Disalibkan
pengantar
Di zaman perbudakan di Amerika Serikat dahulu, para budak dari bagian selatan hidup dalam kondisi yang brutal. Mereka menciptakan lagu-lagu yang sangat menyentuh dengan melodi yang penuh dengan penghayatan . Lagu-lagu rohani ini adalah lagu pengharapan. Lagu-lagu itulah seruan jiwa para budak yang merindukan kebebasan.
Mereka memuji Yesus sebagai Juruselamat dan TUHAN, di tengah penderitaan yang berat, mereka mengalami anugerah-Nya, kedamaian, dan harapan demi masa depan. Berhubungan dengan Tuhan membuat mereka dapat bernyanyi:
Di sanakah kamu ketika mereka menyalibkan Tuhan-ku?
Dalam bacaan Perjanjian Baru untuk hari ini, kita melihat latar belakang atas pengakuan luar biasa dari Perjanjian Baru bahwa yang ‘mereka salibkan’ adalah Tuhan-ku. Allah digambarkan dalam Perjanjian Lama sebagai ‘TUHAN’.
Kata asli Ibrani untuk ‘TUHAN’ (YHWH) tidak mempunyai huruf vokal dan tidak divokalkan. Itu dianggap terlalu sakral untuk diucapkan. Karena alasan itu, ketika bunyi vokal ditambahkan ke dalam teks-teks Ibrani yang asli, mereka tidak ditambakan ke ‘nama itu’ (YHWH). Ada banyak perdebatan di zaman modern mengenai bunyi vokal apa yang harus digunakan – Dulunya banyak yang beranggapan bahwa kata yang paling tepat adalah ‘Yehuwah’ , tetapi sebagian besar cendekiawan kini berpikir ‘Yahweh’ lebih akurat.
Dalam terjemahan bahasa Yunani dari Perjanjian Lama, Septuaginta, nama sakral ini (YHWH) diterjemahkan menjadi Kyrios (Tuhan). Hal ini sangat luar biasa bahwa para penulis Perjanjian Baru (yang adalah orang Yahudi penganut keesaan Allah) meneguhkan iman Kristen dasar bahwa ‘Yesus adalah Tuhan’ (Kyrios) (Roma 10:9, 2 Korintus 4:5; Kis 2:36) dan bahwa Tuhan kita telah disalibkan untuk kita.
Mazmur 31:20–25
20 Alangkah limpahnya kebaikan-Mu
yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau,
yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu,
di hadapan manusia!
21 Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu
terhadap persekongkolan orang-orang;
Engkau melindungi mereka dalam pondok
terhadap perbantahan lidah.
22 Terpujilah Tuhan, sebab kasih setia-Nya
ditunjukkan-Nya kepadaku dengan ajaib
pada waktu kesesakan!
23 Aku menyangka dalam kebingunganku:
“Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu.”
Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku,
ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.
24 Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-Nya!
Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan,
tetapi orang-orang yang berbuat congkak
diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung.
25 Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu,
hai semua orang yang berharap kepada Tuhan!
Komentar
Kasihilah TUHAN
Daud mendorong umat-Nya untuk 'mengasihi TUHAN' (Ay.24a). mengasihi TUHAN adalah perintah pertama. Ini adalah hubungan 2 arah dari kasih. Kita mengasihi karena Dia terlebih dulu mengasihi kita (1 Yoh 4:19). Kasih kita adalah respon akan kasih-Nya.
Daud menuliskan, ‘Terpujilah TUHAN, sebab kasih setia-Nya’ (Mazmur 31:22a). Renungkanlah betapa Allah mengasihi Anda. ‘Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau’ (Ay.20a).
Dia menyembunyikan Anda dalam naungan wajah-Nya (Ay.21a), Dia melindungi Anda dalam pondok-Nya (Ay. 21b) dari perbantahan lidah (Ay. 21b). Dia mendengarkan seruan Anda meminta tolong (Ay. 23b). Allah menjaga orang yang setiawan pada-Nya (24). Karena itu, Anda menjadi kuat dan teguh hati (Ay.25a), bahkan di saat sulit. ‘Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu...’ (Ay. 25).
