbuh pada kudis itu, maka kudis itu sudah sembuh, dan orang itu tahir, dan imam harus menyatakan dia tahir.

38 Apabila pada kulit seorang laki-laki atau perempuan ada panau-panau, yakni panau-panau yang putih, 39 imam harus melakukan pemeriksaan; bila ternyata pada kulitnya ada panau-panau pudar dan putih, maka hanya kuraplah yang timbul pada kulitnya dan orang itu tahir.

40 Apabila rambut kepala seorang laki-laki meluruh, dan ia hanya menjadi botak, ia tahir. 41 Jikalau rambutnya meluruh pada sebelah mukanya, dan ia menjadi botak sebelah depan, ia tahir. 42 Tetapi apabila pada kepala yang botak itu, sebelah atas atau sebelah depan, ada penyakit yang putih kemerah-merahan, maka penyakit kustalah yang timbul pada bagian kepala yang botak itu. 43 Lalu imam harus memeriksa dia; bila ternyata bahwa bengkak pada bagian kepala yang botak itu putih kemerah-merahan, dan kelihatannya seperti kusta pada kulit, 44 maka orang itu sakit kusta, dan ia najis, dan imam harus menyatakan dia najis, karena penyakit yang di kepalanya itu.

45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis! 46 Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.

47 Apabila pada pakaian ada tanda kusta, pada pakaian bulu domba atau pakaian lenan, 48 entah pada benang lungsin atau benang pakannya, entah pada kulit atau sesuatu barang kulit, 49 – kalau tanda pada barang-barang itu sudah kemerah-merahan warnanya, maka itu kusta – hal itu harus diperiksakan kepada imam. 50 Kalau tanda itu telah diperiksa oleh imam, ia harus mengasingkan yang mempunyai tanda itu tujuh hari lamanya. 51 Pada hari yang ketujuh ia harus memeriksa tanda itu lagi; apabila tanda itu meluas pada pakaian atau benang lungsin atau benang pakan atau pada kulit, entah untuk barang apa pun kulit itu dipakai, maka itu adalah kusta yang jahat sekali, dan barang itu najis. 52 Ia harus membakar barang-barang yang mempunyai tanda itu, karena itu kusta yang jahat sekali; barang-barang itu harus dibakar habis. 53 Tetapi jikalau menurut pemeriksaan imam tanda itu tidak meluas pada barang-barang itu, 54 maka imam harus memerintahkan orang mencuci barang yang mempunyai tanda itu, lalu ia harus mengasingkannya tujuh hari lagi untuk kedua kalinya. 55 Kemudian sesudah barang itu dicuci, imam harus memeriksa tanda itu lagi; bila ternyata rupa tanda itu tidak berubah, biarpun itu tidak meluas, maka barang itu najis, dan engkau harus membakarnya habis, karena tanda itu semakin mendalam pada sebelah belakang atau sebelah muka. 56 Dan jikalau menurut pemeriksaan imam tanda itu menjadi pudar sesudah dicuci, maka ia harus mengoyakkannya dari barang-barang itu. 57 Tetapi jikalau tanda itu tampak pula pada barang-barang itu, maka itu kusta yang sedang timbul; barang yang mempunyai tanda itu, haruslah kaubakar habis. 58 Tetapi barang-barang yang telah kaucuci, sehingga tanda itu lenyap dari padanya, haruslah dicuci untuk kedua kalinya, barulah menjadi tahir. 59 Itulah hukum tentang kusta yang ada pada pakaian bulu domba atau lenan atau pada benang lungsin atau pada benang pakan atau pada setiap barang kulit, untuk menyatakan tahir atau najisnya.”

Komentar

5. Tetap kuduskan hati Anda

Hukum-hukum Perjanjian Lama mencakup tiap aspek kehidupan, termasuk kebersihan dan kesehatan. Hasilnya, kita membaca kesepakatan besar dalam Perjanjian Lama tentang jenis-jenis aturan dalam pasal ini, sebagai tambahan kepada semua korban bakaran. Aturan-aturan ini semuanya menyangkut kekudusan, dan motivasi mereka dianggap berasal dari hasrat untuk menyenangkan Allah (Imamat 11:44). Dengan kata lain, ritual jasmaniah tersebut dianggap mencerminkan sikap hati.

Di masa Yesus, banyak guru yang salah tempat dalam memberikan penekanan. Mereka pikir kekudusan hanya bisa diraih dengan mematuhi seluruh peraturan yang menyangkut perilaku dan tindakan luaran, dibandingkan kepatuhan hati kepada Allah.

Yesus mengatakan bahwa ada sesuatu yang jauh lebih penting dibandingkan semua ini. Seperti yang kita lihat dalam bacaan Perjanjian Baru hari ini, ‘Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan’ (Markus 12:33). Kekudusan bukan soal penampilan luar. Kekudusan adalah soal hati.

Doa

TUHAN, bantu aku untuk melindungi hatiku dari penyakit hati rohani. Biarlah kami menjadi masyarakat kasih, yang mengasihi-Mu dan sesama. Penuhi hatiku dengan Roh Kudus-Mu dan biarlah hatiku tetap kudus dan sehat.

Pippa menambahkan

Markus 12:31

Yesus berkata ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri’ (Markus 12:31). Bagaimana saya menjaga diri sendiri? Dengan sangat baik!

reader

App

Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.

reader

Website

Start reading today’s devotion right here on the BiOY website.

Read now

Referensi

American Heart Association, ‘Life’s Simple 7’, [Last accessed January 2016]

Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.