Doa
Tuhan, aku memuji-Mu atas keajaiban kasih-Mu. Terimakasih karena Engkau mendengar seruanku meminta tolong ketika aku membutuhkan pertolongan-Mu. Tuhan, tolonglah...
Markus 15:1–32
Yesus di hadapan Pilatus
(Mat. 27:1-2, 11-26; Luk. 23:1-5, 13-25; Yoh. 18:28–19:16)
15Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. 2 Pilatus bertanya kepada-Nya: “Engkaukah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus: “Engkau sendiri mengatakannya.” 3 Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia. 4 Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: “Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!” 5 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran.
6 Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak. 7 Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. 8 Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga. 9 Pilatus menjawab mereka dan bertanya: “Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?” 10 Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki. 11 Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka. 12 Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: “Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?” 13 Maka mereka berteriak lagi, katanya: “Salibkanlah Dia!” 14 Lalu Pilatus berkata kepada mereka: “Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?” Namun mereka makin keras berteriak: “Salibkanlah Dia!” 15 Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.
Yesus diolok-olokkan
(Mat. 27:27-31; Yoh. 19:2-3)
16 Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. 17 Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. 18 Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya: “Salam, hai raja orang Yahudi!” 19 Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. 20a Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya.
Yesus disalibkan
(Mat. 27:32-44; Luk. 23:26, 33-43; Yoh. 19:17-24)
20b Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan. 21 Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.
22 Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. 23 Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.
24 Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing.
25 Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan. 26 Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: “Raja orang Yahudi”.
27 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya.
[28 Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: “Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka.”]
29 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, 30 turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!” 31 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! 32 Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya.” Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela Dia juga.
Komentar
Yesus adalah Tuhan
‘Disanakah kamu ketika mereka menyalibkan Tuhanku?’ Sangat menyayat hati ketika saya membaca tentang penganiayaan, penyiksaan, dan penyaliban Yesus. Mereka menyalibkan Teman dan Tuhan saya. Yesus adalah:
Raja
Yesus menerima gelar ‘raja orang Yahudi’ (Markus 15:2). Para prajurit mengunakan istilah itu sebagai olok-olokan (Ay. 18) dan nama yang ditulis di kayu salib itu adalah sebagai dakwaan untuk melawan-Nya (Ay.26). Namun, Yesus adalah kegenapan dari kerinduan bangsa Israel dan banyak janji mengenai Raja Damai (lihat Yesaya pasal 9 dan 11). Dia adalah raja yang berbeda.
Dia diserahkan ke Pilatus karena dengki (Markus 15:10) oleh pemimpin-pemimpin agama. Waspadalah dengan dengki. Terkadang dengki digambarkan sebagai ‘dosa agama’.
Yesus menjadi sasaran hinaan dan tuduhan palsu. Jika Anda difitnah atau dijelek-jelekkan orang, bersyukurlah bahwa Allah mengizinkan Anda, meskipun kecil atau tidak begitu berat, memasuki penderitaan Yesus dan berdoalah bahwa Allah akan menolong Anda untuk merespon perbuatan-Nya dengan kasih dan pengampunan.
Mesias
Ironis bahwa para pemimpin agama itu mengolok Dia dan menyebut-Nya ‘Kristus itu’ (Ay.31-32), padahal Yesus sebenarnya memang Kristus. Istilah ‘Kristus’ diambil dari bahasa Yunani Christos, yang menerjemahkan kata Ibrani Mashiah atau Mesias. Baik dari bahasa Yunani dan Ibrani secara harafiah kata ‘Mesias’ diartikan sebagai ‘yang diurapi’. Kita telah melihat Yesus sebagai Imam Besar Allah yang diurapi. Di sini, kita melihat-Nya sebagai Raja yang diurapi.Juruselamat
Setelahnya, kita juga melihat ironi yang luar biasa dari kata-kata olokan, baik dari orang-orang yang lewat, ‘turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!’ (Ay.30), maupun pemimpin-pemimpin agama, ‘Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!’ (Ay.31). Memang benar agar menjadi Juruselamat dunia, Ia tidak dapat menyelamatkan diri-Nya sendiri. Dia harus melalui sakitnya penyaliban untuk menyelamatkan Anda dan saya.
Peristiwa yang terjadi pada Barabas memberikan kita gambaran perbuatan Yesus sebagai Juruselamat dunia. Barabas, seperti saya, bersalah dan pantas mendapatkan hukuman. Dia dipenjara bersama para pemberontak yang membunuh dalam pemberontakan (Ay.7). Yesus, di sisi lain, tidak bersalah sama sekali. Seperti ketika Pilatus bertanya mengenai kejahatan apakah yang telah Yesus perbuat (Ay.14). Namun, Barabas dilepaskan dan bebas, sementara Yesus diserahkan untuk disalibkan (Ay.15). Yang tidak bersalah menanggung hukuman mati supaya saya, yang bersalah, dapat dibebaskan. Kita bukanlah pembunuh seperti Barabas, tetapi kita semua membutuhkan pertolongan Sang Juruselamat dunia.
Tuhan Pada bacaan kemarin, kita melihat bagaimana saat Yesus ditanyai oleh Imam Besar mengenai apakah Dia Mesias, yang diberkati Allah, Yesus menjawab bahwa Dialah Mesias (14:61-62). Respon Imam besar menuduh Yesus melakukan penghujatan adalah karena Yesus mengaku sebagai Allah. Mengapa begitu? Ketika Allah menyatakan nama-Nya ‘YHWH’ pada Musa (Keluaran 3:14-15), Dia juga menjelaskan artinya. Nama itu berasal dari frasa Ibrani ‘Aku adalah Aku’. Respon atas pernyataan Yesus yang menyatakan diri-Nya, tak lain dan tak bukan, sebagai YHWH (Tuhan).
Kebenaran yang luar biasa ini adalah latar belakang seruan Rasul Paulus dalam Filipi 2:5-11 (yang membentuk dasar doa di bawah ini).
Doa
Tuhan, tolong aku untuk memiliki sikap yang sama seperti Yesus, yang merendahkan diri-Nya, taat sampai mati. Terimakasih karena Engkau meninggikan Dia di tempat tertinggi dan memberi-Nya nama di atas segala nama, sehingga dalam nama Yesus setiap lutut bertelut di sorga dan di bumi, dan setiap lidah mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan.
Imamat 21:1–22:33
Kudusnya para imam 21Tuhan berfirman kepada Musa: “Berbicaralah kepada para imam, anak-anak Harun, dan katakan kepada mereka: Seorang imam janganlah menajiskan diri dengan orang mati di antara orang-orang sebangsanya, 2 kecuali kalau yang mati itu adalah kerabatnya yang terdekat, yakni: ibunya, ayahnya, anaknya laki-laki atau perempuan, saudaranya laki-laki, 3 saudaranya perempuan, yang masih perawan dan dekat kepadanya karena belum mempunyai suami, dengan mereka itu bolehlah ia menajiskan diri. 4 Sebagai suami janganlah ia menajiskan diri di antara orang-orang sebangsanya dan dengan demikian melanggar kekudusannya.
5 Janganlah mereka menggundul sebagian kepalanya, dan janganlah mereka mencukur tepi janggutnya, dan janganlah mereka menggoresi kulit tubuhnya. 6 Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian Tuhan, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus. 7 Janganlah mereka mengambil seorang perempuan sundal atau perempuan yang sudah dirusak kesuciannya atau seorang perempuan yang telah diceraikan oleh suaminya, karena imam itu kudus bagi Allahnya. 8 Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, Tuhan, yang menguduskan kamu adalah kudus. 9 Apabila anak perempuan seorang imam membiarkan kehormatannya dilanggar dengan bersundal, maka ia melanggar kekudusan ayahnya, dan ia harus dibakar dengan api.
10 Imam yang terbesar di antara saudara-saudaranya, yang sudah diurapi dengan menuangkan minyak urapan di atas kepalanya dan yang ditahbiskan dengan mengenakan kepadanya segala pakaian kudus, janganlah membiarkan rambutnya terurai dan janganlah ia mencabik pakaiannya. 11 Janganlah ia dekat kepada semua mayat, bahkan janganlah ia menajiskan diri dengan mayat ayahnya atau ibunya. 12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah Tuhan. 13 Ia harus mengambil seorang perempuan yang masih perawan. 14 Seorang janda atau perempuan yang telah diceraikan atau yang dirusak kesuciannya atau perempuan sundal, janganlah diambil, melainkan harus seorang perawan dari antara orang-orang sebangsanya, 15 supaya jangan ia melanggar kekudusan keturunannya di antara orang-orang sebangsanya, sebab Akulah Tuhan, yang menguduskan dia.”
16 Tuhan berfirman kepada Musa: 17 “Katakanlah kepada Harun, begini: Setiap orang dari antara keturunanmu turun-temurun yang bercacat badannya, janganlah datang mendekat untuk mempersembahkan santapan Allahnya, 18 karena setiap orang yang bercacat badannya tidak boleh datang mendekat: orang buta, orang timpang, orang yang bercacat mukanya, orang yang terlalu panjang anggotanya, 19 orang yang patah kakinya atau tangannya, 20 orang yang berbongkol atau yang kerdil badannya atau yang bular matanya, orang yang berkedal atau berkurap atau yang rusak buah pelirnya. 21 Setiap orang dari keturunan imam Harun, yang bercacat badannya, janganlah datang untuk mempersembahkan segala korban api-apian Tuhan; karena badannya bercacat janganlah ia datang dekat untuk mempersembahkan santapan Allahnya. 22 Mengenai santapan Allahnya, baik persembahan-persembahan maha kudus maupun persembahan-persembahan kudus boleh dimakannya. 23 Hanya janganlah ia datang sampai ke tabir dan janganlah ia datang ke mezbah, karena badannya bercacat, supaya jangan dilanggarnya kekudusan seluruh tempat kudus-Ku, sebab Akulah Tuhan, yang menguduskan mereka.” 24 Demikianlah Musa menyampaikan firman itu kepada Harun serta anak-anaknya dan kepada semua orang Israel.
Kudusnya kebaktian korban
22Tuhan berfirman kepada Musa: 2 “Katakanlah kepada Harun dan anak-anaknya, supaya mereka berlaku hati-hati terhadap persembahan-persembahan kudus yang dikuduskan orang Israel bagi-Ku, agar jangan mereka melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus; Akulah Tuhan. 3 Katakanlah kepada mereka: Setiap orang di antara kamu turun-temurun, yakni dari antara segala keturunanmu yang datang mendekat kepada persembahan-persembahan kudus yang dikuduskan orang Israel bagi Tuhan, sedang ia dalam keadaan najis, maka orang itu akan dilenyapkan dari hadapan-Ku; Akulah Tuhan. 4 Seseorang dari keturunan Harun yang sakit kusta atau yang mengeluarkan lelehan, janganlah memakan persembahan-persembahan kudus, sebelum ia menjadi tahir; dan orang yang kena kepada sesuatu yang najis karena orang mati atau orang yang tertumpah maninya 5 atau orang yang kena kepada seekor binatang yang merayap yang menajiskan dia atau kepada salah seorang manusia yang menajiskan dia, dengan kenajisan apa pun ia menjadi najis, 6 orang yang kena kepada yang demikian itu menjadi najis sampai matahari terbenam dan janganlah ia makan dari persembahan-persembahan kudus, sebelum ia membasuh tubuhnya dengan air. 7 Sesudah matahari terbenam, barulah ia menjadi tahir dan sesudah itu bolehlah ia makan dari persembahan-persembahan kudus itu, karena itulah yang menjadi makanannya. 8 Janganlah ia makan bangkai atau sisa mangsa binatang buas, supaya jangan ia menjadi najis karenanya; Akulah Tuhan. 9 Dan mereka harus tetap berpegang pada kewajibannya terhadap Aku, supaya dalam hal itu jangan mereka mendatangkan dosa kepada dirinya dan mati oleh karenanya, karena mereka telah melanggar kekudusan kewajiban itu; Akulah Tuhan, yang menguduskan mereka. 10 Setiap orang awam janganlah memakan persembahan kudus; demikian juga pendatang yang tinggal pada imam ataupun orang upahan. 11 Tetapi apabila seseorang telah dibeli oleh imam dengan uangnya menjadi budak beliannya, maka orang itu boleh turut memakannya, demikian juga mereka yang lahir di rumahnya. 12 Apabila anak perempuan imam bersuamikan orang awam, janganlah ia makan persembahan khusus dari persembahan-persembahan kudus. 13 Tetapi apabila perempuan itu menjadi janda atau diceraikan, dan ia tidak mempunyai anak, dan telah kembali ke rumah ayahnya seperti waktu ia masih gadis, maka ia boleh makan dari makanan ayahnya; tetapi setiap orang awam janganlah memakannya. 14 Apabila seseorang dengan tidak sengaja memakan persembahan kudus, ia harus memberi gantinya kepada imam dengan menambah seperlima. 15 Janganlah para imam melanggar kekudusan persembahan-persembahan kudus orang Israel yang telah dikhususkan bagi Tuhan, 16 karena dengan demikian mereka mendatangkan kepada orang Israel kesalahan yang harus ditebus, apabila mereka memakan persembahan-persembahan kudus mereka, sebab Akulah Tuhan, yang menguduskan mereka.”
17 Tuhan berfirman kepada Musa: 18 “Berbicaralah kepada Harun serta anak-anaknya dan kepada semua orang Israel dan katakan kepada mereka: Siapa pun dari umat Israel dan dari orang asing di antara orang Israel yang mempersembahkan persembahannya, baik berupa sesuatu persembahan nazar maupun berupa sesuatu persembahan sukarela, yang hendak dipersembahkan mereka kepada Tuhan sebagai korban bakaran, 19 maka supaya Tuhan berkenan akan kamu, haruslah persembahan itu tidak bercela dari lembu jantan, domba atau kambing. 20 Segala yang bercacat badannya janganlah kamu persembahkan, karena dengan itu Tuhan tidak berkenan akan kamu. 21 Juga apabila seseorang mempersembahkan kepada Tuhan korban keselamatan sebagai pembayar nazar khusus atau sebagai korban sukarela dari lembu atau kambing domba, maka korban itu haruslah yang tidak bercela, supaya Tuhan berkenan akan dia, janganlah badannya bercacat sedikit pun. 22 Binatang yang buta atau yang patah tulang, yang luka atau yang berbisul, yang berkedal atau yang berkurap, semuanya itu janganlah kamu persembahkan kepada Tuhan dan binatang yang demikian janganlah kamu taruh sebagai korban api-apian bagi Tuhan ke atas mezbah. 23 Tetapi seekor lembu atau domba yang terlalu panjang atau terlalu pendek anggotanya bolehlah kaupersembahkan sebagai korban sukarela, tetapi sebagai korban nazar Tuhan tidak akan berkenan akan binatang itu. 24 Tetapi binatang yang buah pelirnya terjepit, ditumbuk, direnggut atau dikerat, janganlah kamu persembahkan kepada Tuhan; janganlah kamu berbuat demikian di negerimu. 25 Juga dari tangan orang asing janganlah kamu persembahkan sesuatu dari semuanya itu sebagai santapan Allahmu, karena semuanya itu telah rusak dan bercacat badannya; Tuhan tidak akan berkenan akan kamu karena persembahan-persembahan itu.”
26 Tuhan berfirman kepada Musa: 27 “Apabila seekor anak lembu atau anak domba atau anak kambing dilahirkan, maka haruslah itu tinggal tujuh hari lamanya dengan induknya, tetapi sejak hari kedelapan dan seterusnya Tuhan berkenan akan binatang itu kalau dipersembahkan berupa korban api-apian bagi-Nya.
28 Seekor lembu atau kambing atau domba janganlah kamu sembelih bersama dengan anaknya pada satu hari juga. 29 Dan apabila kamu menyembelih korban syukur bagi Tuhan, kamu harus menyembelihnya sedemikian, hingga Tuhan berkenan akan kamu. 30 Pada hari itu juga korban itu harus dimakan; janganlah kamu tinggalkan apa-apa dari padanya sampai pagi; Akulah Tuhan.
31 Dengan demikian kamu harus berpegang pada perintah-Ku dan melakukannya; Akulah Tuhan. 32 Janganlah melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus, supaya Aku dikuduskan di tengah-tengah orang Israel, sebab Akulah Tuhan, yang menguduskan kamu, 33 yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allahmu; Akulah Tuhan.”
Komentar
Menyembah Tuhan
Ada penegasan besar dalam bacaan ini mengenai ‘nama suci’ (22:2) Tuhan . Dalam pasal 22, Allah berkata kepada umat-Nya ‘Akulah TUHAN’ sebanyak 9 kali (Ay. 2-3, 8-9,16, 30-33). Mengapa Allah menegaskan nama-Nya dalam pasal-pasal ini?
Nama adalah sesuatu yang sangat penting di zaman dahulu. Nama dipercaya bisa menceritakan sesuatu yang penting tentang orang yang ditanya, tanpa terkecuali nama Allah. Nama YHWH menyatakan keunikan dan kebesaran Allah.
Nama Allah juga mengingatkan umat akan hubungan unik-Nya dengan mereka. Itu nama yang diungkapkan pada Musa sebagai suatu tanda janji Allah untuk menyertai umat-Nya (Keluaran 3).
Setiap kali Allah menyatakan ‘Akulah TUHAN’, itu mengingatkan umat-Nya baik tentang kebesaran-Nya maupun n tentang hubungan mereka dengan-Nya. Setiap hukum dalam pasal tersebut dibangun atas kebenaran-kebenaran ini dan dibentuk untuk menunjuk pada mereka.
Topik Imamat pasal 21 adalah kesuciaan Allah dan perlunya ada keimaman supaya umat dapat mendekati Allah. Dalam Perjanjian Baru, kita mengetahui bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung dan melalui Dialah kita mendekat pada Allah. Yesus itu:
Kudus sepenuhnya
Imam yang terbesar harus sepenuhnya kudus (21:11b). Yesus sempurna moralnya. Yesus 'sepenuhnya kudus, tak bercela, tanpa noda, dan dosa’ (Ibrani 7:26).Berdedikasi pada Allah
Imam yang terbesar harus berdedikasi pada Allah (Imamat 21:12), seperti Yesus (Lukas 2:22).Yang diurapi
Imam yang terbesar harus diurapi dengan minyak (Imamat 21:12) sebagai lambang Roh Kudus. Yesus diurapi oleh Roh Kudus ketika Dia dibaptis. Dialah Yang Diurapi: Kristus.
Jika kita diingatkan akan perlunya imam yang sempurna pada pasal 21, kita diingatkan ingat perlunya korban yang sempurna pada pasal 22. Korban haruslah tanpa cela (22:19,21). Yesus adalah Imam sekaligus Korban yang sempurna.
Ambillah tiga bacaan ini bersama sebagai perenungan pada seruan jiwa: mengenai bacaan ‘Yesus Kristus adalah Tuhan’ (Filipi 2:11) dan pada kasih-Nya yang luar biasa bagi kita melalui penyaliban-Nya dan pada respon mengenai bacaan ‘Kasihilah TUHAN’ (Mazmur 31:24a).
Doa
Tuhan, aku ingin menyembah-Mu. Engkaulah yang menyucikanku. Engkaulah yang menyelamatkanku dari tawanan. Engkaulah Tuhan dan aku mengasihi-Mu, Tuhan.
Pippa menambahkan
Mazmur 31:25
‘Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN’.
Saya perlu kekuatan hari ini. Sebenarnya, sepanjang hari. Kuatkanlah aku, Tuhan.
App
Download The Bible with Nicky and Pippa Gumbel app for iOS or Android devices and read along each day.
Subscribe now to receive The Bible with Nicky and Pippa Gumbel in your inbox each morning. You’ll get one email each day.
Referensi
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.